Prinsip kerja rangkaian relay sederhana adalah sebagai berikut:- Relay diberi tegangan input melalui terminal coilnya menggunakan sumber tegangan (baterai). - Bila tegangan input diberikan, akan mengalirkan arus listrik pada coil relay. - Arus listrik yang mengalir pada coil akan menimbulkan medan magnet. - Medan magnet yang dihasilkan akan menarik armature/besi yang ada di dalam relay. - Ketika armature tertarik, a
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kontrol elektromekanik dan elektronik yang menggunakan relay. Relay adalah komponen elektronika berupa saklar yang dioperasikan menggunakan listrik dan terdiri dari dua bagian utama yaitu coil dan saklar. Relay berfungsi sebagai saklar listrik dan memiliki fungsi seperti mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan tegangan rendah, fungsi logika, dan penundaan waktu. Prinsip kerjanya
Semelhante a Prinsip kerja rangkaian relay sederhana adalah sebagai berikut:- Relay diberi tegangan input melalui terminal coilnya menggunakan sumber tegangan (baterai). - Bila tegangan input diberikan, akan mengalirkan arus listrik pada coil relay. - Arus listrik yang mengalir pada coil akan menimbulkan medan magnet. - Medan magnet yang dihasilkan akan menarik armature/besi yang ada di dalam relay. - Ketika armature tertarik, a
Semelhante a Prinsip kerja rangkaian relay sederhana adalah sebagai berikut:- Relay diberi tegangan input melalui terminal coilnya menggunakan sumber tegangan (baterai). - Bila tegangan input diberikan, akan mengalirkan arus listrik pada coil relay. - Arus listrik yang mengalir pada coil akan menimbulkan medan magnet. - Medan magnet yang dihasilkan akan menarik armature/besi yang ada di dalam relay. - Ketika armature tertarik, a (20)
Prinsip kerja rangkaian relay sederhana adalah sebagai berikut:- Relay diberi tegangan input melalui terminal coilnya menggunakan sumber tegangan (baterai). - Bila tegangan input diberikan, akan mengalirkan arus listrik pada coil relay. - Arus listrik yang mengalir pada coil akan menimbulkan medan magnet. - Medan magnet yang dihasilkan akan menarik armature/besi yang ada di dalam relay. - Ketika armature tertarik, a
2. Pengertian Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar atau switch yang
dioperasikan menggunakan listrik.
Relay juga biasa disebut sebagai
komponen elektromekanikal
yangterdiri dari dua bagian
utama yaitu coil atau
elektromagnet dan saklar atau
mekanikal
3. Fungsi Relay
Seperti yang telah di jelaskan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai saklar elektrik, namun
jika di aplikasikan ke dalam rangkaian elektronika, relay memiliki beberapa fungsi yang cukup
unik. Berikut beberapa fungsi saat di aplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.
1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan signal tegangan
rendah.
2. Menjalankan logic function atau fungsi logika.
3. Memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu.
4. Melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau kelebihan tegangan.
4. Prinsip Kerja Relay
Prinsip kerja Relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai penggerak
kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil atau low
power, dapat menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih
tinggi.
Pada dasarnya relay mempunyai 4 komponen dasar Yaitu :
1. Elektromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Kontak (Sakelar)
4. Spring
5. Prinsip Kerja Relay
Pada dasarnya relay mempunyai 4
komponen dasar Yaitu :
1. Elektromagnet (Coil)
2. Armature
3. Terminal Kontak (Sakelar)
4. Spring
6. Prinsip Kerja Relay
Terminal kontak Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
● Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
● Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)
Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan
Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :
● Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
● Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)
7. Prinsip Kerja Relay
Berdasarkan gambar dan keterangan komponen di atas maka relay bekerja dimana,
sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk
mengendalikan Besi tersebut.
Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi
baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi
barunya (NO).
Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau
tidak terhubung.
Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC).
8. Keuntungan Relay
Kalau membaca penjelasan fungsi dan pengertian relay sebelumnya, kita sebenarnya
sudah bisa menyimpulkan apa saja keuntungan yang bisa didapat dari pemakaian relay.
Diantaranya adalah:
1. Relay dapat memakai arus listrik kecil untuk mengendalikan alat yang memiliki arus
listrik besar
2. Dengan sebuah sinyal kontrol, relay bisa mengendalikan lebih dari satu kontak
komponen
3. Relay bisa mengaktifkan atau menonaktifkan peralatan yang sulit, bahkan tidak bisa
dijangkau
4. Relay dapat mengamankan, atau mengisolasi bahaya tegangan tinggi dari manusia.
Karena rangkaian tegangan tinggi dikendalikan secara perantara oleh relay melalui
tegangan rendah
9. Jenis-jenis Relay
1. Relay Elektromagnetik
Jenis relay elektromagnetik dibangun menggunakan
komponen listrik, magnetik dan mekanik, serta
memiliki kotak mekanis dan coil operasi.
Sehingga ketika coil mulai diaktifkan oleh sistem
supply, kontak mekanis akan terbuka dan tertutup.
10. Jenis-jenis Relay
2. Solid State Relay (SSR)
Solid state relay (SSR) memanfaatkan komponen solid
state dalam melakukan operasi switching tanpa ada yang
dipindahkan.
Hal ini dikarenakan energi yang dihasilkan lebih jauh besar
dari pada dengan energi kontrol. Jika dibandingkan
dengan relay elektromagnetik, SSR ini memiliki daya jauh
lebih tinggi.
11. Jenis-jenis Relay
3. Relay Termal
Seperti namanya, relay jenis ini didasarkan pada efek panas,
artinya suhu mengalami kenaikan dari batas, dengan
mengarahkan kontak dari satu posisi ke posisi lainnya.
Relay termal digunakan terutama pada perlindungan motor yang
terdiri dari elemen bimetal seperti sensor suhu dan kontrol.
Aplikasi Relay Thermal ini pada pengaman motor Listrik
12. Jenis-jenis Relay
4. Reed Relay
Bagi yang belum mengetahui mengenai reed relay, pada umumnya
terdiri dari sepasang strip magnetik, dan disegel pda tabung gelas.
Sedangkan reed memiliki peran sebagai angker dan pisau kontak. Medan
magnet yang terdapat pada coil melilit tabung, sehingga reed bergerak,
dan operasi switching terjadi.
Aplikasinya untuk sensor jendela pada rumah
13. Jenis-jenis Relay
Relay Berdasar Pole dan Throw
- DPST (Double Pole Single Throw)
- SPST (Single Pole Single Throw)
- SPDT (Single Pole Double Throw)
- DPDT (Double Pole Double Throw)
- 3PDT (Three Pole Double Throw)
- 4PDT (Four Pole Double Throw)
14. Jenis-jenis Relay
Berdasar Posisi Kontak Awalnya
Berdasarkan posisi awal dari kontak pointnya, Relay dibagi menjadi dua
yaitu :
Relay Type Normally Close (NC)
Tipe Relay yang satu ini merupakan relay yang pada kondisi awal
sebelum diaktifkan berada pada posisi terhubung atau menutup
(close).
Relay Type Normally Open (NO)
Tipe Relay Normally Open adalah merupakan relay yang pada kondisi
awal sebelum diaktifkan berada pada posisi terputus atau terbuka
(open).
15. Jenis-jenis Relay
Berdasar jenis supply tegangan coil
AC (Alternating Curent)
Relay ini manggunakan Arus AC untuk menciptakan gaya
elektromagnetik untuk menarik armature
DC (Direct Curent)
Relay ini manggunakan Arus DC untuk menciptakan gaya
elektromagnetik untuk menarik armature
16. Spesifikasi Relay
Spesifikasi Relay umumnya adalah tegangan input 5 VDC, 12 VDC atau 48 VDC. Untuk common dan NO NC
umumnya 220 vac dengan arus kerja 10 A.
Menggunakan Relay
Untuk menggunakan relay kita perlu memastikan arus dan tegangan yang akan melalui terminal NO NC dan
common nya. Dan beban relay apakah untuk motor atau untuk lampu. Berikut salah satu spesifikasi tipe
relay: 5VDC-SL-C
Tegangan coil: DC 5V
Struktur: Sealed type
Sensitivitas coil: 0.36W
Tahanan coil: 60-70 ohm
Kapasitas contact: 10A/250VAC, 10A/125VAC, 10A/30VDC, 10A/28VDC
Ukuran: 196154155 mm
Jumlah pin: 5
Usia electrikal: 100,000x
Usia mekanikal: 10,000,000x
17. Spesifikasi Relay
Berikut cara pemilihan jenis relay untuk dipakai ketika ingin menjalankan suatu fungsi tertentu:
1. Jumlah dan jenis kontak (NO, NC, Chang-over)
2. Rating kontak (kemampuan arus kontak)
3. Rating tegangan dari kontak
4. Tegangan coil
5. Jenis kemasan
6. Cara pemasangan (soket, rel dll)
7. Waktu switching (jika kecepatan diperlukan)
8. Proteksi kontak dan coil
9. Isolasi antara kontak dengan coil dan sebagainya.