1. Menyusun laporan penelitian
Lazimnya laporan penelitian akan terdiri dari beberapa bab yaitu: pendahuluan, konsep teoritis,
metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan, diskusi, dan saran. Berikut beberapa isi laporan
penelitian tersebut.
1. a. Pendahuluan
Pendahuluan ini diletakan pada bagian pertama atau bab pertama dalam laporan penelitian.
Dalam bagian ini terdapat beberapa sub bab yaitu, latar belakang masalah penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Secara singkat latar belakang merupakan
rasionalitas (alasan ilmiah)sebuah penelitian dilakukan. Alasan ilmiah yang dimaksud adalah
alasan tentang adanya kesenjangan antara fakta dan keinginan atau kondisi yang seharusnya.
(metode penelitian ilmu sosial, Muhammad Idrus, hal 206)
Di dalam latar belakang masalah kita dapat menulis :
Petunjuk fakta bahwa ada suatu masalah “tertentu” yang layak untuk diteliti. Dalam hal
ini tugas penulis ialah membuat review terhadap bacaan-bacaan yang membuat fakta-fakta
penting yang yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
Mengaitkan antara fakta dengan fakta. Misalnya fakta I tentang adanya penyimpangan
sosial. Fakta II tentang adanya kenakalan remaja . Maka tugas penulis ialah membuat
review bacaan yang memuat fakta adanya hubungan antara fakta I dengan fakta II. Bila
penelitian lebih dari dua variabel, peneliti mengetengahkan fakta ke II.
Penulis harus menampilkan bahwa dilokasi tempat dia meneliti itu memang ada masalah,
maksudnya ada fakta yang menarik untuk diteliti.
Menampilkan dugaan sementara mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti. (Metode Penelitian Sosial, Y.Slamet, hal 170)
Perumusan masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut kemudian dapat dirumuskan masalah penelitian.
Terdapat perbedaan tentang rumusan masalah, kajian kuantitatif dan kualitatif , yaitu kualitatif
biasanya digunakan istilah fokus penelitian. Masalah bukan hanya berarti sempit yaitu sebagai
suatu kerumpangan antara Das Sollen dan Das Sein, tetapi masalah harus dilihat sebagai suatu
segi dari kehidupan yang menonjol yang menimbulkan bahan pertanyaan yang menarik untuk
diteliti. Hal-hal keberhasilan, kemenonjolan dan lain-lain yang positif bisa dijadikan bahan
penelitian dan dilihat sebagai masalah (dalam arti luas yang menarik untuk diteliti). Secara teknis
(walaupun tidak ada aturan umumnya) untuk dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, atau pernyataan
Dirumuskan dengan padat dan jelas
Sekaligus merupakan petunjuk tentang cara pengumpulan data guna menjawab masalah
yang dirumuskan. (Metode Penelitian Sosial, Y. Slamet, Hal 170)
Tujuan Penelitian
2. Bagian berikutnya adalah tujuan penelitian. Tujuan penelitian berbeda dengan tujuan peneliti.
Artinya merumuskan tujuan penelitian lebih dimaksudkan untuk mencari jawaban dari persoalan
yang ingin diketahui. Terkait dengan tujuan penelitian, ada beberapa hal penting yang perlu
diketahui tentang tujuan diantaranya adalah sebagai berikut :
Merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan
Sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana permasalahan penelitian yang hendak
diungkap
Permasalahan pokok atau akar permasalahan dari penelitian yang dilaksanakan
Faktor-faktor yang menjadi penyebabnya
Bagaimana kira-kira penanganannya
Tujuan penelitian akan mempengaruhi desain penelitian
Bentuk tujuan penelitian dapat: berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dan
hipotesis-hipotesis apa yang akan diuji sehingga menjadi arah/sasaran penelitian. Tujuan
penelitian akan menunjuk pada : unit-unit yang seharusnya diobservasi, komponen apa saja yang
harus diobservasi, bagaimana proses pengobservasiannya.
Kegunaan merumuskan tujuan penelitian dalam buku Metode Penelitian Sosial, (Y. Slamet) hal
171 ialah :
Untuk menjawab permasalahan penelitian
Adalah memuat hal-hal yang ingin dicapai/diraih oleh peneliti berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan
Apakah untuk memperoleh pengetahuan baru
Apakah untuk ditambahkan kedalam body of knowledge
Manfaat Penelitian
Biasanya dalam merumuskan tujuan penelitian, peneliti juga sekaligus merumuskan
kebermanfaatkan penelitian yang hendak dilakukan. Kebermanfaatan sebuah penelitian juga
harus secara cermat dirumuskan oleh peneliti. Kegunaan atau manfaat penelitian ini hendaknya
dilihat dari sudut akademik (ilmiah) dan sisi praktis bagi lembaga tempat dilaksanakannya
penelitian atau lembaga asal peneliti atau juga masyarakat umum peminat wacana atau tema
yang sedang diteliti.
Manfaat penelitian bisa mencakup salah satu atau mungkin lebih dari satu manfaat seperti yang
tertulis pada buku Metode Penelitian Sosial (Y, Slamet) hal 171, antara lain :
Manfaat Teoretik
Hasil penelitian ini dapat ditambahkan kedalam khasanah pengetahuan, dapat menambah body of
knowledge
Manfaat Metodelogi
3. Mengkaji seberapa jauh kemampuan metodologi dapat mengungkap masalah yang diteliti.
Manfaat Rekomendatif
Hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi pada penelitian lebih lanjut dan atau policy
maker.
1. b. Konsep Teoritis
Setelah memaparkan hasil tentang penelitian terdahulu dengan tema yang sama, biasanya peneliti
mengajukan konsep teoritis atau konstruksi teori yang digunakan. Secara sederhana konsep teori
atau konstruksi teoritis merupakan teori-teori yang dibangun oleh pakar yang ditulis oleh peneliti
sebagai konsep dalam penelitiannya.
Tinjauan Pustaka
Tentu saja tinjauan pustaka hendaknya diutamakan dalam pencatuman teori ini. Tentang sumber
bagi penulisan konsep teoritis, dapat digunakan pustaka cetak seperti, buku ilmiah umum, buku-buku
teoritis, skripsi, tesis, yang juga disertai jurnal ilmiah.
Dalam buku Metode Penelitian Sosial (Y, Slamet) hal 171, tinjauan pustaka berisi :
Review tentang konsep/variabel yang dipakai dalam penelitian
Review tentang hasil penelitian terdahulu yang berkaitan/relevan dengan masalah yang
diteliti. Data empiris (induktif)
Teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan hubungan antar teori
secara konseptual.
Kerangka Pemikiran
Justifikasi bahwa konsep yang satu berhubungan dengan konsep yang lain. Isi bagian ini adalah :
Menerangkan melalui teori-teori yang melandasinya serta generalisasi-generalisasi yang
dapat dijadikan landasan teoritis
Menerangkan pertautan antara konsep-konsep (variabel-variabel) yang sedang diteliti
Menggambar ilustrasi model hubungan antar konsep/variabel
Landasan Teori
Setelah konstruk teori dituliskan, hendaklah peneliti membuat sebuah landasan teori bagi
penelitiannya. Landasan teori ini merupakan dasar pijak bagi dirinya untuk melaksanakan
penelitiannya. Selain itu landasan teori merupakan paradigma penelit ian yang dibangunnya
dalam uapaya pemecahan masalah penelitiannya. Namun, sebuah landasan teori adalah konsep
asli milik peneliti yang memang dibangunnya sendiri berdasarkan pemahamannya atas teori-teori
yang sudah ada.
4. Hipotesis
Kemudian berdasarkan, landasan teori ini, peneliti akan membuat hipotesis dalam penelitiannya.
Bagi penelitian kualitatif konsep hipotesis tentunya tidak lazim digunakan. Hanya saja jika
peneliti hendak mengungkapkan atau menguji sebuah teori, pencantuman hipotesis yang akan
diujinya dalam penelitian yang akan dilaksanakan menjadi suatu keharusan.
Dalam buku Metode Penelitian Sosial (Y, Slamet) hal 172, peranan hipotesis dalam penelitian
kuantitatif antara lain :
Peneliti merumuskan masalah yang kemudian akan dijawab dengan hipotesis. Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dikemukakan.
Hipotesis berfungsi sebagai petunjuk jalan yang memungkinkan kita untuk mengarahkan
diri secara selektif di dalam kegiatan pengumpulan data yang relevan bagi permasalahan
yang dikemukakan.
Hipotesis merupakan kristalisasi dari proses pemikiran yang disusun secara deduktif
dengan premis-premis dari pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya.
Bila peneliti lebih dari satu hipotesis, peneliti dapat merumuskan :
Hipotesis Mayor
Hipotesis Minor atau sub hipotesis
1. c. Metode Penelitian
Metode penelitian ada pada bagian ketiga yaitu desain penelitian baru yang dapat diketahui
setelah peneliti menuliskan hipotesis yang ingin yang diujinya dan dipahami hipotesis baru dapat
dilakukan kalau peneliti telah membuat paradigma penelitian atau landasan teoritisnya. Dalam
bagian ini sarankan untuk meliput unsur-unsur atau komponen perti di bawah ini :
Jenis penelitian yang digunakan
Peneliti harus menjelaskan jenis penelitiannya, apakah masuk dalam kategori jenis eksploratif,
deskriptif, atau eksplanatoris.
Lokasi penelitian
Alasan mengapa lokasi itu dipilih diketengahkan (untuk content analysis method yang dimaksud
dengan lokasi adalah media komunikasi). Didasarkan pada alasan metodologis, bukan alasan
praktis.
Populasi dan Sampel
Dalam bagian ini peneliti perlu menegaskan siap populasi penelitiannya. Metode penarikan
sampel dalam penelitian kuantitatif, pengambilan sampel secara probability sampling. Penelitian
kualitatif pengambilan sampel sacara non probability sampling.
5. Pada sel pembicaraan ini meliputi :
Tehnik pengambilan sampel
Berapa besarnya sampel yang ditarik, serta latar belakang (alasan) yang mendasari. Bagi
penelitian kuantitatif sedapat mungkin peneliti menyebutkan berapa besarnya :
1. Confidence interval/limit (batas kepercayaan)
2. Tingkat homogenitas/heterogenitas
3. Standart error of the means (derajat toleransi),
Pada bagian metode ini di jelaskan tentang variabel-variabel yang ada pada penelitian yang
dilakukan.
Variabel penelitian
Pada bagian ini menyebutkan variabel yang akan diteliti dengan menyebutkan variabel
independen, variabel dependen dan variabel pengontrol.
Definisi konseptual dan definisi operasional
Definisi konseptual
Peneliti perlu mendefinisikan konsep-konsep utama yang dipakai didalam hipotesisnya. Definisi
konsep perlu dibuat agar antara penulis dan pembaca ada persamaan pengertian tentang arti
istilah yang dipakai. Definisi konsep hendaknya bersifat umum, tidak terkait tempat dan tidak
terkait waktu.
Definisi operasional
Setelah mendefinisikan konsep atau konsep-konsep yang terkandung di dalam hipotesis
penelitian, peneliti selanjutnya mendefinisikan secara operasional terhadap konsep-konsep yang
dipakai dalam hipotesis ini.
Tehnik pengumpulan data
Pada bagian ini peneliti menyebutkan sejumlah tehnik pengumpulan data yang dia pergunakan.
Peneliti perlu menyebutkan tehnik utama yang dia pergunaka, serta tehnik pengumpulan data
penunjangnya.
Tehnik pengolahan data
lazimnya dalam penelitian kuantitatif pengolah data mencakup tahap-tahap editing data,
klasifikasi, pemberian kode, penetapan skor untuk menjawab setiap jawaban, penyusunan buku
kode, pembuatan data sheet, dan kegiatan metabulasi data atau menginput data ke dalam
komputer.
6. Dalam penelitian kualitatif, pengolahan data meliputi kegiatan pembuatan kategori, klasifikasi,
pemilihan data yang relevan, dan menyusun data kedalam tema-tema tertentu.
Tehnik analisis data
Bagi penelitian kuantitatif, analisis data tergantung pada hipotesis yang di ketengahkan.
Dalam penelitian kuantitatif dikenal beberapa tipe analisis seperti :
1. Analisis tabular (cross tab) yang di bedakan menjadi :
Analisis kontekstual/struktural
Analisis perubahan sosial, yang di bedakan menjadi panel study, dan trend study
1. Analisis korelasi dan regresi
2. Analisis jalur
3. Analisis varians
Bagi penelitian kuantitatif, Miles dan Huberman menyarankan tiga tahap analisis yaitu, tahap
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
D. hasil penelitian
Dalam bagian ini hendaklah dipaparkan bagaimana proses penelitian dilakukan. Hal terpenting
dalam bagian ini adalah hasil penelitian memaparkan hasil-hasil temuan dilapangan.
Deskripsi Lokasi Penelitian
Pada bagian ini memuat deskripsi lokasi penelitian atau deskripsi dari obyek penelitian.
Fungsinya adalah memberikan gambaran (bingkai) dari obyek penelitian.
Penyajian dan Analisis data
Penyajian data dan analisis data bagi penelitian kuantitatif berbeda dengan penelitian kualitatif.
Kebiasaan didalam penelitian kuantitatif, deskipsi variabel membicarakan variabel-variabel
penelitian yang digunakan mulai dari variabel independen, variabel dependen, dan variabel
pengontrol. Berikut ini adalah pembicaraan hubungan antar variabel. Pada bagian ini merupakan
tempat untuk menyajian data. Langkah selanjutnya adalah menganalisis data dan menafsirkan
hasil dari deskripsi pervariabel dan pertautan antar variabel.
1. e. Kesimpulan, diskusi dan saran
Ini merupakan bagian akhir laporan penelitian yang terdiri dari :
Kesimpulan
7. Kesimpulan yang dibuat peneliti merupakan bagian akhir penyusunan laporan. Dalam bagian ini
memuat keterangan tentang apa yang telah dikemukakan didalam penelitian. Faktor-faktor apa
saja yang tidak berhubungan, bila berhubungan ke arah hubungannya bagaimana, seberapa kuat,
dan sebagainya.
Implikasi penelitian
Implikasi penelitian terdiri dari :
1. Implikasi teoritis
Bagian ini membicarakan apakah teori-teori yang dipakai sebagai landasan kerangka pemikiran
memang sudah cocok dengan hasil kenyataan dilapangan peneliitian. Dalam bagian ini penulis
secara terbuka diberi kebebasan untuk mengkaji menurut imajinasinya apakah kira-kira teori
yang dia jadikan landasan-landasan penelitian itu memang sudah merupakan teori yang sudah
pas untuk menerangkan gejala yang sedang diteliti.
1. Implikasi meodologis
Sama halnya dengan diatas, penulis secara terbuka memberi komentar terhadap kelemahan-kelemahan
dan kekuatan metode yang dia pakai. Dan memberikan saran lebih lanjut tentang
metodologi yang lebih tepat untuk mendekati kenyataan yang sesungguhnya.
1. Implikasi kebijakan
Dalam bagian ini penulis memberi saran bagi perumus kebijakan langkah- langkah apa yang
perlu diambil berdasarkan pada temuan-temuan yang ada dalam lapangan.
Saran bagi penelitian lebih lanjut
Dalam bagian ini penulis menyarankan hal-hal penting yang perlu diungkap lebih lanjut oleh
peneliti berikutnya, yang belum dicakup oleh peneliti maupun oleh peneliti-peneliti lain.
Diskusi
Bagian ini mengungkapkan hal-hal yang penting dari hasil temuan lapangan. Kajian tentang
tema tersebut dapat dikontraskan dengan teori-teori yang ada, hasil penelitian lain. Diskusi juga
merupakan ajang bagi persiapan pembuatan saran sehingga diskusi dijadikan sebagai rasional
saran yang dibuat oleh peneliti.
Saran
Bagian akhir ini adalah saran-saran yang dibuat oleh peneliti.
Daftar Pustaka
8. Didalam pengutipan daftar referensi penulisan laporan penelitian diberi kebebasan dalam hal
menuliskannya asal mengikuti pola-pola yang berlaku. Dan bila suatu pola telah ditentukan maka
pola itu harus diterapkan secara ajeg bagi kepentingan penyusunan referensi.
Hanya sumber bacaan yang dirujuk/diacu yang dimasukan dalam daftar pustaka.
Lampiran-lampiran
Berisi hal-hal penting yang melengkapi dokumen, yang terdiri dari :
1. Instrumen penelitian
2. Gambar/peta/grafik (jika ada)
3. Perhitungan analisis data
4. Dokumen administrasi perijinan