O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×

fdokumen.com_sistem-rem-abs.ppt

Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Próximos SlideShares
Antilock Brake System (ABS)
Antilock Brake System (ABS)
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 55 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Semelhante a fdokumen.com_sistem-rem-abs.ppt (20)

Mais recentes (20)

Anúncio

fdokumen.com_sistem-rem-abs.ppt

  1. 1. Antilock Brake System
  2. 2. ABS (Antilock Brake System) Sistem rem yang mengontrol tekanan minyak rem dari master cylinder ke setiap cylinder roda/caliper agar tidak terjadi penguncian(locking) pada saat pengereman berlangsung, sehingga kendaraan dapat berhenti dengan baik dan cepat.
  3. 3. Pengertian Dasar Rem Saat roda belakang terkunci, Gaya sentripetal pada roda belakang akan mendekati angka “0”. Pada kondisi tersebut, bila roda depan dibelokkan atau ada gaya lain (misalnya kondisi permukaan jalan, perubahan koefisien gesek dll) maka terjadi gaya sentrifugal sehingga kendaraan akan membanting ke satu sisi.
  4. 4. Saat Roda depan Terkunci Gaya Sentripetal pada roda depan mendekati angka “0”. Bila kendaraan dibelokkan pada saat kondisi jalan licin, kendaraan tidak akan berbelok. Ditambah lagi dengan terjadinya gaya sentrifugal yang dihasilkan dari luar akan dihilangkan oleh gaya sentripetal dari roda belakang. Sehingga kendaraan terus melaju ke depan. Pengertian Dasar Rem
  5. 5. Slip Ratio = Kecepatan kendaraan - Kecepatan roda Kecepatan kendaraan Slip ratio = 0, kecepatan kendaraan = kecepatan roda Slip ratio = 1, kecepatan roda = 0, roda mengunci Hubungan antara Efisiensi Pengereman (Gaya Pengereman) dengan Koefisien Resistansi Pengereman dinyatakan sebagai : Gaya Pengereman = µ. W µ = koefisien gesek W = beban pada roda (berat kendaraan) Kerja Pengereman
  6. 6. Hubungan Koefisien Gesek dengan Slip Ratio Pada Jalan Kasar • Saat gaya pengereman meningkat dengan tekanan gradual pada pedal rem baik koefisien resistansi rem maupun slip ratio akan meningkat juga. • Sebaliknya saat slip ratio 1.0 (roda terkunci) koefisien resistansi pengereman akan menurun
  7. 7. Perbedaan ABS dengan Non ABS KENDARAAN NON ABS KENDARAAN DILENGKAPI ABS
  8. 8. Proses Kontrol Rem Konvensional
  9. 9. Proses Kontrol Rem ABS
  10. 10. KOMPONEN ABS • WSS = Wheel speed sensor ( 3atau4 buah) • Hydraulic Unit (actuator) ( 1 buah) • ABS CM = ABS Control Module (1 buah) • Master Cylinder ( 1 buah ) • Brake Caliper (4 buah) • Lampu Peringatan ABS • G sensor (1 buah): mendeteksi gaya inersia pada body kendaraan.(4WD)
  11. 11. Konstruksi ABS SENSOR KECEPATAN PUTARAN RODA ABS CONTROL MODUL KOMPUTASI DAN KONTROL HIDROLIK UNIT PENGATURAN TEKANAN REM MASTER CYLINDER TEKANAN REM CALIPER GAYA PENGEREMAN
  12. 12. Wheel Speed Sensor Berfungsi mendeteksi kecepatan putaran roda melalui sensor dan roda gigi yang terpasang pada roda.
  13. 13. 3-4. Wheel Speed Sensor 1.Wheel speed sensor 2.HALL IC 3.HALL element 4.Sensor rotor 5.ESP control module 6.Sensor power 7.Current signal 8.Wave generation circuit 9.CPU
  14. 14. ABS Control Module ABS Control Module memiliki fungsi sebagai berikut : 1.Mengolah data dari sensor roda dan mengendalikan tekanan minyak rem pada Cylinder Roda melalui Actuator. 2.Fail Safe, untuk mengembalikan sistem ke pengereman konvensional bila terjadi kegagalan pada sistem ABS. 3.Self Diagnostik, untuk mendiagnosa kegagalan pada sistem.
  15. 15. Jenis Kontrol ABS 3 channel 4 channel
  16. 16. Skema Proses ABS Control Module
  17. 17. System Input/Output Chart
  18. 18. Fungsi Komponen Hidrolik Unit 1. Solenoid Valve, mengatur tekanan minyak rem di Caliper dengan mengatur posisi anchor. 2. Pompa, menurunkan tekanan minyak rem Caliper dengan mengalirkan minyak rem ke Accumulator. 3. Accumulator, mensuplai minyak rem tekanan tinggi ke Caliper bila diperlukan. 4. Reservoir Tank, sebagai tempat penyimpanan sementara untuk menurunkan tekanan minyak rem dalam Caliper secara perlahan. 5. Feeling Valve, mencegah tekanan Accumulator berbalik ke Master Cylinder sehingga rem tidak menyentak. 6. By Pass Check Valve, sebagai jalur kembali minyak rem dari Caliper ke Master Cylinder saat rem dilepas. 7. Relief Valve, sebagai pencegah kelebihan tekanan dari Accumulator yang dapat menyebabkan rem menyentak.
  19. 19. Diagram Konstruksi Sistem Hidrolik
  20. 20. Rangkaian Electronic Control
  21. 21. Components Location 1.ABS HU/control module 2.G sensor for 4WD 3.Wheel speed sensors 4.Stop lamp switch 5.ABS warning lamp 6.EBD warning lamp (Brake warning lamp) 7.Monitor connector
  22. 22. Piping LHD ! A: Forward 1.Brake booster 2.Master cylinder 3.Secondary side 4.Primary side 5.4-way joint 6.ABS HU/control module
  23. 23. 1.General Description (LHD) Item Features Front brakes 16-inch ventilated disc brakes 254-mm diameter leading trailing drum brakes Inspection hole on backing plate Master cylinder Short tandem type Reservoir tank Shared with clutch hydraulic circuit Brake pedal Leg-injury-mitigating pedal Brake booster 10" single booster with pedal speed sensing brake assist mechanism Brake piping Newly developed diagnal piping for SUV ABS 4-sensor 4-channel with EBD Rear brakes 1. Brake booster 2. Master cylinder 3. Secondary side 4. Primary side 5. ABS hydraulic unit / control module assembly 6. Parking brake lever 7. Parking brake cable 8. 4-way joint A: Forward
  24. 24. 2. Brake Mechanical 1.Operating rod 8.Plunger 15.Booster piston rod 2.Operating rod return spring 9.Key 16.Constant pressure chamber 3.Poppet 10.Clip 17.Booster piston return spring 4.Poppet return spring 11.Valve body [A]Without brake assist 5.Air valve 12.Variable pressure chamber [B]With brake assist 6.Vacuum valve 13.Rear shell IN : Input-Force applied to brake pedal 7.Sleeve return spring 14.Reaction disc OUT : Output-Brake booster output Pedal speed sensing brake assist mechanism
  25. 25. Sistem rem ABS ABS + EBD
  26. 26. ABS + EBD • Adalah sistem rem ABS yang dilengkapi dengan Electronic Brake force Distribution (EBD), yang berfungsi untuk mengontrol tekanan minyak rem pada silinder roda belakang pada kondisi tertentu. • EBD pada dasarnya sama dengan Proportioning Valve (Katup P) yang bekerja berdasarkan signal dari Speed sensor yang berhubungan dengan beban kendaraan
  27. 27. • What is EBD ? EBD is Electronic Brake force Distribution. EBD is Rear brake force control system. (No need P-valve or LSPV) EBD
  28. 28. ESCUDO XL-7
  29. 29. System Schematic 1.ABS HU/control mod. 2.ABS control module 3.ABS HU 4.Fail safe relay 5.Pump motor relay 6.Stop lamp switch 7.ABS warning lamp 8.EBD warning lamp (Brake warning lamp) 9.Lamp driver module 10.ECM 11.Data link connector 12.Monitor connector 13.Wheel speed sensor RF 14.Wheel speed sensor LF 15.Wheel speed sensor RR 16.Wheel speed sensor LR 17.G sensor for 4WD 18.4-way joint
  30. 30. EBD operation
  31. 31. Slip rate Basic control diagram
  32. 32. ABS and EBD
  33. 33. Reducing of Rear brake pressure in proportion. Slip control of Rear wheel by control Rear brake pressure. Ideal brake force distribution Actual brake force distribution
  34. 34. ABS lamp & Brake lamp are turned on ! EBD Fail
  35. 35. PEMERIKSAAN LAMPU ABS 1. ON kan kunci kontak 2. Periksa apakah lampu peringatan ABS menyala selama 2 detik kemudian OFF.Jika tidak berarti ada kerusakan
  36. 36. PEMERIKSAAN LAMPU EBD 1. ON kan kunci kontak dan tarik rem tangan 2. Periksa apakah lampu EBD menyala? 3. Turunkan rem tangan (kunci kontak tetap ON) dan periksa apakah lampu peringatan EBD OFF, jika tidak berarti ada kerusakaan. • Uraian sirkuit: Lampu peringatan EBD dikontrol oleh Switch rem tangan, jumlah minyak rem dan Unit ABS
  37. 37. Ignition ON Indicate ABS warning lamp and EBD warning lamp on 2 seconds. If parking brake is applied, If parking brake is not applied, ABS warning lamp goes off. ABS and EBD warning lamp goes off.
  38. 38. Brake fluid is lower than minimum line. Parking brake is applied. Case 1 or
  39. 39. • ABS does not operate. • EBD operates. Case 2 1) Power source is low voltage : 7.5 <= V < 9 ( Normal voltage : 9 < V < 18 ) 2) Motor relay failure 3) One wheel sensor failure (Front or Rear)
  40. 40. Case 3 • ABS does not operate. • EBD does not operate. or Case 1 + 2
  41. 41. PEMERIKSAAN DTC (dengan jumper wire) 1. ON kan kunci kontak 2. Perhatikan penyalaan lampu peringatan ABS, apakah sesuai dengan tabel DTC 3. Hubungkan terminal term.switch diagnosis dengan ground (F-D) pada konektor diagnosis. 4. Selesai pemeriksaan, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepaskan jumper wire dari konektor diagnosis.
  42. 42. PENGHAPUSAN DTC A. Cara Pertama • OFF-kan kunci kontak • Hubungkan jumper wire pada term.F-D pada konektor diagnosis • Putar kunci kontak posisi ON • Lepas jumper wire (term.D) selama 1 detik dan hubungkan kembali selama 1 detik. Ulangi sebanyak 5 kali • OFF-kan kunci kontak dan lepas jumper wire • Lakukan tes jalan dan periksa apakah menunjukkan DTC 12 (Normal) B. Cara kedua Lepaskan kabel negatif beterai selama 30 detik, kemudian pasang kembali.
  43. 43. EBD DTC code = ABS DTC code DTC
  44. 44. TABEL DIAGNOSTIC TROUBLE CODE (DTC)
  45. 45. PEMERIKSAAN DTC (DENGAN SCAN TOOL) 1. Hubungkan Scan Tool ke kenektor DLC (Data Link Connector) 2. ON-kan kunci kontak 3. Perhatikan DTC yang terlihat pada Scan Tool 4. Selesai pengecekan, OFF-kan kunci kontak dan lepaskan Scan Tool
  46. 46. PEMASANGAN SCAN TOOL PADA DLC (DATA LINK CONNECTOR)
  47. 47. EBD control EBD effective range ABS effective range EBD controls slip ratio of rear wheels only !
  48. 48. TERIMA KASIH

×