1. PROGRAM PENGEMBANGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Kamis, 17 Juli 2021
PROVINSI JAWA BARAT
SMK
PUSAT KEUNGGULAN
Disajikan dalam Kegiatan Bintek
Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah
PROVINSI JAWA BARAT
Nanang Yusuf Nurdin
4. VISI PENDIDIKAN INDONESIA
Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila”
5. Profil Pelajar Pancasila adalah “kompas” atau penunjuk arah untuk pengembangan dan
implementasi kurikulum dan pembelajaran.
Muatan Pelajaran
Kegiatan/ pengalaman
belajar
Kegiatan untuk
mengembangkan
minat dan bakat
Pembelajaran
berbasis projek yang
kontekstual dan
interaksi dengan
lingkungan sekitar
Iklim sekolah,
kebijakan serta
norma yang berlaku
di sekolah
6. LATAR BELAKANG
Pembelajaran dikenal juga dengan istilah instruksional,
merupakan suatu rangkaian kegiatan yg terencana
untuk menghasilkan perubahan perilaku seperti yg
diharapkan secara relatif tetap pada peserta didik
(Atwi Suparman, 2011). Di dalam pembelajaran guru
memiliki peran sebagai desainer dan pengembang
pembelajaran. Guru mendesain pelaksanaan
pembelajaran, menjelaskan secara sistematis tahap
demi tahap aktivitas pembelajaran kemudian
mengembangkan bahan ajar yang diperlukan untuk
melaksanakan rencana pembelajaran tersebut.
Desain pembelajaran merupakan proses sistematis
untuk membawa tujuan pembelajaran yang relevan ke
dalam aktivitas pembelajaran yang efektif (Hamreus,
1971), meningkatkan kualitas pembelajaran (Gustafson,
1971) dan meningkatkan kondisi belajar peserta didik
(Buhl,1975).
“Didiklah anak-anakmu sesuai
dengan zamannya”, kutipan dari Ki
Hajar Dewantara ini adalah kondisi
yang merupakan salah satu alasan
mengapa guru perlu terus
mengembangkan kompetensinya
sesuai perkembangan zaman dan
teknologi.
Perkembangan dunia yang begitu cepat,
menuntut penguasaan kompetensi-kompetensi
baru. Untuk merespon perubahan yang terjadi,
maka desain pembelajaran dan asesmen perlu
terus dilakukan evaluasi dan pengembangan
secara berkala.
7. Proses
Pembelajaran
Proses
Asesme
n
Antara kurikulum,
pembelajaran dan asesmen,
ketiganya harus selaras
untuk memastikan pencapaian
kompetensi yang diharapkan,
keselarasan inilah yang akan
menggerakan kurikulum dan
pembelajaran.
Kurikulum
dan
Pembelajara
n
Kurikulum
Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran
Asesmen
8. Di tataran
pembelajaran
pembelajaran
Kebijakan, keselarasan antara kurikulum,
dan asesmen terjadi ketika kebijakan prinsip
dan asesmen secara khusus dirancang untuk
mendukung pencapaian kompetensi pada muatan kurikulum
yang ditetapkan. Pemerintah memiliki tugas untuk menjamin
keselarasan ini.
Namun di tingkat sekolah terutama di kelas (kelas nyata dan
atau kelas maya) , yang menjamin keselarasan 3 komponen ini
adalah guru.
Di ruang kelas, keselarasan antara kurikulum, pembelajaran
dan asesmen terjadi ketika pembelajaran menggambarkan
kegiatan yang dapat membantu peserta didik mencapai
kompetensi. Tujuan pembelajaran didukung oleh
instrumen asesmen yang dapat mengukur ketercapaian
kompetensi tersebut sebagaimana digambarkan dalam
gambar di samping ini.
Keselarasan antara tujuan
pembelajaran, aktivitas
pembelajaran dan
asesmen harus terlihat
dalam modul ajar yang
9. MERDEKA BELAJAR
Merdeka belajar merupakan sebuah gagasan untuk mengembalikan hakikat
belajar kepada fitrahnya. Skema pembelajaran yang mekanistis selama ini
telah menjadikan proses belajar hanya dimaknai sebagai sebuah prosedur
semata.
Ruang eksplorasi guru dan sekolah terbatasi oleh beragam peraturan,
sementara ruang eksplorasi murid terbatasi oleh standarisasi kurikulum. Hal
tersebut perlu ditransformasi. Melalui Merdeka Belajar, murid, guru, dan
sekolah diberikan ruang yang besar untuk menumbuhkan kembali daya
belajarnya dengan memilih dan mengembangkan skema pembelajarannya
secara mandiri.
PEMBELAJARAN
Dalam kerangka pembelajaran yang merdeka, pemerintah hanya mengatur
rumusan Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila sebagai tujuan
utama dari proses pembelajaran. Selebihnya, guru dan sekolah diberi keleluasaan
dalam mengembangkan berbagai strategi untuk dapat mencapai tujuan
tersebut.
Anak-anak hidup dan tumbuh
sesuai kodratnya sendiri. Pendidik
hanya dapat merawat dan
menuntun tumbuhnya kodrat itu.
(Ki Hadjar Dewantara)
Merdeka belajar diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan peserta didik dengan
gaya belajar, potensi, serta minatnya yang
beragam. Dalam hal ini kreativitas guru
dan sekolah untuk melaksanakan
pembelajaran dan asesmen yang
kontekstual.
Merdeka belajar pada setiap peserta didik berwujud dalam kemandirian untuk mengatur proses belajarnya sendiri (self-regulated learner).
Untuk mendukungnya guru perlu mengintegrasikan asesmen yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran.
Dalam kerangka pembelajaran yang merdeka, asesmen tidak hanya dilakukan di akhir sebagai cara untuk mengukur atau menilai hasil
belajar. Lebih dari itu, asesmen juga perlu dilakukan oleh guru di awal untuk mendiagnosa kebutuhan dan di tengah proses untuk
mengoptimalkan kegiatan belajar.
10. MERDEKA BELAJAR
Proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki gaya
belajar, potensi serta minat yang beragam.
Pendekatan yang diperhatikan
dalam merdeka belajar diantaranya:
● peserta didik merancang/
mengatur diri tujuan, alur
dan penerapan pembelajaran
(self directed/regulated
learning).
● Personalisasi pengalaman
belajar termasuk konten, model
pembelajaran, asesmen dan
moda penerapan pengetahuan
(personalized learning).
● Penyesuaian pembelajaran
secara individu (individualized
learning).
Merdeka
Belajar
Komitmen
Berorientasi pada tujuan dan
pencapaiannya. Antusias untuk
terus mengembangkan diri
dalam berbagai bidang.
Mandiri
Mampu mengatur prioritas
dan menentukan cara- cara
yang sesuai untuk bekerja
secara adaptif.
Reflektif
Mengevaluasi dirinya sendiri terhadap
kelebihan dan keterbatasannya.
Paham akan hal-hal yang perlu
ditingkatkan dan bagaimana
melakukannya.Mampu menilai
pencapaian dan kemajuannya.
Belajar yang melibatkan pelajar dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara,
dan
melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
11. PENDEKATAN MODEL MODA
Self directed learning Inquiry based learning Online learning
(peserta didik merancang
tujuan, jalur, dan penerapan
pembelajaran)
Games based learning
Problem based learning
Project based learning
Blended learning
Mobile learning
Personalize learning (Proses
merancang pengalaman belajar untuk
pelajar
Question based learning
Scenario based learning
Team based learning
individu, termasuk konten,
model pembelajaran, formulir penilaian,
dan mode
Challenge based learning
STEAM
penerapan pengetahuan)
Individualized learning
(Penyesuaian konten
universal (misalnya, Common
Core) untuk peserta didik individu)
Paradigma Pembelajaran
12. 1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan
belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan
mereka.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk
membangun kapasitas belajar peserta didik dan kapasitas
mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat,
mendorong pengembangan kapasitasbelajar
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan
karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai kontekskehidupan dan budaya peserta
didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai
mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depanyang
berkelanjutan.
5
PRINSIP
PEMBELAJARAN
13. PEMBELAJARAN
No Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
1 Pembelajaran dirancang dengan
mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan
perkembangan yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan.
● Melakukan analisis terhadap kondisi, latar
belakang, tahap perkembangan dan pencapaian
peserta didik sebelumnya dan melakukan
pemetaan.
● Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum
yang berkelanjutan sebagai dasar merancang
pembelajaran dan asesmen.
● Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan
prasarana yang dimiliki peserta didik, guru dan
sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
● Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai
dengan tahap perkembangan peserta didik.
● Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta
didik.
● Langsung menerapkan modul ajar tanpa
melihat kebutuhan peserta didik.
● Mengabaikan tahap perkembangan maupun
pengetahuan yang dimiliki peserta didik
sebelumnya.
● Menyamaratakan metode pembelajaran.
● Melihat segala sesuatu dari kepentingan
pejabat sekolah atau guru.
● Pembelajaran terlalu sulit sehingga
menurunkan motivasi peserta didik.
● Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak
menantang dan membosankan.
2 Pembelajaran dirancang dan
dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa
digunakan dalam pembelajaran.
Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan
pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman
bermakna.
Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari
guru dan peserta didik ke peserta didik.
Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan
menggunakan kekuatan bertanya, dengan
memberikan pertanyaan yang membangun
pemahaman bermakna.
Guru hanya selalu memberikan pemaparan
dalam bentuk ceramah dan instruksi tugas.
Memberikan pertanyaan selalu dalam bentuk
soal dan dinilai benar atau salah, tanpa umpan
balik.
Memberikan porsi paling banyak pada asesmen
sumatif atau ujian/ tes akhir.
14. PEMBELAJARAN
No Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
3 Proses pembelajaran mendukung
perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik.
Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang
mendukung terjadinya perkembangan kompetensi seperti belajar
berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, berbasis
tantangan, dan metode pembelajaran diferensiasi.
Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial
emosi, dan spiritual.
Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada peserta
didik.
Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa
melakukan evaluasi terhadap metode yang
digunakan.
Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya
melihat kemampuan kognitif peserta didik, tanpa
melihat faktor lain seperti sosial emosi atau spiritual.
Melihat profil Pancasila sebagai sesuatu yang harus
diajarkan dan dihafal.
4 Pembelajaran yang relevan, yaitu
pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan dan budaya peserta
didik, serta melibatkan orang tua dan
masyarakat sebagai mitra.
Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata
dan menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar.
Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi
dua arah dan saling memberikan umpan balik.
Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber primer
maupun sekunder dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan dan
tidak menarik untuk peserta didik.
Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan
hanya menagih tugas.
Interaksi dengan murid hanya memberikan dan
menagih tugas.
peserta didik tidak punya akses langsung untuk
terlibat ataupun melibatkan masyarakat setempat.
5 Pembelajaran berorientasi pada masa
depan yang berkelanjutan.
Umpan balik yang terus menerus dari guru untuk peserta didik
maupun dari peserta didik untuk peserta didik.
Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan
memberi dukungan lebih banyak di awal untuk kemudian
perlahan melepas sedikit demi sedikit dukungan tersebut untuk
akhirnya menjadi pelajar yang mandiri dan merdeka.
Guru melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan strategi
pengajarannya.
Mengajarkan keterampilan abad 21.
Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir.
Pembelajaran dengan kegiatan yang sama dari
tahun ke tahun dengan soal tes dan ujian yang sama.
Hanya mengetes atau menilai keterampilan abad 21
tanpa mengajarkan keterampilannya.
15. 1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai
umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengantujuan.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya,
memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didikdan
orang tua mengenai kemajuan dan pencapaianpembelajaran,
serta keputusan tentang langkahselanjutnya.
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas,instrumen,
dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ditargetkan.
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasiyang
bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang
berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu
pembelajaran.
5
PRINSIP
ASESMEN
16. • Guru merancang pembelajaran berdasarkan hasilasesmen
• Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan
pembelajaran, sehingga kegiatan asesmenterintegrasi
dan berkaitan erat denganpembelajaran
• Keterkaitan antara tujuanpembelajaran dengan asesmen
yang dirancang
✔Termasuk dengan kriteria penilaian hasil belajar
siswa
✔Asesmen yang targeted sesuai kebutuhan belajar
✔Asesmenmemberikan pengaruh pada apa dan
bagaimana peserta didik belajar, dan juga sebaliknya
5Prinsip Asesmen
1.Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan
orang tua
Asesmen
Perencanaan
pembelajaran
Kegiatan
belajar
RangkaianAsesmen -Perencanaan pembelajaran -Kegiatan
belajar adalah suatu siklus yang berkelanjutan
17. 5Prinsip Asesmen
2.Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan
• Asesmen dapat digunakanuntuk:
✔mendorong proses belajar, menjadi bagian dari pembelajaran,
mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi (asesmen formatif)
✔menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan
(asesmen sumatif)
✔menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran
individual peserta didik (asesmen diagnosis)
• Mengacu pada CapaianPembelajaran
18. 5Prinsip Asesmen
3. Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang
kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian
pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya
• Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
• Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang dihasilkan
terpercaya
• Reliabel, dapat diperbandingkanhasilnya karena konsisten
• Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis, sistematis,dan
jelas, dengan pengaruh subjektivitas penilai yang rendah
19. 5Prinsip Asesmen
4.Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai
dengan tujuan pembelajaranyang ditargetkan.
Guru diberikan otonomiyang luas dalam merencanakan
dan menggunakan jenis dan teknik asesmen dengan
mempertimbangkan:
• Karakteristik matapelajaran,
• Karakteristik dan kemampuan peserta didik,
• Capaian pembelajaran,
• Tujuan pembelajaran
• Sumber daya pendukung yangtersedia
Dihindari:
• Berfokus pada asesmensumatif
• Teaching to thetest
• Instrumen asesmen tidak sesuaidengan
tujuan pembelajaran
• Melaksanakan asesmen hanya sebagaialat
untuk mendapat data nilai untuk pengisian
raport
• Menggunakan hanya satu teknikpenilaian
20. 5Prinsip Asesmen
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua,
dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran
Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk semuamata
pelajaran (misalnya nilai 100bermakna sama antara satu mata pelajaran
dengan mata pelajaranlainnya)
Laporan kemajuan belajar mengacu pada ketercapaian kompetensi
berdasarkan hasil asesmen formatifdan sumatif
Asesmen mudah dipahami dan memberikan informasi yang utuh bagi
orang tua, asesmen juga harus menjawab kebutuhan peserta didik akan
umpan balik yang memotivasi untuk mengembangkan diri.
Asesmen mudah dilakukan olehGuru.
Penting!
Guru diharapkan mampu
menerapkan moderasi dalam
asesmen, yaitu memastikan
antar guru mampu melakukan
asesmen secara adil dan
konsisten dengan
menggunakan kriteria tertentu,
melakukan komunikasi,
konfirmasi, dan klarifikasi antar
guru.
21. No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Hal-hal yang perlu dihindari
1 Asesmen merupakan bagian
terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, dan
menyediakan informasi yang
holistik sebagai umpan balik untuk
guru, peserta didik, dan orang tua,
agar dapat memandu mereka
dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya.
Asesmen dilakukan berdasarkan tujuan
pembelajaran
Asesmen pada ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan dilakukan secara terpisah-pisah.
Melibatkan peserta didik dalam melakukan
asesmen, melalui penilaian diri (self
assessment), penilaian antar teman (peer
assessment), refleksi diri, dan pemberian
umpan balik antar teman (peer feedback).
Asesmen hanya dilakukan oleh Guru
Pemberian umpan balik dilakukan dengan
mendeskripsikan usaha terbaik untuk
menstimulasi pola pikir bertumbuh, dan
memotivasi peserta didik
Umpan balik berupa kalimat pujian yang
pendek, misal bagus, keren, pintar, pandai,
cerdas, dan sebagainya.
Pemberian kritik tanpa penjelasan untuk
perbaikan
2 Asesmen dirancang dan dilakukan
sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan
pembelajaran.
Membangun komitmen dan menyusun
perencanaan asesmen yang menitikberatkan
pada asesmen formatif
Menitikberatkan pada asesmen sumatif
Menggunakan beragam jenis, teknik dan
instrumen penilaian formatif sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Tidak menggunakan instrumen penilaian atau
hanya menggunakan 1-2 instrumen.
Menggunakan instrumen asesmen, namun tidak
sejalan dengan tujuan pembelajaran
Asesmen dilakukan dengan alokasi waktu
yang terencana
Asesmen dilakukan mendadak
22. No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Hal-hal yang perlu dihindari
Menggunakan jenis, teknik, dan instrumen
asesmen yang bervariasi dan relevan
Menggunakan jenis, teknik, dan instrumen asesmen
yang sama secara berulang
Menitikberatkan pada penggunaan teknik penilaian
berupa tes.
Mengkomunikasikan kepada peserta didik
tentang jenis, teknik, dan instrumen penilaian
yang akan digunakan. Harapannya, peserta
didik akan berusaha mencapai kriteria yang
terbaik sesuai dengan kemampuannya
Jenis, teknik, dan instrumen asesmen hanya dipahami
oleh Guru.
Peserta didik tidak memahami jenis, teknik, instrumen
asesmen yang digunakan, sehingga tidak memiliki
gambaran kriteria terbaik yang dapat dicapai
Penguasaan kompetensi pada tujuan
pembelajaran ditandai dengan istilah
Ketercapaian, bukan ketuntasan.
Penguasaan kompetensi ditandai dengan istilah
Ketuntasan.
KKTP diturunkan dari indikator penilaian suatu
tujuan pembelajaran
KKTP disusun berdasarkan acuan yang tidak jelas.
KKTP berupa serangkaian kriteria yang menjadi
penanda ketercapaian Tujuan Pembelajaran.
KKTP berupa angka kuantitatif
KKTP dijadikan sumber informasi atau data
bagi Guru untuk menentukan tindak lanjut
pembelajaran sesuai pencapaian peserta didik.
KKTP digunakan sebagai penentu ketuntasan hasil
belajar, tanpa disertai tindak lanjut.
23. No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
3 Asesmen dirancang secara adil,
proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan
menentukan keputusan tentang
langkah selanjutnya.
Asesmen dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan tanpa
dipengaruhi oleh latar belakang peserta didik
Asesmen lebih menguntungkan peserta didik karena latar
belakang tertentu.
Menerapkan moderasi asesmen, yaitu
berkoordinasi antar Guru untuk menyamakan
persepsi kriteria, sehingga tercapai prinsip
keadilan
Adanya unsur subjektivitas dalam asesmen
Menggunakan instrumen asesmen yang mampu
mengukur capaian kompetensi dengan tepat
Menggunakan instrumen asesmen yang tidak
sesuai dengan tujuan dan aktivitas
pembelajaran
4 Laporan kemajuan belajar dan
pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang
bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai serta
strategi tindak lanjutnya.
Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak. Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
Penggunaan kata atau kalimat negatif.
Menyertakan kriteria pencapaian dalam bentuk
kalimat deskriptif.
Menilai dengan skor atau angka tanpa
deskripsi kriteria.
Laporan hasil belajar hendaknya menyertakan
bukti dari pembelajaran, yaitu portofolio peserta
didik dan bentuk pelaporan selain tertulis seperti
diskusi atau konferensi tiga arah.
Merekayasa hasil tanpa adanya bukti
perkembangan pembelajaran.
Menjelaskan umpan balik yang harus dilakukan
berikutnya.
24. No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu
pembelajaran
Hasil asesmen digunakan sebagai dasar
pemberian perlakuan terhadap peserta didik
(remedial ataupun pengayaan)
Hasil asesmen hanya digunakan dalam bentuk
kumpulan data tanpa adanya tindak lanjut
Hasil asesmen digunakan untuk perbaikan
pembelajaran berkesinambungan pada seluruh
aspek dalam pengelolaan satuan pendidikan
Hasil asesmen hanya digunakan sebagai
umpan balik bagi peserta didik dan guru
25. Keterkaitan Asesmen dengan PrinsipPembelajaran
1.Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik
saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan
mereka.
✔ Asesmen dirancang berpusat pada kompetensi siswa
✔Peserta didik dapat melanjutkan ke kelas di atasnya sesuai dengan ketercapaian tujuan pembelajaran
yang dikelompokkan ke dalam kriteria mulai berkembang, berkembang, mahir, dan sangat mahir
✔Peserta didik diberikan intervensi sesuai dengan tingkat kompetensinya
✔Pemberian intervensi dapat dilakukan sebelum pemberian laporan kemajuan belajar maupun saat
pelaksanaan pembelajaran di tingkatselanjutnya
26. Keterkaitan Asesmen dengan PrinsipPembelajaran
2.Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta
didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
✔Menanamkan growth-mindset (pola pikir bertumbuh)
Harapannya, asesmen bisa membangun kesadaran bahwa proses mencapai tujuan pembelajaran lebih
penting daripada hasilakhir.
Untuk itu, guru diharapkan mampu menerapkan prinsip pola pikir bertumbuh (Growth Mindset) dalam
asesmen, sebagai berikut:
▪ Guru dan peserta didik perlu membangun budaya ‘tidak takut salah dalam belajar’.
▪ Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman yang mendalam.
▪ Menerapkan penilaian diri (self assessment), penilaian antara teman (peer assessment),
refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman (peer feedback).
▪ Pemberian umpan balik dari Guru kepada peserta didik yang dilakukan dengan mendeskripsikan
usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi peserta didik.
27. Keterkaitan Asesmen dengan PrinsipPembelajaran
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik secara
berkelanjutan danholistik
✔ Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang salingterkait
✔Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang terkandung
dalam Profil PelajarPancasila
✔Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat kesulitan yang sesuai untuk peserta didik
✔Menstimulasikemampuan berpikir tahap tinggi
28. Keterkaitan Asesmen dengan PrinsipPembelajaran
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks
kehidupan, menghargai budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra
✔ Asesmen dirancang berpusat pada anak, mempertimbangkan di mana kehidupan dan latar belakang
keluarga peserta didik
✔Orangtua dan masyarakat dilibatkan dalam proses-prosespengambilan keputusan terkait pembelajaran
dan asesmen
✔Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik, sehingga setiap individu
merasa aman untuk berada di lingkungan belajar
29. Keterkaitan Asesmen dengan PrinsipPembelajaran
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
✔Membangun wawasan peserta didik tentang isu-isu ini dalam tingkat global dan
menumbuhkembangkan rasa peka mereka terhadap masalah-masalah ini dan kesadaran akan
kebutuhan diri sendiri, lingkungan, dan dunia yang lebih baik.
✔Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
asesmen
32. Tujuan AsesmenDiagnostik
Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa
dan mengetahui kondisi awalsiswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostiknon-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.
Tujuan dari masing-masingasesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
Tujuan Asesmen Diagnostik
Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dansosial
emosi siswa
• Mengetahui aktivitas selama belajar dirumah
• Mengetahui kondisi keluarga siswa
• Mengetahui latar belakang pergaulansiswa
• Mengetahui gaya belajar, karakter sertaminat
siswa
• Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
• Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan
kompetensi rata-rata siswa
• Memberikan kelas remedial atau pelajaran
tambahan kepada siswa yang kompetensinya di
bawah rata-rata
33. AsesmenDiagnostikNon-Kognitif
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan
untuk menggali hal-hal sepertiberikut:
• Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa
• Aktivitas siswa selama belajar di rumah
• Kondisi keluarga dan pergaulansiswa
• Gayabelajar, karakter, serta minatsiswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitifadalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Tindak Lanjut
Tips:
Ketrampilan bertanya dan
membuat pertanyaanpenting
pada asesmenini!
34. AsesmenDiagnostikNon-Kognitif
Contoh kegiatan persiapan
1. Siapkan alat bantu berupa
gambar-gambar yang mewakili
emosi
Siapkan pertanyaanpanduan
seperti berikut:
1. Apa yang sedang kamurasakan saat
ini?
2. Bagaimana perasaanmu saat
belajar di rumah?
2. Buat daftar pertanyaankunci mengenai
aktivitas siswa
Siapkan pertanyaan kunciseperti berikut:
1. Apa sajakegiatanmu selama belajardi rumah?
2. Apa hal yang palingmenyenangkan dan tidak menyenangkan
ketika belajar dirumah?
3. Apaharapanmu?
36. AsesmenDiagnostikNon-Kognitif
Strategi tanyajawab
1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudahdipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
• Berikan penguatan
• Berikan pertanyaanlanjutan
untuk menggali lebihdalam
• Mengembalikan fokusjika
jawaban mulaimenyimpang
Saat siswa
menjawab pertanyaan
• Langsung menjawab
pertanyaan siswa
• Membantu siswauntuk
dapat menjawab
pertanyaannya sendiri
Saat siswa
balik bertanya
• Mencobamengarahkan
kembali pertanyaan
• Memparafrasekan
pertanyaan agar lebihmudah
dipahami
• Menunggu beberapasaat
Saat siswa
menjawab pertanyaan
37. AsesmenDiagnostikNon-Kognitif
Tindak Lanjut
1.Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi
empat mata
2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta
orang tua biladiperlukan
3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran
38. Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal
pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan
membahas topik, dan waktulain.
Asesmen Diagnostik bisa berupaAsesmen Formatif maupun
Asesmen Sumatif.
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitifadalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan TindakLanjut
AsesmenDiagnostikKognitif
Penting!
Guru melakukan asesmen
diagnosis kognitif untuk
menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan
kemampuan siswa, bukanuntuk
mengejar target kurikulum.
39. 1. Buat jadwal pelaksanaanasesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susunpertanyaan sederhana yang meliputi:
• 2pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
• 6 pertanyaan dengan topiksatu kelas di bawah
• 2pertanyaan dengan topik dua kelas dibawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)
AsesmenDiagnostikKognitif
Contoh kegiatan persiapan &pelaksanaan
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di
rumah
40. 1. Lakukan pengolahan hasil asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham”
• Hitung rata-rata kelas
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok:
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATPsesuai
fasenya
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan
pendampingan pada kompetensi yang belumterpenuhi
• Siswadengan nilai di atas rata-rata mengikutipembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan
siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi
yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensiyang diharapkan
AsesmenDiagnostikKognitif
Contoh kegiatan tindaklanjut
Penting!
Guru menyesuaikan
aktivitas dan materi
belajar di kelas
dengan peningkatan
rata-rata semua
murid dikelas
41. AsesmenDiagnostikKognitif
Contoh perencanaan soal hingga tindaklanjut
Asesmen awal Matematika kelas IIISD
Soal
Tujuan Pembelajaran yang dites:
Menjelaskan dan menentukan panjang
(termasuk jarak), berat, dan waktu dalam
satuan baku yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
Prasyarat dari Tujuan
Pembelajaran: Mendeskripsikan dan
menentukan hubungan antar satuan baku
untuk panjang, berat, dan waktu yang
umumnya
42. Contoh perencanaan soal hingga tindaklanjut
Asesmen awal Matematika kelas IIISD
Skor
A
B
C
Jawaban
Soal
Paham
utuh
Paham
sebagian
Tidak
paham
Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD
berikutnya tentang Hubungan Antarsatuan
Baku Panjang, Berat, dan Waktu, serta Data
dan Penyajiannya dalam Diagram Gambar
di Kelas III.
Tindak
Lanjut
Memberikan pembelajaran remedial dengan
menekankan pada cara mengukur panjang
benda dengan menggunakan alat ukur baku
panjang, seperti mistar, meteran, dll.
AsesmenDiagnostikKognitif
44. Jenis Asesmen
Asesmen
As(sebagai)
Asesmen sebagai
refleksi proses
pembelajaran
For(untuk)
Asesmen untuk
perbaikan proses
pembelajaran
Of (terhadap)
Asesmen sebagai
evaluasi padaakhir
proses
pembelajaran
Learning (pembelajaran)
Asesmen
Sumatif
Asesmen
Formatif
45. Konsep Asesmen Formatif danSumatif
AsesmenSumatif
• Metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pembelajaran.
• Asesmen sumatif seringkali memilikitaruhan
tinggi karena berpengaruh terhadap nilai
akhir murid sehingga sering diprioritaskan
murid daripada asesmenformatif.
• Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
(sumatif) dapat digunakan untuk mengukur
perkembangan murid untuk memandu guru
dan sekolah merancang aktivitas mereka
untuk projekberikutnya.
AsesmenFormatif
• Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses
pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan
akademik selamapembelajaran.
• Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan
memberikan umpan balik yang berkala, danberkelanjutan.
• Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid
mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu
dikembangkan.
• Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang
dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek sehingga
dukungan yang memadai dapatdiberikan.
• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri
sendiri.
46. Asesmen
Sumatif
Untuk Guru
• Mengukur apakah murid sudah
memenuhi capaian
pembelajaran dan sejauh
mana sudah mencapai akhir
unit pembelajaran
• Meningkatkan pengajaran
dan pembelajaran
selanjutnya
Untuk
Murid
• Memahami performa di akhir
unit pembelajaran
• Memahami apakah mereka
sudah memenuhi capaian
pembelajaran dan sejauh
mana sudah mencapai akhir
unit pembelajaran
Asesmen
Formatif
Untuk
Guru
• Mengawasi
pembelajaran murid
• Memastikan perkembangan
murid
• Mengecek pemahaman
murid
Untuk
Murid
• Mengevaluasi
pembelajaran sendiri
• Membangun pengetahuan
• Mengidentifikasi kekuatan
dan
kelemahan
• Meningkatkan kemampuan
Kedua
Asesmen
• Merupakan cara
untuk menilai
pembelajaran murid
• Merupakan
kesempatan untuk
menerima dan
memberikan
umpan balik
• Merupakan cara
untuk mengevaluasi
keefektifan
pengajaran dan
pembelajaran
47. Kondisi saatini Harapan dengan
kurikulum baru
Assessm
ent of
Learning
Assessme
nt for
Learning
Assessm
ent as
Learning
Assessm
ent of
Learning
Assessme
nt for
Learning
Assessm
ent as
Learning
Assessment of learning paling dominan dilakukan
oleh Guru
Mengutamakan assessment as
learning dan
Penekanan pada AsesmenFormatif
FungsiAsesmenFormatif dan Sumatif
48. Penekanan pada AsesmenFormatif
FungsiAsesmenFormatif dan Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as,for,dan of learning.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Penting!
Padakurikulum ini guru diharapkan
memberikan proporsi lebih banyakpada
pelaksanaanasesmenformatif daripada
menitikberatkan orientasi pada asesmen
sumatif.
Harapannya, ini akan mendukung proses
penanaman kesadaran bahwa proses
lebih penting daripada sebatas hasil akhir.
49. Penekanan pada AsesmenFormatif
Membangun Keseimbangan AsesmenFormatif dan Sumatif
• Jumlah asesmenformatif sebaiknya lebihbanyak
dari jumlah asesmensumatif
• Jelaskan tujuan asesmenformatif adalah untuk
perbaikan danpengembangan diri. Asesmen
formatif dapat membantu mereka mendapatkan nilai
yang lebih baik dalam asesmen sumatif di akhir, juga
untuk mengoptimalkan kegiatanpembelajaran.
• Bangunketerkaitan antara asesmensumatif dan
formatif. Dengan merancang asesmen formatifyang
berkontribusi pada tugas sumatif dapatmenurunkan
beban kerja murid dan memperjelas relevansi tugas
formatif.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as,for,dan of learning.
50. Penekanan pada AsesmenFormatif
Mengapa Keseimbangan AsesmenFormatif dan Sumatif penting?
Mengubah paradigma belajar yang
menitikberatkan pada nilai menjadi
belajar yang menitikberatkan pada
proses.
Jika ketergantungan pada asesmen sumatifmasih
terjadi dengan umpan balik yang sedikit, maka
dapat menghambat proses murid untuk
“mengalami pengetahuan”.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as,for,dan of learning.
52. Bentuk Asesmen Formatif danSumatif
Contoh bentuk asesmen tidaktertulis
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi muriddi
depan publik dan mengemukakanpendapat.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi,
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang
mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat
tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis.
Diskusikelas Drama
• Mengembangkan kemampuan seni perandan
berkomunikasi murid.
• Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
murid.
• Membuat model miniatur3dimensi
(diorama), produk digital, produk
seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas
• Menanamkan pengertian mengenai
sebuah peristiwa
Produk Presentasi
• Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi
• Mendorong murid untuk
memahami topik presentasi
dengan mendalam
TesLisan
• Kuis tanya jawab secaralisan
• Mengonfirmasi pemahaman
murid
• Menerapkan umpan balik
53. Bentuk Asesmen Formatif danSumatif
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi
pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan
bagaimana cara mereka dapat memperbaikidiri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi
lain proses pembelajaranmurid
Contoh bentuk asesmentertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi
dan mengekspresikan ide/pemikiran merekadalam
bentuk tulisan.
• Biasanya ditulisdengan bahasa yang kurang formal
sehingga memberikan murid kebebasan berpikir
kreatif.
• Menjadi alat untuk murid merefleksikan
perkembangan mereka secaraberkesinambungan.
Esai
• Mengasah keterampilan menulis
akademis murid, seperti
mengembangkan argumen, menyajikan
bukti, mencari sumber terpercaya
untuk mendukung argumen, dan
menggunakan referensi dengantepat.
• Mengembangkan cara berpikirkritis
dan daya analisismurid.
Poster
• Mendorong kemampuan
murid untuk mengeksplorasi
topik danmengkomunikasikan
pemahaman mereka dengan
cara semenarik mungkin
TesTertulis
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpanbalik
54. Bentuk Asesmen Formatif danSumatif
Bentuk Asesmen KhasSMK
Penilaian Praktik Kerja Lapangan
• penilaian/pengukuran terhadap capaian pembelajaran siswa selamamelaksanakan pembelajaran di dunia kerja, baik subtansi
kompetensi maupun budaya kerja
• Penilaian dilakukan oleh pembimbing/instruktur dari dunia kerja.
• Hasil penilaian disampaikan pada rapor dengan mencantumkan keterangan industri tentang kinerja siswa secara keseluruhan
berdasarkan jurnal PKL,sertifikat, atau surat keterangan PKLdari dunia kerja
• Mendorong siswa berkinerja baik saat melakukan pembelajaran di dunia kerja serta memberikan kebanggaanpada siswa
Ujian Unit Kompetensi Uji Kompetensi Keahlian
• penilaian terhadap pencapaian satu atau beberapaunit kompetensi yang
dapat membentuk 1(satu) SkemaSertifikasi Profesi, dilaksanakan setiap
tahun oleh satuan pendidikan terakreditasi. Unit Kompetensi
terdiri atas 1(satu) atau beberapa Kompetensi (Capaian
Kompetensi) untuk mencapaikemampuan melaksanakan satu
bidang pekerjaanspesifik
• Dapat berupa observasi, demonstrasi, tes lisan, tes tulis,
dan/atau portofolio
• Mendorong guru melaksanakan pembelajaran tuntas (mastery
learning) pada materi kejuruan
• Membekali siswa skillpassportsebelummenghadapi Uji Kompetensi
Keahlian di akhir masapembelajaran
penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2(dua)
atau 3(tiga) pada KKNI yang dilaksanakan di akhir masa
studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1/LSP-2/LSP-3)
atau satuan pendidikan terakreditasibersama DUDI
• Dapat memperhitungkan paspor keterampilan (Skills
Passport) yang diperoleh siswa padatahap pembelajaran
sebelumnya
• Dapat berupa observasi, demonstrasi, tes lisan, tes tulis,
dan/atau portofolio
• Membekali siswa sertifikat keahlian untuk menghadapi
dunia kerja
56. Aspek Yang Dinilai Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
(Skills)
Kompetensi satu atau beberapa unit
kompetensi yang dapat membentuk
1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi
Observasi
Praktik
Lembar Observasi
Lembar Kerja
Sikap
(Attitude)
Sikap dan Budaya Kerja Rating Scale
Observasi
Lembar Psikometri
Lembar Observasi
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan Teoritis Paper & Pencil Test
Wawancara
Presentation
Lembar soal
PENILAIAN UUK
57. Aspek Yang
Dinilai
Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
(Skills)
Kompetensi kualifikasi jenjang 2
(dua) atau 3 (tiga) pada KKNI
Observasi
Praktik
Lembar observasi
Lembar Kerja
Sikap
(Attitude)
Sikap dan Budaya Kerja Rating Scale
Observasi
Lembar Psikometri
Lembar Observasi
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan Teoritis Tertulis, Wawancara
Presentasi
Lembar soal
PENILAIAN UKK
58. Aspek Yang
Dinilai
Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
(Skills)
Keterampilan Praktis (IDUKA) Observasi
Portofolio
Lembar Observasi
Lembar Kerja
Sikap
(Attitude)
Sikap dan Budaya Kerja Rating Scale
Observasi
Dokumen
Lembar Psikometri
Lembar Observasi
Buku Jurnal
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan Teoritis
Pengetahuan Praktis
Tertulis, Wawancara
Presentasi
Lembar soal
Produk Spesifikasi persyaratan Produk (barang
atau Jasa)
Observasi Lembar Observasi
PENILAIAN PKL
61. Umpan Balik
Mengapa umpan balikpenting?
Umpan balik merupakan kumpulan
informasi mengenai bagaimana
seseorang melakukan suatukegiatan.
Umpan balik biasanya berisi hal baik
yang sudah dilakukan, hal yang butuh
perbaikan dan hal yang bisa
dikembangkan untuk aktivitas
selanjutnya
Bagiguru
• Memberi informasi perkembangan murid untuk
memodifikasi pengajaran dan pembelajaran di
masa depan.
BagiMurid
• Membantu murid untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan mereka sehingga muriddapat
mengatur dan merasa berperan dalam proses
pembelajaran mereka.
• Memberikan umpan balikkepada sesama teman
juga memberikan kesempatan bagi muriduntuk
belajar dari satu samalain.
62. 10Prinsip
Pemberian Umpan
Balik yangEfektif
Prinsip ini diterjemahkan dan diadopsi dari
Model Pemberian Umpan Balik yang dua arah
(dialogical) dari Nicol, D. (2010) From
monologue to dialogue: improving written
feedback processes in mass highereducation.
Assessment & Evaluation in Higher Education,
35(5), 501-517
63. Umpan Balik
Membuat umpan balik yangefektif
• Harus terdiri dari
✔ feed up (mengklarifikasi tujuan dengan murid),
✔ feedback (tanggapan atas pekerjaan murid dan kemajuan mereka)
✔ feed forward (saran bagi murid untuk dipakai di masa depan menggunakan data dari feedback).
• Membutuhkan tujuan dan sasaran yang jelas dan dapat dimengerti oleh murid dan guru.
• Memungkinkan murid untukmengidentifikasi:
✔apa yang mereka ketahui,
✔apa yang mereka pahami,
✔ d i mana mereka membuat kesalahan,
✔ d i mana mereka memiliki kesalahpahaman
✔ kapan mereka terlibat / tidak terlibat dalam pembelajaran.
64. Umpan Balik
Membuat umpan balik yangefektif
Umpan Balik Guru(TeacherFeedback)
Pertanyaan panduan untuk guru:
• Apa saja komponen penting yang perlu ada?
• Dokumen apa yang bisa dipakai guru untuk
menjadi acuan penulisan umpan balik yang efektif
dan objektif?
• Apakah ada format umpan balik yang sederhana
dan mudah dipahami olehmurid?
• Seberapa sering umpan balikharus diberikan?
• Seberapa panjang dan detail penulisan umpan
balik yang efektif(apabila diberikan tertulis)?
• Bagaimana agar murid tertarik untuk membaca
umpan balik dan mendapatkan manfaat yang
maksimal?
Umpan Balik Teman (PeerFeedback)
Pertanyaan panduan untuk murid:
• Apa saja komponen penting yang perlu ada?
• Apa yang bisa kamu pakai untuk membantu kamu
memberikan umpan balik yang efektif dan objektif
bagi temanmu?
• Apa hal baik yang sudah dilakukan oleh temanmu?
• Apa hal yang bisa diperbaiki/ dikembangkan lagi
oleh temanmu?
• Apa yang bisa dilakukan oleh temanmu agar
karyanya bisa lebih baik lagi di kemudian hari?
• Informasi apa yang kamu rasa akan bermanfaat
untuk membantu pengembangan diri temanmu?
65. Ladder ofFeedback
Contoh praktik baik memberikanumpan balik secara berjenjang
Dikutip darihttps://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/
Apresiasi
Klarifikasi
• Apa yangkamu
maksud dengan…
• Bisatolong jelaskan
lagi tentang…
• Bagaimana itu bisa
terjadi?
Penilaian
• Bagian iniefektif
karena…
• Ini menarikkarena
…
• Ini ide yangbagus
untuk …
Perhatian
• Saya
membayangkan
bagaimana jika…
• Apakah mungkinjika
…
• Sayabelum paham
bagaimana …
• Bagaimanakamu
bisa…
Saran
• Pernahkah kamu
berpikir tentang…
• Bagaimanakalau
menambahkan …
• Bisakah kamu
menghapusbagian
…
• Idemu mengingatkan
saya pada…
• Sayabisamelihat
pekerjaan …inibisa
saya gunakanjuga
• Sayabelajar … dari
jawabanmu
66. Anda telah menyimak penjelasan tentang PrinsipAsesmen pada kurikulum SMK Pusat Keunggulan