BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
1. MODUL PELATIHAN
ASESOR KOMPETENSI
Disusun berdasarkan SKKNI, Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS) dan Sistem
Nasional Sertifikasi Profesi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia serta ASEAN Guiding
Principles for Quality Assurance and Recognition of Certification System.
2019
3. KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktivitas tenaga kerja Indonesia di
pasar kerja global maka diperlukan tenaga kerja yang kompeten. Untuk memperoleh
tenaga kerja yang kompeten dilakukan uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi yang sudah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Uji
kompetensi dilakukan oleh asesor kompetensi yang sudah memiliki sertifikat
kompetensi yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Dengan
demikian maka Asesor kompetensi memegang peranan yang sangat penting dalam
menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi dan merupakan bagian dari sistem
sertifikasi kompetensi kerja
Untuk mencetak asesor kompetensi yang dapat menjamin mutu diperlukan pelatihan
dan asesmen berbasis kompetensi untuk mendapatkan hasil yang sesuai standar
kompetensi.
Pembuktian dari hasil asesmen menjadi salah satu jaminan mutu bahwa proses
asesmen atau uji kompetensi yang dilakukan oleh PTUK BNSP maupun suatu LSP
telah memenuhi kriteria dan standar yang ditetapkan.
Dalam rangka memperkuat sistem sertifikasi kompetensi kerja tersebut, BNSP
menerbitkan modul pelatihan berbasis kompetensi asesor kompetensi yang
digunakan sebagai pedoman pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja agar terukur
dan terstandar.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tgl : Maret 2019
Ketua
Badan Nasional sertifikasi Profesi
Kunjung Masehat, SH. MM
ii
4. KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
B. PROGRAM PELATIHAN
C. MAHAMAMI DAN INTERNALISASI ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI
1. Asesmen Berbasis Kompetensi
2. Skema / Standar Sertifikasi
3. Standar Kompetensi
4. Sistem Nasional Sertifikasi Profesi
5. Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional.
6. Internasasi Penerapan Standar pada Industri, Lemdiklat dan Sertifikasi
D. MERENCANAKAN AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN
1. Menentukan pendekatan asesmen
2. Mempersiapkan rencana asesmen
3. Identifikasi persyaratan modifikasi dan Kontekstualisasi
4. Mengembangkan Materi Uji Kompetensi/ Instrumen asesmen
E. MELAKSANAKAN ASESMEN
1. Menetapkan dan memelihara lingkungan asesmen
2. Mengumpulkan bukti yang berkualitas
3. Mendukung asesi
4. Membuat keputusan asesmen
5. Merekam dan melaporkan keputusan asesmen
6. Meninjau proses asesmen
F. MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM VALIDASI ASESMEN
1. Menyiapkan proses validasi
2. Memberikan kontribusi dalam proses validasi
3. Memberikan kontribusi untuk hasil validasi
LAMPIRAN
1. Formulir Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen
2. Formulir Melaksanakan Asesmen
3. Formulir Memberikan Kontribusi Dalam Validasi Asesmen
4. Dokumen Standar Kompetensi Asesor Kompetesi
5. Formulir Pendaftaran/Aplikasi Asesor Kompetensi
DAFTAR ISI
iii
ii
iii
1
3
8
11
15
16
20
21
28
30
33
38
41
42
62
67
71
72
73
73
74
77
81
83
84
86
87
100
105
108
161
5. A. PENDAHULUAN
5 Modul ini merupakan perangkat pelatihan yang dapat digunakan oleh para instruktur maupun para
peserta baik dalam pelatihan formal maupun belajar mandiri, untuk membantu menjadi kompeten untuk
menjadi asesor yang kompeten dan profesional.
5 Modul ini disusun secara khusus dengan pengembangan percepatan pengembangan asesor
kompetensi untuk pengembangan tenaga kerja dengan metode instruksi pelatihan berbasis
komnpetensi (Competency based training=CBT) dan asesmen berbasis kompetensi (Competency
based assessment = CBA). CBT dan CBA ini merupakan model yang dipilih oleh Indonesia dan ASEAN
(Association of South-East Asian Nations) sebagai model untuk melatih tenaga kerja pada Negara-
negara anggota ASEAN.
5 Apa itu CBT dan CBA system dan mengapa ASEAN mengadopsinya?
a. CBT adalah model pelatihan yang berkonsentrasi pada apa yang dapat dilakukan oleh tenaga
kerja atau yang dipersyaratkan oleh tempat kerja. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk
membantu peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan dan tugas sesuai standar yang
dipersyaratkan tempet kerja. CBT berusaha mengembangkan ketrampilan, pengetahuan dan
sikap kerja (atau mengakui ketika peserta sudah memiikinya) untuk mencapai persyaratan standar
kompetensi. ASEAN telah mengadopsi CBT/CBA training system untuk menghasilkan tenaga
kerja yang diinginkan industri, sehingga akan meningkatkan peluang peserta pelatihan
mendapatkan pekerjaan.
b. CBA mencakupi pengumpulan bukti dan membuat keputusan sejauhmana seorang pekerja dapat
mendemonstrasikan pekerjaannya sesuai standar kompetensi. Ketika trainee sudah dapat
mendemonstrasikan kompetensinya, baik dari hasil pelatihan ataupun pengalaman ditempat kerja,
maka dapat diberi pengakuan atas pencapaiannya baik melaui RPL untuk mengikuti jenjang
pelatihan berikutnya atau RCC untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.
5 Apa itu Standar Kompetensi?
a. Standar kompetesi mendeskripsikan ketrampilan, pengetahuan yang dipersyaratkan untuk
melakukan suatu tugas atau aktivitas pada tingkat yang dipersyaratkan oleh standar.
b. Terdapat beberapa standar kompetensi, yakni: SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), Standar Kompetensi Internasional, dan Standar Kompetensi Khusus.
c. Pada modul ini, karena belum tersedia standar kompetensimemetakan dan mengembangkan
skema sertifikasi, maka dikembangkan unit kompetensi memetakan dan mengembangkan skema
sertifikasi dengan konteks Kualifikasi dan Okupasi dalam rangka menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN, yang disusun sesuai dengan kerangka pengembangan standar kompetensi.
d. Pada modul akan ditampilkan seluruh komponen standar kompetensi yang mencakupi:
• Judul Unit: merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan
dilakukan. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata
kerja aktif atau performatif yang terukur.
• Deskripsi Unit: Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam
kaitannya dengan unit kompetensi. Dalam deskripsi, dapat pula disebutkan keterkaitan unit
kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang memiliki kaitan erat.
• Elemen: Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada
proses pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif atau performatif.
1
6. • Kriteria Unjuk Kerja: Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan
kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja dirumuskan
secara kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang
terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif.
• Batasan variabel: Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang berupa
lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan, norma dan standar,
rentang pernyataan (range of statement) yang harus diacu, serta peraturan dan ketentuan
terkait yang harus diikuti.
• Panduan Penilaian: Berisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat
dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen kompetensi. Diantaranya deskripsi tentang
konteks penilaian, persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya (bila diperlukan),
pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai, sikap kerja yang harus ditampilkan,
serta aspek kritis yang menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
5 Dalam modul ini akan diberikan gambaran umum tentang unit kompetensi ini, tujuan dan standar
kompetensi. Dalam modul ini pada setiap elemen dilakukan latihan untuk mendemonstrasikan
kompetensinya melakukan tahap-tahap pekerjaan, sehingga diakhir elemen, peserta sudah mampu
mendemonstrasikan seluruh tahapan kerja sesuai persyaratan kriteria unjuk kerja. Selanjutnya
dilakukan asesmen mandiri secara terstruktur untuk memastikan secara mandiri bahwa peserta telah
kompeten. Bila belum kompeten maka perlu re-training.
5 Bagi para peserta bimbingan teknis, ingat bahwa fasilitator anda disini membantu cara mencapai
kompetensi anda, sehingga jangan ragu-ragu untuk bertanya hingga anda kompeten.
5 Cara Penilaian Kompetensi
a. Mengkonfirmasi pencapaian Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dan kesesuaiannya dengan jenis produk di
tempat kerjanya.
b. Metode asesmen kompetensi sesuai dengan SKKNI (P.85ASM00.001.2 Merencanakan Aktivitas
dan Proses Asesmen, dan P.85ASM00.003.2 Melaksanakan Asesmen).
c. Pernyataan kompeten terhadap asesmen mandiri.
2
7. B. PROGRAM PELATIHAN
Judul : PROGRAM PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
Dikembangkan oleh : BNSP
FR.PBK-AK-001
1. KUALIFIKASI PROGRAM PELATIHAN
1.1 Nama Program Pelatihan:
(ditentukan berdasarkan pemaketan/pengemasan kompetensi)
KKNI Ö Okupasi Klaster Unit Kompetensi
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
1.2 Jenjang program Pelatihan:
(ditentukan berdasarkan jenjang kualifikasi)
Tipe Program Jenjang Acuan
KKNI
√ Okupasi Asesor Kompetensi • Permenaker Nomor 185 Tahun 2018
Tentang Penetapan SKKNI Kategori
Pendidikan Golongan Pokok Jasa
Pendidikan Bidang Standardisasi,
Pelatihan Dan Sertifikasi
• Skema Sertifikasi Asesor Kompetensi
Nomor SS – BNSP – AK – 001
• TAESS00001 Assessor Skill Set
• Training Program: Assessor Of
Competency For The ASEAN
Standards And Certification Of
Expertise In Disaster Management.
Klaster
Unit
1.3 Deskripsi Program Pelatihan
(dirumuskan mengacu kepada isi program pelatihan)
Pelatihan ini mengembangkan kompetensi personil untuk dapat merencanakan aktivitas
dan proses asesmen, mengases kompetensi, dan berpartisipasi dalam validasi asesmen.
1.4 Tujuan Pelatihan
(ditentukan berdasarkan nama program pelatihan)
Menjadi asesor kompetensi yang kompeten untuk:
• Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen,
• Melaksanakan Asesmen, dan
• Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen
2. PERSYARATAN PESERTA
2.1. Persyaratan umum peserta
(Ditentukan berdasarkan kebutuhan program pelatihan)
• Memenuhi semua persyaratan dalam deskripsi umum KKNI.
• Memiliki Pemahaman dan Internalisasi Asesmen Berbasis Kompetensi, Skema /
Standar Sertifikasi, Standar Kompetensi, Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, dan
Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional.
2.2. Persyaratan Kompetensi
(Ditentukan mengacu pada prasyarat untuk mengikuti program
pelatihan)
• Memiliki sertifikat kompetensi teknis atau bukti pengalaman di bidangnya minimal 3
tahun dari industri/instansi/organisasi profesi;
• Mampu mengoperasikan komputer untuk internet, program word dan pdf.
3. KURIKULUM PELATIHAN
3.1. UNIT KOMPETENSI
(Ditentukan dengan mengacu pada pencapaian kompetensi
lulusan program pelatihan)
3.2. MATERI PELATIHAN
(Dikelompokkan ke dalam kelompok umum dan inti)
3.3. Kebutuhan OJT
(Ditentukan sesuai dengan kompetensi lulusan)
• Memahami dan Internalisasi Asesmen
Berbasis Kompetensi *(persyaratan
dasar)
Memahami dan Internalisasi Asesmen
Berbasis Kompetensi
Terintegrasi dengan unit-unit kompetensi okupasi
asesor kompetensi.
• Merencanakan aktivitas dan proses
asesmen
Merencanakan aktivitas dan proses
asesmen
3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan
(di tempat kerja atau simulasi tempat kerja)
• Melaksanakan asesmen Melaksanakan asesmen 3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan
(di tempat kerja atau simulasi tempat kerja)
• Memberikan Kontribusi dalam Validasi
Asesmen
Memberikan Kontribusi dalam Validasi
Asesmen
3 kali pengalaman praktis di bawah pengawasan
(di tempat kerja atau simulasi tempat kerja)
4. SILABUS PELATIHAN
Unit
Kompetensi/
Tujuan
4.1.Elemen/Tujuan
Instruksional
Khusus
4.2.Kriteria Unjuk Kerja
(Diidentifikasi sesuai elemen
kompetensi)
4.3.Indikator
Kompetensi
(Dideskripsikan
4.4.Pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan jangka waktu (teori dan
praktek)
Pengetahuan Ketrampilan Sikap Jangka
3
8. Instruksional
Umum
(Diidentifikasi
berdasarkan Unit
Kompetensi)
untuk mencapai
kriteria unjuk
kerja)
waktu
(teori dan
praktek)
=P+4M+O
6
Memahami dan
Internalisasi
(Awareness)
Asesmen
Berbasis
Kompetensi
Memahami
Asesmen Berbasis
Kompetensi
Pengertian Kompetensi dipahami Peserta dapat
menjelaskan
Harmonisasi
Sistem Sertifikasi
Profesi
Internasional.
• Asesmen
Berbasis
Kompetensi
• Skema / Standar
Sertifikasi
• Standar
Kompetensi
• Sistem Nasional
Sertifikasi Profesi
• Harmonisasi
Sistem Sertifikasi
Profesi
Internasional.
• Internasasi
Penerapan
Standar pada
Industri,
Lemdiklat dan
Sertifikasi
• Memahami dan
menjelaskan untuk
menerapkan
asesmen berbasis
kompetensi
Menerapka
n
Desakripsi
umum
KKNI
Memelihara
employabili
ty skills
4 jam
8 Employability Skills dipahami
Pelatihan Berbasis Kompetensi
dipahami
Asesmen Berbasis Kompetensi
dipahami
Skema / Standar
Sertifikasi
Skema sertifikasi KKNI dipahami
Skema sertifikasi Okupasi dipahami
Skema sertifikasi Klaster dipahami
Memahami Standar
Kompetensi
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia dipahami
Peserta dapat
menjelaskan
Harmonisasi
Sistem Sertifikasi
Profesi
Internasional.
Kerangka Kualifikasi --> KKNI dipahami
Standar Okupasi dipahami
Unit Kompetensi dipahami
Memahami Sistem
Nasional Sertifikasi
Profesi
Sistem Nasional Nertifikasi Profesi
(SNSP) dipahami
Peserta dapat
menjelaskan
Harmonisasi
Sistem Sertifikasi
Profesi
Internasional.
Kelelmbagaan Badan Nasional
Sertifikasi Profesi dipahami
Kelembagaan Sertifikasi profesi
dipahami
Memahami
Harmonisasi Sistem
Sertifikasi Profesi
Internasional.
Referencing To AQRF dipahami Peserta dapat
menjelaskan
Harmonisasi
Sistem Sertifikasi
Profesi
Internasional.
ASEAN Guiding Principles for QA and
Recognition of Competency Certification
System dipahami
Harmonisasi Internasional --> ILO:
RMCS dipahami
Dampak Harmonisasi dipahami
Harmonisasi Istilah, Deskripsi, Definisi
dipahami
Memahami
Internasasi
Penerapan Standar
pada Industri,
Lemdiklat dan
Sertifikasi
Penerapan Standar pada Industri,
Lemdiklat dan Sertifikasi dipahami.
Peserta dapat
menjelaskan
Internasasi
Penerapan
Standar pada
Industri, Lemdiklat
dan Sertifikasi
Merencanakan
aktivitas dan
proses
asesmen
Menentukan
pendekatan
asesmen
Kandidat, tujuan dan konteks asesmen
diidentifikasi dan dikonfirmasikan
dengan orang yang relevan sesuai
dengan persyaratan hukum, organisasi
dan etika.
Peserta dapat
menentukan dan
mendokumentasik
an pendekatan
asesmen pada
formulir MAPA 01
• Sistem Sertifikasi
Kompetensi,
Pelatihan Berbasis
Kompetensi,
Filsafat dan prinsip
Asesmen Berbasis
Kompetensi,
Skema Sertifikasi,
dan Standar
kompetensi,
• persyaratan etis
dan hukum asesor;
• Bagaimana
membaca dan
menafsirkan
standar kompetensi
yang diidentifikasi
sebagai tolok ukur
untuk asesmen;
• Bagaimana cara
mengontekstualisas
ikan standar
kompetensi dalam
pedoman yang
relevan;
• Empat prinsip
asesmen dan
bagaimana mereka
memandu proses
asesmen;
• Bagaimana
membaca dan
menafsirkan
standar kompetensi
yang diidentifikasi
sebagai tolok ukur
untuk asesmen;
• Tujuan dan fitur
bukti, dan berbagai
jenis bukti yang
digunakan dalam
asesmen berbasis
kompetensi,
termasuk RPL;
• Aturan bukti dan
bagaimana mereka
• Keterampilan
interpretasi kognitif
• keterampilan
teknologi untuk
menggunakan
peralatan dan
perangkat lunak yang
sesuai untuk
berkomunikasi
secara efektif dengan
orang lain
• keterampilan
penelitian dan
evaluasi untuk:
memperoleh standar
kompetensi, alat
asesmen dan
sumber daya
asesmen lain yang
relevan; karakteristik
kandidat penelitian
dan kebutuhan
penyesuaian yang
masuk akal;
mengevaluasi umpan
balik, dan
menentukan serta
mengimplementasika
n peningkatan pada
proses
• keterampilan
membaca untuk
menafsirkan dan
menafsirkan
informasi yang
relevan untuk
merancang dan
memfasilitasi proses
asesmen dan
pengakuan.
• keterampilan
komunikasi untuk
membahas asesmen,
termasuk proses
RPL dengan klien
dan penilai lainnya
Integritas
dengan
sistem
asesmen
berbasis
kompetensi
.
23 jam
Standar industri atau tempat kerja yang
berlaku diidentifikasi dan diakses untuk
asesmen, dan persyaratan asesmen
spesifik apa pun
Mempersiapkan
rencana asesmen
Unit kompetensi dan persyaratan
asesmen dianalisis untuk
mengidentifikasi bukti dan jenis bukti
yang diperlukan untuk menunjukkan
kompetensi, sesuai dengan aturan bukti
Peserta dapat
menyiapkan dan
mendokumentasik
an rencana
asesmen pada
Formulir MAPA 01
Metode dan instrumen asesmen dipilih
untuk mendukung pengumpulan bukti
yang ditetapkan, dengan
mempertimbangkan konteks di mana
asesmen akan berlangsung
Rencana asesmen dikembangkan dan
persetujuan didapatkan dari para
pemangku kepentingan terkait
Identifikasi
persyaratan
modifikasi dan
Kontekstualisasi
Informasi dari kandidat dan, jika
relevan, tempat kerja kandidat
digunakan untuk mengidentifikasi
kebutuhan kontekstualisasi
Peserta dapat
mengidentifikasi
persyaratan
modifikasi dan
Kontekstualisasi
Saran yang diberikan oleh paket
pelatihan atau pengembang kursus
yang relevan diperiksa dengan
kebutuhan kontekstualisasi yang
diidentifikasi
Alat asesmen yang ada dianalisis dan
amandemen yang diperlukan dicatatat
untuk mengatasi kebutuhan
kontekstualisasi yang diidentifikasi
Peluang untuk kegiatan asesmen
terintegrasi diidentifikasi dan setiap
perubahan yang diperlukan untuk alat
asesmen dicatat
Mengembangkan
Materi Uji
Kompetensi/
Instrumen asesmen
Menganalisis instrumen asesmen yang
tersedia untuk kesesuaian penggunaan
dianalisisi, dan modifikasi yang
diperlukan diidentifikasi.
Peserta dapat
mengontekstualisa
sikan dan meninjau
rencana asesmen,
serta
mendokumentasik
an rencana
asesmen pada
Formulir MAPA 01.
Instrumen asesmen untuk memenuhi
standar dan kebutuhan tempat kerja /
kandidat yang diperlukan
dikembangkan.
Instrumen asesmen terhadap
persyaratan unit atau kursus dipetakan.
Instruksi yang jelas ditulis untuk
4
9. kandidat dan penilai mengenai
penggunaan instrumen asesmen
memandu
pengumpulan bukti;
• Berbagai jenis
metode asesmen.
• keterampilan
interpersonal untuk:
menunjukkan
sensitivitas terhadap
pertimbangan akses
dan kesetaraan dan
keragaman kandidat;
mempromosikan dan
menerapkan
keadilan, validitas,
reliabilitas, dan
fleksibilitas dalam
merencanakan
proses asesmen.
Draft instrumen asesmen memenuhi
standar yang disyaratkan dan
kebutuhan tempat kerja / kandidat
tertentu serta catat hasil pemeriksaan
diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi
Melaksanaka
n Asesmen
Menetapkan dan
memelihara
lingkungan
asesmen
Rencana asesmen diinterpretasi,
kemudian kebijakan dan prosedur
sistem asesmen serta persyaratan
organisasi /hukum/etika pelaksanaan
asesmen dikonfirmasikan dengan orang
yang relevan.
Peserta dapat
menginterpretasik
an rencana
asesmen, tolok
ukur untuk
asesmen dan alat
asesmen yang
dinominasikan,
prosedur
asesmen,
mengatur
dukungan,
menjelaskan
kepada kandidat.
• asesmen berbasis
kompetensi
• kebijakan dan
prosedur RPL
yang ditetapkan
oleh organisasi
• kepekaan budaya
dan pertimbangan
kesetaraan
• kebijakan,
legislasi, kode
praktik dan
standar nasional
yang relevan,
termasuk undang-
undang
persemakmuran
dan negara
bagian atau teritori
yang dapat
memengaruhi
pelatihan dan
asesmen di sektor
pendidikan dan
pelatihan
kejuruan,
• Tanggung jawab
K3 terkait dengan
asesmen
kompetensi.
• keterampilan
analisis dan
interpretasi
• keterampilan
observasi
• keterampilan
penelitian dan
evaluasi
• kemampuan
kognitif
• keterampilan
membuat
keputusan
• keterampilan
membaca
• keterampilan
komunikasi dan
interpersonal
Integritas
dengan
sistem
asesmen
berbasis
kompeten
si.
12 jam
Acuan pembanding asesmen yang
relevan dan perangkat asesmen yang
akan digunakankan diakses dan
diinterpretasi guna memastikan bukti
dan cara pengumpulan bukti.
Rincian mengenai rencana asesmen
dan proses asesmen dijelaskan,
dibahas dan diklarifikasi dengan asesi,
termasuk kesempatan untuk melakukan
penyesuaian yang beralasan, asesmen
ulang dan banding.
Jika relevan, usulan perubahan
terhadap proses asesmen dirundingkan
dan disepakati dengan asesi.
Mengumpulkan
bukti yang
berkualitas
Rencana asesmen diikuti sebagai
panduan dalam melaksanakan
asesmen, guna penentuan kompetensi,
metode asesmen dan perangkat
asesmen digunakan untuk
mengumpulkan, mengorganisasikan
dan mendokumentasikan bukti dalam
format yang sesuai.
Peserta dapat
mengumpulkan
bukti kualitas dari
yang diajukan
oleh peserta
selama
pendaftaran dan
asesmen mandiri
dan yang dapat
ditunjukkan
selama asesmen
Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-
aturan bukti diterapkan dalam
pengumpulan bukti yang berkualitas.
Kebijakan dan prosedur sistem
asesmen yang teridentifikasi dan
persyaratan organisasi/ hukum/ etika
untuk asesmen dibahas.
Mendukung asesi Asesi dibimbing dalam pengumpulan
bukti guna pencapaian pengakuan
kompetensi terkini.
Peserta dapat
mendukung
peserta untuk
mendapatkan dan
memastikan
semua bukti
memenuhi aturan
bukti.
Komunikasi yang sesuai dan
keterampilan interpersonal digunakan
mengembangkan hubungan yang
profesional dengan asesi, yakni
hubungan yang merefleksikan
kepekaan terhadap perbedaan individu
dan memungkinkan terjadinya umpan
balik dua arah.
Bila diperlukan, keputusan-keputusan
mengenai penyesuaian yang beralasan
berdasarkan kebutuhan dan
karakteristik asesi dibuat bersama
asesi.
Penyesuaian-penyesuaian yang
beralasan dibuat sedemikian sehingga
dapat mempertahankan integritas
standar kompetensi yang relevan dan
memungkinkan prinsip-prinsip asesmen
dan aturan bukti dapat diterapkan
secara berimbang.
Bila ada, dukungan spesialis sesuai
rencana asesmen diakses.
Risiko kesehatan dan keselamatan
kerja apa pun terhadap orang atau
peralatan ditanggulangi dengan segera.
Membuat
keputusan
asesmen
Keterbatasan perolehan dan evaluasi
bukti yang berkualitas diidentifikasi dan
bila perlu diminta arahan dari orang
yang relevan.
Peserta dapat
membuat
keputusan
asesmen serta
menindaklanjuti
rekomendasi bagi
mereka yang
belum kompeten.
Bukti yang telah terkumpul diperiksa
dan dievaluasi untuk memastikan
bahwa bukti tersebut dapat
merefleksikan bukti yang diperlukan
dalam memperlihatkan kompetensi dan:
• mencakupi seluruh bagian
komponen standar kompetensi yang
dijadikan acuan pembanding
asesmen dan dimensi kompetensi.
• memperhatikan dokumentasi terkait
lainnya.
• memenuhi aturan bukti.
Pertimbangan berdasarkan prinsip
asesmen dan aturan bukti digunakan
5
10. untuk memutuskan pencapaian
kompetensi yang telah
didemonstrasikan asesi berdasarkan
bukti yang dikumpulkan.
Dalam membuat keputusan asesmen,
kebijakan dan prosedur sistem asesmen
yang relevan dan pertimbangan-
pertimbangan organisasi/hukum/etika
digunakan.
Umpan balik yang jelas dan
membangun terkait keputusan asesmen
diberikan kepada asesi, dan bila perlu
dikemukakan pula rencana tindak lanjut.
Merekam dan
melaporkan
keputusan
asesmen
Hasil asesmen segera dicatat secara
akurat sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen serta
persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
Peserta dapat
mencatat dan
melaporkan
keputusan
asesmen sesuai
dengan SOP
lembaga yang
menyediakan
tugas dan dalam
konteks asesmen.
Laporan asesmen dilengkapi dan
diproses sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen serta
persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
Bila diperlukan, rekomendasi tindak
lanjut diserahkan kepada orang yang
relevan.
Bila diperlukan, dengan memperhatikan
ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak
terkait lainnya diberitahu tentang
keputusan asesmen.
Meninjau proses
asesmen
Proses asesmen ditinjau berdasarkan
kriteria yang ada melalui konsultasi
dengan orang yang relevan guna
perbaikan dan perubahan pelaksanaan
asesmen di masa datang.
Peserta dapat
meninjau proses
asesmen
Tinjauan didokumentasi dan direkam
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan serta
persyaratan organisasi/hukum/etika.
Keterampilan kematangan berfikir
(refleksi) secara mandiri digunakan
untuk meninjau dan mengevaluasi
praktek asesmen.
Memberikan
Kontribusi
dalam
Validasi
Asesmen
Menyiapkan
proses validasi
Tujuan, fokus dan konteks validasi
dikonfirmasi dan didiskusikan dengan
orang yang relevan.
Peserta dapat
mengidentifikasi
kebijakan dan
prosedur sistem
asesmen tolok
ukur untuk
asesmen, bahan
untuk kegiatan
validasi
• bagaimana
menafsirkan
standar
kompetensi dan
informasi
asesmen terkait
lainnya untuk
menentukan bukti
yang diperlukan
untuk
menunjukkan
kompetensi,
• prinsip asesmen
• aturan pembuktian
• keterampilan
perencanaan untuk
berpartisipasi
dalam kegiatan
validasi dalam
kerangka waktu
yang disepakati
• keterampilan
memecahkan
masalah untuk
mengidentifikasi
informasi yang tidak
konsisten, ambigu
atau kontradiktif
• keterampilan
evaluasi
• keterampilan
komunikasi untuk
berbagi informasi
dalam rapat validasi
Integritas
dengan
sistem
asesmen
berbasis
kompeten
si.
5 jam
Pendekatan validasi dibahas dan
dikonfirmasi sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, konteks, kebijakan dan
prosedur sistem asesmen yang relevan
serta persyaratan organisasi/ hukum/
etika.
Acuan Pembanding yang relevan untuk
asesmen dianalisis dan bukti-bukti yang
dibutuhkan untuk mendemonstrasikan
kompetensi disepakati bersama.
Setiap dokumen yang terkait yang
relevan untuk proses validasi
diidentifikasi dan disepakati bersama.
Bahan-bahan yang akan digunakan
dalam sesi validasi diperoleh, dibaca
dan diinterprestasikan, serta kegiatan-
kegiatan validasi disepakati bersama.
Memberikan
kontribusi dalam
proses validasi
Partisipasi aktif dalam sesi dan kegiatan
validasi didemonstrasikan dengan
menggunakan keterampilan komunikasi
yang sesuai.
Peserta dapat
mengikuti proses
validasi.
Partisipasi dalam sesi dan kegiatan
validasi, termasuk meninjau,
membandingan dan mengevaluasi:
keseluruhan proses asesmen, rencana
asesmen, interpretasi standar
kompetensi atau acuan pembanding
lainnya untuk asesmen, penyeleksian
dan penerapan metode asesmen,
penyeleksian dan penggunaan
perangkat asesmen dan bukti yang
dikumpulkan rekomendasi hasil
asesmen termasuk proses pengambilan
keputusan.
Tinjauan, perbandingan dan evaluasi
dilakukan sesuai dengan prinsip
asesmen dan aturan bukti.
Semua dokumen yang digunakan dalam
proses validasi diperiksa keakuratan
dan keterkinian versi.
Memberikan
kontribusi untuk
hasil validasi
Temuan validasi didiskusikan, dianalisis
dan disepakati bersama untuk
mendukung perbaikan kualitas
asesmen.
Peserta dapat
mengikuti proses
validasi hasil
asesmen.Rekomendasi-rekomendasi untuk
meningkatkan praktek asesmen
didiskusikan, disepakati dan dicatat.
Perubahan terhadap praktek
pelaksanaan asesmen yang timbul
akibat kegiatan validasi dan sesuai
dengan peran serta tanggung jawab
dalam melakukan asesmen,
6
11. diimplementasikan.
5. SUMBER DAYA PELATIHAN
5.1. Fasilitas dan sarana pelatihan
(Ditentukan dengan mengacu kepada kebutuhan pelatihan
setiap unit kompetensi.
• Komputer
• Wifi
• Fasilitas umum kelas.
5.2. Bahan Pelatihan
(ditentukan dengan mengacu kepada kebutuhan pelatihan
setiap unit kompetensi)
• Modul pelatihan
• SKKNI
• Skema sertifikasi asesor
5.3. Kualifikasi instruktur
(ditentukan sesuai dengan unit kompetensi/materi yang akan
dilatihkan )
Master Asesor Bersertifikat
6. VALIDASI PROGRAM PELATIHAN
6.1. Komponen Program Pelatihan 6.2. Metode Validasi
(Ditentukan Menurut Komponen yang akan Divalidasi)
6.3. Finalisasi Program
(Dilakukan dengan Memperhatikan Input Rasional Dari Hasil Validasi)
Tanggal
Revisi
Status Validasi
(nama, tanda tangan, & tanggal)
• Kualifikasi Program Pelatihan Verifikasi kesesuaian dengan: program
pelatihan terakreditasi; skema sertifikasi;
SKKNI.
17 Maret 2019 Memuaskan
• Persyaratan Peserta Persyaratan verifikasi kesesuaian peserta
dengan: program pelatihan terakreditasi;
skema sertifikasi; SKKNI.
17 Maret 2019 Memuaskan
• Kurikulum Pelatihan Verifikasi kepatuhan kurikulum dengan:
program pelatihan terakreditasi; skema
sertifikasi; Komponen SKKNI.
17 Maret 2019 Memuaskan
• Silabus Verifikasi kesesuaian dengan: program
pelatihan terakreditasi; skema sertifikasi;
Komponen SKKNI.
17 Maret 2019 Memuaskan
• Peserta Kesesuaian Master Assessor 15 Maret 2019 Memuaskan
Work Street Work City, Work State
Work ZIP
T: Work Phone, F: Work Fax
Phone
Work Email, Work URL
www.graphicnode.com
7
14. 3/17/19
2
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
• Asesmen Berbasis
Kompetensi
• Skema Sertifikasi/Standar
sertifikasi,
• Standar kompetensi,
• Sistem Nasional Sertifikasi
Profesi, dan
• Harmonisasi Sistem
Sertifikasi Profesi
Internasional
PEMAHAMAN DAN
INTERNALISASI
TENTANG ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI
• Menentukan Pendekatan
Asesmen
• Mempersiapkan rencana
asesmen
• Mengidentifikasi persyaratan
modifikasi dan
kontekstualiasi
• Mengembangkan Materi Uji
Kompetensi/Asesmen
MERENCANAKAN
AKTIVITAS DAN
PROSES ASESMEN
• Menetapkan dan memelihara
lingkungan asesmen
• Mengumpulkan bukti yang
berkualitas
• Mendukung asesi
• Membuat keputusan asesmen
• Merekam dan melaporkan
keputusan asesmen
• meninjau proses asesmen
MELAKSANAKAN
ASESMEN
• Menyiapkan validasi
• Memberi kontribusi
dalam proses validasi
• Memberikan kontribusi
dalam hasil validasi
MEMBERIKAN
KONTRIBUSI DALAM
VALIDASI ASESMEN
TIK: MEMAHAMI DAN INTERNALISASI TENTANG ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI
1. Asesmen berbasis kompetensi
2. Skema/ standar Sertifikasi
3. Standar kompetensi
4. Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, dan
5. Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional
10
15. 3/17/19
3
1. ASESMEN
BERBASIS
KOMPETENSI
a. Kompetensi
b. Skills for Employability
c. Pelatihan Berbasis Kompetensi
d.Asesmen Berbasis Kompetensi
a. Kompetensi
¡ Kompetensi mensyaratkan penerapan dari
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang relevan
dengan partisipasi efektif, secara konsisten dari
waktu ke waktu di lingkungan tempat kerja.
Pengetahuan dan ketrampilan dapat diidentifikasi
bersamaan atau dipisah.
o Pengetahuan mengidentifikasi apa yang dibutuhkan
seseorang untuk diketahui dalam melakukan kinerja
dalam pekerjaannya dengan cara yang benar dan efektif.
o Ketrampilan mendeskripsikan aplikasi dari pengetahuan
pada situasi dimana pengetahuan dirubah menjadi hasil
yang dibutuhkan di tempat kerja.
o Sikap dideskripsikan sebagai alasan dibalik kebutuhan
pengetahuan tertentu atau mengapa keterampilan
dilakukan dengan cara tertentu
11
16. 3/17/19
4
b. EMPLOABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1)
Employability Skills
KOMUNIKASI • menafsirkan kebutuhan klien dan menulisnya.
• menggunakan berbagai keterampilan komunikasi, seperti mendengarkan, bertanya, membaca,
menafsirkan, dan menulis dokumen
• menulis laporan bahaya dan insiden.
• menggunakan keterampilan fasilitasi dan interpersonal yang efektif, termasuk bahasa verbal dan non-
verbal yang peka terhadap kebutuhan dan perbedaan orang lain.
KERJASAMA
(TEAMWORK)
• bekerja dengan rekan kerja untuk membandingkan, meninjau, dan mengevaluasi proses dan
hasil asesmen
• berpartisipasi aktif dalam sesi validasi asesmen
• mengelola hubungan kerja dan mencari umpan balik dari kolega dan klien pada kinerja
profesional
1. PERMENAKER 3/2016
EMPLOYABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1) (LJT)
PROBLEM SOLVING • mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko di lingkungan belajar/asesmen
• menggunakan keterampilan manajemen waktu dalam merancang asesmen
• menghasilkan serangkaian opsi untuk memenuhi kebutuhan klien
BERINISIATIF • menafsirkan lingkungan asesmen dan memilih pendekatan penyampaian yang memotivasi dan melibatkan
peserta asesi.
• memantau dan meningkatkan praktik kerja untuk meningkatkan inklusivitas.
• menjadi kreatif untuk memenuhi kebutuhan asesmen klien.
• menerapkan keterampilan desain untuk mengembangkan program inovatif dan fleksibel dengan biaya
efektif.
MERENCANAKAN
DAN
MENGORGANISASI
KAN
• meneliti, membaca, menganalisis dan menafsirkan spesifikasi tempat kerja
• merencanakan, memprioritaskan, dan mengatur alur kerja
• menafsirkan bukti yang dikumpulkan dan membuat penilaiankompetensi
• mendokumentasikan rencana aksi dan laporan bahaya
• mengatur sumber daya manusia, fisik dan material yang diperlukan untuk asesmen.
12
17. 3/17/19
5
EMPLOYABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1) (LJT)
MANAJEMEN DIRI • bekerja dalam kerangka kerja kebijakan dan organisasi
• mengelola hubungan kerja dan kerja
• mematuhi tanggung jawab etika dan hukum
• mengambil tanggung jawab pribadi dalam perencanaan, penyampaian, dan peninjauan pelatihan
• menjadi panutan bagi inklusifitas dan menunjukkan profesionalisme
• meninjau persepsi dan sikap pribadi
BELAJAR • melakukan evaluasi diri dan praktik refleksi
• meneliti informasi dan mengakses kebijakan dan kerangka kerja untuk mempertahankan kekunian
keterampilan dan pengetahuan
• mempromosikan budaya belajar di tempat kerja
• mencari umpan balik dari kolega.
TEKNOLOGI • menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil, termasuk pengiriman online dan penelitian
menggunakan internet
• menggunakan sistem manajemen informasi siswa untuk mencatat asesmen
• mengidentifikasi dan mengatur kebutuhan teknologi dan peralatan sebelum pelatihan
• menggunakan berbagai perangkat lunak, termasuk paket presentasi
c. Pelatihan berbasis kompetensi
Pelatihan Berbasis Kompetensi (CBT)
adalah pelatihan yang memberikan
peserta, pengetahuan, ketrampilan dan
sikap yang dibutuhkan untuk
mendemonstrasikan kompetensi dalam
hubungannya dengan kompetenis
industri yang sudah ditentukan dan
ditetapkan. (ASEC, 2013).
1
Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA)
fokus pada apa yang dapat dilakukan
atau harus dilakukan oleh pekerja di
tempat kerja.
2
Kompetensi mengacu pada kemampuan
untuk melakukan tugas dan tugas
tertentu dengan standar kinerja yang
diharapkan di tempat kerja.
3
13
18. 3/17/19
6
CIRI-CIRI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (ASEC, 2013)
PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan,
dan sikap yang dibutuhkan
untuk melakukan suatu
pekerjaan
Kerangka Kualifikasi
Sistem untuk pengakuan
kompetensi
Strategi Dan Materi
Pembelajaran Mampu
Telusur Dengan Standar
Kompetensi
Bagaimana membantu orang
untuk mendapatkan
keterampilan dan
pengetahuan
Asesmen Berbasis
Kompetensi
Proses menilai apakah orang
memiliki keterampilan,
pengetahuan, dan sikap yang
dibutuhkan
d. Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA)
¡ CBA: Asesmen terhadap bukti untuk menentukan apakah kemampuan
seseorang saat ini sesuai dengan standar kompetensi (Hayton dan Wagner
1998).
¡ Asesmen berbasis kinerja adalah Adalah proses mengumpulkan bukti dan
membuat penilaian tentang apakah seseorang telah mencapai kompetensi.
Ini sering digambarkan sebagai proses yang direferensikan dengan kriteria,
karena melibatkan orang yang diases berdasarkan kriteria tetap atau tolok
ukur yang telah ditentukan sebelumnya - seperti yang dinyatakan dalam unit
kompetensi.
14
19. 3/17/19
7
Filosofi Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) (Harris, R., Guthrie, H., Hobart,
B. & Lundberg, D. 1995)
Berbasis kriteria,
asesmen berdasarkan
bukti dengan
hubungannya dengan
standar industri atau
serangkaian kriteria utuk
menentukan kompetensi
01
Berbasis bukti, Suatu
proses yang
membandingkan bukti
kompetensi dengan
suatu standar
02
Partisipatori, kandidat
terlibat dalam proses
asesmen
03
2. SKEMA/STANDAR SERTIFIKASI
¡ Adalah paket kompetensi dan persyaratan spesifik seseorang terkait kategori
posisi atau ketrampilan.
¡ Mengacu pada pernyataan dari aturan yang berlaku dalam menghasilkan
kualifikasi (misalnya sertifikat atau diploma), dan juga haknya (ASEC, 2013)
¡ Skema sertifikasi:
o Okupasi
o Kualifikasi Nasional
o Klaster
15
20. 3/17/19
8
3. STANDAR
KOMPETENSI
a. Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional
b. Kerangka kualifikasi
c. Standar okupasi
d. Unit Kompetensi
a. SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL
Pembinaan dan Pengendalian
SKKNIPengembangan
Standar
Penerapan
Standar
Harmonisasi
Standardisasi
Lisensi LSP
Pemberlakuan
Sertifikasi
Kompetensi
SDM
Profesional
Kompeten
Kompetitif
Notifikasi
Kerjasama
MRA
Akreditasi LDP
Pelatihan berbasis
kompetensi
16
21. 3/17/19
9
b. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)
¡ adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang
dapat menyandingkan, menyetarakan dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
1
2
3
4
5
7
8
9
6
1
2
3
4
5
7
8
9
6
AHLI
TEKNISI /
ANALIS
OPERATOR
PENGEMBANGAN KARIR
(DUDI, LATKER, MASY)
S2
S1
S3
D I
D III
D II
D IV
S2 (Terapan)
S3(Terapan) Spesialis
Profesi
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3)
Pendidikan Pra Sekolah (1-2)
Sekolah Menengah Kejuruan
(3)
SMA
(3)
JENJANG
KUALIFIKASI
KANDUNGAN UNSUR
KOMPETENSI EDUCATIONAL
KANDUNGAN UNSUR
KOMPETENSI OCCUPATIONAL
IX
VIII
VII
VI
V
IV
III
II
I
K
MANAJERIAL
STRATEGIKAL
SUPERVISIONAL
PSIKO
MOTORIK
KOGNITIF
TEKNIKAL
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Dit. BELMAWA, 2012
17
22. 3/17/19
10
c. Standar Okupasi
¡ Mengacu pada pernyataan aktivitas dan
tugas berkaitan dengan tugas yang
sepesifik dan prakteknya.
c. Unit kompetensi
Semua kualifikasi atau program termasuk berbagai topik
yang fokus dalam kemampuan peserta pelatihan untuk
menunjukkan kinerja atau perkerjaan di area kerja yang
spesifik dan dengan tanggung jawab atau fungsi tugas
tertentu. (ASEC, 2013).
Setiap unit kompetensi mengidentifikasi persyaratan
tempat kerja yang terpisah dan mencakupi:
• Pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung kompetensi
• Bahasa, literasi dan numerasi.
• Persyaratan K3
18
25. 3/17/19
13
TETTY, 2019
5. HARMONISASI SISTEM SERTIFIKASI PROFESI INTERNASIONAL
AQRF
a
ASEAN Guiding Principles
for Quality Assurance and
Recognition of
Competency Certification
System.
b
ILO
c
21
28. 3/17/19
16
b. PEDOMAN MENCAKUPI:
¡ Gambaran Umum Kerangka Kualifikasi Nasional
(NQF) Negara-Negara Anggota ASEAN
¡ Gambaran Umum Sistem Sertifikasi Kompetensi
Negara-Negara Anggota ASEAN
¡ Aspek-Aspek Kunci Penjaminan Mutu
¡ Prinsip Panduan dan Protokol untuk Penjaminan
Mutu
¡ Prinsip Panduan dan Protokol untuk Pengakuan
Sistem Sertifikasi Kompetensi di antara Negara-
Negara Anggota ASEAN
¡ Berpartisipasi dalam Kegiatan Pembuatan
Referensi Nasional
PENGEMBANGAN PRODUK TVET
Didalam sistem TVET apapun, ada beberapa pilihan untuk pengembangan standar
pencapaian TVET, termasuk:
• Adalah pernyataan pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi yang
berhubungan dengan pekerjaan.
Standar
kompetensi
• Adalah pernyataan aktivitas dan tugas terkait suatu pekerjaan dan prakteknyaStandar okupasi
• adalah pernyataan capaian pembelajaran dan metodologi yang akan
digunakan
Standar
sertifikasi/skema
• yang merupakan aturan untuk mendapatkan penghargaan dan hak yang
diberikan
Standar
asesmen
• yang merupakan pernyataan tujuan pembelajaran, konten yang harus
ditangani, persyaratan masuk dan sumber daya yang diperlukan
Standar edukasi
24
29. 3/17/19
17
SKKNI
INDONESIAN NATIONAL COMPETENCY STANDARD
Dikembangkan
berdasarkan
2016
c
STANDAR KOMPETENSI DAPAT JUGA DIGUNAKAN UNTUK (RMCS
2016):
¡ Menginformasikan desain kurikulum. Walaupun tidak menggambarkan keseluruhan pendidikan dan
pelatihan peserta didik, standar kompetensi menggambarkan titik kritis persyaratan asesmen di dalam
kurikulum.
¡ Benchmark kualifikasi nasional dan internasional. Penggunaan standar kompetensi menciptakan
titik rujukan tetap yang sama yang dengannya keputusan kesetaraan dapat dibuat. Menggunakan
pendekatan umum seperti RMCS membuat pengambilan keputusan lebih mudah.
¡ Pengakuan Kompetensi. RMCS menyediakan dasar yang baik untuk penerimaan dan pengakuan
tentang level ketrampilan dan kualifikasi antara institusi dan negara.
¡ Merencanakan Jenjang karir. Ini menyediakan koherensi dengan persyaratan ketrampilan di suatu
sektor. Standar kompetensi juga memungkinkan seseorang untuk merencanakan karir dan juga
mengidentifikasi area dimana orang tersebut dapat mentransfer ketrampilan dan keahliannya di
berbagai peran kerja.
25
30. 3/17/19
18
d. DAMPAK HARMONISASI STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI
1.Dalam Pengembangan Standar à setiap negara
tidak harus melakukan riset dan merumuskan
sendiri, tetapi dapat saling mengadopsi sehingga
percepatan pemenuhan ketersediaan standar
kompetensi dapat dilakukan sesegera mungkin
tidak harus bertahun-tahun.
2. Dalam Pengembangan sertifikasi à Untuk segera
adanya saling pengakuan kompetensi antara
negara sehingga akan berkontribusi terhadap
pergerakan alur SDM kompeten antar negara,
pengakuan barang dan jasa antar negara yang pada
akhirnya dapat mendorong ekspor produk danjasa
Indonesia.
26
31. 3/17/19
19
e. HARMONISASI
ISTILAH,
DESKRIPSI DAN
ATAU DEFINISI
PENTING DALAM
ASESMEN
• adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan
secara sistematis dan objektif melalui uji
kompetensi/asesmen yang mengacu kepada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Standar Internasional
dan/atau Standar Khusus.
Sertifikasi Kompetensi Kerja:
• adalah bentuk pengakuan dari BNSP kepada LSP untuk dapat
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja atas nama BNSP.
Lisensi:
• adalah bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi yang diakui
oleh masyarakat.
Profesi:
ISTILAH, DESKRIPSI
DAN ATAU DEFINISI
PENTING DALAM
ASESMEN (LJT)
SKKNI:
• Adalah rumusan kemampuan kerja yamg mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlianserta sikap kerja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK):
• Adalah standar kompetensi yang dikembangkan dan digunakan oleh
organisasi untuk memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri
dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki
ikatan kerjasama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi
lain yang memerlukan.
Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI):
• Adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan
oleh suatu organisasi multi nasional dan digunakan secara
internasional.
27
32. 3/17/19
20
ISTILAH, DESKRIPSI
DAN ATAU DEFINISI
PENTING DALAM
ASESMEN (LJT)
• adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,
disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian
tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Pelatihan kerja:
• Adalah Paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan
dengan kategorijabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang.
Skema Sertifikasi/standar sertifikasi:
• Adalah tempat kerja atau simulasi tempat kerja yang baik (memenuhi
persyaratan “Good Practices”) yang dapat digunakan untuk
penyelenggaraan asesmen kompetensi dan memungkinkan untuk
mendemonstrasikan 5 dimensi kompetensi.
Tempat Uji Kompetensi:
SKKNI: KETELUSURAN/INTERFACE PENERAPAN PADA INDUSTRI, PENDIDIKAN DAN SERTIFIKASI
PENERAPAN PADA INDUSTRI
SKKNI PENERAPAN PADA
PENDIDIKAN à DACUM
à CP
SERTIFIKASI KOMPETENSI
SKKI, SKK
Judul SOP Judul Unit Kompetensi Judul Materi Pembelajaran Judul Sertifikat; unit
kompetensi
Ruang Lingkup SOP Deskripsi Unit Ruang lingkup Materi
pembelajaran
Ruang lingkup asesmen
Langkah utama proses Elemen Tujuan Instruksional khusus
(Learning Objectives)
Elemen
Instruksi kerja Kriteria Unjuk Kerja (KUK) Indikator
kompetensi/kompetensi
dasar
Kriteria Pencapaian
kompetensi
Speseifikasi sesuai kontek Batasan variabel Kontetualisasi pembelajaran Konteks asesmen
QA Panduan penialaian Evaluasi Panduan asesmen
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
≈
Interface Model: Surono, 2018
28
6. Internalisasi Penerapan Standar Kompetensi pada Industri, LEMDIKLAT dan sertifikasi
35. 3/9/19
1
MERENCANAKAN
AKTIVITAS DAN
PROSES ASESMEN
SKKNI-P.85ASM00.001.2
2019
TUJUAN INSTRUKSIONAL
§ Peserta pelatihan dapat mengembangkan Rencana dan
proses asesmen dalam kondisi tempat kerja atau
tempat kerja yang disimulasikan minimal 5 kali,
termasuk:
o Menentukan pendekatan penilaian
o menyiapkan rencana penilaian
o Identifikasi persyaratan modifikasi dan kontekstualisasi
o Mengemangkan materi uji kompetensi
31
36. 3/9/19
2
4. Mengembangkan
Materi Uji
Kompetensi
PENERAPAN
Unit ini menjelaskan
keterampilan dan
pengetahuan yang
diperlukan untuk
merencanakan proses
asesmen, termasuk
Rekognisi Pembelajaran
Lampau (RPL), dalam
sistem asesmen berbasis
kompetensi.
Ini berlaku untuk
individu dengan
tanggung jawab
perencanaan
asesmen.
Dalam merencanakan kegiatan
dan proses, individu diminta
untuk mengidentifikasi
komponen perangkat asesmen,
menganalisis dan menafsirkan
perangkat asesmen, dan
mengembangkan materi usi
Kompetensi (juga dikenal
sebagai tugas asesmen) dan
rencana asesmen.
Persyaratan lisensi,
legislatif atau
sertifikasi yang
berlaku untuk unit ini
adalah sesuai
PBNSP
32
37. 3/9/19
3
UNIT KOMPETENSI
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
Element mendeskrispsikan
capaian pembelajaran yang
esensial
KUK mendeskripsikan unjuk kerja yang dibutuhkan untuk mendemostrasikan pencapaian dari elemen
1. Menentukan pendekatan
asesmen
1.1Kandidat, tujuan dan konteks asesmen diidentifikasi dan dikonfirmasikan dengan orang yang relevan sesuai dengan persyaratan
hukum, organisasi dan etika
1.2 Standar industri atau tempat kerja yang berlaku diidentifikasi dan diakses untuk asesmen, dan persyaratan asesmen spesifik apa
pun
2. Mempersiapkan rencana
asesmen
2.1 Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk mengidentifikasi bukti dan jenis bukti yang diperlukan untuk
menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti
2.1 Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan
konteks di mana asesmen akan berlangsung
2.2 Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan didapatkan dari para pemangku kepentingan terkait
3. Identifikasi persyaratan
modifikasi dan
Kontekstualisasi
3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi
3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang
diidentifikasi
3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang
diidentifikasi
3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat
4. Mengembangkan Materi
Uji Kompetensi
4.1Menganalisis instrumen asesmen yang tersedia untuk kesesuaian penggunaan dianalisisi, dan modifikasi yang diperlukan
diidentifikasi.
4.2 Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat kerja / kandidat yang diperlukan dikembangkan.
4.3 Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan.
4.4 Instruksi yang jelas ditulis untuk kandidat dan penilai mengenai penggunaan instrumen asesmen
4.5 Draf instrumen asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catat hasil
pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi
1. ELEMEN 1: MENENTUKAN PENDEKATAN ASESMEN
1.1. Kandidat, tujuan dan
konteks asesmen
diidentifikasi dan
dikonfirmasikan dengan
orang yang relevan sesuai
dengan persyaratan hukum,
organisasi dan etika
1.2. Standar industri atau
tempat kerja yang berlaku
diidentifikasi dan diakses
untuk asesmen, dan
persyaratan asesmen
spesifik apa pun
33
38. 3/9/19
4
1.1.KANDIDAT, TUJUAN DAN KONTEKS ASESMEN DIIDENTIFIKASI DAN DIKONFIRMASIKAN
DENGAN ORANG YANG RELEVAN SESUAI DENGAN PERSYARATAN HUKUM, ORGANISASI DAN
ETIKA
Kandidat:
¡ Hasil pelatihan dan / atau
pendidikan
¡ Pekerja berpengalaman
¡ Pelatihan / belajar mandiri
TUJUAN ASESMEN/RPL
Sertifikasi
kompetensi
Pengakuan
KompetensiTerkini
(PKT) yang sudah
dimiliki asesi.
Rekognisi
Pembelajaran Lampau
Evaluasi hasil
pelatihan/proses
pembelajaran.
Penetapan kemajuan
dalam rangka
pencapaian kualifikasi.
Pengukuran kinerja
Pengklasifikasian
karyawan/pemberian
dukungan
pengembangan karir.
Rekrutmen berbasis
kompetensi.
Pemberian lisensi,
registrasi, penugasan
atau
persyaratan regulator.
34
39. 3/9/19
5
KONTEKS ASESMEN
Dengan lingkungan
tempat kerja
(tempat kerja riil
atau simulasi).
1
Dengan Peluang
untuk
mengumpulkan bukti
dalam berbagai
situasi (tersedia atau
terbatas).
2
Dalam hubungan antar
standar kompetensi
dengan bukti untuk
mendukung assmen,
aktivitas pekerjaan
kandididat ditempat
kerja, dan aktivitas
belajar.
3
Dalam hubungannya
dengan siapa yang
melakukan asesmen
(lembaga sertifikasi,
lembaga pelatihan,
asesor dari dunia
usaha (enterprise
assessor).
4
PERSYARATAN
HUKUM, ORGANISASI
DAN ETIKA
¡ kebijakan dan prosedur sistem asesmen
¡ persyaratan strategi asesmen
¡ sistem pelaporan, pencatatan dan pengambilan kepiutusan untuk asesmen,
termasuk RPL.
¡ sistem jaminan mutu
¡ rencana bisnis dan kinerja
¡ kebijakan dan prosedur akses dan kesetaraan
¡ pengaturan kolaboratif dan kemitraan
¡ parameter sumber daya yang ditentukan
¡ pengaturan saling pengakuan
¡ sistem dan proses hubungan industrial, penghargaan, dan perjanjian perusahaan
¡ Kerangka Kualifikasi
¡ ruang lingkup registrasi
¡ kebijakan dan prosedur sumber daya manusia
¡ persyaratan hukum, termasuk:anti-diskriminasi
¡ kesempatan kerja yang setara
¡ peran pekerjaan, tanggung jawab, dan kondisi
¡ kode praktik industri yang relevan
¡ persyaratan kerahasiaan dan privasi
¡ Pertimbangan K3, termasuk:memastikan persyaratan K3 dipatuhi selama proses
penilaian
¡ mengidentifikasi dan melaporkan bahaya dan kekhawatiran K3 kepada personel
terkait.
35
40. 3/9/19
6
ORANGYANG RELEVAN UNTUK DIKONFIRMASI:
¡Manajer sertifikasi.
¡Lembaga pelatihan kerja
¡Manajer pelatihan
¡Lainnya.
1.2. STANDAR
INDUSTRI ATAU
TEMPAT KERJA
YANG BERLAKU
DIIDENTIFIKASI DAN
DIAKSES UNTUK
ASESMEN, DAN
PERSYARATAN
ASESMEN SPESIFIK
APA PUN
• Standar kompetensi:
• Kriteria asesmen kurikulum saja:
• Spesifikasi kinerja suatu perusahaan
atau industri:
• Spesifikasi Produk:
• Pedoman khusus
• Pelanggan, perusahaan atau organisasi.
Standar industri atau tempat kerja
36
41. 3/9/19
7
LATIHAN 1.TENTUKAN
PENDEKATAN !
¡ Pilih satu unit kompetensi yang
Anda kuasai untuk
direncanakan dengan 3
kesempatan sesuai dengan jenis
kandidat atau unit kompetensi.
37
42. 3/9/19
8
2. ELEMEN 2: MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN
2.1. Unit kompetensi dan
persyaratan asesmen
dianalisis untuk
mengidentifikasi bukti
dan jenis bukti yang
diperlukan untuk
menunjukkan
kompetensi, sesuai
dengan aturan bukti
1
2.2. Metode dan
instrumen asesmen
dipilih untuk mendukung
pengumpulan bukti yang
ditetapkan, dengan
mempertimbangkan
konteks di mana asesmen
akan berlangsung
2
2.3. Rencana asesmen
dikembangkan dan
persetujuan didapatkan
dari para pemangku
kepentingan terkait.
3
2.1. UNIT KOMPETENSI
DAN PERSYARATAN
ASESMEN DIANALISIS
UNTUK
MENGIDENTIFIKASI
BUKTI DAN JENIS
BUKTI YANG
DIPERLUKAN
UNTUK
MENUNJUKKAN
KOMPETENSI, SESUAI
DENGAN ATURAN
BUKTI Tidak ada satu pun bentuk bukti yang lebih baik dari yang lain. Bukti
kualitas dipilih dengan tepat untuk asesi dan konteks, dan memenuhi
empat 'aturan' bukti.
Bukti bisa langsung, tidak langsung atau tambahan
Bukti adalah informasi yang dikumpulkan, ketika dicocokkan dengan
persyaratan unit kompetensi, memberikan bukti kompetensi. Bukti dapat
mengambil banyak bentuk dan dikumpulkan dari sejumlah sumber.
38
43. 3/9/19
9
ATURAN BUKTI
ATURAN BUKTI
Valid/Sah: • Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat.
• Mencerminkan kelima dimensi kompetensi.
• Memberikan bukti keterampilan kerja.
• Apakah sesuai dengan keberpihakan NQF yang sedang dinilai.
Cukup • Memberikan bukti yang cukup untuk membuat asesmen
tentang kompetensi individu dalam kaitannya dengan kelima
dimensi kompetensi.
• Memenuhi semua persyaratan bukti untuk unit kompetensi.
Asli • apakah karya peserta sendiri (dan prosedur telah
dikembangkan untuk memastikan ini).
Andal • menunjukkan bahwa kandidat secara konsisten memenuhi
unit kompetensi yang didukung
2.2. METODE DAN INSTRUMEN ASESMEN DIPILIH UNTUK MENDUKUNG PENGUMPULAN BUKTI
YANG DITETAPKAN, DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KONTEKS DI MANA ASESMEN AKAN BERLANGSUNG
Metode Asesmen Contoh
q Observasi
langsung
• kerja nyata / aktivitas waktu nyata di tempat kerja, aktivitas
kerja dalam lingkungan tempat kerja yang disimulasikan
q Kegiatan
terstruktur
• Latihan simulasi dan permainan peran, proyek, presentasi,
lembar kegiatan
q Tanya jawab • pertanyaan tertulis, wawancara, asesmen diri, tanya jawab lisan,
angket, ujian lisan atau tertulis
q Verifikasi
Portofolio
• contoh pekerjaan yang disusun oleh kandidat, produk dengan
dokumentasi pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku
catatan, informasi tentang pengalaman hidup.
q Ulasan produk • testimonial dan laporan dari atasan dan atasan, bukti pelatihan,
pencapaian sebelumnya yang diautentikasi, wawancara dengan
atasan, atasan, atau rekan kerja.
Ada banyak
sumber bukti
potensial dan
banyak
metode dan
teknik untuk
mengumpulka
n bukti
39
44. 3/9/19
10
KONTEKSTUALISASI UNIT KOMPETENSI
¡ tidak boleh menghapus atau menambah jumlah dan konten elemen dan
kriteria kinerja
¡ dapat menambahkan terminologi industri tertentu ke kriteria kinerja di mana ini
tidak mendistorsi atau mempersempit hasil kompetensi
¡ dapat membuat amandemen dan penambahan pada pernyataan jangkauan
selama perubahan tersebut tidak mengurangi luasnya penerapan kompetensi
dan mengurangi portabilitasnya, dan / atau
¡ dapat menambahkan detail pada panduan bukti di bidang-bidang seperti
aspek kritis bukti atau sumber daya dan infrastruktur yang diperlukan di mana
hal ini memperluas luasnya kompetensi tetapi tidak membatasi
penggunaannya.
2.3. RENCANA ASESMEN DIKEMBANGKAN DAN PERSETUJUAN
DIDAPATKAN DARI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN TERKAIT
¡ keseluruhan dokumen perencanaan
yang menjelaskan:
o apa yang akan diases, yaitu unit kompetensi;
o kapan asesmen akan dilakukan dan akan terjadi.
o di mana asesmen akan dilakukan, yaitu konteks
asesmen;
o bagaimana asesmen akan terjadi, yaitu metode
yang akan digunakan;
40
45. 3/9/19
11
latihan 2. Kembangkan Rencana Asesmen
berdasarkan pendekatan asesmen.
3. ELEMEN 3: IDENTIFIKASI PERSYARATAN MODIFIKASI
DAN KONTEKSTUALISASI
3.1 Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan
untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi
3.2 Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang
relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.3 Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan dicatatat
untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.4 Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap
perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat.
41
46. 3/9/19
12
Latihan 3. Identifikasi kebutuhan Modifikasi dan kontekstualisasi !
4. ELEMEN 4:
MENGEMBANG
KAN MATERI
UJI
KOMPETENSI
4.1 Menganalisis instrumen
asesmen yang tersedia untuk
kesesuaian penggunaan dianalisisi,
dan modifikasi yang diperlukan
diidentifikasi.
4.2 Instrumen asesmen untuk
memenuhi standar dan kebutuhan
tempat kerja / kandidat yang
diperlukan dikembangkan.
4.3 Instrumen asesmen terhadap
persyaratan unit atau kursus
dipetakan
4.4 Instruksi yang jelas ditulis
untuk kandidat dan penilai
mengenai penggunaan instrumen
asesmen
4.5 Draf instrumen asesmen
memenuhi standar yang
disyaratkan dan kebutuhan tempat
kerja / kandidat tertentu serta
catat hasil pemeriksaan diperiksa,
dicatat dan dikonfirmasi
42
47. 3/9/19
13
4.1 MENGANALISIS INSTRUMEN ASESMENYANGTERSEDIA UNTUK KESESUAIAN
PENGGUNAAN DIANALISISI, DAN MODIFIKASIYANG DIPERLUKAN
DIIDENTIFIKASI.
¡ Identifikasi materi uji kompetensi yang tersedia
¡ Identifikasi Materi Uji Kompetisi yang direncanakan dalam
perencanaan
¡ Identifiksi MUK yang belum tersedia berdasarkan rencana
asesmen
¡ Identifikasi MUK yang tesedia perlu dimodifikasi sesuai
konteks yang direncanakan
4.2 MUK UNTUK
MEMENUHI
STANDAR DAN
KEBUTUHAN
TEMPAT KERJA /
KANDIDATYANG
DIPERLUKAN
DIKEMBANGKAN
Pahami perbedaan Perangkat Asesmen dan Materi Uji
Kompetensi
Kembangkan MUK pengamatan langsung/Observasi
demonstrasi.
Kembangkan MUK Kegiatan terstruktur
Kembangkan MUKVerifikasi Portfolio
Kembangkan MUK Tinjauan produk
Kembangkan MUK Pertanyaan tertulis
43
48. 3/9/19
14
MATERI UJI
KOMPETENSI?
Perangkat asesmen
adalah bahan yang
memungkinkan
Anda
mengumpulkan
bukti
menggunakan
metode asesmen
yang Anda pilih.
Perangkat asesmen adalah instrumen
(materi uji) dan prosedur yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menafsirkan
bukti kompetensi:
• Instrumen adalah aktivitas atau pertanyaan
spesifik yang digunakan untuk mengases
kompetensi dengan metode asesnen yang
dipilih. Instrumen asesnen/materi uji
Kompetensi dapat didukung oleh profil
kinerja yang dapat diterima dan aturan atau
pedoman pengambilan keputusan untuk
digunakan oleh asesor.
• Prosedur adalah informasi atau instruksi yang
diberikan kepada kandidat dan asesor tentang
bagaimana asesmen akan dilakukan dan dicatat.
• Mereka juga dapat, jika dirancang dengan baik,
digunakan untuk tujuan pencatatan dan pelaporan.
44
49. 3/9/19
15
MENGEMBANGKAN MUK:
PENGAMATAN LANGSUNG (PEKERJAAN NYATA / AKTIVITAS WAKTU NYATA DI TEMPAT KERJA,
AKTIVITAS KERJA DALAM LINGKUNGAN TEMPAT KERJA YANG DISIMULASIKAN)
Observasi adalah metode penting untuk asesmen berbasis kompetensi, yang
mengharuskan kandidat untuk menunjukkan tidak hanya apa yang mereka ketahui,
tetapi juga apa yang bisa mereka lakukan. Sejumlah lembaga dapat dikembangkan
untuk mendukung metode asesmen ini, mencakup:
Checklist
Observasi
Pertanyaan
mendampingi
checklists
Instruksi kepada
kandiddat dan
asesor/observers
Daftar periksa pengamatan langsung dirancang untuk menentukan
kompetensi yang ditunjukkan terhadap elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja yang terkait.
Untuk konteksnya, juga terhadap spesifikasi dan persyaratan
tempat kerja (exp: standar spesifikasi produk dan SOP)
45
50. 3/9/19
16
MENGEMBANGKAN MUK:
KEGIATAN TERSTRUKTUR (LATIHAN SIMULASI DAN PERMAINAN PERAN, PROYEK,
PRESENTASI, LEMBAR KEGIATAN)
Dalam kasus di mana Anda membangun kegiatan asesnen terstruktur
/ disimulasikan untuk mengases kompetensi,Anda perlu
mengembangkan serangkaian asesmen, yang dapat mencakup:
skenario / garis
besar situasi
skrip untuk orang
yang terlibat
dalam kegiatan /
simulasi
instruksi untuk
kandidat dan
asesor
Checklist
observasi
46
51. 3/9/19
17
LATIHAN
SIMULASI
DAN
PERMAINAN
PERAN
Skenario dapat berupa kartu sederhana yang menguraikan
skenario kepada kandidat, peserta lain, dan asesor.
skrip untuk
orang yang
terlibat dalam
kegiatan /
simulasi
Anda harus menyediakan skrip untuk setiap peserta
yang membantu menciptakan situasi.
instruksi untuk
kandidat dan
asesor
Selain informasi yang harus diberikan kepada
kandidat yang menghadapi tugas asesnen, kandidat
harus diberitahu tentang apa yang diases melalui
dramatisasi.
Checklist
observasi
Dapat menggunakan daftar periksa pengamatan
demonstrasi
INSTRUKSI ASESOR UNTUK SIMULASI RESPONSTUMPAHAN
BERBAHAYA (CONTOH)
47
52. 3/9/19
18
ctd example
PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT PEKERJAAN
Saat mengases proyek yang terkait dengan pekerjaan
seperti mendesain produk, menulis dokumen tempat
kerja, menyelesaikan masalah, melakukan presentasi,
mengembangkan proposal untuk manajemen,Anda
mungkin merasa berguna untuk merancang penjelasan
singkat proyek atau lembar instruksi. Proyek dapat
dirancang untuk diselesaikan oleh individu atau
kelompok.
Ringkasan proyek atau lembar instruksi
proyek Anda harus menjabarkan sebagai
berikut:
• tujuan proyek - elemen kompetensi mana yang harus
ditunjukkan melalui proyek
• sumber daya yang mungkin digunakan kandidat
• harapan kinerja tertentu
• siapa yang akan mengamati kinerja atau mengases produk
• instruksi untuk kandidat, termasuk jangka waktu dan
informasi terkait lainnya.
48
53. 3/9/19
19
MENGEMBANGKAN INSTRUMEN PENILAIAN:
VERIFIKASI PORTFOLIO (ALAT UNTUK BUKTI YANG DIKOMPILASI OLEH KANDIDAT) (CONTOH KERJA YANG DISUSUN OLEH
KANDIDAT, PRODUK DENGAN DOKUMENTASI PENDUKUNG, BUKTI HISTORIS, JURNAL ATAU BUKU CATATAN, INFORMASI TENTANG
PENGALAMAN HIDUP)
¡ Dalam beberapa kasus, para kandidat, termasuk mereka yang mencari
pengakuan atas pembelajaran mereka sebelumnya, dapat mengumpulkan
bukti tambahan, seperti portofolio, koleksi sampel kerja, produk dengan
dokumentasi pendukung, bukti historis, jurnal / buku catatan atau informasi
tentang pengalaman hidup. Dengan masing-masing metode penilaian ini,
instruksi untuk kandidat, dan kriteria untuk evaluasi sangat penting.
¡ Ada contoh praktik buruk. Calon, terutama mereka yang mencari RPL, tidak
didukung dalam upaya mereka untuk memberikan bukti, dan akibatnya
menyerah atau mengumpulkan banyak bukti yang gagal memenuhi aturan
bukti.
¡ Jika metode ini digunakan, sangat penting bahwa alat yang menyertainya
memberikan instruksi yang jelas kepada asesor dan kandidat.
49
54. 3/9/19
20
ALAT UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN
PORTOFOLIO
Portofolio adalah kumpulan bahan
yang disiapkan oleh kandidat
untuk menunjukkan pengetahuan,
keterampilan, dan pemahaman
mereka. Ini sering digunakan
sebagai alat bagi kandidat yang
mencari RPL. Pendekatan baru
yang disederhanakan untuk RPL
mendorong metode asesmen
yang mengurangi ketergantungan
sebelumnya pada bukti berbasis
kertas dan memberikan
kesempatan bagi kandidat untuk
mengumpulkan bukti kompetensi
mereka dalam berbagai cara yang
lebih sesuai dengan persyaratan
unit / unit.
Semakin banyak metode yang
digunakan untuk mengumpulkan
bukti untuk metode asesmen
cermin RPL yang digunakan dalam
program pelatihan. Ini termasuk
asesmen mandiri, proses
wawancara dan / atau pengamatan
langsung baik pada pekerjaan di
tempat kerja, atau dalam
lingkungan yang disimulasikan.
Jika Anda memilih untuk
menggunakan portofolio, sebagai
bagian dari bukti yang menjadi
dasar asesmen Anda, pedoman
Anda untuk kandidat perlu
meninggalkan keraguan mengenai
tujuan dan komposisi portofolio
yang diharapkan. Portofolio bisa
memakan waktu lama untuk
dikompilasi dan diasesmen, jadi
jika Anda memilih untuk
menggunakan metodologi ini,
Anda perlu berhati-hati dalam
mengembangkan pedoman yang
tepat.
BAHAN-BAHAN PORTOFOLIO
BENTUK BUKTI PENERAPAN
Jadwal Self-assessment Mengizinkan kandidat menilai kinerjanya sendiri terhadap persyaratan unit
kompetensi yang relevan.
Transkrip resmi, kualifikasi, Pernyataan
Pencapaian, sertifikat
Memberikan bukti pendidikan atau pelatihan sebelumnya yang diselesaikan di
tempat atau di luar pekerjaan.
Umpan balik asesmen atau daftar
periksa yang lengkap
Memberikan bukti kinerja di tempat kerja, komentar pengamat dan tindakan di
masa depan sebagai hasil dari asesmen.
Pernyataan atau referensi tertulis Memberikan bukti kinerja, tanggung jawab, prestasi, dan tingkat keterampilan
kandidat.
Deskripsi pekerjaan Memberikan bukti pengalaman kerja sebelumnya.
Jurnal kerja Memberikan bukti tugas, kegiatan, atau prestasi lain yang dicapai oleh kandidat
selama berhari-hari atau berminggu-minggu di tempat kerja atau dalam peran
komunitas / relawan.
Contoh pekerjaan, misalnya laporan,
surat, desain.
Memberikan bukti kemampuan kandidat untuk melakukan sebagian atau
seluruh tugas atau proses kerja.
Produk jadi, misalnya alat selesai Memberikan bukti kemampuan kandidat untuk menghasilkan produk atau
layanan.
Deskripsi atau spesifikasi produk Memberikan bukti bahwa kandidat mengetahui input, output atau standar yang
diperlukan untuk menghasilkan produk atau menyediakan layanan.
Deklarasi berdasarkan undang-
undang
Memberikan bukti bahwa sampel pekerjaan adalah pekerjaan kandidat.
50
55. 3/9/19
21
MENGEMBANGKAN MUK:
TINJAUAN
PRODUK (Testimonial
dan laporan dari pemberi
kerja dan penyelia, bukti
pelatihan, pencapaian
sebelumnya yang
diautentikasi, wawancara
dengan pemberi kerja,
penyelia, atau rekan kerja)
Produk yang merupakan
output dari partisipasi dalam
suatu proyek, atau sampel
atau produk kerja dapat
menjadi bagian dari bukti
asesmen.
Alat yang dapat
dikembangkan untuk metode
ini dapat mencakup
spesifikasi produk dan
daftar periksa sederhana
untuk mengases produk
51
56. 3/9/19
22
ALAT UNTUK UMPAN BALIK PIHAK KETIGA
Asesmen melibatkan 1) mengumpulkan
bukti dan 2) membuat asesmen
profesional tentang kompetensi
berdasarkan bukti itu.
1
Bukti pihak ketiga adalah bukti yang
dikumpulkan dari penyelia, rekan kerja,
dan orang lain di tempat kerja untuk
mendukung keputusan asesmen.
2
Seorang asesor tidak selalu dapat
mengamati seorang kandidat selama
periode waktu tertentu dan beberapa
kompetensi sulit untuk dinilai hanya
dengan melakukan observasi. Oleh
karena itu, mengumpulkan bukti pihak
ketiga dapat menjadi bagian penting dari
proses asesmen.
3
52
57. 3/9/19
23
MENGEMBANGKAN MUK:
PERTANYAAN (ASESMEN MANDIRI, PERTANYAAN TERTULIS, WAWANCARA, PERTANYAAN
VERBAL, KUESIONER, UJIAN LISAN ATAU TERTULIS)
• Suatu proses yang memungkinkan siswa / kandidat diases untuk
mengumpulkan dan memberikan bukti pada kinerja mereka sendiri
terhadap standar kompetensi.
• Asesmen mandiri sering digunakan sebagai alat asesmen awal untuk
membantu asesi dan asesor menentukan bukti apa yang tersedia dan di
mana kesenjangannya.
Asesmen Mandiri:
• Tertu;is
• Oral
Ujian:
PERTANYAAN TERTULIS
Biasanya, pengetahuan
faktual daripada
penerapannya yang sedang
diuji
Pertanyaan tertulis dapat
diarahkan sehingga calon
diminta untuk:
pilih jawaban yang benar,
diberikan beberapa pilihan atau
pilihan benar / salah, atau
untuk mencocokkan informasi
dengan satu set informasi yang
diberikan
buat jawabannya sendiri,
seperti dalam jawaban
jawaban pendek atau
laporan atau esai yang lebih
panjang.
Kedua kategori itu berguna untuk mengembangkan
lembar jawaban dari jawaban yang benar. Dalam hal
laporan atau esai yang lebih panjang, khususnya ketika
kandidat diminta untuk menganalisis atau mengevaluasi
situasi / informasi,Anda perlu menentukan kriteria yang
akan menentukan kecukupan respons..
53
58. 3/9/19
24
PERTANYAANTERTULIS
berguna untuk mengases pengetahuan dasar dan untuk
melengkapi bukti yang dikumpulkan melalui real time /
kerja nyata dan kegiatan terstruktur.
Dapat
ditanyakan dalam situasi pengujian atau sebagai bagian dari
kegiatan terstruktur.
Can Be
menyadari manfaat dan keterbatasan penggunaan
pertanyaan tertulis.
Perlu
MANFAAT MENGGUNAKAN PERTANYAANTERTULIS
¡ alat yang berharga di mana pengetahuan
membentuk elemen kunci dari kinerja yang
kompeten harus terstruktur dengan baik
untuk memperoleh bidang-bidang utama
pengetahuan dan pemahaman dapat menjadi
efektif biaya dan waktu, terutama ketika:
o digunakan dengan kelompok besar
o selesai di lokasi terpencil atau jauh dari tempat
kerja
o digunakan untuk membakukan proses asesmen.
54
59. 3/9/19
25
KETERBATASAN MENGGUNAKAN PERTANYAANTERTULIS.
Mungkin:
¡ tidak adil karena bergantung pada tingkat literasi dan
pemahaman yang mungkin berada di luar tingkat unit
kompetensi (seperti keterampilan menulis dan bahasa yang
diperlukan untuk membangun tanggapan yang koheren)
¡ mengukur pengetahuan tetapi tidak dapat mengkonfirmasi
kemampuan untuk menerapkan pengetahuan itu
¡ dipilih karena kenyamanan administrasi atau efisiensi ekonomi
daripada kegunaan sebagai sumber bukti yang valid
¡ terstruktur dengan buruk atau memungkinkan margin
kesalahan / tebakan (melalui pilihan ganda / pertanyaan benar-
salah) begitu tinggi sehingga mendistorsi hasil dan validitas
hasil.
Pertanyaan tertulis
selected-response questions
Salah/benar
Pilihan berganda
pertanyaan mencocokan
constructed-response questions
menyelesaikan pertanyaan /
mengisi kekosongan
pertanyaan dengan jawaban
singkat
respons jawaban lengkap /
pertanyaan laporan pendek.
55
60. 3/9/19
26
PERBEDAAN ANTARA SELECTED AND CONSTRUCTED
RESPONSE QUESTIONS
Pertanyaan Selected
response
Pertanyaan Constructed
response
• Memakan waktu bagi asesor untuk
menulis
• Relatif mudah bagi asesor untuk
menulis
• Cepat menjawab untuk kandidat • Membutuhkan kandidat lebih banyak
waktu untuk menyelesaikan
• Cepat menilai dan memberi skor • Membuat asesor lebih lama untuk
menilai dan mememberi skor
SUMBER
PERTANYAAN
TERTULIS
Dari Unit kompetensi:
Pengetahuan yang Dibutuhkan
Kertrampilan yang Dibutuhkan
Aspek kritis
Elemen
KUK
Batasan variable
Panduan penilaian
Dari patokan lain yang terkait dengan unit:
5 Dimensi Kompetensi
Employability skills
56
63. 3/9/19
29
LATIHAN 4:
Kembangkan
MUK! Instrumen asesmen mandiri
Daftar periksa pengamatan bukti
langsung untuk unit kompetensi
tertentu.
Pertanyaan struktur untuk unit
kompetensi tertentu.
4.3 INSTRUMEN ASESMEN TERHADAP PERSYARATAN UNIT
DIPETAKAN.
MUK pengamatan
langsung/Observasi
demonstrasi.
01
MUK Kegiatan
terstruktur
02
MUKVerifikasi
Portfolio
03
MUK Tinjauan
produk
04
MUK Pertanyaan
tertulis
05
59
64. 3/9/19
30
4.4 INSTRUKSIYANG JELAS
DITULIS UNTUK
KANDIDAT DAN ASESOR
MENGENAI
PENGGUNAAN
INSTRUMEN ASESMEN
4.5 DRAF INSTRUMEN ASESMEN
MEMENUHI STANDARYANG
DISYARATKAN DAN
KEBUTUHANTEMPAT KERJA /
KANDIDAT TERTENTU SERTA
CATATAN HASIL
PEMERIKSAAN DIPERIKSA,
DICATAT DAN DIKONFIRMASI
60
67. 3/17/19
1
MELAKSANAKAN
ASESMEN
SKKNI P.85ASM00.003.2-2018
2019
TUJUAN INSTRUKSIONAL
• Calon harus menunjukkan bukti kemampuan untuk
menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan Kriteria
Unjuk Kerja (KUK) unit ini, termasuk:
o asesmen setidaknya 3 kandidat dalam konteks pendidikan dan pelatihan
kejuruan (VET) maupun di tempat kerja. Dua kandidat dibawah supervisi
Master Asesor yang melatih, dan satu kandidat pada saat asesmen oleh
asesor dari lembaga sertifikasi.
63
68. 3/17/19
2
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menetapkan dan
memelihara
lingkungan
asesmen
1. Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta
persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang
relevan.
2. Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan
diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan bukti.
3. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi
dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen
ulang dan banding.
4. Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan
asesi.
2. Mengumpulkan
bukti yang
berkualitas
1. Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam melaksanakan asesmen, guna penentuan
kompetensi, metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan untuk mengumpulkan,
mengorganisasikan dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai.
2. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan dalam pengumpulan bukti yang
berkualitas.
3. Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/
etika untuk asesmen dibahas.
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
3.Mendukung asesi 1. Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi
terkini.
2. Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk
mengembangkan hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang
merefleksikan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya
umpan balik dua arah.
3. Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan
berdasarkan kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi.
4. Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat
mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan
prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang.
5. Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses.
6. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan
ditanggulangi dengan segera.
64
69. 3/17/19
3
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
4. Membuat
keputusan asesmen
1. Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu
diminta arahan dari orang yang relevan.
2. Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti
tersebut dapat merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi
dan:
• mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan
pembanding asesmen dan dimensi kompetensi.
• memperhatikan dokumentasi terkait lainnya.
• memenuhi aturan bukti.
3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk
memutuskan pencapaian kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan
bukti yang dikumpulkan.
4. Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang
relevan dan pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan.
5. Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada
asesi, dan bila perlu dikemukakan pula rencana tindak lanjut.
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
5. Merekam dan
melaporkan
keputusan asesmen
1. Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
2. Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/ etika.
3. Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang yang
relevan.
4. Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan, pihak-pihak
terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen.
6. Meninjau proses
asesmen
1. Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui konsultasi
dengan orang yang relevan guna perbaikan dan perubahan pelaksanaan
asesmen di masa datang.
2. Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan dan prosedur
sistem asesmen yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
3. Keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri digunakan untuk
meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen.
65
70. 3/17/19
4
PROSES ASESMEN
2. Mengumpulkan bukti
yang berkualitas
4. Membuat keputusan
asesmen
6. Meninjau proses
asesmen.
1. Menetapkan dan
memelihara lingkungan
asesmen
3. Mendukung asesi 5. Merekam dan
melaporkan keputusan
asesmen
Deksripsi
unit
Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam mengembangkan
perangkat
asesmen.
Penerapan Unit: Unit ini dapat digunakan
untuk pengembangan perangkat asesmen,
termasuk Recognition of Prior Learning (RPL)
di dalam sistem asesmen berbasis kompetensi,
pengembangan perangkat asesmen pada
lembaga sertifikasi profesi, lembaga pelatihan
dan lembaga pendidikan.
Skills for employability (kompetensi untuk
bekerja) dalam unit ini sudah menjadi bagian
dari kriteria unjuk kerja.
66
71. 3/17/19
5
1. Menetapkan dan memelihara lingkungan
asesmen
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur sistem asesmen serta
persyaratan organisasi /hukum/etika pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang
relevan.
2. Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan digunakankan
diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara pengumpulan bukti.
3. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi
dengan asesi, termasuk kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang beralasan, asesmen
ulang dan banding.
4. Jika relevan, usulan perubahan terhadap proses asesmen dirundingkan dan disepakati dengan
asesi.
1.1 Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian kebijakan dan prosedur
sistem asesmen serta persyaratan organisasi /hukum/etika
pelaksanaan asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan
Rencana asesmen adalah keseluruhan dokumen perencanaan yang akan
digunakan dalam proses asesmen, dapat mencakupi:
Maksud dan tujuan
asesmen
Konteks asesmen
Personel
teridentifikasi
Standar kompetensi
yang relevan dan
dokumentasi
asesmen lainnya
Hubungan dengan
kebijakan dan
prosedur asesmen
Rencana bukti
Metode dan
perangkat asesmen
yang telah
ditentukan
Kemungkinan
pengklasteran unit
kompetensi sesuai
tujuan asesmen
Identifikasi bahaya
K3, termasuk
asesmen resiko dan
strategi pengawasan
Bahan dan/atau
sumber daya fisik
yang dibutuhkan
Pengaturan
organisasi
pelaksanaan
asesmen
Persyaratan
pelaporan K3
Kebutuhan khusus
asesmen, sebagai
contoh persyaratan
pelindung diri
Kerangka urutan
kerja, penentuan
waktu dan target
waktu asesmen
Prosedur asesmen
mandiri
Kaitan dg rencana
pengorganisasian
asesmen, kebijakan
dan prosedur
PPAP
01
67
72. 3/17/19
6
1.2 Acuan pembanding asesmen yang relevan dan perangkat asesmen yang akan
digunakankan diakses dan diinterpretasi guna mememastikan bukti dan cara
pengumpulan bukti.
Acuan pembanding asesmen merujuk kepada
Kriteria yang digunakan untuk mengases asesi,
dapat berupa:
a. unit/ sejumlah unit standar kompetensi.
b. kriteria asesmen kurikulum pelatihan.
c. spesifikasi kinerja.
d. spesifikasi produk.
Perangkat asesmen, termasuk:
instrumen dan prosedur pengumpulan serta interpretasi bukti sesuai metode asesmen yang telah dirancang, dapat
mencakupi:
1. instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan bukti, seperti
§ profil ukuran kinerja yang dapat diterima
§ template dan proforma
§ pertanyaan atau kegiatan spesifik
§ daftar periksa bukti dan observasio
§ daftar periksa untuk mengevaluasi sampel pekerjaan
§ materi asesmen diri kandidat
2. prosedur, informasi, dan instruksi untuk penilaidan kandidat yang terkait dengan penggunaan
asesmeninstrumen dan kondisi asesmen.
68
75. 3/17/19
9
2.
Mengumpulka
n bukti yang
berkualitas
2.1 Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam
melaksanakan asesmen, guna penentuan kompetensi,
metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan
untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan
mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai.
2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti
diterapkan dalam pengumpulan bukti yang berkualitas.
2.3 Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang
teridentifikasi dan persyaratan organisasi/ hukum/ etika
untuk asesmen dibahas.
2.1 Rencana asesmen
diikuti sebagai
panduan dalam
melaksanakan
asesmen, guna
penentuan
kompetensi, metode
asesmen dan
perangkat asesmen
digunakan untuk
mengumpulkan,
mengorganisasikan
dan
mendokumentasikan
bukti dalam format
yang sesuai.
teknik khusus
yang
digunakan
untuk
mengumpulk
an berbagai
jenis bukti,
seperti:
Observasi langsung
Aktivitas terstruktur
Berbagai lembar aktivitas
Mengajukan pertanyaan
Portofolio bukti
Meninjau ulang produk-produk
Umpan balik dari pihak ketiga.
71
76. 3/17/19
10
2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti
diterapkan dalam pengumpulan bukti yang berkualitas
Aturan Bukti
Sahih/Vali
d
• Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat.
• Mencerminkan kelima dimensi kompetensi.
• Memberikan bukti keterampilan kerja.
• Apakah sesuai dengan keberpihakan Kerangka
Kualifikasi Nasional yang sedang dinilai.
Memadai • Memberikan bukti yang cukup untuk membuat
asesmen tentang kompetensi individu dalam
kaitannya dengan kelima dimensi kompetensi.
• Memenuhi semua persyaratan bukti untuk unit
kompetensi.
Otentik • Apakah karya siswa sendiri (dan prosedur telah
dikembangkan untuk memastikan ini).
Terkini • Kandidat menunjukkan bukti terkini
Prinsip-Prinsip asesmen
Validitas asesmen valid ketika proses menilai
apa yang diklaimnya dinilai.
Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi
interpretasi bukti dan konsistensi hasil
asesmen.
Fleksibilitas Fleksibilitas dalam asesmen melibatkan
pertimbangan berbagai kebutuhan
pihak yang terlibat dalam proses
asesmen.
Keadilan asesmen adil ketika proses asesmen
dipahami dengan jelas oleh kandidat
dan disetujui oleh penilai dan kandidat
dan ketika kebutuhan dan karakteristik
kandidat ditangani.
3. Mendukung asesi
3.1 Asesi dibimbing dalam pengumpulan bukti guna pencapaian pengakuan kompetensi terkini.
3.2 Komunikasi yang sesuai dan keterampilan interpersonal digunakan untuk mengembangkan
hubungan yang profesional dengan asesi, yakni hubungan yang merefleksikan kepekaan
terhadap perbedaan individu dan memungkinkan terjadinya umpan balik dua arah
3.3 Bila diperlukan, keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang beralasan berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik asesi dibuat bersama asesi.
3.4 Penyesuaian-penyesuaian yang beralasan dibuat sedemikian sehingga dapat
mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsip-
prinsip asesmen dan aturan bukti dapat diterapkan secara berimbang.
3.5 Bila ada, dukungan spesialis sesuai rencana asesmen diakses.
3.6 Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau peralatan ditanggulangi
dengan segera.
72
77. 3/17/19
11
4. Buat keputusan asesmen
1. Keterbatasan perolehan dan evaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dan bila perlu diminta arahan dari
orang yang relevan.
2. Bukti yang telah terkumpul diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut dapat
merefleksikan bukti yang diperlukan dalam memperlihatkan kompetensi dan:
• mencakupi seluruh bagian komponen standar kompetensi yang dijadikan acuan pembanding asesmen dan
dimensi kompetensi.
• memperhatikan dokumentasi terkait lainnya.
• memenuhi aturan bukti.
3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian
kompetensi yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
4. Dalam membuat keputusan asesmen, kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang relevan dan
pertimbanganpertimbangan organisasi/hukum/etika digunakan.
5. Umpan balik yang jelas dan membangun terkait keputusan asesmen diberikan kepada asesi, dan bila perlu
dikemukakan pula rencana tindak lanjut.
5. Merekam dan Melaporkan Keputusan Asesmen
5.1 Hasil asesmen segera dicatat secara akurat sesuai dengan kebijakan
dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/
etika.
5.2 Laporan asesmen dilengkapi dan diproses sesuai dengan kebijakan
dan prosedur sistem asesmen serta persyaratan organisasi/ hukum/
etika.
5.3 Bila diperlukan, rekomendasi tindak lanjut diserahkan kepada orang
yang relevan.
5.4 Bila diperlukan, dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan,
pihak-pihak terkait lainnya diberitahu tentang keputusan asesmen.
73
78. 3/17/19
12
FR.AC.01
6. Meninjau Proses Asesmen
6.1 Proses asesmen ditinjau berdasarkan kriteria yang ada melalui
konsultasi dengan orang yang relevan guna perbaikan dan
perubahan pelaksanaan asesmen di masa datang.
6.2 Tinjauan didokumentasi dan direkam sesuai dengan kebijakan
dan prosedur sistem asesmen yang relevan serta persyaratan
organisasi/hukum/etika.
6.3 Keterampilan kematangan berfikir (refleksi) secara mandiri
digunakan untuk meninjau dan mengevaluasi praktek asesmen.
74
82. 3/17/19
1
MEMBERIKAN KONTRIBUSI
DALAM VALIDASI ASESMEN
SKKNI P.854900.047.01-2015
2019
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Kandidat harus menunjukkan bukti kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang
diuraikan dalam elemen dan Kriteria Unjuk Kerja unit Memberikan Kontribusi
dalamValidasi Asesmen ini dalam validasi asesmen, termasuk:
§ berpartisipasi aktif dalam minimal tiga sesi validasi yang membahas aspek
kritis validasi
§ dengan jelas mengidentifikasi tujuan untuk setiap validasi, dan tanggung jawab
hukum dan etika penilai
§ menyusun dan menyajikan dokumentasi untuk setiap validasi secara logis
§ berkomunikasi dan berhubungan dengan orang-orang yang relevan
§ memberikan umpan balik dan menafsirkan dokumentasi dalam sesi validasi
§ mencatat kontribusi mereka pada temuan validasi.
78
83. 3/17/19
2
DESKRIPSI
UNIT
¡Unit ini mendeskripsikan
kinerja, ketrampilan dan
pengetahuan yang
dibutuhkan untuk
berpartisipasi dalam
proses validasi asesmen.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan
proses validasi
1.1 Tujuan, fokus dan konteks validasi dikonfirmasi dan didiskusikan
dengan orang yang relevan.
1.2 Pendekatan validasi dibahas dan dikonfirmasi sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan, konteks, kebijakan dan prosedur sistem asesmen
yang relevan serta persyaratan organisasi/hukum/etika.
1.3 Acuan Pembanding yang relevan untuk asesmen dianalisis dan bukti-
bukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi
disepakati bersama.
1.4 Setiap dokumen yang terkait yang relevan untuk proses validasi
diidentifikasi dan disepakati bersama.
1.5 Bahan-bahan yang akan digunakan dalam sesi validasi diperoleh, dibaca
dan diinterprestasikan, serta kegiatan-kegiatan validasi disepakati
bersama.
2. Memberikan
kontribusi dalam
proses validasi
2.1 Partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi didemonstrasikan
dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai.
2.2 Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau,
membandingan dan mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen,
rencana asesmen, interpretasi standar kompetensi atau acuan
pembanding lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan
metode asesmen, penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen
dan bukti yang dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk
proses pengambilan keputusan.
2.3 Tinjauan, perbandingan dan evaluasi dilakukan sesuai dengan prinsip
asesmen dan aturan bukti.
2.4 Semua dokumen yang digunakan dalam proses validasi diperiksa
keakuratan dan keterkinian versi.
79
84. 3/17/19
3
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Memberikan kontribusi
untuk hasil validasi
3.1 Temuan validasi didiskusikan,
dianalisis dan disepakati bersama
untuk mendukung perbaikan
kualitas asesmen.
3.2 Rekomendasi-rekomendasi untuk
meningkatkan praktek asesmen
didiskusikan, disepakati dan
dicatat.
3.3 Perubahan terhadap praktek
pelaksanaan asesmen yang timbul
akibat kegiatan validasi dan sesuai
dengan peran serta tanggung
jawab dalam melakukan asesmen,
diimplementasikan.
BUKTI PENGETAHUAN
Kandidat harus mampu menunjukkan pengetahuan penting untuk secara efektif
menyelesaikan tugas yang diuraikan dalam elemen dan kriteria unjuk kerja unit ini. Ini
termasuk pengetahuan tentang:
§ Cara menentukan bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi dalam
lingkungan berbasis kompetensi
§ Alasan untuk melaksanakan validasi dan pendekatan berbeda untuk validasi yang
mungkin sesuai sebelum, selama dan setelah asesmen
§ Komponen perangkat asesmen
§ Aspek kritis validasi, termasuk validasi proses asesmen, metode, dan produk
§ Bagaimana prinsip-prinsip asesmen dibahas dalam validasi
§ Bagaimana aturan pembuktian ditangani dalam validasi
§ Undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja, kode praktik, standar dan
pedoman yang berdampak pada asesmen
§ Kewajiban seorang asesor di bawah undang-undang dan / atau standar yang berlaku,
khususnya terkait dengan kegiatan validasi.
80
85. 3/17/19
4
1. MENYIAPKAN PROSES ASESMEN
Diskusikan dan
konfirmasi tujuan,
konteks dan ruang
lingkup proses
validasi dalam
kebijakan dan
prosedur sistem
asesmen yang
relevan
01
Atur bahan untuk
kegiatan validasi
02
Periksa semua
dokumen yang
digunakan dalam
proses validasi
untuk akurasi dan
kontrol versi
03
Analisis unit
kompetensi yang
relevan dan setujui
bukti yang diperlukan
untuk menunjukkan
kompetensi
04
Bahan-bahan yang
akan digunakan
dalam sesi validasi
diperoleh, dibaca, dan
diinterpretasikan,
serta kegiatan-
kegiatan validasi
disepakati bersama
05
Kebijakan dan Prosedur Sistem Asesmen
• Pemilihan kandidat
• Dasar pemikiran dan tujuan asesmen berbasis kompetensi
• Catatan asesmen, dan manajemen data dan informasi
• Pengakuan kompetensi saat ini, pengakuan pembelajaran sebelumnya dan pengaturan kredit prosedur
pelaporan asesmen
• Banding asesmen
• Keluhan dan keluhan kandidat
• Validasi
• Evaluasi dan audit internal
• Biaya dan sumber daya
• Akses dan kesetaraan, dan penyesuaian yang wajar
• Pengaturan kemitraan
• Hubungan dengan sumber daya manusia atau sistem hubungan industrial
• Tautan dengan sistem manajemen kualitas keseluruhan.
81
VALIDASI
86. 3/17/19
5
BAHAN
q Perangkat asesmen
q Sampel bukti yang dikumpulkan
q Dokumentasi yang menjabarkan dasar keputusan asesmen
q Laporan dan catatan keputusan asesmen
q Sampel tolok ukur bukti yang sesuai
q Pedoman Asesmen paket pelatihan yang relevan
q Informasi dari panduan bukti dari unit kompetensi yang relevan.
KEGIATAN VALIDASI
• menganalisis dan meninjau:
o Perangkat asesmen
o bukti yang dikumpulkan
o keputusan asesmen dan catatan hasil asesmen
o aspek-aspek lain dari kebijakan, proses, dan hasil asesmen
• merekam bukti proses dan hasil validasi
82
87. 3/17/19
6
PARTISIPASI DAPAT MENCAKUP PERBANDINGAN DAN EVALUASI:
· Praktek asesmen · rencana asesmen
· interpretasi unit
kompetensi
· metode asesmen
dan materi
uji/asesmen
kompetensi
· keputusan
asesmen
· bukti yang
dikumpulkan.
2. MEMBERIKAN
KONTRIBUSI DALAM
PROSES VALIDASI
1. Demonstrasikan partisipasi aktif dalamsesi dan kegiatan validasi
dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang sesuai.
2. Partisipasi dalam sesi dan kegiatan validasi, termasuk meninjau, membandingan dan
mengevaluasi: keseluruhan proses asesmen, rencana asesmen, interpretasi standar
kompetensi atau acuan pembanding lainnya untuk asesmen, penyeleksian dan penerapan
metode asesmen, penyeleksian dan penggunaan perangkat asesmen dan bukti yang
dikumpulkan rekomendasi hasil asesmen termasuk proses pengambilan keputusan.
3. Lakukan tinjauan, perbandingan dan evaluasi sesuai
dengan prinsip asesmen dan aturan bukti.
4. Periksa keakuratan dan keterkinian versi semua
dokumen yang digunakan dalam proses validasi.
83
88. 3/17/19
7
3. MEMBERIKAN
KONTRIBUSI UNTUK
HASIL VALIDASI
3.1 Diskusikan, analisis, dan sepakati bersama temuan
validasi untuk mendukung perbaikan kualitas asesmen.
3.2 Diskusikan, sepakati, dan catat rekomendasi-
rekomendasi untuk meningkatkan praktek asesmen.
3.3 Implementasikan perubahan terhadap praktek
pelaksanaan asesmen yang timbul akibat kegiatan validasi
dan sesuai dengan peran serta tanggung jawab dalam
melakukan asesmen, diimplementasikan.
84
91. 1
DOKUMEN FORMULIR
• PERENCANAAN AKTIVITAS
DAN PROSES ASESMEN
• MUK
UNIT KOMPETENSI:
1. FR-PAAP-01. Rencana Aktivitas Dan Proses Asesmen
2. FR.AI.01. Ceklis Observasi Untuk Aktivitas Di Tempat
Kerja Atau Tempat Kerja Simulasi
3. FR. AI.02. Pertanyaan Untuk Mendukung Observasi
4. FR.AI.01b. Penjelasan Singkat Proyek terkait Pekerjaan
5. FR.AI.04. Ceklis Evaluasi Portofolio
6. FR.AI.05. Formulir bukti pihak ketiga
7. FR. APL-02. ASESMEN MANDIRI
8. FR. AI-AE-01. Pertanyaan Tertulis
9. FR.AI-AE03. Pertanyaan Lisan
10. FR.AI.09. Ceklis Meninjau Materi Uji Kompetensi/ Materi
Asesmen
11. Dst..
Penyusun:
Tanggal
Ttd
Validasi oleh
Tanggal
Ttd
87
92. 2
FR-PAAP-01. RENCANA AKTIVITAS DAN PROSES ASESMEN
Unit Kompetensi:
Kode Unit:
1. Pendekatan Asesmen
1.1. Asesi Hasil pelatihan dan / atau pendidikan:
Pekerja berpengalaman
Pelatihan / belajar mandiri
Tujuan Asesmen
Sertifi
kasi
RCC RPL
Hasil pelatihan /
proses
pembelajaran
Lainnya:
Konteks Asesmen: Lingkungan Tempat kerja nyata Tempat kerja simulasi
Peluang untuk
mengumpulkan bukti
dalam sejumlah situasi
Tersedia Terbatas
Hubungan antara
standar kompetensi
dan:
Bukti untuk mendukung asesmen / RPL: J K L
Aktivitas kerja di tempat kerja kandidat: J K L
Kegiatan Pembelajaran: J K L
Siapa yang melakukan
asesmen / RPL
Oleh Lembaga Sertifikasi
Oleh Organisasi Pelatihan
Oleh asesor perusahaan
Orang yang relevan
untuk dikonfirmasi
Manajer sertifikasi LSP
Master Assessor / Master Trainer / Asesor Utama kompetensi
Manajer pelatihan Lembaga Training terakreditasi / Lembaga Training terdaftar
Lainnya:
1.2 Tolok ukur asesmen Standar Kompetensi:
Kriteria asesmen dari kurikulum pelatihan
Spesifikasi kinerja suatu perusahaan atau industri:
Spesifikasi Produk:
Pedoman khusus:
2. Rencana Asesmen
Unit Kompetensi :
ELEMEN:
Kriteria Unjuk Kerja
Bukti-Bukti
(Kinerja, produk,
Portofolio, dan /
atau hafalan)
diidentifikasi
berdasarkan
Kriteria Unjuk
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
Jenis
bukti
Metode dan Perangkat Asesmen
CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis
Ulasan Produk).
L TL T
Obsevasilangsung
(kerjanyata/aktivitaswaktu
nyataditempatkerja
dilingkungantempatkerjayang
disimulasikan)
KegiatanStruktur
(latihansimulasidanbermain
peran,proyek,presentasi,
lembarkegiatan)
TanyaJawab
(pertanyaantertulis,
wawancara,asesmendiri,
tanyajawablisan,angket,ujian
lisanatautertulis)
VerifikasiPortfolio
(sampelpekerjaaanyang
disusunolehkandidat,produk
dengandokumentasi
pendukung,buktisejarah,jurnal
ataubukucatatan,informasi
tentangpengalamanhidup)
Reviewproduk
(testimonidanlaporandari
atasandanatasan,bukti
pelatihan,otentikasi
pencapaiansebelumnya,
wawancaradenganatasan,
atasan,ataurekankerja)
Lainnya:…..
88
93. 3
Unit Kompetensi :
ELEMEN:
Kriteria Unjuk Kerja
Bukti-Bukti
(Kinerja, produk,
Portofolio, dan /
atau hafalan)
diidentifikasi
berdasarkan
Kriteria Unjuk
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
Jenis
bukti
Metode dan Perangkat Asesmen
CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis
Ulasan Produk).
L TL T
Obsevasilangsung
(kerjanyata/aktivitaswaktu
nyataditempatkerja
dilingkungantempatkerjayang
disimulasikan)
KegiatanStruktur
(latihansimulasidanbermain
peran,proyek,presentasi,
lembarkegiatan)
TanyaJawab
(pertanyaantertulis,
wawancara,asesmendiri,
tanyajawablisan,angket,ujian
lisanatautertulis)
VerifikasiPortfolio
(sampelpekerjaaanyang
disusunolehkandidat,produk
dengandokumentasi
pendukung,buktisejarah,jurnal
ataubukucatatan,informasi
tentangpengalamanhidup)
Reviewproduk
(testimonidanlaporandari
atasandanatasan,bukti
pelatihan,otentikasi
pencapaiansebelumnya,
wawancaradenganatasan,
atasan,ataurekankerja)
Lainnya:…..
Unit Kompetensi :
ELEMEN:
Kriteria Unjuk Kerja
Bukti-Bukti
(Kinerja, produk,
Portofolio, dan /
atau hafalan)
diidentifikasi
berdasarkan
Kriteria Unjuk
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
Jenis
bukti
Metode dan Perangkat Asesmen
CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis
Ulasan Produk).
L TL T
Obsevasilangsung
(kerjanyata/aktivitaswaktu
nyataditempatkerja
dilingkungantempatkerjayang
disimulasikan)
KegiatanStruktur
(latihansimulasidanbermain
peran,proyek,presentasi,
lembarkegiatan)
TanyaJawab
(pertanyaantertulis,
wawancara,asesmendiri,
tanyajawablisan,angket,ujian
lisanatautertulis)
VerifikasiPortfolio
(sampelpekerjaaanyang
disusunolehkandidat,produk
dengandokumentasi
pendukung,buktisejarah,jurnal
ataubukucatatan,informasi
tentangpengalamanhidup)
Reviewproduk
(testimonidanlaporandari
atasandanatasan,bukti
pelatihan,otentikasi
pencapaiansebelumnya,
wawancaradenganatasan,
atasan,ataurekankerja)
Lainnya:…..
Unit Kompetensi :
ELEMEN:
Kriteria Unjuk Kerja
Bukti-Bukti
(Kinerja, produk,
Portofolio, dan /
atau hafalan)
diidentifikasi
berdasarkan
Kriteria Unjuk
Kerja dan
pendekatan
asesmen.
Jenis
bukti
Metode dan Perangkat Asesmen
CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VP (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis
Ulasan Produk).
L TL T
Obsevasilangsung
(kerjanyata/aktivitaswaktu
nyataditempatkerja
dilingkungantempatkerjayang
disimulasikan)
KegiatanStruktur
(latihansimulasidanbermain
peran,proyek,presentasi,
lembarkegiatan)
TanyaJawab
(pertanyaantertulis,
wawancara,asesmendiri,
tanyajawablisan,angket,ujian
lisanatautertulis)
VerifikasiPortfolio
(sampelpekerjaaanyang
disusunolehkandidat,produk
dengandokumentasi
pendukung,buktisejarah,jurnal
ataubukucatatan,informasi
tentangpengalamanhidup)
Reviewproduk
(testimonidanlaporandari
atasandanatasan,bukti
pelatihan,otentikasi
pencapaiansebelumnya,
wawancaradenganatasan,
atasan,ataurekankerja)
Lainnya:…..
89