1. Berhasilkah Latihan Kita?
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa, QS:2:183
Sesuai ayat di atas bahwa shaum Ramadhan mempunyai tujuan utama yakni membentuk insan yang taqwa.
Ramadhan merupakan bulan latihan untuk meciptakan insan yang mutaqin. Di bulan Ramadhan ini ada
beberapa ibadah yang rutin kita laksanakan diantaranya :
1, Yang utama adalah shaum Ramadhan
2. Shalat fardlu dan sunat
3. Qiamul lail (tarawih)
4. Banyak membaca Al-Quran
5. Banyak beridikir
6. Zakat dan sedekah
7. Selalu menjaga dari perbuatan maksiat
Dari ketujuh kegiatan tersebut mungkin insya Allah dapat melaksanakan di bulan Ramadhan karena pahala
yang berlipat ganda. Akan tetapi kita tak boleh lengah pasca Ramadhan dengan menghentikan rutinitas
Ramadhan tersebut.
Supaya kita tetap istiqomah dan mendapat predikat lulus diklat maka ada beberapa hal yang perlu kita lakukan
di bulan-bulan setelah Ramadhan ini diantaranya:
1. Perbanyak shaum shunat diawali dengan shaum 6 hari di bulan Sawwal sesuai sabda Nabi Saw :
Barangiapa saja yang berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya dengan puasa enam hari pada
bulan Syawal, ia seperti berpuasa sepanjang masa. (HR Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibn Majah, an-
i
Nasa’i, Ahmad, ad-Darimi, al-Baihaqi dan Ibn Hibban)
Kemudian diikuti dengan shaum-shaum sunnah lainnya seperti shaum senin-kamis, shaum pertengahan
bulan hijriyah dan lain-lain
2. Menunaikan shalat fardlu tepat waktu diikuti shalat rawatib
Seseuai sabda hadits yang artinya:
Dari Ibnu Mas`ud RA berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw: “Apakah amalan yg paling afdhal?”,
beliau bersabda: “Shalat pd waktunya”, aku berkata kembali: “Kemudian apa?”, beliau bersabda:
2. “Berbakti kepada kedua orang tua”, kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berjihad fi sabilillah”. Ibnu Mas’ud
berkata: Rasulullah Sawtelah menyampaikannya kepadaku secara langsung, jikalau aku meminta
tambahan nasehat lagi niscaya beliau menambahnya. Muttafaq ’alaih. [Muttafaq alaih diriwayatkan oleh
ii
Bukhari no hadist :527 & Muslim no hadist: 85]
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radliallahu ‘anhu dia berkata:
“Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu „alaihi wasallam berupa shalat sunnat
sepuluh raka‟at yaitu; dua raka‟at sebelum shalat zuhur, dua raka‟at sesudahnya,
dua raka‟at sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka‟at sesudah shalat isya‟
di rumah beliau, dan dua raka‟at sebelum shalat subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937,
1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729)
Dalam sebuah riwayat keduanya, “Dua rakaat setelah jumat.”
Dalam riwayat Muslim, “Adapun pada shalat maghrib, isya, dan jum‟at, maka Nabi r
mengerjakan shalat sunnahnya di rumah.”iii
3. Rutinkan shalat Tahajjud
Sesuai firman Allah SWT:
dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.
dan Katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku
secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
(QS:17:79-80)
[866] Maksudnya: memohon kepada Allah supaya kita memasuki suatu ibadah dan selesai daripadanya
dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan serta bersih dari ria dan dari sesuatu yang merusakkan
pahala. ayat ini juga mengisyaratkan kepada Nabi supaya berhijrah dari Mekah ke Madinah. dan ada juga
yang menafsirkan: memohon kepada Allah s.w.t. supaya kita memasuki kubur dengan baik dan keluar
daripadanya waktu hari-hari berbangkit dengan baik pula.
4. Perbanyak baca Al-Quran minimal setiap ba’da shalat
3. 29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan
sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
30. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri[1259].
[1259] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti:
Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang
menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan
ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama
surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para
Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak
percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka
cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
5. Memperbanyak Dzikrullah melalui tahlil, tasbih, tahmid, dan takbir minimal setelah shalat 5 waktu iv
.
Nabi Shallallahu‟alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang membaca: “Maha Suci Allah dan aku
memujiNya” dalam sehari seratus kali, maka kesalahannya dihapus sekalipun seperti buih air laut.”
.
Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca: Laailaaha illallaah wahdahu
laa syariika lahu lahulmulku walahulhamdu wahuwa „alaa kulli syaiin qadiir, sepuluh kali, maka dia seperti
orang yang memerdekakan empat orang dari keturunan Ismail.”
.
Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam bersabda: “Dua kalimat yang ringan di lidah, pahalanya berat di
timbangan (hari Kiamat) dan disenangi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah: Subhaanallaah wabi-
hamdih, subhaanallaahil „azhiim.”
.
Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, apabila aku membaca: „Subhaanallah
walhamdulillaah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar‟. Adalah lebih senang bagiku dari apa yang disinari
oleh matahari terbit.”
))
Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam bersabda: “Apakah seseorang di antara kamu tidak mampu
mendapatkan seribu kebaikan tiap hari?” Salah seorang di antara yang duduk bertanya: “Bagaimana di
antara kita bisa memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?” Rasul bersabda: “Hendaklah dia membaca
seratus tasbih, maka ditulis seribu kebaikan baginya atau seribu kejelekannya dihapus.”
.
“Barangsiapa yang membaca: Subhaanallaahi „azhiim wabihamdih, maka ditanam untuknya sebatang
pohon kurma di Surga.”
))
Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam bersabda: “Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan
perbendaharaan Surga?” “Aku berkata: “Aku mau, wahai Rasulullah!” Rasul berkata: “Bacalah: Laa haula
walaa quwwata illaa billaah.”
.
4. Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam bersabda: “Perkataan yang paling disenangi oleh Allah adalah
empat: Subhaanallaah, Alhamdulillaah, Laa ilaaha illallaah dan Allaahu akbar. Tidak mengapa bagimu
untuk memulai yang mana di antara kalimat tersebut.”
.
Seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam, lalu berkata: „Ajari aku dzikir
untuk aku baca!‟ Rasul Shallallahu‟alaihi wasallam bersabda: „Katakanlah: Tidak ada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah
yang banyak. Maha Suci Allah, Tuhan sekalian alam dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah
Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.‟ Orang Badui itu berkata: „Kalimat itu untuk Tuhanku, mana yang
untukku?‟ Rasul bersabda: „Katakanlah: Ya Allah! Ampunilah aku, belas kasihanilah aku, berilah petunjuk
kepadaku dan berilah rezeki kepadaku.”
.
Seorang laki-laki apabila masuk Islam, Nabi Shallallahu‟alaihi wasallam mengajarinya shalat, kemudian
beliau memerintahkan agar berdoa dengan kalimat ini: „Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku,
berilah petunjuk kepadaku, melindungi (dari apa yang tidak kuinginkan) dan berilah rezeki kepadaku.” [10]
.
Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca: Alhamdulillaah. Sedang dzikir yang terbaik adalah: Laa
Ilaaha Illallaah.”
.
Kalimat-kalimat yang baik adalah: “Subhaanallaah, walhamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar,
walaa haula walaa quwwata illaa billaah.” ]
6. Peduli sesama melaui Zakat, infaq dan shodaqoh
Seorang yang membayar zakat karena keimanannya nicaya akan memperoleh kebaikan yang
banyak. Allah SWT berfirman : "Pungutlah zakat dari sebagian kekayaan mereka dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka". (QS : At-Taubah : 103)
Pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq, termasuk juga hukum dan ketentuan-
ketentuannya. Hanya saja shadaqoh mempunyai makna yang lebih luas lagi dibanding infaq. Jika
infaq berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut juga hal yang
bersifat nonmateriil.Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan : "jika
tidak mampu bersedekah dengan harta, maka membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil,
berhubungan suami-istri, atau melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar adakah sedekah".
Dalam hadist Rasulullah memberi jawaban kepada orang-orang miskin yang cemburu terhadap
orang kaya yang banyak bershadaqah dengan hartanya, beliau bersabda : "Setiap tasbih adalah
shadaqah, setiap takbir shadaqah, setiap tahmid shadaqah, setiap amar ma'ruf adalah
shadaqah, nahi munkar shadaqah dan menyalurkan syahwatnya kepada istri shadaqah". (HR.
Muslim)
7. Berusaha menjauhi dari perbuatan maksiat/dosa baik dosa kecil apalagi dosa besar
maksiat adalah perbuatan dosa dalam bentuk zhalim (aniaya) terhadap diri sendiri. artinya
perbuatan itu sebagian besar akan merugikan diri sendiri. maksiat seperti jurang yang setiap
5. manusia dapat saja terjatuh di dalamnya. ditambah lagi daya dorongnya bukan hanya berasal
dari diri, tetapi juga dari waswas syetan.
Untuk masalah dosa dapat di baca di http://www.alkhoirot.net/2012/03/dosa-besar-dalam-
islam.html
Semoga tulisan ini bermanfaat
i
http://hizbut-tahrir.or.id/2007/10/01/keutamaan-shaum-syawal/
ii
http://www.rahasiasunnah.com/640/
iii
http://al-atsariyyah.com/pembahasan-lengkap-shalat-sunnah-rawatib.html
iv
http://ibnuabbaskendari.wordpress.com/2010/01/19/keutamaan-tasbih-tahmid-tahlil-dan-takbir/