Pelatihan aplikasi pendataan industri kecil dan menengah akan diselenggarakan di Bandung pada 7-8 November 2017. Pelatihan akan membahas konsep dan definisi industri kecil dan menengah, permasalahan data IKM, sumber data IKM, dan metode pengolahan data IKM.
2. INFO PENYAJI
Eko Prasetyo, ST. MAB
Kepala Subbag Data dan Informasi
Setditjen IKM – Kementerian Perindustrian
Website : http://ikm.kemenperin.go.id
Jl. Gatot Subroto 52-53 Jakarta Selatan
(K) 021-5255351; (HP) 0813.8060.2195
Email: ditjenikm@gmail.com
3. INFO PENYAJI
Rheza Brahmantya, SE
Staff Subbag Evaluasi dan Pelaporan
Setditjen IKM – Kementerian Perindustrian
Website : http://ikm.kemenperin.go.id
Jl. Gatot Subroto 52-53 Jakarta Selatan
(K) 021-5255351; (Wa) 0812.9078.2856
Email: rhezantya@gmail.com
5. Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang
melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara
mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga lebih dekat
kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah
jasa industri dan pekerjaan perakitan.
6.
7.
8. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia Nomor 64/M-IND/PER/7/2016, tentang Besaran
Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Investasi untuk Klasifikasi Usaha
Industri :
- Pasal 3 ayat (1) Industri Kecil merupakan Industri yang
mempekerjakan paling banyak 19 orang tenaga kerja dan
memiliki Nilai Investasi kurang dari Rp. 1 M tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. Ayat (2) tanah dan
bangunan tempat usaha sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) merupakan tanah dan bangunan yang lokasinya
menjadi satu dengan lokasi tempat tinggal pemilik usaha
9. • - Pasal 4, Industri Menengah merupakan Industri yang
memenuhi ketentuan sebagaimana berikut :
• a. mempekerjakan paling banyak 19 orang Tenaga Kerja
dan memiliki Nilai Investasi paling sedikit Rp. 1 M; atau
• b. mempekerjakan paling sedikit 20 orang Tenaga Kerja
dan memiliki Nilai Investasi paling banyak Rp. 15 M.
10. PERMASALAHAN DATA IKM
1. Data dari daerah tidak seragam dan jenisnya
tidak sama, serta penyampaiannya tidak
tepat waktu
2. Populasi IKM yang sangat besar
3. Sulitnya mendapatkan data di lapangan
4. Anggaran yang terbatas
4. Otonomi Daerah (mutasi pegawai)
5. Kurangnya komunikasi dengan badan
perizinan
11. SUMBER DATA IKM
1. Badan perizinan (PTSP, Kecamatan)
2. Pembinaan IKM (Pelatihan, Bimtek,
Pameran dll)
3. TPL IKM
4. Survei Data (Kuesioner IKM)
5. Kerjasama dengan lembaga lain
12. Provinsi
2015
Mikro Kecil Menengah** IKM
1 Aceh 64,009 1,483 30 65,522
2 Sumatera Utara 94,979 4,043 661 99,683
3 Sumatera Barat 63,409 4,288 95 67,792
4 R I a u 16,791 644 56 17,491
5 J a m b i 22,415 1,754 48 24,217
6 Sumatera Selatan 47,516 1,830 99 49,445
7 Bengkulu 11,663 618 16 12,297
8 Lampung 76,728 3,777 192 80,697
9 Bangka Belitung 5,914 237 63 6,214
10 Kepulauan Riau 7,231 237 169 7,637
11 DKI Jakarta 28,378 6,616 830 35,824
12 Jawa Barat 421,881 58,359 4,622 484,862
13 Jawa Tengah 934,814 95,560 2,673 1,033,047
14 DI Yogyakarta 52,907 4,758 236 57,901
15 Jawa Timur 771,185 49,659 4,792 825,636
16 Banten 108,235 9,313 983 118,531
17 B a l i 95,282 8,078 258 103,618
18 Nusa Tenggara Barat 79,764 14,527 124 94,415
19 Nusa Tenggara Timur 71,768 1,401 30 73,199
20 Kalimantan Barat 53,867 1,246 71 55,184
13. Province
2015
Mikro Kecil Menengah** IKM
21 Kalimantan Tengah 11,884 715 40 12,639
22 Kalimantan Selatan 55,564 1,913 42 57,519
23 Kalimantan Timur 11,084 944 67 12,095
24 Kalimantan Utara 1,180 120 1,300
25 Sulawesi Utara 39,431 39 56 39,526
26 Sulawesi Tengah 20,745 1,651 67 22,463
27 Sulawesi Selatan 112,896 5,577 248 118,721
28 Sulawesi Tenggara 46,084 1,186 62 47,332
29 Gorontalo 12,458 758 14 13,230
30 Sulawesi Barat 11,123 751 11 11,885
31 Maluku 19,312 263 23 19,598
32 Maluku Utara 6,939 112 8 7,059
33 Papua Barat 1,442 81 21 1,544
34 Papua 6,973 484 13 7,470
Indonesia 357,115 14,594 672 372,381
sumber : BPS 2010-2015, diolah Ditjen IKM
14. 2010 2011 2012 2013* 2014*
2,749,259
2,995,310
3,234,634
3,435,299
3.535.876
Sumber : BPS, 2011 – 2014
* data sementara (IM)
Perkembangan Jumlah Unit Usaha IKM
Tahun 2010 - 2014
15. Skala Usaha Usaha
• Industri Mikro 3,220,563
• Industri Kecil 284,501
• Industri Menengah 17,787
• Industri Besar 7,113
Jumlah 3,529,964
Jumlah Usaha Industri Manufaktur
Menurut Skala usaha, tahun 2014 (unit)
Industri Mikro
Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Besar
18. K B L I 2015
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
19. KBLI merupakan klasifikasi baku mengenai kegiatan
ekonomi yang terdapat di Indonesia, dimaksudkan untuk
mengelompokan kegiatan ekonomi agar dapat dilakukan
penyeragaman dalam melakukan kegiatan pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data masing-masing kegiatan
ekonomi.
Pada tahun 2015, BPS melakukan penyempurnaan KBLI
melalui pembahasan bersama unit kerja dan instansi terkait,
serta mengintensifkan sosialisasi KBLI di lingkup internal
maupun eksternal BPS.
KBLI 2015 merupakan penyempurnaan KBLI 2009 Cetakan
III, sehingga KBLI 2015 masih tetap mengacu kepada
International Standard Industrial Classification of All
Economic Activities (ISIC) Rev. 4 tahun 2008
STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN KODE KBLI
20. STRUKTUR DAN SISTEM PEMBERIAN
KODE KBLI
1 0 2 1 1
GOLONGAN
POKOK
GOLONGAN
SUB GOLONGAN
KELOMPOK
Industri Makanan
Industri pengolahan dan
pengawetan ikan dan
biota air
Industri pengolahan dan
pengawetan ikan dan
produk ikan
Industri
Penggaraman/
Pengeringan Ikan
21. SEBARAN KBLI 2005 TERHADAP KBLI 2009 DAN 2015
BERDASARKAN GOLONGAN POKOK
KBLI 2005
KBLI
2009,
2015
DESKRIPSI/URAIAN
15 10 Industri Makanan
15 24 11 Industri Minuman
16 12 Industri Pengolahan Tembakau
17 18 36 13 Industri Tekstil
18 93 17 14 Industri Pakaian Jadi
19 18 15 Industri Kulit, Barang Dari Kulit Dan Alas Kaki
20 36 16 Industri Kayu, Barang Dari Kayu Dan Gabus
(Tidak Termasuk Furnitur) Dan Barang
Anyaman Dari Bambu, Rotan Dan Sejenisnya
21 17 Industri Kertas Dan Barang Dari Kertas
22. KBLI 2005
KBLI
2009,
2015
DESKRIPSI/URAIAN
22 18 Industri Pencetakan Dan Reproduksi Media
Rekaman
23 10 19 Industri Produk Dari Batu Bara Dan Pengilangan
Minyak Bumi
24 20 Industri Bahan Kimia Dan Barang Dari Bahan Kimia
24 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat
Tradisional
25 22 Industri Karet, Barang Dari Karet Dan Plastik
26 23 Industri Barang Galian Bukan Logam
27 24 Industri Logam Dasar
28 29 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin Dan
Peralatannya
23. KBLI 2005
KBLI
2009,
2015
DESKRIPSI/URAIAN
32 30 33 25 26 Industri Komputer, Barang Elektronik Dan
Optik
31 29 27 Industri Peralatan Listrik
29 30 28 28 Industri Mesin Dan Perlengkapan Ytdl
34 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer Dan
Semi Trailer
35 29 30 Industri Alat Angkutan Lainnya
36 31 Industri Furnitur
36 33 32 Industri Pengolahan Lainnya
35 29 72 33 Jasa Reparasi Dan Pemasangan Mesin Dan
Peralatan
26. JENIS DATA
Data Industri Kecil dan Menengah yang dikumpulkan
yaitu :
1. Direktori Perusahaan IKM
Data ini adalah data perusahaan yang secara terus-
menerus berproduksi dan menghasilkan komoditi
andalan daerah. Sedangkan data yang dikumpulkan
adalah data sesuai dengan kapasitas produksi riil
dari perusahaan yang bersangkutan, baik yang
mempunyai izin maupun tidak, jadi bukan kapasitas
produksi yang tercantum dalam Tanda Daftar
Industri (TDI) maupun Izin Usaha Industri (IUI),
dengan variabel sebagai berikut :
27. KRITERIA DATA DIREKTORI
1. Format Data sudah sesuai dengan format aplikasi
pendataan IKM Formal dan Non Formal
2. Jumlah Angka IKM sudah dapat dipastikan
berdasarkan Tahun Data
3. KBLI yang digunakan minimal KBLI Tahun 2009,
sudah berbentuk Kode KBLI (5 Digit) bukan uraian
KBLI.
4. Dilengkapi dengan nama perusahaan, jika Nama
Perusahaan tidak ada bisa disamakan dengan Nama
Pemilik
5. Komoditi dan Jenis Produk sudah ada
28. KRITERIA DATA DIREKTORI
6. Bentuk Badan Usaha sudah ditentukan
(PT/CV/Perorangan)
7. Disertakannya Keterangan Izin Usaha Industri (TDI,
IUI, IUMK, dll)
8. Data Tahunan (Nilai Investasi, Tenaga Kerja, Nilai
Produksi, Kapasitas Produksi, Nilai Bahan Baku)
sudah dilengkapi
29. DEFINISI DATA TAHUNAN IKM
1. Nilai Investasi; Perhitungan nilai (angka real tidak
dalam ribu) mesin dan peralatan akumulasi dalam 1
tahun
2. Tenaga Kerja; Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja
(Laki-Laki/Perempuan) Akumulasi dalam 1 Tahun
3. Nilai Produksi; Perhitungan Nilai Bahan Baku +
Bahan Baku Penolong + Upah + Kemasan + Bahan
Bakar + Dll) (angka real tidak dalam ribu) akumulasi
dalam 1 tahun
4. Nilai Bahan Baku; Perhitungan nilai (angka real tidak
dalam ribu) bahan baku utama akumulasi dalam 1
tahun
30. Nama Perusahaan
Kontak Person
Alamat (Jalan, Desa/Kelurahan, Kecamatan,
Kabupaten/Kota, Provinsi, Telepon, Faksimil)
Bentuk Badan Usaha
Tahun Penerbitan Izin
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI)
2015
Nama Produk
Jumlah Tenaga Kerja
Nilai Investasi
Kapasitas Produksi (Jumlah, Satuan)
Nilai Produksi
Nilai Bahan Baku dan Penolong
Persentase Pemasaran Ekspor
32. 2. Potensi IKM, dengan variabel sebagai berikut :
KBLI 2015
Bidang Usaha
Jumlah Unit Usaha
Jumlah Tenaga Kerja
Nilai Investasi
Kapasitas Produksi (Jumlah, Satuan)
Nilai Produksi
Nilai Bahan Baku dan Penolong
34. 3. Daftar Sentra IKM, dengan variabel sebagai berikut :
Nama Sentra
KBLI 2015
Alamat (Jalan, Desa/Kelurahan, Kecamatan,
Kabupaten/Kota, Provinsi)
Jumlah Unit Usaha
Jumlah Tenaga Kerja
Nilai Investasi
Kapasitas Produksi (Jumlah, Satuan)
Nilai Produksi
Nilai Bahan Baku dan Penolong
35. KRITERIA DATA SENTRA
1. KBLI, Komoditi, Jenis Produk harus sesuai
2. Didalam lokasi yang sama
3. Minimal 5 IKM
37. DATA
OBJEKTIF
REPRESENT
ATIF
KESALAHAN
BAKU KECIL
TEPAT
WAKTU (UP
TO DATE)
RELEVAN
UP TO DATE,
data harus
masih baru atau
tidak
kadaluwarsa.
OBJEKTIF, artinya
sesuai dengan
keadaan yang
sebenarnya.
REPRESENTATIF,
artinya mewakili
(persoalan yang ada)
sesuatu yang lebih luas.
RELEVAN, data yang
dihasilkan harus ada
hubungannya dengan
persolan yang akan
dipecahkan.
KESALAHAN BAKU KECIL,
Suatu perkiraan (estimate)
dikatakan baik (memiliki
tingkat ketelitian yang tinggi
jika kesalahan bakunya atau
kesalahan samplingnya kecil.
38. Untuk satu tujuan dan satu kepentingan
Penyeragaman Format
Untuk validasi data dan meminimalkan
kesalahan input
Lebih mudah digunakan
Tempat penyimpanan data secara permanent
Data menjadi lebih dinamis dan dapat
dikembangkan dikemudian hari
Untuk mewujudkan E-Government
KEUNGGULAN APLIKASI