Penelitian ini mengkaji pengaruh deksametason terhadap ekspresi gen moesin dalam sel stroma sumsum tulang kelinci. Pemberian deksametason selama 28 hari menyebabkan penurunan ekspresi mRNA moesin hingga 75-85% pada dua sampel. Hal ini menunjukkan bahwa deksametason dapat memodulasi gen moesin dan diferensiasi osteoblast, yang dapat menjelaskan terjadinya osteoporosis akibat penggunaan obat kort
Pengaruh deksametason terhadap ekspresi gen moesin dalam sel
1. Pengaruh Deksametason
terhadap Ekspresi Gen Moesin
dalam sel Stroma Sumsum tulang
Kelinci
Desiana Ika Listiani
0402514017
2. Sistem Rangka
tersusun oleh tulang/rangka
Tulang terdiri dari:
matriks ekstrasel dan sel tulang
Matriks ekstrasel terdiri dari bagian organik
dan inorganik
Sel tulang terdiri dari tiga jenis yaitu
osteoblast, osteoklast, dan osteosit.
3. Matriks ekstrasel
Sekitar 90%-95% bagian organik matriks
ekstrasel terdiri dari kolagen tipe I, proteoglikan,
protein non-kolagen, osteokalsin, osteonektin,
osteopondin, trombospondin, faktor
pertumbuhan, dan sitokin
Bagian inorganik matriks ekstrasel terdiri dari
kalsium hidroksiapatit sebagai tempat
cadangan ion kalsium dan fosfat.
4. Sel Tulang
Osteoblast bertanggung jawab atas
pembentukan tulang, mineralisasi, dan
ekspresi reseptor hormon paratiroid
Osteoklast adalah sel tulang multinuklear
yang berasal dari prekursor hematopoietik
monositmakrofag yang merupakan fusi dari
beberapa sel mononuklear dengan tepi
tidak rata dan mempunyai enzim lisosom
dalam sitoplasma
Osteosit adalah sel tulang terbanyak,
berbentuk pipih kecil dan terdapat dalam
matriks tulang.
5. Osteoporosis (Keropos
Tulang)
Osteoporosis adalah Suatu penyakit berkurangnya
massa tulang dan kelainan mikroarsitektur jaringan
tulang, akibat meningkatnya kerapuhan tulang
dan resiko terjadinya fraktur tulang. (menurut
WHO)
Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lebih
rapuh sehingga risiko fraktur meningkat baik pada
masa kanak-kanak maupun dewasa
7. Jenis osteoporosis
Osteoporosis primer terjadi akibat intrinksik
skelet seperti pada osteoporosis juvenil idiopatik
dan penyakit jaringan ikat herediter.
Osteoporosis sekunder terjadi akibat
penyakit lain, penyakit kronis, endokrin, dan
penggunaan obat-obat tertentu antara lain
kortikosteroid jangka panjang.
8. Penggunaan kortikosteroid
dalam jangka panjang
seperti asma bronkhiale
penyakit paru obstruksi
penyakit inflamasi,
penyakit endokrin,
dll
9. Deksametason
Obat dari golongan kortikosteroid
umumnya digunakan untuk mengurangi
dan mengatasi radang
apapun penyebab radangnya dan di
manapun lokasinya.
Beberapa penyakit peradangan kerap
diobati dengan kortikosteroid jenis ini
10. Sifat kortikosteroid
menurunkan sistem kekebalan
memiliki efek anti inflamasi dan anti
alergi
penggunaan deksametason dalam
jangka panjang dapat mengakibatkan
osteoporosis atau pengeroposan pada
tulang
11. kortikosteroid terhadap masa
tulang
Kortikosteroid disekresi oleh zona
fasikulata korteks kelenjar adrenal.
Fungsi utama menjaga homeostasis, yaitu
mempertahankan diri terhadap
perubahan lingkungan, antara lain
mengatur metabolisme karbohidrat dan
protein, keseimbangan cairan dan
elektrolit, dan anti inflamasi.
12. mekanisme yang menyebabkan
osteoporosis akibat pemberian
kortikosteroid
1. Supresi fungsi osteoblas yang secara potensial
meningkat kan apoptosis osteoblas.
2. Peningkatan resorpsi osteoklas akibat stimulasi
resorpsi tulang
3. Gangguan absorpsi kalsium di usus.
4. Peningkatan ekskresi kalsium di urine dan
induksi oleh hiperparatiroidisme sekunder
5. Induksi miopati yang menyebabkan risiko
mudah jatuh
13. Pengaruh Deksametason terhadap
Ekspresi Gen Moesin dalam sel
Stroma Sumsum tulang Kelinci
Effect of dexamethasone on moesin
gene expression in rabbit bone
marrow stromal cells
• F. Cornet, O. Broux, K. Anselme, P. Hardouin and J. Jeanfils
Laboratoire de Recherche sur les Biomat´eriaux et les Biotechnologies
(LR2B), Universit´e du Littoral Cˆote d’Opale, Bassin
Napol´eon, Quai Robert Masset, Boulogne sur mer, France
Received 31 July 2003; accepted 31 January 2004
14. Tujuan penelitian
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh deksametason terhadap sumsum
tulang sel stroma diferensiasi dipelajari
dengan skrining aksi deksametason dan
ekspresi gen pada kelinci (osteoporosis).
15. Pendahuluan
Kortikosteroid pada saat ini dianggap
sebagai obat yang sangat penting
dalam dunia pengobatan
Deksametason memiliki efek anti
inflamasi dan anti alergi.
Efek samping pemberian
deksametason antara lain terjadinya
osteoporosis
16. Metode
Menggunakan kelinci putih betina New Zealand
Diberi perlakuan dengan pemberian deksametason
10 Nm (Dex), dan tanpa pemberian deksametason
selama 28 hari.
19. Analisis tampilan diferensial
Analisis tampilan diferensial
untuk ekstraksi mRNA dari sel
stroma sumsum tulang kelinci
yang dikultur dalam FCS
dengan penambahan (+)
deksametason ataupun tanpa
penambahan deksametason
(-) selama 28 hari
21. Ekspresi mRNA moesin dianalisis
dengan real time (RT-PCR)
Dari ketiga ekor kelinci percobaan, (L1, L2,
dan L3) yang dikultur pada FCS dengan
pemberian deksametason (+) atau tanpa
pemberian deksametason (-). Tingkat mRNA
moesin dinormalisasi dengan gen 36B4.
Ekspresi moesin menurun secara signifikan
dalam dua sampel setelah pemberian
deksametason.
22. Hasil
Penelitian dilakukan dengan analisis
display diferensial Ekspresi moesin mRNA
menurun pada ketiga sampel setelah
diberi perlakuan pemberian
deksametason.
deksametason diperlakukan sampel 1
dan sampel 2 menunjukkkan penurunan
tingkat ekspresi mRNA moesin masing-masing
75% dan 85%.
23. Simpulan
Pemberian pengobatan deksametason
dapat memodulasi gen moesin
Diferensiasi osteoblast diperoleh untuk sel-sel
stroma sumsum tulang kelinci yang
dikultur pada FSC dan diberi perlakuan
dengan pemberian deksametason selama
28 hari
Efek dari pemberian deksametason ini
dapat menjelaskan beberapa tindakan
terhadap proliferasi dan diferensiasi sel-sel
osteoblastik salah satunya yaitu
pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Gen moesin ( Imunogen) Imunogen: Sebuah peptida sintetik yang residu dekat C-terminus dari Moesin manusia digunakan sebagai imunogen, antibodi
Kekhususan: Sebuah peptida sintetik yang residu dekat C-terminus dari Moesin manusia digunakan sebagai imunogen (gen kekebalan)