SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 46
Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
               Jakarta 2012
OUTLINE

 Latar Belakang
 Tujuan / Sasaran
 Lokasi
 Komponen Pembentuk Kawasan Perdesaan
  Terpadu
 Mekanisme Bedah Desa
 Kelembagaan
 Pendanaan
PRIORITAS 10 : DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR,
            DAN PASCA-KONFLIK

    PRIORITAS BIDANG                FOKUS PRIORITAS                       INDIKATOR KINERJA

                                                                     • Rata-rata PDRB Perkapita Non Migas
                                  Pengembangan ekonomi lokal
                                                                     • Rata-rata % Penduduk Miskin
 DAERAH TERTINGGAL
                                  Penguatan kelembagaan dalam        Rata-rata laju peningkatan PAD di
                                  pengelolaan sumberdaya lokal       Kabupaten Daerah Tertinggal

                                                                     • Rata-rata AHH (Tahun)
                                  Peningkatan Pelayanan Kesehatan
                                                                     • AKB (per 1000 kelahiran hidup) %
                                  yang Berkualitas dan Terjangkau di
                                                                       Penolong Persalinan Terakhir oleh
                                  Daerah Tertinggal
     SASARAN 2014                                                      Tenaga Kesehatan

                                                                   •   Angka Melek Huruf usia 15-24 th (%)
                                  Peningkatan Pelayanan Pendidikan •   Rata-rata lama sekolah usia > 15 th (%)
1) 50 kabupaten terentaskan;      di Daerah Tertinggal             •   Rata-rata APS usia 7-12 th (%)
                                                                   •   Rata-rata APS usia 13-15 th (%)
2) IPM = 72,2;
3) pertumbuhan ekonomi = 7,1 %;   Peningkatan Aksesibilitas Daerah
                                                                     Nilai dan Volume Perdagangan di daerah
                                  Tertinggal dengan Pusat
4) penduduk miskin =14,2 %;                                          tertinggal
                                  Pertumbuhan
5) pengangguran turun sebesar    Peningkatan Sarana dan Prasarana
   2,2% per tahun                 Energi, Listrik, Telekomunikasi,   Indeks Infrastruktur
                                  Irigasi dan Air Bersih
                                                                                                             3
FASILITASI KEBIJAKAN
   Konsolidasi Klaster Instrumen PPDT Penanggulangan
     Ketertinggalan (6 Instrumen-Bedah Desa-Prukab)

2005-2010           Konsolidasi Instrumen PPDT dalam
                    Pengembangan Bedah Desa dan Prukab
P2IPDT         Mulai 2011   1. Terfasilitasinya integrasi Rencana Induk Pengembangan Kawasan
                               Perdesaan Terpadu (Rencana Induk Bedah Desa) dengan
                               perencanaan pembangunan daerah dan nasional.
P2SED          BEDAH
                            2. Terfasilitasinya pembentukan forum multistakeholders untuk
                               percepatan pembangunan daerah tertinggal (Forum BedahDesa)
  T             DESA
                               dalam pembangunan kawasan perdesaan terpadu.
                            3. Meningkatnya kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam
P2DTK                          perencanaan pembangunan kawasan perdesaan terpadu.
                            4. Terfasilitasinya pembangunan sarana dan prasarana sosial dasar,
                               ekonomi dan wilayah.
P2WP
                            1. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan usaha kelompok
                               masyarakat;
                            2. Menguatnya modal usaha;
                            3. Menguatnya kelembagaan usaha;
 P4DT                       4. Berkembangnya aktivitas ekonomi pada berbagai rantai
               PRUKAB          pasokan PRUKAB termasuk aktivitas pada berbagai produk
                               turunannya;
P2KPD                       5. Meningkatnya produksi, produktivitas usaha, serta nilai
                               tambah dan mutu produk;
  T                         6. Meningkatnya pendapatan masyarakat dan kesempatan kerja.
                                                                                            4
Lingkup Kegiatan Bedah Desa dan Prukab

                   PEMBANGUNAN
                     PERDESAAN
                  TERPADU (BEDAH         LOKUS
                       DESA)

  PROGRAM
  PRIORITAS
    KPDT
                 PRODUK UNGGULAN
                    KABUPATEN            FOKUS
                     (PRUKAB)




 PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL MELALUI
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN TERPADU (BEDAH DESA)
    BERBASIS PRODUK UNGGULAN KABUPATEN (PRUKAB)
                                                     5
ARAH PELAKSANAAN BEDAH DESA


  Pengembangan kawasan melalui Pendekatan
  Kewilayahan memerlukan integrasi dan sinergi sektor
  terkait, untuk dapat lebih efektif dan efisien



  Keterpaduan membutuhkan sinergi dalam pengelolaan
  sumberdaya/input pembangunan (lahan, kelembagaan,
  pendanaan/investasi, infrastruktur, dan regulasi).


 Kegiatan Bedah Desa Menciptakan Dan Memperkuat
 “Enabling Enviroment” (Lingkungan Yang Kondusif) bagi
 upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal melalui
 Pengembangan Kawasan Perdesaan Terpadu.
Tujuan Umum
     Mempercepat Pembangunan Daerah Tertinggal Melalui
     Pembentukan Kawasan Perdesaan Terpadu


                         Tujuan Khusus
1.     Terfasilitasinya Integrasi Rencana Induk Pengembangan
       Kawasan Perdesaan Terpadu (Rencana Induk Bedah Desa)
       Dengan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Nasional.
2.     Terfasilitasinya Pembentukan Forum Multistakeholders Untuk
       Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Forum
       Bedahdesa) Dalam Pembangunan Kawasan Perdesaan
       Terpadu.
3.     Meningkatnya Kapasitas Pemerintah Dan Masyarakat Dalam
       Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu.
4.     Terfasilitasinya Pembangunan Sarana Dan Prasarana Sosial
       Dasar, Ekonomi Dan Wilayah.
SKEMA PERENCANAAN BEDAH DESA


                   Kebijakan
                 Pembangunan                              K/L, PEMDAs
               Kawasan Perdesaan
                Daerah Tertinggal
                                                                             Rencana
                                                                               Aksi
                                     Koordinasi            Rencana Induk
       KPDT                         Perencanaan        Pembangunan Kawasan
                                    Bedah Desa           Perdesaan Terpadu
                                                                             Rencana
                                                                             Investasi
                Rencana Kegiatan
                 Pengembangan                            Dunia Usaha, LSM,
               Kawasan Perdesaan                              Donor
                Daerah Tertinggal




Keterangan :
                             Fungsi koordinasi dan fasilitasi
Empat –Si Bedah Desa
                • Perekonomian
                •   Infrastruktur
  Observasi     •   Sosial
                •   Kapasitas Fiskal
                •   Karakteristik Daerah




                                 Sumber Daya Alam,                         Kawasan
          Potensi                SDM, Infrastruktur,                      Perdesaan
                                    Budaya, dsb




                                           Regulasi , Program/Kegiatan,
                Intervensi                   ( Pusat, Daerah, Dunia
                                               Usaha, Donor, dsb




                                                         • Pemerintah
                                Investasi                • Dunia Usaha

                                                                                      9
Komponen Pembentukan Kawasan Perdesaan Terpadu

                                   Prasarana/
               Kelembagaan &                       Masterplan
                                  Sarana Sosial,
  Regulasi     Pengembangan
                                   Ekonomi &       (RINDUK)
                 Kapasitas
                                     Wilayah



  SK KAWASAN        FORUM            Menu
  PERDESAAN    MULTISTAKEHOLDER
                                                   RENCANA AKSI
                                    Kegiatan




   SK FORUM      BALAI BEDAH        Bantuan         RENCANA
  BEDAH DESA        DESA             Sosial         INVESTASI
Tahapan Pelaksanaan Bedah Desa


     Inisiasi         Penguatan    Keberlanjutan


                    Penguatan      Fasilitasi
Penyiapan
                    kapasitas      koordinasi K/L.
kelembagaan
                    kelembagaan,   Swasta dan
                    Penyusunan     lembaga lain
Penetapan kawasan
perdesaan terpadu   Masterplan
                                   Terbentuknya
                                   kelembagaan
                                   kawasan
                                   perdesaan
                                   terpadu.
Kelembagaan Bedah Desa
Forum Bedah Desa ( Kabupaten)

         Forum multistakeholder untuk pengembangan kawasan
         perdesaan terpadu.

         Anggota : SKPD, DPRD, Swasta, Masyarakat sipil,
         Akademisi
         Fungsi : Konsultasi dan Advokasi

Balai Bedah Desa ( Di Kawasan Perdesaan)

         Lembaga yang menjalankan fungsi informasi, daya
         inovasi, kewirausahaan dan tata kelola pemerintahan
         desa untuk pengembangan kawasan perdesaan terpadu.

         Anggota : masyarakat kawasan perdesaan
Integrasi Perencanaan P2KPT / Bedah Desa
Dalam Sistim Perencanaan Reguler (Musrenbang)


                    Koordinasi,
                                              RPJMD / RKPD
                  Sinkronisasi, &
              Integrasi Perencanaan             Kabupaten
• SKPD
• Forum Bedah                Rencana Induk
Desa                          (Masterplan)


                                              Perencanaan Kec.
                                                   (SKPD)
                 Perencanaan
                   Kawasan
              Perdesaan Terpadu
Balai Bedah
Desa

                                              Perencanaan Desa
                                             (RPJMDes/RKPDes)
ILUSTRASI LOKASI PEMBANGUNAN SARANA DAN
                                                 PRASARANA
                                                         Kawasan
                                                          Perdesaan terdiri
                                                          dari beberapa desa
          Desa A                                          yang memiliki
                                                          karakteristik dan
                                                          potensi yang sama.
                   Desa D         Pesisir
                                                        Intervensi Bedah
Desa B                                                   Desa mendorong
         Peternakan                         Persawahan   keterkaitan antar
                                                         desa dalam satu
              Desa C
                                                         kawasan atau
                                                         antar kawasan
                            Perhutanan                   perdesaan;

  Diperkuat dengan kelembagaan Forum Bedah Desa di Kabupaten, dan Balai
   Bedah Desa di Kawasan Perdesaan.
  Intervensi Bedah Desa berupa Koordinasi dan Fasilitasi dalam pengembangan
   sarana prasarana sosial dasar, ekonomi produksi/distribusi dan
   pengembangan wilayah.
                                                                           14
SUMBER PENDANAAN
1.   Dana APBN KPDT sebagai
     dana stimulan dalam
     pengembangan BedahDesa.
2.   Didukung pendanaan
     sektoral pusat (APBN K/L    Dana
     lainnya)                                     Peran Daerah

3.   Didukung pendanaan APBD    Rp                    Peran Investasi
     Provinsi
4.   Didukung dan dilanjutkan                           Peran Publik
     pendanaan APBD
     KabupatenTertinggal                          Peran Pusat

5.   Dikembangkan melalui
                                        T1   T2            Waktu
     pendanaan/investasi
     masyarakat dan swasta

                                                                 15
NO           KABUPATEN                            KEGIATAN

1    EMPAT LAWANG        • Pembuatan Kandang Sapi
                         • Perkerasan jalan desa menuju kawasan prukab
                         • Pembangunan Gedung Polindes



2    LAHAT               • Pembuatan Kandang Sapi
                         • Jalan desa
                         • Jalan Tani


3    Lampung Barat       • Jalan Poros Desa
                         • Pembangkit Listrik Mikro Hidro



4    Lampung Utara       •   Pelatihan Penggemukan Sapi
                         •   Pelatihan Perawatan Pohon Karet
                         •   Pembangunan Jalan Lapen
                         •   Pembangunan Jembatan
                         •   Pembangunan Drainase
                         •   Pembangunan Jalan Telford
                         •   Pembangunan Gorong - Gorong
NO           KABUPATEN                        KEGIATAN

5    Sukabuni            •   Perkerasan Jalan Desa
                         •   Pengaspalan Jalan Desa
                         •   Pembangunan Sarana Air Bersih
                         •   Penerangan (Lampu Listrik)
                         •   Bendungan Irigasi
                         •   Pembangunan Bendungan Sungai Cibeber
                         •   Pembangunan Bendungan dan Draenase
                         •   Pengerasan Jalan
                         •   Pipanisasi Air Bersih
                         •   Penyediaan Mesin Giling Batu
                         •   Pelatihan Pembuatan Bronjong
                         •   Pembangunan Jembatan
                         •   Pembuatan Sumur Bor
                         •   Pembangunan Irigasi
6    Lebak               •   Perkerasan Jalan Usaha Tani
                         •   Saliran Air Kotor
                         •   Pelatihan SDM
                         •   Irigasi pertanian
                         •   Pembangunan Gedung Diniyah
                         •   Tembok Penahan Tanah
                         •   Gorong Gorong
                         •   Bak Air
                         •   Saluran Irgasi
                         •   Jembatan Beton
NO           KABUPATEN                              KEGIATAN

7    BIMA                   •   Pembangunan Sarana Air Bersih
                            •   Pembangunan Sarana Irigasi
                            •   Pembangunan Jalan Usaha Tani
                            •   Pengadaan Sarana Produksi Prukab (kandang Sapi)
                            •   Pengadaan Peralatan dan Pelatihan Inseminasi Buatan
                            •   Rehabilitasi Tambatan Perahu




8    Lombok Tengah          • Pembuatan Kandang Kambing
                            • Pengerasan Jalan Desa




9    Timor Tengah Selatan   •   Perkerasan Jalan Desa
                            •   Pembuatan Bak Penampung Air Bersih
                            •   Pipanisasi Air Bersih
                            •   Rehabilitasi Jembatan
NO          KABUPATEN                          KEGIATAN

10   SIGI               •   Pembangunan Posyandu
                        •   Pembangunan Drainase
                        •   Pembuatan Jalan Perintis
                        •   Pemasangan Pipa Air Bersih
                        •   Perkerasan Jalan
                        •   Pemasangan Gorong-gorong
                        •   Pembangunan Drainase
                        •   Pembuatan Talut
                        •   Pembangunan Posyandu
11   Morowali           •   Pembangunan Pasar Ternak
                        •   Pembangunan Instalasi Biogas
                        •   Pembangunan Sumur Air Bersih dan Pompa
                        •   Perkerasan Jalan

12   Tojo Una Una       • Pembangunan Jalan Rabat Beton dan Drainase
                        • Pembangunan Jalan Rabat Beton, Talut dan Jembatan
                          Kayu
                        • Pembuatan Jalan Setapak
                        • Jembatan Kayu
                        • Pembuatan Jalan Desa
                        • Pembangunan Pasar Desa
KABUPATEN LEBAK : Desa Citorek dan Desa Cirompang

                         Pembangunan jembatan beton
                         sepanjang +/-15 m menggantikan jalan
                         kayu di desa Citorek Tengah.
                         Jembatan menghubungan antar dusun
                         dan meningkatkan kegiatan ekonomi
                         masyarakat serta meningkatkan rasa
                         aman bagi penduduk desa.
  Kondisi Awal




     Konstruksi



                                  Hasil
                                  Pembangunan
Pembukaan Jalan Penghubung Desa Cirompang dan Desa Citorek
Tengah, Kab. Lebak




1. Bedah Desa Thn 2011 di Kab Lebak, di desa Cirompang dan Citorek antara
   lain digunakan untuk membuka jalan penghubung antar kedua desa yang
   terletak di punggung bukit.
2. Jalan dibuka sepanjang 2 Km dengan lebar 3 meter. Masyarakat
   menyerahkan tanah sebagai bentuk partisipasi.
3. Jalan penghubung mempersingkat waktu dan menurunkan biaya angkut,
   sehingga pergerakan orang dan barang meningkat.
Bedah Desa Tahun 2011
Tahun 2012                                     dilaksanakan di dua desa
diusulkan dana                                 (Citorek dan Cirompang);
Bansos untuk Desa                              Keduanya adalah satu
Cicaringin Kec.                                kawasan, meskipun beda
Gunung Kencana.                                Kecamatan (Kec. Sobang dan
Lokasi tidak satu                              Kec. Cibeber).
kawasan dengan
lokasi Bedes 2011.




             Diperlukan relokasi agar sesuai dengan tujuan bedah
             desa (Pembentukan Kawasan Perdesaan Terpadu )
MATRIK INDIKASI PROGRAM UTAMA RENCANA INDUK
         UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN TERPADU
                     Kab Lebak, Kec. Sobang dan Kec. Cibeber

                                                            Instansi   TH. PELAKSANAAN
                                                    Sumber
No.      Program Utama        Lokasi   Biaya (Rp)          Pelaksan 201 201 201
                                                     Dana
                                                               a      2        3      4
1     Pembangunan Jalan     Tersebar   3 Milyar            Dis Bina √        √      √
      Poros Desa                                           Marga

2     Pembangunan           Tersebar   3 Milyar              Dis Bina √      √     √
      Jembatan                                               Marga
3     Pembangunan Sarana    Tersebar   1 Milyar              Dis Cipta √     √     √
      Air bersih                                             Karya

4     Pembangunan Pasar    Tersebar    2 Milyar              Dis        √    √     √
      Desa                                                   Perindag
5     Penyediaan Mesin dan Tersebar    1 Milyar              Dis        √    √     √
      Alat Produksi                                          Perindag

6     Pelatihan Manajemen   Tersebar   500 Jt.               Kantor     √    √     √
      dan teknis                                             Diklat
Bedah Desa 2011 di Kec. Pabuaran :
    Desa Lembur Sawah, Sirna Jaya dan
    Cibadak



         Lokasi Bedah Desa thn 2012 di
         usulkan di Desa Suka Jaya
      Lokasi Bedah Desa thn 2012 di
      usulkan di Desa Cilodong




Diperlukan targeting ulang agar sesuai
dengan tujuan pembentukan kawasan
perdesaan terpadu karena 1 lokasi (desa
Cilodong) tidak satu kawasan.
Pembangunan Bendungan,
                                Desa Cibadak, Kec.
                                Pabuaran, Kab. Sukabumi


                               Jembatan dan drainase memiliki
                               volume 34 m x 5 m x 2,5 m.


Proses pembangunan
bendungan melibatkan tenaga
kerja dan material setempat.
Proses dan hasil pembangunan
jembatan meningkatkan
pendapatan dan mendukung
kegiatan sektor pertanian.
Bendungan menjadi sumber air
bagi lahan pertanian seluas
3.000 ha.
Kab. Lampung Barat

                     • Jalan Poros Desa
                     • Pembangkit Listrik Mikro
                       Hidro


 Lokasi Bedah Desa
Thn
                            2012


           Malaya                  Kegiatan Bedah Desa 2012
                                   diusulkan melalui Bantuan
                                   Sosial untuk pembangunan
                    Suka Mulya     Jembatan Antar Desa dan
                                   Air Bersih di Pekon
                                   Malaya dan Suka Mulya




Thn 2011
Rencana Induk Kab. Lampung Barat ( Kawasan Perdesaan Kec. Lemong)
                                                          Biaya                                             TAHUN
                                                                    Sumber         Instansi
No      Program Utama               Lokasi     Volume      (Rp.                                    2011   2012 2013   2014
                                                                     Dana         Pelaksana
                                                          Juta)
 1. Pembangunan                 Mal, CN, SM,   13 Paket     15.377 APBN        KPDT, PU,
    infrastruktur kawasan       B, PD

 2. Penanganan daerah           CN, B          2 Paket      3.500 APBN         KPDT, PU,
    rawan bencana

 3. Pembangunan sarana air      Mal, CN, SM,   4 Paket      3.000 APBN         KPDT, PU,
    bersih                      B
 4. Pembangunan sumber          Mal, CN, SM,   4 Paket      4.574 APBN         KPDT, Kemen
    energi listrik terbarukan   B, PD                                          ESDM,

 5. Penyediaan sarana           Mal, CN, SM,   5 Paket      5.025 APBN,        KPDT,
    prasarana perekonomian      B, PD                             APBD, dan    Kementerian
                                                                  swasta       Kelautan, Swasta,
                                                                               SKPD
 6. Peningkatan sarana          Mal, SM        2 Paket      1.000 DAK          Kemendiknas,
    pendidikan                                                    Pendidikan   SKPD Kabupaten
 7. Peningkatan sarana          B              1 Paket        300 DAK          Kemenkes, SKPD
    kesehatan                                                     Kesehatan    Kabupaten
 8. Revitalisasi pasar          B              1 Paket        250 APBN         KPDT,
    tradisional desa                                                           Kemendagri,
 9. Peningkatan ketahanan       B              1 Paket       250 DAK           KPDT, Kementan,
    pangan                                                       Pertanian     SKPD Kabupaten

10. Peningkatan Sarana     B                   1 Paket        25 APBN          KPDT
    Kelembagaan Masyarakat
Rencana Investasi Kab. Lampung Barat
ANALISIS POTENSI
 Potensi lahan sumber bahan baku industri pengolahan kayu
  pada kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 33.358
  hektar yang telah dicadangkan menjadi Hutan Tanaman
  Rakyat (HTR) seluas 24.835 hektar (Keputusan Menteri
  Kehutanan Nomor : SK.45/Menhut-II/2010).
 Hingga tahun 2011 telah diterbitkan izin pengelolaan kepada 6
  koperasi seluas 17.768 hektar.
 Bila diasumsikan pada tahun 2014 setiap hektar terdapat
  tegakan kayu sebanyak 500 batang (0,25 meter kubik per
  batang), maka tersedia bahan baku industri pengolahan kayu
  mencapai 125 m3 x 17.768 hektar menjadi 1.112.000 m3. Potensi
  ini hingga tahun 2011 baru dimanfaatkan sebagai sumber
  bahan baku sawmill.
 Hal ini disebabkan tidak adanya industri pengolahan kayu di
  Kabupaten Lampung Barat sehingga produksi kayu hanya
  dapat dilakukan pada usia tegakkan diatas 7 tahun – 15 tahun.
ANALISIS PEMBIAYAAN
Analisa kebutuhan biaya investasi pendirian industri
pengolahan kayu (playwood)
1. Pembelian dan pematangan lahan
                                  Rp.    225.000.000,-
1. Bangunan/gedung        :       Rp.    275.000.000,-
2. Mesin dan suku cadang :        Rp.    1.700.000.000,-
3. Modal Kerja            :       Rp.    1.700.000.000,-
4. Lain-lain              :       Rp.    100.000.000,-

Total Investasi           :      Rp.4.000.000.000,-
 (empat milyard rupiah)
ANALISIS REGULASI
Dukungan regulasi sebagai berikut :
1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung Barat
   Tahun 2010 – 2030 yang menjadikan Kecamatan Lemong sebagai
   Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang mendukung Kuripan sebagai
   Pusat Pelayanan Kawasan (PPK). Kecamatan Lemong memiliki
   fungsi     untuk      pengembangan         Kehutanan     (HTR),
   Pengembangan energi alternatif, dan perikanan tangkap.
   Selain itu, Kecamatan Lemong merupakan kecamatan
   penyangga 3 kawasan strategis kabupaten yaitu : a) kawasan
   agrominapolitan di Kecamatan Bengkunat,            b) Kawasan
   stretegis Hutan Tanaman Rakyat (HTR), dan          c) Kawasan
   Strategis Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS),
   serta mendukung kawasan minapolitan di Kabupaten Kaur
   Provinsi Bengkulu yang dijadikan sebagai peluang kerjasama
   dalam bentuk Regional Manajemen (RM).
2. Keputusan Menteri Kehutanan RI tentang penetapan pencadangan
   lahan HPT sebagai lahan HTR seluas 24.835 hektar.
3. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang mendorong
   adanya penanaman tanaman tajuk tinggi (kayu) sebagai tanaman
   naungan pada lahan marga. Hal ini akan meningkatkan ketersediaan
   bahan baku kayu di lahan tanaman masyarakat pada komoditas kopi
   khususnya.
Kebutuhan Investasi dan Pembiayaan Berbasis Komoditas
di Kawasan Perdesaan Terpadu Kabupaten Lampung Barat

         Komoditi       Pembiayaan    Sumber
No.                                            Kelembagaan
         Prioritas       (Rp. Juta) Pembiayaan
 1.   Tanaman Kayu         4.000   Swasta     Perusahaan
      (industri)                              dan Koperasi
 2.   Pemasaran/pasar      500     Swasta     Kemitraan
      Ternak                                  swasta dan
                                              masyarakat
Bedah Desa Tahun 2011- 2012 (Contoh : Lampung Utara)
  U




        Thn 2011 :
        Pembangunan Jalan




Tahun 2012 :                Thn 2011 :
                            Pembangunan Jalan
Pembangunan Jalan Desa
1.000 m.



Kegiatan Bedah Desa 2011 : Dana Stimulan dimanfaatkan untuk
pembangunan jalan desa yang mencakup 4 desa; Tahun 2012 (rencana)
dimanfaatkan untuk Desa Tanjung Waringin, Kec. Tanjung Raja.
KABUPATEN LOMBOK TENGAH


Kawasan Perdesaan Terpadu
mencakup 8 desa pada Tiga
Kecamatan

Lokasi Tahun Bedah Desa
Thn 2012 terletak di lokasi
Kawasan Perdesaan
Terpadu yang sama pada        Bedah Desa Tahun 2011
tahun 2011.




                              Tahun 2012 diusulkan melalui
                              Bansos :
                              Pembangunan Sarana Air
                              Bersih dan Jalan Desa
Pembelajaran Bedah Desa 2011
1. Regulasi.
   Dukungan regulasi menjadi faktor penting untuk
   penetapan Kawasan Perdesaan Terpadu, termasuk SK
   Bupati Lokasi Kawasan (selain SK Lokasi Bantuan Sosial).
2. Masterplan/Rencana Induk
   Pengembangan Kawasan Perdesaan Terpadu memiliki
   dimensi jangka menengah dan panjang, sehingga
   diperlukan Masterplan sebagai acuan pengembangan dan
   basis intervensi Kab/Prov/Pusat dan Sektor Swasta serta
   lembaga lainnya.
3. Penyiapan Kelembagaan Pemkab dan Masyarakat
   menjadi penting karena pelaku-pelaku utama terdapat di
   lokasi kawasan tersebut. Pengembangan dan penguatan
   kapasitas diperlukan untuk pelaku pelaku tersebut.
PERSIAPAN PELAKSANAAN BEDAH DESA 2012
 Berdasarkan Pengalaman Dari Kegiatan Bedah Desa Tahun
 2011, pihak Pemerintah Kabupaten memastikan kesiapan
 sebagai berikut :
  1. Regulasi ( Surat Keputusan Bupati) tentang Kawasan
     Perdesaan Terpadu yang menjadi lokasi Bedah Desa 2012 –
     2014.
  2. SK Bupati tentang lokasi penerima bantuan sosial yang
     berada dalam Kawasan Perdesaan Terpadu.
  3. Menyiapkan Tim Koordinasi Kabupaten yang
     bertanggungjawab terhadap kegiatan Bedah Desa.
  4. Merumuskan dan menyusun Rencana Induk yang
     mencakup Rencana Aksi dan Rencana Investasi di
     Kawasan Perdesaan Terpadu ( pada tahun 2012 akan
     didukung oleh kegiatan Masterplan dari KPDT).
  5. Menyiapkan kelengkapan dokumen usulan kegiatan
     bantuan sosial 2012 ( SK Kawasan dan SK Lokasi,
     Proposal dan RAB)
PERSIAPAN PELAKSANAAN BEDAH DESA 2012
Bantuan Sosial Tahun 2012
  Stimulan Bedah Desa Tahun 2011 adalan belanja bansos* yang disalurkan
   melakukan mekanisme Tugas Perbantuan; sedangkan pada tahun 2012 adalah
   belanja bantuan sosial berupa barang yang disediakan oleh Pusat.
  Bantuan Sosial yang diberikan berupa pembangunan prasarana yang
   mencakup :
     Prasarana/sarana air bersih
     Jembatan
     Irigasi skala kecil
     Embung
     Jalan desa
     Tambatan perahu
     Pasar desa




* Bantuan Sosial adalah transfer uang dan/atau barang/jasa yang bersumber
dari APBN /APBNP yang diberikan kepada masyarakat/kelompok masyarakat
dan/atau lembaga non-pemerintah lainnya .
Bedah Desa, Prukab dan SPADA II
STRATEGI

                             Priority ofKebijakan,
                             Prioritas Policy,
                             Strategy of PDT
                                 Strategi PDT
                          Integrated Instrument
                          Satu Kesatuan Instrumen


 Program of Accelerated
Program Percepatan
                                                               Poduk Unggulan
                                                               Superior Product
 Development of
   Pembangunan
                                                                  Kabupaten
                                                               of Distrrict
Kawasan Perdesaan
 Integrated Villages
Terpadu/Desa) Desa                                                (PRUKAB)
                                                               (Prukab)
 (Bedah Bedah


                                      Percepatan
                                Pembangunan Daerah
           Penguatan            Tertinggal dan Khusus     Penguatan
       Strengthening
          dan Sinergi             (P2DTK) Tahap II       Strengthening
                                                          dan Sinergi
       And synergy                          fasilitasi   And synergy




                               Objective and
                                Sasaran/ Target
                               Target
                               PPDT 2010 - 2014
                               PPDT 2010 - 2014            Note
                                                           PDT : Development of Disadvantage Area
                                                           P2DTK : SPADA-2                   40
INPUT - OUTPUT


  Developed
   Peningkatan
  Capacity + +             Require for investment   Livelihood + LED
    Kapasitas                    promotion
  Infrastructure                                       Investment
   Infrastruktur




Program Percepatan
 Program of Accelerated                              Superior Unggulan
                                                     Poduk Product of
    Pembangunan
 Development of                                      Distrrict (Prukab)
                                                        Kabupaten
Kawasan Villages
 Integrated Perdesaan
Terpadu/ Bedah Desa                                     (PRUKAB)
 (Bedah Desa)



                                  Percepatan
                            Pembangunan Daerah
                            Tertinggal dan Khusus
                              (P2DTK) Tahap II
                                  SPADA -2
                                                                          41
PENDEKATAN


• Integrated Rural Area Development
• Program Activities as Sequential Chain


    Capacity      Infrastructure   Livelihood and
    Building        Provision            LED




                                                    42
STRATEGI (2)

 Investment                                                  Regulation
 Supporting                                                  Institutional Building
 Facilities                                                  Marketing
                                                       Transportation
                                                     Packaging




                                                                                                    SPADA II
Basic
Production                                         Storage
Facilities                                       Extraction Units
                                               Farming

                                          Business Institution
Basic Economic                           Market
Infra Structure                                                                                  PNPM
                                      Quay/Terminal etc
                                  Electricity, Telecommunication
                              Bridge, Road

Basic                     Education
                        Housing                                                           SPADA I
Livelihood            Health                                                              PNPM
                     Energy
                   Food
Spatial Strategy   Sub District                 Zona (Zone of integrated Economic)
                                                Bedah Desa
Product Strategy    Staple Foods                Inter-Village Marketable          High Value Product
                    For local Food Security     Food Crops (Prukab 1)             (Prukab 2)

                                                                                                               43
STRATEGY (3)
                                                             Poverty Reduction
                                      Economic Growth                               Program SPADA II
                      HDI (72.2)                                from 18.8% to
                                      from 6.6% to 7.6%
                                                                    14.2%
 Investment                                                Regulation               Capacity Building
 Supporting                                                Institutional Building   Intitutional Empowerment
 Facilities                                                Marketing                Investment Promotion
                                                      Transportation
                                                                                      Capacity Building
Basic                                                Packaging
Production                                        Storage                             Production Facilities
Facilities                                      Extraction Units                      Product R&D
                                              Farming
                                        Business Institution                          Infra-structure
Basic Economic                         Market                                         Provision and LED
Infra Structure                     Quay/Terminal etc                                 Community
                                Electricity, Telecommunication                        Empowerment
                            Bridge, Road

Basic                    Education
                       Housing                                                        Livelihood
Livelihood           Health                                                           Support
                    Energy
                  Food
Strategi Ruang    Sub District                 Zona (Zone of integrated Economic)
                                               Bedah Desa
Strategi Produk    Staple Food                 Inter-Village Marketable        High Value Product
                   For local food security     Food Crops (Prukab 1)           (Prukab 2)

                                                                                                       44
DESIGN OF LOCATION INTERVENTION
                                                                                                 9 Districts
                                    Intersection of                                             ex P2DTK -1
Intervention of P2DTK
                                    Bedah Desa –
Supporting of
                                    P2DTK - Prukab
 Bedah Desa and Prukab
                                                                              18 Districts


                                                                              21 Districts


                                                                              8 Districts




     Irisan
 Intersection                                                                    Intersection
                         Intervention of P2DTK        Intervention of P2DTK
 Prukab – ex ex
  Prukab –                                                                        Bedes – ex
                            more focused for             More focused for
    P2DTK-1
 P2DTK-1                                                                           P2DTK-1
                            strengthening the          strengthening Bedah
                                 Prukab                        Desa

                                                                                                     45
SELESAI

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi
Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi
Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi infosanitasi
 
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...infosanitasi
 
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan SwadayaManajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan SwadayaDadang Solihin
 
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta KaryaPemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karyainfosanitasi
 
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan DesaPanduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desainfosanitasi
 
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand OutPengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand OutOswar Mungkasa
 
Kegiatan Program KOTAKU DKI Jakart
Kegiatan Program KOTAKU DKI JakartKegiatan Program KOTAKU DKI Jakart
Kegiatan Program KOTAKU DKI JakartDedi Alfaridi
 
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiContoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiPanembahan Senopati Sudarmanto
 
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan RakyatSubstansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan RakyatOswar Mungkasa
 
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakartaCapaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakartaDedi Alfaridi
 
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...Bagus ardian
 
Pengantar perencanaan pembangunan
Pengantar perencanaan pembangunanPengantar perencanaan pembangunan
Pengantar perencanaan pembangunanUnikarta Tenggarong
 
Buku panduan penyusunan rp2 kpkp
Buku panduan penyusunan rp2 kpkpBuku panduan penyusunan rp2 kpkp
Buku panduan penyusunan rp2 kpkpHendra Sumarja
 
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiSumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiJoy Irman
 
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside yogjakarta
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside   yogjakarta20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside   yogjakarta
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside yogjakartaAdvisory Specialist for P2KP
 
Peran Kementrian Pekerjaan Umum dalam Pelaksanaan Program PPSP
Peran Kementrian Pekerjaan Umum dalam Pelaksanaan Program PPSPPeran Kementrian Pekerjaan Umum dalam Pelaksanaan Program PPSP
Peran Kementrian Pekerjaan Umum dalam Pelaksanaan Program PPSPinfosanitasi
 
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD Dadang Solihin
 
Teknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desaTeknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desaPEMPROP JABAR
 
20160905 gambaran umum program kotaku workshop kerjasama udma - bogor jabar
20160905 gambaran umum program kotaku   workshop kerjasama udma - bogor jabar20160905 gambaran umum program kotaku   workshop kerjasama udma - bogor jabar
20160905 gambaran umum program kotaku workshop kerjasama udma - bogor jabarAdvisory Specialist for P2KP
 

Mais procurados (20)

Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi
Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi
Pelaksanaan PPSP Tahap 3 dan 4, serta Fungsi Pokja Provinsi
 
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
 
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan SwadayaManajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
 
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta KaryaPemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
 
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan DesaPanduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
 
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand OutPengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
 
Kegiatan Program KOTAKU DKI Jakart
Kegiatan Program KOTAKU DKI JakartKegiatan Program KOTAKU DKI Jakart
Kegiatan Program KOTAKU DKI Jakart
 
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiContoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
 
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan RakyatSubstansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
 
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakartaCapaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
 
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
 
Pengantar perencanaan pembangunan
Pengantar perencanaan pembangunanPengantar perencanaan pembangunan
Pengantar perencanaan pembangunan
 
Buku panduan penyusunan rp2 kpkp
Buku panduan penyusunan rp2 kpkpBuku panduan penyusunan rp2 kpkp
Buku panduan penyusunan rp2 kpkp
 
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiSumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
 
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside yogjakarta
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside   yogjakarta20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside   yogjakarta
20161020 kolaborasi penataan permukiman karangwaru riverside yogjakarta
 
Peran Kementrian Pekerjaan Umum dalam Pelaksanaan Program PPSP
Peran Kementrian Pekerjaan Umum dalam Pelaksanaan Program PPSPPeran Kementrian Pekerjaan Umum dalam Pelaksanaan Program PPSP
Peran Kementrian Pekerjaan Umum dalam Pelaksanaan Program PPSP
 
Utk seminar hasil
Utk seminar hasilUtk seminar hasil
Utk seminar hasil
 
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD
Kebijakan RPJMD dan Renstra SKPD
 
Teknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desaTeknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desa
 
20160905 gambaran umum program kotaku workshop kerjasama udma - bogor jabar
20160905 gambaran umum program kotaku   workshop kerjasama udma - bogor jabar20160905 gambaran umum program kotaku   workshop kerjasama udma - bogor jabar
20160905 gambaran umum program kotaku workshop kerjasama udma - bogor jabar
 

Semelhante a P2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercure

CSR untuk Pembiayaan Pembangunan Bidang Sanitasi (Cipta Karya)
CSR untuk Pembiayaan Pembangunan Bidang Sanitasi (Cipta Karya)CSR untuk Pembiayaan Pembangunan Bidang Sanitasi (Cipta Karya)
CSR untuk Pembiayaan Pembangunan Bidang Sanitasi (Cipta Karya)infosanitasi
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengahkhoiril anwar
 
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDrHNurFajarAriefMPd
 
SOSIALISASI PENGEMBANGAN P3T PROVINSI BANTEN TAHUN 2011
SOSIALISASI PENGEMBANGAN P3T PROVINSI BANTEN TAHUN 2011SOSIALISASI PENGEMBANGAN P3T PROVINSI BANTEN TAHUN 2011
SOSIALISASI PENGEMBANGAN P3T PROVINSI BANTEN TAHUN 2011Hari Setiawan
 
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdfDana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdfHaetamiHA
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah TertinggalArah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah TertinggalKPDT
 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKATPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKATKaisarDatin
 
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptx
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptxPERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptx
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptxdesriantoboy2
 
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdfKemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdfinputdatakabupaten
 
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptxMATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptxEkaFitriyawati1
 
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.pptpengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.pptCIPTAKARYAMETRO
 
Infrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanInfrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanedi sofyan
 
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19 | Malmi...
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19  | Malmi...Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19  | Malmi...
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19 | Malmi...TV Desa
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanOswar Mungkasa
 
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018vie akbar
 
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08Sutardjo ( Mang Ojo )
 
SPB.2.2. Peran Posyandu dlm Perencanan Pembangunan Desa.pptx
SPB.2.2. Peran Posyandu dlm Perencanan Pembangunan Desa.pptxSPB.2.2. Peran Posyandu dlm Perencanan Pembangunan Desa.pptx
SPB.2.2. Peran Posyandu dlm Perencanan Pembangunan Desa.pptxHarrySetiawan45
 
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan KemiskinanArah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan KemiskinanSutardjo ( Mang Ojo )
 

Semelhante a P2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercure (20)

CSR untuk Pembiayaan Pembangunan Bidang Sanitasi (Cipta Karya)
CSR untuk Pembiayaan Pembangunan Bidang Sanitasi (Cipta Karya)CSR untuk Pembiayaan Pembangunan Bidang Sanitasi (Cipta Karya)
CSR untuk Pembiayaan Pembangunan Bidang Sanitasi (Cipta Karya)
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
 
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
 
SOSIALISASI PENGEMBANGAN P3T PROVINSI BANTEN TAHUN 2011
SOSIALISASI PENGEMBANGAN P3T PROVINSI BANTEN TAHUN 2011SOSIALISASI PENGEMBANGAN P3T PROVINSI BANTEN TAHUN 2011
SOSIALISASI PENGEMBANGAN P3T PROVINSI BANTEN TAHUN 2011
 
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdfDana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
Dana Desa & KPM-Dukungan Penanganan StuntingREV.pdf
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah TertinggalArah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKATPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
 
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptx
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptxPERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptx
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptx
 
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdfKemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
Kemendes PDTT_Arah Kebijakan Pembangunan KPPN.pdf
 
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptxMATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
MATERI PM DATA PEMANTAUAN & EVALUASI 03 MARET 2023 (SATGAS).pptx
 
Kampung kb wonosobo
Kampung kb wonosoboKampung kb wonosobo
Kampung kb wonosobo
 
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.pptpengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
 
Infrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanInfrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitan
 
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19 | Malmi...
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19  | Malmi...Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19  | Malmi...
Strategi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Era Pandemi Covid 19 | Malmi...
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
 
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
 
Metodologi Penyusunan RIPPDA
Metodologi Penyusunan RIPPDAMetodologi Penyusunan RIPPDA
Metodologi Penyusunan RIPPDA
 
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08
Bahan bintek pentaloka p3k desa-pdt 5nop08
 
SPB.2.2. Peran Posyandu dlm Perencanan Pembangunan Desa.pptx
SPB.2.2. Peran Posyandu dlm Perencanan Pembangunan Desa.pptxSPB.2.2. Peran Posyandu dlm Perencanan Pembangunan Desa.pptx
SPB.2.2. Peran Posyandu dlm Perencanan Pembangunan Desa.pptx
 
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan KemiskinanArah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
 

P2 kpt bedahdesa_sosialisasi_bedahdesa_mercure

  • 1. Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal Jakarta 2012
  • 2. OUTLINE  Latar Belakang  Tujuan / Sasaran  Lokasi  Komponen Pembentuk Kawasan Perdesaan Terpadu  Mekanisme Bedah Desa  Kelembagaan  Pendanaan
  • 3. PRIORITAS 10 : DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA-KONFLIK PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS INDIKATOR KINERJA • Rata-rata PDRB Perkapita Non Migas Pengembangan ekonomi lokal • Rata-rata % Penduduk Miskin DAERAH TERTINGGAL Penguatan kelembagaan dalam Rata-rata laju peningkatan PAD di pengelolaan sumberdaya lokal Kabupaten Daerah Tertinggal • Rata-rata AHH (Tahun) Peningkatan Pelayanan Kesehatan • AKB (per 1000 kelahiran hidup) % yang Berkualitas dan Terjangkau di Penolong Persalinan Terakhir oleh Daerah Tertinggal SASARAN 2014 Tenaga Kesehatan • Angka Melek Huruf usia 15-24 th (%) Peningkatan Pelayanan Pendidikan • Rata-rata lama sekolah usia > 15 th (%) 1) 50 kabupaten terentaskan; di Daerah Tertinggal • Rata-rata APS usia 7-12 th (%) • Rata-rata APS usia 13-15 th (%) 2) IPM = 72,2; 3) pertumbuhan ekonomi = 7,1 %; Peningkatan Aksesibilitas Daerah Nilai dan Volume Perdagangan di daerah Tertinggal dengan Pusat 4) penduduk miskin =14,2 %; tertinggal Pertumbuhan 5) pengangguran turun sebesar Peningkatan Sarana dan Prasarana 2,2% per tahun Energi, Listrik, Telekomunikasi, Indeks Infrastruktur Irigasi dan Air Bersih 3
  • 4. FASILITASI KEBIJAKAN Konsolidasi Klaster Instrumen PPDT Penanggulangan Ketertinggalan (6 Instrumen-Bedah Desa-Prukab) 2005-2010 Konsolidasi Instrumen PPDT dalam Pengembangan Bedah Desa dan Prukab P2IPDT Mulai 2011 1. Terfasilitasinya integrasi Rencana Induk Pengembangan Kawasan Perdesaan Terpadu (Rencana Induk Bedah Desa) dengan perencanaan pembangunan daerah dan nasional. P2SED BEDAH 2. Terfasilitasinya pembentukan forum multistakeholders untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal (Forum BedahDesa) T DESA dalam pembangunan kawasan perdesaan terpadu. 3. Meningkatnya kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam P2DTK perencanaan pembangunan kawasan perdesaan terpadu. 4. Terfasilitasinya pembangunan sarana dan prasarana sosial dasar, ekonomi dan wilayah. P2WP 1. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan usaha kelompok masyarakat; 2. Menguatnya modal usaha; 3. Menguatnya kelembagaan usaha; P4DT 4. Berkembangnya aktivitas ekonomi pada berbagai rantai PRUKAB pasokan PRUKAB termasuk aktivitas pada berbagai produk turunannya; P2KPD 5. Meningkatnya produksi, produktivitas usaha, serta nilai tambah dan mutu produk; T 6. Meningkatnya pendapatan masyarakat dan kesempatan kerja. 4
  • 5. Lingkup Kegiatan Bedah Desa dan Prukab PEMBANGUNAN PERDESAAN TERPADU (BEDAH LOKUS DESA) PROGRAM PRIORITAS KPDT PRODUK UNGGULAN KABUPATEN FOKUS (PRUKAB) PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL MELALUI PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN TERPADU (BEDAH DESA) BERBASIS PRODUK UNGGULAN KABUPATEN (PRUKAB) 5
  • 6. ARAH PELAKSANAAN BEDAH DESA Pengembangan kawasan melalui Pendekatan Kewilayahan memerlukan integrasi dan sinergi sektor terkait, untuk dapat lebih efektif dan efisien Keterpaduan membutuhkan sinergi dalam pengelolaan sumberdaya/input pembangunan (lahan, kelembagaan, pendanaan/investasi, infrastruktur, dan regulasi). Kegiatan Bedah Desa Menciptakan Dan Memperkuat “Enabling Enviroment” (Lingkungan Yang Kondusif) bagi upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal melalui Pengembangan Kawasan Perdesaan Terpadu.
  • 7. Tujuan Umum Mempercepat Pembangunan Daerah Tertinggal Melalui Pembentukan Kawasan Perdesaan Terpadu Tujuan Khusus 1. Terfasilitasinya Integrasi Rencana Induk Pengembangan Kawasan Perdesaan Terpadu (Rencana Induk Bedah Desa) Dengan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Nasional. 2. Terfasilitasinya Pembentukan Forum Multistakeholders Untuk Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Forum Bedahdesa) Dalam Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu. 3. Meningkatnya Kapasitas Pemerintah Dan Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu. 4. Terfasilitasinya Pembangunan Sarana Dan Prasarana Sosial Dasar, Ekonomi Dan Wilayah.
  • 8. SKEMA PERENCANAAN BEDAH DESA Kebijakan Pembangunan K/L, PEMDAs Kawasan Perdesaan Daerah Tertinggal Rencana Aksi Koordinasi Rencana Induk KPDT Perencanaan Pembangunan Kawasan Bedah Desa Perdesaan Terpadu Rencana Investasi Rencana Kegiatan Pengembangan Dunia Usaha, LSM, Kawasan Perdesaan Donor Daerah Tertinggal Keterangan : Fungsi koordinasi dan fasilitasi
  • 9. Empat –Si Bedah Desa • Perekonomian • Infrastruktur Observasi • Sosial • Kapasitas Fiskal • Karakteristik Daerah Sumber Daya Alam, Kawasan Potensi SDM, Infrastruktur, Perdesaan Budaya, dsb Regulasi , Program/Kegiatan, Intervensi ( Pusat, Daerah, Dunia Usaha, Donor, dsb • Pemerintah Investasi • Dunia Usaha 9
  • 10. Komponen Pembentukan Kawasan Perdesaan Terpadu Prasarana/ Kelembagaan & Masterplan Sarana Sosial, Regulasi Pengembangan Ekonomi & (RINDUK) Kapasitas Wilayah SK KAWASAN FORUM Menu PERDESAAN MULTISTAKEHOLDER RENCANA AKSI Kegiatan SK FORUM BALAI BEDAH Bantuan RENCANA BEDAH DESA DESA Sosial INVESTASI
  • 11. Tahapan Pelaksanaan Bedah Desa Inisiasi Penguatan Keberlanjutan Penguatan Fasilitasi Penyiapan kapasitas koordinasi K/L. kelembagaan kelembagaan, Swasta dan Penyusunan lembaga lain Penetapan kawasan perdesaan terpadu Masterplan Terbentuknya kelembagaan kawasan perdesaan terpadu.
  • 12. Kelembagaan Bedah Desa Forum Bedah Desa ( Kabupaten) Forum multistakeholder untuk pengembangan kawasan perdesaan terpadu. Anggota : SKPD, DPRD, Swasta, Masyarakat sipil, Akademisi Fungsi : Konsultasi dan Advokasi Balai Bedah Desa ( Di Kawasan Perdesaan) Lembaga yang menjalankan fungsi informasi, daya inovasi, kewirausahaan dan tata kelola pemerintahan desa untuk pengembangan kawasan perdesaan terpadu. Anggota : masyarakat kawasan perdesaan
  • 13. Integrasi Perencanaan P2KPT / Bedah Desa Dalam Sistim Perencanaan Reguler (Musrenbang) Koordinasi, RPJMD / RKPD Sinkronisasi, & Integrasi Perencanaan Kabupaten • SKPD • Forum Bedah Rencana Induk Desa (Masterplan) Perencanaan Kec. (SKPD) Perencanaan Kawasan Perdesaan Terpadu Balai Bedah Desa Perencanaan Desa (RPJMDes/RKPDes)
  • 14. ILUSTRASI LOKASI PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA  Kawasan Perdesaan terdiri dari beberapa desa Desa A yang memiliki karakteristik dan potensi yang sama. Desa D Pesisir  Intervensi Bedah Desa B Desa mendorong Peternakan Persawahan keterkaitan antar desa dalam satu Desa C kawasan atau antar kawasan Perhutanan perdesaan;  Diperkuat dengan kelembagaan Forum Bedah Desa di Kabupaten, dan Balai Bedah Desa di Kawasan Perdesaan.  Intervensi Bedah Desa berupa Koordinasi dan Fasilitasi dalam pengembangan sarana prasarana sosial dasar, ekonomi produksi/distribusi dan pengembangan wilayah. 14
  • 15. SUMBER PENDANAAN 1. Dana APBN KPDT sebagai dana stimulan dalam pengembangan BedahDesa. 2. Didukung pendanaan sektoral pusat (APBN K/L Dana lainnya) Peran Daerah 3. Didukung pendanaan APBD Rp Peran Investasi Provinsi 4. Didukung dan dilanjutkan Peran Publik pendanaan APBD KabupatenTertinggal Peran Pusat 5. Dikembangkan melalui T1 T2 Waktu pendanaan/investasi masyarakat dan swasta 15
  • 16.
  • 17. NO KABUPATEN KEGIATAN 1 EMPAT LAWANG • Pembuatan Kandang Sapi • Perkerasan jalan desa menuju kawasan prukab • Pembangunan Gedung Polindes 2 LAHAT • Pembuatan Kandang Sapi • Jalan desa • Jalan Tani 3 Lampung Barat • Jalan Poros Desa • Pembangkit Listrik Mikro Hidro 4 Lampung Utara • Pelatihan Penggemukan Sapi • Pelatihan Perawatan Pohon Karet • Pembangunan Jalan Lapen • Pembangunan Jembatan • Pembangunan Drainase • Pembangunan Jalan Telford • Pembangunan Gorong - Gorong
  • 18. NO KABUPATEN KEGIATAN 5 Sukabuni • Perkerasan Jalan Desa • Pengaspalan Jalan Desa • Pembangunan Sarana Air Bersih • Penerangan (Lampu Listrik) • Bendungan Irigasi • Pembangunan Bendungan Sungai Cibeber • Pembangunan Bendungan dan Draenase • Pengerasan Jalan • Pipanisasi Air Bersih • Penyediaan Mesin Giling Batu • Pelatihan Pembuatan Bronjong • Pembangunan Jembatan • Pembuatan Sumur Bor • Pembangunan Irigasi 6 Lebak • Perkerasan Jalan Usaha Tani • Saliran Air Kotor • Pelatihan SDM • Irigasi pertanian • Pembangunan Gedung Diniyah • Tembok Penahan Tanah • Gorong Gorong • Bak Air • Saluran Irgasi • Jembatan Beton
  • 19. NO KABUPATEN KEGIATAN 7 BIMA • Pembangunan Sarana Air Bersih • Pembangunan Sarana Irigasi • Pembangunan Jalan Usaha Tani • Pengadaan Sarana Produksi Prukab (kandang Sapi) • Pengadaan Peralatan dan Pelatihan Inseminasi Buatan • Rehabilitasi Tambatan Perahu 8 Lombok Tengah • Pembuatan Kandang Kambing • Pengerasan Jalan Desa 9 Timor Tengah Selatan • Perkerasan Jalan Desa • Pembuatan Bak Penampung Air Bersih • Pipanisasi Air Bersih • Rehabilitasi Jembatan
  • 20. NO KABUPATEN KEGIATAN 10 SIGI • Pembangunan Posyandu • Pembangunan Drainase • Pembuatan Jalan Perintis • Pemasangan Pipa Air Bersih • Perkerasan Jalan • Pemasangan Gorong-gorong • Pembangunan Drainase • Pembuatan Talut • Pembangunan Posyandu 11 Morowali • Pembangunan Pasar Ternak • Pembangunan Instalasi Biogas • Pembangunan Sumur Air Bersih dan Pompa • Perkerasan Jalan 12 Tojo Una Una • Pembangunan Jalan Rabat Beton dan Drainase • Pembangunan Jalan Rabat Beton, Talut dan Jembatan Kayu • Pembuatan Jalan Setapak • Jembatan Kayu • Pembuatan Jalan Desa • Pembangunan Pasar Desa
  • 21. KABUPATEN LEBAK : Desa Citorek dan Desa Cirompang Pembangunan jembatan beton sepanjang +/-15 m menggantikan jalan kayu di desa Citorek Tengah. Jembatan menghubungan antar dusun dan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat serta meningkatkan rasa aman bagi penduduk desa. Kondisi Awal Konstruksi Hasil Pembangunan
  • 22. Pembukaan Jalan Penghubung Desa Cirompang dan Desa Citorek Tengah, Kab. Lebak 1. Bedah Desa Thn 2011 di Kab Lebak, di desa Cirompang dan Citorek antara lain digunakan untuk membuka jalan penghubung antar kedua desa yang terletak di punggung bukit. 2. Jalan dibuka sepanjang 2 Km dengan lebar 3 meter. Masyarakat menyerahkan tanah sebagai bentuk partisipasi. 3. Jalan penghubung mempersingkat waktu dan menurunkan biaya angkut, sehingga pergerakan orang dan barang meningkat.
  • 23. Bedah Desa Tahun 2011 Tahun 2012 dilaksanakan di dua desa diusulkan dana (Citorek dan Cirompang); Bansos untuk Desa Keduanya adalah satu Cicaringin Kec. kawasan, meskipun beda Gunung Kencana. Kecamatan (Kec. Sobang dan Lokasi tidak satu Kec. Cibeber). kawasan dengan lokasi Bedes 2011. Diperlukan relokasi agar sesuai dengan tujuan bedah desa (Pembentukan Kawasan Perdesaan Terpadu )
  • 24. MATRIK INDIKASI PROGRAM UTAMA RENCANA INDUK UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN TERPADU Kab Lebak, Kec. Sobang dan Kec. Cibeber Instansi TH. PELAKSANAAN Sumber No. Program Utama Lokasi Biaya (Rp) Pelaksan 201 201 201 Dana a 2 3 4 1 Pembangunan Jalan Tersebar 3 Milyar Dis Bina √ √ √ Poros Desa Marga 2 Pembangunan Tersebar 3 Milyar Dis Bina √ √ √ Jembatan Marga 3 Pembangunan Sarana Tersebar 1 Milyar Dis Cipta √ √ √ Air bersih Karya 4 Pembangunan Pasar Tersebar 2 Milyar Dis √ √ √ Desa Perindag 5 Penyediaan Mesin dan Tersebar 1 Milyar Dis √ √ √ Alat Produksi Perindag 6 Pelatihan Manajemen Tersebar 500 Jt. Kantor √ √ √ dan teknis Diklat
  • 25. Bedah Desa 2011 di Kec. Pabuaran : Desa Lembur Sawah, Sirna Jaya dan Cibadak Lokasi Bedah Desa thn 2012 di usulkan di Desa Suka Jaya Lokasi Bedah Desa thn 2012 di usulkan di Desa Cilodong Diperlukan targeting ulang agar sesuai dengan tujuan pembentukan kawasan perdesaan terpadu karena 1 lokasi (desa Cilodong) tidak satu kawasan.
  • 26. Pembangunan Bendungan, Desa Cibadak, Kec. Pabuaran, Kab. Sukabumi Jembatan dan drainase memiliki volume 34 m x 5 m x 2,5 m. Proses pembangunan bendungan melibatkan tenaga kerja dan material setempat. Proses dan hasil pembangunan jembatan meningkatkan pendapatan dan mendukung kegiatan sektor pertanian. Bendungan menjadi sumber air bagi lahan pertanian seluas 3.000 ha.
  • 27. Kab. Lampung Barat • Jalan Poros Desa • Pembangkit Listrik Mikro Hidro Lokasi Bedah Desa
  • 28. Thn 2012 Malaya Kegiatan Bedah Desa 2012 diusulkan melalui Bantuan Sosial untuk pembangunan Suka Mulya Jembatan Antar Desa dan Air Bersih di Pekon Malaya dan Suka Mulya Thn 2011
  • 29. Rencana Induk Kab. Lampung Barat ( Kawasan Perdesaan Kec. Lemong) Biaya TAHUN Sumber Instansi No Program Utama Lokasi Volume (Rp. 2011 2012 2013 2014 Dana Pelaksana Juta) 1. Pembangunan Mal, CN, SM, 13 Paket 15.377 APBN KPDT, PU, infrastruktur kawasan B, PD 2. Penanganan daerah CN, B 2 Paket 3.500 APBN KPDT, PU, rawan bencana 3. Pembangunan sarana air Mal, CN, SM, 4 Paket 3.000 APBN KPDT, PU, bersih B 4. Pembangunan sumber Mal, CN, SM, 4 Paket 4.574 APBN KPDT, Kemen energi listrik terbarukan B, PD ESDM, 5. Penyediaan sarana Mal, CN, SM, 5 Paket 5.025 APBN, KPDT, prasarana perekonomian B, PD APBD, dan Kementerian swasta Kelautan, Swasta, SKPD 6. Peningkatan sarana Mal, SM 2 Paket 1.000 DAK Kemendiknas, pendidikan Pendidikan SKPD Kabupaten 7. Peningkatan sarana B 1 Paket 300 DAK Kemenkes, SKPD kesehatan Kesehatan Kabupaten 8. Revitalisasi pasar B 1 Paket 250 APBN KPDT, tradisional desa Kemendagri, 9. Peningkatan ketahanan B 1 Paket 250 DAK KPDT, Kementan, pangan Pertanian SKPD Kabupaten 10. Peningkatan Sarana B 1 Paket 25 APBN KPDT Kelembagaan Masyarakat
  • 30. Rencana Investasi Kab. Lampung Barat ANALISIS POTENSI  Potensi lahan sumber bahan baku industri pengolahan kayu pada kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 33.358 hektar yang telah dicadangkan menjadi Hutan Tanaman Rakyat (HTR) seluas 24.835 hektar (Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.45/Menhut-II/2010).  Hingga tahun 2011 telah diterbitkan izin pengelolaan kepada 6 koperasi seluas 17.768 hektar.  Bila diasumsikan pada tahun 2014 setiap hektar terdapat tegakan kayu sebanyak 500 batang (0,25 meter kubik per batang), maka tersedia bahan baku industri pengolahan kayu mencapai 125 m3 x 17.768 hektar menjadi 1.112.000 m3. Potensi ini hingga tahun 2011 baru dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku sawmill.  Hal ini disebabkan tidak adanya industri pengolahan kayu di Kabupaten Lampung Barat sehingga produksi kayu hanya dapat dilakukan pada usia tegakkan diatas 7 tahun – 15 tahun.
  • 31. ANALISIS PEMBIAYAAN Analisa kebutuhan biaya investasi pendirian industri pengolahan kayu (playwood) 1. Pembelian dan pematangan lahan Rp. 225.000.000,- 1. Bangunan/gedung : Rp. 275.000.000,- 2. Mesin dan suku cadang : Rp. 1.700.000.000,- 3. Modal Kerja : Rp. 1.700.000.000,- 4. Lain-lain : Rp. 100.000.000,- Total Investasi : Rp.4.000.000.000,- (empat milyard rupiah)
  • 32. ANALISIS REGULASI Dukungan regulasi sebagai berikut : 1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010 – 2030 yang menjadikan Kecamatan Lemong sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang mendukung Kuripan sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK). Kecamatan Lemong memiliki fungsi untuk pengembangan Kehutanan (HTR), Pengembangan energi alternatif, dan perikanan tangkap. Selain itu, Kecamatan Lemong merupakan kecamatan penyangga 3 kawasan strategis kabupaten yaitu : a) kawasan agrominapolitan di Kecamatan Bengkunat, b) Kawasan stretegis Hutan Tanaman Rakyat (HTR), dan c) Kawasan Strategis Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), serta mendukung kawasan minapolitan di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu yang dijadikan sebagai peluang kerjasama dalam bentuk Regional Manajemen (RM). 2. Keputusan Menteri Kehutanan RI tentang penetapan pencadangan lahan HPT sebagai lahan HTR seluas 24.835 hektar. 3. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang mendorong adanya penanaman tanaman tajuk tinggi (kayu) sebagai tanaman naungan pada lahan marga. Hal ini akan meningkatkan ketersediaan bahan baku kayu di lahan tanaman masyarakat pada komoditas kopi khususnya.
  • 33. Kebutuhan Investasi dan Pembiayaan Berbasis Komoditas di Kawasan Perdesaan Terpadu Kabupaten Lampung Barat Komoditi Pembiayaan Sumber No. Kelembagaan Prioritas (Rp. Juta) Pembiayaan 1. Tanaman Kayu 4.000 Swasta Perusahaan (industri) dan Koperasi 2. Pemasaran/pasar 500 Swasta Kemitraan Ternak swasta dan masyarakat
  • 34. Bedah Desa Tahun 2011- 2012 (Contoh : Lampung Utara) U Thn 2011 : Pembangunan Jalan Tahun 2012 : Thn 2011 : Pembangunan Jalan Pembangunan Jalan Desa 1.000 m. Kegiatan Bedah Desa 2011 : Dana Stimulan dimanfaatkan untuk pembangunan jalan desa yang mencakup 4 desa; Tahun 2012 (rencana) dimanfaatkan untuk Desa Tanjung Waringin, Kec. Tanjung Raja.
  • 35. KABUPATEN LOMBOK TENGAH Kawasan Perdesaan Terpadu mencakup 8 desa pada Tiga Kecamatan Lokasi Tahun Bedah Desa Thn 2012 terletak di lokasi Kawasan Perdesaan Terpadu yang sama pada Bedah Desa Tahun 2011 tahun 2011. Tahun 2012 diusulkan melalui Bansos : Pembangunan Sarana Air Bersih dan Jalan Desa
  • 36. Pembelajaran Bedah Desa 2011 1. Regulasi. Dukungan regulasi menjadi faktor penting untuk penetapan Kawasan Perdesaan Terpadu, termasuk SK Bupati Lokasi Kawasan (selain SK Lokasi Bantuan Sosial). 2. Masterplan/Rencana Induk Pengembangan Kawasan Perdesaan Terpadu memiliki dimensi jangka menengah dan panjang, sehingga diperlukan Masterplan sebagai acuan pengembangan dan basis intervensi Kab/Prov/Pusat dan Sektor Swasta serta lembaga lainnya. 3. Penyiapan Kelembagaan Pemkab dan Masyarakat menjadi penting karena pelaku-pelaku utama terdapat di lokasi kawasan tersebut. Pengembangan dan penguatan kapasitas diperlukan untuk pelaku pelaku tersebut.
  • 37. PERSIAPAN PELAKSANAAN BEDAH DESA 2012 Berdasarkan Pengalaman Dari Kegiatan Bedah Desa Tahun 2011, pihak Pemerintah Kabupaten memastikan kesiapan sebagai berikut : 1. Regulasi ( Surat Keputusan Bupati) tentang Kawasan Perdesaan Terpadu yang menjadi lokasi Bedah Desa 2012 – 2014. 2. SK Bupati tentang lokasi penerima bantuan sosial yang berada dalam Kawasan Perdesaan Terpadu. 3. Menyiapkan Tim Koordinasi Kabupaten yang bertanggungjawab terhadap kegiatan Bedah Desa. 4. Merumuskan dan menyusun Rencana Induk yang mencakup Rencana Aksi dan Rencana Investasi di Kawasan Perdesaan Terpadu ( pada tahun 2012 akan didukung oleh kegiatan Masterplan dari KPDT). 5. Menyiapkan kelengkapan dokumen usulan kegiatan bantuan sosial 2012 ( SK Kawasan dan SK Lokasi, Proposal dan RAB)
  • 38. PERSIAPAN PELAKSANAAN BEDAH DESA 2012 Bantuan Sosial Tahun 2012  Stimulan Bedah Desa Tahun 2011 adalan belanja bansos* yang disalurkan melakukan mekanisme Tugas Perbantuan; sedangkan pada tahun 2012 adalah belanja bantuan sosial berupa barang yang disediakan oleh Pusat.  Bantuan Sosial yang diberikan berupa pembangunan prasarana yang mencakup :  Prasarana/sarana air bersih  Jembatan  Irigasi skala kecil  Embung  Jalan desa  Tambatan perahu  Pasar desa * Bantuan Sosial adalah transfer uang dan/atau barang/jasa yang bersumber dari APBN /APBNP yang diberikan kepada masyarakat/kelompok masyarakat dan/atau lembaga non-pemerintah lainnya .
  • 39. Bedah Desa, Prukab dan SPADA II
  • 40. STRATEGI Priority ofKebijakan, Prioritas Policy, Strategy of PDT Strategi PDT Integrated Instrument Satu Kesatuan Instrumen Program of Accelerated Program Percepatan Poduk Unggulan Superior Product Development of Pembangunan Kabupaten of Distrrict Kawasan Perdesaan Integrated Villages Terpadu/Desa) Desa (PRUKAB) (Prukab) (Bedah Bedah Percepatan Pembangunan Daerah Penguatan Tertinggal dan Khusus Penguatan Strengthening dan Sinergi (P2DTK) Tahap II Strengthening dan Sinergi And synergy fasilitasi And synergy Objective and Sasaran/ Target Target PPDT 2010 - 2014 PPDT 2010 - 2014 Note PDT : Development of Disadvantage Area P2DTK : SPADA-2 40
  • 41. INPUT - OUTPUT Developed Peningkatan Capacity + + Require for investment Livelihood + LED Kapasitas promotion Infrastructure Investment Infrastruktur Program Percepatan Program of Accelerated Superior Unggulan Poduk Product of Pembangunan Development of Distrrict (Prukab) Kabupaten Kawasan Villages Integrated Perdesaan Terpadu/ Bedah Desa (PRUKAB) (Bedah Desa) Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) Tahap II SPADA -2 41
  • 42. PENDEKATAN • Integrated Rural Area Development • Program Activities as Sequential Chain Capacity Infrastructure Livelihood and Building Provision LED 42
  • 43. STRATEGI (2) Investment Regulation Supporting Institutional Building Facilities Marketing Transportation Packaging SPADA II Basic Production Storage Facilities Extraction Units Farming Business Institution Basic Economic Market Infra Structure PNPM Quay/Terminal etc Electricity, Telecommunication Bridge, Road Basic Education Housing SPADA I Livelihood Health PNPM Energy Food Spatial Strategy Sub District Zona (Zone of integrated Economic) Bedah Desa Product Strategy Staple Foods Inter-Village Marketable High Value Product For local Food Security Food Crops (Prukab 1) (Prukab 2) 43
  • 44. STRATEGY (3) Poverty Reduction Economic Growth Program SPADA II HDI (72.2) from 18.8% to from 6.6% to 7.6% 14.2% Investment Regulation Capacity Building Supporting Institutional Building Intitutional Empowerment Facilities Marketing Investment Promotion Transportation Capacity Building Basic Packaging Production Storage Production Facilities Facilities Extraction Units Product R&D Farming Business Institution Infra-structure Basic Economic Market Provision and LED Infra Structure Quay/Terminal etc Community Electricity, Telecommunication Empowerment Bridge, Road Basic Education Housing Livelihood Livelihood Health Support Energy Food Strategi Ruang Sub District Zona (Zone of integrated Economic) Bedah Desa Strategi Produk Staple Food Inter-Village Marketable High Value Product For local food security Food Crops (Prukab 1) (Prukab 2) 44
  • 45. DESIGN OF LOCATION INTERVENTION 9 Districts Intersection of ex P2DTK -1 Intervention of P2DTK Bedah Desa – Supporting of P2DTK - Prukab Bedah Desa and Prukab 18 Districts 21 Districts 8 Districts Irisan Intersection Intersection Intervention of P2DTK Intervention of P2DTK Prukab – ex ex Prukab – Bedes – ex more focused for More focused for P2DTK-1 P2DTK-1 P2DTK-1 strengthening the strengthening Bedah Prukab Desa 45