Tugas kelompok membahas konsep zuhud dalam Islam, termasuk definisi, tingkatannya, tanda-tanda orang zuhud, dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk memiliki sikap zuhud. Zuhud dijelaskan sebagai meninggalkan kelebihan dunia dan lebih mengharapkan akhirat.
2. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat dan karunianya yang
telah membantu kami hingga dapat
menyelesaikan tugas Agama . Tugas ini
berisikan tentang mengenai materi Zuhud.
Semoga hasil tugas kami bermanfaat
dalam proses belajar mengajar.
Kelompok 1
3. Secara Bahasa
Perihal meninggalkan keduniawian
Secara Istilah
Berpaling dan meninggalkan sesuatu yg bersifat material atau
kemewahan duniawi dgn mengharap dan menginginkan suatu
wujud yg lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan
akhirat.
Menurut Imam Al Qusyairi
Tidak merasa bangga terhadap kemewahan dunia yang dimiliki
dan tidak merasa sedih ketika kehilangan harta.
Menurut Imam Ghazali
Mengurangi keinginan untuk menguasai kemewahan dunia
sesuai dengan kadar kemampuannya.
Suatu sikap hidup dimana seseorang tidak terlalu
mementingkan dunia atau harta kekayaan
4. Allah SWT berfirman dalam Surat An Nisaa’ ayat 77 :
“...qul mataAAu alddunyaqaleelun waalakhiratu khayrun limani
ittaqa walatuthlamoona fateelan.”
Artinya :
...Katakanlah : “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan
akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan
kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.”
(Q.S. An Nisaa’ : 77)
Ayat diatas menjelaskan bahwa hakikat zuhud sebenarnya
adalah menolak sesuatu dan mengharapkan yang lain. Dalam hal ini orang
yang meninggalkan kelebihan dunia dan lebih mengharapkan akhirat .
Adapun derajat zuhud yang tertinggi adalah apabila seseorang yang
zahid tidak lagi menginginkan sesuatu selain kepada Allah SWT.
5. Betapapun kekayaan Nabi Sulaiman dan Usman bin Affan mereka
tetap hidup dalam keadaan zuhud. Mereka tidak terpengaruh oleh
kekayaan tersebut dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT .
Pengertian zuhud tersebut ditegaskan oleh Allah SWT dalam
surah Al Hadid ayat 23 :
“Likaylatasaw AAala mafatakum walatafrahoo bimaatakum waAllahu
layuhibbu kulla mukhtalin fakhoorin.”
Artinya :
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka
cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan
terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi
membanggakan diri,” (Q.S. Al Hadid : 23)
6. Tingkatan-tingkatan zuhud dibedakan menjadi beberapa
peringkat :
1. Zuhud paling rendah : tingkatan paling rendah adalah
zuhud dari perkara-perkara keduniaan,yaitu walaupun
pembawaan dan kecenderungan kepada keduniaan itu
masih ada dalam diri,ia berusaha untuk menjauhkan diri
dari kelalaian
2. Zuhud pertengahan : tingkatan zuhud dengan
meninggalkan perkara-perkara keduniaan karena taat
kepada atau mencari keuntungan lebih,dari Allah SWT.
3. Zuhud paling tinggi : tingkatan zuhud karena taat
kepada Allah SWT dengan tidak ada pertimbangan yang
lain.Baginya perkara dunia itu tidak banyak berarti jika
dibandingkan dengan nikmat di akhirat. Dengan kata lain,
ada atau tidaknya harta dunia sama saja, baginya tidak
berdampak apapun.
7. Tanda-tanda orang zuhud menurut al-Ghazali
minimal terdapat 3 tanda yang menunjukkan
sikap zuhud seseorang, yaitu sebagai berikut :
1. Tidak merasa gembira dengan apa yang dapat
dicapai dan tidak merasa duka cita dengan apa
yang hilang.
2. Sikapnya sama saja, baik ketika mendapat pujian
maupun celaan. Hal ini dicontohkan oleh
seseorang yang zuhud pada pangkat dan
kedudukan.
3. Senantiasa mendampingi diri dengan Allah SWT.
Dan hatinya dipenuhi oleh kecintaan kepada
Allah dan sesama makhluk-nya.
8. Sikap zuhud bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan oleh seseorang
karena sangat ditentukan oleh tingkat keimanan dan ketakwaan dirinya.
Dengan demikian,ada beberapa hal pokok yang harus dijalani
seseorang untuk memiliki sikap zuhud, yaitu sebagai berikut :
a. Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, hari akhir serta hari
pembalasan.
b. Melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
c. Meningkatkan pemahaman ilmu, baik untuk bekal di dunia maupun di
akhirat.
d. Meningkatkan kepedulian terhadap sesama dengan amal saleh.
e. Meyakini bahwa hidup di dunia hanya sementara dan kita akan hidup
kekal di akhirat kelak. Diatas tadi adalah hal-hal pokok yang harus
dijalani seseorang untuk memiliki sikap zuhud, sikap zuhud ini sendiri
harus diterapkan di hidup seorang muslim sendiri karena sikap zuhud
ini merupakan salah satu sikap yang mulia.