1. Pertemuan Dua Lautan
Kita mungkin mengira, semua lautan di bumi ini bercampur menjadi satu. Sama
asinnya, sama warnanya dan sama cairnya. Namun ternyata Allah menciptakan lautan
dengankarakteristiknya masing-masing, dan mereka tidak bercampur satu sama lainnya.
Mereka seolah dipisahkan oleh dinding penyekat.
Salah satu buktinya adalah selat Gibraltar. Selat Gibraltar adalah lautan sempit yang
berada di antara Maroko, Afrika dan Daratan Spanyol, Eropa. Selat inilah yang digunakan
oleh Thariq bin Ziyad dan pasukannya menyeberang ke daratan Eropa dan membuka jalan
masuknya Islam ke Eropa.
Di selat Gibraltar inilah, terdapat tanda-tanda alam yang menakjubkan, yaitu
pertamuan dua arus yang sangat berbeda, Laut Mediterania dan Samudera Atlantik.
Pertemuan dua arus laut ini ditandai perbedaan warna dari kedua lautan. Air laut dari
Samudera Atlantik berwarna biru lebih terang, sedangkan air laut Mediterania berwarna biru
lebih gelap, lebih pekat. Garis batasnay dapat terlihat jelas.
2. TIDAK!. Lho?? Ternyata ketika air laut dari Laut Tengah menuju Samudera Atlantik, mereka
tidak mencampur. Seakan ada sekat yang memisahkan kedua jenis air ini. Bahkan batas antara kedua
air dari dua buah laut ini sangat jelas. Air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru lebih cerah.
Sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap. Inilah keajaiban alam. Tidak hanya itu
yang aneh dari perilaku dari kedua air laut ini. Ternyarta, air laut dari laut Tengah yang tidak mau
bercampur dengan air laut dari Samudera Atlantik ini menyusup di bawah air laut yang berasal dari
Samudera Atlantik. Air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air dari Samudera Atlantik di bawah
kedalaman 1000 meter dari permukaan Samudera Atlantik. Kedua air laut itu membutuhkan waktu
lama untuk bercampur, agar karakteristik air melebur.
Penjelasan secara Fisika Modern:
Arus Selat Gibraltar memang sangat besar di bagian bawahnya. Hal ini dikarenakan
perbedaan suhu, kadar garam, dan kerapatan air (density)nya. Air laut di Laut Tengah (Mediterania)
memiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik.
Sifat lautan ketika bertemu, tidak bisa bercampur satu sama lain. Hal ini telah dijelaskan oleh
para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis tersebut serta tegangan permukaan
mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang
memisahkan mereka.
Penjelasan dalam Al-Qur’an:
Penjelasan secara fisika modern baru ada di abad 20 M oleh ahli-ahli Oceanografi.
Sedangkan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril berikut ini
sudah diturunkan di abad ke 7 M, empat belas abad yang lalu.
Inilah bukti nyata dari Al-Qur’an :
3. “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya
ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
(QS. Ar-Rahman : 19 – 20)
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar
dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang
menghalangi.”
(Q.S. Al-Furqaan:53)