Dokumen tersebut membahas dampak industri terhadap lingkungan, upaya-upaya untuk mengurangi dampak negatif, dan standarisasi yang dapat dilakukan seperti ekolabel, FSC, MSC, dan ISO. Salah satu standarisasi yang dijelaskan lebih lanjut adalah Higg FEM, yaitu alat penilaian tahunan terhadap kinerja lingkungan suatu fasilitas industri.
2. Introduction
• Perdagangan Internasional sudah tidak mengenal batas adminitrasi negara
• Banyak perusahaan melakukan peningkatan mutu barang dengan berbagai
inovasi
• Semakin tingginya persaingan dalam sektor industri dan perdagangan,
maka akan menimbulkan risiko gangguan dan kerusakan lingkungan
• Masih banyak pelaku usaha/industri yang mengesampingkan risiko
gangguan dan kerusakan lingkungan
• Terjadi perubahan
• Perlu adanya kebijakan dan standarisasi produk untuk menjaga
sumberdaya agar tetap dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang
4. • Pre-production a) Bahan baku lokal, b) desain yang ramah
lingkungan dan multifungsi, c) bahan baku terbarukan, d)
menggunakan teknologi yang mengurangi input bahan baku
• Production a) mengurangi proses produksi material untuk
mengurangi emisi, b) memberikan SOP yang jelas kepada para b)
mengoptimalisasi pengemasan untuk mengurangi penggunaan bahan
pengemas terbuang,
• Product Life a) memiliki kegunaan yang maksimal agar tidak
terbuang, b) mudah dalam perawatan
• Prdouct After a) product mudah dibongkar dan terurai
Furniture yang berkelanjutan
5. Furniture yang berkelanjutan
• Bahan Baku Terbarukan menggunakan bahan-bahan yang dapat
diperbaharui dan dapat di daur ulang.
• Bebas dari zat yang berbahaya tidak hanya bahan baku namun
juga zat-zat yang ada dalam proses produksi
• Ketahanan Dapat bertahan dengan waktu yang lama
• Produksi yang adil tidak mengabaikan tanggung jawab sosial
• Alur produksi yang pendek menggunakan bahan baku lokal &
menggunakan tenaga ahli lokal untuk menekan Carbon Footprint
6. keuntungan penerapan pematuhan
lingkungan berskala internasional
• Meningkatkan daya saing produk di pasar, baik pasar domestik
maupun internasional.
• Meningkatkan image/citra perusahaan
• Meningkatkan effisiensi produksi, penghematan sumber daya melalui
program 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) dan pengendalian polusi.
• Membantu upaya pemerintah dalam upaya pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
7. Beberapa standarisasi yang sering dilakukan
• Ekolabel
• FSC (Forest Stewardship Counchil)
• MSC (Marine Stewardship Counchil)
• ISO
• Higg FEM
9. Higg FEM
• Strategi Audit berbasis Informasi yang dikembangkan Oleh
Sustainibility apparel Coalition (SAC)
• FEM: Penilaian tahunan terhadap kemampuan, Prosedur, dan rencana
pengelolaan lingkungan di fasililtas perusahaan
• Higg FEM memberikan fasilitas gambaran yang jelas tentang dampak
lingkungan fasilitas perusahaan
10. Higg FEM dirancang untuk:
• Mengukur dampak keberlanjutan dari fasilitas perusahaan
• Menyamakan standar terhadap pengukuran kinerja lingkungan
fasilitas perusahaan
• Meningkatkan nilai bisnis melalui pengurangan risiko dan in-efisiensi
• Menciptakan sarana pelaporan yang seragam kepada pemangku
kepentingan
11. Pengukuran Higg FEM:
• Sistem Manajemen Lingkungan (EMS)
• Penggunaan Energi dan Emisi Gas Rumah Kaca
• Penggunaan Air
• Air limbah
• Emisi ke Udara (jika ada)
• Pengelolaan sampah
• Penggunaan dan Pengelolaan Bahan Kimia