SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
Peran DPRD dalam Menata
Kepegawaian Daerah dan
Netralitas ASN berdasarkan
(R)UU ASN
Ir.Deddy S. Bratakusumah, BE, MURP, MSc, Phd
Deputi Bidang Tatalaksana – Kementerian PAN dan RB
0816968367
deddys@menpan.go.id
2013
Tujuan Diterbitkan RUU ASN
Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki
integritas, profesional, melayani dan sejahtera.
TUJUAN
Ketentuan Baru Dalam RUU ASN
1. RUU ASN mengatur berbagai instrumen manajemen SDM yang menekankan
pada pembangunan Aparatur Sipil Negara sebagai sebuah profesi;
2. RUU ASN membagi 2 (dua) jenis pegawai ASN yaitu: Pegawai Negeri Sipil
(PNS) sebagai Pegawai Tetap dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian
Kerja (PPPK);
3. RUU ASN mengatur 3 (tiga) jenis jabatan yaitu Jabatan Administrasi (Eselon
3,4,5), Jabatan Fungsional dan jabatan Pimpinan Tinggi (Eselon 1 & 2); pada
saat ini hanya ada 2 jenis jabatan: Struktural dan Fungsional
4. Perubahan pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan dan
memberhentikan PNS (Pejabat Pembina Kepegawaian) dari Kepala Daerah
menjadi Sekda;
5. Pembentukan Komisi Aparatur Sipil Negara bertugas memonitor dan
mengevaluasi serta memberi rekomendasi pelaksanaan manajemen SDM
Aparatur Sipil Negara
Ketentuan Baru Dalam RUU ASN
6. Pengaturan mengenai penguatan kompetisi, kompetensi, dan pengembangan
karier ASN; pada saat ini lebih berbasis pangkat dan bersifat tertutup
7. Pengaturan mengenai Batas Usia Pensiun (BUP) yang secara eksplisit dimuat
dalam batang tubuh RUU, terdiri atas : BUP Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
60 tahun, Jabatan Tinggi Madya 58 tahun, dan Non Jabatan Tinggi 56 tahun.
8. Penegasan terhadap perubahan sistem pembayaran pensiun dari sistem pay
as you go menjadi sistem fully funded secara bertahap
9. Penguatan sistem informasi ASN yang akan dibangun secara nasional dan
terintegrasi antar instansi pemerintah; saat ini masih bersifat parsial masing-
masing K/L dan pemda.
10. Pengaturan mengenai sanksi pidana bagi pejabat/pegawai yang
menyalahgunakan wewenang dalam proses pengadaan calon pegawai ASN
atau pengisian calon pimpinan tinggi.
5
Aparatur Sipil Negara, TNI dan Polri
APARATUR NEGARA
Aparatur Sipil Negara
(ASN)
PNS PPPK
TNI
POLRI
PNS
1. Berstatus pegawai tetap
2. Memiliki NIP secara
nasional;
3. Sebagai pembuat
kebijakan;
4. Dapat menduduki jabatan
pimpinan tinggi
pemerintahan;
PEGAWAI PEMERINTAH dengan
PERJANJIAN KERJA (PPPK)
1. Diangkat Dengan
Perjanjian Kerja;
2. Dapat diberikan No Induk
Pegawai Perjanjian Kerja;
3. Melaksanakan Tugas
Pemerintahan;
4. Menduduki Jabatan
Fungsional.
Jenis Pegawai ASN
Jabatan Administrasi (setara dengan
eselon III, IV dan V)
1. Jabatan pelaksana;
2. Jabatan pengawas; dan
3. Jabatan administrator.
Jabatan Pimpinan Tinggi (setara dengan
eselon I dan II
Sekelompok jabatan tinggi pada
instansi, yaitu:
1. Jabatan Pimpinan Tinggi Utama;
2. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya;
3. Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama.
Jenis Jabatan ASN
2. Jabatan Fungsional
1. Fungsional keahlian: pratama, muda, madya, utama.
2. Fungsional Keterampilan: Pemula, terampil, mahir.
Pejabat Dalam Manajemen ASN
Pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan,
dan memberhentikan ASN yaitu:
1. Menteri ditingkat Kementerian,
2. Pimpinan Lembaga untuk LPNK;
3. Sekretariat Jenderal pada Lembaga Negara dan Lembaga Non
Struktural.
4. Pejabat Karier Tertinggi untuk Pemerintahan Daerah
Pembinaan dan Manajemen ASN
1. Presiden Selaku Kepala Pemerintahan Memegang Kekuasaan
Tertinggi Pembinaan dan Manajemen ASN.
2. Untuk Melakukan Pembinaan Profesi dan Pegawai ASN,
Presiden Mendelegasikan Sebagian Kekuasaan Pembinaan
Dan Manajemen ASN Kepada:
a. MENTERI PAN DAN RB;
b. LAN;
c. BKN;
d. KASN.
3. LAN & BKN Bertanggung Jawab ke Presiden melalui Menpan
1. Menteri
a. Perumusan dan penetapan
kebijakan,
b. Koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan,
c. Pengawasan atas pelaksanaan
kebijakan ASN;
3. BKN
a. Penyelenggaraan manajemen
ASN
b. Pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan NSPK manajemen
ASN
Pendelegasian Wewenang
a. Penelitian, pengkajian kebijakan
manajemen ASN,
b. Pembinaan dan
penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan ASN
c. Pengembangan Inovasi
4. KASN
Monitoring dan evaluasi kebijakan dan
rekomendasi manajemen ASN untuk
menjamin pemberlakuan sistem merit
2. LAN
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)
1. KASN merupakan Lembaga Non Struktural (Pasal 25)
2. Tujuan KASN : (Pasal 26)
• Menjamin pemberlakuan sistem merit dalam kebijakan
dan manajemen ASN;
• Menjamin kebijakan dan manajemen ASN sebagai
pemersatu bangsa;
• Menjamin terwujudnya imparsialitas ASN; dan
Keanggotaan KASN
1. KASN, Terdiri Atas 7 (tujuh) Anggota: (Pasal 32)
• 1 (satu) orang ketua merangkap anggota.
• 1 (satu) orang wakil ketua merangkap anggota
• 5 (lima) orang anggota.
2. UNSUR KEANGGOTAAN: (Pasal 35)
• Wakil pemerintah, 4 (empat) orang
• Akademisi /praktisi, 3 (tiga) orang
3. SELEKSI : (Pasal 36)
• Anggota KASN diseleksi dan diusulkan oleh tim seleksi yang dibentuk dan
dipimpin oleh Menteri;
• Anggota tim seleksi harus memiliki pengalaman & pengetahuan di bidang
ASN;
• Tim seleksi menyampaikan 3 (tiga) kali jumlah anggota dari masing-masing
unsur untuk dipilih dan ditetapkan oleh Presiden.
Pengisian JPT
1. Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dilakukan secara kompetitif dan
terbuka dikalangan PNS, dilakukan oleh Panitia Seleksi yang dibentuk oleh
Pejabat yang Berwenang;
2. Proses Pengisian jabatan:
a. Pimpinan Tinggi Utama (Kepala LPNK) dan Madya (Eselon 1) dilakukan pada
tingkat nasional,
b. Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon 2) dilakukan pada tingkat nasional, propinsi,
atau antar instansi dalam 1 (satu) kabupaten/kota.
3. Pemilihan dan Penetapan:
a) Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Madya.
Panitia Seleksi menyampaikan 3 (tiga) nama calon kepada Presiden untuk setiap 1
(satu) jabatan.
b) Presiden memilih dan menetapkan Pejabat Pimpinan Tinggi yang diajukan oleh
Panitia Seleksi.
Pengembangan Kompetensi ASN
1. Merupakan hak pegawai ASN
2. Bentuk Pengembangan diri antara lain melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, workshop,
dan penataran.
3. Pengembangan diri dievaluasi oleh Pejabat yang
Berwenang dan sebagai dasar pengangkatan jabatan
dan pengembangan karir selanjutnya.
4. Setiap instansi wajib menyusun rencana
pengembangan kompetensi.
Pensiun PNS
1. TUJUAN: (Pasal 88)
• Perlindungan Kesinambungan Penghasilan Hari Tua.
2. SIFAT: (Pasal 88)
• Sebagai Hak Dan Penghargaan Atas Pengabdian PNS.
3. Jenis Pensiun Meliputi: (Pasal 90)
• Jaminan Pensiun, Jaminan Duda/Janda PNS, dan Jaminan
Hari Tua PNS
Batas Usia Pensiun (BUP)
1. BUP bagi Jabatan Administrasi adalah 56 tahun.
2. BUP bagi Jabatan Fungsional sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. BUP bagi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama adalah 58 tahun
(Eselon II).
4. BUP bagi Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Madya adalah
60 tahun (Eselon I).
Manajemen Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
1. Kementerian/Lembaga/Pemda dapat mengangkat
PPPK dengan kriteria:
a. Sesuai Kebutuhan Organisasi
b. Ditetapkan Jangka Waktu
c. Persetujuan Menpan
2. PPPK tidak dapat diangkat menjadi PNS.
3. PPPK dapat menjadi PNS jika terlebih dahulu
mengundurkan diri dari PPPK dan mengikuti seleksi
PNS.
Organisasi ASN
1. KEDUDUKAN:
Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI untuk menyalurkan aspirasinya.
2. TUJUAN :
• Menjaga Kode Etik Profesi dan Standar Pelayanan Profesi ASN; dan
• Mewujudkan Jiwa Korps ASN Sebagai Pemersatu Bangsa.
3. FUNGSI :
• Pembinaan dan Pengembangan Profesi ASN.
• Memberikan Perlindungan Hukum dan Advokasi Terhadap Dugaan
Pelanggaran Sistem Merit dan Masalah Hukum Dalam Melaksanakan Tugas.
• Memberikan Rekomendasi Kepada Majelis Kode Etik Instansi Terhadap
Pelanggaran Kode Etik Profesi dan Kode Perilaku Profesi.
• Menyelenggarakan Usaha-usaha Untuk Peningkatan Kesejahteraan Anggota
Korps Profesi ASN RI Sesuai Dengan Peraturan Perudang-undangan.
19
Catatan: Peraturan pelaksanaan RUU ASN memerlukan 23 PP
PERBEDAAN STRUKTUR RUU ASN DAN UU 43
UU 43 Tahun 1999 RUU ASN
VI BAB XV BAB
41 Pasal 134 Pasal
Penyelengara Pemerintahan Daerah
PEMERINTAHAN DAERAH
PEMERINTAH DAERAH
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH
KEPALA DAERAH
PERANGKAT DAERAH
PIMPINAN
KOMISI
PAN - MUS
PAN - GAR
BADAN
KEHORMATAN
• LEGISLASI
Membentuk Peraturan Daerah bersama Kepala Daerah
• ANGGARAN
Menyusun dan menetapkan APBD bersama dengan Pemerintah Daerah
• PENGAWASAN
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-undang,
Peraturan Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah serta kebijakan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
Fungsi DPRD
Peran DPRD Terkait (R)UU ASN
• DPRD berperan untuk membentuk Peraturan Daerah yang terkait
dengan (R)UU ASN bersama Kepala Daerah
• DPRD berperan dalam menyusun dan menetapkan APBD bersama
dengan Pemerintah Daerah. Terkait dengan (R)UU ASN adalah
pengaturan penggajian dan tunjangan bagi ASN sesuai dengan
ketentuan baru.
• DPRD berperan dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
(R)UU ASN, Peraturan Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah serta
kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah yang terkait dengan
pelaksanaan (R)UU ASN
• NETRALITAS, merupakan salah satu Asas dari UU ASN (Pasal 2)
• Netralitas dimaksudkan, bahwa setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari
segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada
kepentingan siapapun
• Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik (Pasal 9 ayat 2)
• Namun demikian, Pegawai ASN harus melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh Pimpinan Instansi (Pasal 9 ayat 1)
• Pegawai ASN wajib untuk, setia dan taat kepada Pancasila, UUD-RI tahun
1945, dan NKRI (Pasal 22 huruf a)
Netralitas Pegawai ASN
Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Parja Negara
 
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
Utoyo   pokok – pokok kepegawaianUtoyo   pokok – pokok kepegawaian
Utoyo pokok – pokok kepegawaianAyah Raihaana
 
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraUU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraZulfikri Armada
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012KutsiyatinMSi
 
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU KepegawaianMSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU KepegawaianHerlambang Bagus
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Web Master
 
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 20195. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 2019KutsiyatinMSi
 
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdfPermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdfhengky212
 
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...temanna #LABEDDU
 
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmPermenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmtemanna #LABEDDU
 
Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020temanna #LABEDDU
 
Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014mojangjasinga
 

Mais procurados (19)

Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
 
4. 2019 pp 030
4. 2019 pp 0304. 2019 pp 030
4. 2019 pp 030
 
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
 
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
Utoyo   pokok – pokok kepegawaianUtoyo   pokok – pokok kepegawaian
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
 
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraUU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
 
Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017
 
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU KepegawaianMSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
 
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 20195. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
 
SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014
 
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdfPermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
PermenPAN-RB-Nomor-23-Tahun-2019.pdf
 
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
 
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdmPermenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
Permenpan no 37 tahun 2020 ttg jft analis sdm
 
Materi smt2 adm.kepegwn
Materi smt2 adm.kepegwnMateri smt2 adm.kepegwn
Materi smt2 adm.kepegwn
 
Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020Permenpan no 38 tahun 2020
Permenpan no 38 tahun 2020
 
Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014
 
Pp 100 tahun 2000
Pp 100 tahun 2000Pp 100 tahun 2000
Pp 100 tahun 2000
 
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg  managemen ASN pnsPp no 11 2017 ttg  managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
 

Semelhante a Peran DPRD membentuk ASN Netral

Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014Edhie Wibowo
 
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...Bayu Wahyudi
 
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfPERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfSimpegBKDDIY
 
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdfperencanaan20201
 
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaJuknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaUlfah Hanum
 
Permenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisPermenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisWinarto Winartoap
 
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...Ridho Fitrah Hyzkia
 
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfakPermenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfaktaufikoke
 
permenpanrb no 38 tahun 2017 kamus standar kompetensi jabatan majnajerial sos...
permenpanrb no 38 tahun 2017 kamus standar kompetensi jabatan majnajerial sos...permenpanrb no 38 tahun 2017 kamus standar kompetensi jabatan majnajerial sos...
permenpanrb no 38 tahun 2017 kamus standar kompetensi jabatan majnajerial sos...analize2
 
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdfPERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdfpunyasiapa
 
PPT ZOOM 1 Peran dan Tugas Formasi Jabatan Fungsional Kepegawaian.pdf
PPT ZOOM 1 Peran dan Tugas Formasi Jabatan Fungsional Kepegawaian.pdfPPT ZOOM 1 Peran dan Tugas Formasi Jabatan Fungsional Kepegawaian.pdf
PPT ZOOM 1 Peran dan Tugas Formasi Jabatan Fungsional Kepegawaian.pdfYemimaGraceTangke
 
Kel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawaiKel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawaiMegamilova
 
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Dee Kyuhyunnie
 
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsPp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsarmansyah44
 
perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...
perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...
perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...Ridho Fitrah Hyzkia
 

Semelhante a Peran DPRD membentuk ASN Netral (20)

Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
 
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...
 
UU-ASN.pptx
UU-ASN.pptxUU-ASN.pptx
UU-ASN.pptx
 
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfPERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
 
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
 
dsy
dsydsy
dsy
 
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaJuknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
 
Permenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisPermenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analis
 
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
 
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfakPermenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
 
permenpanrb no 38 tahun 2017 kamus standar kompetensi jabatan majnajerial sos...
permenpanrb no 38 tahun 2017 kamus standar kompetensi jabatan majnajerial sos...permenpanrb no 38 tahun 2017 kamus standar kompetensi jabatan majnajerial sos...
permenpanrb no 38 tahun 2017 kamus standar kompetensi jabatan majnajerial sos...
 
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdfPERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2023 ....17.pdf
 
PPT ZOOM 1 Peran dan Tugas Formasi Jabatan Fungsional Kepegawaian.pdf
PPT ZOOM 1 Peran dan Tugas Formasi Jabatan Fungsional Kepegawaian.pdfPPT ZOOM 1 Peran dan Tugas Formasi Jabatan Fungsional Kepegawaian.pdf
PPT ZOOM 1 Peran dan Tugas Formasi Jabatan Fungsional Kepegawaian.pdf
 
Kel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawaiKel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawai
 
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
Pp nomor-11-tahun-2017-ttg manajemen-pns (1)
 
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pnsPp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
Pp nomor-11-tahun-2017 manajemen-pns
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
LAPORAN PRAJAB
LAPORAN PRAJABLAPORAN PRAJAB
LAPORAN PRAJAB
 
Permenpan2013 045
Permenpan2013 045Permenpan2013 045
Permenpan2013 045
 
perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...
perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...
perka lan 22 tahun 2017 tentang pedoman tata kerja tim penilai jfak dan penil...
 

Mais de Deddy Supriady Bratakusumah

Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptxEmbracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptxDeddy Supriady Bratakusumah
 
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang PertumbuhanKoperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang PertumbuhanDeddy Supriady Bratakusumah
 
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...Deddy Supriady Bratakusumah
 
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)Deddy Supriady Bratakusumah
 
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)Deddy Supriady Bratakusumah
 
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)Deddy Supriady Bratakusumah
 

Mais de Deddy Supriady Bratakusumah (20)

Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptxEmbracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
 
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
 
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang PertumbuhanKoperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-DaerahPenyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
 
Konsep Manstra-Manja-Perangkat Daerah
Konsep Manstra-Manja-Perangkat DaerahKonsep Manstra-Manja-Perangkat Daerah
Konsep Manstra-Manja-Perangkat Daerah
 
Empowering Local Governance for Development
Empowering Local Governance for DevelopmentEmpowering Local Governance for Development
Empowering Local Governance for Development
 
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
 
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
 
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
 
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
 
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
 
Retribusi Daerah.(Retribution)
Retribusi Daerah.(Retribution)Retribusi Daerah.(Retribution)
Retribusi Daerah.(Retribution)
 
Pajak Daerah.(Local Tax)
Pajak Daerah.(Local Tax)Pajak Daerah.(Local Tax)
Pajak Daerah.(Local Tax)
 
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
 
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
 
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
 
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
 
KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)
KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)
KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)
 
FISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIA
FISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIAFISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIA
FISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIA
 

Último

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Último (8)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

Peran DPRD membentuk ASN Netral

  • 1. Peran DPRD dalam Menata Kepegawaian Daerah dan Netralitas ASN berdasarkan (R)UU ASN Ir.Deddy S. Bratakusumah, BE, MURP, MSc, Phd Deputi Bidang Tatalaksana – Kementerian PAN dan RB 0816968367 deddys@menpan.go.id 2013
  • 2. Tujuan Diterbitkan RUU ASN Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, melayani dan sejahtera. TUJUAN
  • 3. Ketentuan Baru Dalam RUU ASN 1. RUU ASN mengatur berbagai instrumen manajemen SDM yang menekankan pada pembangunan Aparatur Sipil Negara sebagai sebuah profesi; 2. RUU ASN membagi 2 (dua) jenis pegawai ASN yaitu: Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai Pegawai Tetap dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK); 3. RUU ASN mengatur 3 (tiga) jenis jabatan yaitu Jabatan Administrasi (Eselon 3,4,5), Jabatan Fungsional dan jabatan Pimpinan Tinggi (Eselon 1 & 2); pada saat ini hanya ada 2 jenis jabatan: Struktural dan Fungsional 4. Perubahan pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan dan memberhentikan PNS (Pejabat Pembina Kepegawaian) dari Kepala Daerah menjadi Sekda; 5. Pembentukan Komisi Aparatur Sipil Negara bertugas memonitor dan mengevaluasi serta memberi rekomendasi pelaksanaan manajemen SDM Aparatur Sipil Negara
  • 4. Ketentuan Baru Dalam RUU ASN 6. Pengaturan mengenai penguatan kompetisi, kompetensi, dan pengembangan karier ASN; pada saat ini lebih berbasis pangkat dan bersifat tertutup 7. Pengaturan mengenai Batas Usia Pensiun (BUP) yang secara eksplisit dimuat dalam batang tubuh RUU, terdiri atas : BUP Jabatan Pimpinan Tinggi Utama 60 tahun, Jabatan Tinggi Madya 58 tahun, dan Non Jabatan Tinggi 56 tahun. 8. Penegasan terhadap perubahan sistem pembayaran pensiun dari sistem pay as you go menjadi sistem fully funded secara bertahap 9. Penguatan sistem informasi ASN yang akan dibangun secara nasional dan terintegrasi antar instansi pemerintah; saat ini masih bersifat parsial masing- masing K/L dan pemda. 10. Pengaturan mengenai sanksi pidana bagi pejabat/pegawai yang menyalahgunakan wewenang dalam proses pengadaan calon pegawai ASN atau pengisian calon pimpinan tinggi.
  • 5. 5 Aparatur Sipil Negara, TNI dan Polri APARATUR NEGARA Aparatur Sipil Negara (ASN) PNS PPPK TNI POLRI
  • 6. PNS 1. Berstatus pegawai tetap 2. Memiliki NIP secara nasional; 3. Sebagai pembuat kebijakan; 4. Dapat menduduki jabatan pimpinan tinggi pemerintahan; PEGAWAI PEMERINTAH dengan PERJANJIAN KERJA (PPPK) 1. Diangkat Dengan Perjanjian Kerja; 2. Dapat diberikan No Induk Pegawai Perjanjian Kerja; 3. Melaksanakan Tugas Pemerintahan; 4. Menduduki Jabatan Fungsional. Jenis Pegawai ASN
  • 7. Jabatan Administrasi (setara dengan eselon III, IV dan V) 1. Jabatan pelaksana; 2. Jabatan pengawas; dan 3. Jabatan administrator. Jabatan Pimpinan Tinggi (setara dengan eselon I dan II Sekelompok jabatan tinggi pada instansi, yaitu: 1. Jabatan Pimpinan Tinggi Utama; 2. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya; 3. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama. Jenis Jabatan ASN 2. Jabatan Fungsional 1. Fungsional keahlian: pratama, muda, madya, utama. 2. Fungsional Keterampilan: Pemula, terampil, mahir.
  • 8. Pejabat Dalam Manajemen ASN Pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan ASN yaitu: 1. Menteri ditingkat Kementerian, 2. Pimpinan Lembaga untuk LPNK; 3. Sekretariat Jenderal pada Lembaga Negara dan Lembaga Non Struktural. 4. Pejabat Karier Tertinggi untuk Pemerintahan Daerah
  • 9. Pembinaan dan Manajemen ASN 1. Presiden Selaku Kepala Pemerintahan Memegang Kekuasaan Tertinggi Pembinaan dan Manajemen ASN. 2. Untuk Melakukan Pembinaan Profesi dan Pegawai ASN, Presiden Mendelegasikan Sebagian Kekuasaan Pembinaan Dan Manajemen ASN Kepada: a. MENTERI PAN DAN RB; b. LAN; c. BKN; d. KASN. 3. LAN & BKN Bertanggung Jawab ke Presiden melalui Menpan
  • 10. 1. Menteri a. Perumusan dan penetapan kebijakan, b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, c. Pengawasan atas pelaksanaan kebijakan ASN; 3. BKN a. Penyelenggaraan manajemen ASN b. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan NSPK manajemen ASN Pendelegasian Wewenang a. Penelitian, pengkajian kebijakan manajemen ASN, b. Pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN c. Pengembangan Inovasi 4. KASN Monitoring dan evaluasi kebijakan dan rekomendasi manajemen ASN untuk menjamin pemberlakuan sistem merit 2. LAN
  • 11. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 1. KASN merupakan Lembaga Non Struktural (Pasal 25) 2. Tujuan KASN : (Pasal 26) • Menjamin pemberlakuan sistem merit dalam kebijakan dan manajemen ASN; • Menjamin kebijakan dan manajemen ASN sebagai pemersatu bangsa; • Menjamin terwujudnya imparsialitas ASN; dan
  • 12. Keanggotaan KASN 1. KASN, Terdiri Atas 7 (tujuh) Anggota: (Pasal 32) • 1 (satu) orang ketua merangkap anggota. • 1 (satu) orang wakil ketua merangkap anggota • 5 (lima) orang anggota. 2. UNSUR KEANGGOTAAN: (Pasal 35) • Wakil pemerintah, 4 (empat) orang • Akademisi /praktisi, 3 (tiga) orang 3. SELEKSI : (Pasal 36) • Anggota KASN diseleksi dan diusulkan oleh tim seleksi yang dibentuk dan dipimpin oleh Menteri; • Anggota tim seleksi harus memiliki pengalaman & pengetahuan di bidang ASN; • Tim seleksi menyampaikan 3 (tiga) kali jumlah anggota dari masing-masing unsur untuk dipilih dan ditetapkan oleh Presiden.
  • 13. Pengisian JPT 1. Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dilakukan secara kompetitif dan terbuka dikalangan PNS, dilakukan oleh Panitia Seleksi yang dibentuk oleh Pejabat yang Berwenang; 2. Proses Pengisian jabatan: a. Pimpinan Tinggi Utama (Kepala LPNK) dan Madya (Eselon 1) dilakukan pada tingkat nasional, b. Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon 2) dilakukan pada tingkat nasional, propinsi, atau antar instansi dalam 1 (satu) kabupaten/kota. 3. Pemilihan dan Penetapan: a) Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Madya. Panitia Seleksi menyampaikan 3 (tiga) nama calon kepada Presiden untuk setiap 1 (satu) jabatan. b) Presiden memilih dan menetapkan Pejabat Pimpinan Tinggi yang diajukan oleh Panitia Seleksi.
  • 14. Pengembangan Kompetensi ASN 1. Merupakan hak pegawai ASN 2. Bentuk Pengembangan diri antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, workshop, dan penataran. 3. Pengembangan diri dievaluasi oleh Pejabat yang Berwenang dan sebagai dasar pengangkatan jabatan dan pengembangan karir selanjutnya. 4. Setiap instansi wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi.
  • 15. Pensiun PNS 1. TUJUAN: (Pasal 88) • Perlindungan Kesinambungan Penghasilan Hari Tua. 2. SIFAT: (Pasal 88) • Sebagai Hak Dan Penghargaan Atas Pengabdian PNS. 3. Jenis Pensiun Meliputi: (Pasal 90) • Jaminan Pensiun, Jaminan Duda/Janda PNS, dan Jaminan Hari Tua PNS
  • 16. Batas Usia Pensiun (BUP) 1. BUP bagi Jabatan Administrasi adalah 56 tahun. 2. BUP bagi Jabatan Fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. BUP bagi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama adalah 58 tahun (Eselon II). 4. BUP bagi Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Madya adalah 60 tahun (Eselon I).
  • 17. Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 1. Kementerian/Lembaga/Pemda dapat mengangkat PPPK dengan kriteria: a. Sesuai Kebutuhan Organisasi b. Ditetapkan Jangka Waktu c. Persetujuan Menpan 2. PPPK tidak dapat diangkat menjadi PNS. 3. PPPK dapat menjadi PNS jika terlebih dahulu mengundurkan diri dari PPPK dan mengikuti seleksi PNS.
  • 18. Organisasi ASN 1. KEDUDUKAN: Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI untuk menyalurkan aspirasinya. 2. TUJUAN : • Menjaga Kode Etik Profesi dan Standar Pelayanan Profesi ASN; dan • Mewujudkan Jiwa Korps ASN Sebagai Pemersatu Bangsa. 3. FUNGSI : • Pembinaan dan Pengembangan Profesi ASN. • Memberikan Perlindungan Hukum dan Advokasi Terhadap Dugaan Pelanggaran Sistem Merit dan Masalah Hukum Dalam Melaksanakan Tugas. • Memberikan Rekomendasi Kepada Majelis Kode Etik Instansi Terhadap Pelanggaran Kode Etik Profesi dan Kode Perilaku Profesi. • Menyelenggarakan Usaha-usaha Untuk Peningkatan Kesejahteraan Anggota Korps Profesi ASN RI Sesuai Dengan Peraturan Perudang-undangan.
  • 19. 19 Catatan: Peraturan pelaksanaan RUU ASN memerlukan 23 PP PERBEDAAN STRUKTUR RUU ASN DAN UU 43 UU 43 Tahun 1999 RUU ASN VI BAB XV BAB 41 Pasal 134 Pasal
  • 20. Penyelengara Pemerintahan Daerah PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAH DAERAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KEPALA DAERAH PERANGKAT DAERAH PIMPINAN KOMISI PAN - MUS PAN - GAR BADAN KEHORMATAN
  • 21. • LEGISLASI Membentuk Peraturan Daerah bersama Kepala Daerah • ANGGARAN Menyusun dan menetapkan APBD bersama dengan Pemerintah Daerah • PENGAWASAN Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-undang, Peraturan Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah serta kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Fungsi DPRD
  • 22. Peran DPRD Terkait (R)UU ASN • DPRD berperan untuk membentuk Peraturan Daerah yang terkait dengan (R)UU ASN bersama Kepala Daerah • DPRD berperan dalam menyusun dan menetapkan APBD bersama dengan Pemerintah Daerah. Terkait dengan (R)UU ASN adalah pengaturan penggajian dan tunjangan bagi ASN sesuai dengan ketentuan baru. • DPRD berperan dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan (R)UU ASN, Peraturan Daerah, dan Keputusan Kepala Daerah serta kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah yang terkait dengan pelaksanaan (R)UU ASN
  • 23. • NETRALITAS, merupakan salah satu Asas dari UU ASN (Pasal 2) • Netralitas dimaksudkan, bahwa setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun • Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik (Pasal 9 ayat 2) • Namun demikian, Pegawai ASN harus melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pimpinan Instansi (Pasal 9 ayat 1) • Pegawai ASN wajib untuk, setia dan taat kepada Pancasila, UUD-RI tahun 1945, dan NKRI (Pasal 22 huruf a) Netralitas Pegawai ASN

Notas do Editor

  1. Instrumen : Perencanaan, Pengadaan. , Penempatan, Pengembangan, Pengukuran Kinerja, Kesejahteraan, Pensiun Profesi : Kode Etik, Standar Pelayanan Profesi, Pelatihan Profesi, Sertifikasi Profesi, Organisasi Profesi, 3.  Struktural & Fungsional
  2. Personal Stage Personel Administration -> PNS sebagai Worker Human Resource Management -> PNS sebagai Profesi Human Capital Development -> PNS sebagai Learning Organization, menggali potensi diri, Sistem Management : Close Karir - > Sistem Karir Tertutup -> Pangkat, masa kerja, senioritas UU 43 Open Karir -> Based on Competence -> Kompetisi Internal, Open System -> Competence Base, Transfer Ability dari private ke public