SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
KONSEP
DASAR
KEGANASAN
Oleh
Nama : Aufa Anastasya Nisriba
NIM : P07120220006
1. Kumpulan sel abnormal yang
terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh
terus menerus tidak terbatas, tidak
berkoordinasi dengan jaringan
sekitarnya dan tidak berguna bagi
tubuh
2. Neoplasma memperoleh energi
dari glycolysis anaerob
3. Susunan energi yang dipunyainya
uniform, tidak bervariasi, terutama
untuk keperluan pembelahan
(proliferasi)
4. Neoplasma dapat dibagi menurut
a.Perangai biologiknya
b.Histogenesisnya
c.Struktur histologiknya
Definisi dan pembagian
Tumor Jinak
1. Deferensiasi sel baik
(jaringan matur)
2. Simpai jelas
3. Tumbuh ekspansif
4. Tumbuh lambat
5. Metastasis (-)
6. Tidak residif
7. Jarang infeksi sekunder
8. Jarang mematikan
Tumor ganas
1. Dedeferensiasi(embrional,
anaplastil)
2. Simpai tidak jelas
3. Tumbuh infiltratif
4. Tumbuh cepat
5. Metastasis (+)
6. Residif
7. Mudah menjadi ulkus
8. Sering mematikan
A. Pembagian menurut perangai biologiknya
a. Jaringan tubuh ada 4
macam
+ Jaringan epitel
+ Jaringan otot
+ Jaringan saraf
+ Jaringan ikat.
c. Ganas
Berasal dari epitel …………..+ Carcinoma
Berasal dai mesenkhim………+Sarcoma
Contoh:
Epitel adenocarcinoma,papilocarcinoma
karsinoma sel skuamosa,
Mesenkhim fibrosarcoma, osteogenic sarcoma,chondrosarcom,
Leiomyosarcoma, liposarcoma,chondrosarcoma,mixosarcoma
b. Jinak
Berasal dari epitel …………………+ oma
Berasal dari non epitel(mesenkhim) + oma
Contoh:
epitel adenoma, papiloma
mesenkhimfibroma,chondroma,mixoma,
leiomyoma,angioma
d. Tumor campur tumor embrional,
teratoma
Contoh embrional:
Nefroblastoma(tumor Wilm)
Retinoblastoma(tumor ganas pada
retina)
Contoh teratoma:
Dibentuk oleh kombinasi ketiga lapisan
ektoderm, entoderm dan mesoderm
Teratoma imature (ganas)
Teratoma mature (jinak), Teratoma
solid
Teratoma kistik
Kista dermoid (teratoma mature,
kistik, jinak)
B.Pembagian menurut histogenesisnya.
Sarcoma Carcinoma
1.Usia muda 1.Usia lanjut
2.Lebih ganas 2.Kurang ganas
3.Metastasis -> darah 3.Metastasis -> limfe
4.Meta -> paru, hati 4.Meta -> KGB
5.Sel muda, difuse 5.tumbuh gencel-gen
menyebuk merata cel menyebuk keda
kesekitarnya lam jaringan sekitar
a.Broder’s grade I (75-100% selnya mature)
b.Broder’s grade II (50-75% selnya mature)
c.Broder’s grade III (25-50 %selnya mature)
d.Broder’s grade IV(0-25 % selnya mature)
C.Pembagian menurut struktur
histologiknya.
A. Tumbuh infiltratif
Tumbuh menyusup mencari tempat yan
lemah (locus minoris resistensiae)
B. Pembentukan tumor sekunder
1. Metastasis:
a. Aliran darah, vena dan arteri
Sarcoma lebih sering mengadakan
melalui aliran darah; sedangkan
carcinoma lebih sering mengadakan
metastasis melalui aliran limfe
b .Aliran limfe.
Carcinoma lebih sering melalui aliran
limfeKgb regional duktus
toracicus vena cava inferior jantung keseluruh tubuh
Penyebaran tumor ganas
2. Implantasi
Tumbuh dalam rongga badan ->lepas -> melekat pada dinding
rongga badan yang yang lain seolaholah
ditanam ditempat baru.
Tumor dari bibir bawah menyebar ke bibir atas
C. Faktor yang mempengaruhi kemana arahnya dan luasnya
metastasis
1.Besarnya tumor
2,Pembuluh darah dan limfe yang mensuplai dan pergi dari situ.
3.Besarnya embolus tumor
4.Daya tumor ganas mengadakan metastasis
Penyebaran tumor ganas
A. Jenis tumor
Makin ganas makin jelek prognosisnya
B. Lokasi tumor
Apabila tumor brada pada alat yang vital umpamanya didalam
jaringan otak dekat dengan pust pernafasan atau pusat
rangsangan kardiovaskuler pasti prognosinya jelek
C. Lamanya tumor berlangsung.
Makin lama tumor berada di suatu tempat, maka makin besar
kemungkinan menjadi lebih ganas dan mengadakan metastasis
D. Umur dan keadaan penderita.
Umur dan gizi penderita sangat menentukan prognosisnya.
E. Struktur Histologik
Broder’s grade IV mempunyai prognosis lebih jelek aripada
grade I atau grade II
Menentukan prognosis tumor ganas
F. Kepekaan terhadap penyinaran
Hukum Bergoni dan Tribondeau mengatakan sebagai berikut:
1.Kepekaan terhadap penyinaran bertambah
dengan tambahnya daya reproduksi dan
tambahnya anaplasi serta kwalitas
embrional tumor
2.Makin banyak “tumor bedsnya”
(pembuluh dasar tumor) makin peka
terhadap penyinaran.
3.”Residif tumor” lebih resisten terhadap
penyinaran daripada tumor primernya.
Contoh:
a.Radiosensitif: Penyakit Hodgkin, neuroblastoma, retinoblastoma
b.Redioresponsif: Basalioma, karsinoma serviks dengan pertandukan, karsinoma kulit.
c.Redioresisten:Melanoma maligna,sarkoma osteogenik. Adenocarcinoma.
Menentukan prognosis tumor ganas
G.Daya hidup tumor dengan transplantasi heterogen
Tumor yang ganas lebih mudah
tumbuh pada tempat yang heterogen
dan prognosisnya lebih jelek.
1.Teori iritasi.
Rangsangan oleh bahan karsinogenik seperti bahan tir, cat azo,
dialkyl-nitroamin yang ditemukan dalam tembakau, benzen dll
2.Teori Cohnheim.
Teori ini mengemukakan adanya sel embrional yang salah letak atau
beristirahat untuk beberapa waktu kemudian aktif tumbuh kembali
dan tidak terkontrol oleh hukum pertumbuhan jaringan normal.
3.Teori virus.
Adanya infeksi virus yang langsung bergabung dengan inti sel
sehingga merubah sifat genetik sel yang bersangkutan
4.Teori genetik
Banyak contoh timbulnya tumor yang sama pada anak kembar.
5.Teori rangsang
a. Dari luar, berhubungan dengan pekerjaan
b.Dari dalam, berhubungan dengan hormon (estrogen tumor
payudara dan rahim)
Etiologi dan karsinogenesis tumor
A. Karsinoma dapat dicegah ?
Karsinoma mulut rahim dapat dicegah dengan melakukan
sunat pada pria sebelum menikah. Karsinoma testis dapat
dicegah dengan melakukan Orchidectomy pada
criptorchismus.
B. Pemberantasan penyakit kanker dengan :
1.Pendidikan
2.Diagnosis dan terapi dini.
Pencegahan dan pemberantasan tumor
ganas.
A. Biopsi
Pengambilan jaringan tumor dengan pembiusan lokal -> pemerisaan P.A
B. Pemeriksaan darah tepi.
Pemeriksaan tumor marker dan juga dapat memonitor hasil terapi sitostatika.
C. Pemeriksaan sel yang lepas (ekfoliatif)
Pemeriksaan sitologi dengan Pap’s smear, sitologi sputum, Urine, cairan pleura, cairan peritoneum.
D. Pemeriksaan kadar hormon
a.Pemeriksaan HCG untuk choreocarcinoma
b.Fosfatase asam carcinoma prostart
c.Pemeriksaan Leucin aminopertidase  Carcinoma prostat.
Diagnosis tumor ganas
A.Tumor mesenchym.
1.Fibroma
2.Keloid
3.Fibrosarcoma
4.Neurilemmoma= Schwannoma
5.Neurofibroma von Recking hausen
6.Lipoma
7.Hemangioma
a.H.simpleks
b.H.cavernosum
c.Nevus venosus
d.Hemangio – endotelioma.
Beberapa tumor pada manusia.
B.Tumor epitel
1.Papilloma
2.Dari kulit:
a.Kemungkina karena virus atau radang;
● Verruca plana juvenilis
● Condiloma accuminata kerena rangsangan HPV
● Moluscum contagiosum
● Granuloma pyogenicum
b.Golongan lain yang dianggap Neoplasma
● Papiloma fibroepitelial
● Acantoma sel basal
● Acantoma nigricans
● Acantoma invasif
3.Dari selaput lendir (Contoh Kandung kemih) Papiloma transisional -> Carcimoma
transisional.
4.Dari dinding kista “Fibrocystic diswase of the breast”
Beberapa tumor pada manusia.
Beberapa tumor pada manusia.
5. Adenoma.
Tumor jinak berasal dari kelenjar
6. Carcinoma.
a.Epidermoid carcinoma
b.Adenocarcinoma.
C.Tumor campur.
1.Tumor embrional
2.Teratoma.
KONSEP DASAR KEGA

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a KONSEP DASAR KEGA

Tugas makalah biologi
Tugas makalah biologiTugas makalah biologi
Tugas makalah biologiRohman Efendi
 
Neoplasia(kanser)
Neoplasia(kanser)Neoplasia(kanser)
Neoplasia(kanser)Zamari
 
Bab 3 konsep dasar neoplasma sesi 1-dr,herlin RMIK POLITEKNIK BAUBAU.pptx
Bab 3 konsep dasar neoplasma sesi 1-dr,herlin RMIK POLITEKNIK BAUBAU.pptxBab 3 konsep dasar neoplasma sesi 1-dr,herlin RMIK POLITEKNIK BAUBAU.pptx
Bab 3 konsep dasar neoplasma sesi 1-dr,herlin RMIK POLITEKNIK BAUBAU.pptxHerlin14
 
Lp liposarcoma oleh siti khadijah
Lp liposarcoma oleh siti khadijahLp liposarcoma oleh siti khadijah
Lp liposarcoma oleh siti khadijahsiti_khadijee
 
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcBreast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcVina Habibah
 
Pertemuan keempat belas (a) kanker-ppt.ppt
Pertemuan keempat belas (a) kanker-ppt.pptPertemuan keempat belas (a) kanker-ppt.ppt
Pertemuan keempat belas (a) kanker-ppt.pptKelasBiologi2
 
teknis model baelajar.pptx
teknis model baelajar.pptxteknis model baelajar.pptx
teknis model baelajar.pptxnovinurfaika
 
Tumor paru
Tumor paruTumor paru
Tumor paruM Ikromi
 

Semelhante a KONSEP DASAR KEGA (20)

Kemoterapi
KemoterapiKemoterapi
Kemoterapi
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
 
Askep kista,malaria,sifilis,kanker
Askep kista,malaria,sifilis,kankerAskep kista,malaria,sifilis,kanker
Askep kista,malaria,sifilis,kanker
 
Tugas makalah biologi
Tugas makalah biologiTugas makalah biologi
Tugas makalah biologi
 
Askep kanker serviks
Askep kanker serviksAskep kanker serviks
Askep kanker serviks
 
Neoplasia(kanser)
Neoplasia(kanser)Neoplasia(kanser)
Neoplasia(kanser)
 
kelompok 7 Tumor.pptx
kelompok 7 Tumor.pptxkelompok 7 Tumor.pptx
kelompok 7 Tumor.pptx
 
Virus dan kanker
Virus dan kankerVirus dan kanker
Virus dan kanker
 
Cancer.ppt
Cancer.pptCancer.ppt
Cancer.ppt
 
Bab 3 konsep dasar neoplasma sesi 1-dr,herlin RMIK POLITEKNIK BAUBAU.pptx
Bab 3 konsep dasar neoplasma sesi 1-dr,herlin RMIK POLITEKNIK BAUBAU.pptxBab 3 konsep dasar neoplasma sesi 1-dr,herlin RMIK POLITEKNIK BAUBAU.pptx
Bab 3 konsep dasar neoplasma sesi 1-dr,herlin RMIK POLITEKNIK BAUBAU.pptx
 
Lp liposarcoma oleh siti khadijah
Lp liposarcoma oleh siti khadijahLp liposarcoma oleh siti khadijah
Lp liposarcoma oleh siti khadijah
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcBreast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
 
Keganasan
KeganasanKeganasan
Keganasan
 
Askep tiroid
Askep tiroidAskep tiroid
Askep tiroid
 
Pertemuan keempat belas (a) kanker-ppt.ppt
Pertemuan keempat belas (a) kanker-ppt.pptPertemuan keempat belas (a) kanker-ppt.ppt
Pertemuan keempat belas (a) kanker-ppt.ppt
 
Ppt karsinogenik
Ppt karsinogenikPpt karsinogenik
Ppt karsinogenik
 
teknis model baelajar.pptx
teknis model baelajar.pptxteknis model baelajar.pptx
teknis model baelajar.pptx
 
Tumor paru
Tumor paruTumor paru
Tumor paru
 

Último

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewanintan588925
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 

Último (20)

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 

KONSEP DASAR KEGA

  • 1. KONSEP DASAR KEGANASAN Oleh Nama : Aufa Anastasya Nisriba NIM : P07120220006
  • 2. 1. Kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh 2. Neoplasma memperoleh energi dari glycolysis anaerob 3. Susunan energi yang dipunyainya uniform, tidak bervariasi, terutama untuk keperluan pembelahan (proliferasi) 4. Neoplasma dapat dibagi menurut a.Perangai biologiknya b.Histogenesisnya c.Struktur histologiknya Definisi dan pembagian
  • 3. Tumor Jinak 1. Deferensiasi sel baik (jaringan matur) 2. Simpai jelas 3. Tumbuh ekspansif 4. Tumbuh lambat 5. Metastasis (-) 6. Tidak residif 7. Jarang infeksi sekunder 8. Jarang mematikan Tumor ganas 1. Dedeferensiasi(embrional, anaplastil) 2. Simpai tidak jelas 3. Tumbuh infiltratif 4. Tumbuh cepat 5. Metastasis (+) 6. Residif 7. Mudah menjadi ulkus 8. Sering mematikan A. Pembagian menurut perangai biologiknya
  • 4. a. Jaringan tubuh ada 4 macam + Jaringan epitel + Jaringan otot + Jaringan saraf + Jaringan ikat. c. Ganas Berasal dari epitel …………..+ Carcinoma Berasal dai mesenkhim………+Sarcoma Contoh: Epitel adenocarcinoma,papilocarcinoma karsinoma sel skuamosa, Mesenkhim fibrosarcoma, osteogenic sarcoma,chondrosarcom, Leiomyosarcoma, liposarcoma,chondrosarcoma,mixosarcoma b. Jinak Berasal dari epitel …………………+ oma Berasal dari non epitel(mesenkhim) + oma Contoh: epitel adenoma, papiloma mesenkhimfibroma,chondroma,mixoma, leiomyoma,angioma d. Tumor campur tumor embrional, teratoma Contoh embrional: Nefroblastoma(tumor Wilm) Retinoblastoma(tumor ganas pada retina) Contoh teratoma: Dibentuk oleh kombinasi ketiga lapisan ektoderm, entoderm dan mesoderm Teratoma imature (ganas) Teratoma mature (jinak), Teratoma solid Teratoma kistik Kista dermoid (teratoma mature, kistik, jinak) B.Pembagian menurut histogenesisnya.
  • 5. Sarcoma Carcinoma 1.Usia muda 1.Usia lanjut 2.Lebih ganas 2.Kurang ganas 3.Metastasis -> darah 3.Metastasis -> limfe 4.Meta -> paru, hati 4.Meta -> KGB 5.Sel muda, difuse 5.tumbuh gencel-gen menyebuk merata cel menyebuk keda kesekitarnya lam jaringan sekitar
  • 6. a.Broder’s grade I (75-100% selnya mature) b.Broder’s grade II (50-75% selnya mature) c.Broder’s grade III (25-50 %selnya mature) d.Broder’s grade IV(0-25 % selnya mature) C.Pembagian menurut struktur histologiknya.
  • 7. A. Tumbuh infiltratif Tumbuh menyusup mencari tempat yan lemah (locus minoris resistensiae) B. Pembentukan tumor sekunder 1. Metastasis: a. Aliran darah, vena dan arteri Sarcoma lebih sering mengadakan melalui aliran darah; sedangkan carcinoma lebih sering mengadakan metastasis melalui aliran limfe b .Aliran limfe. Carcinoma lebih sering melalui aliran limfeKgb regional duktus toracicus vena cava inferior jantung keseluruh tubuh Penyebaran tumor ganas
  • 8. 2. Implantasi Tumbuh dalam rongga badan ->lepas -> melekat pada dinding rongga badan yang yang lain seolaholah ditanam ditempat baru. Tumor dari bibir bawah menyebar ke bibir atas C. Faktor yang mempengaruhi kemana arahnya dan luasnya metastasis 1.Besarnya tumor 2,Pembuluh darah dan limfe yang mensuplai dan pergi dari situ. 3.Besarnya embolus tumor 4.Daya tumor ganas mengadakan metastasis Penyebaran tumor ganas
  • 9. A. Jenis tumor Makin ganas makin jelek prognosisnya B. Lokasi tumor Apabila tumor brada pada alat yang vital umpamanya didalam jaringan otak dekat dengan pust pernafasan atau pusat rangsangan kardiovaskuler pasti prognosinya jelek C. Lamanya tumor berlangsung. Makin lama tumor berada di suatu tempat, maka makin besar kemungkinan menjadi lebih ganas dan mengadakan metastasis D. Umur dan keadaan penderita. Umur dan gizi penderita sangat menentukan prognosisnya. E. Struktur Histologik Broder’s grade IV mempunyai prognosis lebih jelek aripada grade I atau grade II Menentukan prognosis tumor ganas
  • 10. F. Kepekaan terhadap penyinaran Hukum Bergoni dan Tribondeau mengatakan sebagai berikut: 1.Kepekaan terhadap penyinaran bertambah dengan tambahnya daya reproduksi dan tambahnya anaplasi serta kwalitas embrional tumor 2.Makin banyak “tumor bedsnya” (pembuluh dasar tumor) makin peka terhadap penyinaran. 3.”Residif tumor” lebih resisten terhadap penyinaran daripada tumor primernya. Contoh: a.Radiosensitif: Penyakit Hodgkin, neuroblastoma, retinoblastoma b.Redioresponsif: Basalioma, karsinoma serviks dengan pertandukan, karsinoma kulit. c.Redioresisten:Melanoma maligna,sarkoma osteogenik. Adenocarcinoma. Menentukan prognosis tumor ganas
  • 11. G.Daya hidup tumor dengan transplantasi heterogen Tumor yang ganas lebih mudah tumbuh pada tempat yang heterogen dan prognosisnya lebih jelek.
  • 12. 1.Teori iritasi. Rangsangan oleh bahan karsinogenik seperti bahan tir, cat azo, dialkyl-nitroamin yang ditemukan dalam tembakau, benzen dll 2.Teori Cohnheim. Teori ini mengemukakan adanya sel embrional yang salah letak atau beristirahat untuk beberapa waktu kemudian aktif tumbuh kembali dan tidak terkontrol oleh hukum pertumbuhan jaringan normal. 3.Teori virus. Adanya infeksi virus yang langsung bergabung dengan inti sel sehingga merubah sifat genetik sel yang bersangkutan 4.Teori genetik Banyak contoh timbulnya tumor yang sama pada anak kembar. 5.Teori rangsang a. Dari luar, berhubungan dengan pekerjaan b.Dari dalam, berhubungan dengan hormon (estrogen tumor payudara dan rahim) Etiologi dan karsinogenesis tumor
  • 13. A. Karsinoma dapat dicegah ? Karsinoma mulut rahim dapat dicegah dengan melakukan sunat pada pria sebelum menikah. Karsinoma testis dapat dicegah dengan melakukan Orchidectomy pada criptorchismus. B. Pemberantasan penyakit kanker dengan : 1.Pendidikan 2.Diagnosis dan terapi dini. Pencegahan dan pemberantasan tumor ganas.
  • 14. A. Biopsi Pengambilan jaringan tumor dengan pembiusan lokal -> pemerisaan P.A B. Pemeriksaan darah tepi. Pemeriksaan tumor marker dan juga dapat memonitor hasil terapi sitostatika. C. Pemeriksaan sel yang lepas (ekfoliatif) Pemeriksaan sitologi dengan Pap’s smear, sitologi sputum, Urine, cairan pleura, cairan peritoneum. D. Pemeriksaan kadar hormon a.Pemeriksaan HCG untuk choreocarcinoma b.Fosfatase asam carcinoma prostart c.Pemeriksaan Leucin aminopertidase  Carcinoma prostat. Diagnosis tumor ganas
  • 15. A.Tumor mesenchym. 1.Fibroma 2.Keloid 3.Fibrosarcoma 4.Neurilemmoma= Schwannoma 5.Neurofibroma von Recking hausen 6.Lipoma 7.Hemangioma a.H.simpleks b.H.cavernosum c.Nevus venosus d.Hemangio – endotelioma. Beberapa tumor pada manusia.
  • 16. B.Tumor epitel 1.Papilloma 2.Dari kulit: a.Kemungkina karena virus atau radang; ● Verruca plana juvenilis ● Condiloma accuminata kerena rangsangan HPV ● Moluscum contagiosum ● Granuloma pyogenicum b.Golongan lain yang dianggap Neoplasma ● Papiloma fibroepitelial ● Acantoma sel basal ● Acantoma nigricans ● Acantoma invasif 3.Dari selaput lendir (Contoh Kandung kemih) Papiloma transisional -> Carcimoma transisional. 4.Dari dinding kista “Fibrocystic diswase of the breast” Beberapa tumor pada manusia.
  • 17. Beberapa tumor pada manusia. 5. Adenoma. Tumor jinak berasal dari kelenjar 6. Carcinoma. a.Epidermoid carcinoma b.Adenocarcinoma. C.Tumor campur. 1.Tumor embrional 2.Teratoma.