Dokumen tersebut membahas tentang penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), termasuk definisi, faktor risiko, patogenesis, patologi, manifestasi klinis, diagnosis, tingkat keparahan, penatalaksanaan untuk kondisi stabil maupun eksaserbasi, komplikasi, prognosis, dan pencegahan PPOK.
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
PPOK
1. Dr. Farida A. Soetedjo, dr., Sp.P
Fakultas Kedokteran
Univ. Wijaya Kusuma Surabaya
2022
2. DEFINISI
Penyakit paru yg umum, dapat dicegah & diobati,
ditandai dgn adanya hambatan aliran udara
ekspirasi akibat kelainan pada saluran napas dan
atau alveoli. Hambatan aliran udara bersifat
progresif dan berhubungan dgn respons inflamasi
paru terhadap pajanan partikel atau gas beracun.
3. — Penyakit umum yang dapat dicegah dan
diobati, ditandai oleh keterbatasan aliran
udara yang menetap, bersifat progresif, dan
berkaitan dengan respons peradangan yang
meningkat di saluran napas & paru terhadap
partikel atau gas berbahaya.
4. FAKTOR RISIKO
— Host:
- Genetik: Defisiensi a 1 anti tripsin
- Hipereaktivitas bronkus
— Lingkungan:
- Asap rokok (faktor risiko utama - sigaret)
- Partikel debu & bahan kimia perindustrian
- Polusi udara
- Infeksi
- Status sosial
5. PATOGENESA
— Keradangan kronis pd saluran napas, parenkim
paru, sistem vaskuler paru g peningkatan
makrofag, limfosit T (CD8+), netrofil g release
mediator LB4, IL-8, TNF-a
— Imbalance proteinase – anti proteinase
— Stres oksidatif
Ketiga faktor diatas akan merusak struktur paru.
6.
7. PATOLOGI
— Saluran napas besar:
Hipertrofi kelenjar & peningkatan jumlah sel
goblet g hipersekresi mukus
— Saluran napas kecil:
Recycled injury & repair dinding saluran napas
yg berlangsung kronis g airway remodeling
(peningkatan kolagen & jaringan ikat) g
penebalan dinding & kekakuan saluran napas
g penyempitan /obstruksi saluran napas
8. Patologi …
— Parenkim paru
Destruksi parenkim g emfisema sentrilobuler
— Vaskuler pulmonal
Penebalan dinding pembuluh darah
9. MANIFESTASI KLINIS
— Keluhan utama: sesak napas, batuk, dahak
— Sesak timbul progresif, mengganggu aktivitas,
memberat bila terjadi eksaserbasi
— Batuk kronis, dahak mukoid g purulen bila
eksaserbasi
— Suara mengi (wheezing)
— Batuk darah g blood-streak purulen sputum
(eksaserbasi)
— Nyeri dada (pleuritis, pneumotoraks, emboli paru)
— Anoreksi & BB i g prognosis jelek
— Makin sering eksaserbasi ’ makin progresif
10. Manifestasi ….
— Pemeriksaan fisik ( berat hambatan aliran udara,
hiperinflasi paru, bentuk tubuh ):
g Ekspirasi memanjang, wheezing, suara napas
menurun, suara jantung menjauh, pursed-lips
breathing, hipertrofi otot bantu napas, ronki basah
basal, tanda kor-pulmonale kronik dekompensata
(JVP h, hipertensi pulmonal, hepatomegali, asites,
edema tungkai)
12. DIAGNOSA
— Atas dasar:
1. Klinis
g Riwayat penyakit, faktor risiko, pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan Penunjang
g Rutin:
Spirometri (tes faal paru), Uji Bronkodilator, DL,
foto toraks (PA & Lateral)
g Khusus:
Uji Latih Kardio-pulmonal, Uji Provokasi Bron-
kus, Tes Kortikosteroid, Analisa Gas Darah,
EKG, Ekokardiografi, CT Scan toraks (HRCT)
13. Diagnosa….
— Faal Paru (Gold Standard):
Alat: Spirometri, Peak Expiratory Flow Rate
(PEFR)
Parameter: FEV1 < 80% & FEV1/FVC < 70%
— Uji Bronkodilator:
- Dilakukan pd PPOK stabil
- Pasca pemberian bronkodilator inhalasi g
perubahan FEV1 atau PEF < 20% atau 200 mL g
obstruksi irreversibel
14. Diagnosa….
— Darah Lengkap: Hb, Lekosit, Trombosit
meningkat (Polisitemia sekunder)
— Foto toraks:
- PPOK ringan g normal
- Lanjut g diafragma datar, volume paru
bertambah / hiperinflasi, barrel chest,
hiperaerasi, tear drop heart, retrosternal space
melebar, corakan bronkovaskuler meningkat,
ruang sela iga melebar
15. FOTO TORAKS :
Hiperinflasi, hiperaerasi, tear drop shape heart,
barrel chest, ruang sela iga melebar, diafragma letak
rendah & datar
16.
17. Derajat PPOK (GOLD 2009)
DERAJAT KLINIS FAAL PARU
Derajat 1
PPOK Ringan
Gejala batuk kronis dan produksi
sputum ada tetapi tidak sering.
Penderita tidak menyadari fungsi
paru mulai menurun.
FEV1/FVC < 70%
FEV1 £ 80%
Derajat 2
PPOK Sedang
Gejala sesak mulai dirasakan saat
aktivitas, disertai batuk dan
produksi sputum, penderita mulai
mencari pengobatan.
FEV1/FVC < 70%
50% < FEV1 < 80%
Derajat 3
PPOK Berat
Gejala sesak lebih berat, penurunan
aktivitas, rasa lelah dan eksaserbasi
lebih sering, kualitas hidup mulai
menurun.
FEV1/FVC < 70%
30% < FEV1 < 50%
Derajat 4
PPOK Sangat Berat
Gejala diatas ditambah tanda-tanda
gagal napas atau gagal jantung
kanan dan ketergantungan oksigen,
eksaser-basi dapat mengancam jiwa.
FEV1/FVC < 70%
FEV1 < 30% atau
FEV1 < 50% + gagal
napas kronik / gagal
jantung
25. Penatalaksanaan PPOK Stabil
— Intensitas terapi meningkat ~ berat penyakit
A. Edukasi g pahami penyakit, berhenti merokok,
mampu mengatasi keadaan gawat
B. Obat-obatan g mengurangi keluhan & komplikasi
Bronkodilator (b2 agonis, antikolinergik, methyl-
xantin)
- Terapi inhalasi lbh baik
- Pilihan tx: ketersediaan obat, respons px, ESO
- Pemberian: bila perlu atau kontinyu
- Kombinasi obat: efikasi meh & ESO mei
26. Penatalaksanaan….
2. Kortikosteroid inhalasi, diberikan bila:
- Respons (+)
- FEV1 < 50% pred
- Eksaserbasi berulang
- Kortikosteroid oral jangka panjang tdk
dianjurkan
3. Mukolitik, diberikan bila sputum kental
4. Antioksidan N-acetylcystein:
- Mengurangi frekuensi & berat eksaserbasi
27. Penatalaksanaan….
C. Oksigen:
- Jangka panjang (> 15 jam/hari) pd PPOK dg gagal
napas kronis g meningkatkan survival
- Indikasi:
- PaO2 < 55 mmHg atau SaO2 < 88% ± hiperkapni
- PaO2 55-60 mmHg atau SaO2 89% ttp ada hiper-
tensi pulmonal, edema perifer, CHF, polisitemia
(Hct > 55%)
28. Penatalaksanaan….
D. Ventilator (sulit weaning)
E. Rehabilitasi medik
Komprehensif g exercise training, konsultasi
nutrisi, edukasi g perbaikan exercise tolerance &
keluhan sesak
F. Operasi g Bulektomi & transplantasi paru
29. Penatalaksanaan
PPOK Eksaserbasi Akut
Eksaserbasi akut g perburukan gejala, berupa:
1. Sesak k
2. Produksi sputum k
3. Perubahan warna sputum (purulen)
Derajat / berat eksaserbasi:
I. Berat g 3 gejala
II. Sedang g 2 gejala
III. Ringan g 1 gejala & 1 dari URI 5 hari, Demam,
Wheezing k, Batuk k, RR / nadi k 20%
30. Penatalaksanaan….
Penyebab eksaserbasi:
Infeksi virus saluran napas atas, polusi udara,
pneumonia, gagal jantung, emboli paru,
pneumotoraks spontan, oksigenasi yg tdk tepat,
obat (diuretika, tranquilizer), penyakit metabolik
(DM, gangguan elektrolit), nutrisi jelek, stadium
akhir penyakit.