2. Keterampilan Abad 21
• Religiositas
• Nasionalisme
• Kemandirian
• Gotong royong
• Integritas
Yang dibutuhkan siswa
Literasi Dasar
Bagaimana siswa menerapkan
keterampilan dasar sehari-hari.
• Literasi bahasa
• Literasi numerasi
• Literasi sains
• Literasi digital (teknologi
informasi & komunikasi)
• Literasi finansial
• Literasi budaya dan
kewargaan
Kompetensi
Bagaimana siswa
memecahkan
masalah kompleks
• Berpikir kritis
• Kreativitas
• Komunikasi
• Kolaborasi
1 2 3
Sumber: Kemendikbud 2016
Kualitas Karakter
Bagaimana siswa beradaptasi
pada lingkungan yang dinamis.
3. Peta Kompetensi Keterampilan 4Cs
Framework Kompetensi Berpikir
Berpikir Kreatif
dan Inovasi
Peserta didik dapat menghasilkan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan ide-ide mereka secara kreatif baik
secara mandiri maupun berkelompok
Berpikir Kritis
dan Pemecahan
Masalah
Peserta didik dapat mengidentifikasi, menganalisis,
menginterpretasikan, dan mengevaluasi bukti-bukti,
argumentasi, klaim dan data-data yang tersaji secara luas
melalui pengkajian secara mendalam, serta merefleksikannya
dalam kehidupan sehari-hari
Komunikasi Peserta didik dapat mengkomunikasikan ide-ide dan gagasan
secara efektif menggunakan media lisan, tertulis maupun
teknologi
Kolaborasi Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah kelompok
dalam memecahkan masalah yang ditemukan
4. Berpikir Kritis
John Dewey: secara esensial sebagai sebuah proses aktif,
dimana seseorang berpikir segala hal secara mendalam,
mengajukan berbagai pertanyaan, menemukan informasi yang
relevan daripada menunggu informasi secara pasif (Fisher, 2009)
Berpikir reflektif dan beralasan yang berfokus untuk
menentukan apa yang dipercaya atau dilakukan (Ennis, 1991);
5. Berpikir Kreatif
• Berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak kemungkinan
solusi, berbeda, dan bersifat lateral (Jan Kusiak, Derrick Brown)
• Suatu proses merasakan adanya kesulitan, masalah
kesenjangan informasi, adanya unsur yang hilang dan
ketidakharmonisan, mendefinisikan masalah secara jelas,
membuat dugaan-dugaan dan kemungkinan perbaikannya,
pengujian kembali atau bahkan mendefinisikan ulang
masalah dan akhirnya mengomunikasikan hasilnya (Torrance).
Indikator: keaslian, kelancaran, fleksibilitas dan elaborasi.
6. Amanat Kurikulum 2013 melalui Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran saintifik memuat aktivitas:
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mengumpulkan informasi/mencoba
d. Mengasosiasikan/mengolah informasi
e. Mengomunikasikan
7. Model Pembelajaran *Discovery Learning*
Sintak model Discovery Learning:
1) Pemberian rangsangan (Stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3) Pengumpulan data (Data Collection);
4) Pengolahan data (Data Processing);
5) Pembuktian (Verification), dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
8. Model Pembelajaran *Inquiry Learning*
Sintak/tahap model inkuiri meliputi:
1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi;
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
5) Analisis proses inkuiri.
9. Model Pembelajaran *Problem Based Learning (PBL)*
Sintak model Problem Based Learning :
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
10. Model Pembelajaran *Project Based Learning *
Sintak PJBL:
1) Pertanyaan mendasar
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi penglaman belajar
12. Pembelajaran yang mengandung unsur :
• pemBelajaran Kooperatif
• memBaca
• berTanya
• Turnamen
• Refleksi
• berbantuan multimedia interaktif (MMI)
Model Pembelajaran “B’BeTTeR” berbantuan MMI
Be’BeTTeR
13. (1) Rasional teoretik
(2)Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
(3) Tingkah laku pembelajaran
(4) Lingkungan belajar yang diperlukan
Karakteristik MODEL PEMBELAJARAN (Arends, 1997):
14. (1) Rasional teoretik: teori motivasi, teori
pembelajaran sosial, teori konstruktivisme, teori
elaborasi kognitif.
(2) Tujuan pembelajaran yang akan dicapai:
ket berpikir kritis & berpikir kreatif
(3) Tingkah laku pembelajaran:
(Sintaks Be BeTTeR”)
(4) Lingkungan belajar yang diperlukan:
bahan ajar yang dapat dimiliki semua siswa
Karakteristik “Be BeTTeR” (Arends, 1997):
15. • Rasional Teoritik “B’BeTTeR”
Teori motivasi: tujuan indivu bergeser menjadi tujuan
kelompok yang menciptakan norma pro akademik dalam
kelompok
Teori pembelajaran sosial: Vygotsky yakin bahwa
fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya
muncul dalam percakapan atau kerjasama antar individu
sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke
dalam individu tersebut.
Teori konstruktivisme: dalam proses belajar anak akan
membangun sendiri skemanya serta membangun konsep-
konsep melalui pengalaman-pengalamannya
Teori elaborasi kognitif: jika informasi ingin
dipertahankan di dalam memori, orang yang belajar harus
terlibat dalam semacam pengaturan kembali kognitif, atau
elaborasi dari materi (mengajar orang lain; meringkas
materi)
(1)
16. • Teori Belajar yang Melandasi Pembelajaran berbantuan
MMI
Teori pemprosesan informasi: MMI berperan
mengoptimalkan memori kerja siswa dalam proses
pembentukkan pengetahuan
Teori kecerdasan ganda: MMI memberikan kesempatan
siswa untuk bekerja sesuai gaya dan kemampuan belajarnya
17. • Keterampilan berpikir kritis
• Keterampilan berpikir kreatif
• Keteramilan kolaborasi
• Keterampilan komunikasi
(2) Hasil Pembelajaran
19. • Keterkaitan antara komponen-komponen tersebut, dapat diuraikan sebagai
berikut: upaya melatih keterampilan BERPIKIR KRITIS dan
BERPIKIR KREATIF dalam kelompok kooperatif
(KOLABORASI) dilakukan dengan latihan berpikir kritis melalui
pengajuan pertanyaan-pertanyaan kritis pada bacaan di MMI
sebagai fase pembentukkan konsep, pada fase penerapan
konsep bahan bacaan siswa akan berupa sajian permasalahan
hidup sehari-hari yang bersifat open ended. Kedua aktivitas
tersebut tersedia pada fase pembelajaran membaca dan
bertanya. Kinerja siswa dalam kelompok akan terpajang pada
fase turnamen sebagai wahana terjadinya diskusi kelas
(KOMUNIKASI). Selanjutnya, kinerja kelompok akan dihargai
dengan poin-poin prestasi kelompok untuk menumbuhkan
motivasi para anggota. Terakhir ada refleksi yang dilakuakan
siswa bersama guru.
20. Bahan ajar yang dapat dimiliki semua siswa
(4) Lingkungan belajar yang diperlukan:
21. Kelebihan dan Keterbatasan Model
• Pengadministrasian dan persiapan fleksibel
• Meningkatkan ket b’pikir kritis dan kreatif
• Gabungan kekuatan TIK dengan kekuatan interaksi sosial
• Mengasah keterampilan TIK siswa
• Meningkatkan aktivitas siswa
• Menyenangkan
• Cocok utk hampir semua matpel
• Lingkungan belajar yang kaya
Keterbatasan
• Merepotkan guru untuk pengecekan tugas pra
dan pasca pembelajaran.
• Pada blok waktu yang kedua, pencarian
masalah kontekstual memerlukan kerja ekstra
dari guru disebabkan buku-buku pelajaran
yang selama ini tersedia kurang menyajikan
permasalahan kontekstual tersebut.
Kelebihan
22. Rekomendasi untuk guru:
• Jumlah ideal anggota kelompok adalah 4, gunakan
jumlah kelompok yang banyak daripada jumlah anggota
kelompok yang banyak.
• Apabila fasilitas komputer dan internet tidak ada,
gunakan buku teks dan buku tugas siswa.
• Jadikan ingkungan belajar dan tempat tinggal siswa
sebagai pertimbangan pokok untuk pemilihan konteks
saat fase pemecahan masalah.