4. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, berfikir kreatifitas dan inovasi, universitas mercu buana, 2018
1. KEWIRAUSAHAAN I
PERTEMUAN KE 4
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “KEWIRAUSAHAAN 1”
Dosen Pengampu :Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh :
Azah Fadilah (43217110143)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. Bagaimana Berfikir Kreativitas dan Inovasi Serta Proses Kreatif
Teori Kreativitas
Menurut Munandar (1985), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Berbeda dengan
Munandar, Csikszentmihalyi (dalam Clegg, 2008) menyatakan kreativitas sebagai
suatu tindakan, ide, atau produk yang mengganti sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang
baru. Sedangkan, menurut Guilford (dalam Munandar, 2009) menyatakan kreativitas
merupakankemampuan berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-macam alternatif
jawaban terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya (Guilford, dalam Munandar 2009). Ada
pula Rogers (dalam Zulkarnain, 2002)yang mengungkapkan kreativitas merupakan
kecenderungan-kecenderungan manusia untuk mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, Freedam (1982) mengemukakan kretivitas sebagai
kemampuan untuk memahami dunia, menginterpretasikan pengalaman dan memecahkan
masalah dengan cara yang baru dan asli. (Teguh, 2015)
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah suatu
kemampuan yang ada dalam diri individu untuk mengaktualisasikan dirinya dengan cara
mengombinasi ide-ide yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru.
Kreativitas itu muncul dari orang yang sering menggunakan otak kanannya karena
kecenderungan untuk berpikir berbeda dengan orang lain. Jelas bahwa kreativitas adalah faktor
penting untuk melewati kegagalan demi kegagalan yang berujung pada penciptaan semangat
kewirausahaan yang tinggi. Kreativitas adalah :
1. Bukan semata-mata memecahkan masalah tetapi menciptakan sesuatu yang orisinil, lebih
baik, dan pemecahan masalah yang kreatif.
2. Menggunakan cara yang berbeda dari orang lain lakukan.
3. Tanpa kreativitas, tidak ada penemuan
4. Kemampuan utama dan dasar menjadi wirausahawan yang sukses.
Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah bagaimana cara orang menangani masalah, mencari solusi, serta
bagaimana memanfaatkan ide-ide yang ada dengan kombinai yang baru, agar dihasilkan cara
baru memecahkan masalah dengan cara segar dan penuh ketekunan.
Randsepp, menyebutkan ciri-ciri tentang pemikiran kreatif sebagai berikut :
· sensitif terhadap masalah-masalah,
· mampu menghasilkan sejumlah ide besar,
· fleksibel,
· keaslian
· mau mendengarkan perasaan,
3. · keterbukaan pada gejala bawah sadar,
· mempunyai motivasi,
· bebas dari rasa takut gagal,
· mampu berkonsentrasi, dan
· mempunyai kemampuan memilih.
Prinsip Berpikir Kreatif
Ada beberapa prinsip yang harus dilakukan untuk bisa berpikir kreatif, yaitu:
I. Prinsip Pertama : Pola Pikir Kreatif Diawali dari Teori Ketidaksempurnaan. Kita telah
mengetahui bahwa teori ketidaksempurnaan adalah cikal bakal teori kreativitas, yaitu The Basic
of Creative Thinking (Pola Pikir Kreatif). Teori kreativitas itu berlandaskan suatu filosofi :
“From Nothing to Get or Create Something”. Jadi, dari sesuatu yang tidak ada, kita bisa
menciptakan sesuatu yang bernilai karena kita tahu bahwa hal itu lebih valuable atau diinginkan
oleh pasar saat ini. Ada tujuh prinsip di dalam Pola Pikir Kreatif, yaitu :
1) Posisikan diri anda berlawanan atau berbeda dengan yang lain (opposite atau think
differently)
2) The innovation theory : Think differently dari nothing to give a spectacular result.
3) Think more detail :Berpikirlah lebih detail daripada yang lain atau biasanya
4) Have a perfect result :Berpikirlah bahwa apa yang ingin dicapai itu sempurna dan tidak
mungkin terlampaui yang lain
5) Berpikirlah :There must be a solution, bahwa apapun kesulitannya pasti ada jalan
keluarnya.
6) Kesulitan dan inspirasi saling mendekatkan diri, satu di depan satu dibelakang.
7) Knowledge only 1%, imagination 99%. Sebagian besar penemu dunia memiliki pola pikir
imajinasi yang kuat. Einstein memiliki imajinasi yang sangat kuat.
II. Prinsip Kedua : Bisnis yang ‘Isi tetapi Kosong’ dan yang ‘Kosong tetapi Berisi’. Bisnis itu
pada hakikatnya merebut pasar, baik dalam menciptakan produk, membuat inovasi,
meningkatkan atribut produk, dan lain-lain. Produk tersebut akan menggeser permintaan
seseorang akan produk tersebut atau sebaliknya, sehingga akan terjadi kesempurnaan atau yang
disebut equilibrium position (balance). Kondisi ini disebut dengan pasar sempurna. Akan tetapi,
bagi sang inovator dan kreator, pasar yang berisi (padat) juga bisa dilihat tidak sempurna.
Mereka berpikir ada kekosongan permintaan karena sebagian besar sebenarnya belum tentu
sempurna. Smart and Good Entrepreneur berpikir bahwa di saat pasar terisi, sebenarnya pasar
itu memiliki kekosongan permintaan, dimana keinginan sebagian orang akan produk tersebut ada
yang belum terpenuhi, karena pada dasarnya customer ingin melihat sesuatu yang beda.
Semuanya bergantung dari sisi mana anda melihat dan menempatkan diri anda. Di dalam teori
mata uang, posisi anda (melihat) berada di gambar atau angka. Teori isi, tetapi kosong ini
berlaku untuk situasi dimana sudah ada permintaan, pelanggan, dan juga
pasar. Sedangkan, dengan pasar yang belum ada atau “kosong (pasar yang dianggap tidak
potensial oleh orang lain)”. Pasar yang kosong menunjukkan tidak ada seseorang yang mampu
4. untuk memenuhi permintaan pasar. Maka dari itu, kita dapat memahami filosofi ‘Isi tetapi
Kosong’ dan yang ‘Kosong tetapi Berisi’
III. Prinsip Ketiga : Think Differently with Opposite Position. Prinsipnya ialah :Start from
different position. Ada beberapa prinsip dan jenis cara berpikir beda, yaitu :
a) Jangan pernah mengikuti pola pikir orang banyak atau mengikuti kebiasaan. Seorang
kreatif cenderung mengoptimalkan otak kanannya, sehingga intuisinya terus terasah dan tidak
terjebak rutinitas seperti kebiasaan dari otak kiri.
b) Hindari jebakan logika Anda. Orang kreatif rata-rata berpikir berbeda. Orang tidak kreatif
berpikir rutinitas.
IV. Prinsip Keempat : Think More Detail
1) Ubah pola kebiasaan, contoh: jika selalu melihat selalu dari arah depan, cobalah untuk
melihat dari belakang, samping, atau atas, dan lebih dekat secara lebih teliti.
2) Di dalam melihat, jangan secara visual melainkan detail. Misalnya, ketika anda melihat
lukisan. Cobalah untuk melihat coret-coretannya, guratan, sapuan kuasnya, pancaran warnanya,
dll, Maka, akan dapat melihat hal menarik disana.
3) Amati film bukan dari tokohnya, melainkan dari pendukung dan sisi figurannya. Misalnya
editing, cameramen, dll.
4) Kunjungi tempat, toko, pameran dagang, event-event, dan eksibisi. Pasti ada sesuatu
disana yang bisa digali untuk mendapatkan ide-ide bisnis yang memberi peluang.
V. Prinsip Kelima : Have a Perfect Result. Prinsip ini membuat anda lebih bekerja dengan
giat dan dituntut untuk lebih dari sekedar puas, karena anda tidak mengenal hasil yang biasa-
biasa saja. Selalulah berpikir bahwa pasti akan ada jalan keluarnya. Dengan menginginkan hasil
yang sempurna, maka muncullah produk dan inovasi yang baru.
VI. Prinsip Keenam : There Must Be a Solution. Prinsip ini hanya berpikir untuk mencari
solusinya saja. Sebagai contoh :
· Gantilah kata “tetapi” dengan “dan”. Misalnya, “saya ingin pergi dengan mobil tetapi
saya ingin tiduran”. Gantilah menjadi “saya ingin pergi dengan mobil dan saya ingin tiduran”.
Lalu muncullah ide mobil dengan fasilitas lengkap.
· Amati kesulitan dan masalah yang terjadi. Tempatkan diri anda di posisi luar (penonton).
Cobalah untuk memperhatikan masalah dan temukan solusinya.
VII.Prinsip Ketujuh : Kesulitan dan Insprirasi Saling Melekat Satu dengan yang Lain. Jika di
satu sisi itu adalah kesulitan, maka di sisi yang lain hal itu adalah inspirasi atau peluang bisnis.
Misalnya, di saat muncul pesaing yang potensial, bagi produk yang disaingi hal itu adalah
kesulitan sedangkan bagi yang menyaingi hal itu adalah peluang. Dalam memakai prinsip ini,
hendaknya :
1) Senantiasa berpikir
2) Berpikir terbalik, bahwa anda adalah objek bukan subjeknya. Berpikirlah bahwa jika
anda sebagai pesaing anda, anda akan menemukan peluang itu.
3) Pikirkan peraturan-peraturan yang belum dibuat untuk menciptakan sebuah inspirasi
dan peluang.
5. VIII. Prinsip Kedelapan : Pengetahuan adalah Alat, Imajinasi adalah Cara untuk Menemukan
Inspirasi.Imajinasi membuat anda berangan-angan dan menemukan solusinya, seperti :
Ø Mulai belajar corat coret sketsa tentang pemevahan masalah, menerawang jauh,
membayangkan, dll.
Ø Pikirkan dan imajinasikan sutau keinginan yang selama ini diimpikan
Ø Ajak orang atau teman terdekat anda untuk berjalan-jalan dan cobalah bertanya pendapatnya
tentang suatu kejadian.
Kebiasaan berinisiatif akan melahirkan kreatifitas (daya cipta) setelah itu melahirkan inovasi.
MenurutZimmerer ada tujuh langkah (tahap) berpikir kreatif dalam konteks kewirausahaan,
yaitu:
1. Persiapan (Preparation)
2. Penyelidikan (Investigation)
3. Transformasi (Transpormation)
4. Penetasan (Incubation)
5. Penerangan (Illumination)
6. Pengujian (Verification)
7. Implementasi (Implementation).
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan u
ntukmemulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative),
kemauan dankemampuan untuk mencari peluang (opportunity),
kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing)
dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a. Melakukan proses/ teknik baru (the new technic)
b. Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c. Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d. Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
e. Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).
Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola kreatif. Hal ini dapat membantu memecahkan pola
permasalahan guna menemukan solusinya. Berpikir kreatif memiliki banyak manfaat bagi kita
dalam berwirausaha. Kegunaan pola pikir kreatif adalah :
1. Menemukan gagasan, ide, peluang, dan inspirasi baru
2. Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang
cemerlang untuk langkah selanjutnya.
3. Menemukan solusi yang inovatif.
6. 4. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah atau yang pernah ada menjadi sebuah
penemuan baru
5. Menemukan teknologi baru
6. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebah kekuatan atau keunggulan
Kreatifitas dapat terbentuk dari beberapa sumber, yaitu
a. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian,
yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang
tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah tetapi
dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar.
b. Sifat Proses kreatif
Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif
pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat
lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan
dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan Kreatifitas, mereka
diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif.
Bagan dibawah ini menggambarkan langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melahirkan
kreativitas. ( sumber diolah dari Zimmerer, T.W., Scarborough, N.M. & Wilson D.2008 )
Teknik Untuk Meningkatkan Proses Kreativitas
a. Focus Group (kelompok diskusi), merupakan salah satu cara yang telah digunakan untuk
meningkatkan proses kreatifitas sejak tahun 1950-an. Dalam kelompok diskusi yang terdiri dari
8-14 orang, dilangsungkan diskusi sesuai topic yang ditentukan dengan dipandu oleh moderator.
Diskusi yang sederhana dan mendalam lebih diutamakan untuk menggali respon secara lebih
akurat.
b. Brainstorming (curah gagasan). Sekolompok kecil, biasanya terdiri dari 4-5 orang, di
stimulasi untuk mengeluarkan ide-idenya tanpa mengkritik ide yang dimunculkan oleh individu
tersebut.
c. Mind mapping (pemetaan pikiran), merupakan Pengembangan brainstorming yakni
dengan cara mengeluarkan ide-ide tidak secara sistematis dan linier, metode ini menstimulasi ide
agar muncul dengan teknnik grafis, sehingga dapat memunculkan secara visual hubungan antara
ide-ide tersebut.
d. Rapid prototyping (pembuatan prototip singkat), metode untuk menguji dan menerapkan
ide kreatif dan melakukan evaluasi secara cepat. Dalam teorinya bahwa produk yang dibuat
adalah bagian dari produk yang sesungguhnya, namun dapat mempersentasikan keadaan atau
produk yang sesungguhnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk bisa menjadi individu yang
kreatif, seseorang harus harus memposisikan diri berlawanan dengan yang lain; berpikirlah lebih
detail sehingga dapat melihat ada kekurangan yang harus disempurnakan; berpikirlah bahwa apa
yang ingin dicapai itu sempurna; berpikir bahwa apapun kesulitannya pasti ada jalan keluarnya;
berimajinasi dengan kuat; berpikirlah berbeda dari yang lain. Dengan demikian,
7. seorang entrepreneur akan mendapatkan ide yang baru dan menemukan pemecahan baru dari
permasalahan yang ada, karena seorang creator itu dapat dilatih.
Hambatan dalam Berpikir Kreatif
Suharyadi dkk (2007), Hambatan Kreatifitas adalah dinding atau bangunan mental yang
menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Hambatan –
hambatan dalam suatu Kreatifitas adalah sebagai berikut :
- Hambatan psikologis
- Hambatan budaya
- Hambatan lingkungan
- Hambatan bahasa berpikir
- Hambatan keterpakuan fungsional
- Hambatan kebiasaan memandang
Ciri-ciri orang kreatif
Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.
b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide,
jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari
sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta
mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran.
c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan
menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga
menjadi lebih menarik.
d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau
kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator Kreatifitas dikemukan oleh (Munandar,
1988) sebagai berikut:
1. Dorongan ingin tahu besar
2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik
3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
4. Bebas dalam menyatakan pendapat
5. Daya imajinasi kuat
Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat mendorong terwujudnya
kreativitas individu diantaranya:
8. a. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)
Menurut Roger (dalam Munandar, 2009) setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan
dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan
semua kapasitasyang dimilikinya. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas
ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya
menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers dalamMunandar, 2009). Hal ini juga didukung oleh
pendapat Munandar (2009) yang menyatakan individu harus memiliki motivasi intrinsik
untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari dirinya sendiri, selain didukungoleh perhatian,
dorongan, dan pelatihan dari lingkungan.
b. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)
Munandar (2009) mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas
individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga
merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber pertama dan utama dalam
pengembangan kreativitas individu. Pada lingkungan sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya
mulai dari pra sekolah hingga ke perguruan tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan
meningkatkan kreativitas individu. Pada lingkungan masyarakat, kebudayaan-kebudayaan yang
berkembang dalam masyarakat juga turut mempengaruhi kreativitas individu.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik orang kreatif, yaitu mudah
mengeluarkan ide, mampu mengembangkan ide, mampu untuk membuat sesuatu yang unik,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mudah mengemukakan pendapat, memiliki banyak
imajinasi, memiliki dorongan untuk berkembang.
Definisi dan Teori Inovasi
Menurut Zimmber dkk (2009), inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif
terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau memperkaya kehidupan orang-orang.
Sedangkan, menurut Ted Levitt, inovatif adalah sifat yang selalu menerapkan solusi kreatif.
Berbeda dengan Ted Leyitt, Peter Drucker (1986) mengatakan inovasi memiliki fungsi yang
khas bagi wirausahawan, dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi
baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk
menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
Inovasi menurut Goman (1991) merupakan penerapan secara praktis gagasan kreatif, inovasi
tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi. Selain itu, Rogers dan Shoemaker mengartikan
inovasi sebagai ide-ide baru, praktik-praktik baru, atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagai
sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat sasaran.(Muhammad, 2011)
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah kemampuan
individu dalam menerapkan kreativitas yang telah dibuat.
Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi:
1. Keunggulan relative (relative advantage)
2. Kompatibilitas (comparibil liv)
3. Kerumitan (complexity)
4. Kemampuan diujicobakan (trialability)
9. 5. Kemampuan untuk diamati (observability)
Suryahadi, dkk (2007) mengemukakan ada lima jenis inovasi yang penting dilakukan pengusaha,
yaitu :
1. Pengenalan barang baru atau perbaikan barang yang sudah ada
2. Pengenalan metode produksi baru
3. Pembukaan pasar baru, khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru
4. Penciptaan/pengadaan persediaan (supply) bahan mentah atau setengah jadi baru
5. Penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru
Ada beberapa jenis inovasi, yaitu:
1. Inovasi Produk
a. Isinya (rasa, kualitas, dan lain lain)
b. Kemasan (pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya, bentuknya, dll)
2. Inovasi Marketing
a. Cara menjual
b. Cara mendistribusikan
c. Cara memasarkannya
d. Cara mengiklankannya
e. Cara menciptakan permintaan, dan lain lain
3. Inovasi Proses
a. Proses penciptaan produk
b. Proses produksi
c. Proses teknologi pengemasannya
d. Proses riset dan pengembangan
e. Proses menciptakan mesein baru, dll
4. Inovasi Teknikal
a. Teknik detail
b. Teknik pengawasannya
c. Teknik pengerjaannya, dll
5. Inovasi Administrasi
a. Penyimpanan data
b. Pembuatan dan pengumpulan data
Faktor-faktor Pendukung Keberhasilan Inovasi
10. Menurut James Brian Quinn (1955), faktor pendukung keberhasilan inovasi yaitu :
1. Harus berorientasi pasar, hubungan inovasi dengan pasar didalamnya ada 5C
yaitu Competitor (pesaing),Competition (persaingan), Change of Competition (perubahan
persaingan), Change Driver (penentu arah perubahan), Customer Behavior (perilaku konsumen).
2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan
3. Mempunyai unsur efisiensi dan efektivitas
4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan
5. Harus bisa ditingkatkan lagi
Kotler, pakar pemasaran, pernah menegaskan pentingnya inovasi. Pakar pemasaran ini
mengingatkan bahwa tanpa inovasi perusahaan akan menjadi tua, kuno, rapuh, dan tidak
langgeng. Inovasi harus terus dibangun melalui budaya kreatif, mengikuti tren, perubahan dan
membangun pasar. Untuk membangun perusahaan inovatif, kotler menekankan pentingnya
sejumlah faktor sebagai berikut :
· Adanya budaya penemuan. Setiap organisasi harus disesaki orang-orang yang punya
semangat inovasi.
· Mengembangkan inovasi sebaiknya berdasarkan riset, sebab, perusahaan dikatakan
inovatif kalau sengaja membangun dan melakukan proses untuk menghasilkan temuan terbaru.
Inovasi tersebut haruslah merupakan sesuatu revolusioner, dapat menembus pasar global, dan
mendapatkan persaingan sangat keras.
De Jong & Den Hartog (2003) merinci lebih mendalam proses inovasi dalam 4 tahap yaitu:
1. Melihat kesempatan bagi karyawan untuk mengidentifikasi kesempatan.
Kesempatan dapat berawal dari ketidakkongruenan dan diskontinuitas yang terjadi karena
adanya ketidaksesuaian dengan pola yang diharapkan misalnya timbulnya masalah pada pola
kerja yang sudah berlangsung, adanya kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi,atau adanya
indikasi trends yang sedang berubah.
2. Mengeluarkan ide
Dalam fase ini, karyawan mengeluarkan konsep baru dengan tujuan menambah peningkatan. Hal
ini meliputi mengeluarkan ide sesuatu yang baru atau memperbaharui pelayanan, pertemuan
dengan klien dan teknologi pendukung. Kunci dalam mengeluarkan ide adalah
mengkombinasikan dan mereorganisasikan informasi dan konsep yang telah ada sebelumnya
untuk memecahkan masalah dan atau meningkatkan kinerja. Proses inovasi biasanya diawali
dengan adanya kesenjangan kinerja yaitu ketidaksesuaian antara kinerja aktual dengan kinerja
potensial.
3. Implementasi
Dalam fase ini, ide ditransformasi terhadap hasil yang konkret. Pada tahapan ini sering juga
disebut tahapan konvergen. Untuk mengembangkan ide dan mengimplementasikan ide,
karyawan harus memiliki perilaku yang mengacu pada hasil.Perilaku inovasi Konvergen
meliputi usaha menjadi juara dan bekerja keras.Seorang yang berperilaku juara mengeluarkan
seluruh usahanya pada ide kreatif.Usaha menjadi juara meliputi membujuk dan mempengaruhi
11. karyawan dan juga menekan dan bernegosiasi.Untuk mengimplementasikan inovasi sering
dibutuhkan koalisi, mendapatkan kekuatan dengan menjual ide kepada rekan yang berpotensi.
4. Aplikasi
Dalam fase ini meliputi perilaku karyawan yang ditujukan untuk membangun, menguji, dan
memasarkan pelayanan baru. Hal ini berkaitan dengan membuat inovasi dalam bentuk proses
kerja yang baru ataupun dalam proses rutin yang biasa dilakukan.
Adair (1996) mengatakan ada 3 fase dalam proses inovasi sebagai berikut:
a. Generating ideas.
Keterlibatan individu dan tim dalam menghasilkan ide untuk memperbaiki produk, proses dan
layanan yang ada dan menciptkaan sesuatu yang baru.
b. Harvesting ideas.
Melibatkan sekumpulan orang untuk mengumpulkan dan mengevaluasi ide-ide.
c. Developing and implementing these ideas.
Mengembangkan ide-ide yang telah terkumpul dan selanjutnya mengimplementasikan ide
tersebut.
Inovasi bagi wirausahawan lebih bersifat untuk memanfataatkan perubahan dari pada
menciptakanya. Mencari inovasi dilakukan dengan memanfaatkan perubahan pada penemuan
yang menyebabkan terjadinya perubahan. Ide inovatif dapat bersumber pada kraetivitas eksternal
dan Kreatifitas internal. Kreatifitas eksternal dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara
sistematis rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide dan kekuatan baru yang sedang
berlangsung di sekitar seseorang. Dengan melakukan hal ini, seseorang membangun sumber
informasi tentang berbagai hal tentang fakta kesan, citra dan berbagai ide. Dengan demikian
seseorang dapat memperoleh ide yang dapat di raih dan di manfaatkan. Ada pula beberapa
sumber yang bisa mendorong terjadinya inovasi yaitu :
1. Perbedaan antara permintan dan penawaran
Di suatu negara yang mempunyai budaya tertentu, biasanya jika penawaran barang atau produk
tidak sesuai dengan kondisi permintaan yang ada, maka kejadian ini bisa memunculkan inovasi.
2. Penciptaan perminataan karena kecenderungan trend
Kecenderungan pola hidup masyarakat Indonesia yang menyukai produk instan, maka muncullah
produk lain yang mengikuti produk tersebut.
3. Perubahan
Setiap perubahan pasti diikuti oleh sang motivator untuk dimanfaatkan. Misalnya perubahan
teknologi, dll
4. Masalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu lama
Terkadang masalah yang diselesaikan dengan pemecahan masalah kreatif belum tentu
memecahkan masalah dalam jangka waktu yang lama
5. Inovasi yang ditujukan untuk mengganti inovasi produknya sendiri.
12. Hampir sebagian besar industry berteknologi tinggi menggunakan prinsip ini agar produknya
bisa dignati dengan produk baru yang diluncurkan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung keberhasilan inovasi
adalah harus pandai melihat peluang pasar; mampu memberi nilai tambah; efektif dan efisien;
harus berjalan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan; mampu memberikan
peningkatan; meningkatkan budaya penemuan. Keberhasilan inovasi dapat diraih dengan melalui
beberapa proses, yaitu melihat kesempatan; mengeluarkan ide; mengembangkan ide;
menerapkan ide. Selain itu, adanya inovasi dapat diperoleh dari rasa ingin tahu tentang
permasalahan yang ada.
Perbedaan kreatif dan inovatif
Kreativitas dan inovasi tidaklah suatu hal yang sama, karena berdasarkan pengertian diatas, dapat
dilihat bahwa antara keduanya ada suatu tahapan yang berbeda.
1. Kreativitas adalah proses timbulnya ide yang baru, sedangkan inovasi adalah
pengimplementasian ide itu sehingga dapat merubah dunia.
2. Kreativitas membelah batasan dan asumsi, dan membuat koneksi pada hal hal lama yang
tidak berhubungan menjadi sesuatu yang baru, dan Inovasi mengambil ide itu guna
mejadikannya menjadi produk atau servis atau proses yang nyata.
Perbedaan kreativitas dan inovasi haya satu, yaitu dalam konteks kegunaan yang memiliki nilai
ekonomis. Kata “inovasi” lebih dipersepskan sebagai kata yang berhubunga dengan kelanjutan
proses kreatif. Kata “inovasi” berkaitan dengan dihasilkannya produk tertentu atau metode dalam
bidang jasa tertentu, yang memiliki manaat, nilai jual, atau bersifat komersial.
Proses Kreatif
Seorang yang memiliki daya pengembangan kreativitas yang tinggi akan dapat merombak dan
mendorongnya di dalam pengembangan lingkungan usahanya menjadi berhasil. Karena
dengan kreativitas seorang dapat
· meningkatkan efisiensi kerja,
· meningkatkan inisiatif,
· meningkatkan penampilan,
· meningkatkan mutu produk, dan
· meningkatkan keuntungan.
Untuk memunculkan kreativitas memang dibutuhkan proses, yakni proses kreatif. Proses yang
terjadi dalam otak manusia mungkin masih merupakan misteri. Namun, semua itu dapat
dikondisikan sedemikianrupa sehingga mampu memunculkan proses kreatif. Salah satu
unsuryang memungkinkan terjadinya proses kreatif, adalah penciptaan suasana yang merangsang
mengalirnya gagasan dengan bebas. Berbagai kecenderungan yang bakal mempengaruhi daya
kreasi, pengembangan, dan pelaksanaan gagasan sudah selayaknya tak diberi peran, sehingga
pemunculan kreativitastak tersumbat. Pepatah mengatakan, “pikiran itu seperti parasut…..yang
hanya akan berfungsi bila terbuka.”
13. Proses kreatif berarti keleluasaan mengembangkan ide-ide dan gagasansecara bebas. Seorang
kreatif adalah orang yang berani mengambil resiko. Seberapa besar resiko yang akan diambil,
tergantung seberapa besar sesungguhnya kualitas kreativitas yang dilakukan. Seseorang yang
berani mengambil resiko, tentu saja, usahanya akan lebih dapat berkembang maju, kini dan
kedepan. (Bembeng, 2015)
Kemajuan sebuah usaha atau pekerjaan tak terlepas dari sejauhmana seseorang mampu
menggelorakan bakat kreatifnya, menciptakan kondisi yang memungkinkansetiap aspek
mendukung munculnya ide kreatif. Pemunculan ide-ide kreatif terkait erat dengan kemampuan
mentransformasikan serangkaian gagasan abstrak, untuk kemudian diubah menjadi sebuah
realitas, begitupun, kemampuan untuk melihat segala sesuatu dengan pandangan yang segar,yang
berbeda dengan pandangan yang biasa. Kreatif berarti juga kemampuan memikirkan cara-cara
baru dalam mengerjakan sesuatu sehingga memunculkan kebaruan. Memang, tak mudah
melahirkan sesuatu yang orisinil atau sama sekali baru. Tapi, tak apalah, toh masih bisa
melakukan kombinasi, sentuhan baru terhadapkarya-karya yang sudah ada. Mod-fikasi, desain
dan kesan bagi suatu kebaruan adalah bagian dari sebu-ah proses kreatif.
Salah satu proses kreatif adalah tantangan berpikir (challenge). Kebiasaan yang terjadi, jika tidak
ada tantangan untuk berpikir, kita tidak mau berubah, asyik masyukdan terbuai dengan situasi
dan kondisi yang ada, sudah merasa berada di zona nyaman (comfort zone) yang sering
melenakan. Sebuah zona yang membuat kita tidak berani keluar dari cara berpikir yang ada saat
ini, tidak mau mencari alternatif dan inovasi, sehingga proses kreatif menjadi mandeg, bahkan
mandul. Bagaimana menyikapi tantangan berpikir agar proses kreatif tidak mandeg:
1.Berlaku sistematis dan bersikap jujur serta selalu bertujuan demi kebaikan.
2.Bersedia menerima kritik dan masukan dengan tidakmenganggapsebagai serangan.
3.Selalu mencari ide-ide baru yang belum pernah adasebelumnya.
Untuk memacu kreativitas yang tinggi ada 4 tahapan menurut Edward de Bono (1970) dalam
proses kreatif, yaitu : (Ririe, 2010)
Tahap 1 : Latar belakang atau akumulasi pengetahuan
Kreasi yang baik biasanya didahulukan oleh penyelidikan dan pengumpulan informasi. Hal
ini meliputi membaca, berbicara dengan orang lain, menghadiri pertemuan professional dan
penyerapan informasi sehubungan dengan masalah yang telah digeluti. Sebagai tambahan dapat
juga menerjuni lahan dengan masalah kita, karena hal ini dapat memperluas wawasan dan
memberikan sudut pandang yang berbeda.
Tahap 2 : Proses inkubasi
Dalam tahap ini tidak selalu seseorang harus terus menerus memikirkan masalah yang
tengah dihadapinya, tetapi ia dapat sambil melakukan kegiatan lain, yang biasa, yang sama sekali
tidak ada hubungannya dengan masalah. Akan tetapi ada waktu tertentu dimana ia harus
sempatkan diri memikirkan masalah ini untuk mencari pemecahannya.
Tahap 3 : Melahirkan ide
Pada tahap ini, ide atau solusi yang selama ini dicari-cari mulai ditemukan. Terkadang ide
muncul pada saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Ia bisa muncul tiba-
tiba sekelebat : Nah….. Ini dia! Orang sering menyebutnya sebagai factor eureka. Disini ia harus
14. dapat dengan cepat dan tanggap menangkap dan memformulasikan baik ide maupun pemecahan
masalah lanjutan dari ide tersebut.
Tahap 4 : Evaluasi dan implementasi
Bagian ini merupakan tahap tersulit dalam tahap proses kreativitas, karena dalam tahap ini
seseorang harus lebih serius, disiplin dan benar berkonsentrasi. Wirausaha yang sukses dapat
mengidentifikasi ide yang mungkin dapat dikerjakan dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakannya. Lebih penting lagi, ia tidak menyerah begitu saja bila mengahdapi hambatan.
Bahkan biasanya ia baru akan berhasil mengembangkan ide-ide setelah beberapa kali mencoba.
Hal penting lain dalam tahapan ini adalah dimana wirausaha mencoba kembali ide sampai
menemukan bentuk finalnya, karena ide yang muncul pada tahap 3 tadi biasanya dalam bentuk
yang tidak sempurna, jadi masih perlu dimodifikasi dan diuji untuk mendapatkan bentuk yang
baku dan matang dari ide tersebut.
Implementasi: Berfikir Kreativitas dan Inovasi Serta Proses Kreatif
Teori Kreativitas
Menurut Munandar (1985), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Berbeda dengan
Munandar, Csikszentmihalyi (dalam Clegg, 2008) menyatakan kreativitas sebagai
suatu tindakan, ide, atau produk yang mengganti sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang
baru. Sedangkan, menurut Guilford (dalam Munandar, 2009) menyatakan kreativitas
merupakankemampuan berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-macam alternatif
jawaban terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya (Guilford, dalam Munandar 2009). Ada
pula Rogers (dalam Zulkarnain, 2002)yang mengungkapkan kreativitas merupakan
kecenderungan-kecenderungan manusia untuk mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, Freedam (1982) mengemukakan kretivitas sebagai
kemampuan untuk memahami dunia, menginterpretasikan pengalaman dan memecahkan
masalah dengan cara yang baru dan asli. (Teguh, 2015)
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah suatu
kemampuan yang ada dalam diri individu untuk mengaktualisasikan dirinya dengan cara
mengombinasi ide-ide yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru.
Kreativitas itu muncul dari orang yang sering menggunakan otak kanannya karena
kecenderungan untuk berpikir berbeda dengan orang lain. Jelas bahwa kreativitas adalah faktor
penting untuk melewati kegagalan demi kegagalan yang berujung pada penciptaan semangat
kewirausahaan yang tinggi. Kreativitas adalah :
1. Bukan semata-mata memecahkan masalah tetapi menciptakan sesuatu yang orisinil, lebih
baik, dan pemecahan masalah yang kreatif.
2. Menggunakan cara yang berbeda dari orang lain lakukan.
3. Tanpa kreativitas, tidak ada penemuan
4. Kemampuan utama dan dasar menjadi wirausahawan yang sukses.
15. Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah bagaimana cara orang menangani masalah, mencari solusi, serta
bagaimana memanfaatkan ide-ide yang ada dengan kombinai yang baru, agar dihasilkan cara
baru memecahkan masalah dengan cara segar dan penuh ketekunan.
Randsepp, menyebutkan ciri-ciri tentang pemikiran kreatif sebagai berikut :
· sensitif terhadap masalah-masalah,
· mampu menghasilkan sejumlah ide besar,
· fleksibel,
· keaslian
· mau mendengarkan perasaan,
· keterbukaan pada gejala bawah sadar,
· mempunyai motivasi,
· bebas dari rasa takut gagal,
· mampu berkonsentrasi, dan
· mempunyai kemampuan memilih.
Hambatan dalam Berpikir Kreatif
Suharyadi dkk (2007), Hambatan Kreatifitas adalah dinding atau bangunan mental yang
menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Hambatan –
hambatan dalam suatu Kreatifitas adalah sebagai berikut :
- Hambatan psikologis
- Hambatan budaya
- Hambatan lingkungan
- Hambatan bahasa berpikir
- Hambatan keterpakuan fungsional
- Hambatan kebiasaan memandang
Ciri-ciri orang kreatif
Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.
16. b. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide,
jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari
sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu
menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran.
c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan
menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga
menjadi lebih menarik.
d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau
kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Definisi dan Teori Inovasi
Menurut Zimmber dkk (2009), inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif
terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau memperkaya kehidupan orang-orang.
Sedangkan, menurut Ted Levitt, inovatif adalah sifat yang selalu menerapkan solusi kreatif.
Berbeda dengan Ted Leyitt, Peter Drucker (1986) mengatakan inovasi memiliki fungsi yang
khas bagi wirausahawan, dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi
baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk
menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
Inovasi menurut Goman (1991) merupakan penerapan secara praktis gagasan kreatif, inovasi
tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi. Selain itu, Rogers dan Shoemaker mengartikan
inovasi sebagai ide-ide baru, praktik-praktik baru, atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagai
sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat sasaran. (Muhammad, 2011)
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah kemampuan
individu dalam menerapkan kreativitas yang telah dibuat.
Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi:
1. Keunggulan relative (relative advantage)
2. Kompatibilitas (comparibil liv)
3. Kerumitan (complexity)
4. Kemampuan diujicobakan (trialability)
5. Kemampuan untuk diamati (observability)
Suryahadi, dkk (2007) mengemukakan ada lima jenis inovasi yang penting dilakukan pengusaha,
yaitu :
1. Pengenalan barang baru atau perbaikan barang yang sudah ada
2. Pengenalan metode produksi baru
3. Pembukaan pasar baru, khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru
4. Penciptaan/pengadaan persediaan (supply) bahan mentah atau setengah jadi baru
5. Penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru
Ada beberapa jenis inovasi, yaitu:
17. 1. Inovasi Produk
a. Isinya (rasa, kualitas, dan lain lain)
b. Kemasan (pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya, bentuknya, dll)
2. Inovasi Marketing
a. Cara menjual
b. Cara mendistribusikan
c. Cara memasarkannya
d. Cara mengiklankannya
e. Cara menciptakan permintaan, dan lain lain
3. Inovasi Proses
a. Proses penciptaan produk
b. Proses produksi
c. Proses teknologi pengemasannya
d. Proses riset dan pengembangan
e. Proses menciptakan mesein baru, dll
4. Inovasi Teknikal
a. Teknik detail
b. Teknik pengawasannya
c. Teknik pengerjaannya, dll
5. Inovasi Administrasi
a. Penyimpanan data
b. Pembuatan dan pengumpulan data
Faktor-faktor Pendukung Keberhasilan Inovasi
Menurut James Brian Quinn (1955), faktor pendukung keberhasilan inovasi yaitu :
1. Harus berorientasi pasar, hubungan inovasi dengan pasar didalamnya ada 5C
yaitu Competitor (pesaing),Competition (persaingan), Change of Competition (perubahan
persaingan), Change Driver (penentu arah perubahan), Customer Behavior (perilaku konsumen).
2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan
3. Mempunyai unsur efisiensi dan efektivitas
4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan
18. 5. Harus bisa ditingkatkan lagi
Kotler, pakar pemasaran, pernah menegaskan pentingnya inovasi. Pakar pemasaran ini
mengingatkan bahwa tanpa inovasi perusahaan akan menjadi tua, kuno, rapuh, dan tidak
langgeng. Inovasi harus terus dibangun melalui budaya kreatif, mengikuti tren, perubahan dan
membangun pasar. Untuk membangun perusahaan inovatif, kotler menekankan pentingnya
sejumlah faktor sebagai berikut :
· Adanya budaya penemuan. Setiap organisasi harus disesaki orang-orang yang punya
semangat inovasi.
· Mengembangkan inovasi sebaiknya berdasarkan riset, sebab, perusahaan dikatakan
inovatif kalau sengaja membangun dan melakukan proses untuk menghasilkan temuan terbaru.
Inovasi tersebut haruslah merupakan sesuatu revolusioner, dapat menembus pasar global, dan
mendapatkan persaingan sangat keras.
De Jong & Den Hartog (2003) merinci lebih mendalam proses inovasi dalam 4 tahap yaitu:
1. Melihat kesempatan bagi karyawan untuk mengidentifikasi kesempatan.
Kesempatan dapat berawal dari ketidakkongruenan dan diskontinuitas yang terjadi karena
adanya ketidaksesuaian dengan pola yang diharapkan misalnya timbulnya masalah pada pola
kerja yang sudah berlangsung, adanya kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi,atau adanya
indikasi trends yang sedang berubah.
2. Mengeluarkan ide
Dalam fase ini, karyawan mengeluarkan konsep baru dengan tujuan menambah peningkatan. Hal
ini meliputi mengeluarkan ide sesuatu yang baru atau memperbaharui pelayanan, pertemuan
dengan klien dan teknologi pendukung. Kunci dalam mengeluarkan ide adalah
mengkombinasikan dan mereorganisasikan informasi dan konsep yang telah ada sebelumnya
untuk memecahkan masalah dan atau meningkatkan kinerja. Proses inovasi biasanya diawali
dengan adanya kesenjangan kinerja yaitu ketidaksesuaian antara kinerja aktual dengan kinerja
potensial.
3. Implementasi
Dalam fase ini, ide ditransformasi terhadap hasil yang konkret. Pada tahapan ini sering juga
disebut tahapan konvergen. Untuk mengembangkan ide dan mengimplementasikan ide,
karyawan harus memiliki perilaku yang mengacu pada hasil.Perilaku inovasi Konvergen
meliputi usaha menjadi juara dan bekerja keras.Seorang yang berperilaku juara mengeluarkan
seluruh usahanya pada ide kreatif.Usaha menjadi juara meliputi membujuk dan mempengaruhi
karyawan dan juga menekan dan bernegosiasi.Untuk mengimplementasikan inovasi sering
dibutuhkan koalisi, mendapatkan kekuatan dengan menjual ide kepada rekan yang berpotensi.
4. Aplikasi
Dalam fase ini meliputi perilaku karyawan yang ditujukan untuk membangun, menguji, dan
memasarkan pelayanan baru. Hal ini berkaitan dengan membuat inovasi dalam bentuk proses
kerja yang baru ataupun dalam proses rutin yang biasa dilakukan.
Adair (1996) mengatakan ada 3 fase dalam proses inovasi sebagai berikut:
19. a. Generating ideas.
Keterlibatan individu dan tim dalam menghasilkan ide untuk memperbaiki produk, proses dan
layanan yang ada dan menciptkaan sesuatu yang baru.
b. Harvesting ideas.
Melibatkan sekumpulan orang untuk mengumpulkan dan mengevaluasi ide-ide.
c. Developing and implementing these ideas.
Mengembangkan ide-ide yang telah terkumpul dan selanjutnya mengimplementasikan ide
tersebut.
Inovasi bagi wirausahawan lebih bersifat untuk memanfataatkan perubahan dari pada
menciptakanya. Mencari inovasi dilakukan dengan memanfaatkan perubahan pada penemuan
yang menyebabkan terjadinya perubahan. Ide inovatif dapat bersumber pada kraetivitas eksternal
dan Kreatifitas internal. Kreatifitas eksternal dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara
sistematis rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide dan kekuatan baru yang sedang
berlangsung di sekitar seseorang. Dengan melakukan hal ini, seseorang membangun sumber
informasi tentang berbagai hal tentang fakta kesan, citra dan berbagai ide. Dengan demikian
seseorang dapat memperoleh ide yang dapat di raih dan di manfaatkan. Ada pula beberapa
sumber yang bisa mendorong terjadinya inovasi yaitu :
1. Perbedaan antara permintan dan penawaran
Di suatu negara yang mempunyai budaya tertentu, biasanya jika penawaran barang atau produk
tidak sesuai dengan kondisi permintaan yang ada, maka kejadian ini bisa memunculkan inovasi.
2. Penciptaan perminataan karena kecenderungan trend
Kecenderungan pola hidup masyarakat Indonesia yang menyukai produk instan, maka muncullah
produk lain yang mengikuti produk tersebut.
3. Perubahan
Setiap perubahan pasti diikuti oleh sang motivator untuk dimanfaatkan. Misalnya perubahan
teknologi, dll
4. Masalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu lama
Terkadang masalah yang diselesaikan dengan pemecahan masalah kreatif belum tentu
memecahkan masalah dalam jangka waktu yang lama
5. Inovasi yang ditujukan untuk mengganti inovasi produknya sendiri.
Hampir sebagian besar industry berteknologi tinggi menggunakan prinsip ini agar produknya
bisa dignati dengan produk baru yang diluncurkan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung keberhasilan inovasi
adalah harus pandai melihat peluang pasar; mampu memberi nilai tambah; efektif dan efisien;
harus berjalan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan; mampu memberikan
peningkatan; meningkatkan budaya penemuan. Keberhasilan inovasi dapat diraih dengan melalui
beberapa proses, yaitu melihat kesempatan; mengeluarkan ide; mengembangkan ide;
20. menerapkan ide. Selain itu, adanya inovasi dapat diperoleh dari rasa ingin tahu tentang
permasalahan yang ada.
Proses Kreatif
Seorang yang memiliki daya pengembangan kreativitas yang tinggi akan dapat merombak dan
mendorongnya di dalam pengembangan lingkungan usahanya menjadi berhasil. Karena
dengan kreativitas seorang dapat
· meningkatkan efisiensi kerja,
· meningkatkan inisiatif,
· meningkatkan penampilan,
· meningkatkan mutu produk, dan
· meningkatkan keuntungan.
Untuk memacu kreativitas yang tinggi ada 4 tahapan menurut Edward de Bono (1970) dalam
proses kreatif, yaitu : (Ririe, 2010)
Tahap 1 : Latar belakang atau akumulasi pengetahuan
Kreasi yang baik biasanya didahulukan oleh penyelidikan dan pengumpulan informasi. Hal
ini meliputi membaca, berbicara dengan orang lain, menghadiri pertemuan professional dan
penyerapan informasi sehubungan dengan masalah yang telah digeluti. Sebagai tambahan dapat
juga menerjuni lahan dengan masalah kita, karena hal ini dapat memperluas wawasan dan
memberikan sudut pandang yang berbeda.
Tahap 2 : Proses inkubasi
Dalam tahap ini tidak selalu seseorang harus terus menerus memikirkan masalah yang
tengah dihadapinya, tetapi ia dapat sambil melakukan kegiatan lain, yang biasa, yang sama sekali
tidak ada hubungannya dengan masalah. Akan tetapi ada waktu tertentu dimana ia harus
sempatkan diri memikirkan masalah ini untuk mencari pemecahannya.
Tahap 3 : Melahirkan ide
Pada tahap ini, ide atau solusi yang selama ini dicari-cari mulai ditemukan. Terkadang ide
muncul pada saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Ia bisa muncul tiba-
tiba sekelebat : Nah….. Ini dia! Orang sering menyebutnya sebagai factor eureka. Disini ia harus
dapat dengan cepat dan tanggap menangkap dan memformulasikan baik ide maupun pemecahan
masalah lanjutan dari ide tersebut.
Tahap 4 : Evaluasi dan implementasi
Bagian ini merupakan tahap tersulit dalam tahap proses kreativitas, karena dalam tahap ini
seseorang harus lebih serius, disiplin dan benar berkonsentrasi. Wirausaha yang sukses dapat
mengidentifikasi ide yang mungkin dapat dikerjakan dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakannya. Lebih penting lagi, ia tidak menyerah begitu saja bila mengahdapi hambatan.
Bahkan biasanya ia baru akan berhasil mengembangkan ide-ide setelah beberapa kali mencoba.
Hal penting lain dalam tahapan ini adalah dimana wirausaha mencoba kembali ide sampai
menemukan bentuk finalnya, karena ide yang muncul pada tahap 3 tadi biasanya dalam bentuk
21. yang tidak sempurna, jadi masih perlu dimodifikasi dan diuji untuk mendapatkan bentuk yang
baku dan matang dari ide tersebut.
Daftar Pustaka :
Teguh, 2015. http://teguhridho22.blogspot.com/2015/10/kreativitas-dan-inovasi-teori.html, (3
April 2018, jam 18.30)
Bembeng, 2015. https://www.kompasiana.com/bambangjes/proses-
kreatif_5500c805a33311ac0a510a25, (3 April 2018, jam 19.15)
Muhammad, 2011. https://alvinburhani.wordpress.com/2011/12/13/inovasi-kreatifitas/, (3 April
2018, jam 19.30)
Ririe, 2010. http://ririe-ritonga.blogspot.com/2010/10/kreativitas-dan-inovasi-dalan-
berwira.html, (3 April 2018, jam 19.40)