Dokumen tersebut membahas isu-isu etika, sosial, dan politik yang muncul dari sistem informasi, termasuk privasi data, kepemilikan hak kekayaan intelektual, akuntabilitas dan pengendalian, serta dampaknya terhadap kualitas hidup. Dibahas pula prinsip-prinsip etika yang relevan untuk menganalisis dilema etika dan hubungan antara isu-isu etika, sosial, dan politik yang terkait dengan penggunaan
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
ISI SOSIAL DAN ETIKA
1. ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Dibuat oleh :
Christina Aprilyani (55517110057)
Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2017
2. TREN TEKNOLOGI UTAMA YANG MEMUNCULKAN ISU ETIKA
Ada empat tren teknologi utama yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan etika ini, yaitu:
1. Kecepatan komputasi berlipat dua kali setiap 18 bulan, Pengaruh → Banyak organisasi
bergantung pada sistem komputer untuk operasi yang penting.
2. Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat, Pengaruh → perusahaan dapat dengan mudah
memelihara secara terperinci masing-masing basis datanya.
3. Kemajuan analisis data, Pengaruh → perusahaan dapat menganalisis data berukuran besar
yang diperoleh secara terpisah untuk mengembangkan profil yang terperinci aas perikau
individu.
4. Kemajuan jaringan dan internet, Pengaruh → menyalin data dari lokasi ke lokasi yang lain dan
mendapatkan data pribadi dari lokasi yang jauh menjadi sangat mudah.
5. Kemajuan dalam penyimpanan data telah menyebabkan kejahatan rutin atas privasi individu
menjadi murah dan efektif. Siste penyimpanan data yang besar telah cukup murah untuk suatu
daerah dan bahkan perusahaan eceran lokal menggunakannya dalam mengidentifikasi
pelanggannya.
6. Penggunaan komputer untuk menggabungkan data dari sumber yang banyak ini dan
menghasilkan dokumen elektronik berisi informasi perorangan yang terperinci disebut profiling.
Sebuah teknologi analisis data terbaru yang disebut nonobvious relationship awareness (NORA)
telah memberikan lebih banyak kapasitas profiling bagi sektor swasta dan pemerintah. NORA
dapat mengambil informasi tentang seseorang dari berbagai sumber yang terpisah, seperti
aplikasi karyawan, catatan telepon, daftar pelanggan, dan daftar orang-orang yang dicari. Dan
mengaitkan hubungan untuk memperoleh koneksi tersembunyi yang tidak jelas yang mungkin
dapat membantu mengedintifikasi pelaku kejahatan atau teroris.
Perkembanagn jaringan komunikasi digital dunia yang secara luas tersedia untuk individu dan
perusahaan menimbulkan banyak perhatian etika dan sosial.
ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih. Etika adalah
tentang pilihan masing-masing orang.
KONSEP DASAR: TANGGUNG JAWAB, AKUNTABILITAS, DAN LIABILITAS
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk
setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya. Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah
elemen penting dari tindakan etika.
Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial: ini berarti bahwa
ada mekanisme yang menetukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa
yang bertanggung jawab.
Liabilitas (liability) adalah ciri dari sistem politis dimana suatu badan hukum mengambil peranan
yang memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh
pelaku,sistem atau organisasi lain.
3. ANALISIS ETIKA
Ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya memunculkan isu etika,bagaimana sehatusnya
anda menganalisis masalah ini? Proses lima langkah berikut dapat membantu.
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
2. Didefinisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil denagn beralasan.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.
PRINSIP ETIKA KANDIDAT
1. Perlakuan orang lain seperti apa yang anda harapkan dari orang lain (Golden Rule).
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak baik
untuk dilakukan oleh siapapun juga.
3. Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat diambil.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur.
5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit.
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang
kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain (disebut dengan aturan etika “tidak ada makan
siang gratis”-ethical “no free lunch” rule).
HAK INFORMASI: PRIVASI DAN KEBEBASAN DI ERA INTERNET
Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari
individu atau organisasi lain,termasuk negara.
HAK KEKAYAAN: KEKAYAAN INTELEKTUAL
Kekayaan intelektual dilindungi oleh berbagai perlindungan dalam tiga tradisi sah yang berbeda
yaitu Rahasia dagang, Hak cipta, dan Hak paten.
4. BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu kewajiban manajerial adalah membuat keputusan terbuka yang merupakan refleksi
dari pemahaman isu-isu etika dan sosial serta isu-isu bisnis disekitar pemanfaatan system
informasi. Pada makalah ini akan dibahas apa saja isu-isu etika,sosial, dan politik yang
disebabkan oleh system informasi? Apakah ada prinsip-prinsip khusus untuk perilaku yang bisa
digunakan sebagai penuntun pengambilan keputusan mengenai dilema etika? Serta sejumlah
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada pembahasan ini.
BAB 2
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial
yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi
internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti
individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan
tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan
akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar
untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat serta
melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat
informasi.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika mempengaruhi
individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang kandang
menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada diri
seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik
sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan
arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan
tindakan yang benar.
Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup 5(lima) dimensi
moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau
membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui
teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
5. Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual sebagai
kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi.
Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit
untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan
atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang
dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang
membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut
tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi
individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan
dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak
menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari
kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat
bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari
segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka
menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka, kelalaian dan
menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak akan fokus
mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak tenaga mereka,
tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan
anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress
berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-
tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang, karena
melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu
stress yang timbul dari penggunaan komputer. Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan
teknologi seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah
diambil alih oleh teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa
adanya sistem informasi dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri
yang bisa berakibat buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial
dan penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu.
Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai
pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem
informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan social yang besar dan membahayakan
6. distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat signifikan
seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber keuntungan. Satu
keuntungan besar dari system computer kontemporer adalah kemudahan menganalisis,
kemudahan mengirimkan, dan berbagi pakai informasi digital diantara banyak orang. Namun
pada saat yang sama, kemampuan yang tangguh ini juga menciptakan peluang-peluang baru
untuk berlawanan dengan hukum yang berlaku atau merugikan orang lain. Keseimbangan antara
kenyamanan dan implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan teknologi m-commerce untuk
melacak pelanggan dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak diinginkan, merupakan salah satu
isu etika yang menonjol yang ditimbulkan oleh system informasi kontemporer.
Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan social dari
system informasi. Internet dan teknologi perusahaan digital yang mempermudah segala
pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, integrasi, dan penyebaran informasi
mengedepankan perhatian-perhatian baru mengenai penggunaan secara tepat informasi
pelanggan, perlindungan kerahasiaan data pribadi, dan perlindungan hak milik intelektual.
Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual pada internet sekarang
ini sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan isu-isu etika lainnya yang muncul akibat
penggunaan system informasi secara luas. Termasuk didalamnya adalah penetapan tanggung
jawab untuk konsekuensi-konsekuensi dari system informasi, penetapanr standar untuk
mengamankan kualitas system yang melindungi keamanan individu dan masyarakat.
1. Memahami isu-isu etika dan social yang terkait dengan system
Etika adalah prinsip-prinsip mengenai kebenaran dan kekeliruan yang bisa digunakan individu,
bertindak sebagai agen-agen moral bebas, utnuk membuat pilihan-pilihan untuk menuntun
perilakunya. Teknologi informasi dan system informasi mengangkat masalah-masalah etika baik
untuk individu maupun masyarakat karena menciptakan peluang-peluang untuk perubahan social
yang intens, sehingga mengancam kekuatan distribusi yang ada, uang, hak-hak, dan kewajiban.
Seperti layaknya teknologi yang lain, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio,teknologi
informasi bisa digunakan juga untuk mencapai perkembangan social, namun bisa juga digunakan
untuk melakukan tindakan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial. Perkembangan teknologi
informasi akan menghasilkan banyak keuntungan sekaligus kerugian
7. Model untuk mempelajari isu-isu etika, social dan politik
Isu-isu etika, social dan politik saling terkait erat. Dilema etika yang mungkin anda hadapi
sebagai seorang manajer biasanya tercermin dalam debat social dan politik. Salah satu cara untuk
mempelajari relasi ini ditunjukan pada gambar diatas.
Kita bisa menggunakan model tersebut untuk menggambarkan dinamika yang menghubungkan
isu-isu etika, social, dan politik. Model ini juga berguna untuk mengidentifikasi dimensi moral
utama dari “masyarakat informasi”, yang bisa memotong beragam level tindakan individu,
social, dan politik.
Dimensi moral era informasi
Isu-isu etika, social, dan politik yang penting yang diangkat oleh system informasi mencakup
dimensi-dimensi moral sebagai berikut:
Hak-hak informasi dan kewajiban : Hak-hak informasi apa yang dimiliki individu dan
organisasi yang berkaitan dengan informasi mengenai dirinya sendiri? Apa saja yang
dilindunginya? Kewajiban-kewajiban apa yang dimiliki oleh individu dan organisasi
mengenai informasi tersebut?
Hak kepemilikan : Bagaimana hak milik intelektual tradisional bisa terlindungi dalam
masyarakat digital dimana pelacakan dan pelaporan mengenai kepemilikan sangat susah
dilakukan, dan mengabaikan hak milik seperti itu sangat mudah untuk dilakukan?
Pertanggung jawaban dan control : Siapa yang bertanggung jawab atas segala kejadian
yang merugikan informasi individu dan kolektif serta hak-hak kepemilikan?
Kualitas system : Standar baku apa untuk data dan kualitas system yang harus diminta
untuk member perlindungan atas hak-hak individu dan keamanan masyarakat?
Kualitas hidup : Nilai-nilai apa yang harus dipelihara dalam masyarakat informasi dan
pengetahuan? Institusi apa yang harus kami lindungi dari penyalah gunaan terhadap
8. informasi? Nilai-nilai cultural dan praktik-praktik apa yang didukung oleh teknologi
informasi baru?
Tren-tren teknologi yang mengangkat isu-isu etika
Isu-isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi, isu-isu itu merupakan
perhatian yang terusa-menerus ada pada masyarakat bebas dimanapun. Namun demikian,
teknologi informasi semakin mempertinggi perhatian atas etika, memberi tekanan pada
pengaturan-pengaturan social yang ada, dan membuat hukum yang telah ada menjadi kuno/ tidak
berlaku secara luas atau sedikit pincang. Ada empat tren teknologi yang bertanggung jawab atas
tekanan-tekanan etika dan keempatnya terangkum pada table dibawah ini.
Tren Dampak Kelebihan Keterangan
Kekuatan komputasi
berlipatganda tiap 18
bulan
Semakin banyak
organisasi bergantung
pada system computer
untuk menjalankan
operasi-operasi
penting
Biaya/ongkos
penyimpanan data
menurun secara
drastis
Organisasi bias
dibangun dengan
mudah membangun
dan memelihara
database individu
secara lebih rinci
Kemajuan-kemajuan
analisis data
Perusahaan bisa
menganalisis
sejumlah besar data
secara cepat dan
membuat profil
individu terinci.
Kemajuan-kemajuan
pada internet dan
teknologi jaringan
Semakin mudah
menyalin dan
mengakses data
personil dari satu
lokasi ke lokasi
lainnya.
Berlipatgandanya kekuatan komputasi tiap 18 bulan semakin memungkinkan bagi sebagian besar
organisasi untuk memanfaatkan system informasi dalam proses produksinya. Hasilnya adalah,
ketergantungan kita kepada system dan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada system serta
kualitas data yang buruk juga semakin meningkat. Aturan-aturan social dan hukum belum
mengatur ketergantungan seperti ini. Standar baku untuk menyakinkan akurasi dan kemantapan
system informasi belum secara universal diterima atau diupayakan.
Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi penyimpanan data dan penurunan drastis biaya
penyimpanan data memungkinkan pembuatan beragam database mengenai individu-karyawan,
pelanggan, konsumen dan pemeliharaannya oleh organisasi pulik dan pribadi. Kemajuan-
kemajuan dalam bidang penyimpanan data ini juga memungkinkan semakin mudahnya
penyalahgunaan data pribadi dan kerahasiaan pribadi. Sistem penyimpanan data yang besar
sudah cukup mudah bagi wilayah tertentu dan bahkan bagi perusahaan retail local untuk
digunakan sebagai media identifikasi pelanggan.
9. Kemajuan-kemajuan dalam teknik analisis data dalam jumlah besar merupakan tren teknologi
ketiga yang menggarisbawahi perhatian terhadap bidang etika,karena memungkinkan perusahaan
untuk menemukan informasi lebih rinci mengenai individu. Dengan teknologi system informasi
kontemporer, perusahaan bisa merangkaikan dan mengkombinasikan bernmacam ragam
informasi yang tersimpan pada computer secara lebih mudah daripada pada masa lalu.
Suatu teknologi analisis data yang disebut non-obvious relationship awareness (NORA)
memungkinkan bagi sector pemerintahan maupun pribadi untuk melaksanakan proses profiling
secara lebih baik. NORA bisa mengambil informasi mengenai orang-orang dari beragam sumber
terpisah. Teknologi NORA ini bisa memindai data dan mengekstrak informasi sewaktu data
sedang dibuat sehingga bisa, . Teknologi ini bermanfaat sebagai alat bantu canggih untuk
keamanan wilayah negeri, namun memiliki implikasi kerahasiaan pribadi.
1. Etika pada masyarakat informasi
Etika berkaitan dengan manusia yang memiliki kebebasan memilih. Etika berkaitan dengan
pilihan individu: sewaktu berhadapan dengan beragam alternative tindakan, apa yang menjadi
pilihan moral yang benar? Apa saja fitur-fitur utama dari “pilihan etis”?
Konsep-konsep dasar : Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan Pertanggungjawaban secara
hukum
Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas
konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tanggung jawab (responsibilty) adalah sebuah elemen
penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya,
kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda
buat.Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini berarti
bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung
jawab, siapa yang bertanggung jawab. Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur system
politik dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan oindividu untuk
dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, system, atau organisasi.
Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan merupakan proses yang
diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan mengarah keotoritas yang lebih
tinggin untuk memastikan bahwa hukum tersebut diterapkan secara benar.
Analisis Etika
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda
Prinsip-prinsip etika
Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat keputusan
adalah :
10. 1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu tidak baik
untuk dilakukan oleh siapa pun juga
3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk
diambil.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur
5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang
kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain.
Walaupun aturan-aturan etika ini tidak bisa member tuntunan praktis, namun tindakan-tindakan
yang belum bisa dikatakan sejalan dengan aturan-aturan ini perlu mendapat perhatian yang lebih
banyakdan diwaspadai. Kemunculan perilaku non-etis yang belum jelas itu mungkin sama
merugikannya dengan perilaku non-etis yang nyata bagi anda dan perusahaan anda.
Aturan-aturan perilaku professional
Jika sekelompok orang mengklaim bahwa mereka professional, maka mereka memegang hak-
hak dan kewajiban-kewajiban khusus karena klaim khusus mereka atas pengetahuan,
kebijaksanaan, dan rasa hormat. Aturan-aturan professional pelaksanaan dipromulgasikan oleh
perkumpulan para professional seperti American Medical Association (AMA), American Bar
Association (ABA), Association of Information Technology Proffesionals (AITP), dan
Association of Computing Machinery (ACM). Para kelompok professional ini bertanggung
jawab atas peraturan parsial dari profesi mereka dengan menetapkan jalan masuk kualifikasi dan
kompetensi. Kode etik adalah janji-janji oleh kamu profesi untuk mengatur dirinya sendiri dalam
minat umum kemasyarakatan.
Beberapa dilema etika
Sistem informasi telah menciptakan dilemma-dilema etika baru dimasa sekumpulan minat saling
berbenturan satu sama lain. Misalnya, sebagian besar perusahaan telepon terkemuka diAmerika
Serikat memanfaatkan teknologi informasi untuk merampingkan satuan kerjanya. Perangkat
lunak pengenal suara bisa mengurangi kebutuhan atas operator manusia, yaitu dengan
memasangnya pada computer agar mengenali respons pelanggan atas serangkaian pertanyaan
yang sudah terkomputerisasi.
Sebagian besar perusahaan memonitor apa yang sedang dilakukan para karyawannya di internet
dengan maksud mencegah mereka membuang-buang sumber-sumber daya perusahaan untuk
aktivitas non-bisnis. Perkumpulan Komputer Internasional memecat sedikitnya 10 karyawan
dikantornya di Herndon pada bulan Desember 2000 karena mengirimkan e-mail yang berbau
seks secara eksplisit. Perusahaan Xerox memecat 40 pekerjanya di tahun 1999 karena lebih
banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di Web. Perusahaan yakin mereka mempunyai
hak untuk memonitor e-mail karyawan dan penggunaan web karena fasilitas itu milik mereka
dan penggunaannnya dimaksudkan untuk tujuan bisnis saja, dan menciptakan fasilitas untuk
maksud-maksud bisnis.
11. Dalam tiap kesempatan, Anda bisa menemukan persaingan nilai, dengan kelompok-kelompok
yang berada dalam suatu debat. Perusahaan mungkin beralasan, misalnya, bahwa mereka punya
hak untuk menggunakan system informasi untuk meningkatkan produktivitas dan memperkecil
satuan kerjanya sehingga bisa mengurangi biaya dan tetap berada pada bisnis. Karyawan-
karyawan yang digantikan oleh system informasi mungkin beralasan bahwa pemilik perusahaan
memiliki semacam kewajiban bagi kesejahteraannya. Pemilik bisnis mungkin merasa
bertanggung jawab untuk memonitor e-mail karyawan dan penggunaan internet untuk
meminimalkan kebocoran produktivitas.
Para karyawan mungkin percaya bahwa mereka harus mampu menggunakan internet untuk
mengerjakan tugas-tugas pribadi yang ringan sebagai ganti penggunaan telepon. Suatu analisis
yang lebih dekat mengenai fakta-fakta kadang kala bisa menghasilkan solusi kompromi yang
member “sebagian keuntungan” untuk setiap sisi.
1. Dimensi-dimensi moral dari system informasi
Pada bagian ini, kita akan lebih mendalami lima dimensi moral dari system informasi. Dalam
tiap dimensi kita mengidentifikasi level analisis etika, social, dan politik dan
menggunakancontoh-contoh nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai terkait, pihak-pihak yang
berkepentingan (Stakeholder), dan pilihan-pilihan yang diambil.
Hak-hak informasi: kebebasan pribadi dan kebebasan dalam era internet
Kebebasan pribadi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau
intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk negara.Keinginan untuk tidak diganggu
juga terjadi pada tempat kerja; berjuta-juta karyawan menjadi subjek pengawasan elektronik dan
bentuk-bentuk pengawasan berteknologi tinggi. Teknologi informasi dan system mengancam
keinginan individu atas kebebasan pribadi dengan memungkinkannya invasi kebebasan pribadi
secara mudah, murah, dan efektif.
Kebebasan pribadi dilindungi melalui konstitusi di AS, Canada, dan Jerman dalam beragam cara,
juga di Negara-negaara lainnya melalui beragam undang-undang. Di Amerika Serikat, klaim
kebebasan pribadi dilindungi terutama oleh Amandemen Pertama yang member jaminan
kebebasan berbicara dan berkumpul, perlindungan Amandemen keempat melawan pencarian tak
beralasan dan perampasan dokumen-dokumen pribadi atas rumah, dan jaminan atas proses
penggunaan hak. Undang-Undang Kebebasan Pribadi tahun 1974 merupakan yang paling
penting diantara perundang-undangan tersebut, karena mengatur pengumpulan, penggunaan, dan
pengungkapan informasi di wilayah Negara bagian. Masa kini, sebagian besar hukum kebebasan
pribadi Negara bagian AS hanya berlaku pada pemerintah federal dan mengatur hanya beberapa
wilayah sector kebebasan pribadi.
Sebagian besar hukum kebebasan pribadi Amerika dan Eropa didasarkan pada aturan yang
disebut Fair Information Practices (FIP) atau Praktik Informasi yang Adil yang pertama-tama
ditetapkan dalam laporan yang dibuat pada tahun 1973 oleh komite penasehat pemerintah federal
(Kementrian Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan AS, 1973). Praktik Informasi yang Adil
(FIP) adalah serangkaian prinsip yang mengatur pengumpulan dan pemanfaatan informasi
12. mengenai individu. Prinsip-prinsip FIP didasarkan pada gagasan mengenai “kesaling-
ketergantungan minat” antar pemegang dokumen dan individu. Individu memiliki keikutsertaan
dalam transaksi, sedsangkan pemegang dokumen biasanya perwakilan bisnis atau pemerintahan
membutuhkan informasi mengenai individu untuk mendukung transaksi. Setelah terkumpul,
individu mempertahankan minat itu pada dokumen, dan dokumen mungkin digunakan untuk
mendukung aktivitas lain tanpa persetujuan individu. Ditahun 1998, Komite Perdagangan
Federal (Federal Trade Commission) FTC menyatakan kembali dan memperluas peraturan FIP
untuk member tuntunan bagi perlindunga kebebasan pribadi secara online.
Tabel Prinsip Praktik Informasi yang adil dari FTC
Perhatian/kesadaran
(prinsip inti)
Web site harus
menyingkapkan
praktik-praktik
informasinya
sebelum
mengumpulkan
data. Mencakup
identifikasi
pengumpulan,
penggunaan data,
penerima data
lainnya. Dan
kualitas data
Pilihan/Persetujuan
(prinsip inti)
Harus ada otoritas
sah pemilihan
yang
memungkinkan
konsumen
memilih
bagaimana
informasi
mengenai dirinya
digunakan untuk
tujuan lain selain
untuk mendukung
transaksi,
termasuk
penggunaan
internal dan
pengalihannya
kepada pihak
ketiga.
Akses/partisipasi
Konsumen harus
dimungkinkan
melihat kembali
dan menguji
keakuratan dan
kelengkapan data
terkumpul
mengenai dirinya
dalam proses yang
singkat dan murah.
Keamanan
Pengumpulanm
data harus
bertanggung jawab
untuk memastikan
bahwa informasi
konsumen akurat
dan aman dari
pemanfaatan yang
tidak berhak.
Pelaksanaan
Harus ada
mekanisme untuk
melaksanakan
prinsip-prinsip
PIA. Hal ini dapat
menyangkut
peraturan diri,
peraturan yang
memungkinkan
konsumen
dipulihkan dari
pelanggaran atas
13. informasi dirinya,
atau perundangan
dan hukum federal
lain.
FIP dan FTC digunakan sebagai penuntun untuk mengarahkan perubahan-perubahan dalam
perundang-undangan mengenai kebebasan pribadi. Pada bulan juli 1998, Kongres AS menyetujui
Undang-Undang Pelindungan Kebebasan Pribadi Online Anak-Anak (COPPA), mengharuskan
website membuat izin orang tua sebelum melakukan pengumpulan informasi pada anak-anak
dibawah usia 13 tahun. (Hukum ini mengandung bahaya penyalahgunaan). FTC
merekomendasikan perundangan tambahan untuk melindungi kebebasan pribadi konsumen
online dalam jaringan periklanan seperti DoubleClick, yang mengumpulkan catatan aktivitas
web konsumen untuk membuat profil detail yang kemudian digunakan oleh perusahaan lainnya
untuk menargetkan iklan online. Perundangan kebebasan pribadi e-commerce lainnya berpusat
pada perlindungan penggunaan kode identifikasi pribadi (PIN=Personal Identification Number)
online seperti kode jaminan social, pembatasan e-mail, dan pelanggaran penggunaan program
“spyware” yang bisa mencetak aktivitas online pengguna tanpa sepengetahuan pengguna.
Perlindungan kebebasan pribadi juga ditambahkan pada hukum-hukum yang dikeluarkan akhir-
akhir ini yang mengatur layanan keuangan dan perlindungan pemeliharaan dan pengiriman
informasi kesehatan mengenai individu. Undang-Undang Gramm-Leach-Bliley 1999, yang
mencabut batasan-batasan terdahulu mengenai afiliasi antar bank, perusahaan sekuritas, dan
perusahaan asuransi, mencakup beberapa perlindungan kebebasan pribadi bagi konsumen
layanan keuangan. Semua institusi keuangan harus lebih transparan mengenai kebijakan-
kebijakan dan praktik-praktik yang dilakukannya untuk melindungi kebebasan pribadi dalam hal
informasi pribadi non-publik, dan untuk memungkinkan konsumen mengelola sendiri pengaturan
bagi-pakai informasi pribadi dengan pihak ketiga. Undang-Undang Kewajiban Asuransi
Kecelakaan (HIPAA) 1996 mencantumkan aturan-aturan perlindungan kebebasan pribadi unuk
catatan-catatan medis yang telah diselesaikan penyusunannya pada 14 April 2002. Hukum
tersebut member wewenang kepada pasien untuk mengakses catatan medis merek yang disimpan
oleh penyedia jasa medis, rumah sakit, dan pemberi asuransi kesehatan, selain itu juga member
hak penuh untuk mengatur penggunaan atau pengungkapan catatan tersebut.
Tantangan-tantangan internet bagi kebebasan pribadi
Teknologi Internet membawa tantangan-tantangan baru terhadap perlindungan kebebasan
individu. Informasi yang dikirimkan melalui jaringan memiliki peluang melewati beragam
system computer sebelum pada akhirnya sampai ke tujuan akhir. Masing-masing system itu
mampu melakukan pemantauan, penangkapan, dan penyimpanan komunikasi
yang melewatinya.
Sangat dimungkinkan untuk merekam banyak aktivitas online, termasuk newsgroups atau file-
file apa yang diakses oleh seseorang, Website dan halaman Web mana yang telah dikunjungi
oleh seseorang, dan item-item apa yang telah diakses atau dibali melalui Web. Semua tindakan
pemantauan dan pelacakan ini terlaksana di latar belakang tanpa sepengetahuan pengunjung.
Alat-alat untuk memantau kunjungan World Wide Web menjadi terkenal karena membantu
14. organisasi untuk menentukan siapa yang mengunjungi Website mereka dan bagaimana
menyusun sasaran promosi secara lebih baik. (Sebagian perusahaanjuga melakukan pemantauan
penggunaan Internet pada karyawannya; seberapa jauh mereka memanfaatkan sumber-sumber
milik perusahaan.) Website retail sekarang memiliki akses ke perangkat lunak yang memungkin
mereka untuk memperhatikan perilaku belanja online dari individu atau kelompok, sementara
mereka mengunjungi Web site dan melakukan pembelian. Tuntutan komersil untuk informasi
pribadi ini tampaknya tidak pernah akan terpuaskan.
Website bisa mempelajari identitas pengunjungnya jika si pengunjung secara sukarela
melakukan registrasi pada Web site tersebut untuk melakukan pembelian produk atau jasa atau
mendapat layanan gratis, misal informasi. Web site juga bisa mengambil informasi mengenai
pengunjung tanpa sepengetahuan mereka melalui teknologi “cookie”. Cookies adalah file-file
berukulan kecil yang disimpan pada hard disk computer sewaktu pengunjung mengunjungi
website tertentu.
Sebagai tambahan atas pengesahan secara hukum, dikembangkan beragam teknologi baru untuk
member perlindungan kebebasan pribadi pengguna selama melakukan interaksi pada Website.
Sebagian besar alat ini digunakan untuk mengenkripsi e-mali, untuk membuat aktivitas e-mail
atau berselancar di Web tampak anonym, atau untuk mencegah agar computer pengguna tidak
menerima “cookies”
Minat sekarang berkembang dalam alat-alat yang bisa membantu pengguna menentukan jenis
data pribadi apa yang bisa diekstrak oleh Website. Platform Acuan Kebebasan Pribadi (Platform
for Prifacy Preference) dikenal dengan sebutan P3P, memungkinkan komunikasi otomatis
mengenai kebijakan-kebijakan kebebasan pribadi antara situs-situs e-commerce dan para
pengunjungnya. P3P memberikan standar untuk mengkomunikasikan kebijakan kebebasan
pribadi Web site kepada para pengguna internet dan untuk membandingkan kebijakan tersebut
dengan acuan-acuan pengguna atau dengan standar lainnya, misalnya penuntun dari FIP FTC
atau Instruksi Perlindungan Data dari Komisi Eropa. Pengguna bisa menggunakan P3P untuk
memilih tingkat privasi yang diinginkan sewaktu berinteraksi dengan Website.
Standar P3P memungkinkan Website untuk memplubikasi kebijakan menmgenai kebebasan
pribadi dalam format yang bisa dipahami oleh computer. Jika sudah sesuai dengan aturanm-
aturan P3P, kebijakan kebebasan pribadi menjadi bagian dari perangkat lunak untuk masing-
masing bagian dari perangkat lunak untuk masing-masing halaman Web. Para pengguna yang
menggunakan versi Microsoft Internet Explorer versi terakhir bisa mengakses dan membaca
kebijakan kebebasan pribadi P3P dan daftar semua cookie yang berasal dari Website tersebut.
Internet Explorer memungkinkan penggunanya untuk melakukan pengaturan computer agar
menampilkan semua cookie atau sebagian saja sesuai tingkat privasi. Misalnya, level “medium”
m,enerima cookies dari situs “pihak-pertapa” yang memiliki kebijakan opt-in atau op-out, namun
menolak cookies pihak ketiga yang menggunakan pengidentifikasi informasi pribadi tanpa
kebijakan opt-in.
15. Fungsi Perlindungan
Kebebasan Pribadi
Keterangan Contoh
Pengelolaan Cookies Memblokir atau membatasi
cookies dari penempatannya
pada komputer pengguna
Microsoft Internet Explorer 5
dan 6 CookieCrusher
Memblokir Iklan Mengendalikan iklan yang
muncul (pop-up) berdasarkan
profil pengguna dan mencegah
iklan tersebut melakukan
pengumpulan atau pengiriman
informasi.
AdSubstract
Mengekripsi e-mail atau data Mengacak e-mail atau data
sehingga tidak bisa dibaca
Pretty Good Privacy
Menganonimkan Memungkinkan pengguna
berselancar pada Web tanpa
teridentifikasi atau
mengirimkan e-mail anonim
Anonimyzer.com
Namun demikian, P3P hanya bekerja dengan Web site yang menjadi anggota konsorsium World
Wide Web yang telah menerjemahkan kebijakan kebebasan pribadi pada Web sitenya ke dalam
format P3P. Teknologi ini akan menampilkan cookies dari Web site yang bukan bagian dari
konsorsium, namun pengguna tidak bisa mendapatkan informasi pengirim atau pernyataan
kebebasan pribadi. Para pengguna juga perlu mendapat pengarahan mengenai interpretasi
pernyataan privasi perusahaan dan level privasi P3P.
Isu-isu etika
Isu-isu etika mengenai kebebasan pribadi dalam era informasi ini adalah sebagai berikut : Dalam
kondisi apa saya (Anda) dianggap menyerang atau melanggar kebebasan pribadi seseorang?
Peraturan-peraturan apa yang berbicara mengenai interferensi kehidupan orang lain melalui
pengawasan secara diam-diam, melalui penelitian pasar, atau melalui medium apa pun? Apakah
kita perlu memeberitau orang yang bersangkutan jika ingin mengambil data-data informasi
dirinya? Haruskah kita mengumumkan kepada orang-orang bahwa kita menggunakan informasi
yang terkumpul untuk tujuan review karyawan.
Isu-isu sosial
Isu-isu sosial mengenai kebebasan pribadi menaruh perhatian pada perkembangan “pengharapan
kebebasan pribadi” atau norma-norma kebebasan pribadi, dan sikap punlik. Dalam wilayah
kehidupan apa kita, sebagai masyarakat, harus mendorong orang-orang untuk berfikir bahwa
mereka ada pada “wilayah pribadi” sebagai lawan dari sudut pandang public? Misalnya,
haruskah kita sebagai seorang anggota masyarakat mendukung orang-orang untuk
mengembangkan pengharapan kebebasan pribadi sewaktu menggunakan e-mail, telepon seluler,
bulletin board, system posral, tempat kerja, atau jalan raya? Haruskah pengharapan-pengharapan
kebebasan pribadi meluas sampai menimbulkan konspirator kejahatan?
16. Isu-isu politik
Isu-isu politik mengenai kebebasan pribadi menaruh perhatian pada perkembangan perundang-
undangan yang mengatur relasi antara pemegang dokumen/catatan dan individu. Haruskah kita
mengizinkan FBI untuk mengawasi e-mail agar bisa melacak penjahat atau teroris. Sampai
sejauh apa situs-situs e-commerce dan bisnis lainnya dimungkinkan untuk mempertahankan data
pribadi mengenai individu?
Hak-hak kepemilikan : Properti Intelektual
Rahasia Dagang
Produk karya intelektual apapun yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat
diklasifikasikan sebagai rahasia dagang, asalkan hak itu tidak didasarkan pada informasi di
domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara.
Hak cipta
Hak cipta (copyright) adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta
kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apa pun
selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal dunia. Maksud
dari undang-undang hak cipta ini adalah mendorong kreativitas dan penciptaan dengan
memastikan bahwa seseirang yang kreatif tersebut menerima manfaat keuangan dan yang
lainnya atas hasil karyanya.
Hak paten
Hak paten (patent) memberikan hak monopoli ekslusif kepada pemilik gagasan yang
melatarbelakangi suatu penemuan selama 20 tahun. Maksud kongres AS dibalik undang-undang
hak paten adalah untuk memastikan bahwa penemuan mesin, perangkat atau metode yang baru
akan menerima upah uang dan lainnya atas usahanya dan masih dapat memperluas penggunaan
dari penemuan itu dengan gagasan tersebut sesuai lisensi hak paten. Pemberian hak paten
ditentukan oleh Badan Hak Paten AS dan mengandalkan hasil putusan pengadilan.
Isu-isu etika
Isu-isu etika pokok menaruh perhatian pada perlindungan kepemilikan intelektual seperti
perangkat lunak, buku digital, musik digital, video digital. Haruskah saya(Anda) menggandakan
sebagian perangkat lunak atau materi digital yang dilindungi oleh rahasia dagang, hak cipta, dan
atau paten untuk tujuan pribadi? Apakah ada nilai yang berkelanjutan dalam melindungi
kepemilikan intelektual jjika bisa dengan mudahnya digandakan dan didistribusikan melalui
internet.
Isu-isu sosial
17. Ada beberapa isu sosial yang berhubungan dengan kepemilikan yang diangkat oleh teknologi
informasi baru. Sebagian besar ahli setuju bahwa hukum kepemilikan intelektual sekarang ini
kurang berfungsi dengan era informasi. Laporan penelitian yang dilakukan di Amerikan
menyebutkan bahwa secara rutin beberapa hukum kepemilikan dilanggar-mulai dari pengutipan
tanpa izin terhadap cuplikan dokumen hingga penggandaan buku dan perangkat lunak.
Kemudahan menggandakan perangkat lunak dan content digital semakin membuat kita sebagai
bagian dari masyarakat pelanggar hukum. Pencurian rutin seperti ini secara signifikan
mengancam penyebaran bentuk-bentuk teknologi baru dan, karena itu mengancam pula
kemajuan-kemajuan dalam produktivitas dan kehidupan sosial yang lebih baik.
Isu-isu politik
Isu politik utama yang berhubungan dengan kepemilikan menaruh perhatian pada penyusunan
ukuran-ukuran perlindungan kepemilikan untuk melindungi investasi yang dibuat oleh pencipta
perangkat lunak, buku-buku digital, dan hiburan digital. Microsoft dan 1400 perangkat lunak
lainnya dari perusahaan content informasi tergabung dalam Asosiasi Industri Informasi dan
Perangkat Lunak (SIIA), yang mendorong dikeluarkannya hukum-hukum baru dan pelaksanaan
hukum-hukum yang sudah ada untuk melindungi kepemilikan intelektual di seluruh dunia. SIIA
dibentuk pada 1 januari 1999, dari bergabungnya Asosiasi Penerbit Perangkat Lunak dengan
Ssosiasi Industri Informasi. SIIA menerbitkan hotline anti pembajakan untuk para individu agar
melaporkan aktivitas pembajakan serta menyebarluaskan program edukasi untukm membantu
organisasi melawan pembajakan perangkat lunak dan telah mempublikasi penuntun untuk
karyawan dalam menggunakan perangkat lunak.
Perkumpulan yang menentang SIIA banyaknya kelompok dan jutaan individu yang yakin bahwa
hukum anti pembajakan tidak bisa dilaksanakan dalam era digital dan bahwa perangkat lunak
seharusnya gratis atau dibayar hanya berdasarkan kerelaan. Menurut kelompok-kelompok ini,
ada keuntungan sosial yang lebih besar dari distribusi perangkat lunak secara bebas.
Akuntabilitas, Pertanggung jawaban secara hukum, dan Kontrol
Bersamaan dengan dikeluarkannya hukum-hukum kepemilikan dan kebebasan pribadi, teknologi
informasi baru memberi tantangan atas hukum dan praktik-praktik sosial yang ada yang member
perlindungan kepada individu dan institusi. Jikas seseorang merasa dirugikan disebabkan oleh
mesin yang sebagian dikendalikan oleh perangkat lunak, siapa yang dianggap bertanggung jawab
dan dimintaui pertanggung jawaban ? Haruskah papan pengumuman public atau layanan
el;ektronik seperti Amerika Online mengizinkan p[engiriman materi-materi pornografi atau
materi lainnya yang melanggar hukum (Sebagai pemancar), atau haruskah mereka dianggap
tidak bertanggung jawab atas segala bentuk materi yang dikirimkan oleh penggunannya?
Bagaimana dengan internet? Jika anda meng-outsource proses informasi, dapatkah anda
dianggap vendor eksternal yang bertanggung jawab untuk segala kerugian yang ditanggung oleh
konsumen?
Isu-isu etika
18. Isu-isu etika yang berhubungan dengan pertanggung jawaban disebabkan oleh teknologi
informasi yang baru adalah apakah individu dan organisasi yang menciptakan, menghasilkan,
dan menjual system (baik perangkat keras maupun lunak),secara moril bertanggung jawab untuk
konsekuensi penggunaannya. Jika benar, karena alasan apa? Pertanggung jawaban secara hukum
apa dan kewajiban apa yang harus dipercaya oleh pengguna, dan apa yang harus dipercaya oleh
provider?
Isu-isu sosial
Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggung jawaban menaruh perhatian pada harapan-
harapan bahwa masyarakat seharusnya diberi kemungkinan untuk mengembangkan pelayanan
jasa system informasi. Haruskah individu dan organisasi didorong untuk mengembangkan
perangkat cadangan agar bisa dengan mudah mengantisipasi kegagalan system, atau haruskah
organisasi secara ketat dianggap bertanggung jawab atas layanan system yang diberikan? Jika
organisais secara ketat dianggap bertanggung jawab, dampak apa yang terjadi terhadap
pengembangan system layanan yang baru? Dapatkah masyarakat mengizinkan jaringan dan
papan pengumuman public memasang informasi yang berbau fitnah, ketidakbenaran, dan salah
persepsi sehingga merugikan banyak orang lain? Atau haruskah perusahaan penyedia jasa
informasi membuat sendiri peraturan mereka, termasuk dalam hal penyensoran informasi?
Isu-isu politik
Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggungjawaban adalah debat antara penyedia jasa
informasi untuk segala macam bentuknya (mulai dari developer perangkat lunak sampai
penyedia jasa layanan jaringan), yang menginginkan sedapat mungkin dibebaskan dari
pertanggungjawaban secara hukum (dan berarti memaksimalkan keuntungan mereka), dan
layanan individu-pengguna, organisasi, dan komunitas- yang menginginkan agar organisasi
dianggap bertanggung jawab secara hukum karena member layanan system berkualitas tinggi
(dan berarti nmemaksimalkan kualitas layanannya). Penyedia jasa berargumen bahwa mereka
akan menarik diri dari pasar jika dianggap bertanggungjawab secara hukum, padahal para
pengguna layanan berargumen bahwa hanya jika penyedia jasa mengakui bertanggung jawab
secara hukum, maka mereka merasa mendapat jaminan layanan berkualitas baik dan
mengimbangi kerugian-kerugian yang terjadi. Haruskah perundang-undangan membebankan
tanggung jawab atau membatasi tanggu jawab kepada para penyedia jasa? Perpecah mendasar ini
menjadi pusat beragam konflik politik dan hukum.
Berbagai kejahatan computer yang sudah dikenal oleh masyarakat yaitu:
1. Computer crime (cyber crime), merupakan kegiatan melawan hukum yang dilakukan
dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk
memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.
2. Unauthorized Access to Computer System and Service, merupakan Kejahatan yang
dilakukan dengan memasuki/ menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara
tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer
yang dimasukinya.
19. 3. Illegal Contents, merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke
internet tentang sesuatu hal yang tidak benar dan dapat dianggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban umum.
4. Data Forgery, merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.
5. Cyber Espionage, merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan
komputer (computer network system) pihak sasaran.
6. Cyber Sabotage and Extortion, merupakan kejahatan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem
jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
7. Offense Against Intellectual Property, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap hak
atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.
8. Infringements of Privacy, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap informasi
seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya
ditujukan terhadap keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang tersimpan
secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain akan dapat merugikan
korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM,
cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.
Kasus pertama kejahatan komputer terjadi pada tahun 1966, ketika programmer untuk suatu bank
membuat tambahan diprogram sehingga program tersebut tidak dapat menunjukkan bahwa
pengambilan dari rekeningnya telah melampaui batas. sehingga pada tahun 1984 dalam Kongres
AS menyetujui UU federal yang khusus diterapkan untuk kejahatan computer, yaitu:
1. memberikan saran kepada Kongres mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan
kejahatan komputer terhadap usaha kecil.
2. menetapkan bahwa seseorang yang mendapat akses ke informasi yang berkaitan dengan
pertahanan nasional dan hubungan luar negeri tanpa otorisasi merupakan pelanggaran.
Dengan demikian hukum bagi penggunakan computer berangsur-angsur mulai dikenal dan
semakin bertambah. Beberapa sebab kejahatan computer yaitu:
Aplikasi bisnis yang berbasis komputer atau internet meningkat
Electronic commerce (e-commerce)
Electronic data interchange (EDI)
Desentralisasi server
Transisi dari single vendor ke multi vendor
Teknologi yang semakin canggih
Pada saat ini penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika
seorang manajer, spesialis informasi dan pemakai serta hukum yang berlaku. Hukum paling
mudah diinterpretasikan karena bentuknya tertulis. Di pihak lain, etika tidak didefinisikan secara
persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang sukar dari etika
komputer inilah yang sedang memperoleh banyak perhatian.
20. 1. Perlunya budaya etika
Pendapat umum dalam bisnis bahwa perusahaan mencerminkan kepribadian pemimpinnya.
Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus
etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen
puncak memimpin dengan memberi contoh. Prilaku ini adalah budaya etika. Bagaimana budaya
etika diterapkan merupakan salah satu tugas manajemen puncak yaitu memastikan bahwa konsep
etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua
pegawai.
1. Etika dan jasa informasi
Etika komputer, menurut James H. Moor merupakan analisis mengenai sifat dan dampak sosial
teknologi Komputer untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Oleh karena itu, etika
komputer terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu :
Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat;
Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut
digunakan secara tepat.
Tiga alasan utama atas minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, adalah :
Kelenturan logis, kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang kita
inginkan.
Faktor transformasi, berdasarkan fakta bahwa komputer dapat mengubang secara drastic
cara kita melakukan sesuatu (misalnya penggunaan e-mail, konferensi video, dan
konferensi jarak jauh).
Faktor tak kasat mata, komputer dipandang sebagai kota hitam. Semua operasi internal
komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal tersebut membuka peluang pada
nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit yang tidak terlihat dan
penyalahgunaan yang tidak terlihat.
1. Hak sosial dan komputer
Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer. Hak ini dapat
dipandang dari segi komputer atau dari segi informasi yang dihasilkan computer yaitu:
1. Hak atas komputer
2. Hak atas akses komputer
3. Hak atas keahlian komputer
4. Hak atas spesialis komputer
5. Hak atas pengambilan keputusan
6. Hak atas informasi
7. Hak atas Privacy
8. Hak atas Accuracy
9. Hak atas Property
21. 10. Hak atas Accessibility
Kontrak sosial jasa informasi
Guna memecahkan permasalahan etika komputer, Mason menyarankan bahwa jasa informasi
harus masuk ke dalam suatu kontrak sosial yang memastikan bahwa komputer akan digunakan
untuk kebaikan sosial. Kontrak tersebut menyatakan bahwa :
1. Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi seseorang.
Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan komputer. Hak milik
intelektual akan dilindungi.
2. Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari
ketidaktahuan informasi. Dengan demikian, masyarakat jasa informasi harus bertanggung
jawab atas kontrak sosial yang timbul dari sistem yang dirancang dan diterapkannya.
BAB 3
PENUTUP
Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya. Mereka harus menetapkan kebijakan dan
prosedur dalam hal etika, termasuk penggunaan system informasi secara etis. Manajer juga
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan dilemma-dilema
etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat.
Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi baru
dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam “gray area”
dimana standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan system etika yang baru
untuk era informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan.
Teknologi informasi menghadirkan perubahan-perubahan yang menciptakan isu-isu etika baru
bagi masyarakat untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya. Meningkatkan kekuatan komputasi,
penyimpanan data, dan kemampuan jaringan trmasuk internet bisa memperluas jangkauan
tindakan individu dan organisasi dan memperbesar dampaknya. Kasus dan aninimitas dimana
informasi dikomunikasikan, digandakan, dan diatur dalam lingkungan online, mengedepankan
tantangan-tantangan atas aturan-aturan tradisional mengenai perilaku benar salah.
22. Daftar Pustaka :
Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon.2005.Sistem Informasi Manajemen : Mengelola Perusahaan
Digital.Penerbit Andi : Yogyakarta
(http://safrizalhappy.wordpress.com/2009/07/12/lima-dimensi-moral-dalam-era-informasi/)
http://fadlisim.blogspot.com/2009/10/isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem.html
http://mawaries.wordpress.com/2008/12/02/bab-4-isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasi/
http://nufaisha.wordpress.com/2008/11/30/isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasi/
http://agustinakhalid.wordpress.com/2008/12/02/isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasi/
http://feby.blog.perbanas.ac.id/2009/06/17/isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasi/
https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isu-sosial-dan-etika-dalam-
sistem-informasi/ (Senin, 25 September 2017, pukul 13.00)