SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
Baixar para ler offline
Gender Perspektif Sosial, Budaya
dan Agama
Oleh :
Nailiamani
Perspektif Sosial
 Banyak ilmuan sosial tidak meletakkan disposisi
biologis sebagai penyebab dari perbedaan gender.
Namun, mereka menyatakan bahwa perbedaan ini
terutama berkaitan dengan pengalaman-
pengalaman sosial
 Alice Eagly (2000, 2001) mengajukan teori peran
sosial (social role theory), yang menyatakan bahwa
perbedaan gender terutama diakibatkan oleh
perbedaan yang ekstrem antara perempuan dan
laki-laki (Santrock, 2007)
a. Pengaruh Orang Tua
 Orang tua, misalnya melalui tindakanya, dapat
mempengaruhi perkembangan gender anak-anak dan
remaja (Maccoby, McHale dkk, dalam Santrock, 2007).
Keluarga dengan anak perempuan remaja melaporkan
bahwa mereka mengalami lebih banyak konflik mengenai
seks, pilihan kawan, dan penentuan jam malam,
dibandingkan keluarga yang memiliki anak remaja laki-
laki (Papini & Sebby, dalam Santrock 2007).
 Teori kognisi sosial mengenai gender (social cognitive
theory of gender) menekankan bahwa perkembangan
gender anak-anak dan remaja dipengaruhi oleh
pengamatan dan imitasi mereka terhadap perilaku
gender orang lain, maupun hadiah dan hukuman yang
dialami apabila mereka menampilkan perilaku yang
sesuai atau tidak sesuai dengan gendernya (Santrock,
2007).
b. Saudara Kandung
 Saudara kandung juga memainkan peranan dalam
sosialisasi gender (Galambos dalam Santrock,
2007). Sebuah studi mengungkapkan bahwa dalam
jangka waktu dua tahun di masa remaja awal,
saudara kandung menjadi lebih menyerupai saudara
kandung yang lebih tua dalam hal peran-gender dan
aktivitas waktu luang (McHale dkk., dalam Santrock,
2007).
c. Kawan Sebaya
 Orang tua memberikan model yang pertama dalam
perilaku gender, namun tidak lama kemudian, kawan
sebaya juga berespons dan memberikan model perilaku
maskulin dan feminim (Rubin dkk., dalam Sntrock 2007).
Di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir, anak-anak
memperlihatkan preferensi yang jelas terhadap kawan-
kawan yang berjenis kelamin sama (Maccoby, dalam
Santrock, 2007).
 Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa gender
berperan penting dalam kelompok kawan-kawan sebaya
dan persahabatan (Leman, dkk dalam Santrock, 2007).
Bukti yang berkaitan dengan kelompok kawan sebaya
berfokus pada ukuran kelompok dan interaksi di antara
kelompok sesama jenis (Maccoby, dalam Santrock,
2007).
 A. Ukuran Kelompok. Sejak usia 5 tahun, dibanding
perempuan, laki-laki cenderung lebih banyak
berinteraksi dengan kelompok yang lebih besar.
Laki-laki cenderung lebih berpartisipasi dalam
permainan dan olahraga yang terorganisasi
dibandingkan perempuan.
 B. Interaksi dalam kelompok sesama jenis kelamin.
Dibandingkan perempuan, laki-laki cenderung lebih
terlibat dalam kompetisi, konflik, memperlihatkan
egonya, mengambil resiko, dan menginginkan
dominasi. Sebaliknya, perempuan cenderung lebih
terlibat dalam “percakapan yang bersifat kolaboratif”,
di mana mereka saling berbicara dan bertindak.

d. Sekolah dan Guru
 Terdapat kekuatiran bahwa sekolah dan guru-guru
memiliki bias terhadap laki-laki dan perempuan
(Koch, dalam Santrock, 2007).
e. Pengaruh Media Massa
 Pesan mengenai peran gender yang disampaikan
melalui media massa juga berpengaruh penting
terhadap perkembangan gender remaja (Comstock
& Scharrer; Galambos, dalam Santrock 2007).
Perspektif Budaya
 Susan A. Basow pernah mengadakan penelitian
lintasbudaya tentang peranan seksual. Penelitian itu
dilakukan terhadap penduduk kepulauan Fiji yang
terdari dari suku-suku bangsa Melansia, India,
Eropa, dan Cina. Berdasarkan penelitiannya
diketahui bahwa dalam masyarakat yang perawatan
dan pengasuhan anak-anak hanya semata-mata
tanggung jawab wanita dan kekuatan fisik sangat
menentukan dalam kehidupan perekonomian, maka
perbedaan peran gender adalah paling tajam
(Basow dalam Sarwono, 2006).
 T.M Hartnagel dalam penelitiannya yang beskala
nasional di AS (dalam Sarwono, 2006) membuktikan
bahwa modernisasi mempunyai pengaruh langsung
pada meningkatnya keterlibatan wanita dalam
tindakan kriminal. Dalam bentuknya yang kurang
ekstrim, dalam pergaulan sehari-hari, Hass telah
membuktikan melalui penelitian sosil-linguistiknya di
AS. Menurut penelitiannya, penggunaan kata-kata
jorok pada anak perempuan tidak berbeda jauh
frekuensinya daripada anak laki-laki (T.B Jay dalam
Sarwono, 2006).
 Bagi sebagian besar anak muda yang berasal dari
etnis minoritas, khususnya para imigran, kawan
sebaya yang berasal dari kelompok etnisnya sendiri
penting dalam memberikan rasa persaudaraan di
antara budaya mayoritas. Kelompok kawan sebaya
dapat membentuk kelompok oposisi terhadap
kelompok mayoritas dan memberikan dukungan yng
adaptif yang dapat mengurangi perasaan terisolasi
(Santrock, 2007).
 Di beberapa negara, orang dewasa cenderung
membatasi pergaulan remaja dengan kawan-kawan
sebayanya. Sebagai contoh, di beberapa daerah di
perkampungan negara India dan negara-negara
Arab, peluang untuk menjalin relasi dengan kawan-
kawan sebaya di masa remaja sangat dibatasi,
khususnya bagi remaja perempuan (Brown & Larson
dalam Santrock, 2007).
 Peran gender terus mendominasi budaya di
berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Sebagai
contoh, dalam negara-negara di mana agama islam
dominan, laki-laki diwajibkan untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya, dan perempuan diwajibkan
untuk merawat keluarga dan menyelesaikan
pekerjaan rumah tangga (Dickersheid dkk, dalam
Santrock, 2007).
Perspektif Agama
 Ulama islam mengajarkan bahwa hubungan antara
laki-laki dan perempuan harus dilaksanakan dengan
hati-hati. Ada batasan yang jelas yang harus
diperhatikan. Untuk mendidik hal itu, anak secara
berangsur-angsur harus dididik sesuai dengan
usianya, yang meliputi (Hasan, 2006):
 Usia Pemisahan (Sinn At-Tamyizz)
 Tahap ini berlangsung sekitar usia 7 – 10 tahun.
Pada tahap ini, kesadaran akan lawan jenis mulai
terlihat. Anak-anak tidak boleh melihat bagian-
bagian tertentu yang bersifat pribadi. Anak mulai
dilatih untuk membersihan diri, baik untuk persiapan
shalat, maupun kebersihan diri lainnya.
 Usia Pubertas (Sinn Al-Murahaqah)
 Tahap ini terjadi sekitar 10 – 14 tahun. Pada saat ini
terjadi perubahan-perubahan fisik. Anak dilatih untuk
mengendalikan hasrat seksualnya, menjaga pandangan
dan menjaga auratnya agar tetap tertutup. Mereka juga
harus mendapatkan penjelasan tentang apa yang halal
dan apa yang haram.
 Usia Pendewasaan (Sinn Al-Bulugh)
 Periode ini berlangsung pada usia sekitar 13 – 16 tahun.
Anak-anak mulai beralih menjadi dewasa, sehingga ia
mulai harus diajarkan etika tingkah laku seksual dalam
persiapan menuju jenjang pernikahan. Setiap orang
harus mulai mengetahui kewajiban dan hak sebagai
suami istri.
 Dalam islam, peran laki-laki dan perempuan
diakui, perbedaan derajat mereka lebih ditentukan
oleh derajat takwa yang dimiliki oleh masing-masing.
 Alquran menyatakan bahwa masing-masing jenis
kelamin memiliki peran sesuai dengan jenis
kelaminnya (QS Al-Nisa (4):32). Setiap peran
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Namun, setiap amal adalah penting dan
memiliki nilai setara. Semua amal akan dibalas
sesuai dengan perbuatannya. Hanya ketakwaanlah
yang secara esensial membedakan derajat
sesesorang (Hasan, 2006).
genderperspektifsosialbudayadanagama-120526120545-phpapp02.pdf

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a genderperspektifsosialbudayadanagama-120526120545-phpapp02.pdf

JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
KANDA IZUL
 
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasiPrasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
Anna Dekinai
 
gambaran pola.pdf
gambaran pola.pdfgambaran pola.pdf
gambaran pola.pdf
dwicantik
 
122355 155.533 aul g - gambaran pola - kesimpulan
122355 155.533 aul g - gambaran pola - kesimpulan122355 155.533 aul g - gambaran pola - kesimpulan
122355 155.533 aul g - gambaran pola - kesimpulan
vdikamilanisti
 
2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx
YohanaWuriSatwika2
 
Karakteristik dan tumbuh kembang remaja
Karakteristik dan tumbuh kembang remajaKarakteristik dan tumbuh kembang remaja
Karakteristik dan tumbuh kembang remaja
Yunike Wirahmaningrum
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Padjadjaran University
 

Semelhante a genderperspektifsosialbudayadanagama-120526120545-phpapp02.pdf (20)

Proposal seminarsponsorship
Proposal seminarsponsorshipProposal seminarsponsorship
Proposal seminarsponsorship
 
Modul gangguan seksualitas
Modul gangguan seksualitasModul gangguan seksualitas
Modul gangguan seksualitas
 
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
 
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasiPrasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
 
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai smaTanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
 
Naskah publikasi
Naskah publikasi Naskah publikasi
Naskah publikasi
 
Aisy makalah
Aisy makalahAisy makalah
Aisy makalah
 
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaKespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitas
 
Pengertian seks-bebas
Pengertian seks-bebasPengertian seks-bebas
Pengertian seks-bebas
 
Hdps 4103 Perancangan dan Pengajaran Afektif
Hdps 4103 Perancangan dan Pengajaran AfektifHdps 4103 Perancangan dan Pengajaran Afektif
Hdps 4103 Perancangan dan Pengajaran Afektif
 
GENDER
GENDER GENDER
GENDER
 
gambaran pola.pdf
gambaran pola.pdfgambaran pola.pdf
gambaran pola.pdf
 
122355 155.533 aul g - gambaran pola - kesimpulan
122355 155.533 aul g - gambaran pola - kesimpulan122355 155.533 aul g - gambaran pola - kesimpulan
122355 155.533 aul g - gambaran pola - kesimpulan
 
Pergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remajaPergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remaja
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
 
2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx2. perspektif perbedaan gender.pptx
2. perspektif perbedaan gender.pptx
 
dokumen.tips_askep-remaja-present.ppt
dokumen.tips_askep-remaja-present.pptdokumen.tips_askep-remaja-present.ppt
dokumen.tips_askep-remaja-present.ppt
 
Karakteristik dan tumbuh kembang remaja
Karakteristik dan tumbuh kembang remajaKarakteristik dan tumbuh kembang remaja
Karakteristik dan tumbuh kembang remaja
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
 

Mais de CeceLisa

1000 hari pertama kehidupan,mahasiswa kebidanan
1000 hari pertama kehidupan,mahasiswa kebidanan1000 hari pertama kehidupan,mahasiswa kebidanan
1000 hari pertama kehidupan,mahasiswa kebidanan
CeceLisa
 
ppt_microteacing.pdf
ppt_microteacing.pdfppt_microteacing.pdf
ppt_microteacing.pdf
CeceLisa
 
HARI_PERTAMA_KEHIDUPAN_TARI.pptx
HARI_PERTAMA_KEHIDUPAN_TARI.pptxHARI_PERTAMA_KEHIDUPAN_TARI.pptx
HARI_PERTAMA_KEHIDUPAN_TARI.pptx
CeceLisa
 
INTISARI PPI.pptx
INTISARI PPI.pptxINTISARI PPI.pptx
INTISARI PPI.pptx
CeceLisa
 
manajemen pelayanan gizi institusi (rumah makan).pptx
manajemen pelayanan gizi institusi (rumah makan).pptxmanajemen pelayanan gizi institusi (rumah makan).pptx
manajemen pelayanan gizi institusi (rumah makan).pptx
CeceLisa
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
CeceLisa
 
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.pptHardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
CeceLisa
 

Mais de CeceLisa (8)

1000 hari pertama kehidupan,mahasiswa kebidanan
1000 hari pertama kehidupan,mahasiswa kebidanan1000 hari pertama kehidupan,mahasiswa kebidanan
1000 hari pertama kehidupan,mahasiswa kebidanan
 
KONSELING REMAJA dalam penanganan masalah remaja
KONSELING REMAJA dalam penanganan masalah remajaKONSELING REMAJA dalam penanganan masalah remaja
KONSELING REMAJA dalam penanganan masalah remaja
 
ppt_microteacing.pdf
ppt_microteacing.pdfppt_microteacing.pdf
ppt_microteacing.pdf
 
HARI_PERTAMA_KEHIDUPAN_TARI.pptx
HARI_PERTAMA_KEHIDUPAN_TARI.pptxHARI_PERTAMA_KEHIDUPAN_TARI.pptx
HARI_PERTAMA_KEHIDUPAN_TARI.pptx
 
INTISARI PPI.pptx
INTISARI PPI.pptxINTISARI PPI.pptx
INTISARI PPI.pptx
 
manajemen pelayanan gizi institusi (rumah makan).pptx
manajemen pelayanan gizi institusi (rumah makan).pptxmanajemen pelayanan gizi institusi (rumah makan).pptx
manajemen pelayanan gizi institusi (rumah makan).pptx
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
 
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.pptHardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
Hardinsyah_Hipertensi dan DM.ppt
 

Último

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
fidel377036
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 

Último (20)

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 

genderperspektifsosialbudayadanagama-120526120545-phpapp02.pdf

  • 1. Gender Perspektif Sosial, Budaya dan Agama Oleh : Nailiamani
  • 2. Perspektif Sosial  Banyak ilmuan sosial tidak meletakkan disposisi biologis sebagai penyebab dari perbedaan gender. Namun, mereka menyatakan bahwa perbedaan ini terutama berkaitan dengan pengalaman- pengalaman sosial  Alice Eagly (2000, 2001) mengajukan teori peran sosial (social role theory), yang menyatakan bahwa perbedaan gender terutama diakibatkan oleh perbedaan yang ekstrem antara perempuan dan laki-laki (Santrock, 2007)
  • 3. a. Pengaruh Orang Tua  Orang tua, misalnya melalui tindakanya, dapat mempengaruhi perkembangan gender anak-anak dan remaja (Maccoby, McHale dkk, dalam Santrock, 2007). Keluarga dengan anak perempuan remaja melaporkan bahwa mereka mengalami lebih banyak konflik mengenai seks, pilihan kawan, dan penentuan jam malam, dibandingkan keluarga yang memiliki anak remaja laki- laki (Papini & Sebby, dalam Santrock 2007).  Teori kognisi sosial mengenai gender (social cognitive theory of gender) menekankan bahwa perkembangan gender anak-anak dan remaja dipengaruhi oleh pengamatan dan imitasi mereka terhadap perilaku gender orang lain, maupun hadiah dan hukuman yang dialami apabila mereka menampilkan perilaku yang sesuai atau tidak sesuai dengan gendernya (Santrock, 2007).
  • 4. b. Saudara Kandung  Saudara kandung juga memainkan peranan dalam sosialisasi gender (Galambos dalam Santrock, 2007). Sebuah studi mengungkapkan bahwa dalam jangka waktu dua tahun di masa remaja awal, saudara kandung menjadi lebih menyerupai saudara kandung yang lebih tua dalam hal peran-gender dan aktivitas waktu luang (McHale dkk., dalam Santrock, 2007).
  • 5. c. Kawan Sebaya  Orang tua memberikan model yang pertama dalam perilaku gender, namun tidak lama kemudian, kawan sebaya juga berespons dan memberikan model perilaku maskulin dan feminim (Rubin dkk., dalam Sntrock 2007). Di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir, anak-anak memperlihatkan preferensi yang jelas terhadap kawan- kawan yang berjenis kelamin sama (Maccoby, dalam Santrock, 2007).  Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa gender berperan penting dalam kelompok kawan-kawan sebaya dan persahabatan (Leman, dkk dalam Santrock, 2007). Bukti yang berkaitan dengan kelompok kawan sebaya berfokus pada ukuran kelompok dan interaksi di antara kelompok sesama jenis (Maccoby, dalam Santrock, 2007).
  • 6.  A. Ukuran Kelompok. Sejak usia 5 tahun, dibanding perempuan, laki-laki cenderung lebih banyak berinteraksi dengan kelompok yang lebih besar. Laki-laki cenderung lebih berpartisipasi dalam permainan dan olahraga yang terorganisasi dibandingkan perempuan.  B. Interaksi dalam kelompok sesama jenis kelamin. Dibandingkan perempuan, laki-laki cenderung lebih terlibat dalam kompetisi, konflik, memperlihatkan egonya, mengambil resiko, dan menginginkan dominasi. Sebaliknya, perempuan cenderung lebih terlibat dalam “percakapan yang bersifat kolaboratif”, di mana mereka saling berbicara dan bertindak. 
  • 7. d. Sekolah dan Guru  Terdapat kekuatiran bahwa sekolah dan guru-guru memiliki bias terhadap laki-laki dan perempuan (Koch, dalam Santrock, 2007). e. Pengaruh Media Massa  Pesan mengenai peran gender yang disampaikan melalui media massa juga berpengaruh penting terhadap perkembangan gender remaja (Comstock & Scharrer; Galambos, dalam Santrock 2007).
  • 8. Perspektif Budaya  Susan A. Basow pernah mengadakan penelitian lintasbudaya tentang peranan seksual. Penelitian itu dilakukan terhadap penduduk kepulauan Fiji yang terdari dari suku-suku bangsa Melansia, India, Eropa, dan Cina. Berdasarkan penelitiannya diketahui bahwa dalam masyarakat yang perawatan dan pengasuhan anak-anak hanya semata-mata tanggung jawab wanita dan kekuatan fisik sangat menentukan dalam kehidupan perekonomian, maka perbedaan peran gender adalah paling tajam (Basow dalam Sarwono, 2006).
  • 9.  T.M Hartnagel dalam penelitiannya yang beskala nasional di AS (dalam Sarwono, 2006) membuktikan bahwa modernisasi mempunyai pengaruh langsung pada meningkatnya keterlibatan wanita dalam tindakan kriminal. Dalam bentuknya yang kurang ekstrim, dalam pergaulan sehari-hari, Hass telah membuktikan melalui penelitian sosil-linguistiknya di AS. Menurut penelitiannya, penggunaan kata-kata jorok pada anak perempuan tidak berbeda jauh frekuensinya daripada anak laki-laki (T.B Jay dalam Sarwono, 2006).
  • 10.  Bagi sebagian besar anak muda yang berasal dari etnis minoritas, khususnya para imigran, kawan sebaya yang berasal dari kelompok etnisnya sendiri penting dalam memberikan rasa persaudaraan di antara budaya mayoritas. Kelompok kawan sebaya dapat membentuk kelompok oposisi terhadap kelompok mayoritas dan memberikan dukungan yng adaptif yang dapat mengurangi perasaan terisolasi (Santrock, 2007).
  • 11.  Di beberapa negara, orang dewasa cenderung membatasi pergaulan remaja dengan kawan-kawan sebayanya. Sebagai contoh, di beberapa daerah di perkampungan negara India dan negara-negara Arab, peluang untuk menjalin relasi dengan kawan- kawan sebaya di masa remaja sangat dibatasi, khususnya bagi remaja perempuan (Brown & Larson dalam Santrock, 2007).
  • 12.  Peran gender terus mendominasi budaya di berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Sebagai contoh, dalam negara-negara di mana agama islam dominan, laki-laki diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dan perempuan diwajibkan untuk merawat keluarga dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga (Dickersheid dkk, dalam Santrock, 2007).
  • 13. Perspektif Agama  Ulama islam mengajarkan bahwa hubungan antara laki-laki dan perempuan harus dilaksanakan dengan hati-hati. Ada batasan yang jelas yang harus diperhatikan. Untuk mendidik hal itu, anak secara berangsur-angsur harus dididik sesuai dengan usianya, yang meliputi (Hasan, 2006):  Usia Pemisahan (Sinn At-Tamyizz)  Tahap ini berlangsung sekitar usia 7 – 10 tahun. Pada tahap ini, kesadaran akan lawan jenis mulai terlihat. Anak-anak tidak boleh melihat bagian- bagian tertentu yang bersifat pribadi. Anak mulai dilatih untuk membersihan diri, baik untuk persiapan shalat, maupun kebersihan diri lainnya.
  • 14.  Usia Pubertas (Sinn Al-Murahaqah)  Tahap ini terjadi sekitar 10 – 14 tahun. Pada saat ini terjadi perubahan-perubahan fisik. Anak dilatih untuk mengendalikan hasrat seksualnya, menjaga pandangan dan menjaga auratnya agar tetap tertutup. Mereka juga harus mendapatkan penjelasan tentang apa yang halal dan apa yang haram.  Usia Pendewasaan (Sinn Al-Bulugh)  Periode ini berlangsung pada usia sekitar 13 – 16 tahun. Anak-anak mulai beralih menjadi dewasa, sehingga ia mulai harus diajarkan etika tingkah laku seksual dalam persiapan menuju jenjang pernikahan. Setiap orang harus mulai mengetahui kewajiban dan hak sebagai suami istri.
  • 15.  Dalam islam, peran laki-laki dan perempuan diakui, perbedaan derajat mereka lebih ditentukan oleh derajat takwa yang dimiliki oleh masing-masing.  Alquran menyatakan bahwa masing-masing jenis kelamin memiliki peran sesuai dengan jenis kelaminnya (QS Al-Nisa (4):32). Setiap peran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing- masing. Namun, setiap amal adalah penting dan memiliki nilai setara. Semua amal akan dibalas sesuai dengan perbuatannya. Hanya ketakwaanlah yang secara esensial membedakan derajat sesesorang (Hasan, 2006).