Norma dan Praktik Budaya dalam Kehidupan Seksualitas
1. NORMA DAN PRAKTIK BUDAYA
DALAM KEHIDUPAN SEKSUALITAS
DAN KEMAMPUAN REPRODUKSI
DAN PRAKTIK BUDAYA DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
Dosen Pengampu:
Astri Yulia Sari Lubis, SST.,M.Kes
2. Makna seksualitas adalah bagaimana suatu masyarakat
memberikan arti terhadap pengalaman seksual yang secara nyata
ada di masyarakat. Pemaknaan subjektif tidak dapat terlepas dari
sistem kekuasaan yang memperkuat atau bahkan melegitimasi
konstruksi pengetahuan, norma, dan perilaku seksualitas.
Kebudayaan juga memiliki peran dalam penentuan makna
seksualitas, yaitu kapan seseorang dapat memulai aktivitas seksual
dan kapan menghentikannya, termasuk bagaimana
mengekspresikannya. Seksualitas memiliki makna lebih luas dan
mencakup tidak hanya seks, tapi juga gender dan persoalan relasi
kuasa.
Norma dan Praktik dalam Kehidupan
Seksualitas
3. Penggunaan istilah seksualitas berkaitan erat
dengan berbagai fenomena lain, yaitu:
1. Perkembangan berbagai bidang pengetahuan dan berbagai perilaku
individu maupun sosial
2. Seperangkat aturan dan norma yang dibentuk dan didukung oleh
lembaga agama, hukum,pendidikan, dan kesehatan
3. Perubahan-perubahan tentang bagaimana individu diarahkan untuk
memaknai dan memberi nilai pada perilaku mereka, kesenangan,
perasaan, sensasi, serta mimpi-mimpi mereka.
4. Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang luas, yaitu dimensi
biologis, sosial, psikologis, kultural, dan bahkan politik.
4. Norma dan Praktik dalam
kemampuan Reproduksi
Norma-norma dan praktik budaya dalam kehidupan
seksualitas dimana seseorang mengalami gangguan dan
keterkaitan terhadap suatu kelainan akibat trauma,
sehingga banyaknya jumlah seseorang
meningkatkatkan kehidupan seksual yang kurang di
hormati di kalangan masyarakat,baik itu melalui
pergaulan bebas di kalangan remaja, homoseksualitas,
dan bahkan kelainan kelainan seksualitas lainnya yang
banyak di langgar oleh sebagian orang.
5. Norma dan Praktik Budaya dalam
Kemampuan Reproduksi, meliputi:
Revolusi seks : seks bebas tidak untuk
menghasilkan keturunan. Jika seks
tidak untuk menghasilkan keturunan,
maka keturunan tidak harus didapat
dari hubungan seksual. Pemikiran ini
mempertajam pemahaman manusia
tentang makna prokreasi dan
seksualitas.
1. Revolusi seks
Jika lelaki dan perempuan tidak saling
melengkapi dan berpengaruh secara generatif,
maka bayi tidak harus hadir melalui persatuan
ovum dan sperma. Maka monogami yang
diangggap sebagai tempat ideal terjadinya
prokreasi tidak akan terlalu dipandang dalam
norma budaya kita. Untuk itu, kloning akan
menjadi pilihan terakhir: orang tua tunggal.
Pemikiran ini mempertajam pemahaman
tentang kesetaraan gender.
2. Gerakan feminisime
dan hak gay
6. Praktik Budaya dalam Pelayanan
Kebidanan
Dalam pemberian layanan kebidanan, Bidan haruslah berlandaskan pada fungsi
etika dan moralitas pelayanan kebidanan yang meliputi :
• Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien
• Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang
• merugikan/membahayakan orang lain
• Menjaga privacy setiap individu
• Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
• Dengan etika kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan
apa alasannya
7. Lanjutan...
• Mengarahkan pola piker seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis
suatu masalah
• Menghasilkan tindakan yang benar
• Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya
• Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik,
buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku padaumumnya
• Memfasilitasi proses pemecahan masalah etika
• Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
• Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata
cara didalam organisasi profesi
• Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yang
biasa disebut kode etik profesi.
8. Etika pelayanan apabila bidan
berada di masyarakat, yaitu sebagai
berikut :
1. Peningkatan citra bidan sebagai pemberi pelayanan yang
berkualitas, non diskriminatif, mandiri, mampu menunjukkan
kepemimpinan di masyarakat untuk tujuan kemanusian.
2. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam
menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan
reproduksi dan persalinan yang aman dan tumbuhnya
dukungan peningkatan terhadap status perempuan.
9. ● Ketika bidan melaksanakan pelayanan/praktik kebidanan
memperhatikan prinsip kerja bidan sebagai berikut :
○ Kompeten dalam pelayanan kebidanan
○ Praktik berdasarkan fakta/evidence based
○ Pengambilan keputusan yang bertanggungjawab
○ Pemakaian teknologi secara etis
○ Memahami perbedaan budaya dan etnik
○ Memberdayakan/mengajarkan untuk promosi, inform
choise dan ikut serta dalam pengambilan keputusan
○ Sabar tapi rasional
○ Bersahabat dengan perempuan, keluarga dan masyarakat.
10. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
DO YOU HAVE ANY
QUESTIONS?
THANKS!