SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
BAB I
                                    PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

       Pada hakikatnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri, manusia
senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok
dan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya
tujuan hidup kelompok tersebut, di mulai dari kelompok terkecil ke kelompok yang besar
,mulanya hidup dalam keluarga selanjuntya mereka membentuk kelompok lebih besar
lagi seperti suku, masyarakat, bangsa dan negara yang bersatu untuk mencapai tujuan dan
kepentingan yang sama.

       Atas persamaan itulah terbentuk bangsa dan negara, yang masing - masing
memiliki arti yang berbeda tetapi bermakna sama. bangsa dan negara adalah orang orang
yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan
sendiri dan mempunyai kepentingan yang sama.

       Dewasa ini, kita telah terbiasa dengan berbagai aspek kehidupan baik itu dalam
lingkup keluarga, masyarakat ataupun bangsa. Berkaitan dengan hal ini maka penyusun
menyadari bahwa begitu pentingnya upaya untuk menjaga kelestarian budaya hidup antar
masyarakat dalam suatu negara yang aman, nyaman , tentram dan sejahtera.
       Serta dalam hidup bermasyarakat harus disadari bahwa adanya keterikatan kita
dengan norma – norma yang berlaku pada saat itu. Misalnya di lingkungan daerah masih
ada yang namanya adat istiadat atau kebiasaan yang secara turun temurun melekat pada
diri setiap orang tua kita, tentunya pada kita sendiri. Adat istiadat tersebut harus dipenuhi
karena telah disepakati oleh masyarakat terdahulu.
       Tetapi pada kenyataannya norma atau adat istiadat tersebut belum sepenuhnya
dilaksanakan, karena mungkin adanya modernisasi baik itu dalam hal budaya, ideologi,
ataupun dalam bidang lain. Oleh karena itu kita harus mempunyai filter dalam
menghadapi globalisasi zaman tersebut supaya hal yang positif dapat kita ambil dan tetap
melestarikan budaya hidup berbangsa dan bernegara yang baik.



                                            -1-
1.2 Tujuan Penulisan Makalah


       Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah – satu tugas
Ujian Akhir Semester ( UAS ) mata kuliah Pancasila pada khususnya, serta untuk
mengetahui tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya.




1.3 Rumusan Masalah


       Makalah tentang “ Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara “ , mencakup beberapa
permasalahan yaitu sebagai berikut :
     1. Bagaimana pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara?
     2. Apa sajakah norma- norma yang ada dalam hidup berbangsa?
     3. Bagaimana hubungan norma yang satu denagn norma yang lainnya?
     4. Apakah hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara yang sebenarnya?
     5. Bagaimana peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?




1.4 Sistematika Penulisan


       Karya tulis ini terdiri dari tiga Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
   Bab I    : Pendahuluan, yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan
              sistematika penulisan.
   Bab II : Pembahasan, berisikan tentang pengenalan, hakikat, norma – norma serta
              peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan berbangsa.
   Bab III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.




                                           -2-
BAB 11

                                  PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

       Seorang ahli / negarawan mengatakan bahwa manusia dinamakan Zoon Politicon
yang artinya manusia selalu mempunyai keinginan untuk hihup secara bersama – sama.
Untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut, maka manusia harus saling berhubungan,
komunikasi, saling menolong satu sama lain. Jadi setiap manusia, baik sebagai individu
atauanggota masyarakat selalu                   membutuhkan                   bantuan
oranglain. Dalam interaksi sosial tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan
kedudukan, status sosial, dan peran yang mereka masing-masing.Tindakan manusia
dalam interaksi sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat.

       Di dalam TAP MPR RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara. dijelaskan tentang pengertian etika kehidupan 1998, serta kaitannnya
dengan pancasila yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara .

       Dalam hal ini juga harus adanya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Keterbukaan artinya memberikan peluang pihak luar untuk
masuk dan menerima berbagai hal dari luar masuk, baik di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, kebudayaan, ideology, paham, dan aliran maupun ekonomi. Keterbukaaan
sangat erat kaitanya dengan arus informasi dan komunikasi. Bagi bangsa bangsa di dunia
yang menutup informasi dan komunikasi, mereka akan dikucilkan dari percaturan dunia.
Oleh karena itu, mutlak bagi suatu bangsa dan negara untuk masuk dalam kancah
informasi dan komunikasi.

       Diantara beberapa faktor yang mendukung kesiapan warga negara untuk
menyongsong perubahan menuju kehidupan yang modern, antara lain adalah suasana



                                         -3-
keterbukaan. Negara dan bangsa tidak boleh menutup diri dari segala sesuatu yang datang
dari luar, baik dalam bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun berbagai
pola hidup, pola berpikir, dan konsep yang siap pakai untuk suatau pembaharuan.

       Dalam menghadapi keterbukaan, kita harus tetap bersikap waspada bahwa tidak
semua kemajuan yang berasal dari luar itu cocok dengan kepribadian bangsa kita. Oleh
karena itu, pancasila harus menjadi filter untuk semua karena pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa. Suasana keterbukaaan dimaksudkan sebagai keterbukaaan
dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain keterbukaan iklim politik, yaitu bahwa
setiap warga berhak mengemukaakan pendapatnya sejauh tidak bertentangan dalam
Undang Undang Dasar 1945. Jika dimaksudkan untuk menjujnjung tinggi dasar Negara
kita, keterbukaaan itu hendaknya benar benar ditegakan dalam kesatuan nafas dengan
semangat filafat pancasila dan UUD 1945.

       Selain itu, dengan adanya keterbukaaan sudah barang tentu semuanya boleh di
ungkapkan ke public (umum). Pornografi yang terlarang misalnya tidak boleh di
publikasikan dengan dallih keterbukaan atau kebebasan. Kita telah bersepakat bahwa
keterbukaaan itu bukan tanpa batas. Keterbukaan tanpa batas dapat memperbesar peluang
timbulnya konflik yang sulit dikendalikan, yang akhirnya menjurus kearah timbulnya
keresahan dan kekacauan, hal itulah yang harus kiata hindari.

       Disamping suasana keterbukaan adalah sistem mobilitas sosial terbuka, yakni
Negara republik Indonesia mennganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai
kedudukan yang sama di depan hukum dan pemerintahan dan ini merupakan prinsip
kedaulatan rakyat yang terdapat dalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945, 28D ayat (1) dan (2)
yang menpunyai ketentuan kesamaan di dalam hukum dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan dengan tidak ada kecualinya dan setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil atau tidak ada diskriminasi .

       Keadilan diartikan sebagai tindakan yang tidak sewenang - wenang. Keadilan
pada hakikatnya adalah memberikan atau memperlakukan seseorang atau suatu pihak
sesuai dengan apa yang menjadi haknya. Karenanya, sesuatu yang menjadi hak setiap



                                          -4-
manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat martabatnya, yang sama
derajatnya.

       Menegakan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting
karena keadilan merupakan suatu ukuran keabsahan dalam suatu tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu harus ada jaminan terhadap
tegaknya keadilan. Menurut John Rawis jaminan terhadap keadilan harus diberlakukan
dua prinsif yaitu:

     a. Prinsif kebebasan yang sama sebesar – besarnya ( principle of the greatest
       equallibertty ) atau setiap orang memiliki hak yang sama atas seluruh sistem
       kebebasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
     b.         Prinsip perbedaan ( the difference principle ) serta prinsip persamaaan
       yang adil dalam kesempatan baik dalam bidang pemerintahan dll.

       Jadi, jaminan keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan
pembagian yang professional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang
mencakup seluruh aspek kehidupan. Hal ini memungkinkan tidak adanya monopoli dan
pemusatan salah satu aspek kehidupan pada suatu kehidupan berbangsa dan bernegara,
dari jaminan yang berlaku ditengah tengah kehidupan berbangsa dan bernegara itu akan
mendorong integritas bangsa yang hakiki .

       Mereka sebagai warga negara merasa bangga memiliki negara yang benar - benar
mengedepankan keadilan dan norma - norma hukum yang ditetapkan, jaminan keadilan
akan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung ( kondusif ), sehingga
stabilitas nasional diharapkan semakin mantap dalam upaya memajukan keamanan dan
ketertiban dalam berbangsa dan bernegara.

       Selain itu juga dibutuhkan norma - norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini sangat penting karena berhubungan
dengan segala sesuatu permasalahan yang terjadi di masyarakat pada umummya dan
untuk lebih memudahkan batasan pengertian hukum dan sanksinya.




                                            -5-
2.2      Hakikat Norma, Kebiasaan, Adat Istiadat dan Peraturan yang berlaku Di
         masyarakat

           Setiap manusia atau negara diikat oleh norma yang menjamin keamanan,
ketertiban     demi kelangsungan hidupnya. Manusia dilahirkan dan hidup tidak
terpisahkan     satu     sama        lain,    melainkan      berkelompok.       Hidup     berkelompok
ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga untuk
mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang datang dari
luar. Setiap manusia akan terdorong melakukan berbagai usaha untuk menghindari
atau         melawan           dan           mengatasi        bahaya        -       bahaya        itu.
           Dalam       hidup    berkelompok         itu    terjadilah    interaksi antar manusia.
Kalian juga senantiasa mengadakan interaksi dengan teman-teman kalian, bukan?
Interaksi yang kalian lakukan pasti ada kepentingannya, sehingga bertemulah dua atau
lebih     kepentingan.     Pertemuan kepentingan tersebut disebut                “kontak“.   Menurut
Surojo         Wignjodipuro,                 ada     dua         macam           kontak,       yaitu :
      1. Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentinganyang bertemu
saling       memenuhi.          Misalnya,          penjual       bertemu         dengan      pembeli.
  2. Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang bertemu
bersaingan atau berlawanan. Misalnya, pelamar yang bertemu dengan pelamar yang
lain, pemilik barang bertemu dengan pencuri.

          Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan antar pribadi, tidak
mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena kepentingannya saling
bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak terganggu dan setiap orang merasa merasa
aman, maka setiap bentuk gangguan terhadap kepentingan harus dicegah. Manusia selalu
berusaha agar tatanan masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan damai, yang
menjamin kelangsungan hidupnya.
          Sebagai manusia        yang menuntut jaminan kelangsungan hidupnya, harus
diingat pula bahwa manusia adalah mahluk sosial. Menurut Aristoteles, manusia itu
adalah Zoon Politikon, yang dijelaskan lebih lanjut oleh Hans Kelsen “man is a social



                                                   -6-
and politcal being” artinya manusia itu adalah mahluk sosial yang dikodratkan hidup
dalam kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan mahluk yang terbawa
oleh kodrat sebagai mahluk sosial itu selalu berorganisasi.
          Kehidupan       dalam      kebersamaan       ( ko-eksistensi ) berarti             adanya
hubungan antara manusia            yang satu dengan manusia yang lainnya. Hubungan yang
dimaksud dengan hubungan sosial ( social relation ) atau relasi sosial. Yang dimaksud
hubungan sosial adalah hubungan antar subjek yang saling menyadari kehadirannya
masing - masing. Dalam hubungan sosial                 itu    selalu    terjadi    interaksi    sosial
yang mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial (a web of social relationship) yang disebut
sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku antara
satu       dengan      yang        lainnya    untuk          mencapai          suatu       ketertiban.
           Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan karena
norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak
sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota
masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan
hidup dalam masyarakat.



            2.2.1 Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan Peraturan



          Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu
atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan
norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan
keluarga,     lingkungan    sekolah,     lingkungan    masyarakat        dan      lain    sebagainya.
Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka
bagi tiap manusia perlu menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam
pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat terpelihara dan terjamin.
Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing-masing. Tata itu lazim
disebut          kaidah           (berasal      dari           bahasa             Arab)          atau
norma (berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran.. Norma dalah kaidah atau aturan
yang berlaku ebagai petunjuk dalam kehidupan ehari – hari.


                                              -7-
Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud:
perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma
tersebut? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh
karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi
seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.
Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat. Macam-macam norma yang
telah dikenal luas ada empat, yaitu:



 a. Norma Agama :

       Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah - perintah,
 larangan - larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
 Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa
 berupa “siksa” kelak di akhirat. Contoh norma agama ini diantaranya ialah:
 a) “Kamu dilarang membunuh”.
 b) “Kamu dilarang mencuri”.
 c) “Kamu harus patuh kepada orang tua”.
 d) “Kamu harus beribadah”.
 e) “Kamu jangan menipu”.



 b. Norma Kesusilaan :

       Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran
 norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma
 kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia.
 Contoh norma ini diantaranya ialah :
 a) “Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”.
 b) “Kamu harus berlaku jujur”.
 c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”.
 d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”.



                                          -8-
c. Norma Kesopanan :

      Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk
mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat
menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya,
karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.
      Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama
atau adat istiadat.
      Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan
bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat
tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi
masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan
ain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi”.
b) “Jangan makan sambil berbicara”.
c) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.
d) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”.

d. Norma Hukum :


      Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara.
Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala
paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan,
yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum terletak
pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan
sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya
dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini
diantaranya ialah :
a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum
karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”.


                                        -9-
b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti
  kerugian”, misalnya jual beli.
  c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.

        Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut
  juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional maupun
  peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk
  membuatnys.Oleh karena itu,norma hukum sangat mengikat bagi warga negara.

         Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima
sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan
adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulangulangmengenai sesuatu
hal yang sama, yang dianggap sebagai aturan hidup . Kebiasaan dalam masyarakat sering
disamakan dengan adat istiadat.

        Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam
masyarakat dengan maksudmengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat istiadat
sebagai peraturan sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat istiadat
merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan
dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan
tradisi rakyat.




  2.2.2 Hubungan Antar Norma



        Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur
oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya.
Kaidah-kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana
kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling
mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam
hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat. Suatu



                                         - 10 -
kaidah hukum, misalnya “kamu tidak boleh membunuh” diperkuat oleh kaidah sosial
lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang sama.

       Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada
larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk “pencurian”,
“penipuan”, dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma agama,
kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan karena
masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil).
Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma
hukum sumbernya peraturan perundang-undangan.




3.2 Peranan Maahaia Dalam kehidupan Berbanga Dan Bernegara


       Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar kata”mahasiswa”, mungkin
tidak .hanya satu jawaban yag akan terucap dari banyak orang dengan beranekaragam
latar belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang disandang
seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi.
Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat sebagai
mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya mengikuti
kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi mutlak apabila
kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata dbalik statusnya itu, masih
banyak sekali peranan seorang yang menyandang status mahasiswa untuk menunjukkan
peranannya pada kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat kehidupan berbangsa
danbernegara.
         Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian rezim
yang diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan mahasiswa
bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat, parpol dan ABRI dalam
menyuarakan TriTura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil menggantikan rezim
kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada haluan kiri. Kemudian



                                         - 11 -
bagaimana peristiwa Malari (Petaka Lima Belas Januari) yang dimotori oleh Hariman
Siregar yang notabene sebagai mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, dan masih
membekas diingatan kita ketika kekuatan mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde
baru yang otoriter yang telah berkuasa selama 32 tahun. Itu merupakan bukti-bukti nyata
dimana mahasiswa menunjukkan peranannya dikancah perpolitikan nasional yang
tentunya untuk menciptakan keselarasan menuju masyarakat yang makmur sentosa,
meskipun sampai sekarang buah tangan dari perjuangan mahsiswa tersebut masih jauh
panggang dari api. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa kekuatan mahasiswa dalam
kancah perpolitikan nasional menjadi patut diperhitungkan sebagai gerakan yang murni
membelakepentinganrakyatsemata.
          Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang, Amien Rais
pernah mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung
mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini,
kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang
kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat
hiburan malah disesaki para mahasiswa. Penulis tidak melarang tentunya sebatas itu tidak
melanggar syariat, karena sebagai manusia tentunya kita juga butuh yang namanya
hiburan. Tetapi hal itu juga harus disaring dengan kekuatan iman kita. Kembali kepada
kualitas gerakan kemahsiswaan masa sekarang yang cenderung menurun, maka sadar
atupun tidak itu merupakan efek dari masuknya era globalisasi ke indonesia tanpa
diharmonisasi dengan manajemen waktu dan diri yang baik. Untuk membangun citra
mahasiswa sebagai agen pembaharu ataupun kaum intelektual yang mana dipundaknya
ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan dimana, maka kita harus memupuk rasa
persaudaraan dan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu
tentunya kita perlu membangun konsep intelektual dalam gerakan yang sinergi dan
terarah menuju masyarakat yang adil dan makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak
hanya dikenal lewat aktivitasnya ketika menjalani perkuliahan saja, tetapi sebagai elemen
bangsa yang peka terhadap kondisi permasalahan disekitarnya .




                                         - 12 -
BAB III
                                     PENUTUP


3.1 Kesimpulan
       Seperti kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social yang saling
membutuhkan satu sama lain, maka dalam menjalin silahturahmi dengan sesama haruslah
harmonis meskipun terdapat berbagai macam perbedaan atau konflik. Secara umum
kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting karena ini yang menjadi salah –
satu factor untuk mendukung berbagai macam kegiatan Negara demi kepentingan
bersama dan kemajuan bangsa Indonesia. Tetapi pada masa kini kerukunan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara mulai sedikit pudar, itu dicontohkan dengan adanya
tawuran antar masyarakat di berbagai daerah.
       Jadi dapat dikatakan kesadaran masyarakat akan kehidupan berbangsa dan
bernegara tersebut masih kurang. Oleh karena itu, setiap individu haruslah lebih
menyadari akan manfaat kerukutan hidup bangsa agar dapat menciptakan lingkungan
hidup bangsa yang aman, nyaman, tentram.




3.2 Saran

       Didalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak sekali
kekurangan, maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun guna memperbaiki dalam penyusunan makalah saya berikutnya.




                                         - 13 -

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraAgus Widiyanto
 
Hak dan kewajiban manusia
Hak dan kewajiban manusiaHak dan kewajiban manusia
Hak dan kewajiban manusiaHafiza .h
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasilaafifahdhaniyah
 
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKAMakalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKARatika Mueslim
 
Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaYadhi Muqsith
 
Materi subtansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasila
Materi subtansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasilaMateri subtansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasila
Materi subtansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasilaedo soehendro
 
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNBab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNIchsan Maulana
 
Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)
Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)
Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)radar radius
 
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif PancasilaHarmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasilaafifahdhaniyah
 
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaBab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaWATI SRIWAHYUNINGSIH
 

Mais procurados (20)

Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
 
Hak dan kewajiban manusia
Hak dan kewajiban manusiaHak dan kewajiban manusia
Hak dan kewajiban manusia
 
HAM Dalam Perspektif Pancasila
HAM Dalam Perspektif PancasilaHAM Dalam Perspektif Pancasila
HAM Dalam Perspektif Pancasila
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKAMakalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
Makalah hukum dan HAM studi kasus trisakti UIN SUKA
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusia
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
demokrasi (2012)
demokrasi  (2012)demokrasi  (2012)
demokrasi (2012)
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Materi subtansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasila
Materi subtansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasilaMateri subtansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasila
Materi subtansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasila
 
Pendidikan sepajang hayat
Pendidikan sepajang hayatPendidikan sepajang hayat
Pendidikan sepajang hayat
 
Ham makalah
Ham makalahHam makalah
Ham makalah
 
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNBab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
 
Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)
Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)
Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)
 
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif PancasilaHarmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
 
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
 
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaBab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
 

Semelhante a KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)eli priyatna laidan
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaSubhan Muslih
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)zoelfiqar
 
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VIIPengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VIIAndhika Pratama
 
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)feggyernes
 
Tugas2_Pancasila_HendroGunawan.pdf
Tugas2_Pancasila_HendroGunawan.pdfTugas2_Pancasila_HendroGunawan.pdf
Tugas2_Pancasila_HendroGunawan.pdfHendroGunawan8
 
Konsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikKonsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikFirdaus Khalid
 
Modul p kn sma x persamaan derajat
Modul p kn sma x persamaan derajatModul p kn sma x persamaan derajat
Modul p kn sma x persamaan derajatsman 2 mataram
 
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanImmawan Awaluddin
 
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanImmawan Awaluddin
 
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya Bangsa
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya BangsaSosial Budaya Mencerminkan Budaya Bangsa
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya BangsaAnazatul Naim
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanGunadarma University
 

Semelhante a KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA (20)

Softskill2
Softskill2Softskill2
Softskill2
 
06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)06. pendidikan kewarganegaraan (b)
06. pendidikan kewarganegaraan (b)
 
Sila ke 5 pancasila
Sila ke 5 pancasilaSila ke 5 pancasila
Sila ke 5 pancasila
 
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
 
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
 
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VIIPengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
Pengembangan materi pembelajaran PPKn kelas VII
 
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
 
Tugas2_Pancasila_HendroGunawan.pdf
Tugas2_Pancasila_HendroGunawan.pdfTugas2_Pancasila_HendroGunawan.pdf
Tugas2_Pancasila_HendroGunawan.pdf
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
Konsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikKonsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnik
 
Modul p kn sma x persamaan derajat
Modul p kn sma x persamaan derajatModul p kn sma x persamaan derajat
Modul p kn sma x persamaan derajat
 
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatan
 
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatan
 
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya Bangsa
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya BangsaSosial Budaya Mencerminkan Budaya Bangsa
Sosial Budaya Mencerminkan Budaya Bangsa
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 

Mais de SULTAN AGENG TIRTAYASA (6)

Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Cover 2
Cover 2Cover 2
Cover 2
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 

Último

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 

Último (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri, manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut, di mulai dari kelompok terkecil ke kelompok yang besar ,mulanya hidup dalam keluarga selanjuntya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat, bangsa dan negara yang bersatu untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang sama. Atas persamaan itulah terbentuk bangsa dan negara, yang masing - masing memiliki arti yang berbeda tetapi bermakna sama. bangsa dan negara adalah orang orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri dan mempunyai kepentingan yang sama. Dewasa ini, kita telah terbiasa dengan berbagai aspek kehidupan baik itu dalam lingkup keluarga, masyarakat ataupun bangsa. Berkaitan dengan hal ini maka penyusun menyadari bahwa begitu pentingnya upaya untuk menjaga kelestarian budaya hidup antar masyarakat dalam suatu negara yang aman, nyaman , tentram dan sejahtera. Serta dalam hidup bermasyarakat harus disadari bahwa adanya keterikatan kita dengan norma – norma yang berlaku pada saat itu. Misalnya di lingkungan daerah masih ada yang namanya adat istiadat atau kebiasaan yang secara turun temurun melekat pada diri setiap orang tua kita, tentunya pada kita sendiri. Adat istiadat tersebut harus dipenuhi karena telah disepakati oleh masyarakat terdahulu. Tetapi pada kenyataannya norma atau adat istiadat tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan, karena mungkin adanya modernisasi baik itu dalam hal budaya, ideologi, ataupun dalam bidang lain. Oleh karena itu kita harus mempunyai filter dalam menghadapi globalisasi zaman tersebut supaya hal yang positif dapat kita ambil dan tetap melestarikan budaya hidup berbangsa dan bernegara yang baik. -1-
  • 2. 1.2 Tujuan Penulisan Makalah Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah – satu tugas Ujian Akhir Semester ( UAS ) mata kuliah Pancasila pada khususnya, serta untuk mengetahui tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. 1.3 Rumusan Masalah Makalah tentang “ Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara “ , mencakup beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara? 2. Apa sajakah norma- norma yang ada dalam hidup berbangsa? 3. Bagaimana hubungan norma yang satu denagn norma yang lainnya? 4. Apakah hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara yang sebenarnya? 5. Bagaimana peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? 1.4 Sistematika Penulisan Karya tulis ini terdiri dari tiga Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan, yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan sistematika penulisan. Bab II : Pembahasan, berisikan tentang pengenalan, hakikat, norma – norma serta peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan berbangsa. Bab III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. -2-
  • 3. BAB 11 PEMBAHASAN 2.1 Pentingnya Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara Seorang ahli / negarawan mengatakan bahwa manusia dinamakan Zoon Politicon yang artinya manusia selalu mempunyai keinginan untuk hihup secara bersama – sama. Untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut, maka manusia harus saling berhubungan, komunikasi, saling menolong satu sama lain. Jadi setiap manusia, baik sebagai individu atauanggota masyarakat selalu membutuhkan bantuan oranglain. Dalam interaksi sosial tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan kedudukan, status sosial, dan peran yang mereka masing-masing.Tindakan manusia dalam interaksi sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Di dalam TAP MPR RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. dijelaskan tentang pengertian etika kehidupan 1998, serta kaitannnya dengan pancasila yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara . Dalam hal ini juga harus adanya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keterbukaan artinya memberikan peluang pihak luar untuk masuk dan menerima berbagai hal dari luar masuk, baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, ideology, paham, dan aliran maupun ekonomi. Keterbukaaan sangat erat kaitanya dengan arus informasi dan komunikasi. Bagi bangsa bangsa di dunia yang menutup informasi dan komunikasi, mereka akan dikucilkan dari percaturan dunia. Oleh karena itu, mutlak bagi suatu bangsa dan negara untuk masuk dalam kancah informasi dan komunikasi. Diantara beberapa faktor yang mendukung kesiapan warga negara untuk menyongsong perubahan menuju kehidupan yang modern, antara lain adalah suasana -3-
  • 4. keterbukaan. Negara dan bangsa tidak boleh menutup diri dari segala sesuatu yang datang dari luar, baik dalam bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun berbagai pola hidup, pola berpikir, dan konsep yang siap pakai untuk suatau pembaharuan. Dalam menghadapi keterbukaan, kita harus tetap bersikap waspada bahwa tidak semua kemajuan yang berasal dari luar itu cocok dengan kepribadian bangsa kita. Oleh karena itu, pancasila harus menjadi filter untuk semua karena pancasila merupakan pandangan hidup bangsa. Suasana keterbukaaan dimaksudkan sebagai keterbukaaan dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain keterbukaan iklim politik, yaitu bahwa setiap warga berhak mengemukaakan pendapatnya sejauh tidak bertentangan dalam Undang Undang Dasar 1945. Jika dimaksudkan untuk menjujnjung tinggi dasar Negara kita, keterbukaaan itu hendaknya benar benar ditegakan dalam kesatuan nafas dengan semangat filafat pancasila dan UUD 1945. Selain itu, dengan adanya keterbukaaan sudah barang tentu semuanya boleh di ungkapkan ke public (umum). Pornografi yang terlarang misalnya tidak boleh di publikasikan dengan dallih keterbukaan atau kebebasan. Kita telah bersepakat bahwa keterbukaaan itu bukan tanpa batas. Keterbukaan tanpa batas dapat memperbesar peluang timbulnya konflik yang sulit dikendalikan, yang akhirnya menjurus kearah timbulnya keresahan dan kekacauan, hal itulah yang harus kiata hindari. Disamping suasana keterbukaan adalah sistem mobilitas sosial terbuka, yakni Negara republik Indonesia mennganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama di depan hukum dan pemerintahan dan ini merupakan prinsip kedaulatan rakyat yang terdapat dalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945, 28D ayat (1) dan (2) yang menpunyai ketentuan kesamaan di dalam hukum dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya dan setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil atau tidak ada diskriminasi . Keadilan diartikan sebagai tindakan yang tidak sewenang - wenang. Keadilan pada hakikatnya adalah memberikan atau memperlakukan seseorang atau suatu pihak sesuai dengan apa yang menjadi haknya. Karenanya, sesuatu yang menjadi hak setiap -4-
  • 5. manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat martabatnya, yang sama derajatnya. Menegakan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting karena keadilan merupakan suatu ukuran keabsahan dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu harus ada jaminan terhadap tegaknya keadilan. Menurut John Rawis jaminan terhadap keadilan harus diberlakukan dua prinsif yaitu: a. Prinsif kebebasan yang sama sebesar – besarnya ( principle of the greatest equallibertty ) atau setiap orang memiliki hak yang sama atas seluruh sistem kebebasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. b. Prinsip perbedaan ( the difference principle ) serta prinsip persamaaan yang adil dalam kesempatan baik dalam bidang pemerintahan dll. Jadi, jaminan keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang professional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Hal ini memungkinkan tidak adanya monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan pada suatu kehidupan berbangsa dan bernegara, dari jaminan yang berlaku ditengah tengah kehidupan berbangsa dan bernegara itu akan mendorong integritas bangsa yang hakiki . Mereka sebagai warga negara merasa bangga memiliki negara yang benar - benar mengedepankan keadilan dan norma - norma hukum yang ditetapkan, jaminan keadilan akan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung ( kondusif ), sehingga stabilitas nasional diharapkan semakin mantap dalam upaya memajukan keamanan dan ketertiban dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu juga dibutuhkan norma - norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini sangat penting karena berhubungan dengan segala sesuatu permasalahan yang terjadi di masyarakat pada umummya dan untuk lebih memudahkan batasan pengertian hukum dan sanksinya. -5-
  • 6. 2.2 Hakikat Norma, Kebiasaan, Adat Istiadat dan Peraturan yang berlaku Di masyarakat Setiap manusia atau negara diikat oleh norma yang menjamin keamanan, ketertiban demi kelangsungan hidupnya. Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga untuk mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang datang dari luar. Setiap manusia akan terdorong melakukan berbagai usaha untuk menghindari atau melawan dan mengatasi bahaya - bahaya itu. Dalam hidup berkelompok itu terjadilah interaksi antar manusia. Kalian juga senantiasa mengadakan interaksi dengan teman-teman kalian, bukan? Interaksi yang kalian lakukan pasti ada kepentingannya, sehingga bertemulah dua atau lebih kepentingan. Pertemuan kepentingan tersebut disebut “kontak“. Menurut Surojo Wignjodipuro, ada dua macam kontak, yaitu : 1. Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentinganyang bertemu saling memenuhi. Misalnya, penjual bertemu dengan pembeli. 2. Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang bertemu bersaingan atau berlawanan. Misalnya, pelamar yang bertemu dengan pelamar yang lain, pemilik barang bertemu dengan pencuri. Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan antar pribadi, tidak mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena kepentingannya saling bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak terganggu dan setiap orang merasa merasa aman, maka setiap bentuk gangguan terhadap kepentingan harus dicegah. Manusia selalu berusaha agar tatanan masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan damai, yang menjamin kelangsungan hidupnya. Sebagai manusia yang menuntut jaminan kelangsungan hidupnya, harus diingat pula bahwa manusia adalah mahluk sosial. Menurut Aristoteles, manusia itu adalah Zoon Politikon, yang dijelaskan lebih lanjut oleh Hans Kelsen “man is a social -6-
  • 7. and politcal being” artinya manusia itu adalah mahluk sosial yang dikodratkan hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan mahluk yang terbawa oleh kodrat sebagai mahluk sosial itu selalu berorganisasi. Kehidupan dalam kebersamaan ( ko-eksistensi ) berarti adanya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Hubungan yang dimaksud dengan hubungan sosial ( social relation ) atau relasi sosial. Yang dimaksud hubungan sosial adalah hubungan antar subjek yang saling menyadari kehadirannya masing - masing. Dalam hubungan sosial itu selalu terjadi interaksi sosial yang mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial (a web of social relationship) yang disebut sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu ketertiban. Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan karena norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan hidup dalam masyarakat. 2.2.1 Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan Peraturan Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka bagi tiap manusia perlu menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing-masing. Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma (berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran.. Norma dalah kaidah atau aturan yang berlaku ebagai petunjuk dalam kehidupan ehari – hari. -7-
  • 8. Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud: perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma tersebut? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik. Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat. Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu: a. Norma Agama : Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah - perintah, larangan - larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa “siksa” kelak di akhirat. Contoh norma agama ini diantaranya ialah: a) “Kamu dilarang membunuh”. b) “Kamu dilarang mencuri”. c) “Kamu harus patuh kepada orang tua”. d) “Kamu harus beribadah”. e) “Kamu jangan menipu”. b. Norma Kesusilaan : Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Contoh norma ini diantaranya ialah : a) “Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”. b) “Kamu harus berlaku jujur”. c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”. d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”. -8-
  • 9. c. Norma Kesopanan : Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri. Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini diantaranya ialah : a) “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan ain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi”. b) “Jangan makan sambil berbicara”. c) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan. d) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”. d. Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini diantaranya ialah : a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”. -9-
  • 10. b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual beli. c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”. Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk membuatnys.Oleh karena itu,norma hukum sangat mengikat bagi warga negara. Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulangulangmengenai sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai aturan hidup . Kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat. Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksudmengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi rakyat. 2.2.2 Hubungan Antar Norma Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya. Kaidah-kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat. Suatu - 10 -
  • 11. kaidah hukum, misalnya “kamu tidak boleh membunuh” diperkuat oleh kaidah sosial lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang sama. Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk “pencurian”, “penipuan”, dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan perundang-undangan. 3.2 Peranan Maahaia Dalam kehidupan Berbanga Dan Bernegara Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar kata”mahasiswa”, mungkin tidak .hanya satu jawaban yag akan terucap dari banyak orang dengan beranekaragam latar belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang disandang seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat sebagai mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi mutlak apabila kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata dbalik statusnya itu, masih banyak sekali peranan seorang yang menyandang status mahasiswa untuk menunjukkan peranannya pada kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat kehidupan berbangsa danbernegara. Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian rezim yang diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan mahasiswa bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat, parpol dan ABRI dalam menyuarakan TriTura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil menggantikan rezim kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada haluan kiri. Kemudian - 11 -
  • 12. bagaimana peristiwa Malari (Petaka Lima Belas Januari) yang dimotori oleh Hariman Siregar yang notabene sebagai mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, dan masih membekas diingatan kita ketika kekuatan mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde baru yang otoriter yang telah berkuasa selama 32 tahun. Itu merupakan bukti-bukti nyata dimana mahasiswa menunjukkan peranannya dikancah perpolitikan nasional yang tentunya untuk menciptakan keselarasan menuju masyarakat yang makmur sentosa, meskipun sampai sekarang buah tangan dari perjuangan mahsiswa tersebut masih jauh panggang dari api. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa kekuatan mahasiswa dalam kancah perpolitikan nasional menjadi patut diperhitungkan sebagai gerakan yang murni membelakepentinganrakyatsemata. Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang, Amien Rais pernah mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini, kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah disesaki para mahasiswa. Penulis tidak melarang tentunya sebatas itu tidak melanggar syariat, karena sebagai manusia tentunya kita juga butuh yang namanya hiburan. Tetapi hal itu juga harus disaring dengan kekuatan iman kita. Kembali kepada kualitas gerakan kemahsiswaan masa sekarang yang cenderung menurun, maka sadar atupun tidak itu merupakan efek dari masuknya era globalisasi ke indonesia tanpa diharmonisasi dengan manajemen waktu dan diri yang baik. Untuk membangun citra mahasiswa sebagai agen pembaharu ataupun kaum intelektual yang mana dipundaknya ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan dimana, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan dan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu tentunya kita perlu membangun konsep intelektual dalam gerakan yang sinergi dan terarah menuju masyarakat yang adil dan makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak hanya dikenal lewat aktivitasnya ketika menjalani perkuliahan saja, tetapi sebagai elemen bangsa yang peka terhadap kondisi permasalahan disekitarnya . - 12 -
  • 13. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Seperti kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan satu sama lain, maka dalam menjalin silahturahmi dengan sesama haruslah harmonis meskipun terdapat berbagai macam perbedaan atau konflik. Secara umum kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting karena ini yang menjadi salah – satu factor untuk mendukung berbagai macam kegiatan Negara demi kepentingan bersama dan kemajuan bangsa Indonesia. Tetapi pada masa kini kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mulai sedikit pudar, itu dicontohkan dengan adanya tawuran antar masyarakat di berbagai daerah. Jadi dapat dikatakan kesadaran masyarakat akan kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut masih kurang. Oleh karena itu, setiap individu haruslah lebih menyadari akan manfaat kerukutan hidup bangsa agar dapat menciptakan lingkungan hidup bangsa yang aman, nyaman, tentram. 3.2 Saran Didalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak sekali kekurangan, maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki dalam penyusunan makalah saya berikutnya. - 13 -