SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 46
PELATIHAN APLIKASI PENDATAAN
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
BANDUNG, 7 – 8 NOVEMBER 2017
INFO PENYAJI
 Eko Prasetyo, ST. MAB
 Kepala Subbag Data dan Informasi
Setditjen IKM – Kementerian Perindustrian
 Website : http://ikm.kemenperin.go.id
 Jl. Gatot Subroto 52-53 Jakarta Selatan
 (K) 021-5255351; (HP) 0813.8060.2195
 Email: ditjenikm@gmail.com
INFO PENYAJI
 Rheza Brahmantya, SE
 Staff Subbag Evaluasi dan Pelaporan
Setditjen IKM – Kementerian Perindustrian
 Website : http://ikm.kemenperin.go.id
 Jl. Gatot Subroto 52-53 Jakarta Selatan
 (K) 021-5255351; (Wa) 0812.9078.2856
 Email: rhezantya@gmail.com
KONSEP DAN DEFINISI
Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang
melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara
mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga lebih dekat
kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah
jasa industri dan pekerjaan perakitan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia Nomor 64/M-IND/PER/7/2016, tentang Besaran
Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi untuk Klasifikasi Usaha
Industri :
- Pasal 3 ayat (1) Industri Kecil merupakan Industri yang
mempekerjakan paling banyak 19 orang tenaga kerja dan
memiliki Nilai Investasi kurang dari Rp. 1 M tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. Ayat (2) tanah dan
bangunan tempat usaha sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) merupakan tanah dan bangunan yang lokasinya
menjadi satu dengan lokasi tempat tinggal pemilik usaha
• - Pasal 4, Industri Menengah merupakan Industri yang
memenuhi ketentuan sebagaimana berikut :
• a. mempekerjakan paling banyak 19 orang Tenaga Kerja
dan memiliki Nilai Investasi paling sedikit Rp. 1 M; atau
• b. mempekerjakan paling sedikit 20 orang Tenaga Kerja
dan memiliki Nilai Investasi paling banyak Rp. 15 M.
PERMASALAHAN DATA IKM
1. Data dari daerah tidak seragam dan jenisnya
tidak sama, serta penyampaiannya tidak
tepat waktu
2. Populasi IKM yang sangat besar
3. Sulitnya mendapatkan data di lapangan
4. Anggaran yang terbatas
4. Otonomi Daerah (mutasi pegawai)
5. Kurangnya komunikasi dengan badan
perizinan
SUMBER DATA IKM
1. Badan perizinan (PTSP, Kecamatan)
2. Pembinaan IKM (Pelatihan, Bimtek,
Pameran dll)
3. TPL IKM
4. Survei Data (Kuesioner IKM)
5. Kerjasama dengan lembaga lain
Provinsi
2015
Mikro Kecil Menengah** IKM
1 Aceh 64,009 1,483 30 65,522
2 Sumatera Utara 94,979 4,043 661 99,683
3 Sumatera Barat 63,409 4,288 95 67,792
4 R I a u 16,791 644 56 17,491
5 J a m b i 22,415 1,754 48 24,217
6 Sumatera Selatan 47,516 1,830 99 49,445
7 Bengkulu 11,663 618 16 12,297
8 Lampung 76,728 3,777 192 80,697
9 Bangka Belitung 5,914 237 63 6,214
10 Kepulauan Riau 7,231 237 169 7,637
11 DKI Jakarta 28,378 6,616 830 35,824
12 Jawa Barat 421,881 58,359 4,622 484,862
13 Jawa Tengah 934,814 95,560 2,673 1,033,047
14 DI Yogyakarta 52,907 4,758 236 57,901
15 Jawa Timur 771,185 49,659 4,792 825,636
16 Banten 108,235 9,313 983 118,531
17 B a l i 95,282 8,078 258 103,618
18 Nusa Tenggara Barat 79,764 14,527 124 94,415
19 Nusa Tenggara Timur 71,768 1,401 30 73,199
20 Kalimantan Barat 53,867 1,246 71 55,184
Province
2015
Mikro Kecil Menengah** IKM
21 Kalimantan Tengah 11,884 715 40 12,639
22 Kalimantan Selatan 55,564 1,913 42 57,519
23 Kalimantan Timur 11,084 944 67 12,095
24 Kalimantan Utara 1,180 120 1,300
25 Sulawesi Utara 39,431 39 56 39,526
26 Sulawesi Tengah 20,745 1,651 67 22,463
27 Sulawesi Selatan 112,896 5,577 248 118,721
28 Sulawesi Tenggara 46,084 1,186 62 47,332
29 Gorontalo 12,458 758 14 13,230
30 Sulawesi Barat 11,123 751 11 11,885
31 Maluku 19,312 263 23 19,598
32 Maluku Utara 6,939 112 8 7,059
33 Papua Barat 1,442 81 21 1,544
34 Papua 6,973 484 13 7,470
Indonesia 357,115 14,594 672 372,381
sumber : BPS 2010-2015, diolah Ditjen IKM
2010 2011 2012 2013* 2014*
2,749,259
2,995,310
3,234,634
3,435,299
3.535.876
Sumber : BPS, 2011 – 2014
* data sementara (IM)
Perkembangan Jumlah Unit Usaha IKM
Tahun 2010 - 2014
Skala Usaha Usaha
• Industri Mikro 3,220,563
• Industri Kecil 284,501
• Industri Menengah 17,787
• Industri Besar 7,113
Jumlah 3,529,964
Jumlah Usaha Industri Manufaktur
Menurut Skala usaha, tahun 2014 (unit)
Industri Mikro
Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Besar
482.238
2.193.79
9
116.408
146.210 307.204
219.604
44.669
12.717
Sumber : BPS;
diolah
KOMPOSISI PERSEBARAN JUMLAH UNIT USAHA IKM
TAHUN 2014
1.191.75
7
5.953.59
6
270.405
309.808 654.401
540.845
71.928
37.394
Komposisi Persebaran
9.030.134 Tenaga Kerja IKM Tahun 2014
Sumber : BPS
K B L I 2015
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
 KBLI merupakan klasifikasi baku mengenai kegiatan
ekonomi yang terdapat di Indonesia, dimaksudkan untuk
mengelompokan kegiatan ekonomi agar dapat dilakukan
penyeragaman dalam melakukan kegiatan pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data masing-masing kegiatan
ekonomi.
 Pada tahun 2015, BPS melakukan penyempurnaan KBLI
melalui pembahasan bersama unit kerja dan instansi terkait,
serta mengintensifkan sosialisasi KBLI di lingkup internal
maupun eksternal BPS.
 KBLI 2015 merupakan penyempurnaan KBLI 2009 Cetakan
III, sehingga KBLI 2015 masih tetap mengacu kepada
International Standard Industrial Classification of All
Economic Activities (ISIC) Rev. 4 tahun 2008
STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN KODE KBLI
STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN
KODE KBLI
1 0 2 1 1
GOLONGAN
POKOK
GOLONGAN
SUB GOLONGAN
KELOMPOK
Industri Makanan
Industri pengolahan dan
pengawetan ikan dan
biota air
Industri pengolahan dan
pengawetan ikan dan
produk ikan
Industri
Penggaraman/
Pengeringan Ikan
SEBARAN KBLI 2005 TERHADAP KBLI 2009 DAN 2015
BERDASARKAN GOLONGAN POKOK
KBLI 2005
KBLI
2009,
2015
DESKRIPSI/URAIAN
15 10 Industri Makanan
15 24 11 Industri Minuman
16 12 Industri Pengolahan Tembakau
17 18 36 13 Industri Tekstil
18 93 17 14 Industri Pakaian Jadi
19 18 15 Industri Kulit, Barang Dari Kulit Dan Alas Kaki
20 36 16 Industri Kayu, Barang Dari Kayu Dan Gabus
(Tidak Termasuk Furnitur) Dan Barang
Anyaman Dari Bambu, Rotan Dan Sejenisnya
21 17 Industri Kertas Dan Barang Dari Kertas
KBLI 2005
KBLI
2009,
2015
DESKRIPSI/URAIAN
22 18 Industri Pencetakan Dan Reproduksi Media
Rekaman
23 10 19 Industri Produk Dari Batu Bara Dan Pengilangan
Minyak Bumi
24 20 Industri Bahan Kimia Dan Barang Dari Bahan Kimia
24 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat
Tradisional
25 22 Industri Karet, Barang Dari Karet Dan Plastik
26 23 Industri Barang Galian Bukan Logam
27 24 Industri Logam Dasar
28 29 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin Dan
Peralatannya
KBLI 2005
KBLI
2009,
2015
DESKRIPSI/URAIAN
32 30 33 25 26 Industri Komputer, Barang Elektronik Dan
Optik
31 29 27 Industri Peralatan Listrik
29 30 28 28 Industri Mesin Dan Perlengkapan Ytdl
34 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer Dan
Semi Trailer
35 29 30 Industri Alat Angkutan Lainnya
36 31 Industri Furnitur
36 33 32 Industri Pengolahan Lainnya
35 29 72 33 Jasa Reparasi Dan Pemasangan Mesin Dan
Peralatan
METODE PENGOLAHAN DATA
Sentra
Direktori
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Persh
Populasi
Kab/kota/provinsi ?
Potensi
JENIS DATA
Data Industri Kecil dan Menengah yang dikumpulkan
yaitu :
1. Direktori Perusahaan IKM
Data ini adalah data perusahaan yang secara terus-
menerus berproduksi dan menghasilkan komoditi
andalan daerah. Sedangkan data yang dikumpulkan
adalah data sesuai dengan kapasitas produksi riil
dari perusahaan yang bersangkutan, baik yang
mempunyai izin maupun tidak, jadi bukan kapasitas
produksi yang tercantum dalam Tanda Daftar
Industri (TDI) maupun Izin Usaha Industri (IUI),
dengan variabel sebagai berikut :
KRITERIA DATA DIREKTORI
1. Format Data sudah sesuai dengan format aplikasi
pendataan IKM Formal dan Non Formal
2. Jumlah Angka IKM sudah dapat dipastikan
berdasarkan Tahun Data
3. KBLI yang digunakan minimal KBLI Tahun 2009,
sudah berbentuk Kode KBLI (5 Digit) bukan uraian
KBLI.
4. Dilengkapi dengan nama perusahaan, jika Nama
Perusahaan tidak ada bisa disamakan dengan Nama
Pemilik
5. Komoditi dan Jenis Produk sudah ada
KRITERIA DATA DIREKTORI
6. Bentuk Badan Usaha sudah ditentukan
(PT/CV/Perorangan)
7. Disertakannya Keterangan Izin Usaha Industri (TDI,
IUI, IUMK, dll)
8. Data Tahunan (Nilai Investasi, Tenaga Kerja, Nilai
Produksi, Kapasitas Produksi, Nilai Bahan Baku)
sudah dilengkapi
DEFINISI DATA TAHUNAN IKM
1. Nilai Investasi; Perhitungan nilai (angka real tidak
dalam ribu) mesin dan peralatan akumulasi dalam 1
tahun
2. Tenaga Kerja; Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja
(Laki-Laki/Perempuan) Akumulasi dalam 1 Tahun
3. Nilai Produksi; Perhitungan Nilai Bahan Baku +
Bahan Baku Penolong + Upah + Kemasan + Bahan
Bakar + Dll) (angka real tidak dalam ribu) akumulasi
dalam 1 tahun
4. Nilai Bahan Baku; Perhitungan nilai (angka real tidak
dalam ribu) bahan baku utama akumulasi dalam 1
tahun
 Nama Perusahaan
 Kontak Person
 Alamat (Jalan, Desa/Kelurahan, Kecamatan,
Kabupaten/Kota, Provinsi, Telepon, Faksimil)
 Bentuk Badan Usaha
 Tahun Penerbitan Izin
 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI)
2015
 Nama Produk
 Jumlah Tenaga Kerja
 Nilai Investasi
 Kapasitas Produksi (Jumlah, Satuan)
 Nilai Produksi
 Nilai Bahan Baku dan Penolong
 Persentase Pemasaran Ekspor
D I R E K T O R I
2. Potensi IKM, dengan variabel sebagai berikut :
 KBLI 2015
 Bidang Usaha
 Jumlah Unit Usaha
 Jumlah Tenaga Kerja
 Nilai Investasi
 Kapasitas Produksi (Jumlah, Satuan)
 Nilai Produksi
 Nilai Bahan Baku dan Penolong
P O T E N S I
3. Daftar Sentra IKM, dengan variabel sebagai berikut :
 Nama Sentra
 KBLI 2015
 Alamat (Jalan, Desa/Kelurahan, Kecamatan,
Kabupaten/Kota, Provinsi)
 Jumlah Unit Usaha
 Jumlah Tenaga Kerja
 Nilai Investasi
 Kapasitas Produksi (Jumlah, Satuan)
 Nilai Produksi
 Nilai Bahan Baku dan Penolong
KRITERIA DATA SENTRA
1. KBLI, Komoditi, Jenis Produk harus sesuai
2. Didalam lokasi yang sama
3. Minimal 5 IKM
S E N T R A
DATA
OBJEKTIF
REPRESENT
ATIF
KESALAHAN
BAKU KECIL
TEPAT
WAKTU (UP
TO DATE)
RELEVAN
UP TO DATE,
data harus
masih baru atau
tidak
kadaluwarsa.
OBJEKTIF, artinya
sesuai dengan
keadaan yang
sebenarnya.
REPRESENTATIF,
artinya mewakili
(persoalan yang ada)
sesuatu yang lebih luas.
RELEVAN, data yang
dihasilkan harus ada
hubungannya dengan
persolan yang akan
dipecahkan.
KESALAHAN BAKU KECIL,
Suatu perkiraan (estimate)
dikatakan baik (memiliki
tingkat ketelitian yang tinggi
jika kesalahan bakunya atau
kesalahan samplingnya kecil.
 Untuk satu tujuan dan satu kepentingan
 Penyeragaman Format
 Untuk validasi data dan meminimalkan
kesalahan input
 Lebih mudah digunakan
 Tempat penyimpanan data secara permanent
 Data menjadi lebih dinamis dan dapat
dikembangkan dikemudian hari
 Untuk mewujudkan E-Government
KEUNGGULAN APLIKASI
GAMBARAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
KBLI
Usaha (unit) Pertumbuhan (%)
2012 2013 2014 2015e
201
2
201
3
201
4
201
5e
10 Makanan 4 253 4 314 4 415 4506 2,38 1,43 2,34 2,05
11 Minuman 235 243 246 253 3,98 3,40 1,23 2,87
16 Kayu 778 728 767 749 -5,70 -6,43 5,36 -2,40
31 Furnitur 1 047 937 958 928 -0,57 -10,51 2,24 -3,10
Jumlah PKF 6 313 6 222 6 386 6 436 0,88 -1,44 2,64 0,78
Jumlah Perusahaan IM PKF dan Pertumbuhannya
40
KBLI
Tenaga Kerja (orang) Pertumbuhan (%)
2012 2013 2014 2015e 2012 2013
201
4
201
5e
10 Makanan 154 193 162 917 165 648 169 761 0,19 5,66 1,68 2,48
11 Minuman 9 767 11 368 11 714 12 563 2,84 16,39 3,04 7,24
16 Kayu 28 266 28 031 29 025 27 975 -12,81 -0,83 3,55 -3,62
31 Furnitur 39 660 37 190 37 898 37 082 -1,97 -6,23 1,90 -2,15
Jumlah
PKF
231 886 239 506 244 285 247 380 -1,85 3,29 2,00 1,27
Jumlah Tenaga Kerja IM PKF dan Pertumbuhannya
41
KBLI
Output (juta Rupiah) Pertumbuhan (%)
2012 2013 2014 2015e
201
2
201
3
201
4
2015
e
10 Makanan 80 435 748 74 697 683 95 150 080 108 289 969 24,62 -7,13 27,38 13,81
11 Minuman 3 086 741 4 495 782 6 670 340 9 946 310 53,42 45,65 48,37 49,11
16 Kayu 4 160 250 5 312 589 6 267 538 7 385 014 8,59 27,70 17,98 17,83
31 Furnitur 4 106 032 4 043 076 6 790 446 8 104 211 2,79 -1,53 67,95 19,35
Jumlah
PKF
91 788 770 88 549 129 114 878 405 133 725 504 23,40 -3,53 29,73 16,41
Output IM PKF dan Pertumbuhannya
42
KBLI
Usaha (unit) Pertumbuhan (%)
2012
201
3
201
4
2015
e
201
2
201
3
201
4
201
5e
24 Logam Dasar 139 160 171 187 6,92 15,11 6,88 9,57
25 Logam Bukan Mesin 637 637 641 643 0,16 0,00 0,63 0,26
26 Komputer, Elektronik 138 167 178 209 25,45 21,01 6,59 17,40
27 Alat Listrik 143 153 150 159 12,60 6,99 -1,96 5,71
28 Mesin 221 255 270 295 6,25 15,38 5,88 9,09
29 Kendaraan Bermotor 180 223 220 249 19,21 23,89 -1,35 13,37
30 Alat Angkutan Lainnya 164 184 198 218 10,81 12,20 7,61 10,19
33 Jasa Reparasi , Pemasangan
Mesin
70 69 89 96 -2,78 -1,43 28,99 7,32
Jumlah LMEA
1
692
1
848
1
917
2 055 6,95 9,22 3,73 7,21
Jumlah Perusahaan IM LMEA dan Pertumbuhannya
43
Jumlah Tenaga Kerja IM LMEA dan Pertumbuhannya
44
KBLI
Tenaga Kerja (orang) Pertumbuhan (%)
2012
201
3
201
4
2015
e
201
2
201
3
201
4
201
5e
24 Logam Dasar 6 334
8
376
8
797
7 819 -49,45 32,24 5,03 -11,12
25 Logam Bukan Mesin
25
628
28
268
27
874
28
379
-2,97 10,30 -1,39 1,81
26 Komputer, Elektronik 6 238
9
069
9
608
9 521 -36,83 45,38 5,94 -0,91
27 Alat Listrik 5 924
7
147
6
963
5 671 -54,04 20,64 -2,57 -18,56
28 Mesin 9 681
13
624
14
188
15
506
-10,92 40,73 4,14 9,29
29 Kendaraan Bermotor 7 406
12
556
12
028
14
539
8,74 69,54 -4,21 20,87
30 Alat Angkutan Lainnya 6 337
8
811
9
783
11
386
2,11 39,04 11,03 16,38
33 Jasa Reparasi , Pemasangan
Mesin
3 019
3
081
4
218
4 704 -0,76 2,05 36,90 11,51
Jumlah LMEA
70
567
90
932
93
459
97
523
-
20,38
28,86 2,78 4,35
KBLI
Usaha (unit) Pertumbuhan (%)
201
2
201
3
201
4
201
5e
201
2
201
3
201
4
201
5e
13 Tekstil
1
653
1 723 1 853 1 929 0,67 4,23 7,54 4,11
14 Pakaian Jadi
1
639
1 498 1 495 1 455 0,99 -8,60 -0,20 -2,70
15 Kulit 469 462 469 478 5,87 -1,49 1,52 1,92
17 Kertas 269 284 283 289 1,51 5,58 -0,35 2,21
18 Percetakan 421 431 423 421 -1,86 2,38 -1,86 -0,47
20 Kimia 569 640 650 688 3,83 12,48 1,56 5,85
21 Farmasi 133 122 128 138 29,13 -8,27 4,92 7,51
22 Karet 920 1 029 1 063 1 119 0,99 11,85 3,30 5,28
23 Galian bukan
logam
1
328
1 287 1 324 1 322 -0,15 -3,09 2,87 -0,15
32 Lainnya 463 407 405 379 -6,09 -12,10 -0,49 -6,34
Jumlah KSAK 7864 7883 8093 8218 0,99 0,24 2,66 1,55
Jumlah Perusahaan IM KSAK dan Pertumbuhannya
45
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Pelatihan Pendataan IKM

Kebijakan Direktorat Jendral IKM pada Rapim 2017
Kebijakan Direktorat Jendral IKM pada Rapim 2017Kebijakan Direktorat Jendral IKM pada Rapim 2017
Kebijakan Direktorat Jendral IKM pada Rapim 2017Aa Renovit
 
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptx
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptxB_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptx
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptxAbdulRasyid379316
 
Program Pioritas Disperindag jawa timur.ppt
Program Pioritas Disperindag jawa timur.pptProgram Pioritas Disperindag jawa timur.ppt
Program Pioritas Disperindag jawa timur.pptpenssky
 
Kapusrenaker2019.pptx
Kapusrenaker2019.pptxKapusrenaker2019.pptx
Kapusrenaker2019.pptxRamTzy
 
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim Adi T Wibowo
 
Dokumen Prakualifikasi PR RISPAM (1).pdf
Dokumen Prakualifikasi PR RISPAM (1).pdfDokumen Prakualifikasi PR RISPAM (1).pdf
Dokumen Prakualifikasi PR RISPAM (1).pdflukimnomleni
 
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasiStrategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasiDr. Zar Rdj
 
Daya Saing Konstruksi Nasional
Daya Saing Konstruksi NasionalDaya Saing Konstruksi Nasional
Daya Saing Konstruksi NasionalSapri Pamulu, Ph.D
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014Anton Setiadi
 
Peningkatan Kepatuhan Norma K3 melalui Penerapan SMK3 @Dr Sudi A_FGD 22 Agust...
Peningkatan Kepatuhan Norma K3 melalui Penerapan SMK3 @Dr Sudi A_FGD 22 Agust...Peningkatan Kepatuhan Norma K3 melalui Penerapan SMK3 @Dr Sudi A_FGD 22 Agust...
Peningkatan Kepatuhan Norma K3 melalui Penerapan SMK3 @Dr Sudi A_FGD 22 Agust...HarryAgungPratama1
 

Semelhante a Pelatihan Pendataan IKM (20)

Kebijakan Direktorat Jendral IKM pada Rapim 2017
Kebijakan Direktorat Jendral IKM pada Rapim 2017Kebijakan Direktorat Jendral IKM pada Rapim 2017
Kebijakan Direktorat Jendral IKM pada Rapim 2017
 
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptx
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptxB_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptx
B_Paparan_Kapusrenaker_2019.pptx
 
RKAKL2022.pdf
RKAKL2022.pdfRKAKL2022.pdf
RKAKL2022.pdf
 
DIPA2019.pdf
DIPA2019.pdfDIPA2019.pdf
DIPA2019.pdf
 
Dipa pok 2019
Dipa pok 2019Dipa pok 2019
Dipa pok 2019
 
2019 01-018.09-567495-11-014-2-00 (1)
2019 01-018.09-567495-11-014-2-00 (1)2019 01-018.09-567495-11-014-2-00 (1)
2019 01-018.09-567495-11-014-2-00 (1)
 
DIPA 2016
DIPA 2016DIPA 2016
DIPA 2016
 
Program Pioritas Disperindag jawa timur.ppt
Program Pioritas Disperindag jawa timur.pptProgram Pioritas Disperindag jawa timur.ppt
Program Pioritas Disperindag jawa timur.ppt
 
Kapusrenaker2019.pptx
Kapusrenaker2019.pptxKapusrenaker2019.pptx
Kapusrenaker2019.pptx
 
Dipa 2019 awal
Dipa 2019 awalDipa 2019 awal
Dipa 2019 awal
 
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
 
Dokumen Prakualifikasi PR RISPAM (1).pdf
Dokumen Prakualifikasi PR RISPAM (1).pdfDokumen Prakualifikasi PR RISPAM (1).pdf
Dokumen Prakualifikasi PR RISPAM (1).pdf
 
SIInas-baru-square-630x210.pdf
SIInas-baru-square-630x210.pdfSIInas-baru-square-630x210.pdf
SIInas-baru-square-630x210.pdf
 
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasiStrategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
 
Daya Saing Konstruksi Nasional
Daya Saing Konstruksi NasionalDaya Saing Konstruksi Nasional
Daya Saing Konstruksi Nasional
 
Hasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten Tuban
Hasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten TubanHasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten Tuban
Hasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten Tuban
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
 
Peningkatan Kepatuhan Norma K3 melalui Penerapan SMK3 @Dr Sudi A_FGD 22 Agust...
Peningkatan Kepatuhan Norma K3 melalui Penerapan SMK3 @Dr Sudi A_FGD 22 Agust...Peningkatan Kepatuhan Norma K3 melalui Penerapan SMK3 @Dr Sudi A_FGD 22 Agust...
Peningkatan Kepatuhan Norma K3 melalui Penerapan SMK3 @Dr Sudi A_FGD 22 Agust...
 
DIPA2017.pdf
DIPA2017.pdfDIPA2017.pdf
DIPA2017.pdf
 
Dipa 2020
Dipa 2020Dipa 2020
Dipa 2020
 

Mais de Aa Renovit

MENDENGAR SUARA TUHAN.pptx
MENDENGAR SUARA TUHAN.pptxMENDENGAR SUARA TUHAN.pptx
MENDENGAR SUARA TUHAN.pptxAa Renovit
 
PRESENTASI BATIK_Sekilas tentang Batik.pptx
PRESENTASI BATIK_Sekilas tentang Batik.pptxPRESENTASI BATIK_Sekilas tentang Batik.pptx
PRESENTASI BATIK_Sekilas tentang Batik.pptxAa Renovit
 
INDONESIA CITY EXPO KE_15.pptx
INDONESIA CITY EXPO KE_15.pptxINDONESIA CITY EXPO KE_15.pptx
INDONESIA CITY EXPO KE_15.pptxAa Renovit
 
KOMUNIKASI PEMASARAN DAN ADOPSI PRODUK BARU.ppt
KOMUNIKASI PEMASARAN DAN ADOPSI PRODUK BARU.pptKOMUNIKASI PEMASARAN DAN ADOPSI PRODUK BARU.ppt
KOMUNIKASI PEMASARAN DAN ADOPSI PRODUK BARU.pptAa Renovit
 
Katekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikKatekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikAa Renovit
 
Acara Kegiatan Tasyakuran Jelang Keberangkatan Haji
Acara Kegiatan Tasyakuran Jelang Keberangkatan Haji Acara Kegiatan Tasyakuran Jelang Keberangkatan Haji
Acara Kegiatan Tasyakuran Jelang Keberangkatan Haji Aa Renovit
 
Sampel Produk IKM Kota Cirebon
Sampel Produk IKM Kota CirebonSampel Produk IKM Kota Cirebon
Sampel Produk IKM Kota CirebonAa Renovit
 
Seminar doa Kristiani - Pengertian Doa
Seminar doa Kristiani - Pengertian DoaSeminar doa Kristiani - Pengertian Doa
Seminar doa Kristiani - Pengertian DoaAa Renovit
 
Tugas kelompok PKN
Tugas kelompok PKNTugas kelompok PKN
Tugas kelompok PKNAa Renovit
 
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...Aa Renovit
 
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANANBIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANANAa Renovit
 
CARA MENDIRIKAN PABRIK
CARA MENDIRIKAN PABRIKCARA MENDIRIKAN PABRIK
CARA MENDIRIKAN PABRIKAa Renovit
 
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020Aa Renovit
 
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah - enam alat)
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah - enam alat)Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah - enam alat)
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah - enam alat)Aa Renovit
 
The Imitation of Christ by Thomas a Kempis
The Imitation of Christ by Thomas a KempisThe Imitation of Christ by Thomas a Kempis
The Imitation of Christ by Thomas a KempisAa Renovit
 
Brosur Galeri IKM Kota Cirebon - 2021
Brosur Galeri IKM Kota Cirebon - 2021Brosur Galeri IKM Kota Cirebon - 2021
Brosur Galeri IKM Kota Cirebon - 2021Aa Renovit
 
KEBERADAAN IKM DALAM ERA GLOBALISASI DI PASAR BEBAS
KEBERADAAN IKM DALAM ERA GLOBALISASI DI PASAR BEBASKEBERADAAN IKM DALAM ERA GLOBALISASI DI PASAR BEBAS
KEBERADAAN IKM DALAM ERA GLOBALISASI DI PASAR BEBASAa Renovit
 
Kebijakan Pengembangan PMT - GKM
Kebijakan Pengembangan PMT - GKMKebijakan Pengembangan PMT - GKM
Kebijakan Pengembangan PMT - GKMAa Renovit
 
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)Aa Renovit
 
Gugus Kendali Mutu (GKM) - sebuah konsep
Gugus Kendali Mutu (GKM) - sebuah konsepGugus Kendali Mutu (GKM) - sebuah konsep
Gugus Kendali Mutu (GKM) - sebuah konsepAa Renovit
 

Mais de Aa Renovit (20)

MENDENGAR SUARA TUHAN.pptx
MENDENGAR SUARA TUHAN.pptxMENDENGAR SUARA TUHAN.pptx
MENDENGAR SUARA TUHAN.pptx
 
PRESENTASI BATIK_Sekilas tentang Batik.pptx
PRESENTASI BATIK_Sekilas tentang Batik.pptxPRESENTASI BATIK_Sekilas tentang Batik.pptx
PRESENTASI BATIK_Sekilas tentang Batik.pptx
 
INDONESIA CITY EXPO KE_15.pptx
INDONESIA CITY EXPO KE_15.pptxINDONESIA CITY EXPO KE_15.pptx
INDONESIA CITY EXPO KE_15.pptx
 
KOMUNIKASI PEMASARAN DAN ADOPSI PRODUK BARU.ppt
KOMUNIKASI PEMASARAN DAN ADOPSI PRODUK BARU.pptKOMUNIKASI PEMASARAN DAN ADOPSI PRODUK BARU.ppt
KOMUNIKASI PEMASARAN DAN ADOPSI PRODUK BARU.ppt
 
Katekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikKatekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja Katolik
 
Acara Kegiatan Tasyakuran Jelang Keberangkatan Haji
Acara Kegiatan Tasyakuran Jelang Keberangkatan Haji Acara Kegiatan Tasyakuran Jelang Keberangkatan Haji
Acara Kegiatan Tasyakuran Jelang Keberangkatan Haji
 
Sampel Produk IKM Kota Cirebon
Sampel Produk IKM Kota CirebonSampel Produk IKM Kota Cirebon
Sampel Produk IKM Kota Cirebon
 
Seminar doa Kristiani - Pengertian Doa
Seminar doa Kristiani - Pengertian DoaSeminar doa Kristiani - Pengertian Doa
Seminar doa Kristiani - Pengertian Doa
 
Tugas kelompok PKN
Tugas kelompok PKNTugas kelompok PKN
Tugas kelompok PKN
 
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
Efisiensi Penggunaan Air dan Energi Berbasis Produksi Bersih pada Industri Ke...
 
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANANBIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
 
CARA MENDIRIKAN PABRIK
CARA MENDIRIKAN PABRIKCARA MENDIRIKAN PABRIK
CARA MENDIRIKAN PABRIK
 
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Program dan Kegiatan Kementerian Perindustrian Tahun 2020
 
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah - enam alat)
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah - enam alat)Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah - enam alat)
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah - enam alat)
 
The Imitation of Christ by Thomas a Kempis
The Imitation of Christ by Thomas a KempisThe Imitation of Christ by Thomas a Kempis
The Imitation of Christ by Thomas a Kempis
 
Brosur Galeri IKM Kota Cirebon - 2021
Brosur Galeri IKM Kota Cirebon - 2021Brosur Galeri IKM Kota Cirebon - 2021
Brosur Galeri IKM Kota Cirebon - 2021
 
KEBERADAAN IKM DALAM ERA GLOBALISASI DI PASAR BEBAS
KEBERADAAN IKM DALAM ERA GLOBALISASI DI PASAR BEBASKEBERADAAN IKM DALAM ERA GLOBALISASI DI PASAR BEBAS
KEBERADAAN IKM DALAM ERA GLOBALISASI DI PASAR BEBAS
 
Kebijakan Pengembangan PMT - GKM
Kebijakan Pengembangan PMT - GKMKebijakan Pengembangan PMT - GKM
Kebijakan Pengembangan PMT - GKM
 
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)
 
Gugus Kendali Mutu (GKM) - sebuah konsep
Gugus Kendali Mutu (GKM) - sebuah konsepGugus Kendali Mutu (GKM) - sebuah konsep
Gugus Kendali Mutu (GKM) - sebuah konsep
 

Pelatihan Pendataan IKM

  • 1. PELATIHAN APLIKASI PENDATAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH BANDUNG, 7 – 8 NOVEMBER 2017
  • 2. INFO PENYAJI  Eko Prasetyo, ST. MAB  Kepala Subbag Data dan Informasi Setditjen IKM – Kementerian Perindustrian  Website : http://ikm.kemenperin.go.id  Jl. Gatot Subroto 52-53 Jakarta Selatan  (K) 021-5255351; (HP) 0813.8060.2195  Email: ditjenikm@gmail.com
  • 3. INFO PENYAJI  Rheza Brahmantya, SE  Staff Subbag Evaluasi dan Pelaporan Setditjen IKM – Kementerian Perindustrian  Website : http://ikm.kemenperin.go.id  Jl. Gatot Subroto 52-53 Jakarta Selatan  (K) 021-5255351; (Wa) 0812.9078.2856  Email: rhezantya@gmail.com
  • 5. Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan perakitan.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 64/M-IND/PER/7/2016, tentang Besaran Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi untuk Klasifikasi Usaha Industri : - Pasal 3 ayat (1) Industri Kecil merupakan Industri yang mempekerjakan paling banyak 19 orang tenaga kerja dan memiliki Nilai Investasi kurang dari Rp. 1 M tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Ayat (2) tanah dan bangunan tempat usaha sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) merupakan tanah dan bangunan yang lokasinya menjadi satu dengan lokasi tempat tinggal pemilik usaha
  • 9. • - Pasal 4, Industri Menengah merupakan Industri yang memenuhi ketentuan sebagaimana berikut : • a. mempekerjakan paling banyak 19 orang Tenaga Kerja dan memiliki Nilai Investasi paling sedikit Rp. 1 M; atau • b. mempekerjakan paling sedikit 20 orang Tenaga Kerja dan memiliki Nilai Investasi paling banyak Rp. 15 M.
  • 10. PERMASALAHAN DATA IKM 1. Data dari daerah tidak seragam dan jenisnya tidak sama, serta penyampaiannya tidak tepat waktu 2. Populasi IKM yang sangat besar 3. Sulitnya mendapatkan data di lapangan 4. Anggaran yang terbatas 4. Otonomi Daerah (mutasi pegawai) 5. Kurangnya komunikasi dengan badan perizinan
  • 11. SUMBER DATA IKM 1. Badan perizinan (PTSP, Kecamatan) 2. Pembinaan IKM (Pelatihan, Bimtek, Pameran dll) 3. TPL IKM 4. Survei Data (Kuesioner IKM) 5. Kerjasama dengan lembaga lain
  • 12. Provinsi 2015 Mikro Kecil Menengah** IKM 1 Aceh 64,009 1,483 30 65,522 2 Sumatera Utara 94,979 4,043 661 99,683 3 Sumatera Barat 63,409 4,288 95 67,792 4 R I a u 16,791 644 56 17,491 5 J a m b i 22,415 1,754 48 24,217 6 Sumatera Selatan 47,516 1,830 99 49,445 7 Bengkulu 11,663 618 16 12,297 8 Lampung 76,728 3,777 192 80,697 9 Bangka Belitung 5,914 237 63 6,214 10 Kepulauan Riau 7,231 237 169 7,637 11 DKI Jakarta 28,378 6,616 830 35,824 12 Jawa Barat 421,881 58,359 4,622 484,862 13 Jawa Tengah 934,814 95,560 2,673 1,033,047 14 DI Yogyakarta 52,907 4,758 236 57,901 15 Jawa Timur 771,185 49,659 4,792 825,636 16 Banten 108,235 9,313 983 118,531 17 B a l i 95,282 8,078 258 103,618 18 Nusa Tenggara Barat 79,764 14,527 124 94,415 19 Nusa Tenggara Timur 71,768 1,401 30 73,199 20 Kalimantan Barat 53,867 1,246 71 55,184
  • 13. Province 2015 Mikro Kecil Menengah** IKM 21 Kalimantan Tengah 11,884 715 40 12,639 22 Kalimantan Selatan 55,564 1,913 42 57,519 23 Kalimantan Timur 11,084 944 67 12,095 24 Kalimantan Utara 1,180 120 1,300 25 Sulawesi Utara 39,431 39 56 39,526 26 Sulawesi Tengah 20,745 1,651 67 22,463 27 Sulawesi Selatan 112,896 5,577 248 118,721 28 Sulawesi Tenggara 46,084 1,186 62 47,332 29 Gorontalo 12,458 758 14 13,230 30 Sulawesi Barat 11,123 751 11 11,885 31 Maluku 19,312 263 23 19,598 32 Maluku Utara 6,939 112 8 7,059 33 Papua Barat 1,442 81 21 1,544 34 Papua 6,973 484 13 7,470 Indonesia 357,115 14,594 672 372,381 sumber : BPS 2010-2015, diolah Ditjen IKM
  • 14. 2010 2011 2012 2013* 2014* 2,749,259 2,995,310 3,234,634 3,435,299 3.535.876 Sumber : BPS, 2011 – 2014 * data sementara (IM) Perkembangan Jumlah Unit Usaha IKM Tahun 2010 - 2014
  • 15. Skala Usaha Usaha • Industri Mikro 3,220,563 • Industri Kecil 284,501 • Industri Menengah 17,787 • Industri Besar 7,113 Jumlah 3,529,964 Jumlah Usaha Industri Manufaktur Menurut Skala usaha, tahun 2014 (unit) Industri Mikro Industri Kecil Industri Menengah Industri Besar
  • 16. 482.238 2.193.79 9 116.408 146.210 307.204 219.604 44.669 12.717 Sumber : BPS; diolah KOMPOSISI PERSEBARAN JUMLAH UNIT USAHA IKM TAHUN 2014
  • 18. K B L I 2015 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
  • 19.  KBLI merupakan klasifikasi baku mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia, dimaksudkan untuk mengelompokan kegiatan ekonomi agar dapat dilakukan penyeragaman dalam melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data masing-masing kegiatan ekonomi.  Pada tahun 2015, BPS melakukan penyempurnaan KBLI melalui pembahasan bersama unit kerja dan instansi terkait, serta mengintensifkan sosialisasi KBLI di lingkup internal maupun eksternal BPS.  KBLI 2015 merupakan penyempurnaan KBLI 2009 Cetakan III, sehingga KBLI 2015 masih tetap mengacu kepada International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC) Rev. 4 tahun 2008 STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN KODE KBLI
  • 20. STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN KODE KBLI 1 0 2 1 1 GOLONGAN POKOK GOLONGAN SUB GOLONGAN KELOMPOK Industri Makanan Industri pengolahan dan pengawetan ikan dan biota air Industri pengolahan dan pengawetan ikan dan produk ikan Industri Penggaraman/ Pengeringan Ikan
  • 21. SEBARAN KBLI 2005 TERHADAP KBLI 2009 DAN 2015 BERDASARKAN GOLONGAN POKOK KBLI 2005 KBLI 2009, 2015 DESKRIPSI/URAIAN 15 10 Industri Makanan 15 24 11 Industri Minuman 16 12 Industri Pengolahan Tembakau 17 18 36 13 Industri Tekstil 18 93 17 14 Industri Pakaian Jadi 19 18 15 Industri Kulit, Barang Dari Kulit Dan Alas Kaki 20 36 16 Industri Kayu, Barang Dari Kayu Dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) Dan Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan Dan Sejenisnya 21 17 Industri Kertas Dan Barang Dari Kertas
  • 22. KBLI 2005 KBLI 2009, 2015 DESKRIPSI/URAIAN 22 18 Industri Pencetakan Dan Reproduksi Media Rekaman 23 10 19 Industri Produk Dari Batu Bara Dan Pengilangan Minyak Bumi 24 20 Industri Bahan Kimia Dan Barang Dari Bahan Kimia 24 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisional 25 22 Industri Karet, Barang Dari Karet Dan Plastik 26 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 27 24 Industri Logam Dasar 28 29 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin Dan Peralatannya
  • 23. KBLI 2005 KBLI 2009, 2015 DESKRIPSI/URAIAN 32 30 33 25 26 Industri Komputer, Barang Elektronik Dan Optik 31 29 27 Industri Peralatan Listrik 29 30 28 28 Industri Mesin Dan Perlengkapan Ytdl 34 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer Dan Semi Trailer 35 29 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 36 31 Industri Furnitur 36 33 32 Industri Pengolahan Lainnya 35 29 72 33 Jasa Reparasi Dan Pemasangan Mesin Dan Peralatan
  • 26. JENIS DATA Data Industri Kecil dan Menengah yang dikumpulkan yaitu : 1. Direktori Perusahaan IKM Data ini adalah data perusahaan yang secara terus- menerus berproduksi dan menghasilkan komoditi andalan daerah. Sedangkan data yang dikumpulkan adalah data sesuai dengan kapasitas produksi riil dari perusahaan yang bersangkutan, baik yang mempunyai izin maupun tidak, jadi bukan kapasitas produksi yang tercantum dalam Tanda Daftar Industri (TDI) maupun Izin Usaha Industri (IUI), dengan variabel sebagai berikut :
  • 27. KRITERIA DATA DIREKTORI 1. Format Data sudah sesuai dengan format aplikasi pendataan IKM Formal dan Non Formal 2. Jumlah Angka IKM sudah dapat dipastikan berdasarkan Tahun Data 3. KBLI yang digunakan minimal KBLI Tahun 2009, sudah berbentuk Kode KBLI (5 Digit) bukan uraian KBLI. 4. Dilengkapi dengan nama perusahaan, jika Nama Perusahaan tidak ada bisa disamakan dengan Nama Pemilik 5. Komoditi dan Jenis Produk sudah ada
  • 28. KRITERIA DATA DIREKTORI 6. Bentuk Badan Usaha sudah ditentukan (PT/CV/Perorangan) 7. Disertakannya Keterangan Izin Usaha Industri (TDI, IUI, IUMK, dll) 8. Data Tahunan (Nilai Investasi, Tenaga Kerja, Nilai Produksi, Kapasitas Produksi, Nilai Bahan Baku) sudah dilengkapi
  • 29. DEFINISI DATA TAHUNAN IKM 1. Nilai Investasi; Perhitungan nilai (angka real tidak dalam ribu) mesin dan peralatan akumulasi dalam 1 tahun 2. Tenaga Kerja; Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja (Laki-Laki/Perempuan) Akumulasi dalam 1 Tahun 3. Nilai Produksi; Perhitungan Nilai Bahan Baku + Bahan Baku Penolong + Upah + Kemasan + Bahan Bakar + Dll) (angka real tidak dalam ribu) akumulasi dalam 1 tahun 4. Nilai Bahan Baku; Perhitungan nilai (angka real tidak dalam ribu) bahan baku utama akumulasi dalam 1 tahun
  • 30.  Nama Perusahaan  Kontak Person  Alamat (Jalan, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, Telepon, Faksimil)  Bentuk Badan Usaha  Tahun Penerbitan Izin  Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI) 2015  Nama Produk  Jumlah Tenaga Kerja  Nilai Investasi  Kapasitas Produksi (Jumlah, Satuan)  Nilai Produksi  Nilai Bahan Baku dan Penolong  Persentase Pemasaran Ekspor
  • 31. D I R E K T O R I
  • 32. 2. Potensi IKM, dengan variabel sebagai berikut :  KBLI 2015  Bidang Usaha  Jumlah Unit Usaha  Jumlah Tenaga Kerja  Nilai Investasi  Kapasitas Produksi (Jumlah, Satuan)  Nilai Produksi  Nilai Bahan Baku dan Penolong
  • 33. P O T E N S I
  • 34. 3. Daftar Sentra IKM, dengan variabel sebagai berikut :  Nama Sentra  KBLI 2015  Alamat (Jalan, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi)  Jumlah Unit Usaha  Jumlah Tenaga Kerja  Nilai Investasi  Kapasitas Produksi (Jumlah, Satuan)  Nilai Produksi  Nilai Bahan Baku dan Penolong
  • 35. KRITERIA DATA SENTRA 1. KBLI, Komoditi, Jenis Produk harus sesuai 2. Didalam lokasi yang sama 3. Minimal 5 IKM
  • 36. S E N T R A
  • 37. DATA OBJEKTIF REPRESENT ATIF KESALAHAN BAKU KECIL TEPAT WAKTU (UP TO DATE) RELEVAN UP TO DATE, data harus masih baru atau tidak kadaluwarsa. OBJEKTIF, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. REPRESENTATIF, artinya mewakili (persoalan yang ada) sesuatu yang lebih luas. RELEVAN, data yang dihasilkan harus ada hubungannya dengan persolan yang akan dipecahkan. KESALAHAN BAKU KECIL, Suatu perkiraan (estimate) dikatakan baik (memiliki tingkat ketelitian yang tinggi jika kesalahan bakunya atau kesalahan samplingnya kecil.
  • 38.  Untuk satu tujuan dan satu kepentingan  Penyeragaman Format  Untuk validasi data dan meminimalkan kesalahan input  Lebih mudah digunakan  Tempat penyimpanan data secara permanent  Data menjadi lebih dinamis dan dapat dikembangkan dikemudian hari  Untuk mewujudkan E-Government KEUNGGULAN APLIKASI
  • 39. GAMBARAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
  • 40. KBLI Usaha (unit) Pertumbuhan (%) 2012 2013 2014 2015e 201 2 201 3 201 4 201 5e 10 Makanan 4 253 4 314 4 415 4506 2,38 1,43 2,34 2,05 11 Minuman 235 243 246 253 3,98 3,40 1,23 2,87 16 Kayu 778 728 767 749 -5,70 -6,43 5,36 -2,40 31 Furnitur 1 047 937 958 928 -0,57 -10,51 2,24 -3,10 Jumlah PKF 6 313 6 222 6 386 6 436 0,88 -1,44 2,64 0,78 Jumlah Perusahaan IM PKF dan Pertumbuhannya 40
  • 41. KBLI Tenaga Kerja (orang) Pertumbuhan (%) 2012 2013 2014 2015e 2012 2013 201 4 201 5e 10 Makanan 154 193 162 917 165 648 169 761 0,19 5,66 1,68 2,48 11 Minuman 9 767 11 368 11 714 12 563 2,84 16,39 3,04 7,24 16 Kayu 28 266 28 031 29 025 27 975 -12,81 -0,83 3,55 -3,62 31 Furnitur 39 660 37 190 37 898 37 082 -1,97 -6,23 1,90 -2,15 Jumlah PKF 231 886 239 506 244 285 247 380 -1,85 3,29 2,00 1,27 Jumlah Tenaga Kerja IM PKF dan Pertumbuhannya 41
  • 42. KBLI Output (juta Rupiah) Pertumbuhan (%) 2012 2013 2014 2015e 201 2 201 3 201 4 2015 e 10 Makanan 80 435 748 74 697 683 95 150 080 108 289 969 24,62 -7,13 27,38 13,81 11 Minuman 3 086 741 4 495 782 6 670 340 9 946 310 53,42 45,65 48,37 49,11 16 Kayu 4 160 250 5 312 589 6 267 538 7 385 014 8,59 27,70 17,98 17,83 31 Furnitur 4 106 032 4 043 076 6 790 446 8 104 211 2,79 -1,53 67,95 19,35 Jumlah PKF 91 788 770 88 549 129 114 878 405 133 725 504 23,40 -3,53 29,73 16,41 Output IM PKF dan Pertumbuhannya 42
  • 43. KBLI Usaha (unit) Pertumbuhan (%) 2012 201 3 201 4 2015 e 201 2 201 3 201 4 201 5e 24 Logam Dasar 139 160 171 187 6,92 15,11 6,88 9,57 25 Logam Bukan Mesin 637 637 641 643 0,16 0,00 0,63 0,26 26 Komputer, Elektronik 138 167 178 209 25,45 21,01 6,59 17,40 27 Alat Listrik 143 153 150 159 12,60 6,99 -1,96 5,71 28 Mesin 221 255 270 295 6,25 15,38 5,88 9,09 29 Kendaraan Bermotor 180 223 220 249 19,21 23,89 -1,35 13,37 30 Alat Angkutan Lainnya 164 184 198 218 10,81 12,20 7,61 10,19 33 Jasa Reparasi , Pemasangan Mesin 70 69 89 96 -2,78 -1,43 28,99 7,32 Jumlah LMEA 1 692 1 848 1 917 2 055 6,95 9,22 3,73 7,21 Jumlah Perusahaan IM LMEA dan Pertumbuhannya 43
  • 44. Jumlah Tenaga Kerja IM LMEA dan Pertumbuhannya 44 KBLI Tenaga Kerja (orang) Pertumbuhan (%) 2012 201 3 201 4 2015 e 201 2 201 3 201 4 201 5e 24 Logam Dasar 6 334 8 376 8 797 7 819 -49,45 32,24 5,03 -11,12 25 Logam Bukan Mesin 25 628 28 268 27 874 28 379 -2,97 10,30 -1,39 1,81 26 Komputer, Elektronik 6 238 9 069 9 608 9 521 -36,83 45,38 5,94 -0,91 27 Alat Listrik 5 924 7 147 6 963 5 671 -54,04 20,64 -2,57 -18,56 28 Mesin 9 681 13 624 14 188 15 506 -10,92 40,73 4,14 9,29 29 Kendaraan Bermotor 7 406 12 556 12 028 14 539 8,74 69,54 -4,21 20,87 30 Alat Angkutan Lainnya 6 337 8 811 9 783 11 386 2,11 39,04 11,03 16,38 33 Jasa Reparasi , Pemasangan Mesin 3 019 3 081 4 218 4 704 -0,76 2,05 36,90 11,51 Jumlah LMEA 70 567 90 932 93 459 97 523 - 20,38 28,86 2,78 4,35
  • 45. KBLI Usaha (unit) Pertumbuhan (%) 201 2 201 3 201 4 201 5e 201 2 201 3 201 4 201 5e 13 Tekstil 1 653 1 723 1 853 1 929 0,67 4,23 7,54 4,11 14 Pakaian Jadi 1 639 1 498 1 495 1 455 0,99 -8,60 -0,20 -2,70 15 Kulit 469 462 469 478 5,87 -1,49 1,52 1,92 17 Kertas 269 284 283 289 1,51 5,58 -0,35 2,21 18 Percetakan 421 431 423 421 -1,86 2,38 -1,86 -0,47 20 Kimia 569 640 650 688 3,83 12,48 1,56 5,85 21 Farmasi 133 122 128 138 29,13 -8,27 4,92 7,51 22 Karet 920 1 029 1 063 1 119 0,99 11,85 3,30 5,28 23 Galian bukan logam 1 328 1 287 1 324 1 322 -0,15 -3,09 2,87 -0,15 32 Lainnya 463 407 405 379 -6,09 -12,10 -0,49 -6,34 Jumlah KSAK 7864 7883 8093 8218 0,99 0,24 2,66 1,55 Jumlah Perusahaan IM KSAK dan Pertumbuhannya 45