SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
Learning Objective
Umum :
Mhs mampu memahamai konsep hospitalisasi & dampaknya
pd anak & org tua serta prinsip keperawatan dalam
mengatasinya
Khusus :
Menjelaskan pengertian hospitalisasi
Mengidentifikasi rx yg dpt muncul pd anak dan org tua
selama hospitalisasi
Menguraikan prinsip intervensi dlm mengatasi dampak
hospitalisasi baik pd anak maupun org tua
Menguraikan cara mempersiapkan anak utk perawatan di RS
Pokok Bahasan
Pengertian hospitalisasi
Reaksi anak thd hospitalisasi
Reaksi org tua thd hospitalisasi
Prinsip keperawatan dlm mengatasi reaksi
hospitalisasi pd anak & org tua)
PENGERTIAN
Hospitalisasi  proses karena suatu alasan yg
terencana atau darurat, mengharuskan anak utk
tinggal di RS. menjalani terapi & perw sampai
dipulangkan kembali ke rumah
Perasaan yg sering muncul pd anak : cemas,
marah,sedih, takut & rasa bersalah (Wong, 2000)
Bila anak stress  org tua jg mjd stress & akan
membuat stress anak semakin meningkat
(Supartini, 2000)
Askep tdk hy berfokus pd anak….,
ttp juga pd ortu
Reaksi Anak
terhadap Hospitalisasi
Anak  menunjukan bbg perilaku sbg reaksi thd pengalaman
hospitalisasi
Rx bersifat individu  tgt pd usia perkemb anak, pengalaman
sblmnya thd sakit, sistem pendukung yg tersedia & kemampuan
koping yg dimiliki
Rx umum  kecemasan, kehilangan, perlukaan tbh & rasa nyeri
Masa Bayi (0-1 thn)
Msl utama  dampak perpisahan dg ortu  ggn
pembentukan rasa percaya & kasih sayang
Usia > 6 bln  stranger anxiety : cemas dgn org
yg tdk dikenal & karena perpisahan dg ibunya
Rx yg sering muncul : menangis, marah dan byk
melakukan gerakan
Cemas bila ditinggalkan ibunya  nangis keras
Respon thd nyeri  nangis keras, pergerakan
tbh banyak & ekspresi wjh yg tdk
menyenangkan
Masa Toddler (2-3 thn)
Rx  sesuai sbr stess  utama “perpisahan”
Respon perilaku ada 3 tahapan :
 Protes  nangis kuat, menjerit panggil ortu, menolak
perhatian yg diberikan org lain
 Putus asa  menangis berkurang, anak tdk aktif, kurang
minat utk bermain & makan, sedih & apatis
 Pengingkaran (denial)  scr samar mulai menerima
perpisahan, membina hub scr dangkal & anak mulai terlihat
menyukai lingk
Masa Prasekolah ( 3 – 6 thn)
Reaksi thd perpisahan :
Menolak makan
Menangis pelan
Sering bertanya
Tidak kooperatif
Kehilangan kontrol :
Pembatasan aktifitas sehari-hari dan kehilangan kekuatan diri
Dirawat merupakan hukuman  malu, bersalah, takut
Takut thd perlukaan  menganggap tindakan dan prosedur akan
mengancam integritas  agresif, ekspresi verbal, dependent
Usia Sekolah (6 – 12 thn)
Cemas  perpisahan dgn kelompok sosial
Kehilangan kontrol :
Perubahan peran dlm keluarga
Kelemahan fisik
Takut mati
Kehilangan kegiatan dlm kelompok
Reaksi thd nyeri :
Mampu mengkomunikasikan rasa nyeri
Mampu mengontrol perilaku jika merasa nyeri  dengan cara :
menggigit bibir, mengenggam sesuatu dgn erat
Usia Remaja (12-18 thn)
Cemas  akibat perpisahan dgn teman sebaya
Kehilangan kontrol karena pembatasan fisik / ketergantungan 
menolak, tdk kooperatif, menarik diri
Penyakit / pembedahan  perasaan tdk aman  respon :
Banyak bertanya
Menarik diri dan
Menolak org lain
Reaksi Org Tuaterhadap
Hospitalisasi Anak
Berbagai macam perasaan muncul pd org tua yaitu : takut,
rasa bersalah, stress dan cemas (Halsom and Elander,
1997)
Rasa takut pd org tua selama anak di RS terutama pd
kondisi sakit anak yg terminal, karena takut kehilangan
anak yg dicintainya dan adanya perasaan berduka (Brewis,
1995).
Perasaan org tua tdk boleh diabaikan karena apabila org tua
merasa stress, hal ini akan membuat ia tdk dpt merawat
anaknya dgn baik dan akan menyebabkan anak menjadi
semakin stress (Supartini, 2000).
Reaksi org tua thd perw anak di RS dan
LB yg menyebabkan sbb :
Perasaan cemas dan takut
Rasa cemas paling tinggi dirasakan org tua pd saat menunggu informasi ttg diagnosis
peny anaknya (Supartini, 2000)
Rasa takut muncul pd org tua terutama akibat takut kehilangan anak pd kondisi sakit yg
terminal (Brewis, 1995).
Perilaku yg sering ditunjukan org tua berkaitan dgn adanya perasaan cemas dan takut
ini adl : sering bertanya atau bertanya ttg hal sama berulang-ulang pd org yg bbd,
gelisah, ekspresi wajah tegang dan bahkan marah (Supartini, 2000)
Perasaan sedih
Perasaan ini muncul terutama pd saat anak dlm kondisi terminal dan org tua
mengetahui bahwa tdk ada lagi harapan anaknya utk sbh
Pd saat menghadapi anaknya yg menjelang ajal, rasa sedih dan berduka akan dialami
org tua
Pd kondisi ini org tua menunjukkan perilaku isolasi atau tdk mau didekati org lain,
bahkan bisa tdk kooperatif thd petugas kesehatan (Supartini, 2000).
Perasaan frustrasi
Pd kondisi anak yg telah dirawat cukup lama dan dirasakan tdk
mengalami perubahan serta tdk adekuatnya dukungan psikologis yg
diterima org tua, baik dari keluarga maupun kerabat lainnya maka org
tua akan merasa putus asa, bahkan frustrasi.
Sering kali org tua menunjukkan perilaku tdk kooperatif, putus asa,
menolak tindakan, bahkan menginginkan pulang paksa
Reaksi Saudara Kandung
terhadap Perw Anak di RS
Org tua pd dasarnya tdk boleh membedakan perlakukan pd anak yg
sedang sakit dan dirawat di RS dgn saudara kandung lainnya di rumah
Selain kehadiran fisik org tua di RS, perhatian dlm bentuk lain mis : uang,
makanan dan hal lain yg berhubungan dgn perw anak di RS menuntut org
tua utk memprioritaskannya dibanding keperluan anak lain
Reaksi yg sering muncul pd saudara kandung (sibling) thd kondisi ini adl :
marah, cemburu, benci dan rasa bersalah.
Marah  jengkel thd org tua yg dinilai tdk memperhatikan
Cemburu  dirasakan orrg tua lbh mementingkan saudaranya yg sedang
sakit
Rasa bersalah  anak berfikir mungkin saudaranya sakit akibat
kesalahannya
Intervensi Keprw dalam Mengatasi Dampak
Hospitalisasi
Upaya meminimalkan stresor :
Upaya meminimalkan stresor dpt dilakukan dgn cara mencegah atau mengurangi dampak
perpisahan, mencegah perasaan kehilangan kontrol dan mengurangi/ meminimalkan rasa takut
thd perlukaan tbh dan rasa nyeri
Utk mencegah/meminimalkan dampak perpisahan dpt dilakukan dgn
cara :
1. Melibatkan org tua berperan aktif dlm merawat anak dgn cara membolehkan mereka tinggal
bersama anak selama 24 jam (rooming in)
2. Jika tdk mungkin utk rooming in, beri kesempatan org utk melihat anak setiap saat dgn maksud
mempertahankan kontak antar mereka
3. Modifikasi rgn perawatan dgn cara membuat situasi rgn rawat perawatan seperti di rumah, a.l
dengan cara membuat dekorasi ruangan yg bernuansa anak
4. Mempertahankan kontak dgn kegiatan sekolah, a.l dgn memfasilitasi pertemuan dgn guru, teman
sekolah dan membantunya melakukan surat menyurat dgn siapa saja yg anak inginkan
Utk meminimalkan rasa takut thd cedera tbh dan rasa nyeri
dpt dilakukan dgn cara :
1. Mempersiapkan psikologis anak dn org tua utk tind prosedur yg
menimbulkan rasa nyeri
2. Lakukan permainan terlebih dahulu sebelum melakukan persiapan fisik
anak,,mis : bercerita yg berkaitan dgn tindakan yg akan dilakukan
3. Pertimbangkan utk menghadirkan org tua pada saat anak dilakukan
tindakan yg menimbullan rasa nyeri
4. Tunjukkan sikap empati sebagai pendekatan utama dlm mengurangi
rasa takut akibat prosedur yg menyakitkan.
5. Pada tind pembedahan elektif, lakukan persiapan khusus jauh hari
sebelumnya apabila memungkinkan
Memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak :
1. Membantu perkembangan org tua dan anak dgn cara memberi
kesempatan org tua mempelajari tumbang anak dan reaksi anak thd
stresor yg dihadapi selama perw di RS
2. Hospitalisasi dpt dijadikan media utk belajar org tua. Utk itu perw dpt
memberi kesempatan pd org tua utk belajar ttg peny anak, terapi,
perw dsb. sesuai dgn kapasitas belajar
3. Utk meningkatkan kemampuan kontrol diri dpt dilakukan dgn
memberi kesempatan pd anak mengambil keputusan, tdk terlalu
bergantung pd org lain dan percaya diri.
4. Fasilitasi anak utk tetap menjaga sosialisainya dgn sesama pasien yg ada,
teman sebaya atau teman sekolah.
Memberi dukungan pd anggota keluarga lain :
1. Berikan dukungan pd keluarga utk mau tinggal dgn anak di RS
2. Apabila diperlukan, fasilitasi keluarga utk berkonsultasi pd
psikolog/ahli agama, karena sgt dimungkinkan keluarga mengalami
msl psikososial dan spiritual yg memerlukan bantuan ahli
3. Beri dukungan keluarga utk menerima kondisi anaknya dgn nilai-nilai
yg diyakini
4. Fasilitasi utk menghadirkan saudara kandung anak apabila diperlukan
keluarga dan berdampak positif pd anak yg dirawat maupun saudara
kandungnya
Mempersiapkan anak utk mendapat perawatan di RS
Pada tahap sebelum MRS dpt dilakukan :
Siapkan ruang rawat sesuai dgn tahapan usia anak dan jenis penyakit dgn peralatan yg
diperlukan
Apabila anak harus di rawat secara berencana, 1 – 2 hari sebelum dirawat, dioreintasikan
dgn situasi RS dengan bentuk miniatur bangunan RS
Pada hari pertama dirawat lakukan tindakan :
Kenalkan perawat dan dokter yg akan merawatnya
Orientasikan anak dan org tua pd rg rawat serta fasilitas
Kenalkan dgn ps anak lain yg akan jadi teman sekamarnya
Berikan identitas pd anak, mis : papan nama anak
Jelaskan aturan RS yg berlaku dan jadwal kegiatan yg akan diikuti
Lakukan pengkajian riwayat keperawatan
Lakukan pemeriksaan fisik dan pemr lainnya sesuai dgn program
Dampak hospitalisasi

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
Mas Mawon
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Rismayanti Hairil
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 

Mais procurados (20)

ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
Komunikasi Terapeutik Pada Remaja
Komunikasi Terapeutik Pada RemajaKomunikasi Terapeutik Pada Remaja
Komunikasi Terapeutik Pada Remaja
 
Lp tb paru
Lp tb paruLp tb paru
Lp tb paru
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 

Destaque

Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseKonsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
irfanmaulana77
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritis
Yesi Tika
 
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam KeperawatanBerpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
ners alia
 
Mario Garza-ART CV 2015
Mario Garza-ART CV 2015Mario Garza-ART CV 2015
Mario Garza-ART CV 2015
Mario Garza
 
Presentation of Evaluation
Presentation of EvaluationPresentation of Evaluation
Presentation of Evaluation
Jamal Khan
 
Nguy hiểm khôn lường của việc mất ngủ
Nguy hiểm khôn lường của việc mất ngủNguy hiểm khôn lường của việc mất ngủ
Nguy hiểm khôn lường của việc mất ngủ
spencer503
 
Commercial Building for lakeshore associates
Commercial Building for lakeshore associatesCommercial Building for lakeshore associates
Commercial Building for lakeshore associates
Sidharth Pandey
 
arsredovisning_mentor_sverige_2014
arsredovisning_mentor_sverige_2014arsredovisning_mentor_sverige_2014
arsredovisning_mentor_sverige_2014
Moa Stridde Arevald
 
5 bệnh nam giới cần được lưu ý
5 bệnh nam giới cần được lưu ý5 bệnh nam giới cần được lưu ý
5 bệnh nam giới cần được lưu ý
franchesca226
 

Destaque (20)

Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anak
 
Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseKonsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritis
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam KeperawatanBerpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Mario Garza-ART CV 2015
Mario Garza-ART CV 2015Mario Garza-ART CV 2015
Mario Garza-ART CV 2015
 
resume_arnelupdated
resume_arnelupdatedresume_arnelupdated
resume_arnelupdated
 
Institucion educativa malteria
Institucion educativa malteriaInstitucion educativa malteria
Institucion educativa malteria
 
Hr supervisor performance appraisal
Hr supervisor performance appraisalHr supervisor performance appraisal
Hr supervisor performance appraisal
 
Presentation of Evaluation
Presentation of EvaluationPresentation of Evaluation
Presentation of Evaluation
 
Stb 8023 2004
Stb 8023 2004Stb 8023 2004
Stb 8023 2004
 
Nguy hiểm khôn lường của việc mất ngủ
Nguy hiểm khôn lường của việc mất ngủNguy hiểm khôn lường của việc mất ngủ
Nguy hiểm khôn lường của việc mất ngủ
 
Commercial Building for lakeshore associates
Commercial Building for lakeshore associatesCommercial Building for lakeshore associates
Commercial Building for lakeshore associates
 
Lajeej cook-book-by-vindhyawasini-singh-binda-in-hindi
Lajeej cook-book-by-vindhyawasini-singh-binda-in-hindiLajeej cook-book-by-vindhyawasini-singh-binda-in-hindi
Lajeej cook-book-by-vindhyawasini-singh-binda-in-hindi
 
arsredovisning_mentor_sverige_2014
arsredovisning_mentor_sverige_2014arsredovisning_mentor_sverige_2014
arsredovisning_mentor_sverige_2014
 
Teori Ramona .T. Mercer
Teori Ramona .T. MercerTeori Ramona .T. Mercer
Teori Ramona .T. Mercer
 
ใบงานสำรวจตนเอง 1
ใบงานสำรวจตนเอง 1ใบงานสำรวจตนเอง 1
ใบงานสำรวจตนเอง 1
 
5 bệnh nam giới cần được lưu ý
5 bệnh nam giới cần được lưu ý5 bệnh nam giới cần được lưu ý
5 bệnh nam giới cần được lưu ý
 
Страхование профессиональной ответственности врачей как эффективный способ по...
Страхование профессиональной ответственности врачей как эффективный способ по...Страхование профессиональной ответственности врачей как эффективный способ по...
Страхование профессиональной ответственности врачей как эффективный способ по...
 

Semelhante a Dampak hospitalisasi

dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptdampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
afridarmiyeni
 
Adaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifasAdaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifas
ganesa2
 
adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.pptadaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
dalma60
 
29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitian29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitian
Abar Meutuah
 
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalinAdaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
RizkyAndrianiBakara2
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Warnet Raha
 
Hypno parenting
Hypno parentingHypno parenting
Hypno parenting
nufir2203
 

Semelhante a Dampak hospitalisasi (20)

dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptdampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
 
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.pptPERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
 
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakModul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
 
Konsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak okKonsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak ok
 
STRESS HOSPITALISASI
STRESS HOSPITALISASISTRESS HOSPITALISASI
STRESS HOSPITALISASI
 
Hospitalisasi
HospitalisasiHospitalisasi
Hospitalisasi
 
Adaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifasAdaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifas
 
Materi Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptx
Materi Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptxMateri Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptx
Materi Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptx
 
2012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 22012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 2
 
adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.pptadaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
 
29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitian29723687 tugas-proposal-penelitian
29723687 tugas-proposal-penelitian
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalinAdaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
 
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).pptKONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
KONSEP PENYAKIT KRONIS PADA ANAK (1).ppt
 
Askeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumilAskeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumil
 
Dukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptx
Dukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptxDukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptx
Dukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptx
 
Pengkajian Kekerasan Pada Anak.ppt
Pengkajian Kekerasan Pada Anak.pptPengkajian Kekerasan Pada Anak.ppt
Pengkajian Kekerasan Pada Anak.ppt
 
Hypno parenting
Hypno parentingHypno parenting
Hypno parenting
 

Mais de Cahya

Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
Cahya
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
Cahya
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatan
Cahya
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
Cahya
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
Cahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Cahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Cahya
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
Cahya
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
Cahya
 

Mais de Cahya (20)

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panas
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidur
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDS
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatan
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatan
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 

Último

konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
fidel377036
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
marodotodo
 

Último (15)

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 

Dampak hospitalisasi

  • 1. Learning Objective Umum : Mhs mampu memahamai konsep hospitalisasi & dampaknya pd anak & org tua serta prinsip keperawatan dalam mengatasinya Khusus : Menjelaskan pengertian hospitalisasi Mengidentifikasi rx yg dpt muncul pd anak dan org tua selama hospitalisasi Menguraikan prinsip intervensi dlm mengatasi dampak hospitalisasi baik pd anak maupun org tua Menguraikan cara mempersiapkan anak utk perawatan di RS
  • 2. Pokok Bahasan Pengertian hospitalisasi Reaksi anak thd hospitalisasi Reaksi org tua thd hospitalisasi Prinsip keperawatan dlm mengatasi reaksi hospitalisasi pd anak & org tua)
  • 3. PENGERTIAN Hospitalisasi  proses karena suatu alasan yg terencana atau darurat, mengharuskan anak utk tinggal di RS. menjalani terapi & perw sampai dipulangkan kembali ke rumah Perasaan yg sering muncul pd anak : cemas, marah,sedih, takut & rasa bersalah (Wong, 2000) Bila anak stress  org tua jg mjd stress & akan membuat stress anak semakin meningkat (Supartini, 2000) Askep tdk hy berfokus pd anak…., ttp juga pd ortu
  • 4. Reaksi Anak terhadap Hospitalisasi Anak  menunjukan bbg perilaku sbg reaksi thd pengalaman hospitalisasi Rx bersifat individu  tgt pd usia perkemb anak, pengalaman sblmnya thd sakit, sistem pendukung yg tersedia & kemampuan koping yg dimiliki Rx umum  kecemasan, kehilangan, perlukaan tbh & rasa nyeri
  • 5. Masa Bayi (0-1 thn) Msl utama  dampak perpisahan dg ortu  ggn pembentukan rasa percaya & kasih sayang Usia > 6 bln  stranger anxiety : cemas dgn org yg tdk dikenal & karena perpisahan dg ibunya Rx yg sering muncul : menangis, marah dan byk melakukan gerakan Cemas bila ditinggalkan ibunya  nangis keras Respon thd nyeri  nangis keras, pergerakan tbh banyak & ekspresi wjh yg tdk menyenangkan
  • 6. Masa Toddler (2-3 thn) Rx  sesuai sbr stess  utama “perpisahan” Respon perilaku ada 3 tahapan :  Protes  nangis kuat, menjerit panggil ortu, menolak perhatian yg diberikan org lain  Putus asa  menangis berkurang, anak tdk aktif, kurang minat utk bermain & makan, sedih & apatis  Pengingkaran (denial)  scr samar mulai menerima perpisahan, membina hub scr dangkal & anak mulai terlihat menyukai lingk
  • 7. Masa Prasekolah ( 3 – 6 thn) Reaksi thd perpisahan : Menolak makan Menangis pelan Sering bertanya Tidak kooperatif Kehilangan kontrol : Pembatasan aktifitas sehari-hari dan kehilangan kekuatan diri Dirawat merupakan hukuman  malu, bersalah, takut Takut thd perlukaan  menganggap tindakan dan prosedur akan mengancam integritas  agresif, ekspresi verbal, dependent
  • 8. Usia Sekolah (6 – 12 thn) Cemas  perpisahan dgn kelompok sosial Kehilangan kontrol : Perubahan peran dlm keluarga Kelemahan fisik Takut mati Kehilangan kegiatan dlm kelompok Reaksi thd nyeri : Mampu mengkomunikasikan rasa nyeri Mampu mengontrol perilaku jika merasa nyeri  dengan cara : menggigit bibir, mengenggam sesuatu dgn erat
  • 9. Usia Remaja (12-18 thn) Cemas  akibat perpisahan dgn teman sebaya Kehilangan kontrol karena pembatasan fisik / ketergantungan  menolak, tdk kooperatif, menarik diri Penyakit / pembedahan  perasaan tdk aman  respon : Banyak bertanya Menarik diri dan Menolak org lain
  • 10. Reaksi Org Tuaterhadap Hospitalisasi Anak Berbagai macam perasaan muncul pd org tua yaitu : takut, rasa bersalah, stress dan cemas (Halsom and Elander, 1997) Rasa takut pd org tua selama anak di RS terutama pd kondisi sakit anak yg terminal, karena takut kehilangan anak yg dicintainya dan adanya perasaan berduka (Brewis, 1995). Perasaan org tua tdk boleh diabaikan karena apabila org tua merasa stress, hal ini akan membuat ia tdk dpt merawat anaknya dgn baik dan akan menyebabkan anak menjadi semakin stress (Supartini, 2000).
  • 11. Reaksi org tua thd perw anak di RS dan LB yg menyebabkan sbb : Perasaan cemas dan takut Rasa cemas paling tinggi dirasakan org tua pd saat menunggu informasi ttg diagnosis peny anaknya (Supartini, 2000) Rasa takut muncul pd org tua terutama akibat takut kehilangan anak pd kondisi sakit yg terminal (Brewis, 1995). Perilaku yg sering ditunjukan org tua berkaitan dgn adanya perasaan cemas dan takut ini adl : sering bertanya atau bertanya ttg hal sama berulang-ulang pd org yg bbd, gelisah, ekspresi wajah tegang dan bahkan marah (Supartini, 2000) Perasaan sedih Perasaan ini muncul terutama pd saat anak dlm kondisi terminal dan org tua mengetahui bahwa tdk ada lagi harapan anaknya utk sbh Pd saat menghadapi anaknya yg menjelang ajal, rasa sedih dan berduka akan dialami org tua Pd kondisi ini org tua menunjukkan perilaku isolasi atau tdk mau didekati org lain, bahkan bisa tdk kooperatif thd petugas kesehatan (Supartini, 2000).
  • 12. Perasaan frustrasi Pd kondisi anak yg telah dirawat cukup lama dan dirasakan tdk mengalami perubahan serta tdk adekuatnya dukungan psikologis yg diterima org tua, baik dari keluarga maupun kerabat lainnya maka org tua akan merasa putus asa, bahkan frustrasi. Sering kali org tua menunjukkan perilaku tdk kooperatif, putus asa, menolak tindakan, bahkan menginginkan pulang paksa
  • 13. Reaksi Saudara Kandung terhadap Perw Anak di RS Org tua pd dasarnya tdk boleh membedakan perlakukan pd anak yg sedang sakit dan dirawat di RS dgn saudara kandung lainnya di rumah Selain kehadiran fisik org tua di RS, perhatian dlm bentuk lain mis : uang, makanan dan hal lain yg berhubungan dgn perw anak di RS menuntut org tua utk memprioritaskannya dibanding keperluan anak lain Reaksi yg sering muncul pd saudara kandung (sibling) thd kondisi ini adl : marah, cemburu, benci dan rasa bersalah. Marah  jengkel thd org tua yg dinilai tdk memperhatikan Cemburu  dirasakan orrg tua lbh mementingkan saudaranya yg sedang sakit Rasa bersalah  anak berfikir mungkin saudaranya sakit akibat kesalahannya
  • 14. Intervensi Keprw dalam Mengatasi Dampak Hospitalisasi Upaya meminimalkan stresor : Upaya meminimalkan stresor dpt dilakukan dgn cara mencegah atau mengurangi dampak perpisahan, mencegah perasaan kehilangan kontrol dan mengurangi/ meminimalkan rasa takut thd perlukaan tbh dan rasa nyeri Utk mencegah/meminimalkan dampak perpisahan dpt dilakukan dgn cara : 1. Melibatkan org tua berperan aktif dlm merawat anak dgn cara membolehkan mereka tinggal bersama anak selama 24 jam (rooming in) 2. Jika tdk mungkin utk rooming in, beri kesempatan org utk melihat anak setiap saat dgn maksud mempertahankan kontak antar mereka 3. Modifikasi rgn perawatan dgn cara membuat situasi rgn rawat perawatan seperti di rumah, a.l dengan cara membuat dekorasi ruangan yg bernuansa anak 4. Mempertahankan kontak dgn kegiatan sekolah, a.l dgn memfasilitasi pertemuan dgn guru, teman sekolah dan membantunya melakukan surat menyurat dgn siapa saja yg anak inginkan
  • 15. Utk meminimalkan rasa takut thd cedera tbh dan rasa nyeri dpt dilakukan dgn cara : 1. Mempersiapkan psikologis anak dn org tua utk tind prosedur yg menimbulkan rasa nyeri 2. Lakukan permainan terlebih dahulu sebelum melakukan persiapan fisik anak,,mis : bercerita yg berkaitan dgn tindakan yg akan dilakukan 3. Pertimbangkan utk menghadirkan org tua pada saat anak dilakukan tindakan yg menimbullan rasa nyeri 4. Tunjukkan sikap empati sebagai pendekatan utama dlm mengurangi rasa takut akibat prosedur yg menyakitkan. 5. Pada tind pembedahan elektif, lakukan persiapan khusus jauh hari sebelumnya apabila memungkinkan
  • 16. Memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak : 1. Membantu perkembangan org tua dan anak dgn cara memberi kesempatan org tua mempelajari tumbang anak dan reaksi anak thd stresor yg dihadapi selama perw di RS 2. Hospitalisasi dpt dijadikan media utk belajar org tua. Utk itu perw dpt memberi kesempatan pd org tua utk belajar ttg peny anak, terapi, perw dsb. sesuai dgn kapasitas belajar 3. Utk meningkatkan kemampuan kontrol diri dpt dilakukan dgn memberi kesempatan pd anak mengambil keputusan, tdk terlalu bergantung pd org lain dan percaya diri. 4. Fasilitasi anak utk tetap menjaga sosialisainya dgn sesama pasien yg ada, teman sebaya atau teman sekolah.
  • 17. Memberi dukungan pd anggota keluarga lain : 1. Berikan dukungan pd keluarga utk mau tinggal dgn anak di RS 2. Apabila diperlukan, fasilitasi keluarga utk berkonsultasi pd psikolog/ahli agama, karena sgt dimungkinkan keluarga mengalami msl psikososial dan spiritual yg memerlukan bantuan ahli 3. Beri dukungan keluarga utk menerima kondisi anaknya dgn nilai-nilai yg diyakini 4. Fasilitasi utk menghadirkan saudara kandung anak apabila diperlukan keluarga dan berdampak positif pd anak yg dirawat maupun saudara kandungnya
  • 18. Mempersiapkan anak utk mendapat perawatan di RS Pada tahap sebelum MRS dpt dilakukan : Siapkan ruang rawat sesuai dgn tahapan usia anak dan jenis penyakit dgn peralatan yg diperlukan Apabila anak harus di rawat secara berencana, 1 – 2 hari sebelum dirawat, dioreintasikan dgn situasi RS dengan bentuk miniatur bangunan RS Pada hari pertama dirawat lakukan tindakan : Kenalkan perawat dan dokter yg akan merawatnya Orientasikan anak dan org tua pd rg rawat serta fasilitas Kenalkan dgn ps anak lain yg akan jadi teman sekamarnya Berikan identitas pd anak, mis : papan nama anak Jelaskan aturan RS yg berlaku dan jadwal kegiatan yg akan diikuti Lakukan pengkajian riwayat keperawatan Lakukan pemeriksaan fisik dan pemr lainnya sesuai dgn program