SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
Sumber
File document diklat guru dalam implementasi kurikulum 2013
Latar belakang
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran sebab pendekatan ilmiah diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi
kriteria ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan pelararan
induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif
(deductive reasoning) sebab penalaran deduktif melihat
fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik dan sebaliknya dengan penalaran induktif yang
memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.
Manfaat pendekatang ilmiah
Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif
hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Hasil
penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional,
retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah lima belas
menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25
persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi
informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua
hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70
persen.
Proses pembelajaran harus dipandu dengan kaidah-kaidah
pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan
dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan
penjelasan tentang suatu kebenaran.
Aspek pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses
pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap
menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil
akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk
hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi
aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Seiring perkembangan zaman dan berlakunya kurikulum
2013 dengan pendekatan scientific yang lebih menekankan
pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah.
Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning).
Metode ini menyajikan media obyek secara nyata agar
peserta didik senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya
Metode mengamati juga sangat bermanfaat bagi
pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses
pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan
metode observasi ,peserta didik menemukan fakta bahwa ada
hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi
pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik
untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya,
pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta
didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong
asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang
baik.
Menalar
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis
atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran
dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran
nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat
Pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak
merujuk pada teori belajar konstruktivisme,dimana dalam
pembelajaran yang merujuk pada mengelompokkan suatu ide
yang akan menjadi penggalan memori sekaligus membangun
peserta didik agar di memori otak berelasi dan berinteraksi
dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.. Dari
persepektif psikologi yang merujuk pada koneksi antara entitas
konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara
pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu.
Mencoba
Dalam memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik,
peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan,
terutama untuk materi atau substansi yang sesuai.
Pada mata pelajaran matematika misalnya siswa diajak
belajar diluar lingkungan kelas diajak untuk mencoba sesuatu
yang berkaitan dengan materi yang diajarkan ,contoh
menghitung desimal dalam percobaan mengukur berat buah
dan badan manusia.
Siswa pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta
mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan
untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran
Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat
personal, lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di
kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat
interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknaikerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang
secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha
kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimiaModel Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimiaAbdul Jamil
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev finalISTAFIANI AMBARWATI
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev finalIka NIS
 
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev FinalKonsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev FinalYashintaSuarnadi
 
Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1
 Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1 Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1
Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1Yosti Saban
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev finaltono009
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalZo Ri
 
Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar KognitifTeori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitiftbpck
 
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran Universiti selangor
 

Mais procurados (13)

Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimiaModel Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev FinalKonsep Pendekatan Scientific Rev Final
Konsep Pendekatan Scientific Rev Final
 
Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1
 Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1 Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1
Konsep-pendekatan-scientific-rev-final-1
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar KognitifTeori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitif
 
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRIMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
 
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
 
Teori2011
Teori2011Teori2011
Teori2011
 
Esei
EseiEsei
Esei
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 

Destaque

Reclaiming 4/14 Window C&MA
Reclaiming 4/14 Window C&MA Reclaiming 4/14 Window C&MA
Reclaiming 4/14 Window C&MA Melissa MacDonald
 
Ppt ica campus final
Ppt ica campus finalPpt ica campus final
Ppt ica campus finalcareerprobs
 
Ppt ica campus final
Ppt ica campus finalPpt ica campus final
Ppt ica campus finalcareerprobs
 
Amenazas Actuales - Curso ESET Latinoamérica
Amenazas Actuales - Curso ESET LatinoaméricaAmenazas Actuales - Curso ESET Latinoamérica
Amenazas Actuales - Curso ESET LatinoaméricaAlonso Sal y Rosas
 
Kajian timss (trend in international mathematics and
Kajian timss (trend in international mathematics andKajian timss (trend in international mathematics and
Kajian timss (trend in international mathematics andDia Cahyawati
 
Peningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruPeningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruDia Cahyawati
 
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-200909soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009Dia Cahyawati
 
Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)Dia Cahyawati
 
Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)Dia Cahyawati
 

Destaque (19)

Trigonometri pptrad
Trigonometri pptradTrigonometri pptrad
Trigonometri pptrad
 
Reclaiming 4/14 Window C&MA
Reclaiming 4/14 Window C&MA Reclaiming 4/14 Window C&MA
Reclaiming 4/14 Window C&MA
 
PMRI kelas 1 SD
PMRI kelas 1 SDPMRI kelas 1 SD
PMRI kelas 1 SD
 
Ppt ica campus final
Ppt ica campus finalPpt ica campus final
Ppt ica campus final
 
Anova satu arah
Anova satu arahAnova satu arah
Anova satu arah
 
Ppt ica campus final
Ppt ica campus finalPpt ica campus final
Ppt ica campus final
 
Amenazas Actuales - Curso ESET Latinoamérica
Amenazas Actuales - Curso ESET LatinoaméricaAmenazas Actuales - Curso ESET Latinoamérica
Amenazas Actuales - Curso ESET Latinoamérica
 
Kajian timss (trend in international mathematics and
Kajian timss (trend in international mathematics andKajian timss (trend in international mathematics and
Kajian timss (trend in international mathematics and
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Peningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruPeningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guru
 
Pisa
PisaPisa
Pisa
 
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-200909soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
 
Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)Wahana matematika (ipa)
Wahana matematika (ipa)
 
Dilatasi telmat
Dilatasi telmatDilatasi telmat
Dilatasi telmat
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Pip
PipPip
Pip
 
Makalah lengkap
Makalah lengkapMakalah lengkap
Makalah lengkap
 

Semelhante a Pendekatan scientific

Bab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikBab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikanappgsm3T
 
Bab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikBab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikanappgsm3T
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sainsNurilza Salleh
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalsitakar
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final(1)
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final(1)2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final(1)
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final(1)Ried'one Prakoso
 
Konsep pendekatan scientific
Konsep pendekatan scientificKonsep pendekatan scientific
Konsep pendekatan scientificJackson Pendong
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepretFahmi Fathurrohman M. Ec
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final 2
2.1 konsep pendekatan scientific rev final 22.1 konsep pendekatan scientific rev final 2
2.1 konsep pendekatan scientific rev final 2Randy Ikas
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalsadiman dimas
 
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.pptGanjarPranoto
 
Pendekatan saintifik ilmiah
Pendekatan saintifik ilmiahPendekatan saintifik ilmiah
Pendekatan saintifik ilmiahJoe Zidane
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&pNurul Nadia
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalDecie Anita
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematikamatematikauntirta
 
Falsafah sains negara
Falsafah sains negaraFalsafah sains negara
Falsafah sains negaraShah Ali
 

Semelhante a Pendekatan scientific (20)

Bab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikBab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifik
 
Bab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikBab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifik
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final(1)
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final(1)2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final(1)
2.2.1 konsep pendekatan scientific rev final(1)
 
PENDEKATAN SCIENTIFIC
PENDEKATAN SCIENTIFICPENDEKATAN SCIENTIFIC
PENDEKATAN SCIENTIFIC
 
Konsep pendekatan scientific
Konsep pendekatan scientificKonsep pendekatan scientific
Konsep pendekatan scientific
 
Konsep pendekatan scientific
Konsep pendekatan scientificKonsep pendekatan scientific
Konsep pendekatan scientific
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret
2.1 konsep pendekatan scientific rev final al kepret
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final 2
2.1 konsep pendekatan scientific rev final 22.1 konsep pendekatan scientific rev final 2
2.1 konsep pendekatan scientific rev final 2
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
2.1 Konsep Pendekatan Scientific Rev final.ppt
 
Pendekatan saintifik ilmiah
Pendekatan saintifik ilmiahPendekatan saintifik ilmiah
Pendekatan saintifik ilmiah
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
 
Falsafah sains negara
Falsafah sains negaraFalsafah sains negara
Falsafah sains negara
 

Mais de Dia Cahyawati

Jurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasiJurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasiDia Cahyawati
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaDia Cahyawati
 
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2007
Smp  -matematika_2007Smp  -matematika_2007
Smp -matematika_2007Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2006
Smp  -matematika_2006Smp  -matematika_2006
Smp -matematika_2006Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2005
Smp  -matematika_2005Smp  -matematika_2005
Smp -matematika_2005Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2004
Smp  -matematika_2004Smp  -matematika_2004
Smp -matematika_2004Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32Dia Cahyawati
 
Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1Dia Cahyawati
 
Kelas02 mtk mastitingsumarmi
Kelas02 mtk mastitingsumarmiKelas02 mtk mastitingsumarmi
Kelas02 mtk mastitingsumarmiDia Cahyawati
 
Matematika 3 (bahasa)
Matematika 3 (bahasa)Matematika 3 (bahasa)
Matematika 3 (bahasa)Dia Cahyawati
 
X matematika buku siswa
X matematika buku siswaX matematika buku siswa
X matematika buku siswaDia Cahyawati
 
10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guru10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guruDia Cahyawati
 

Mais de Dia Cahyawati (20)

Jurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasiJurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasi
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
 
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
 
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
 
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
 
Smp -matematika_2007
Smp  -matematika_2007Smp  -matematika_2007
Smp -matematika_2007
 
Smp -matematika_2006
Smp  -matematika_2006Smp  -matematika_2006
Smp -matematika_2006
 
Smp -matematika_2005
Smp  -matematika_2005Smp  -matematika_2005
Smp -matematika_2005
 
Smp -matematika_2004
Smp  -matematika_2004Smp  -matematika_2004
Smp -matematika_2004
 
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
 
Matematika 3
Matematika 3Matematika 3
Matematika 3
 
Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1
 
Kelas02 mtk mastitingsumarmi
Kelas02 mtk mastitingsumarmiKelas02 mtk mastitingsumarmi
Kelas02 mtk mastitingsumarmi
 
Matematika 3 (bahasa)
Matematika 3 (bahasa)Matematika 3 (bahasa)
Matematika 3 (bahasa)
 
X matematika buku siswa
X matematika buku siswaX matematika buku siswa
X matematika buku siswa
 
10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guru10 matematika buku_prdoman_guru
10 matematika buku_prdoman_guru
 
Annova 2 jalur
Annova 2 jalurAnnova 2 jalur
Annova 2 jalur
 

Pendekatan scientific

  • 1. Sumber File document diklat guru dalam implementasi kurikulum 2013
  • 2. Latar belakang Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sebab pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive reasoning) sebab penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik dan sebaliknya dengan penalaran induktif yang memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.
  • 3. Manfaat pendekatang ilmiah Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah lima belas menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70 persen. Proses pembelajaran harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran.
  • 4. Aspek pembelajaran dengan pendekatan ilmiah Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
  • 5.
  • 6. Seiring perkembangan zaman dan berlakunya kurikulum 2013 dengan pendekatan scientific yang lebih menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
  • 7. Mengamati Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini menyajikan media obyek secara nyata agar peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya Metode mengamati juga sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi ,peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
  • 8. Menanya Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
  • 9. Menalar Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat Pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar konstruktivisme,dimana dalam pembelajaran yang merujuk pada mengelompokkan suatu ide yang akan menjadi penggalan memori sekaligus membangun peserta didik agar di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.. Dari persepektif psikologi yang merujuk pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu.
  • 10. Mencoba Dalam memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran matematika misalnya siswa diajak belajar diluar lingkungan kelas diajak untuk mencoba sesuatu yang berkaitan dengan materi yang diajarkan ,contoh menghitung desimal dalam percobaan mengukur berat buah dan badan manusia.
  • 11. Siswa pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan
  • 12. Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknaikerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.