8. Ginjal adalah organ ekskresi yang berbentuk mirip
kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal
berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari
darah dan membuangnya bersama dengan air
dalam bentuk urin.
Ginjal terletak retroperitoneal (di belakang
peritoneum).
Ginjal menjalankan fungsi homeostasis dengan
mengatur kesetimbangan cairan dan asam basa
dalam tubuh serta merupakan organ ekskresi
yaitu mengeliminasi semua zat sisa
metabolisme (kecuali CO2).
9. Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral,
dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada
kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium
dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan
dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada
pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah
proses homeostasis yang melibatkan aldosteron
untuk meningkatkan penyerapan ion natrium
pada tubulus konvulasi.
10. Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik
darah karena kelebihan atau kekurangan air
akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang
akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari
dengan umpan balik negatif.
Kelenjar pituitari mensekresi hormon
antidiuretik (vasopresin, untuk menekan
sekresi air) sehingga terjadi perubahan
tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal.
Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan
kembali menjadi 98%.
11. Fungsi regulasi ; Mengatur keseimbangan cairan tubuh,
elektrolit dan non elektrolit dan asam basa dengan cara filtrasi
darah, reabsorbsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit serta
mengekskresi kelebihannya sebagai urin.
Fungsi ekskresi ; mengeluarkan produk sisa metabolisme (misal
urea, kreatinin dan asam urat) dan zat kimia asing.
Mensekresi renin, penting untuk mengatur tekanan darah,
bentuk aktif vitamin D3 (penting untuk mengatur kalsium) serta
eritropoitin (penting untuk sintesis eritrosit).
Fungsi Ginjal
12. Kapsul ginjal
Korteks Ginjal – daerah
luar
Medula Ginjal – daerah
dalam
Pelvis Ginjal – saluran
pengumpul
14. Nefron
• Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal
• Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron.
• Tempat terjadinya pembentukkan urin.
• Terdiri dari 2 komponen utama :
▫ Glomerolus
▫ Tubulus ginjal
15. Badan Malphigi
• Glomerolus
▫ Merupakan kapiler yang
berbentuk bola berjaring
▫ Berhubungan dengan
arteriola (pemeliharaan
tekanan darah)
▫ Arteriola afferen lebar
▫ Arteriola efferen sempit
▫ Fungsi : Penyaringan /
filtrasi cairan darah
16. Tubulus
Ginjal
• Terdiri dari :
• Bagian tubulus yang mengelilingi glomerolus
disebut kapsul Bowman
• Tubulus proksimal
• Lengkung Henle
• Tubulus Distal
17. Tipe-Tipe Nefron
• 1. Nefron Kortikal
▫ Terletak di bagian korteks ginjal
▫ Sebagian besar nefron termasuk ke dalam tipe
ini.
18. • 2. Nefron Juxtamedular
▫ Terletak di bagian medula ginjal
19. Kapiler Peritubuler
• Kelanjutan dari arteriola efferen
glomerulus
• Normalnya, memiliki tekanan
darah yang rendah
• Ujung kapiler bermuara pada
venula
• Hampir menempel sepanjang
tubulus ginjal
• Mengabsorbsi kembali zat-zat
tertentu dari tubulus pengumpul
20. Komponen Vaskuler dan Komponen Tubulus Ginjal
1. Komponen vaskuler terdiri dari ;
• Glomerulus (suatu berkas kapiler berbentuk bola tempat
filtrasi air dan zat terlarut dari darah yang melewatinya.
Cairan yang sudah terfiltrasi ini komposisinya identik
seperti plasma, kemudian mengalir ke komponen
tubulus.
• Arterior aferen ; mengangkut darah ke glomerulus.
• Arterior eferen ; mengangkut darah dari glomerulus.
• Kapiler peritubulus ; (peri =sekitar) memperdarahi
jaringan ginjal ; berperan dalam pertukaran dengan
cairan di lumen tubulus.
21. 2. Komponen tubulus yaitu terdiri dari ;
• Kapsul bowman ; mengumpulkan filtrat glomerulus.
• Tubulus proksimal ; reabsorpsi dan sekresi tidak terkontrol
zat-zat tt.
• Lengkung henle ; membentuk gradien osmotik di medula
ginjal yang penting dalam kemampuan ginjal
menghasilkan urin dengan berbagai konsentrasi.
• Tubulus distal ; sekresi dan reabsorpsi tidak terkontrol zat-
zat tt.
• Tubulus pengumpul ; reabsorsi H2O dalam jumlah
bervariasi, cairan yang meninggalkan tubulus pengumpul,
menjadi urin yang kemudian masuk ke pelvis ginjal.
Disini cairan dimodifikasi oleh berbagai sistem transportasi yang
mengubahnya menjadi urin.
22.
23. • Korteks yaitu ginjal dimana
didalamnya terdapat / terdiri dari
korpus renalis / malpighi (glomerulus
dan kapsul bowman), tubulus
kontortus proksimal dan tubulus
kontortus distalis.
• Medula yang terdiri dari 9-14
pyiramid. Didalamnya terdiri dari
tubulus rektus, lengkung henle dan
tubulus pengumpul (ductus colligent).
Fungsi Secara Umum Bagian Ginjal
• Columna renalis yaitu bagian korteks diantara pyramid ginjal.
• Processus renalis yaitu bagian pyramid / medula yang menonjo
arah korteks.
24. • Hilus renalis yaitu suatu bagian / area
dimana pembuluh darah serabut
saraf atau duktus memasuki /
meninggalkan ginjal.
• Papilla renalis yaitu bagian yang
menghubungkan antara duktus
pengumpul dan calix minor.
• Calix minor yaitu percabangan dari
calix major.
• Calix major yaitu percabangan dari
pelvis renalis.
• Pelvis renalis disebut juga piala ginjal yaitu bagian yang
menghubungkan antara calix major dan ureter.
• Ureter yaitu saluran yang membawa urin menuju vesica urinaria.
25. • Ginjal diperdarahi oleh arteri dan vena renalis.
• Arteri renalis merupakan percabangan dari aorta abdominal
sedangkan vena renalis akan bermuara ke vena cava inferior.
• Setelah memasuki ginjal melalui hilus, arteri renalis akan
bercabang menjadi arteri sublobaris / arterior aferen yang akan
memperdarahi segmen-segmen tt pada ginjal (anterior,
superior, anterior-interior, inferior-posterior).
• Arterior aferen menyalurkan darah ke kapiler glomerulus yang
menyatu untuk membentuk arterior eferen.
• Arterior eferen merupakan tempat keluarnya darah yang tidak
difiltrasi ke dalam komponen tubulus.
26. • Aliran darah ginjal sekitar 1200 ml/menit. (Ginjal diperfusi
oleh sekitar 1200 ml darah permenit).
• Aliran darah ginjal yaitu seperlima dari plasma atau 125
ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bauman
yang dikenal dengan Laju Filtrasi Glomerulus (GFR).
Fungsi primer ginjal ; untuk regulasi volume, osmolalitas,
elektrolit dan kons asam basa cairan tubuh dengan
mengeksresikan air dan elektrolit dalam jumlah yang cukup
untuk mencapai keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh total
dan untuk mempertahankan volume dan komposisi CES dalam
batas normal yang dikontrol oleh ; filtrasi glomerulus, reabsorpsi
dan sekresi tubulus.
27. Ureter
• Saluran antara ginjal
dengan kandung kemih
• Jumlah sepasang
• Fungsi : membawa urin
dari ginjal ke kandung
kemih
28. URETER
• TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-MASING BERSAMBUNG
DARI GINJAL KE KANDUNG KEMIH
• LAPISAN DINDING URETER TERDIRI DARI :
- LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA)
- LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS)
• LAPISAN DINDING URETER TERJADI GERAKAN PERISTALTIK
TIAP 5 MENIT SEKALI YANG MENDORONG URINE MELALUI
URETER.
29.
30. Kandung Kemih
• Merupakan kantung yang
berfungsi untuk
menampung urin
sementara
• Disusun oleh lapisan otot
polos
• Berhubungan dengan
uretra
31. VESIKA URINARIA
• Sebuah kantung dengan otot yang mulus dan berfungsi
sebagai penampung air seni yang berubah-ubah
jumlahnya karena kandung kemih dapat mengembang
dan mengempis
• Proses miksi
- Distensi kandung kemih ( 250 cc) reflek kontraksi
dinding kandung kemih relaksasi spinkter internus
relaksasi spinkter eksternus pengosongan kandung
kemih
- Kontraksi kandung kemih dan relaksasai spinkter
dihantarakan melalui serabut saraf simpatis
- Persarafan vesika urinaria diatur torakolumbal &
kranial dari sistem saraf otonom
32.
33. Uretra
• Saluran yang
membawa urin keluar
dari tubuh
• Pada wanita hanya
dilalui urin saja, sedang
pada pria selain dilalui
urin juga dilalui sel
kelamin jantan
34. URETRA
• MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG BERPANGKAL PADA
KANDUNG KEMIH
• BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang
menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh.
Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada
sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria,
berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran
pengeluaran sperma.
35. Uretra pada wanita
• Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di
antara klitoris dan pembukaan vagina.
• Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita
lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi
saluran kemih.
Uretra pada pria
Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan
letaknya:
• pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
• pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil,
dimana terletak muara vas deferens.
• pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar
bulbouretralis.
• pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus
spongiosum penis.
36. Pembentukkan Urin
• Urin terbentuk melalui 3 tahap :
▫ 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi
Tubulus Proksimal
Filtrasi
H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3
–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key
Active transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O
H2O
HCO3
K+
H+
NH3
HCO3
K+
H+
H2O
1 4
2
3 5
37. Filtrasi
• Proses penyaringan darah yang kurang selektif.
• Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut di
keluarkan dari darah ke tubulus proksimal.
• Sel darah dan beberapa protein tetap berada di
dalam darah.
• Terbentuk filtrat primer di tubulus proksimal.
38. Reabsorpsi
• Urin primer yang terbentuk di tubulus proksimal
terdiri dari :
▫ Sebagian besar air
▫ Glukosa dan Asam Amino
▫ Ion
• Kemudian zat tersebut kemudian diserap oleh
kapiler peritubuler secara aktif dan pasif.
• Penyerapan terjadi di sepanjang Tubulus
proksimal, Lengkung Henle, dan tubulus distal.
39. Mekanisme reabsorbsi:
• Transport aktif
• Transport pasif
• Zat-zat yang direabsorbsi aktif: Glucosa, asam amino, Na+, K+
• Permeabilitas urea < air banyak urea dalam air kemih
• Creatinin, inulin, manitol permeabilitas = 0, jadi 100%
terdapat dalam urin
40. Reabsorbsi dan sekresi pada berbagai
lumen tubuli
• Tubulus Proximalis :
▫ Glucose, as.amino dan protein 100% direabsorbsi.
▫ Air, Na+, Cl-, K+ 80% direabsorbsi
• Pars Descenden Loop Henle : sangat permeabel
• Pars Ascenden : tidak permeable terhadap air, dapat
reabsorbsi aktif Na+, Cl-
• Tubulus Distalis :
▫ Permeabilitas air tergantung ADH
▫ Na+, Cl-, reabsorbsi aktif
▫ Sekresi H+, K+, NH3
-
41. Transport ion-ion pada tubuli
• Cl- : reabsorbsi pada Loop Henle tebal, tubulus
proximalis
• K+ : disekresi pada tubulus distal
• HCO3- : direabsorbsi dalam bentuk CO2, sebagian
kecil dalam bentuk HCO3-
• H+ : disekresi aktif pada tubulus proximalis bag
distal
42. • Urea : difiltrasi sempurna, direabsorbsi 40 – 50%
• Kreatinin :
▫ Difiltrasi sempurna
▫ Tidak direabsorbsi
▫ Disekresi di tubulus proximalis
• Inulin :
▫ Difiltrasi sempurna
▫ Tidak direabsorbsi
▫ Tidak disekresi
43. Sedangkan zat lainnya, yaitu sampah nitrogen
berupa :
▫ Urea
▫ Asam Uric
▫ Kreatinin
▫ Beberapa Air
• Akhirnya terbentuklah urin sekunder.
44. Sekresi – Augmentasi
• Terjadi di Tubulus Distal
• Beberapa zat keluar dari kapiler peritubuler ke
tubulus ginjal.
▫ H+, Na+ dan ion potassium
▫ Creatinin
▫ Racun dan obat-obatan
• Akhirnya urin sekunder dan senyawa di atas
bergabung membentuk urin lalu bergerak menuju
tubulus pengumpul untuk dikeluarkan.
45. Pengaturan Pembentukkan Urin
Pusat Pengaturan
Osmoregulasi
Minum air dalam
Jumlah cukup
Penyerapan air
Memulihkan kekurangan
Cairan tubuh
STIMULUS:
Ketika kadar air pada tubuh
berkurangMisalnya pada saat
panas hari, atau
berolah raga, maka tubuh
menstimulus hipotalamus
Kadar Cairan Tubuh
Normal (Homeostasis)
Hypothalamus
ADH
Hipofisis
Posterior
meningkatkan
Penyerapan air
Haus
Tubulus Pengumpul
Tubulus
Ginjal
46. • Cairan yang banyak diminum menyebabkan cairan tubuh
menjadi encer. Urin menjadi encer dan kelebihan air akan
dieksresikan dengan cepat.
• Pada waktu tubuh kehilangan air atau asupan zat terlarut
berlebihan menyebebkan cairan tubuh menjadi pekat dan urin
juga pekat.
• Konsentrasi cairan tubuh berhubungan dengan osmolalitas.
• Osmolalitas ; jumlah partikel yang larut dalam suatu larutan. Jika
partikel yang larut dalam suatu larutan besar / tinggi, tekanan
osmotik juga akan tinggi. Osmosis = difusi khusus.
Pengaturan keseimbangan air
47. • Osmolalitas ditentukan oleh rasio zat terlarut (terutama garam
Na dan K) terhadap air sedangkan volume cairan ekstraseluler
ditentukan oleh jumlah Na dan air yang ada.
• Mekanisme renin-angiostensin-aldosteron berperan penting
dalam pengaturan kadar Na tubuh.
• Aldosteron meningkat ; retensi Na.
• Renin berfungsi mempertahankan volume cairan ekstraseluler
dan tekanan perfusi jaringan dengan mengubah resistensi
pembuluh darah dan eksresi Na dan air ginjal.
48. KELAINAN PADA SISTEM URINARIA
1. Batu Ginjal : adanya
batu dari endapan
kalsium dan garam
pada pelvis ginjal.
a. Penyebab : sering
menaham urin dan
kurang minum
b. Kelebihan asam urat
c. Kelebihan kalsium
49. 2. Diabetes Mellitus : Ganggunan metabolisme
glukosa yang ditandai dengan adanya glukosa pada
urin. Hal ini karena kadar gula di dalam darah yang
terlalu tinggi.
3. Diabetes Insipidus : Sering buang air kecil yang
hebat (sampai 20-30 kali). Terjadi karena
kekurangan hormon ADH.