SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 60
Baixar para ler offline
Beberapa Distribusi Peluang
KontinuKontinu
Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik
Oleh: Rinaldi Munir
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
1
Distribusi Seragam Kontinu
• Distribusi Seragam kontinu adalah distribusi peluang kontinu
yang paling sederhana.
• Fungsi padat peluang dari peubah acak seragam kontinu X
pada selang [a, b] adalah:



≤≤
−=
,
1
),,(
bxa
baxf
• Kurva fungsi padat peluangnya



≤≤
−=
lainnya,0
,
),,(
x
bxa
abbaxf
2
• Contoh 1. Sebuah ruang konferensi dapat disewa untuk rapat
yang lamanya tidak lebih dari 4 jam. Misalkan X adalah
peubah acak yang menyatakan waktu rapat, yang mempunyai
distribusi seragam.
a) Tentukan fungsi densitas peluang dari X.
b) Tentukan peluang suatu rapat berlangsung 3 jam atau
lebih.
Jawaban:
a) a = 0, b = 4, sehingga
b) P(X ≥ 3) =




≤≤
=
lainnya,0
40,
4
1
)(
x
x
xf
4
1
4
3
4
4
|
4
1
4
1 4
3
4
3
=−== =
=∫
x
xxdx
3
• Rataan dan variansi dari distribusi seragam kontinu adalah:
dan
• Fungsi kumulatif:
2
)( ba+
=µ
12
)( 2
2 ab−
=σ
• Kasus khusus: jika a = 0 dan b = 1, maka distribusinya disebut
distribusi seragam baku (standard uniform distribution),
dilambangkan dengan U(0,1)
4
Distribusi Normal
• Distribusi normal adalah distribusi yang paling penting di
antara distribusi yang lain. Kurva dari distribusi normal
mempunyai bentuk setangkup seperti lonceng:
• Nama lainnya: distribusi Gauss (Gaussian distribution)
• Kurva distribusi normal disebut juga kurva normal atau kurva
topi orang Meksiko (mexican hat)
µ
x
σ
5
Lonceng (bell)
Lonceng sekolah
6Sombrero, topi orang Meksiko Sombrero, topi orang Meksiko
Kurva normal
• Fungsi padat peluang (pdf) dari peubah acak normal X,
dengan rataan μ dan variansi σ2 adalah
yang dalam hal ini π = 3.14159... dan e = 2.71828...
∞<<−∞





=





 −
−
xexn
x
,
2
1
),;(
2
)(
2
1
σ
µ
πσ
σµ
7
• Cukup dengan mengetahui µ dan σ, maka seluruh kurva
normal diketahui.
• Misalnya bila µ = 30 dan σ = 8, maka ordinat n(x; 30, 8)
dapat dihitung untuk berbagai nilai x dan kurvanya dapat
digambarkan.
• Kurva normal dengan µ1 < µ2 dan σ1 = σ2 :
σ1 σ2
x
µ1 µ2
8
• Kurva normal dengan µ1 < µ2 dan σ1 < σ2 :
σ1 σ2
x
µ1 µ2
9
• Kurva normal dengan µ1 = µ2 dan σ1 < σ2 :
σ1
σ2
x
µ1 = µ2
10
Sifat-Sifat Kurva Normal:
• Modus, adalah suatu titik yang terletak pada sumbu x di
mana kurva mempunyai nilai maksimum, yaitu pada x = μ
• Kurva berbentuk simetri terhadap sumbu tegak pada x =
μ
• Kurva mempunyai titik belok pada x = μ ± σ, cekung dari
bawah bila µ – σ < x < µ + σ dan cekung dari atas untuk
11
bawah bila µ – σ < x < µ + σ dan cekung dari atas untuk
nilai x lainnya
• Kedua ujung kurva normal mendekati sumbu datar
secara asimptotik bila x bergerak menjauhi μ baik dari kiri
maupun dari kanan.
• Luas daerah di bawah kurva adalah 1
Luas Daerah di bawah Kurva Normal
P(x1 < X < x2) = =
∫
2
1
),;(
x
x
dxxn σµ ∫
−−
2
1
2
]/))[(2/1(
2
1
x
x
x
dxe σµ
πσ
σ
12
x1 x2
x
P(x1 < X < x2 )
σ
µ
• Untuk mengatasi kesulitan dalam menghitung
integral fungsi padat normal, maka dibuat tabel luas
kurva normal.
• Tetapi, tidak mungkin membuat tabel berbeda untuk
setiap nilai µ dan σ.
• Untunglah seluruh pengamatan setiap peubah acak
normal X dapat ditransformasikan menjadi himpunan
pengamatan baru peubah acak normal Z dengan
rataan 0 dan variansi 1.
13
Definisi. Distribusi peubah acak normal
dengan rataan 0 dan variansi 1 disebut
dengan distribusi normal baku (standard
normal distributiion).normal distributiion).
14
• Cara transformasinya sebagai berikut:
• Bila X bernilai antara x = x1 dan x = x2 maka peubah acak Z
bernilai antara z1 = (x1 – µ)/σ dan z2 = (x2 – µ)/σ
σ
µ )( −
=
X
Z
dxexXxP
x
x
∫





 −
−




=<<
2
2
)(
2
1
1
)( σ
µ
15
dxexXxP
x∫ 






=<<
2
1
2
21
2
1
)( σ
πσ
dze
z
z
z
∫








−






=
2
1
2
2
2
1
π
)(
)1,0;(n
21
2
1
zZzP
dzz
z
z
<<=
= ∫
µ
x
x2x1
σ
z
0
z1 z2 16
• Dengan transformasi tersebut, maka tabel luas
kurva normal yang dibutuhkan cukup satu
saja, yaitu distribusi normal baku.
• Sebagian tabel distribusi normal baku dapat• Sebagian tabel distribusi normal baku dapat
dilihat pada halaman berikut ini.
17
18
• Contoh 2. Diberikan distribusi normal baku,
hitunglah daerah di bawah kurva yang dibatasi:
(a) sebelah kanan z = 1.84
(b) antara z = -1.97 dan z = 0.86
Jawaban:
(a) Luas sebelah kanan = 1 – luas sebelah kiri z = 1.84 (lihat
gambar di halaman berikut ini). Dari tabel luas sebelah kiri =
19
gambar di halaman berikut ini). Dari tabel luas sebelah kiri =
0.9671, jadi Luas sebelah kanan = 1 – 0.9671 = 0.0329
(b) Luas daerah antar batas tersebut adalah luas di sebelah kiri z
= 0.86 dikurangi dengan luas di sebelah kiri z = -1.97. Dari
tabel diperoleh 0.8051 - 0.0244 = 0.7807
0
x
1.84
z
0-1.97 0.86 20
• Contoh 3. Diberikan distribusi normal dengan μ = 50 dan σ =
10, hitunglah peluang x terletak antara 45 dan 62.
Jawaban: (lihat gambar di halaman berikut ini)
Nilai z yang bersesuaian dengan x tersebut adalah:
sehingga
dan5.0
10
)5045(
1 −=
−
=z 2.1
10
)5062(
2 =
−
=z
21
sehingga
P(45 < X < 62) = P(−0.5 < Z < 1.2)
= P(Z < 1.2) − P(Z < −0.5)
= 0.8849 − 0.3085 = 0.5764
x
5045
σ = 10
62
z
-05 0 1.2
22
• Contoh 4. Diketahui suatu distribusi normal dengan µ = 40
dan σ = 6, carilah x sehingga:
(a) luas di sebelah kirinya 45%
(b) luas di sebelah kanannya 14%
Jawaban:
(a)
σ = 6
Diinginkan nilai x sehingga luas kirinya 0.45
x
40
σ = 6
0.45
23
Dari tabel normal baku diperoleh
P(Z < -0.13) = 0.45,
jadi nilai z yang dicari adalah -0.13. Oleh karena itu
x = (6)(-0.13) + 40 = 39.22
(b) Dengan cara yang sama, diinginkan luas di sebelah kanan nilai
yang dicari adalah 0.14, ini berarti luas di sebelah kirinyayang dicari adalah 0.14, ini berarti luas di sebelah kirinya
adalah 1 – 0.14 = 0.86. Dari tabel normal baku diperoleh
P(Z > 1.08) = 0.86
jadi nilai z yang dicari adalah 1.08. Oleh karena itu
x = (6)(1.08) + 40 = 46.48
24
Contoh 5. Sebuah mesin pembuat resistor dapat memproduksi
resistor dengan ukuran rata-rata 40 ohm dengan standard
deviasi 2 ohm. Misalkan ukuran tersebut mempunyai distribusi
normal, tentukan peluang resistor mempunyai ukuran lebih dari
43 ohm.
Jawaban: Lakukan transformasi terlebih dulu:
5.1
2
)4043(
=
−
=Z
25
sehingga dapat dihitung:
P(X > 43) = P(Z > 1.5) = 1 − P(Z < 1.5)
= 1 − 0.9332 = 0.0668
5.1
2
==Z
• Latihan 1. Suatu jenis batere mobil rata-rata berumur
3,0 tahun dengan simpangan baku 0.5 tahun. Bila
dianggap umur bater berdistribusi normal, carilah
peluang suatu batere berumur kurang dari 2.3 tahun.
(jawaban sesudah lembar ini)
26
• Jawaban:
x
σ = 0.5
Untuk menghitung P(X < 2.3), hitunglah luas di bawah kurva
normal sebelah kiri titik 2.3. Ini sama saja menghitung luas
daerah sebelah kiri z padanannya: z = (2.3 – 3.0)/0.5 = -1.4
dan dari tabel normal baku diperoleh:
P(X < 2.3) = P(Z < -1.4) = 0.0808
3.02.3
27
• Latihan 2. Suatu perusahaan listrik menghasilkan
bola lampu yang umurnya berdistribusi normal
dengan rataan 800 jam dan simpangan baku 40 jam,
Hitunglah peluang suatu bola lampu dapat menyala
antara 778 dan 834 jam.
(jawaban sesudah lembar ini)(jawaban sesudah lembar ini)
28
• Jawaban:
x
σ = 40
z1 = (778 – 800)/40 = -0.55
z2 = (834 – 800)/40 = 0.85
dan dari tabel normal baku diperoleh:
P(778 < X < 834) = P(-0.55 < Z < 0.85) =
= P(Z < 0.85) – P(Z < -0.55) =
= 0.8023 – 0.2912 = 0.5111
800778 834
29
• Latihan 3. dari 200 orang mahasiswa yang mengikuti
ujian Kalkulus di sebuah Prodi, diperoleh bahwa nilai
rata-rata adalah 60 dan simpangan baku (standard
devisasi) adalah 10. Bila distribusi nilai menyebar
secara normal, berapa:
(a) persen yang mendapat A, jika nilai A ≥ 80;
(b) persen yang mendapat nilai C, jika nilai C terletak(b) persen yang mendapat nilai C, jika nilai C terletak
pada interval 56 ≤ C ≤ 68;
(c) persen yang mendapat nilai E jika nilai E < 45
(jawaban pada halaman berikut)
30
• Jawaban: Misalkan X adalah peubah acak yang menyatakan
nilai ujian Kalkulus.
(a) z = (80 – 60)/10 = 2
P(X ≥ 80) = P(Z ≥ 2) = 1 – 0.9772 = 0.0288 = 2.28%
10
60−
=
X
Z
(b) z1 = (56 – 60)/10 = -0.4 dan z2 = (68 – 60)/10 = 0.8
P(56 ≤ X ≤ 68) = P(-0.4 ≤ Z ≤ 0.8) = P(Z < 0.8) – P(Z < -0.4)
= 0.4435 = 44.35%
(c z = (45 – 60)/10 = -1.5
P(X ≤ 45) = P(Z ≤ -1.5) = 0.0688 = 6.68%
31
Aproksimasi Normal untuk Binomial
• Dalam bahan kuliah sebelumnya sudah dijelaskan bahwa
distribusi Poisson dapat digunakan untuk menghampiri
distribusi binomial ketika n membesar dan p sangat dekat ke
0 atau 1. Kedua distribusi tersebut adalah diskrit.
32
• Distribusi normal juga dapat digunakan untuk menghampiri
distribusi binomial bilamana n cukup besar.
• Distribusi normal sering merupakan hampiran yang baik
terhadap distribusi diskrit bila yang terakhir ini berbentuk
lonceng setangkup.
Jika X adalah peubah acak binomial dengan
rataan μ = np dan variansi σ2 = npq, maka bentuk
limit dari distribusi:
npX
Z
)( −
=
33
bila n → ∞ adalah distribusi normal standard n(z; 0, 1)
npq
npX
Z
)( −
=
• Misalkan dari distribusi binomial diketahui n = 15 dan p = 0.4.
Untuk menghitun P(X = 4), maka dengan tabel binomial
mudah dihitung,
P(X = 4) = b(4; 15, 0.4) = 0.1268
• Sekarang nilai peluang itu akan dihampiri dengan distribusi
normal. Hitunglah
µ = np = (15)( 0.4) = 6µ = np = (15)( 0.4) = 6
σ2 = npq = (15)(0.4().6) = 3.6 σ = √3.6 = 1.897
Dari perhitungan binomial, telah diketahui P(X = 4) = 0.1268.
Nilai ini sama dengan luas daerah di bawah kurva normal
antara x1 = 3.5 dan x2 = 4.5 (dimana x = 4 adalah titik tengah).
34
35
x
1 2 3 4 5 6 7 80 9 10 11 12 13 14 16
Jika diubah ke nilai z, maka
z1 = (3.5 – 6) / 1.897 = -1.32
z2 = (4.5 – 6) / 1.897 = -0.79
Bila X peubah acak binomial dan Z peubah normal baku,
P(X = 4) = b(4; 15, 0.4)
= P(-1.32 < Z < -0.79)= P(-1.32 < Z < -0.79)
= P(Z < -0.79) – P(Z < -1.32)
= 0.2148 – 0.0934
= 0.1214
Hasil ini cukup dekat dengan nilai sesungguhnya yaitu 0.1268.
Hampiran normal akan berguna untuk menghitung jumlah
binomial untuk nilai n yang besar.
36
Contoh 6. Dalam soal ujian terdapat 200 pertanyaan multiple
choice, setiap soal terdiri dar 4 jawaban dan hanya satu jawaban
yang benar. Bila seorang siswa hanya menerka saja, berapakah
peluang siawa menebak dengan benar sebanyak 25 sampai 30
dari 80 soal?
Jawaban:
Peluang jawaban yang benar untuk tiap soal adalah p = 1/4.
37
Peluang jawaban yang benar untuk tiap soal adalah p = 1/4.
Jika X adalah peubah acak yang menyatakan banyaknya jawaban
yang benar dengan menerka, maka
P(25 ≤ X ≤ 30) = ∑=
30
25
)
4
1
,80;(
x
xb
Dengan menggunakan hampiran kurva normal dengan
dan
Diperlukan luas antara x1 = 24.5 dan x2 = 30.5. Nilai peubah z
μ = np = (80)(1/4) = 20
873.3)43)(41)(80( === npqσ
38
Diperlukan luas antara x1 = 24.5 dan x2 = 30.5. Nilai peubah z
yang bersesuaian adalah:
z1 = (24,5 - 20) / 3,873 = 1,16
dan
z2 = (30,5 - 20) / 3,873 = 2,71
Sehingga dapat dihitung:
∑=
=≤≤
30
25
)41,80;()3025(
x
xbXP
)16.1()71.2(
)71.216.1(
<−<=
<<≈
XPXP
ZP
39
1196.0
8770.09966.0
=
−=
• Latihan 4. Peluang seorang penderita sembuh dari
suatu penyakit adalah 0.4. Bila ada 100 orang yang
terkena penyakit tersebut, berapa peluang bahwa
kurang dari 30 orang yang sembuh?
(jawaban sesudah lembar ini)
40
Jawaban: Misalkan X peubah binomial yang menyatakan
banyaknya penderita yang sembuh. Karena n = 100, maka
penggunaan hampiran kurva normal seharusnya memberikan
hasil yang cukup tepat dengan
µ = np = (100)(0.4) = 40
σ = √(npq) = √{(100)(0.4)(0.6)} = 4.899
Untuk mendapatkan peluang yang diminta, harus dicari luas
di sebelah kiri x = 29.5. Nilai z yang berpadanan adalah
z = (29.5 – 40)/4.899 = -2.14
Jadi, peluang 30 orang sembuh dari 100 penderita adalah
P(X < 30) = P(Z < -2.14) = 0.0162
41
• Latihan 5. Di suatu daerah sebanyak 10% dari
penduduknya buta huruf. Suatus ampel acak terdiri
atas 400 penduduk telah diambil. Tentukan peluang
akan mendapat:
(a) paling banyak 30 orang buta huruf
(b) antara 30 sampai 50 orang buta huruf(b) antara 30 sampai 50 orang buta huruf
(c) 55 orang atau lebih buta huruf
42
Distribusi Gamma
• Fungsi gamma adalah fungsi berbentuk:
untuk α > 0
• Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi gamma, dengan• Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi gamma, dengan
parameter α danβ, jika fungsi padat peluangnya diberikan
oleh:
dengan α > 0 dan β > 0 43
• Grafik fungsi gamma:
44
• Distribusi gamma yang khusus dengan α = 1 disebut distribusi
eksponensial.
• Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi eksponensial
dengan parameter β, jika fungsi padat peluangnya berbentuk:
Distribusi Eksponensial
dengan parameter β, jika fungsi padat peluangnya berbentuk:
dengan β > 0
45
• Rataan dan variansi dari distribusi gamma adalah
• Akibatnya, rataan dan variansi distribusi
eksponensial adalah:eksponensial adalah:
46
Aplikasi distribusi eksponensial:
1. Dalam teori antrian, jarak antar kedatangan
pelanggan di fasilitas pelayanan (seperti bank, loket
kereta api, tukang cukur, dsb) memenuhi distribusi
eksponensial.
2. Lama waktu mulai dipakai sampai rusaknya suatu
suku cadang dan alat listrik memenuhi distribusi
eksponensial.
47
Hubungan dengan proses Poisson
• Hubungan antara distribusi eksponensial dan proses Poisson
cukup sederhana.
• Misalkan distribusi Poisson dengan parameter λ, dimana λ
adalah banyaknya kejadian dalam satu satuan waktu.
Misalkan X adalah peubah acak yang menyatakan panjangMisalkan X adalah peubah acak yang menyatakan panjang
selang waktu yang diperlukan agar kejadian pertama terjadi.
Dengan distribusi Poisson, peluang tidak ada kejadian yang
muncul sampai selang waktu t adalah
48
• Peluang panjang selang waktu kejadian pertama terjadi
sampai melewati X sama dengan peluang tidak ada kejadian.
Fungsi distribusi kumulatif dari X adalah:
Fungsi densitas adalah turunan fungsi diatas:Fungsi densitas adalah turunan fungsi diatas:
yang merupakan fungsi padat peluang distribusi eksponesial
dengan λ = 1/β
49
• Hal yang perlu diperhatikan adalah parameter λ dan β.
Rataan dari distribusi eksponensial adalah β yang sama
dengan 1/ λ. β adalah rataan antara dua kejadian yang
berturutan.
• Teori keandalan (reliability) yang menyangkut kegagalan
peralatan sering memenuhi proses Poisson, di sini βperalatan sering memenuhi proses Poisson, di sini β
dapat merepresentasikan waktu rata-rata antara
kegagalan.
• Banyak kerusakan peralatan memenuhi proses Poisson,
dan karena itu distribusi eksponensial dapat diterapkan
di situ.
50
• Contoh 7. (aplikasi Distribusi eksponensial) Suatu sistem
mengandung sejenis komponen yang daya tahannya dalam
tahun dinyatakan oleh peubah acak T. Peubah acak T
berdistribusi eksponensial dengan parameter waktu rataan
sampai gagal β = 5. Jika terdapat 5 buah komponen dipasang
pada sistem yang berlainan, tentukan peluang sekurang-
kurangnya 2 komponen masih berfungsi sampai akhir tahun
ke-8.ke-8.
Jawaban: Peluang komponen masih berfungsi hingga akhir
tahun ke 8 adalah
51
Misalkan X adalah jumlah komponen yang masih
berfungsi hingga akhir tahun ke-8, maka dengan
distribusi binomial
52
• Contoh 8. (aplikasi distribusi gamma) Suatu panggilan telepon
datang pada papan switching mengikuti proses Poisson,
dengan rata-rata 5 sambungan datang tiap menit. Tentukan
peluang hingga 1 menit berlalu baru 2 sambungan yang
datang.
Jawaban: Proses Poisson dapat diterapkan dengan menunggu
2 kejadian Poisson terjadi mempunyai distribusi Gamma2 kejadian Poisson terjadi mempunyai distribusi Gamma
dengan β = 1/5 dan α = 2. Misalkan X adalah selang waktu
sebelum 2 panggilan telpon datang. Peluangnya adalah
53
Distribusi Khi-Kuadrat
• Kasus khusus yang lain dari distribusi gamma adalah dengan
mengambil α = v/2 dan β = 2, untuk v bilangan bulat positif.
Hasilnya disebut distribusi khi-kuadrat (chi-squared).
Parameter v disebut derajat kebebasan.
• Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi khi-kuadrat• Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi khi-kuadrat
dengan derajat kebebasan v, bila fungsi padat peluangnya
diberikan oleh:
• Rataan dan variansi distribusinya adalah µ = v dan σ2 = 2v
54
55
56
Distribusi Weibull
• Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi Weibull, dengan
parameter α dan β, bila fungsi padatnya berbentuk:
dengan α > 0 dan β > 0.
57
• Rataan dan variansi dari distribusi Weibull adalah
58
Distribusi Lognormal
• Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi
lognormal, jika peubah acak Y = ln(X)
mempunyai distribusi normal dengan rataan µ
dan simpangan baku σ dan fungsi padatdan simpangan baku σ dan fungsi padat
peluangnya diberikan sebagai berikut:
59
• Rataan dan variansi dari distribusi lognormal adalah
60

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)rizka_safa
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPAMuhammad Arif
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 

Mais procurados (20)

Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
distribusi normal ppt
distribusi normal pptdistribusi normal ppt
distribusi normal ppt
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 

Destaque

STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) erik-pebs
 
Kuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutKuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutRaden Maulana
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitasUNISBA
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarRaden Maulana
 
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritisRaden Maulana
 

Destaque (8)

Fenomenologis
FenomenologisFenomenologis
Fenomenologis
 
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
 
Teori Probabilitas
Teori ProbabilitasTeori Probabilitas
Teori Probabilitas
 
Kuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutKuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjut
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitas
 
Kuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasarKuliah statistika dasar
Kuliah statistika dasar
 
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
00 kuliah-03-01-distribusi-probabilitas-diskret-teoritis
 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
 

Semelhante a Beberapa distribusi peluang kontinu

Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalhidayatulfitri
 
Distribusi peluang kontinu
Distribusi peluang kontinuDistribusi peluang kontinu
Distribusi peluang kontinuRizkiFitriya
 
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISstatistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISyuniar putri
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangYusuf Ahmad
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxTriOktariana2
 
Probabilitas Diskrit (1).pptx
Probabilitas Diskrit (1).pptxProbabilitas Diskrit (1).pptx
Probabilitas Diskrit (1).pptxMulmedJaya
 
5. distribusi normal
5. distribusi normal5. distribusi normal
5. distribusi normalNanda Reda
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiprofkhafifa
 
jbptunikompp-gdl-liayuliant-18664-2-babii.pptx
jbptunikompp-gdl-liayuliant-18664-2-babii.pptxjbptunikompp-gdl-liayuliant-18664-2-babii.pptx
jbptunikompp-gdl-liayuliant-18664-2-babii.pptxtukangzhekerz
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tratuilma
 
Asal ini mah
Asal ini mahAsal ini mah
Asal ini mahBangSat16
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASHusna Sholihah
 
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02Sepkli Eka
 

Semelhante a Beberapa distribusi peluang kontinu (20)

Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
 
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.pptDISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normal
 
Distribusi peluang kontinu
Distribusi peluang kontinuDistribusi peluang kontinu
Distribusi peluang kontinu
 
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISstatistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
 
Aplikasi integral
Aplikasi integralAplikasi integral
Aplikasi integral
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
Probabilitas Diskrit (1).pptx
Probabilitas Diskrit (1).pptxProbabilitas Diskrit (1).pptx
Probabilitas Diskrit (1).pptx
 
5. distribusi normal
5. distribusi normal5. distribusi normal
5. distribusi normal
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Bab 3(3) spl
Bab 3(3) splBab 3(3) spl
Bab 3(3) spl
 
jbptunikompp-gdl-liayuliant-18664-2-babii.pptx
jbptunikompp-gdl-liayuliant-18664-2-babii.pptxjbptunikompp-gdl-liayuliant-18664-2-babii.pptx
jbptunikompp-gdl-liayuliant-18664-2-babii.pptx
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
 
Asal ini mah
Asal ini mahAsal ini mah
Asal ini mah
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
 
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
Kalkulus 1-120325042516-phpapp02
 

Mais de Raden Maulana

Mais de Raden Maulana (13)

Diskret VIII Tree
Diskret VIII TreeDiskret VIII Tree
Diskret VIII Tree
 
Diskret VII Graph
Diskret VII GraphDiskret VII Graph
Diskret VII Graph
 
Diskret VI Rekursif
Diskret VI RekursifDiskret VI Rekursif
Diskret VI Rekursif
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi Fungsi
 
Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX Optimisasi
 
Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
 
Diskret III Induksi
Diskret III InduksiDiskret III Induksi
Diskret III Induksi
 
Diskret II Logika
Diskret II LogikaDiskret II Logika
Diskret II Logika
 
Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I Kombinatorika
 
Algoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstrukturAlgoritma pemrograman terstruktur
Algoritma pemrograman terstruktur
 
Pengantar R3
Pengantar R3Pengantar R3
Pengantar R3
 
Pengantar R
Pengantar RPengantar R
Pengantar R
 
Sesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&SSesi 1 PB&S
Sesi 1 PB&S
 

Último

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Último (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Beberapa distribusi peluang kontinu

  • 1. Beberapa Distribusi Peluang KontinuKontinu Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1
  • 2. Distribusi Seragam Kontinu • Distribusi Seragam kontinu adalah distribusi peluang kontinu yang paling sederhana. • Fungsi padat peluang dari peubah acak seragam kontinu X pada selang [a, b] adalah:    ≤≤ −= , 1 ),,( bxa baxf • Kurva fungsi padat peluangnya    ≤≤ −= lainnya,0 , ),,( x bxa abbaxf 2
  • 3. • Contoh 1. Sebuah ruang konferensi dapat disewa untuk rapat yang lamanya tidak lebih dari 4 jam. Misalkan X adalah peubah acak yang menyatakan waktu rapat, yang mempunyai distribusi seragam. a) Tentukan fungsi densitas peluang dari X. b) Tentukan peluang suatu rapat berlangsung 3 jam atau lebih. Jawaban: a) a = 0, b = 4, sehingga b) P(X ≥ 3) =     ≤≤ = lainnya,0 40, 4 1 )( x x xf 4 1 4 3 4 4 | 4 1 4 1 4 3 4 3 =−== = =∫ x xxdx 3
  • 4. • Rataan dan variansi dari distribusi seragam kontinu adalah: dan • Fungsi kumulatif: 2 )( ba+ =µ 12 )( 2 2 ab− =σ • Kasus khusus: jika a = 0 dan b = 1, maka distribusinya disebut distribusi seragam baku (standard uniform distribution), dilambangkan dengan U(0,1) 4
  • 5. Distribusi Normal • Distribusi normal adalah distribusi yang paling penting di antara distribusi yang lain. Kurva dari distribusi normal mempunyai bentuk setangkup seperti lonceng: • Nama lainnya: distribusi Gauss (Gaussian distribution) • Kurva distribusi normal disebut juga kurva normal atau kurva topi orang Meksiko (mexican hat) µ x σ 5
  • 6. Lonceng (bell) Lonceng sekolah 6Sombrero, topi orang Meksiko Sombrero, topi orang Meksiko Kurva normal
  • 7. • Fungsi padat peluang (pdf) dari peubah acak normal X, dengan rataan μ dan variansi σ2 adalah yang dalam hal ini π = 3.14159... dan e = 2.71828... ∞<<−∞      =       − − xexn x , 2 1 ),;( 2 )( 2 1 σ µ πσ σµ 7 • Cukup dengan mengetahui µ dan σ, maka seluruh kurva normal diketahui. • Misalnya bila µ = 30 dan σ = 8, maka ordinat n(x; 30, 8) dapat dihitung untuk berbagai nilai x dan kurvanya dapat digambarkan.
  • 8. • Kurva normal dengan µ1 < µ2 dan σ1 = σ2 : σ1 σ2 x µ1 µ2 8
  • 9. • Kurva normal dengan µ1 < µ2 dan σ1 < σ2 : σ1 σ2 x µ1 µ2 9
  • 10. • Kurva normal dengan µ1 = µ2 dan σ1 < σ2 : σ1 σ2 x µ1 = µ2 10
  • 11. Sifat-Sifat Kurva Normal: • Modus, adalah suatu titik yang terletak pada sumbu x di mana kurva mempunyai nilai maksimum, yaitu pada x = μ • Kurva berbentuk simetri terhadap sumbu tegak pada x = μ • Kurva mempunyai titik belok pada x = μ ± σ, cekung dari bawah bila µ – σ < x < µ + σ dan cekung dari atas untuk 11 bawah bila µ – σ < x < µ + σ dan cekung dari atas untuk nilai x lainnya • Kedua ujung kurva normal mendekati sumbu datar secara asimptotik bila x bergerak menjauhi μ baik dari kiri maupun dari kanan. • Luas daerah di bawah kurva adalah 1
  • 12. Luas Daerah di bawah Kurva Normal P(x1 < X < x2) = = ∫ 2 1 ),;( x x dxxn σµ ∫ −− 2 1 2 ]/))[(2/1( 2 1 x x x dxe σµ πσ σ 12 x1 x2 x P(x1 < X < x2 ) σ µ
  • 13. • Untuk mengatasi kesulitan dalam menghitung integral fungsi padat normal, maka dibuat tabel luas kurva normal. • Tetapi, tidak mungkin membuat tabel berbeda untuk setiap nilai µ dan σ. • Untunglah seluruh pengamatan setiap peubah acak normal X dapat ditransformasikan menjadi himpunan pengamatan baru peubah acak normal Z dengan rataan 0 dan variansi 1. 13
  • 14. Definisi. Distribusi peubah acak normal dengan rataan 0 dan variansi 1 disebut dengan distribusi normal baku (standard normal distributiion).normal distributiion). 14
  • 15. • Cara transformasinya sebagai berikut: • Bila X bernilai antara x = x1 dan x = x2 maka peubah acak Z bernilai antara z1 = (x1 – µ)/σ dan z2 = (x2 – µ)/σ σ µ )( − = X Z dxexXxP x x ∫       − −     =<< 2 2 )( 2 1 1 )( σ µ 15 dxexXxP x∫        =<< 2 1 2 21 2 1 )( σ πσ dze z z z ∫         −       = 2 1 2 2 2 1 π )( )1,0;(n 21 2 1 zZzP dzz z z <<= = ∫
  • 17. • Dengan transformasi tersebut, maka tabel luas kurva normal yang dibutuhkan cukup satu saja, yaitu distribusi normal baku. • Sebagian tabel distribusi normal baku dapat• Sebagian tabel distribusi normal baku dapat dilihat pada halaman berikut ini. 17
  • 18. 18
  • 19. • Contoh 2. Diberikan distribusi normal baku, hitunglah daerah di bawah kurva yang dibatasi: (a) sebelah kanan z = 1.84 (b) antara z = -1.97 dan z = 0.86 Jawaban: (a) Luas sebelah kanan = 1 – luas sebelah kiri z = 1.84 (lihat gambar di halaman berikut ini). Dari tabel luas sebelah kiri = 19 gambar di halaman berikut ini). Dari tabel luas sebelah kiri = 0.9671, jadi Luas sebelah kanan = 1 – 0.9671 = 0.0329 (b) Luas daerah antar batas tersebut adalah luas di sebelah kiri z = 0.86 dikurangi dengan luas di sebelah kiri z = -1.97. Dari tabel diperoleh 0.8051 - 0.0244 = 0.7807
  • 21. • Contoh 3. Diberikan distribusi normal dengan μ = 50 dan σ = 10, hitunglah peluang x terletak antara 45 dan 62. Jawaban: (lihat gambar di halaman berikut ini) Nilai z yang bersesuaian dengan x tersebut adalah: sehingga dan5.0 10 )5045( 1 −= − =z 2.1 10 )5062( 2 = − =z 21 sehingga P(45 < X < 62) = P(−0.5 < Z < 1.2) = P(Z < 1.2) − P(Z < −0.5) = 0.8849 − 0.3085 = 0.5764
  • 23. • Contoh 4. Diketahui suatu distribusi normal dengan µ = 40 dan σ = 6, carilah x sehingga: (a) luas di sebelah kirinya 45% (b) luas di sebelah kanannya 14% Jawaban: (a) σ = 6 Diinginkan nilai x sehingga luas kirinya 0.45 x 40 σ = 6 0.45 23
  • 24. Dari tabel normal baku diperoleh P(Z < -0.13) = 0.45, jadi nilai z yang dicari adalah -0.13. Oleh karena itu x = (6)(-0.13) + 40 = 39.22 (b) Dengan cara yang sama, diinginkan luas di sebelah kanan nilai yang dicari adalah 0.14, ini berarti luas di sebelah kirinyayang dicari adalah 0.14, ini berarti luas di sebelah kirinya adalah 1 – 0.14 = 0.86. Dari tabel normal baku diperoleh P(Z > 1.08) = 0.86 jadi nilai z yang dicari adalah 1.08. Oleh karena itu x = (6)(1.08) + 40 = 46.48 24
  • 25. Contoh 5. Sebuah mesin pembuat resistor dapat memproduksi resistor dengan ukuran rata-rata 40 ohm dengan standard deviasi 2 ohm. Misalkan ukuran tersebut mempunyai distribusi normal, tentukan peluang resistor mempunyai ukuran lebih dari 43 ohm. Jawaban: Lakukan transformasi terlebih dulu: 5.1 2 )4043( = − =Z 25 sehingga dapat dihitung: P(X > 43) = P(Z > 1.5) = 1 − P(Z < 1.5) = 1 − 0.9332 = 0.0668 5.1 2 ==Z
  • 26. • Latihan 1. Suatu jenis batere mobil rata-rata berumur 3,0 tahun dengan simpangan baku 0.5 tahun. Bila dianggap umur bater berdistribusi normal, carilah peluang suatu batere berumur kurang dari 2.3 tahun. (jawaban sesudah lembar ini) 26
  • 27. • Jawaban: x σ = 0.5 Untuk menghitung P(X < 2.3), hitunglah luas di bawah kurva normal sebelah kiri titik 2.3. Ini sama saja menghitung luas daerah sebelah kiri z padanannya: z = (2.3 – 3.0)/0.5 = -1.4 dan dari tabel normal baku diperoleh: P(X < 2.3) = P(Z < -1.4) = 0.0808 3.02.3 27
  • 28. • Latihan 2. Suatu perusahaan listrik menghasilkan bola lampu yang umurnya berdistribusi normal dengan rataan 800 jam dan simpangan baku 40 jam, Hitunglah peluang suatu bola lampu dapat menyala antara 778 dan 834 jam. (jawaban sesudah lembar ini)(jawaban sesudah lembar ini) 28
  • 29. • Jawaban: x σ = 40 z1 = (778 – 800)/40 = -0.55 z2 = (834 – 800)/40 = 0.85 dan dari tabel normal baku diperoleh: P(778 < X < 834) = P(-0.55 < Z < 0.85) = = P(Z < 0.85) – P(Z < -0.55) = = 0.8023 – 0.2912 = 0.5111 800778 834 29
  • 30. • Latihan 3. dari 200 orang mahasiswa yang mengikuti ujian Kalkulus di sebuah Prodi, diperoleh bahwa nilai rata-rata adalah 60 dan simpangan baku (standard devisasi) adalah 10. Bila distribusi nilai menyebar secara normal, berapa: (a) persen yang mendapat A, jika nilai A ≥ 80; (b) persen yang mendapat nilai C, jika nilai C terletak(b) persen yang mendapat nilai C, jika nilai C terletak pada interval 56 ≤ C ≤ 68; (c) persen yang mendapat nilai E jika nilai E < 45 (jawaban pada halaman berikut) 30
  • 31. • Jawaban: Misalkan X adalah peubah acak yang menyatakan nilai ujian Kalkulus. (a) z = (80 – 60)/10 = 2 P(X ≥ 80) = P(Z ≥ 2) = 1 – 0.9772 = 0.0288 = 2.28% 10 60− = X Z (b) z1 = (56 – 60)/10 = -0.4 dan z2 = (68 – 60)/10 = 0.8 P(56 ≤ X ≤ 68) = P(-0.4 ≤ Z ≤ 0.8) = P(Z < 0.8) – P(Z < -0.4) = 0.4435 = 44.35% (c z = (45 – 60)/10 = -1.5 P(X ≤ 45) = P(Z ≤ -1.5) = 0.0688 = 6.68% 31
  • 32. Aproksimasi Normal untuk Binomial • Dalam bahan kuliah sebelumnya sudah dijelaskan bahwa distribusi Poisson dapat digunakan untuk menghampiri distribusi binomial ketika n membesar dan p sangat dekat ke 0 atau 1. Kedua distribusi tersebut adalah diskrit. 32 • Distribusi normal juga dapat digunakan untuk menghampiri distribusi binomial bilamana n cukup besar. • Distribusi normal sering merupakan hampiran yang baik terhadap distribusi diskrit bila yang terakhir ini berbentuk lonceng setangkup.
  • 33. Jika X adalah peubah acak binomial dengan rataan μ = np dan variansi σ2 = npq, maka bentuk limit dari distribusi: npX Z )( − = 33 bila n → ∞ adalah distribusi normal standard n(z; 0, 1) npq npX Z )( − =
  • 34. • Misalkan dari distribusi binomial diketahui n = 15 dan p = 0.4. Untuk menghitun P(X = 4), maka dengan tabel binomial mudah dihitung, P(X = 4) = b(4; 15, 0.4) = 0.1268 • Sekarang nilai peluang itu akan dihampiri dengan distribusi normal. Hitunglah µ = np = (15)( 0.4) = 6µ = np = (15)( 0.4) = 6 σ2 = npq = (15)(0.4().6) = 3.6 σ = √3.6 = 1.897 Dari perhitungan binomial, telah diketahui P(X = 4) = 0.1268. Nilai ini sama dengan luas daerah di bawah kurva normal antara x1 = 3.5 dan x2 = 4.5 (dimana x = 4 adalah titik tengah). 34
  • 35. 35 x 1 2 3 4 5 6 7 80 9 10 11 12 13 14 16
  • 36. Jika diubah ke nilai z, maka z1 = (3.5 – 6) / 1.897 = -1.32 z2 = (4.5 – 6) / 1.897 = -0.79 Bila X peubah acak binomial dan Z peubah normal baku, P(X = 4) = b(4; 15, 0.4) = P(-1.32 < Z < -0.79)= P(-1.32 < Z < -0.79) = P(Z < -0.79) – P(Z < -1.32) = 0.2148 – 0.0934 = 0.1214 Hasil ini cukup dekat dengan nilai sesungguhnya yaitu 0.1268. Hampiran normal akan berguna untuk menghitung jumlah binomial untuk nilai n yang besar. 36
  • 37. Contoh 6. Dalam soal ujian terdapat 200 pertanyaan multiple choice, setiap soal terdiri dar 4 jawaban dan hanya satu jawaban yang benar. Bila seorang siswa hanya menerka saja, berapakah peluang siawa menebak dengan benar sebanyak 25 sampai 30 dari 80 soal? Jawaban: Peluang jawaban yang benar untuk tiap soal adalah p = 1/4. 37 Peluang jawaban yang benar untuk tiap soal adalah p = 1/4. Jika X adalah peubah acak yang menyatakan banyaknya jawaban yang benar dengan menerka, maka P(25 ≤ X ≤ 30) = ∑= 30 25 ) 4 1 ,80;( x xb
  • 38. Dengan menggunakan hampiran kurva normal dengan dan Diperlukan luas antara x1 = 24.5 dan x2 = 30.5. Nilai peubah z μ = np = (80)(1/4) = 20 873.3)43)(41)(80( === npqσ 38 Diperlukan luas antara x1 = 24.5 dan x2 = 30.5. Nilai peubah z yang bersesuaian adalah: z1 = (24,5 - 20) / 3,873 = 1,16 dan z2 = (30,5 - 20) / 3,873 = 2,71
  • 40. • Latihan 4. Peluang seorang penderita sembuh dari suatu penyakit adalah 0.4. Bila ada 100 orang yang terkena penyakit tersebut, berapa peluang bahwa kurang dari 30 orang yang sembuh? (jawaban sesudah lembar ini) 40
  • 41. Jawaban: Misalkan X peubah binomial yang menyatakan banyaknya penderita yang sembuh. Karena n = 100, maka penggunaan hampiran kurva normal seharusnya memberikan hasil yang cukup tepat dengan µ = np = (100)(0.4) = 40 σ = √(npq) = √{(100)(0.4)(0.6)} = 4.899 Untuk mendapatkan peluang yang diminta, harus dicari luas di sebelah kiri x = 29.5. Nilai z yang berpadanan adalah z = (29.5 – 40)/4.899 = -2.14 Jadi, peluang 30 orang sembuh dari 100 penderita adalah P(X < 30) = P(Z < -2.14) = 0.0162 41
  • 42. • Latihan 5. Di suatu daerah sebanyak 10% dari penduduknya buta huruf. Suatus ampel acak terdiri atas 400 penduduk telah diambil. Tentukan peluang akan mendapat: (a) paling banyak 30 orang buta huruf (b) antara 30 sampai 50 orang buta huruf(b) antara 30 sampai 50 orang buta huruf (c) 55 orang atau lebih buta huruf 42
  • 43. Distribusi Gamma • Fungsi gamma adalah fungsi berbentuk: untuk α > 0 • Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi gamma, dengan• Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi gamma, dengan parameter α danβ, jika fungsi padat peluangnya diberikan oleh: dengan α > 0 dan β > 0 43
  • 44. • Grafik fungsi gamma: 44
  • 45. • Distribusi gamma yang khusus dengan α = 1 disebut distribusi eksponensial. • Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi eksponensial dengan parameter β, jika fungsi padat peluangnya berbentuk: Distribusi Eksponensial dengan parameter β, jika fungsi padat peluangnya berbentuk: dengan β > 0 45
  • 46. • Rataan dan variansi dari distribusi gamma adalah • Akibatnya, rataan dan variansi distribusi eksponensial adalah:eksponensial adalah: 46
  • 47. Aplikasi distribusi eksponensial: 1. Dalam teori antrian, jarak antar kedatangan pelanggan di fasilitas pelayanan (seperti bank, loket kereta api, tukang cukur, dsb) memenuhi distribusi eksponensial. 2. Lama waktu mulai dipakai sampai rusaknya suatu suku cadang dan alat listrik memenuhi distribusi eksponensial. 47
  • 48. Hubungan dengan proses Poisson • Hubungan antara distribusi eksponensial dan proses Poisson cukup sederhana. • Misalkan distribusi Poisson dengan parameter λ, dimana λ adalah banyaknya kejadian dalam satu satuan waktu. Misalkan X adalah peubah acak yang menyatakan panjangMisalkan X adalah peubah acak yang menyatakan panjang selang waktu yang diperlukan agar kejadian pertama terjadi. Dengan distribusi Poisson, peluang tidak ada kejadian yang muncul sampai selang waktu t adalah 48
  • 49. • Peluang panjang selang waktu kejadian pertama terjadi sampai melewati X sama dengan peluang tidak ada kejadian. Fungsi distribusi kumulatif dari X adalah: Fungsi densitas adalah turunan fungsi diatas:Fungsi densitas adalah turunan fungsi diatas: yang merupakan fungsi padat peluang distribusi eksponesial dengan λ = 1/β 49
  • 50. • Hal yang perlu diperhatikan adalah parameter λ dan β. Rataan dari distribusi eksponensial adalah β yang sama dengan 1/ λ. β adalah rataan antara dua kejadian yang berturutan. • Teori keandalan (reliability) yang menyangkut kegagalan peralatan sering memenuhi proses Poisson, di sini βperalatan sering memenuhi proses Poisson, di sini β dapat merepresentasikan waktu rata-rata antara kegagalan. • Banyak kerusakan peralatan memenuhi proses Poisson, dan karena itu distribusi eksponensial dapat diterapkan di situ. 50
  • 51. • Contoh 7. (aplikasi Distribusi eksponensial) Suatu sistem mengandung sejenis komponen yang daya tahannya dalam tahun dinyatakan oleh peubah acak T. Peubah acak T berdistribusi eksponensial dengan parameter waktu rataan sampai gagal β = 5. Jika terdapat 5 buah komponen dipasang pada sistem yang berlainan, tentukan peluang sekurang- kurangnya 2 komponen masih berfungsi sampai akhir tahun ke-8.ke-8. Jawaban: Peluang komponen masih berfungsi hingga akhir tahun ke 8 adalah 51
  • 52. Misalkan X adalah jumlah komponen yang masih berfungsi hingga akhir tahun ke-8, maka dengan distribusi binomial 52
  • 53. • Contoh 8. (aplikasi distribusi gamma) Suatu panggilan telepon datang pada papan switching mengikuti proses Poisson, dengan rata-rata 5 sambungan datang tiap menit. Tentukan peluang hingga 1 menit berlalu baru 2 sambungan yang datang. Jawaban: Proses Poisson dapat diterapkan dengan menunggu 2 kejadian Poisson terjadi mempunyai distribusi Gamma2 kejadian Poisson terjadi mempunyai distribusi Gamma dengan β = 1/5 dan α = 2. Misalkan X adalah selang waktu sebelum 2 panggilan telpon datang. Peluangnya adalah 53
  • 54. Distribusi Khi-Kuadrat • Kasus khusus yang lain dari distribusi gamma adalah dengan mengambil α = v/2 dan β = 2, untuk v bilangan bulat positif. Hasilnya disebut distribusi khi-kuadrat (chi-squared). Parameter v disebut derajat kebebasan. • Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi khi-kuadrat• Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi khi-kuadrat dengan derajat kebebasan v, bila fungsi padat peluangnya diberikan oleh: • Rataan dan variansi distribusinya adalah µ = v dan σ2 = 2v 54
  • 55. 55
  • 56. 56
  • 57. Distribusi Weibull • Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi Weibull, dengan parameter α dan β, bila fungsi padatnya berbentuk: dengan α > 0 dan β > 0. 57
  • 58. • Rataan dan variansi dari distribusi Weibull adalah 58
  • 59. Distribusi Lognormal • Peubah acak kontinu X mempunyai distribusi lognormal, jika peubah acak Y = ln(X) mempunyai distribusi normal dengan rataan µ dan simpangan baku σ dan fungsi padatdan simpangan baku σ dan fungsi padat peluangnya diberikan sebagai berikut: 59
  • 60. • Rataan dan variansi dari distribusi lognormal adalah 60