SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
Baixar para ler offline
BAB III

                        METODOLOGI PENELITIAN



3.1 Rancangan Penelitian

       Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumsi pangan, pendapatan

dan pendidikan di Kelurahan Dul dan di Desa Kulur Ilir Kabupaten Bangka Tengah.

Kebutuhan pangan diukur dengan 2 cara, pertama pangan mentah yang dibeli secara

bulanan dan pangan sehari-hari dalam bentuk menu makanan selama 3 hari

menggunakan metode recall. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan 2

cara diatas bertujuan agar dapat lebih menggambarkan konsumsi yang sebenarnya,

selain itu akan mempermudah perhitungan jejak makanan. Data konsumsi pangan

diperoleh dengan menggunakan kuesioner jenis angket terbuka terhadap responden

penelitian.

       Subjek penelitian dibagi menjadi dua populasi rumah tangga yang dianggap

dapat mewakili karakteristik pedesaan dan perkotaan di Kabupaten Bangka Tengah.

Dasar pengelompokan populasi didasarkan atas kelurahan dan desa. Populasi

perkotaan diwakili oleh Kelurahan Dul sedangkan populasi perdesaan diwakili oleh

Desa Kulur Ilir. Kelurahan Dul dipilih karena kelurahan ini paling banyak memiliki

ciri-ciri sebagai daerah perkotaan. Desa Kulur Ilir dipilih karena desa ini dianggap

mewakili karakteristik umum perdesaan di Kabupaten Bangka Tengah.

       Penelitian jejak makanan ini bertujuan untuk menghitung konsumsi pangan

penduduk menggunakan satuan lahan hektar skala Indonesia. Jejak makanan ini
37



kemudian dibandingkan dengan lahan yang tersedia untuk mengetahui kontribusi

lahan setempat dalam mendukung jejak makanan penduduknya.

       Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif digunakan karena data penelitian

berupa angka dan dianalisis menggunakan statistik (Cresswell, 2002). Adapun

rancangan penelitian yang digunakan adalah metode survai karena penelitian ini

hanya merekam fenomena yang terjadi pada populasi dan tidak memberikan

perlakuan khusus terhadap populasi yang diamati dan bertujuan untuk mendapatkan

generalisasi pada populasi yang diteliti sesuai dengan teori yang digunakan

(Singarimbun dkk., 1987). Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan informasi

dari informan kunci yang dipilih secara sengaja (purposive sampling) yaitu berdasarkan

pertimbangan tertentu (Suharso, 2010).

       Variabel terikat dalam penelitian ini adalah luasan jejak makanan, variabel

bebas adalah pendapatan dan pendidikan. Variabel antesedan adalah variabel yang

mempengaruhi variabel pengaruh dan lebih bisa menjelaskan tentang hubungan

antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh (Singarimbun dkk, 1989).

Hubungan antara variabel digambarkan pada Gambar 3.1 berikut.

             Pendapatan,                 Konsumsi bahan
                                                                Jejak makanan
             Pendidikan                     pangan

Gambar 3.1 Hubungan antara variabel penelitian
38



3.2 Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Populasi, sampel dan teknik sampling

       Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga di Desa Kulur Ilir dan di

Kelurahan Dul. Mengingat jumlah populasi yang cukup banyak dan area penelitian

yang cukup luas, maka diperlukan teknik sampling dalam mencari informasi

mengenai populasi melalui sampel dan digunakan untuk menarik kesimpulan umum

bagi populasi yang diteliti.

       Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara stratified

random sampling (Nazir, 2009). Stratified random sampling yang digunakan agar

dapat sampel mewakili setiap kategori kesejahteraan populasi. Tahap pertama dalam

pengambilan sampel adalah menarik sampel rumah tangga secara acak yang ada

dalam masing-masing kelurahan dan desa terpilih menggunakan stratified sampling,

stratifikasi didasarkan pada kategori kesejahteraan keluarga yang dibagi menjadi 5

strata yaitu Pra sejahtera, Keluarga Sejahtera (KS) I, Keluarga Sejahtera II, Keluarga

Sejahtera III dan Keluarga Sejahtera III+. Pengelompokan sampel menurut kategori

kesejahteraan keluarga diambil dengan tujuan agar sampel yang diambil dapat

mewakili pendapatan populasi mengingat data awal mengenai pendapatan populasi

tidak tersedia. Kategori kesejahteraan keluarga didasarkan atas buku panduan yang

dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Tahap kedua penarikan sampel, masing-masing kategori

kesejahteraan keluarga distratifikasi menurut kategori pendidikan SD, SMP, SMA

dan Perguruan Tinggi. Pengambilan jumlah sampel didasarkan atas alokasi sampel

berimbang dengan besarnya strata dan diambil secara random (Nazir, 2009).
39



Pendapatan keluarga diukur dengan banyaknya akumulasi pendapatan semua anggota

keluarga, kemudian dikonversi dari per bulan menjadi per tahun, menggunakan

satuan rupiah (Rp/tahun).

       Agar dapat menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan

Lynch, et al (1974) :

                          NZ ².p(1-p)
               n =
                        Nd² + Z².p(1-p)


       n    = jumlah sampel
       N    = jumlah populasi
       Z    = nilai angka baku (1,96) pada reabilitas 0,95
       d    = sampling error (0,10)
       p    = the largest possible proportion (0,50)



       Jumlah populasi rumah tangga di Kelurahan Dul adalah 1.473 rumah tangga,

sehingga jumlah sampel minimal yang harus diambil adalah 90 rumah tangga. Namun

agar sampel dapat mewakili setiap strata pendidikan pada setiap tingkat kategori

kesejahteraan keluarga, maka jumlah sampel yang diambil berjumlah 94 rumah

tangga. Jumlah populasi rumah tangga di Desa Kulur Ilir adalah 419, maka jumlah

sampel minimal yang harus diambil adalah 78 rumah tangga. Adapun perhitungan

jumlah sampel dapat dilihat pada Tabel 3.1.
40




Tabel 3.1 Distribusi sampel penelitian

 No     Klasifikasi       Klasifikasi     Jumlah     Proporsi sampel    Jumlah
      Kesejahteraan       Pendidikan      Kepala                        sampel
        Keluarga                         Keluarga                         (n)
 1. Desa Kulur Ilir                         419                           78
    Keluarga Pra         SD                 60      =( 60/419) x 78       11
    Sejahtera (PS)
    Keluarga             SD                156      =( 157/419) x 78     29
    Sejahtera I (KS I)   SMP               33       =(33 /419) x 78      6
                         SMA                7       =( 7/419) x 78       1
     Keluarga            SD                123      =(124 /419) x 78     23
     Sejahtera II        SMP               17       =(17 /419) x 78      3
     (KS II)             SMA               21       =(21 /419) x 78      4
     Keluarga            SMA                2       =(2 /419) x 78       1
     Sejahtera III
 2. Kelurahan Dul                         1.473                          94
    Keluarga Pra         SD                108      = (108/1473) x 90    7
    Sejahtera (PS)       SMP               16       = (16/1473) x 90     1
                         SMA                2       = (2/1473) x 90      1
      Keluarga           SD                196      = (196/1473) x 90    12
      Sejahtera I        SMP               65       = (65/1473) x 90     4
      (KS I)             SMA               65       = (65/1473) x 90     4
                         PT                 3       = (3/1473) x 90      1
      Keluarga           SD                290      = (290/1473) x 90    18
      Sejahtera II       SMP               164      = (164/1473) x 90    10
      (KS II)            SMA               311      = (311/1473) x 90    19
                         PT                65       = (65/1473) x 90     4
      Keluarga           SD                28       = (28/1473) x 90     2
      Sejahtera III      SMP               33       = (33/1473) x 90     2
      (KS III)           SMA               65       = (65/1473) x 90     4
                         PT                49       = (49/1473) x 90     3
      Keluarga           SMA                5       = (5/1473) x 90      1
      Sejahtera III+     PT                 8       = (8/1473) x 90      1


3.2.2 Teknik Pengumpulan Data Penelitian

       Pengumpulan data konsumsi untuk perhitungan jejak makanan didapatkan

secara primer dengan menggunakan kuisioner terbuka. Kuesioner berisi pertanyaan
41



 pilihan tentang data diri responden, jumlah anggota keluarga dan pendapatan

 keluarga. Daftar isian berisi pangan mentah yang dibeli secara bulanan dan pangan

 yang dikonsumsi sehari-hari dalam bentuk menu makanan selama 3 hari

 menggunakan metode recall. Data mengenai produktifitas lahan diperoleh dari

 informan kunci, BPS RI serta sumber lain yang relevan sedangkan fraksi produk

 turunan didapat dari produsen terkait ataupun hasil penelitian sebelumnya. Adapun

 data yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan penelitian secara lebih rinci

 diuraikan pada Tabel 3.2 berikut :

 Tabel 3.2 Data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian

   Pertanyaan           Data yang
No                                         Jenis data        Sumber data      Instrumen
   penelitian           diperlukan
1. Jejak makanan        Konsumsi      Jenis dan kuantitas   Responden         Angket
                        pangan        pangan mentah                           terbuka
                                      yang dibeli
                        Fraksi        Komposisi bahan       Produsen        Wawanca
                        produk        penyusun produk       produk turunan, ra, Studi
                        turunan       pangan                Website terkait literatur
                                      Komposisi dan         Peternak, Ahli    Wawanca
                                      kebutuhan pakan       pakan,            ra, Studi
                                      ternak                Literatur,        literatur
                                                            Website terkait
                        Produktifit   Luas lahan, Jumlah    BPS RI,           Studi
                        as lahan      produksi              Website terkait   literatur
                        penghasil
                        pangan
                        Produktifit   Jenis alat tangkap,   Nelayan, Ahli     Wawanca
                        as lahan      produksi ikan laut,   perikanan         ra
                        laut          jumlah hari melaut
2. Faktor      yang Data diri Pendapatan                    Responden         Angket
   mempengaruhi     responden keluarga,                                       terbuka
   konsumsi pangan            Pendidikan
3. Komposisi lahan      Lahan         Luas lahan            Pemerintahan      Studi
                                      pertanian setempat    Desa/             literatur
                                                            Kelurahan
42




3.3    Perhitungan dan analisis data

3.3.1 Perhitungan jejak makanan

       Perhitungan komponen-kompenen jejak makanan mengacu pada Calculation

Methodology For The National Footprint Accounts, 2008 editions oleh Wackernagel

et al. (2008). Jika konsep jejak ekologi dinyatakan dalam satuan global hektar, untuk

menyatakan luas lahan dalam dengan produktifitas rata-rata dunia karena penekanan

perhitungan ini lebih kepada untuk mengetahui daya dukung dunia dalam mendukung

jejak ekologi manusia. Namun penelitian di Kabupaten Bangka Tengah ini lebih

bertujuan untuk mengetahui jejak makanan penduduk perdesaan dan perkotaan di

Kabupaten Bangka Tengah serta kontribusi penggunaan lahan yang ada dalam

mendukungnya. Sehingga adaptasi terhadap perhitungan adalah tidak memasukan

faktor produksi dan faktor kesetaraan karena tidak bertujuan untuk membandingkan

produktifitas lokal dengan produktifitas dunia namun lebih kepada seberapa besar

konsumsi penduduk dibandingkan dengan produksi lokal (Kitzes et al., 2008). Hasil

penelitian ini menunjukan seberapa besar komposisi lahan di Kabupaten Bangka

Tengah dan lahan di luar Kabupaten Bangka Tengah dalam kebutuhan penduduknya.

Berikut ini adalah metode perhitungan untuk jejak makanan Kabupaten Bangka

Tengah.
43



Tabel 3.3 Perhitungan jejak makanan
 1. Lahan      pertanian    yang = Konsumsi pangan (ton/tahun)
    dibutuhkan untuk konsumsi       Produksi pangan (ton/tahun. ha)
    pangan nabati

 2. Lahan pertanian yang             = Konsumsi tanaman pakan (ton/tahun)
    dibutuhkan untuk konsumsi          Produksi tanaman pakan (ton/tahun. ha)
    pangan hewani (hewan
    berkaki empat, unggas, ikan     = Konsumsi bahan penyusun pakan (ton/tahun)
    air tawar)                       Produksi bahan penyusun pakan (ton/tahun.ha)
 3. Lahan laut yang dibutuhkan      = Konsumsi hasil laut (ton/tahun)
                                      Produktifitas ikan laut (ton/tahun. ha)
Sumber : Wackernagel, 2008

Penghitungan konsumsi pangan yang sudah berubah dari bahan dasarnya dapat

dilakukan dengan menggunakan hasil penelitian sebelumnya, produsen ataupun dari

website terkait. Contoh untuk konsumsi pangan padi dengan fraksi produk beras 0,65

(Pratiwi, 2010).

               konsumsi beras            Fraksi produk beras = 0,65
      =
             fraksi produk beras
Konsumsi beras perkapita Indonesia adalah 139 kg/tahun (BPS, 2009). Produktifitas

padi skala Indonesia adalah 4938 kg/ha, maka produktifitas padi harus dikonversi

terlebih dahulu menjadi produktifitas beras dengan cara mengalikannya dengan fraksi

produk beras sehingga didapat produktifitas beras adalah 3209,7 kg/ha. Perhitungan

jejak makanan dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Perhitungan jejak makanan untuk konsumsi beras

                        Jumlah      Produktifitas    Jejak
            Jenis
 No                    konsumsi        (kg/ha)    ekologi (ha)   Tipe lahan
          konsumsi
                      (kg/tahun)                     (3/4)
  1          2             3              4            5             6
  1        Beras             139          3209,7       0,0433      Lahan
                                                                  pertanian
Sumber kolom 3, 4 : BPS RI, 2009.
44




         Perhitungan kebutuhan lahan untuk ternak dan ikan air tawar budidaya

dihitung dari kebutuhan lahan untuk mememenuhi kebutuhan pakan serta kandang

atau kolam. Luas lahan untuk memenuhi kebutuhan pakan didapat dengan cara

mengetahui komposisi bahan penyusun pakan dan jumlah pakan ternak selama masa

pemeliharaan sampai ternak siap dikonsumsi.

         Hal yang berbeda terjadi pada perhitungan produktifitas ikan laut.

Produktifitas ikan laut umumnya dihitung berdasarkan produktivitas per unit alat

tangkap, per orang atau per trip penangkapan (Choliq et,al. (1994) dalam Setyorini

dkk (2009)). Hasil wawancara dengan informan kunci perikanan, 2010, perhitungan

produktifitas ikan laut yang dikonversikan kedalam satuan lahan belum pernah

dilakukan di Kabupaten Bangka Tengah. Perhitungan produktifitas dapat dilakukan

dengan pendekatan stock ikan yang kajiannya tidak sederhana, diantaranya

menggunakan model surplus produksi, swept area, visual sensus dan penalaran. Atas

dasar tersebut maka perhitungan produktifitas perikanan laut dihitung dengan

memodifikasi metode penalaran, berdasarkan pada hasil tangkap dan upaya

penangkapan. Data yang dkumpulkan terdiri dari hasil tangkap per jenis alat, luas

area tangkap per jenis alat dan jumlah hari melaut.


3.3.2 Analisis data
         Tahap pertama analisa adalah mengetahui apakah ada kekuatan hubungan

antara    pendapatan dan pendidikan dengan jejak makanan. Kemudian dilakukan

analisa regresi untuk mengetahui apakah ada signifikansi pengaruh pendapatan dan

pendidikan terhadap jejak makanan. Dari hasil uji ini persamaan regresi untuk
45



memprediksi jejak makanan dari pendapatan dan pendidikan. Adapun estimasi model

multiple linear regression adalah sebagai berikut:

         Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + ε

         Keterangan :
         ß0     = Konstanta
         ß1, ß2 = Koefesien regresi
         Y      = Jejak makanan (ha)
         X1 = Pendapatan (Rp/tahun)
         X2 = Pendidikan
         ε      = Faktor lain yang tidak diteliti

       Analisa dilakukan dengan menggunakan data analisys pada program excell

untuk mengetahui besarnya multiple R regresi dan P value masing-masing variabel

bebas. Nilai multiple R digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh pendapatan

dan pendidikan terhadap jejak makanan. Contoh, bila nilai multiple R persamaan

regresi 0,65 ini berarti 65% besarnya jejak makanan dapat dijelaskan oleh pendapatan

dan pendidikan. Uji signifikansi masing-masing variabel pendapatan dan pendidikan

dilakukan dengan uji t atau uji p value. Variabel pendapatan dan pendidikan

dinyatakan berpengaruh terhadap jejak makanan apabila nilai t stats lebih besar nilai

nilai t tabel atau nilai p value masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 5%.

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a OPTIMALKAN METODE PENELITIAN

Pengolahan data pkl
Pengolahan data pklPengolahan data pkl
Pengolahan data pklArif Surtono
 
Statistik lanjutan materi 2
Statistik lanjutan materi 2Statistik lanjutan materi 2
Statistik lanjutan materi 2Meydiyah S
 
PPT MTK KEL 1.ppt
PPT MTK  KEL 1.pptPPT MTK  KEL 1.ppt
PPT MTK KEL 1.pptAndini70675
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasAisyah Turidho
 
Statistik dan Komputasi Materi 1
Statistik dan Komputasi Materi 1Statistik dan Komputasi Materi 1
Statistik dan Komputasi Materi 1Muhammad Luthfan
 
Statistika Presentasi
Statistika PresentasiStatistika Presentasi
Statistika Presentasiguest232a662
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdfHafisNayotama
 
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang
 
Power Point Statistika data kelompok.pptx
Power Point Statistika data kelompok.pptxPower Point Statistika data kelompok.pptx
Power Point Statistika data kelompok.pptxsaifudinsai
 
Statistika presentasi lpkia
Statistika presentasi lpkiaStatistika presentasi lpkia
Statistika presentasi lpkiaYess Favor
 
Statistika presentasi to mahasiswa lpkia
Statistika presentasi to mahasiswa lpkiaStatistika presentasi to mahasiswa lpkia
Statistika presentasi to mahasiswa lpkiaYess Favor
 
Hand out matkul statistika dasar m tholib
Hand out matkul statistika dasar m tholib Hand out matkul statistika dasar m tholib
Hand out matkul statistika dasar m tholib Muhamad Tholib
 

Semelhante a OPTIMALKAN METODE PENELITIAN (20)

Pengolahan data pkl
Pengolahan data pklPengolahan data pkl
Pengolahan data pkl
 
Statistik lanjutan materi 2
Statistik lanjutan materi 2Statistik lanjutan materi 2
Statistik lanjutan materi 2
 
Lapres paper 5 nia indah
Lapres paper 5 nia indahLapres paper 5 nia indah
Lapres paper 5 nia indah
 
PPT MTK KEL 1.ppt
PPT MTK  KEL 1.pptPPT MTK  KEL 1.ppt
PPT MTK KEL 1.ppt
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitas
 
Makalah Analisis varians
Makalah Analisis variansMakalah Analisis varians
Makalah Analisis varians
 
analisis varians
analisis varians analisis varians
analisis varians
 
Statistik dan Komputasi Materi 1
Statistik dan Komputasi Materi 1Statistik dan Komputasi Materi 1
Statistik dan Komputasi Materi 1
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Simak ui 2013
Simak ui 2013 Simak ui 2013
Simak ui 2013
 
Statistika Presentasi
Statistika PresentasiStatistika Presentasi
Statistika Presentasi
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
 
Xii statistika
Xii statistikaXii statistika
Xii statistika
 
Xii statistika
Xii statistikaXii statistika
Xii statistika
 
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...
efektivitas penyuluhan pembuatan pupuk organik padat dalam mendukung pertania...
 
Power Point Statistika data kelompok.pptx
Power Point Statistika data kelompok.pptxPower Point Statistika data kelompok.pptx
Power Point Statistika data kelompok.pptx
 
Statistika presentasi lpkia
Statistika presentasi lpkiaStatistika presentasi lpkia
Statistika presentasi lpkia
 
Statistika presentasi to mahasiswa lpkia
Statistika presentasi to mahasiswa lpkiaStatistika presentasi to mahasiswa lpkia
Statistika presentasi to mahasiswa lpkia
 
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi SamplingMetode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
 
Hand out matkul statistika dasar m tholib
Hand out matkul statistika dasar m tholib Hand out matkul statistika dasar m tholib
Hand out matkul statistika dasar m tholib
 

Mais de Dianora Didi

Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...
Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...
Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...Dianora Didi
 
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...Dianora Didi
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahDianora Didi
 
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014Dianora Didi
 
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014Dianora Didi
 
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengahPemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengahDianora Didi
 
Pemanfaatan air tanah
Pemanfaatan air tanahPemanfaatan air tanah
Pemanfaatan air tanahDianora Didi
 
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air TanahRancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air TanahDianora Didi
 
Pertambangan bangka tengah
Pertambangan bangka tengahPertambangan bangka tengah
Pertambangan bangka tengahDianora Didi
 

Mais de Dianora Didi (11)

Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...
Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...
Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...
 
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
 
Pamflet
PamfletPamflet
Pamflet
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
 
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
 
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
 
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengahPemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
 
Pemanfaatan air tanah
Pemanfaatan air tanahPemanfaatan air tanah
Pemanfaatan air tanah
 
Lampiran 1
Lampiran 1Lampiran 1
Lampiran 1
 
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air TanahRancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah
 
Pertambangan bangka tengah
Pertambangan bangka tengahPertambangan bangka tengah
Pertambangan bangka tengah
 

OPTIMALKAN METODE PENELITIAN

  • 1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumsi pangan, pendapatan dan pendidikan di Kelurahan Dul dan di Desa Kulur Ilir Kabupaten Bangka Tengah. Kebutuhan pangan diukur dengan 2 cara, pertama pangan mentah yang dibeli secara bulanan dan pangan sehari-hari dalam bentuk menu makanan selama 3 hari menggunakan metode recall. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan 2 cara diatas bertujuan agar dapat lebih menggambarkan konsumsi yang sebenarnya, selain itu akan mempermudah perhitungan jejak makanan. Data konsumsi pangan diperoleh dengan menggunakan kuesioner jenis angket terbuka terhadap responden penelitian. Subjek penelitian dibagi menjadi dua populasi rumah tangga yang dianggap dapat mewakili karakteristik pedesaan dan perkotaan di Kabupaten Bangka Tengah. Dasar pengelompokan populasi didasarkan atas kelurahan dan desa. Populasi perkotaan diwakili oleh Kelurahan Dul sedangkan populasi perdesaan diwakili oleh Desa Kulur Ilir. Kelurahan Dul dipilih karena kelurahan ini paling banyak memiliki ciri-ciri sebagai daerah perkotaan. Desa Kulur Ilir dipilih karena desa ini dianggap mewakili karakteristik umum perdesaan di Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian jejak makanan ini bertujuan untuk menghitung konsumsi pangan penduduk menggunakan satuan lahan hektar skala Indonesia. Jejak makanan ini
  • 2. 37 kemudian dibandingkan dengan lahan yang tersedia untuk mengetahui kontribusi lahan setempat dalam mendukung jejak makanan penduduknya. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif digunakan karena data penelitian berupa angka dan dianalisis menggunakan statistik (Cresswell, 2002). Adapun rancangan penelitian yang digunakan adalah metode survai karena penelitian ini hanya merekam fenomena yang terjadi pada populasi dan tidak memberikan perlakuan khusus terhadap populasi yang diamati dan bertujuan untuk mendapatkan generalisasi pada populasi yang diteliti sesuai dengan teori yang digunakan (Singarimbun dkk., 1987). Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan informasi dari informan kunci yang dipilih secara sengaja (purposive sampling) yaitu berdasarkan pertimbangan tertentu (Suharso, 2010). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah luasan jejak makanan, variabel bebas adalah pendapatan dan pendidikan. Variabel antesedan adalah variabel yang mempengaruhi variabel pengaruh dan lebih bisa menjelaskan tentang hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh (Singarimbun dkk, 1989). Hubungan antara variabel digambarkan pada Gambar 3.1 berikut. Pendapatan, Konsumsi bahan Jejak makanan Pendidikan pangan Gambar 3.1 Hubungan antara variabel penelitian
  • 3. 38 3.2 Teknik Pengumpulan Data 3.2.1 Populasi, sampel dan teknik sampling Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga di Desa Kulur Ilir dan di Kelurahan Dul. Mengingat jumlah populasi yang cukup banyak dan area penelitian yang cukup luas, maka diperlukan teknik sampling dalam mencari informasi mengenai populasi melalui sampel dan digunakan untuk menarik kesimpulan umum bagi populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara stratified random sampling (Nazir, 2009). Stratified random sampling yang digunakan agar dapat sampel mewakili setiap kategori kesejahteraan populasi. Tahap pertama dalam pengambilan sampel adalah menarik sampel rumah tangga secara acak yang ada dalam masing-masing kelurahan dan desa terpilih menggunakan stratified sampling, stratifikasi didasarkan pada kategori kesejahteraan keluarga yang dibagi menjadi 5 strata yaitu Pra sejahtera, Keluarga Sejahtera (KS) I, Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III dan Keluarga Sejahtera III+. Pengelompokan sampel menurut kategori kesejahteraan keluarga diambil dengan tujuan agar sampel yang diambil dapat mewakili pendapatan populasi mengingat data awal mengenai pendapatan populasi tidak tersedia. Kategori kesejahteraan keluarga didasarkan atas buku panduan yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tahap kedua penarikan sampel, masing-masing kategori kesejahteraan keluarga distratifikasi menurut kategori pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Pengambilan jumlah sampel didasarkan atas alokasi sampel berimbang dengan besarnya strata dan diambil secara random (Nazir, 2009).
  • 4. 39 Pendapatan keluarga diukur dengan banyaknya akumulasi pendapatan semua anggota keluarga, kemudian dikonversi dari per bulan menjadi per tahun, menggunakan satuan rupiah (Rp/tahun). Agar dapat menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan Lynch, et al (1974) : NZ ².p(1-p) n = Nd² + Z².p(1-p) n = jumlah sampel N = jumlah populasi Z = nilai angka baku (1,96) pada reabilitas 0,95 d = sampling error (0,10) p = the largest possible proportion (0,50) Jumlah populasi rumah tangga di Kelurahan Dul adalah 1.473 rumah tangga, sehingga jumlah sampel minimal yang harus diambil adalah 90 rumah tangga. Namun agar sampel dapat mewakili setiap strata pendidikan pada setiap tingkat kategori kesejahteraan keluarga, maka jumlah sampel yang diambil berjumlah 94 rumah tangga. Jumlah populasi rumah tangga di Desa Kulur Ilir adalah 419, maka jumlah sampel minimal yang harus diambil adalah 78 rumah tangga. Adapun perhitungan jumlah sampel dapat dilihat pada Tabel 3.1.
  • 5. 40 Tabel 3.1 Distribusi sampel penelitian No Klasifikasi Klasifikasi Jumlah Proporsi sampel Jumlah Kesejahteraan Pendidikan Kepala sampel Keluarga Keluarga (n) 1. Desa Kulur Ilir 419 78 Keluarga Pra SD 60 =( 60/419) x 78 11 Sejahtera (PS) Keluarga SD 156 =( 157/419) x 78 29 Sejahtera I (KS I) SMP 33 =(33 /419) x 78 6 SMA 7 =( 7/419) x 78 1 Keluarga SD 123 =(124 /419) x 78 23 Sejahtera II SMP 17 =(17 /419) x 78 3 (KS II) SMA 21 =(21 /419) x 78 4 Keluarga SMA 2 =(2 /419) x 78 1 Sejahtera III 2. Kelurahan Dul 1.473 94 Keluarga Pra SD 108 = (108/1473) x 90 7 Sejahtera (PS) SMP 16 = (16/1473) x 90 1 SMA 2 = (2/1473) x 90 1 Keluarga SD 196 = (196/1473) x 90 12 Sejahtera I SMP 65 = (65/1473) x 90 4 (KS I) SMA 65 = (65/1473) x 90 4 PT 3 = (3/1473) x 90 1 Keluarga SD 290 = (290/1473) x 90 18 Sejahtera II SMP 164 = (164/1473) x 90 10 (KS II) SMA 311 = (311/1473) x 90 19 PT 65 = (65/1473) x 90 4 Keluarga SD 28 = (28/1473) x 90 2 Sejahtera III SMP 33 = (33/1473) x 90 2 (KS III) SMA 65 = (65/1473) x 90 4 PT 49 = (49/1473) x 90 3 Keluarga SMA 5 = (5/1473) x 90 1 Sejahtera III+ PT 8 = (8/1473) x 90 1 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data Penelitian Pengumpulan data konsumsi untuk perhitungan jejak makanan didapatkan secara primer dengan menggunakan kuisioner terbuka. Kuesioner berisi pertanyaan
  • 6. 41 pilihan tentang data diri responden, jumlah anggota keluarga dan pendapatan keluarga. Daftar isian berisi pangan mentah yang dibeli secara bulanan dan pangan yang dikonsumsi sehari-hari dalam bentuk menu makanan selama 3 hari menggunakan metode recall. Data mengenai produktifitas lahan diperoleh dari informan kunci, BPS RI serta sumber lain yang relevan sedangkan fraksi produk turunan didapat dari produsen terkait ataupun hasil penelitian sebelumnya. Adapun data yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan penelitian secara lebih rinci diuraikan pada Tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 Data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian Pertanyaan Data yang No Jenis data Sumber data Instrumen penelitian diperlukan 1. Jejak makanan Konsumsi Jenis dan kuantitas Responden Angket pangan pangan mentah terbuka yang dibeli Fraksi Komposisi bahan Produsen Wawanca produk penyusun produk produk turunan, ra, Studi turunan pangan Website terkait literatur Komposisi dan Peternak, Ahli Wawanca kebutuhan pakan pakan, ra, Studi ternak Literatur, literatur Website terkait Produktifit Luas lahan, Jumlah BPS RI, Studi as lahan produksi Website terkait literatur penghasil pangan Produktifit Jenis alat tangkap, Nelayan, Ahli Wawanca as lahan produksi ikan laut, perikanan ra laut jumlah hari melaut 2. Faktor yang Data diri Pendapatan Responden Angket mempengaruhi responden keluarga, terbuka konsumsi pangan Pendidikan 3. Komposisi lahan Lahan Luas lahan Pemerintahan Studi pertanian setempat Desa/ literatur Kelurahan
  • 7. 42 3.3 Perhitungan dan analisis data 3.3.1 Perhitungan jejak makanan Perhitungan komponen-kompenen jejak makanan mengacu pada Calculation Methodology For The National Footprint Accounts, 2008 editions oleh Wackernagel et al. (2008). Jika konsep jejak ekologi dinyatakan dalam satuan global hektar, untuk menyatakan luas lahan dalam dengan produktifitas rata-rata dunia karena penekanan perhitungan ini lebih kepada untuk mengetahui daya dukung dunia dalam mendukung jejak ekologi manusia. Namun penelitian di Kabupaten Bangka Tengah ini lebih bertujuan untuk mengetahui jejak makanan penduduk perdesaan dan perkotaan di Kabupaten Bangka Tengah serta kontribusi penggunaan lahan yang ada dalam mendukungnya. Sehingga adaptasi terhadap perhitungan adalah tidak memasukan faktor produksi dan faktor kesetaraan karena tidak bertujuan untuk membandingkan produktifitas lokal dengan produktifitas dunia namun lebih kepada seberapa besar konsumsi penduduk dibandingkan dengan produksi lokal (Kitzes et al., 2008). Hasil penelitian ini menunjukan seberapa besar komposisi lahan di Kabupaten Bangka Tengah dan lahan di luar Kabupaten Bangka Tengah dalam kebutuhan penduduknya. Berikut ini adalah metode perhitungan untuk jejak makanan Kabupaten Bangka Tengah.
  • 8. 43 Tabel 3.3 Perhitungan jejak makanan 1. Lahan pertanian yang = Konsumsi pangan (ton/tahun) dibutuhkan untuk konsumsi Produksi pangan (ton/tahun. ha) pangan nabati 2. Lahan pertanian yang = Konsumsi tanaman pakan (ton/tahun) dibutuhkan untuk konsumsi Produksi tanaman pakan (ton/tahun. ha) pangan hewani (hewan berkaki empat, unggas, ikan = Konsumsi bahan penyusun pakan (ton/tahun) air tawar) Produksi bahan penyusun pakan (ton/tahun.ha) 3. Lahan laut yang dibutuhkan = Konsumsi hasil laut (ton/tahun) Produktifitas ikan laut (ton/tahun. ha) Sumber : Wackernagel, 2008 Penghitungan konsumsi pangan yang sudah berubah dari bahan dasarnya dapat dilakukan dengan menggunakan hasil penelitian sebelumnya, produsen ataupun dari website terkait. Contoh untuk konsumsi pangan padi dengan fraksi produk beras 0,65 (Pratiwi, 2010). konsumsi beras Fraksi produk beras = 0,65 = fraksi produk beras Konsumsi beras perkapita Indonesia adalah 139 kg/tahun (BPS, 2009). Produktifitas padi skala Indonesia adalah 4938 kg/ha, maka produktifitas padi harus dikonversi terlebih dahulu menjadi produktifitas beras dengan cara mengalikannya dengan fraksi produk beras sehingga didapat produktifitas beras adalah 3209,7 kg/ha. Perhitungan jejak makanan dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Perhitungan jejak makanan untuk konsumsi beras Jumlah Produktifitas Jejak Jenis No konsumsi (kg/ha) ekologi (ha) Tipe lahan konsumsi (kg/tahun) (3/4) 1 2 3 4 5 6 1 Beras 139 3209,7 0,0433 Lahan pertanian Sumber kolom 3, 4 : BPS RI, 2009.
  • 9. 44 Perhitungan kebutuhan lahan untuk ternak dan ikan air tawar budidaya dihitung dari kebutuhan lahan untuk mememenuhi kebutuhan pakan serta kandang atau kolam. Luas lahan untuk memenuhi kebutuhan pakan didapat dengan cara mengetahui komposisi bahan penyusun pakan dan jumlah pakan ternak selama masa pemeliharaan sampai ternak siap dikonsumsi. Hal yang berbeda terjadi pada perhitungan produktifitas ikan laut. Produktifitas ikan laut umumnya dihitung berdasarkan produktivitas per unit alat tangkap, per orang atau per trip penangkapan (Choliq et,al. (1994) dalam Setyorini dkk (2009)). Hasil wawancara dengan informan kunci perikanan, 2010, perhitungan produktifitas ikan laut yang dikonversikan kedalam satuan lahan belum pernah dilakukan di Kabupaten Bangka Tengah. Perhitungan produktifitas dapat dilakukan dengan pendekatan stock ikan yang kajiannya tidak sederhana, diantaranya menggunakan model surplus produksi, swept area, visual sensus dan penalaran. Atas dasar tersebut maka perhitungan produktifitas perikanan laut dihitung dengan memodifikasi metode penalaran, berdasarkan pada hasil tangkap dan upaya penangkapan. Data yang dkumpulkan terdiri dari hasil tangkap per jenis alat, luas area tangkap per jenis alat dan jumlah hari melaut. 3.3.2 Analisis data Tahap pertama analisa adalah mengetahui apakah ada kekuatan hubungan antara pendapatan dan pendidikan dengan jejak makanan. Kemudian dilakukan analisa regresi untuk mengetahui apakah ada signifikansi pengaruh pendapatan dan pendidikan terhadap jejak makanan. Dari hasil uji ini persamaan regresi untuk
  • 10. 45 memprediksi jejak makanan dari pendapatan dan pendidikan. Adapun estimasi model multiple linear regression adalah sebagai berikut: Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + ε Keterangan : ß0 = Konstanta ß1, ß2 = Koefesien regresi Y = Jejak makanan (ha) X1 = Pendapatan (Rp/tahun) X2 = Pendidikan ε = Faktor lain yang tidak diteliti Analisa dilakukan dengan menggunakan data analisys pada program excell untuk mengetahui besarnya multiple R regresi dan P value masing-masing variabel bebas. Nilai multiple R digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh pendapatan dan pendidikan terhadap jejak makanan. Contoh, bila nilai multiple R persamaan regresi 0,65 ini berarti 65% besarnya jejak makanan dapat dijelaskan oleh pendapatan dan pendidikan. Uji signifikansi masing-masing variabel pendapatan dan pendidikan dilakukan dengan uji t atau uji p value. Variabel pendapatan dan pendidikan dinyatakan berpengaruh terhadap jejak makanan apabila nilai t stats lebih besar nilai nilai t tabel atau nilai p value masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 5%.