SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 50
Baixar para ler offline
Anatomi dan Fisiologi
Sistem Urinaria
Oleh: Tahyatul Bariroh
 Ginjal adalah organ ekskresi yang berbentuk mirip
kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal
berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari
darah dan membuangnya bersama dengan air
dalam bentuk urin.
 Ginjal terletak retroperitoneal (di belakang
peritoneum).
 Ginjal menjalankan fungsi homeostasis dengan
mengatur kesetimbangan cairan dan asam basa
dalam tubuh serta merupakan organ ekskresi
yaitu mengeliminasi semua zat sisa
metabolisme (kecuali CO2).
 Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral,
dan komposisi air dalam darah.
 Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada
kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium
dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan
dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada
pH 8.
 Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah
proses homeostasis yang melibatkan aldosteron
untuk meningkatkan penyerapan ion natrium
pada tubulus konvulasi.
 Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik
darah karena kelebihan atau kekurangan air
akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang
akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari
dengan umpan balik negatif.
 Kelenjar pituitari mensekresi hormon
antidiuretik (vasopresin, untuk menekan
sekresi air) sehingga terjadi perubahan
tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal.
Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan
kembali menjadi 98%.
 Fungsi regulasi ; Mengatur keseimbangan cairan tubuh,
elektrolit dan non elektrolit dan asam basa dengan cara filtrasi
darah, reabsorbsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit serta
mengekskresi kelebihannya sebagai urin.
 Fungsi ekskresi ; mengeluarkan produk sisa metabolisme (misal
urea, kreatinin dan asam urat) dan zat kimia asing.
 Mensekresi renin, penting untuk mengatur tekanan darah,
bentuk aktif vitamin D3 (penting untuk mengatur kalsium) serta
eritropoitin (penting untuk sintesis eritrosit).
Fungsi Ginjal
 Kapsul ginjal
 Korteks Ginjal – daerah
luar
 Medula Ginjal – daerah
dalam
 Pelvis Ginjal – saluran
pengumpul
Aliran Darah di Ginjal
Nefron
• Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal
• Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron.
• Tempat terjadinya pembentukkan urin.
• Terdiri dari 2 komponen utama :
▫ Glomerolus
▫ Tubulus ginjal
Badan Malphigi
• Glomerolus
▫ Merupakan kapiler yang
berbentuk bola berjaring
▫ Berhubungan dengan
arteriola (pemeliharaan
tekanan darah)
▫ Arteriola afferen lebar
▫ Arteriola efferen sempit
▫ Fungsi : Penyaringan /
filtrasi cairan darah
Tubulus
Ginjal
• Terdiri dari :
• Bagian tubulus yang mengelilingi glomerolus
disebut kapsul Bowman
• Tubulus proksimal
• Lengkung Henle
• Tubulus Distal
Tipe-Tipe Nefron
• 1. Nefron Kortikal
▫ Terletak di bagian korteks ginjal
▫ Sebagian besar nefron termasuk ke dalam tipe
ini.
• 2. Nefron Juxtamedular
▫ Terletak di bagian medula ginjal
Kapiler Peritubuler
• Kelanjutan dari arteriola efferen
glomerulus
• Normalnya, memiliki tekanan
darah yang rendah
• Ujung kapiler bermuara pada
venula
• Hampir menempel sepanjang
tubulus ginjal
• Mengabsorbsi kembali zat-zat
tertentu dari tubulus pengumpul
Komponen Vaskuler dan Komponen Tubulus Ginjal
1. Komponen vaskuler terdiri dari ;
• Glomerulus (suatu berkas kapiler berbentuk bola tempat
filtrasi air dan zat terlarut dari darah yang melewatinya.
Cairan yang sudah terfiltrasi ini komposisinya identik
seperti plasma, kemudian mengalir ke komponen
tubulus.
• Arterior aferen ; mengangkut darah ke glomerulus.
• Arterior eferen ; mengangkut darah dari glomerulus.
• Kapiler peritubulus ; (peri =sekitar) memperdarahi
jaringan ginjal ; berperan dalam pertukaran dengan
cairan di lumen tubulus.
2. Komponen tubulus yaitu terdiri dari ;
• Kapsul bowman ; mengumpulkan filtrat glomerulus.
• Tubulus proksimal ; reabsorpsi dan sekresi tidak terkontrol
zat-zat tt.
• Lengkung henle ; membentuk gradien osmotik di medula
ginjal yang penting dalam kemampuan ginjal
menghasilkan urin dengan berbagai konsentrasi.
• Tubulus distal ; sekresi dan reabsorpsi tidak terkontrol zat-
zat tt.
• Tubulus pengumpul ; reabsorsi H2O dalam jumlah
bervariasi, cairan yang meninggalkan tubulus pengumpul,
menjadi urin yang kemudian masuk ke pelvis ginjal.
Disini cairan dimodifikasi oleh berbagai sistem transportasi yang
mengubahnya menjadi urin.
• Korteks yaitu ginjal dimana
didalamnya terdapat / terdiri dari
korpus renalis / malpighi (glomerulus
dan kapsul bowman), tubulus
kontortus proksimal dan tubulus
kontortus distalis.
• Medula yang terdiri dari 9-14
pyiramid. Didalamnya terdiri dari
tubulus rektus, lengkung henle dan
tubulus pengumpul (ductus colligent).
Fungsi Secara Umum Bagian Ginjal
• Columna renalis yaitu bagian korteks diantara pyramid ginjal.
• Processus renalis yaitu bagian pyramid / medula yang menonjo
arah korteks.
• Hilus renalis yaitu suatu bagian / area
dimana pembuluh darah serabut
saraf atau duktus memasuki /
meninggalkan ginjal.
• Papilla renalis yaitu bagian yang
menghubungkan antara duktus
pengumpul dan calix minor.
• Calix minor yaitu percabangan dari
calix major.
• Calix major yaitu percabangan dari
pelvis renalis.
• Pelvis renalis disebut juga piala ginjal yaitu bagian yang
menghubungkan antara calix major dan ureter.
• Ureter yaitu saluran yang membawa urin menuju vesica urinaria.
• Ginjal diperdarahi oleh arteri dan vena renalis.
• Arteri renalis merupakan percabangan dari aorta abdominal
sedangkan vena renalis akan bermuara ke vena cava inferior.
• Setelah memasuki ginjal melalui hilus, arteri renalis akan
bercabang menjadi arteri sublobaris / arterior aferen yang akan
memperdarahi segmen-segmen tt pada ginjal (anterior,
superior, anterior-interior, inferior-posterior).
• Arterior aferen menyalurkan darah ke kapiler glomerulus yang
menyatu untuk membentuk arterior eferen.
• Arterior eferen merupakan tempat keluarnya darah yang tidak
difiltrasi ke dalam komponen tubulus.
• Aliran darah ginjal sekitar 1200 ml/menit. (Ginjal diperfusi
oleh sekitar 1200 ml darah permenit).
• Aliran darah ginjal yaitu seperlima dari plasma atau 125
ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bauman
yang dikenal dengan Laju Filtrasi Glomerulus (GFR).
Fungsi primer ginjal ; untuk regulasi volume, osmolalitas,
elektrolit dan kons asam basa cairan tubuh dengan
mengeksresikan air dan elektrolit dalam jumlah yang cukup
untuk mencapai keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh total
dan untuk mempertahankan volume dan komposisi CES dalam
batas normal yang dikontrol oleh ; filtrasi glomerulus, reabsorpsi
dan sekresi tubulus.
Ureter
• Saluran antara ginjal
dengan kandung kemih
• Jumlah sepasang
• Fungsi : membawa urin
dari ginjal ke kandung
kemih
URETER
• TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-MASING BERSAMBUNG
DARI GINJAL KE KANDUNG KEMIH
• LAPISAN DINDING URETER TERDIRI DARI :
- LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA)
- LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS)
• LAPISAN DINDING URETER TERJADI GERAKAN PERISTALTIK
TIAP 5 MENIT SEKALI YANG MENDORONG URINE MELALUI
URETER.
Kandung Kemih
• Merupakan kantung yang
berfungsi untuk
menampung urin
sementara
• Disusun oleh lapisan otot
polos
• Berhubungan dengan
uretra
VESIKA URINARIA
• Sebuah kantung dengan otot yang mulus dan berfungsi
sebagai penampung air seni yang berubah-ubah
jumlahnya karena kandung kemih dapat mengembang
dan mengempis
• Proses miksi
- Distensi kandung kemih ( 250 cc)  reflek kontraksi
dinding kandung kemih  relaksasi spinkter internus 
relaksasi spinkter eksternus  pengosongan kandung
kemih
- Kontraksi kandung kemih dan relaksasai spinkter
dihantarakan melalui serabut saraf simpatis
- Persarafan vesika urinaria diatur torakolumbal &
kranial dari sistem saraf otonom
Uretra
• Saluran yang
membawa urin keluar
dari tubuh
• Pada wanita hanya
dilalui urin saja, sedang
pada pria selain dilalui
urin juga dilalui sel
kelamin jantan
URETRA
• MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG BERPANGKAL PADA
KANDUNG KEMIH
• BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang
menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh.
Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada
sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria,
berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran
pengeluaran sperma.
Uretra pada wanita
• Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di
antara klitoris dan pembukaan vagina.
• Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita
lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi
saluran kemih.
Uretra pada pria
Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan
letaknya:
• pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
• pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil,
dimana terletak muara vas deferens.
• pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar
bulbouretralis.
• pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus
spongiosum penis.
Pembentukkan Urin
• Urin terbentuk melalui 3 tahap :
▫ 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi
Tubulus Proksimal
Filtrasi
H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3
–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key
Active transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O
H2O
HCO3

K+
H+
NH3
HCO3

K+
H+
H2O
1 4
2
3 5
Filtrasi
• Proses penyaringan darah yang kurang selektif.
• Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut di
keluarkan dari darah ke tubulus proksimal.
• Sel darah dan beberapa protein tetap berada di
dalam darah.
• Terbentuk filtrat primer di tubulus proksimal.
Reabsorpsi
• Urin primer yang terbentuk di tubulus proksimal
terdiri dari :
▫ Sebagian besar air
▫ Glukosa dan Asam Amino
▫ Ion
• Kemudian zat tersebut kemudian diserap oleh
kapiler peritubuler secara aktif dan pasif.
• Penyerapan terjadi di sepanjang Tubulus
proksimal, Lengkung Henle, dan tubulus distal.
Mekanisme reabsorbsi:
• Transport aktif
• Transport pasif
• Zat-zat yang direabsorbsi aktif: Glucosa, asam amino, Na+, K+
• Permeabilitas urea < air  banyak urea dalam air kemih
• Creatinin, inulin, manitol permeabilitas = 0, jadi 100%
terdapat dalam urin
Reabsorbsi dan sekresi pada berbagai
lumen tubuli
• Tubulus Proximalis :
▫ Glucose, as.amino dan protein 100% direabsorbsi.
▫ Air, Na+, Cl-, K+ 80% direabsorbsi
• Pars Descenden Loop Henle : sangat permeabel
• Pars Ascenden : tidak permeable terhadap air, dapat
reabsorbsi aktif Na+, Cl-
• Tubulus Distalis :
▫ Permeabilitas air tergantung ADH
▫ Na+, Cl-, reabsorbsi aktif
▫ Sekresi H+, K+, NH3
-
Transport ion-ion pada tubuli
• Cl- : reabsorbsi pada Loop Henle tebal, tubulus
proximalis
• K+ : disekresi pada tubulus distal
• HCO3- : direabsorbsi dalam bentuk CO2, sebagian
kecil dalam bentuk HCO3-
• H+ : disekresi aktif pada tubulus proximalis bag
distal
• Urea : difiltrasi sempurna, direabsorbsi 40 – 50%
• Kreatinin :
▫ Difiltrasi sempurna
▫ Tidak direabsorbsi
▫ Disekresi di tubulus proximalis
• Inulin :
▫ Difiltrasi sempurna
▫ Tidak direabsorbsi
▫ Tidak disekresi
 Sedangkan zat lainnya, yaitu sampah nitrogen
berupa :
▫ Urea
▫ Asam Uric
▫ Kreatinin
▫ Beberapa Air
• Akhirnya terbentuklah urin sekunder.
Sekresi – Augmentasi
• Terjadi di Tubulus Distal
• Beberapa zat keluar dari kapiler peritubuler ke
tubulus ginjal.
▫ H+, Na+ dan ion potassium
▫ Creatinin
▫ Racun dan obat-obatan
• Akhirnya urin sekunder dan senyawa di atas
bergabung membentuk urin lalu bergerak menuju
tubulus pengumpul untuk dikeluarkan.
Pengaturan Pembentukkan Urin
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi
Minum air dalam
Jumlah cukup
Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
Cairan tubuh
STIMULUS:
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus
Kadar Cairan Tubuh
Normal (Homeostasis)
Hypothalamus
ADH
Hipofisis
Posterior
meningkatkan
Penyerapan air
Haus
Tubulus Pengumpul
Tubulus
Ginjal
• Cairan yang banyak diminum menyebabkan cairan tubuh
menjadi encer. Urin menjadi encer dan kelebihan air akan
dieksresikan dengan cepat.
• Pada waktu tubuh kehilangan air atau asupan zat terlarut
berlebihan menyebebkan cairan tubuh menjadi pekat dan urin
juga pekat.
• Konsentrasi cairan tubuh berhubungan dengan osmolalitas.
• Osmolalitas ; jumlah partikel yang larut dalam suatu larutan. Jika
partikel yang larut dalam suatu larutan besar / tinggi, tekanan
osmotik juga akan tinggi. Osmosis = difusi khusus.
Pengaturan keseimbangan air
• Osmolalitas ditentukan oleh rasio zat terlarut (terutama garam
Na dan K) terhadap air sedangkan volume cairan ekstraseluler
ditentukan oleh jumlah Na dan air yang ada.
• Mekanisme renin-angiostensin-aldosteron berperan penting
dalam pengaturan kadar Na tubuh.
• Aldosteron meningkat ; retensi Na.
• Renin berfungsi mempertahankan volume cairan ekstraseluler
dan tekanan perfusi jaringan dengan mengubah resistensi
pembuluh darah dan eksresi Na dan air ginjal.
KELAINAN PADA SISTEM URINARIA
1. Batu Ginjal : adanya
batu dari endapan
kalsium dan garam
pada pelvis ginjal.
a. Penyebab : sering
menaham urin dan
kurang minum
b. Kelebihan asam urat
c. Kelebihan kalsium
2. Diabetes Mellitus : Ganggunan metabolisme
glukosa yang ditandai dengan adanya glukosa pada
urin. Hal ini karena kadar gula di dalam darah yang
terlalu tinggi.
3. Diabetes Insipidus : Sering buang air kecil yang
hebat (sampai 20-30 kali). Terjadi karena
kekurangan hormon ADH.
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a 5.SISTEM URINARIA.pdf

Semelhante a 5.SISTEM URINARIA.pdf (20)

Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
anfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.pptanfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.ppt
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
Sistem perkemihan
Sistem perkemihanSistem perkemihan
Sistem perkemihan
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
sistem perkemihan
sistem perkemihansistem perkemihan
sistem perkemihan
 
3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan
 
Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
 
PPT Bab 6 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 6 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptxPPT Bab 6 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 6 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
 
anatomi-ginjal.ppt
anatomi-ginjal.pptanatomi-ginjal.ppt
anatomi-ginjal.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHANANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
kebutuhan dasar manusia
kebutuhan dasar manusiakebutuhan dasar manusia
kebutuhan dasar manusia
 
FISIOLOGI_GINJALpptx.pptx
FISIOLOGI_GINJALpptx.pptxFISIOLOGI_GINJALpptx.pptx
FISIOLOGI_GINJALpptx.pptx
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptxFisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 

Último

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 

Último (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 

5.SISTEM URINARIA.pdf

  • 1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Urinaria Oleh: Tahyatul Bariroh
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.  Ginjal adalah organ ekskresi yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.  Ginjal terletak retroperitoneal (di belakang peritoneum).  Ginjal menjalankan fungsi homeostasis dengan mengatur kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh serta merupakan organ ekskresi yaitu mengeliminasi semua zat sisa metabolisme (kecuali CO2).
  • 9.  Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.  Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.  Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
  • 10.  Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif.  Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
  • 11.  Fungsi regulasi ; Mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan non elektrolit dan asam basa dengan cara filtrasi darah, reabsorbsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit serta mengekskresi kelebihannya sebagai urin.  Fungsi ekskresi ; mengeluarkan produk sisa metabolisme (misal urea, kreatinin dan asam urat) dan zat kimia asing.  Mensekresi renin, penting untuk mengatur tekanan darah, bentuk aktif vitamin D3 (penting untuk mengatur kalsium) serta eritropoitin (penting untuk sintesis eritrosit). Fungsi Ginjal
  • 12.  Kapsul ginjal  Korteks Ginjal – daerah luar  Medula Ginjal – daerah dalam  Pelvis Ginjal – saluran pengumpul
  • 13. Aliran Darah di Ginjal
  • 14. Nefron • Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal • Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron. • Tempat terjadinya pembentukkan urin. • Terdiri dari 2 komponen utama : ▫ Glomerolus ▫ Tubulus ginjal
  • 15. Badan Malphigi • Glomerolus ▫ Merupakan kapiler yang berbentuk bola berjaring ▫ Berhubungan dengan arteriola (pemeliharaan tekanan darah) ▫ Arteriola afferen lebar ▫ Arteriola efferen sempit ▫ Fungsi : Penyaringan / filtrasi cairan darah
  • 16. Tubulus Ginjal • Terdiri dari : • Bagian tubulus yang mengelilingi glomerolus disebut kapsul Bowman • Tubulus proksimal • Lengkung Henle • Tubulus Distal
  • 17. Tipe-Tipe Nefron • 1. Nefron Kortikal ▫ Terletak di bagian korteks ginjal ▫ Sebagian besar nefron termasuk ke dalam tipe ini.
  • 18. • 2. Nefron Juxtamedular ▫ Terletak di bagian medula ginjal
  • 19. Kapiler Peritubuler • Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus • Normalnya, memiliki tekanan darah yang rendah • Ujung kapiler bermuara pada venula • Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal • Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari tubulus pengumpul
  • 20. Komponen Vaskuler dan Komponen Tubulus Ginjal 1. Komponen vaskuler terdiri dari ; • Glomerulus (suatu berkas kapiler berbentuk bola tempat filtrasi air dan zat terlarut dari darah yang melewatinya. Cairan yang sudah terfiltrasi ini komposisinya identik seperti plasma, kemudian mengalir ke komponen tubulus. • Arterior aferen ; mengangkut darah ke glomerulus. • Arterior eferen ; mengangkut darah dari glomerulus. • Kapiler peritubulus ; (peri =sekitar) memperdarahi jaringan ginjal ; berperan dalam pertukaran dengan cairan di lumen tubulus.
  • 21. 2. Komponen tubulus yaitu terdiri dari ; • Kapsul bowman ; mengumpulkan filtrat glomerulus. • Tubulus proksimal ; reabsorpsi dan sekresi tidak terkontrol zat-zat tt. • Lengkung henle ; membentuk gradien osmotik di medula ginjal yang penting dalam kemampuan ginjal menghasilkan urin dengan berbagai konsentrasi. • Tubulus distal ; sekresi dan reabsorpsi tidak terkontrol zat- zat tt. • Tubulus pengumpul ; reabsorsi H2O dalam jumlah bervariasi, cairan yang meninggalkan tubulus pengumpul, menjadi urin yang kemudian masuk ke pelvis ginjal. Disini cairan dimodifikasi oleh berbagai sistem transportasi yang mengubahnya menjadi urin.
  • 22.
  • 23. • Korteks yaitu ginjal dimana didalamnya terdapat / terdiri dari korpus renalis / malpighi (glomerulus dan kapsul bowman), tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis. • Medula yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Didalamnya terdiri dari tubulus rektus, lengkung henle dan tubulus pengumpul (ductus colligent). Fungsi Secara Umum Bagian Ginjal • Columna renalis yaitu bagian korteks diantara pyramid ginjal. • Processus renalis yaitu bagian pyramid / medula yang menonjo arah korteks.
  • 24. • Hilus renalis yaitu suatu bagian / area dimana pembuluh darah serabut saraf atau duktus memasuki / meninggalkan ginjal. • Papilla renalis yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus pengumpul dan calix minor. • Calix minor yaitu percabangan dari calix major. • Calix major yaitu percabangan dari pelvis renalis. • Pelvis renalis disebut juga piala ginjal yaitu bagian yang menghubungkan antara calix major dan ureter. • Ureter yaitu saluran yang membawa urin menuju vesica urinaria.
  • 25. • Ginjal diperdarahi oleh arteri dan vena renalis. • Arteri renalis merupakan percabangan dari aorta abdominal sedangkan vena renalis akan bermuara ke vena cava inferior. • Setelah memasuki ginjal melalui hilus, arteri renalis akan bercabang menjadi arteri sublobaris / arterior aferen yang akan memperdarahi segmen-segmen tt pada ginjal (anterior, superior, anterior-interior, inferior-posterior). • Arterior aferen menyalurkan darah ke kapiler glomerulus yang menyatu untuk membentuk arterior eferen. • Arterior eferen merupakan tempat keluarnya darah yang tidak difiltrasi ke dalam komponen tubulus.
  • 26. • Aliran darah ginjal sekitar 1200 ml/menit. (Ginjal diperfusi oleh sekitar 1200 ml darah permenit). • Aliran darah ginjal yaitu seperlima dari plasma atau 125 ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bauman yang dikenal dengan Laju Filtrasi Glomerulus (GFR). Fungsi primer ginjal ; untuk regulasi volume, osmolalitas, elektrolit dan kons asam basa cairan tubuh dengan mengeksresikan air dan elektrolit dalam jumlah yang cukup untuk mencapai keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh total dan untuk mempertahankan volume dan komposisi CES dalam batas normal yang dikontrol oleh ; filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan sekresi tubulus.
  • 27. Ureter • Saluran antara ginjal dengan kandung kemih • Jumlah sepasang • Fungsi : membawa urin dari ginjal ke kandung kemih
  • 28. URETER • TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-MASING BERSAMBUNG DARI GINJAL KE KANDUNG KEMIH • LAPISAN DINDING URETER TERDIRI DARI : - LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA) - LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS) • LAPISAN DINDING URETER TERJADI GERAKAN PERISTALTIK TIAP 5 MENIT SEKALI YANG MENDORONG URINE MELALUI URETER.
  • 29.
  • 30. Kandung Kemih • Merupakan kantung yang berfungsi untuk menampung urin sementara • Disusun oleh lapisan otot polos • Berhubungan dengan uretra
  • 31. VESIKA URINARIA • Sebuah kantung dengan otot yang mulus dan berfungsi sebagai penampung air seni yang berubah-ubah jumlahnya karena kandung kemih dapat mengembang dan mengempis • Proses miksi - Distensi kandung kemih ( 250 cc)  reflek kontraksi dinding kandung kemih  relaksasi spinkter internus  relaksasi spinkter eksternus  pengosongan kandung kemih - Kontraksi kandung kemih dan relaksasai spinkter dihantarakan melalui serabut saraf simpatis - Persarafan vesika urinaria diatur torakolumbal & kranial dari sistem saraf otonom
  • 32.
  • 33. Uretra • Saluran yang membawa urin keluar dari tubuh • Pada wanita hanya dilalui urin saja, sedang pada pria selain dilalui urin juga dilalui sel kelamin jantan
  • 34. URETRA • MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG BERPANGKAL PADA KANDUNG KEMIH • BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran sperma.
  • 35. Uretra pada wanita • Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina. • Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih. Uretra pada pria Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis. Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya: • pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat. • pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens. • pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis. • pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
  • 36. Pembentukkan Urin • Urin terbentuk melalui 3 tahap : ▫ 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi Tubulus Proksimal Filtrasi H2O Salts (NaCl and others) HCO3 – H+ Urea Glucose; amino acids Some drugs Key Active transport Passive transport KORTEKS MEDULA LUAR MEDULA DALAM Lengkung Henle turun Lengkung Henle naik Tubulus Pengumpul NaCl NaCl NaCl Tubulus Distal NaCl Nutrients Urea H2O NaCl H2O H2O HCO3  K+ H+ NH3 HCO3  K+ H+ H2O 1 4 2 3 5
  • 37. Filtrasi • Proses penyaringan darah yang kurang selektif. • Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut di keluarkan dari darah ke tubulus proksimal. • Sel darah dan beberapa protein tetap berada di dalam darah. • Terbentuk filtrat primer di tubulus proksimal.
  • 38. Reabsorpsi • Urin primer yang terbentuk di tubulus proksimal terdiri dari : ▫ Sebagian besar air ▫ Glukosa dan Asam Amino ▫ Ion • Kemudian zat tersebut kemudian diserap oleh kapiler peritubuler secara aktif dan pasif. • Penyerapan terjadi di sepanjang Tubulus proksimal, Lengkung Henle, dan tubulus distal.
  • 39. Mekanisme reabsorbsi: • Transport aktif • Transport pasif • Zat-zat yang direabsorbsi aktif: Glucosa, asam amino, Na+, K+ • Permeabilitas urea < air  banyak urea dalam air kemih • Creatinin, inulin, manitol permeabilitas = 0, jadi 100% terdapat dalam urin
  • 40. Reabsorbsi dan sekresi pada berbagai lumen tubuli • Tubulus Proximalis : ▫ Glucose, as.amino dan protein 100% direabsorbsi. ▫ Air, Na+, Cl-, K+ 80% direabsorbsi • Pars Descenden Loop Henle : sangat permeabel • Pars Ascenden : tidak permeable terhadap air, dapat reabsorbsi aktif Na+, Cl- • Tubulus Distalis : ▫ Permeabilitas air tergantung ADH ▫ Na+, Cl-, reabsorbsi aktif ▫ Sekresi H+, K+, NH3 -
  • 41. Transport ion-ion pada tubuli • Cl- : reabsorbsi pada Loop Henle tebal, tubulus proximalis • K+ : disekresi pada tubulus distal • HCO3- : direabsorbsi dalam bentuk CO2, sebagian kecil dalam bentuk HCO3- • H+ : disekresi aktif pada tubulus proximalis bag distal
  • 42. • Urea : difiltrasi sempurna, direabsorbsi 40 – 50% • Kreatinin : ▫ Difiltrasi sempurna ▫ Tidak direabsorbsi ▫ Disekresi di tubulus proximalis • Inulin : ▫ Difiltrasi sempurna ▫ Tidak direabsorbsi ▫ Tidak disekresi
  • 43.  Sedangkan zat lainnya, yaitu sampah nitrogen berupa : ▫ Urea ▫ Asam Uric ▫ Kreatinin ▫ Beberapa Air • Akhirnya terbentuklah urin sekunder.
  • 44. Sekresi – Augmentasi • Terjadi di Tubulus Distal • Beberapa zat keluar dari kapiler peritubuler ke tubulus ginjal. ▫ H+, Na+ dan ion potassium ▫ Creatinin ▫ Racun dan obat-obatan • Akhirnya urin sekunder dan senyawa di atas bergabung membentuk urin lalu bergerak menuju tubulus pengumpul untuk dikeluarkan.
  • 45. Pengaturan Pembentukkan Urin Pusat Pengaturan Osmoregulasi Minum air dalam Jumlah cukup Penyerapan air Memulihkan kekurangan Cairan tubuh STIMULUS: Ketika kadar air pada tubuh berkurangMisalnya pada saat panas hari, atau berolah raga, maka tubuh menstimulus hipotalamus Kadar Cairan Tubuh Normal (Homeostasis) Hypothalamus ADH Hipofisis Posterior meningkatkan Penyerapan air Haus Tubulus Pengumpul Tubulus Ginjal
  • 46. • Cairan yang banyak diminum menyebabkan cairan tubuh menjadi encer. Urin menjadi encer dan kelebihan air akan dieksresikan dengan cepat. • Pada waktu tubuh kehilangan air atau asupan zat terlarut berlebihan menyebebkan cairan tubuh menjadi pekat dan urin juga pekat. • Konsentrasi cairan tubuh berhubungan dengan osmolalitas. • Osmolalitas ; jumlah partikel yang larut dalam suatu larutan. Jika partikel yang larut dalam suatu larutan besar / tinggi, tekanan osmotik juga akan tinggi. Osmosis = difusi khusus. Pengaturan keseimbangan air
  • 47. • Osmolalitas ditentukan oleh rasio zat terlarut (terutama garam Na dan K) terhadap air sedangkan volume cairan ekstraseluler ditentukan oleh jumlah Na dan air yang ada. • Mekanisme renin-angiostensin-aldosteron berperan penting dalam pengaturan kadar Na tubuh. • Aldosteron meningkat ; retensi Na. • Renin berfungsi mempertahankan volume cairan ekstraseluler dan tekanan perfusi jaringan dengan mengubah resistensi pembuluh darah dan eksresi Na dan air ginjal.
  • 48. KELAINAN PADA SISTEM URINARIA 1. Batu Ginjal : adanya batu dari endapan kalsium dan garam pada pelvis ginjal. a. Penyebab : sering menaham urin dan kurang minum b. Kelebihan asam urat c. Kelebihan kalsium
  • 49. 2. Diabetes Mellitus : Ganggunan metabolisme glukosa yang ditandai dengan adanya glukosa pada urin. Hal ini karena kadar gula di dalam darah yang terlalu tinggi. 3. Diabetes Insipidus : Sering buang air kecil yang hebat (sampai 20-30 kali). Terjadi karena kekurangan hormon ADH.