Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis syariah di dunia kampus ( dr. h. slamet s )
1. PERAN ADI ( ASOSIASI DOSEN INDONESIA )
SEBAGAI FASILITATOR MENCIPTAKAN IKLIM
ENTREPRENEURSHIP BERBASIS SYARIAH
DI DUNIA KAMPUS
Dr. H. Slamet Sutrisno, MM.,M.Si
MAJELIS PENGURUS PUSAT
ASOSIASI DOSEN INDONESIA ( MPP – ADI )
Jl. Ir. H. Juanda No. 88 Ciputat
Tanggerang Selatan 15419
Telp / Fax : 021 - 7492192
2. Program yang dilaksanakan sebuah perguruan tinggi untuk menciptakan entrepreneurial campus :
1. Materi kewirausahaan yang diberikan kepada mahasiswa tidak sebatas formalitas saja
2. Setiap perguruan tinggi harus mendesain materi dan menyuguhkan metode pembelajaran yang
tepat dan baik. Misalnya, menyusun kurikulum, modul teori, modul praktikum, buku panduan,
dan mendatangkan dosen tamu praktisi ( entrepreneur ) sukse dan motivator.
3. Perguruan tinggi perlu mendirikan pusat pengembangan kewirausahaan. Di Universitas
Indonesia ( UI ) Depok, Jawa Barat, misalnya. Di sana berdiri Center for Enterpreneurship
Development and Studies. Di Universitas Trisakti Jakarta ada Center for Enterpreneurship,
Change and Third Sector Adapun di Institut Teknologi Bandung ( ITB ) berdiri Center For
Innovation, Entrepreneurship, and Leadership di ITB.
4. Kampus juga perlu menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa. “ Saatnya
mahasiswa memberikan gagasan dan sumbangsih sekaligus mempersiapkan diri untuk membuka
lapangan kerja baru “.
5. Pemberian modal usaha untuk mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan melalui lembaga keuangan
syariah atau dari Kementerian Keuangan Syariah atau dari Kementerian Koperasi dan UKM.
3. 6. Program kerjasmaa dengan dunia usaha, tujuan program ini untuk meningkatkan kualitas dosen
dan mahasiswa dibidang kewirausahaan, membuka peluang magang usaha bagi dosen dan
mahasiswa, dan membuka peluang kerjasama usaha khususnya untuk mahasiswa dan alumni.
7. Mempersiapkan dosen yang mampu 5 M (mampu), yaitu mampu memberikan paradigma baru
tentang pentingnya kewirausahaan, mampu merubah / mengarahkan mindset mahasiswa
menjadi seorang yang berjiwa entrepreneurship, mampu menginspirasi dan memotivasi
mahasiswa menjadi SDM yang mandiri, mampu memberikan contoh karya nyata kewirausahaan
( barang / jasa ) dan menyuguhkan succes story dan mampu menghasilkan SDM mahasiswa /
alumni menjadi seorang intrapreneur atau entrepreneur sukses.
8. Untuk mencapai kemampuan 5M tersebut, para dosen dapat melaksanakan program 5P. Yaitu,
Program Short course entrepreneurship ( program pelatihan kewirausahaan untuk dosen );
Program seminar / workshop / lokakarya entrepreneurship; program pemagangan dosen di
dunia usaha ; program sarasehan dengan mitra usaha / dunia usaha dan Program pembinaan /
pendampingan dosen baru.
4. SIAPAKAH ENTREPRENEURSHIP ITU ?
1. Entrepreneurship bukan masalah bakat atau turunan, meskipun hal ini sering
dipersoalkan. Entrepreneurship dibuat, bukan dilahirkan ( entrepreneurs are made,
not born ).
2. Seseorang yang mempunyai wawasan Entrepreneurship belum tentu menjadi
pengusaha.
3. Inti permasalahan bukanlah mana yang lebih baik : apakah menjadi entrepreneur atau
menjadi pegawai. Isu utama adalah masih diperlukan banyak entrepreneur di
Indonesia, yaitu minimal empat juta orang untuk mencapai kemakmuran bangsa.
4. Entrepreneurship bukan sekedar pengetahuan, teknik, atau keterampilan, tetapi lebih
kepada masalah sikap mental melalui suatu proses diri dengan praktik dan
pengalaman karena dorongan dari motivasi diri sendiri.
5. Menjadi entrepreneur tidak dapat disuruh atau dicetak seperti sarjana, kecuali melalui
kesadaran, keinginan, panggilan hidup, hasrat dan motivasi kuat disertai belajar, kerja
keras.
5. Entrepreneur Credo
Saya tidak memilih menjadi orang kebanyakan, ini adalah hak saya untuk berbeda
jika saya mampu, saya mencari peluang bukan keamanan, saya tidak ingin menjadi
warga negara tertekan, rendah diri dan bodoh untuk menerima apa yang
diberikan oleh negara.
Saya ini mengambil resiko yang telah diperhitungkan, untuk bermimpi dan mewujudkannya,
untuk gagal dan berhasil. Saya menolak menukar insentif dengan sumbangan, saya
lebih senang tantangan dari kehidupan untuk jaminan eksistensi, getaran untuk mewujudkan
khayalan negara yang adil dan makmur.
Saya tidak akan menukar kebebasan dengan derma atau harga diri dengan pemberian.
Saya tidak pernah takut dengan penguasa atau menyerah terhadap setoap ancaman
Ini pusaka yang kami warisi untuk mandiri, bangga dan tidak ‘ takut ‘ untuk bepikir dan berbuat
untuk diri saya sendiri, untuk menikmati keberhasilan dari kreasi sendiri dan untuk menghadapi
dunia dengan gagah dan berani berkata : “ semua ini berkat pertolongan Tuhan, apa yang saya
perbuat, semua ini masksudnya untuk menjadi maksudnya untuk menjadi entrepreneur.
( Official Credo Of American Entrepreneur )
6. Mengapa Entrepreneur di Indonesia kurang berkembang ?
1. Pengaruh pola pikir tradisional
2. Kurang motivasi dan antusias
3. Sifat insinyur yang introvet
4. Pengaruh etos keberhasilan yang kurang menghargai proses
5. Berjiwa safety player
6. Kelemahan dalam leadership
7. Pengaruh feodalisme gaya baru
8. Takut tidak mempunyai status sosial
9. Kerja ingin enteng, hasilnya ingin besar dan tak mau menanggung resiko
10.Kurangnya pendidikan entrepreneurship
11. Kurangnya dukungan pemerintah pusat dan daerah
7. Diagram Cashflow Quadrant
SECURITY FREEDOM
I
Employee / Salary Man
You have a job
III
Business Owner You
own a system & people work
for you
II
Self – employed You
own a job
IV
Investor
Money works for you
KNOWLEDGE
KNOWHOW
EXPERIENCE
SKILL
MENTAL /
ATITTUDE
KNOWLEDGE
KNOWHOW
EXPERIENCE
SKILL
MENTAL /
ATITTUDE
Sumber : Robert T. Kiyosaki & Sharon L. Lechter,
The Cash Flow Quadrant : Panduan Ayah Kaya Menuju Kebebasan Finansial.
PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta, 2001.
8. JUMLAH PERUSAHAAN INDONESIA
2001 - 2002
SKALA BISNIS 2001 % 2002 %
Mikro dan kecil 39.869.505 99,85 41.301.263 99,85
Menengah 57.681 0,14 61.052 0,15
Kecil-menengah 39.927.186 99,99 41.362.315 99,99
Korporat 20.84 0,01 2.198 0,01
TOTAL 39.929.270 100,00 41.364.513 100,00
Sumber : “Jaring pengaman keuangan bagi usaha mikro”
9. INVESTASI YANG RENDAH INDONESIA BERBANDING INTERNASIONAL
INVESTASI SEBAGAI PANGSA PDB ( % )
INVESTASI
2007 = Tahun tantangan berat
2008 = Pilkada di sebagian besar Propinsi
2009 = Pilpres
%
SUMBER : CEIC, STAF BANK DUNIA
10. PERINGKAT DAYA SAING GLOBAL
Political Economic Business Composite
Score Rank Score Rank Score Rank Score Rank
Singapore 84.0 11 82.0 4 86.8 6 83.0 4
New Zealand 84.0 11 72.0 23 72.8 23 77.8 16
China 73.0 46 82.0 4 62.7 39 77.4 19
Taiwan 71.0 52 82.0 4 71.5 24 76.3 21
Australia 82.0 19 70.0 28 74.2 22 75.8 24
Thailand 71.0 52 79.0 10 57.9 55 74.9 25
Japan 76.0 38 71.0 27 81.7 14 73.5 28
Hong Kong 75.0 40 65.0 40 83.7 9 69.8 35
Malaysia 71.0 52 68.0 32 62.7 39 69.5 36
South Korea 55.0 85 83.0 2 65.1 31 67.6 43
India 64.0 72 69.0 29 61.1 47 66.5 48
Vietnam 80.0 25 50.0 78 45.0 79 63.2 59
Cambodia 59.0 81 54.0 65 56.4 68
Pakistan 48.0 95 65.0 40 50.8 67 55.9 70
Indonesia 50.0 91 60.0 49 46.7 73 54.8 76
Philippines 55.0 85 54.0 65 61.2 46 54.5 77
Laos 75.0 40 36.0 97 52.0 83
Sri Lanka 51.0 90 52.0 75 52.9 63 51.5 85
Bangladesh 47.0 97 54.0 65 40.5 88 50.4 88
Myanmar 77.0 35
North Korea 68.0 62
Regional Average 67.4 65.7 63.4 65.8
Emerging Market Average 66.0 57.6 56.0 61.1
Global Market Average 68.9 60.4 61.2 64.1
11. TERDAPAT 8 FAKTOR KUNCI YANG MENENTUKAN TINGKAT DAYA
SAING INDONESIA YANG RENDAH
1. Kebijakan ekonomi protektif yang menyebabkan kurang inovatif dan harga
mahal
2. Peran dan prestasi lembaga – lembaga ekonomi nasional yang dibawah standar
3. Perkembangan dan difusi teknologi yang berjalan lamban
4. Lemahnya penegakan hukum sehingga mudah terjadi KKN
5. Sifat dan struktur pasar kerja yang tidak fleksibel dan tidak dinamis
6. Kompetensi SDM rendah terutama dalam teknologi informasi dan komunikasi
7. Rasio modal per tenaga kerja relatif rendah
8. Tingkat dan pertumbuhan produktivitas rendah ( makro, mikro, partial dan
total )
12. DISTRIBUSI SIMPANAN BERDASARKAN NOMINAL (RP TRILIUN)
Nominal Januari Februari Maret April Mei
Sampai Rp. 100 juta 351,28 364,20 366,84 369,38 369,30
Rp. 100 – 200 juta 135,00 131,93 131,86 131,39 132,47
Rp. 200 – 500 juta 211,62 207,88 209,66 209,43 212,18
Rp. 500 – 1 milyar 188,73 184,98 186,49 185,44 188,62
Rp. 1 – 2 milyar 166,86 164,69 165,78 164,33 166,29
Rp. 2 – 5 milyar 187,24 181,97 186,12 183,55 186,63
Diatas Rp. 5 milyar 726,11 712,89 753,87 755,65 773,72
Total 1.966,83 1.948,53 2.000,62 1.999,16 2.029,22
Simpanan mencapai Rp. 100 juta = 88,7 juta rekening
Simpanan mencapai Rp. 5 milyar = 32 ribu rekening
Sumber : Republika, Tgl 22 Juni 2010
13. MEMILIKI IMPIAN DAN MEWUJUDKAN MASA DEPAN
( HOW TO DREAM AND TO BUILD YOUR FUTURE )
DREAM
VISION
STRATEGY
PLAN
ACTION
OUTPUT
EVALUTION
Semuanya berawal dari impian
( EVERYTHING STARTS FROM A DREAM )
Gambaran masa depan
( PORTRAIT OF THE FUTURE )
Jalan dan langkah menuju masa depan
( PATH AND STEP TOWARD THE FUTURE )
Rincian langkah dan tindakan
( DETAIL OF STEP & ACTION )
Mewujudkan impian
( TO BUILD YOUR DREAM )
dengan :
- Enerjik
- kreatif
- konsisten, istiqamah
- Berani mengambil resiko
- Bekerja keras
- motivasi tinggi
- Menikmati
WORK HARD, PLAY HARD MAKE MONEY AND HAVE FUN, DON’T MAKE MONEY AND RUN NO PAIN, NO GAIN – THERE’S
NO GAIN WITHOUT PAIN
14. “Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang muslimin harta dan jiwa
mereka dan sesungguhnya sebagai imbalannya mereka memperoleh surga.
Siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) Allah maka bergembiralah
dengan jual-beli yang kamu lakukan itu, itulah kemenangan “ besar ”
( QS.At - Taubah ( 9 ) : 111 ).
Rancang Bangun Ekonomi Islam
Perilaku Islam dalam
bisnis dan ekonomi
Prinsip sistem
ekonomi Islam
AKHLAQ MULIA
Multi jenis
kepemilikan
Kebebasan dan
beraktivitas
Keadilan sosial
dan
keseimbangan
15. LEADERSHIP AND MANAGEMENT SPECTRUM OF MUHAMAD SAW
SELF
DEVELO
PMENT
SELF
DEVELO
PMENT
SOCIAL
AND
POLITIC
SOCIAL
AND
POLITIC
DAKWA
H
DAKWA
H
FAMAL
Y
FAMAL
Y
BUSINES
S
BUSINES
S
LEGAL
SYSTEM
LEGAL
SYSTEM
EDUCAT
ION
EDUCAT
ION
MILITAR
Y
MILITAR
Y
RELIGIOUS
SPIRITUALIT
Y
RELIGIOUS
SPIRITUALIT
Y
16. SPIRITUAL BUSINES ADALAH :
Semangat menggiatkan SEPIA sehingga tumbuh SQ, EQ, PQ, IQ, dan AQ,
sehingga tumbuh keberanian, keperkasaan untuk melakukan tindakan yang
positif berupa karya besar, bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,
mampu memberi arti bagi hidup dan kehidupan untuk memcahkan segala
permasalahan sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
18. Sumber: Khairul Ummah dkk. SEPIA Kecerdasan Milyuner. Penerbit Ahaa. Bandung. September 2003.
Aspiration
Intelligence
(Aspirasi)
Power Intelligence
(Kecerdasan Kekuatan)
Intellectual
Intelligence
Character
Competence
Emotional
Intelligence
(Kecerdasan
Emosional)
Spiritual Intelligence
(Kecerdasan Spiritual)
QS. Al – Maidah (5) :
2)
QS. Al – Jumuah : 10)
QS. Al – Asr : 1 - 3)
QS. Al – Asyr (59) : 18)
Kecerdasan
Intelektual
QS. Ar – Ra’d (3) : 28)
QS. Al – Ali Imran (3) : 190)
QS. Ali – Imran : 110)
QS. Yusuf (12) : 55 )
QS. Ar – Ra’d (13) : 28)
19. Apa Wujud Kecerdasan Spiritual ?
Wujud dari Kecerdasan Spiritual adalah sikap moral yang dipandang
luhur oleh sang pelaku. ( QS. Al – Alzab (33) : 21 ).
Karena manusia dapat merasa memiliki makna dari berbagai hal,
agama ( religi ) mengarahkan manusia untuk mencari makna dengan
pandangan yang lebih jauh.
Inilah makna sejati yang diarahkan oleh agama, karena sumber makna
selain Tuhan tidaklah kekal.
( QS. Adz – dzariyat (51) : 56 ).
Bermakna di Hadapan Tuhan
20. PROFIL WIRAUSAHA SECARA RINGKAS
Profil Wirausahawan Sifat Kewirausahaan
Mengejar prestasi Lebih memilih bekerja dengan pakar untuk mencapai tujuan prestasi
Berani mengambil resiko Tidak takut mengambil resiko dengan sedapat mungkin menghindari
resiko besar
Mampu memecahkan permasalahan Mampu mengidentifikasikan dan memecahkan permasalahan yang
dapat menjadi kendala bagi kemampuan mereka untuk mencapai
tujuan
Rendah hati Lebih mengutamakan misi bisnis daripada mengejar status
Bersemangat Bersedia bekerja keras untuk membangun usaha
Percaya diri Mengandalkan kepercayaan diri untuk mencapai keberhasilan
Menghindari sifat cengeng Menghindari hubungan emosional yang dapat mengganggu
keberhasilan bisnis
Kepuasan diri Memandang struktur organisasi sebagai kendala dalam memenuhi
keinginan.
21. KARAKTER SEORANG WIRAUSAHA
Karakter Sifat yang berbeda dengan orang pada umumnya
Pengendalian diri Menyukai pengendalian segala sesuatu yang mereka kerjakan
Tidak suka berpangku
tangan
Menyukai aktivitas yang berorientasi pada kemajuan
Motivasi Termotivasi oleh hasrat untuk mencapai kesuksesan
Mampu menganalisa
kesempatan
Menganalisa setiap opsi untuk menjamin keberhasilan dan
mengurangi resiko
Pemikir yang kreatif Selalu mencari cara yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu
Percaya diri Menyadari arti kehidupan pribadi lebih penting dari kehidupan
bisnis
Mampu memecahkan
persoalan
Selalu memilih alternatif terbaik untuk memecahkan persoalan
yang timbul
Pemikir yang obyektif Tidak takut mengaku jika melakukan kesalahan
22. 6 MANFAAT ASPEK SPIRITUAL DALAM ENTERPRENEURSHIP :
1. Perusahaan akan jauh dari berbagai kecurangan ( Frand ) yang terjadi
akibat “ menghalalkan segala cara “, dari sinilah kebangkrutan
perusahaan dimulai.
2. Meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan
3. Terbangunnya suasana kerja yang harmonis atau hadirkan sinergi
diantara karyawan dan pimpinan perusahaan
4. Meningkatnya citra ( image ) positif perusahaan
5. Perusahaan menjadi tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan ( sustainable company )
6. Menurunkan perpindahan ( Turn over ) karyawan
23. BAGAN MODAL
MODAL
MODAL
MATERI SENDIRI
MODAL DIRI MODAL
USAHA
-Uang tunai
-Tabungan
-Surat berharga
-Rumah
-Tanah
-Kendaraan
-Perhiasan dan logam
mulia
- Piutang
-Sehat rohani & jasmani
-Dukungan keluarga
- Ilmu
-Pengetahuan
-Keterampilan
-Pengalaman
-Personal network
-Mental dan sikap
-Reputasi
-HAKI :
1. Hak Paten
2. Hak Cipta
3. Merk Dagang
4. Rahasia Dagang
-Gagasan
-Uang sendiri
-Uang orang lain ( patungan
atau saham )
- Pinjaman pribadi dalam
bentuk uang atau asset
- Pinjaman dari bank
- Modal ventura
- Uang muka ( down payment)
- Utang dagang
- Termin Pembayaran
- Bursa saham (untuk yang go
public)
- Pemanfaatan kartu kredit
24. MEMILIH PELUANG BISNIS DAN JENIS BIDANG USAHA
1. Apakah ada peluang usaha seperti yang diinginkan ?
2. Apakah liku – liku bisnis yang akan dilakukan telah diketahui benar, mulai dari cara
mengawalinya, membuat, menjual, menyimpan, sampai cara mendapatkan modal
usaha ?
3. Adakah pesaing dan calon pesaing dilapangan bisnis itu dan sejauh mana para pesaing
itu telah dikenali ?
4. Seberapa besarkah pasar yang hendak digarap ?
5. Bila bisnis yang akan dikerjakan memerlukan pemasok, sudahkan diketahui benar
siapa yang bakal menjadi supplier dan apakah ada supplier potensial lainnya ?
6. Bila bisnis itu berupa barang, sudahkah diketahui teknik pembuatan barang yang
dimaksud ?
7. Seberapa banyak modal sudah ditangan atau bagaimana pula bila memerlukan
pinjaman untuk penambahan modal ?
8. Bagaimana cara mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan ?
9. Apakah sudah dapat ditemukan dan ditentukan lokasi usahanya ?
10. Apakah sudah dimengerti seluk – beluk peralatan yang diperlukan ?
11.Apakah sudah diketahui segala peraturan dan ketentuan yang menyangkut bidang
usaha, seperti undang – undang gangguan, izin usaha, pajak, kutipan resmi,
kebersihan, tata kota, dan sebagainya ?
26. LIMA FAKTOR KUNCI DALAM MENENTUKAN LOKASI BISNIS
YANG BAIK
Kondisi bisnis yang
Berhubungan dengan
Lingkungan
Persediaanya sumber
Penghasilan
Kemudahan dalam
Mencapai konsumen
Pilihan pribadi
Wirausaha
Tersedianya tempat
Dan biaya
Lokasi yang
optimal
28. DELAPAN (8) MACAM ELEMEN UMUM PADA SEBUAH
RENCANA BISNIS
1. Rangkuman Eksekutif Rumuskan usaha yang bersangkutan, identifikasi produk –
produk dan servis – servis yang akan dihasilkan, rangkumkan
kegiatan – kegiatan pasar, sajikan para pendiri dan profil –
profil tentang struktur finansial.
2. Konsep bisnis Uraikan tujuan usaha yang bersangkutan, sasaran – sasaran
pokok para pendiri dan kompetensi khusus atau khas
perusahaan tersebut.
3. Produk atau servis Uraikan fungsi serta sifat produk – produk atau servis – servis
perusahaan tersebut, hak – hak kepemilikan sifat – sifat dan
profil teknikalnya.
4. Riset pasar dan analisis
pasar
Menyediakan strategi pasar untuk persaingan, menerangkan
penetapan harga, kegiatan promosi, distribusi, servis, dan
jaminan – jaminan, strategi – strategi dan petunjuk – petunjuk
tentang kepemimpinan dalam bidang penjualan
5. Rencana pasar Menjelaskan strategi pasar untuk persaingan, menerangkan
penetapan harga, kegiatan promosi, distribusi, servis dan
jaminan – jaminan, strategi – strategi dan petunjuk – petunjuk
tentang kepemimpinan dalam bidang penjualan.
29. 6. Bidang produksi atau operasi – operasi Merinci fasilitas – fasilitas, lokasi, persediaan –
persediaan dan bahan – bahan yang diperlukan,
begitu pula sumber daya manusia, proses – proses
operasional, teknologi, keamanan dan
asuransi.
7. Tim Entrepreneurial Profil para pendiri perusahaan, personil inti dan
peranan manajemen
8. Dokumentasi finansial Ia berisikan neraca untuk pendapatan dan
pengeluaran, arus uang, aktiva dan pasiva,
proyeksi – proyeksi titik impas, dan pinjaman –
pinjaman dari pihak luar yang diperlukan pada fase
mulai dilaksanakannya usaha tersebut.
30. GAGASAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENTREPRENEUR DI DAERAH DALAM
RANGKA MENUMBUHKAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT
Masyarakat pembayar pajak
Masyarakat sejahtera
sosial dan ekonomi
Pemerintah pusat dan
atau daerah
Sebagai “
-Regulator
- Koordinator
- fasilitator
- Mediator
- Promotor
-Penyedia informasi
Sebagai Motivator dan Dinamisator
Pendapatan daerah & pusat berupa :
-Pajak
- Retribusi
Untuk mengisi kas APBN/APBD
Pemasukan APBN/APBD yang besar akan
meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri, TNI,
Polri, Pejabat politik
Memasyarakatkan perlunya pendidikan Entrepreneur melalui
pendidikan formal dan nonformal
Tumbuh calon-calon Entrepreneur
Tumbuh perusahaan-perusahana di daerah dalam
berbagai sektor ekonomi
Dampak Ekonomi dan Sosial
Perputaran roda
ekonomi
Terbukanya lapangan
kerja
Kesejahteraan masyarakat dan
ketentraman sosial
31. MODEL PERTUMBUHAN EMPAT TAHAP
Tahapan
dimulainya usaha
Tahapan
Awal
Tahapan
pertumbuhan
awal
Tahapan
pertumbuhan
kemudian
Para
Entrepreneur
merencanakan
usaha tersebut
dan
melaksanakan
pekerjaan awal
mencapai sumber
– sumber daya
dan
melaksanakan
pengorganisasian
Periode inisial
perusahaan, dimana
para entrepreneur
harus memposisikan
usaha tersebut pada
sebuah pasar dan
melaksanakan
penyesuaian –
penyesuaian yang
diperlukan guna
mempertahankan
kelangsungan usaha
Periode
dimana terjadi
perkembangan
dan
pertumbuhan,
sewaktu
perusahaan
ybs. Mengalami
perubahan
besar dipasar –
pasar, bidang
keuangan dan
pemanfaatan
sumber daya
Evolusi sebuah
usaha yang
berkembang
menjadi sebuah
perusahaan
dengan pesaing
aktif di dalam
sebuah industri
yang mapan,
dimana
manajemen
profesional
menjadi lebih
penting
dibandingkan
dengan semangat
entrepreneur
32. PERTIMBANGAN LINGKUNGAN BISNIS
I. LINGKUNGAN MAKRO
I. Pertimbangan Ekonomi,
Kehadiran perusahaan retail berskala internasional
Munculnya konglomerasi usaha lokal yang menyebabkan persaingan usaha semakin
tajam
Meningkatnya persaingan – persaingan usaha penguasaan sumber bahan baku dan
tumbuhnya oligopoli.
2. Pertimbangan Politik
o Pengaruh – pengaruh kekuasaan para elite politik dan tokoh dimasyarakat pada masa
reformasi yang dimulai kontra produktif
3. Pertimbangan Sosial
Interaksi yang terjadi dalam masyarakat memiliki corak warna yang khas yang biasanya
dipengaruhi oleh pandangan hidup masyarakat
4. Pertimbangan Teknologi
Perkembangan Iptek yang berlangsung cepat dan telah menambah kedalam berbagai
bidang termasuk bisnis tentu memberikan pengaruh dalam pemulihan teknologi yang
akan dipakai dalam bisnis.
33. II.LINGKUNGAN PERSAINGAN BISNIS ( PORTER 1985 ) :
1. Ancaman masuknya pendatang baru :
• Skala Ekonomi
• Diferensiasi produksi
• Kecukupan modal
• Biaya peralihan
• Akses ke saluran distribusi
• Ketidak unggulan biaya
• Peraturan pemerintah
2. Persaingan sesama perusahaan dalam industri
Jumlah kompensitor
Tingkat pertumbuhan industri
Karakteristik produk
Biaya produksi yang tetap besar
Kapasitas produksi
Besarnya hambatan keluar yang berupa aset maupun idealisme bisnis.
34. 3. Ancaman dari produk substitusi
Walaupun produk subsitusi memiliki karakteristik yang berbeda, namun ia dapat
memberikan fungsi / jasa yang sama, karenanya produk subsitusi yang berharga lebih
rendah akan mengancam produk yang ada.
4. Kekuatan tawar – menawar
Pembeli membeli dalam jumlah yang besar
Pembeli mampu membuat produk yang diperlukan
Sifat produk yang tidak diferensiatif dengan banyak pemasok
Produk perusahaan dipandang tidak terlalu penting bagi pembeli sehingga pembeli
mudah berpaling pada produk subsitusi.
5. Kekuatan tawar – menawar pemasok
Jumlah pemasok sedikit
Produk yang ada adalah unik dan mampu menciptakan biaya peralihan (switching cost)
yang besar
Tidak ada produk subsitusi
Pemasok mampu melakukan integrasi usaha kedepan ( hilir )
Perusahaan hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari pemasok
35. MATRIKS ANALISIS KUALITATIF PELUANG BISNIS
EKSTERNAL
INTERNAL
MEMBACA PELUANG
- Bagaimana cara membaca peluang
bisnis
- Akses permodalan yang bisa diraih
FAKTOR PENGHAMBAT
- Pesaing dan calon pesaing
- Peraturan / perda yang tidak
memihak
KEKUATAN
- Biasa bisnis sederhana
- Tidak birokratis / mandiri
- Cepat tanggap / fleksibel
- Dinamis, ulet, kerja keras
- Hemat, tidak boros.
Manfaat Kekuatan
Lakukan keputusan dengan
memanfaatkan kekuatan yang ada, untuk
meraih peluang dan mengerjakannya
sebagai bisnis yang potensial
Mobilisasi Kekuatan
Lakukan strategi untuk memanfaatkan
kekuatan dalam rangka menepis
banyaknya pesaing maupun calon
pesaing.
KELEMAHAN
-Tidak punya perencanaan
- Tidak berorientasi kedepan
- Pendidikan tidak mendukung
- Tanpa pembukuan tertib
- Tanpa analisis pasar
- Kurang spesialisasi
- Kurang inovasi
- Tidak ada pengkaderan
- Modal lemah
Tentukan Pilihan Bisnis Yang Tepat
Jika sudah yakin dengan pilihan tersebut,
perhatikan kelemahan, harus diambil
keputusan pilihan bisnis yang paling
tepat, dan manfaatkan akses untuk
menutup kelemahan modal.
Kendalikan Kerugian
Jika situasi lingkungan membuat
pesimis, harus diambil keputusan
untuk tidak kecewa dan merugi
lantaran kelemahan yang tidak bisa
diajak kompromi.
36. MENINGKATKAN KEBERHASILAN PERUSAHAAN
Pembawa
Keberhasilan
Alasan
Keberhasilan
Cara Mengetahui Cara
Mengembangkan
Pertumbuhan
penjualan
Konsumen
menyukai produk
dan jasa yang
anda jual
Pertumbuhan
penjualan melebihi
yang terjadi dalam
periode yang sama
pada tahun
sebelumnya
Mengetahui alasan
konsumen untuk
kembali membeli
komoditas yang anda
tawarkan dan
meningkatkan
program
Harga yang
kompetitif
Mengikuti
keberhasilan
perusahaan yang
menjadi acuan
Konsumen datang
dan pergi silih
berganti
Selalu menganalisa
cara – cara untuk
mengurangi biaya
Kualitas tinggi Informasi dari
mulut ke mulut
yang dilakukan
oleh konsumen
Komentar konsumen
dan survei pendapat
Mengembangkan
program secara
berkesinambungan
38. BAGAN PROSES MENCAPAI TUJUAN HIDUP
HasilHasil
SuksesSukses
GagalGagal
EvaluasiEvaluasi
Kondisi
Awal
Kondisi
Awal
ProsesProses
“ Proses : A Series of related steps within the transformation process ““ Proses : A Series of related steps within the transformation process “
(QS. Al – Ahzab (33) : 72)
(QS. An – Nahl (16) : 78)
(QS. Al – A’raf (7) : 172)
(QS. Al – Mu’minun (23) : 12
s/d 14)
(QS. Al – A’la (88) : 17)
(QS. Adz – Dzariyat (51) : 56)
(QS. Ar – Ra’d (13) : 11)
(QS. Al – Lail (93) : 20)
(QS. Al – Baqarah (2) : 38)
(QS. At – Thalaq (65) : 2)
(QS. An – Nisaa (4) : 57)
(QS. Al – Mu’minun (23) : 1
s/d 11)
(QS. Al – Hadid (57) : 20)
(QS. Al – Hijr (15) : 39 – 40)
(QS. Muhamad (47) : 36)
(QS. At – Takasur (102) : 2)
(QS. Ali – Imran (3) : 139)
(QS. Al – A’raf (7) : 178 – 179)
(QS. Al – Hajr (15) : 39 – 40
( Penyesalan )
(QS. Al – Hasyr (59) : 18)
39. ETOS KERJA MUSLIM
“ Dan orang – orang yang berjihad untuk ( mencari keridhaan ) kami, benar – benar
akan kami tunjukkan kepada mereka jalan – jalan kami. Bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana. ( At – Taubah : 71 ).
Al – Shalah
Cermat Waktu
Tanafus & Ta’awun
Al – Majadalah
Al – Itqan
Al – Ihsan
Etos Kerja
Muslim
40. Nilai – Nilai Ekonomi Syariah
a. Nilai Tauhid
Keyakinan kepada Allah SWT sebagai pemberi rezeki ( QS. Huud ayat 6 ),
pemberi dan pembuat aturan untuk kemaslahatan hidup umat manusia ( QS. Ar – Ruum
ayat 30 ), sekaligus yang mewajibkan manusia untuk mencari rezeki dan karunia-Nya ( QS.
Al – Mulk ayat 15 ) untuk kemudian dipertanggungjawabkan kelak
kemudian hari di hadapan-Nya.
b. Keadilan dan Kesejahteraan Bersama
1. Tidak boleh harta dikuasai oleh kelompok tertentu saja (QS.Al–Hasyr ayat 7 ).
2. Menghapuskan monopoli, kecuali oleh pemerintah, untuk bidang – bidang tertentu.
3. Menjamin hak dan kesempatan semua pihak untuk aktif dalam proses ekonomi, baik
produksi, distribusi, sirkulasi, maupun konsumsi.
4. Menjamin basic needs fulfillment (pemenuhan kebutuhan – kebutuhan dasar hidup) setiap
anggota masyarakat
5. Melaksanakan amanah at – Takaaful al – Ijtima’I atau social economic security insurance
dimana yang mampu menanggung dan membantu yang tidak mampu.
6. Abd. Mannan : “ Jangan mengatakan sistem ekonomi syariah bila outputnya tidak
bermanfaat bagi masyarakat / umat.
7. Pengenaan kewajiban zakat ( QS.At – Taubah ayat 60, QS. Ar–Ruum ayat 39 ).
41. c. Kebebasan dan Tanggung Jawab
Dalam ekonomi syariah dikenal prinsip Tsawabit ( tetap dan pasti ) dan
Mutaghayyirat ( variabel ) untuk melaksanakan prinsip yang bisa dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang memerlukan inovasi dan kreativitas. Hal dimaksud,
diungkapkan beberapa contoh yang mengandung prinsip – prinsip dasar hukum
didalam Al – quran
sebagai berikut :
Tidak boleh menipu dan berlaku curang ( QS. Al – Muthaffifiin ayat 1 – 6 ;
Al – Hadist )
Tidak boleh saling menzalimi ( QS. Al – Baqarah ayat 279 ).
Tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang haram dan bathil ( QS. Al – Baqarah ayat
188, QS. Al – Maidah ayat 90 – 91 ).
Tidak boleh melakukan kegiatan riba, sebagaimana tercantum dalam ( QS. Al –
Baqarah ayat 275 – 279 ).
42. EKONOMI SYARIAH ADA 4 SUDUT PANDANG :
a. Ekonomi Illahiyah ( Ke – Tuhan – an )
Ekonomi Ke – Tuhan – an mengandung arti manusia diciptakan oleh Allah untuk memenuhi perintah-
Nya, yakni beribadah dan dalam mencari kebutuan hidupnya, manusia harus berdasarkan aturan –
aturan ( Syariah ) dengan tujuan utama untuk mendapatkan ridho Allah
b. Ekonomi Akhlaq
Ekonomi akhlaq mengandung arti kesatuan antara ekonomi dan akhlaq harus berkaitan dengan sektor
produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan demikian seorang muslim tidak bebas mengerjakan apa
saja yang diinginkan atau yang menguntungkan tanpa memperdulikan orang lain.
c. Ekonomi Kemanusiaan
Ekonomi kemanusiaan mengandung arti Allah memberikan predikat “ Khalifah “ hanya kepada
manusia, karena manusia diberi kemampuan dan perasaan yang memungkinkan ia melaksanakan
tugasnya. Melalui perannya sebagai “Khalifah“ manusia wajib beramal, bekerja keras,berkreasi dan
berinovasi.
d. Ekonomi Keseimbangan
Ekonomi keseimbangan adalah pandangan Islam terhadap hak individu dan masyarakat diletakkan
dalam neraca keseimbangan yang adil tentang dunia dan akhirat, jiwa dan raga, akal dan hati,
perumpamaan dan kenyataan, iman dan kekuasaan. Ekonomi yang moderat tidak menzalimi
masyarakat, khususnya kaum lemah sebagaimana yang terjadi pada masyarakat
kapitalis.
43. TUJUAN EKONOMI ISLAM :
Tujuan Ekonomi Islam menggunakan pendekatan antara lain :
a. Konsumsi manusia dibatasi sampai pada tingkat yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
b. Alat pemuas kebutuhan manusia seimbang dengan tingkat kualitas manusia agar ia mampu
meningkatkan kecerdasan dan kemampuan teknologinya guna menggali sumber – sumber
alam yang masih terpendam.
c. Dalam pengaturan distribusi dan sirkulasi barang dan jasa, nilai – nilai moral harus
diterapkan
d. Pemerataan pendapatan dilakukan dengan mengingat sumber kekayaan seseorang yang
diperoleh dari usaha halal, maka zakat sebagai sarana distribusi pendapatan merupakan
sarana yang ampuh.
44. CARA POSITIF MEMANDANG KEGAGALAN
1. Kegagalan adalah bahan evaluasi diri dan bekal dalam melanjutkan langkah
hidup kita untuk menuju kesuksesan
2. Meski merupakan pengalaman pahit, kegagalan adalah pelajaran berharga
bagi kita untuk tidak mengulangi kembali kegagalan yang sama
3. Kegagalan sama nilainya dengan kesuksesan karena tidak mungkin dapat
merasakan kegagalan atau kesuksesan jika tidak pernah mencoba
4. Setiap orang yang sukses pasti sering atau pernah mengalami kegagalan.
Kegagalan akan membuat kita lebih menghayati betapa pentingnya proses
untuk meraih kesuksesan dan lebih berhati – hati dalam bertindak
5. Kegagalan dapat menjadi motivasi atau cambuk agar mau maju terus untuk
menjadi orang sukses
6. Kegagalan merupakan sukses yang tertunda
7. Kegagalan saat ini adalah mungkin yang terakhir sebelum meraih kesuksesan,
karena itu teruslah mencoba.
45. FAKTOR – FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
PENYEBAB KEGAGALAN
Faktor – faktor kegagalan yang disebabkan oleh diri sendiri bermacam
– macam, diantaranya adalah :
1. Kurang pandai dalam satu atau beberapa hal tertentu karena kurang belajar dan
berlatih
2. Kurang pengalaman karena belum banyak diproses
3. Kurang matang atau kurang realistik dalam perencanaan
4. Kurang baik memanfaatkan atau mengatur waktu
5. Kurang pandai meyakinkan orang lain
6. Kurang mempunyai personal network dan tidak mampu membangun personal
network.
7. Kurang berani mengambil resiko yang harus dihadapi
8. Kurang mampu mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi, sehingga tidak
mampu mengambil tindakan preventif
46. 9 Kurang mampu mengakses, memanfaatkan dan mengolah informasi yang
diperlukan
10 Kurang mampu melihat dan memanfaatkan peluang
11 Kurang mampu dalam bernegosiasi
12 Kurang mampu memperhatikan dan memupuk posisi tawar
47. Sedangkan faktor – faktor kegagalan yang disebabkan hal diluar diri sendiri,
diantaranya adalah :
1. Sumber daya manusia yang tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya
2. Komitmen atau janji – janji pihak lain yang tidak terbukti
3. Bencana alam, seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, atau
kekeringan
4. Cuaca yang buruk atau tidak menunjang
5. Kecelakaan atau musibah
6. Kenaikan harga barang – barang yang tidak terduga
7. Terjadi krisis ekonomi, moneter, politik
8. Pengaruh ekonomi global
9. Perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai hal
10. Terjadi hura – hura atau perang
48. PENYEBAB UTAMA KEGAGALAN PERUSAHAN KECIL DAN
SOLUSINYA
Sebab Kegagalan Alasan
Kegagalan
Faktor yang perlu
diperhatikan
Solusi
Pasar terlalu padat
banyak perusahaan
sejenis
Terlalu banyak
pesaing yang
menawarkan
produk yang sama
Konsumen hanya
melihat – lihat tanpa
membeli
Iklan yang unik dan
berikan potongan
harga
Tidak ada pembeli Lokasi kurang
tepat, harga tinggi,
atau kualitas
rendah
Laporan pendapatan
menunjukkan
penurunan laba atau
rugi
Mengubah perhatian
khusus konsumen
dan survei konsumen
Sulit melakukan
perubahan
Pemilik cepat
merasa puas
Lamban dan
penurunan penjualan
Menerapkan program
baru
49. PENYEBAB UTAMA KEGAGALAN PERUSAHAAN KECIL DAN
SOLUSINYA
Kurang
pengetahuan
Menyebabkan
prestasi
manajemen yang
rendah
Kesalahan yang terus
menerus terjadi pada
bidang yang kurang
diketahui
Menyelenggarakan
program pelatihan
Kekurangan modal Perencanaan
keuangan yang
buruk
Selalu kekurangan
uang
Mengurangi
pengeluaran dan
memantau aliran kas
Tingkat bunga yang
tinggi
Perekonomian
yang buruk
Laporan berita
keuangan
Mengurangi pinjaman
dan mengetatkan
kebijakan kredit
Tidak memiliki
rencana perusahaan
Manajemen buruk Selalu mengalami
kejutan bisnis
Mengembangkan dan
menerapkan rencana
perusahaan
50. LANGKAH – LANGKAH YANG DITEMPUH DALAM BIDANG PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PEMECAHAN MASALAH
Langkah 1
Carilah
dan
rumuskan
masalah
yang
dihadapi
Langkah 2
Ciptakan
dan
evaluasi
solusi –
solusi
alternatif
Langkah 3
Laksanakan
seleksi
solusi yang
diinferensi
dan
terapkan
etika.
Lakukan
pengecekan
ulang
Langkah 4
Implement
asikan
solusi
Langkah 5
Laksanakan
evaluasi
hasil – hasil
Laksanakan
pengulangan
kembali proses
tersebut apabila
diperlukan
51. CIRI – CIRI KREATIVITAS
Individu yang kreatif Organisasi yang kreatif
1. Ia memiliki kelancaran konseptual - Memiliki orang – orang yang mempunyai ide
2. Ia mampu menciptakan sejumlah
ide dengan cepat
- Memiliki sejumlah saluran komunikasi terbuka
- Memiliki sistem saran dan unit – unit ide tanpa
tanggung jawab adisional
- Merangsang diintersifkannya hubungan dengan
sumber – sumber “ luar “
3. Bersifat orisinal ia sanggup
menciptakan sejumlah ide yang
tidak lazim
- Memperkerjakan sejumlah varietas tipe
kepribadian
- Memugaskan orang – orang non spesialis untuk
menghadapi dan memecahkan masalah –
masalah
- Membolehkan adanya sikap eksentrik
52. 4. Mempertimbangkan ide – ide atas dasar
baik / buruknya ide tersebut dan bukan
berdasarkan sumber – sumber dari
mana ide itu berasal
- Memiliki cara pendekatan obyektif yang berlandaskan
fakta
- Mengevaluasi baik / buruknya ide tersebut secara
obyektif
- Melaksanakan seleksi dan promosi secara obyektif
berdasarkan hasil yang dicapai
5. Menangguhkan penilaian dan
menghindari komitmen secara dini
- Kurang memperhatikan komitmen finansial, material
terhadap produk serta kebijakan yang ada dewasa ini.
6. Menggunakan banyak waktu untuk
menganalisis dan menerangkan
- Menginvestasi dana – dana dalam bidang riset dasar
- Memiliki rencana jangka panjang
- Melakukan eksperimentasi dengan ide baru dan tidak
berprasangka terhadap ide – ide yang muncul
berdasarkan pikiran rasional
- Memberikan peluang kepada semua orang
53. 7. Bersikap tidak “ terlampau “ otoriter - Bersifat lebih tersentralisasi
8. Bersikap fleksibel - Menyediakan waktu dan sumber – sumber
daya yang menerima resiko
9. Menerima “ impulsimpuls “ sendiri - Tidak kaku
10. Melakukan eksplorasi tanpa disiplin - Anggota – anggota organisasi tersebut
bebas menelaah masalah – masalah
- Anggota organisasi tersebut bebas
membicarakan ide – ide yang muncul
11. Bebas dalam hal penilaian, kurang
bersifat “ konformis “
- Bersifat otonom dan bebas
- Memiliki sasaran – sasaran orisinal dan
yang berbeda
12. Kerap kali menyimpang dari ide – ide
yang ‘ berlaku ‘, memandang diri
sendiri berbeda dibandingkan
dengan orang – orang lain
- Tidak berupaya untuk mengikuti pemimpin
54. 13. Mempunyai kehidupan fantasi yang
kaya serta yang bersifat “ aneh “
serta pandangannya tentang realita
jelas
- Memiliki cukup banyak kepastian rutin
- Membiarkan para pencipta mengembangkan
ide mereka
- Memisahkan fungsi produktif dengan fungsi
kreatif
- Memiliki unit atau memberikan peluang
terpisah untuk menciptakan ide, versus
evaluasi ide.
55. TAHAP – TAHAP PROSES PENGENDALIAN
Pengendalian
Pencegahan
Pengendalian
Bersama
Pengendalian
Perbaikan
Tahap Input
Contoh :
Inspeksi bahan
mentah
Seleksi karyawan
yang teliti
Tahap Proses
Contoh :
Pengendalian kualitas
barang dalam proses
Pemeriksaan ketaatan
prosedur keamanan
Tahap Output
Contoh :
Inspeksi produk
selesai
Perbandingan biaya
aktual dengan biaya
yang dianggarkan
56. Inkubator Bisnis
Tempat berbiaya rendah
Kredibilitas
Nasihat manajemen
Hubungan dengan jasa Akuntansi,
hukum dan Profesional lainnya
Akses sumber daya keuangan
Pendidikan kewirausahaan
Jasa fotokopi, resepsionis dan
Pengelolahan kata
Jasa komputer
Keahlian bisnis praktis
57. TEORI MICHAL THOMSON ( Perancis ) ada 3 H :
1. HEAD Akal→ : Pengetahuan, Kecerdasan ( QS. Ali – Imran
(3) : 190 ).
1. HEART Hati→ : Perasaan, Moral, Spiritual dan Keimanan
( QS. An – Nahl (16) : 78 ), ( QS. Al –
Ankabut (29) : 45 ), ( QS. Asy – Syam (91) :
9 – 10 ).
1. HAND Tangan→ : Tindakan, Power, Etos Kerja ( Kerja Keras,
Kerja Cerdas, Kerja Selaras, Kerja Kualitas,
Kerja Tuntas, Kerja Ikhlas )
( QS. Al – Jumuah (62) : 10 ).
( QS. Al – Mulk (67) : 2 ).
( QS. Al – Insyiroh (94) : 7 ).
58. SKEMA MANUSIA PARIPURNA
Berpijak dari harga diri yang wajarBerpijak dari harga diri yang wajar
Mempunyai rasa “Aman“ karena
bersahabat dengan “lingkungan”
Mempunyai rasa “Aman“ karena
bersahabat dengan “lingkungan”
Daya Spontanitas tinggi artinyaDaya Spontanitas tinggi artinya
Mensejajarkan antara “keinginan” dengan kemampuan”Mensejajarkan antara “keinginan” dengan kemampuan”
• Mencintai orang lain
• Bersahabat
• Tidak mengisolasi diri
• Tanggap dengan keadaan
• Kaya perasaan / teposaliro
• Mencintai orang lain
• Bersahabat
• Tidak mengisolasi diri
• Tanggap dengan keadaan
• Kaya perasaan / teposaliro
• Terampil dan leluasa
• Mampu melihat orang lain tinggi
• Tidak mengisolas
• Tanggap dengan keadaan
• Kaya perasaan / teposaliro
• Terampil dan leluasa
• Mampu melihat orang lain tinggi
• Tidak mengisolas
• Tanggap dengan keadaan
• Kaya perasaan / teposaliro
Bersikap realistik artinya
• Tidak berkhayal berlebihan
• Menghadapi kenyataan dengan tenang dan
tanggungjawab
• Tidak menutupi wajah dengan topeng kepura – puraan
Bersikap realistik artinya
• Tidak berkhayal berlebihan
• Menghadapi kenyataan dengan tenang dan
tanggungjawab
• Tidak menutupi wajah dengan topeng kepura – puraan
Memuaskan kebutuhan secara “wajar”
artinya
Memuaskan kebutuhan secara “wajar”
artinya
• Mencari enak tanpa membuat orang lain menderita
• Mencari senang tanpa membuat orang lain susah
• Bertindak menurut kebutuhan, tidak boros, tidak
menghamburkan uang, tenaga dan pikiran
• Mencari enak tanpa membuat orang lain menderita
• Mencari senang tanpa membuat orang lain susah
• Bertindak menurut kebutuhan, tidak boros, tidak
menghamburkan uang, tenaga dan pikiran
Bersikap konsisten artinya
• Berpribadi Ajeng, tidak terombang ambing
• Tegas dan disiplin dalam tugas
Bersikap konsisten artinya
• Berpribadi Ajeng, tidak terombang ambing
• Tegas dan disiplin dalam tugas
Mampu mengendalikan emosi secara
wajar
Mampu mengendalikan emosi secara
wajar
• Marah
• Senang
• Takut
• Cemas
• Marah
• Senang
• Takut
• Cemas
Mengendalikan proses berfikir dan
berimajinasi agar tidak terjadi
Mengendalikan proses berfikir dan
berimajinasi agar tidak terjadi
Mengarah pada keyakinan AgamaMengarah pada keyakinan Agama
Selalu berbaik sangka dan menghindari
dari “buruk sangka”
Selalu berbaik sangka dan menghindari
dari “buruk sangka”
• Obsesi
• Berkhayal / berlebihan
• Disharmonis
• Resah dan depresi
• Obsesi
• Berkhayal / berlebihan
• Disharmonis
• Resah dan depresi
Menyadari bahwa
kehadirannya di dunia
oleh DZAT
Menyadari bahwa
kehadirannya di dunia
oleh DZAT
Karena perkembangan
manusia membawa
akses yang kompleks
Karena perkembangan
manusia membawa
akses yang kompleks
S
E
M
P
U
R
N
A
Dalam batas
tertentu
• Kuat
• Pintar
• Kuasa
• Bahaya
ALLAH
SWT
59. KUNCI HIDUP
1. Aku tahu rezekiku tidak akan diamlbil orang maka tenanglah hatiku ( QS.
Asy - Syura ( 42 ) : 19 )
2. Aku tahu amalku tidak akan dilaksanakan oleh orang lain, maka aku sibuk
untuk beramal ( QS. Al - Asr ( 103 ) : 1 – 3 )
3. Aku tahu Allah SWT melihat aku, maka aku takut berbuat maksiat
( QS. Qaf ( 50 ) : 16 )
4. Aku tahu bahwa mati pasti datang, maka aku sibuk untuk
mempersiapkannya ( QS. AIi - Imran ( 3 ) : 185 )