program kesenian ekstrakurikuler.
LATAR BELAKANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.
mata pelajaran Seni budaya dan Prakarya di Sekolah Dasar kurang dapat diimplementasikan secara utuh untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Mata Pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya di Sekolah Dasar kurang dapat diimplementasikan karena:
keterbatasan wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru kelas,
ketidakmampuan guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
diperlukan kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni musik, seni tari, seni rupa, dan seni teater.
menekankan pada aktivitas “belajar sambil praktik” (learning by doing), sebagai upaya menstimuli keberanian peserta didik untuk mengekspresikan ide atau gagasan seni mereka.
Kegiatan ini penting kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan kreativitas peserta didik Sekolah Dasar.
Pendekatan pembelajaran menekankan interaksi guru dan peserta didik
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dipandang dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran Kesenian yang diharapkan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dapat menjadi salah satu wadah penanaman nilai-nilai karakter peserta didik dalam melakukan perubahan perilaku; jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan toleransi
Dasar Hukum Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
1.SK Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah.
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3.Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
4. Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Standar Pembinaan Kesiswaan.
6.Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
8.Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
8. Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
9. Kerangka Dasar Kurikulum 2013, pada Landasan Filosofis disebutkan bahwa pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
10. Permendikbud RI Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
FUNGSI
Fungsi Pengembangan,
mendukung berkembangnya kecerdasan personal peserta didik melalui pengembangan minat, bakat/potensi, kreativitas, pembentukan karakter, dan kepemimpinan.
Fungsi Sosial
mengembangkan kemampuan/kompetensi dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik, dengan memberikan kesempatan kepada
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR
PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
DI SEKOLAH DASAR
2. LATAR BELAKANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN
kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat peserta didik.
mata pelajaran Seni budaya dan Prakarya di Sekolah Dasar kurang
dapat diimplementasikan secara utuh untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
3. Mata Pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya di Sekolah Dasar kurang dapat diimplementasikan karena:
keterbatasan wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru
kelas,
ketidakmampuan guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
4. diperlukan kegiatan ekstrakurikuler di bidang
seni musik, seni tari, seni rupa, dan seni teater.
menekankan pada aktivitas “belajar sambil
praktik” (learning by doing), sebagai upaya
menstimuli keberanian peserta didik untuk
mengekspresikan ide atau gagasan seni
mereka.
Kegiatan ini penting kegiatan yang dapat
menumbuhkembangkan kreativitas peserta
didik Sekolah Dasar.
5. Pendekatan pembelajaran menekankan interaksi guru dan
peserta didik
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dipandang dapat mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran Kesenian yang diharapkan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dapat menjadi salah satu
wadah penanaman nilai-nilai karakter peserta didik dalam
melakukan perubahan perilaku; jujur, disiplin, bertanggung jawab,
dan toleransi
.
6. B. Dasar Hukum Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
1. SK Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang Kalender
Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah.
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Standar Pembinaan
Kesiswaan.
5. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
7. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
7. 8. Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
9. Kerangka Dasar Kurikulum 2013, pada Landasan Filosofis disebutkan
bahwa pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.
10. Permendikbud RI Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
8. TUJUAN UMUM PENYUSUNAN PANDUAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
Pedoman pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
di Sekolah Dasar.
Pedoman sekolah untuk mengaktifkan kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar
Pedoman sekolah untuk pengembangan diri peserta didik
di Sekolah Dasar
Pedoman sekolah dalam mengembangkan kompetensi
peserta didik di bidang seni
9. melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler seni musik, tari, rupa, dan
seni teater secara teknis.
menyelenggarakan kegiatan seni musik, tari, rupa, dan seni teater
sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter
peserta didik di Sekolah Dasar.
mengembangkan bakat, minat, dan kreativitas peserta didik dalam
bidang seni musik, tari, rupa, dan seni teater.
mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta
didik dalam bidang seni musik, tari, rupa, dan seni teater.
TUJUAN KHUSUS PENYUSUNAN PANDUAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
SEBAGAI PEDOMAN SEKOLAH UNTUK:
10. MANFAAT PANDUAN
KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
KESENIAN
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan,
dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak
pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni”, ”belajar melalui seni” dan
“belajar tentang seni”.
11. Pendahuluan,
Konsep Dasar Pengembangan Ekstrakurikuler
Kesenian,
Strategi Pelaksanaan Dan Implementasi,
Monitoring,
Evaluasi,
Pelaporan.
SISTEMATIKA PANDUAN ESKTRAKURIKULER KESENIAN
12. BAB II
KONSEP DASAR DAN INDIKATOR
PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER
KESENIAN DI SEKOLAH DASAR
13. kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam mata
pelajaran di Sekolah Dasar.
merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan para
peserta didik di luar jam pelajaran dan dapat
dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah.
kegiatan tambahan atau pilihan karena kegiatan ini
tidak termasuk dalam kegiatan intrakurikuler dan
kokurikuler..
PENGERTIAN
14. sebagai media atau wadah dalam mengembangkan
minat dan bakat peserta didik di bidang kesenian
untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokrasi serta
bertanggungjawab.
TUJUAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
15. FUNGSI
Fungsi Pengembangan,
mendukung berkembangnya kecerdasan personal peserta didik melalui pengembangan minat,
bakat/potensi, kreativitas, pembentukan karakter, dan kepemimpinan.
Fungsi Sosial
mengembangkan kemampuan/kompetensi dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik, dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik
keterampilan sosial, kemampuan berkomunikasi, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
Fungsi Rekreatif
kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks dan menyenangkan. Suasana ini
menunjang proses perkembangan potensi/ kemampuan personal peserta didik. Selain itu,
kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan suasana sekolah lebih menantang dan lebih
menarik bagi peserta didik.
Fungsi Persiapan karir
untuk memfasilitasi kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan bakat dan minat peserta
didik dalam bidang seni.
16. VISI DAN MISI
VISI
berkembangnya potensi seni, kreativitas, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal melalui kegiatan-
kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler.
MISI
Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi, bakat, dan
minat peserta didik dalam bidang kesenian.
Menyelenggarakan sejumlah kegiatan kesenian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan
mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan mandiri dan
kelompok.
17. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
sesuai dengan potensi/bakat peserta didik masing-masing.
Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.
Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan
masing-masing.
Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan
dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.
Membangun motivasi, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat
peserta didik untuk berlatih dengan baik dan giat.
Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.
PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN
18. Seni Musik
Bernyanyi
Bermain Musik
Seni Tari
Tari Tradisi
Tari Kreasi
PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN
Seni Rupa
dua dimensi
tiga dimensi
Seni Teater
Teater Tradisi
Teater Non-Tradisi
20. merupakan sebuah kegiatan yang terencana
untuk mengetahui kondisi pembelajaran
ekstrakurikuler dengan menggunakan
instrumen.
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang
maksimal dalam Ekstrakurikuler Kesenian
dimulai dengan: perencanaan, pelaksanaan,
pengolahan hasil dan pelaporan.
Penerapan evaluasi pembelajaran
Ekstrakurikuler Kesenian untuk masing-masing
bidang kesenian dapat dilihat dalam lampiran.
EVALUASI PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN
21. Tercapainya persamaan persepsi Tim Pembina
Ekstrakurikuker Kesenian Sekolah Dasar
mengenai Panduan Pelaksanaan
Ekstrakurikuker Kesenian.
Terlaksananya kegiatan Ekstrakurikuker
Kesenian Sekolah Dasar di seluruh provinsi di
Indonesia .
Tercapainya penggalian dan pengembangan
seni budaya lokal di tiap daerah di Indonesia
untuk diterapkan pada kegiatan ekstrakurikuler
kesenian di Sekolah Dasar.
INDIKATOR KEBERHASILAN KEGIATAN
24. UNSUR PELAKSANA KEGIATAN
Tim Pengembang adalah Pengawas Sekolah
Penasehat adalah Komite Sekolah,
Penanggung Jawab adalah Kepala Sekolah
Pelaksana Teknis Ekstrakurikuler Kesenian
adalah Guru yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah,
Instruktur Ekstrakurikuler adalah guru atau orang
yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah yang secara
khusus memiliki kompetensi di bidang kesenian.`
26. PESERTA KEGIATAN DAN PENJARINGAN PESERTA
Seni Musik
Penjaringan melalui penelusuran minat dan bakat dengan mengisi formulir pendaftaran.
Seni Tari
Penjaringan peserta didik melalui penelusuran minat dan bakat dengan mengisi
formulir pendaftaran.
Pengelompokan tingkat kemampuan.terdiri atas tingkat dasar (menari) dan lanjut
(menari dan kreativitas)
Seni Rupa
Penjaringan peserta didik penelusuran minat dengan mengisi formulir pendaftaran.
Tidak ada pengelompokan kemampuan.
Seni Teater
Penjaringan peserta didik melalui penelusuran minat dan bakat dengan mengisi
formulir pendaftaran.
Pengelompokan tingkat kemampuan dinilai melalui, keberanian, kemampuan, dan
keterampilan melalui wawancara dan audisi BISA DAN TERAMPIL
27. Dirancang pada awal tahun atau awal semester
Jadwal waktu kegiatan diatur di luar jam mata pelajaran
dilaksanakan 1 (satu) minggu sekali dengan durasi 1–2 jam.
Dalam satu semester dilaksanakan maksimal 18 kali
pertemuan.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
28. PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
Jadwal pelaksanaan
kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian dibuat dan
disesuaikan dengan
jumlah minggu efektif
per semester atau per
tahun.
Jadwal pelaksanaan
kegiatan untuk masing-
masing bidang dapat
dilihat pada lampiran..
29. MEKANISME PENETAPAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
Para Kepala Sekolah
sebagai Penanggung Jawab
di tingkat Kabupaten/ Kota
melaksanakan instruksi dari
Tim Pengembang
(Pengawas Sekolah) untuk
menyelenggarakan kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian di
sekolah masing-masing
Kesesuaian Kurikulum Sekolah
Dasar yang berlaku,
Perkembangan ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik peserta
didik,
Kesesuaian minat dan bakat
peserta didik,
Sarana dan prasarana yang
tersedia,
Ketersediaan sumber daya manusia
( guru/instruktur),
Ketersediaan dan kecukupan dana.
mempertimbangka
n
30. PERENCANAAN KEGIATAN
Di susun dengan mengacu pada Rencana Kerja Sekolah
(RKS)/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS).
Penyusunan Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
meliputi;
Melaksanakan rapat guru dengan pengurus Komite Sekolah untuk
memasukkan rancangan kegiatan Ekstrakurikuler ke dalam RKAS,
Menyusunan rancangan kegiatan Ekstrakurikuler untuk 1 semester
atau 1 tahun
Memasukkan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sesuai hasil
kesepakatan rapat Komite Sekolah pada RKAS,
.
31. Mengkoordinasikan program kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian dengan pihak terkait agar pelaksanaan program
Ekstrakurikuler Kesenian dapat berjalan dengan lancar,
Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada tim
pelaksana Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan
bidangnya,
Membuat rencana evaluasi pelaksanaan kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian secara keseluruhan,
Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja tim pelaksana
agar tercapai kesesuaian hasil kerja.
32. IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN
TEKNIS EKSTRAKURIKULER KESENIAN
Para peserta Workshop Tingkat Nasional (Pembina Tingkat
Provinsi/PTP) dapat menjadi narasumber dalam pelaksanaan
bimbingan teknis Ekstrakurikuler Kesenian di tingkat provinsi,
Peserta Workshop Tingkat Provinsi (Pengawas Sekolah/PS) dapat
menjadi narasumber dalam pelaksanaan bimbingan teknis
Ekstrakurikuler Kesenian di tingkat Kabupaten/Kota,
Peserta Workshop Tingkat Kabupaten/Kota (Kepala Sekolah dan
Guru) yang tergabung dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah
(KKKS) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) dapat melaksanakan
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah masing-masing.
33. BAB IV. MONITORING,
EVALUASI,
DAN PELAPORAN
Monitoring dan Evaluasi dilakukan
dalam rangka pengawasan,
pengontrolan, dan pengendalian
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
34. PELAPORAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
Instruktur kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian bersama-sama dengan
Pelaksana Teknis (Guru) menyusun laporan hasil pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler yang kemudian dilaporkan kepada
Penanggung Jawab Kegiatan (Kepala Sekolah).
Laporan ini kemudian akan menjadi laporan kegiatan sekolah yang
dipertanggungjawabkan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD), Pengawas SD, serta Komite Sekolah dan orang tua peserta
didik.
Secara umum, pelaporan kegiatan berisi tentang susunan program
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian per-semester atau per-tahun,
pelaksanaan kegiatan, dan hasil evaluasi.