3. Insiden Appendicitis dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Dilaporkan bahwa sekitar 20% dari seluruh jumlah penduduk di
Indonesia mengalami appendicitis dan mengalami peningkatan
pada tahun 2009 menjadi 30%. Insiden serupa terjadi di provinsi
Jambi dimana peningkatan terjadi dari jumlah 287 di tahun 2009
menjadi 290 di tahun 2010. Angka kejadian Appendicitis
berbanding lurus dengan kejadian appendectomy. Berdasarkan
data yang didapat dari Rekam Medik Rumah Sakit Umum
Daerah Jambi, ditemukan jumlah kasus appendectomy 98 kasus
meningkat menjadi 115 kasus pada tahun 2010
7. ETIOLOGI
• Inflamasi akut pada apendiks dan edema
• Ulserasi pada mukosa
• Obstruksi pada colon oleh fecalit (feses yang keras)
• Pemberian barium
• Berbagai macam penyakit cacing
• Tumor atau benda asing
• Striktur karena fibrosis pada dinding usus
8. Fekalit, tumor, benda asing
sumbatan
Inflamasi / edema
Tekanan intraluminal
meningkat
Nyeri
Apendik terisi pus
Aliran arteri terganggu
Infark dinding apendik
Ganggren (A.
Ganggrenosa)
Dinding rapuh dan
pecah
A. Perforasi
Peradangan
Meluas ke
peritoneum
setempat
A. Supuratif
akut
9. Menurut Corwin (2009) manifestasi klinis apendiksitis adalah:
Awitan mendadak atau secara bertahap nyeri difus didaerah
epigastrium atau periumblikus sering terjadi
Dalam beberapa jam, nyeri menjadi lebih terlokalisasi dan
dapat dijelaskan sebagai NT didaerah kuadran kanan bawah
abdomen
Nyeri lepas (nyeri yang timbul sewaktu tekanan dihilangkan
dari bagian yang sakit)
Demam
Mual dan muntah
10. Pemeriksaan diagnostik
1. Tes rectal : Hasil teraba benjolan dan penderita merasa nyeri pada daerah
prolitotomi
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. leukositosis (lebih dari 12. 000 mm3)
b. C-rective protein (CRP) pertanda respon inflamasi akut dengan nilai
sensitifitas dan spesifsitas CRP cukup tingg, yaitu 80-90 % dan lebih dari
90 %
c. Hb (hemoglobin) nampak normal
d. LED meningkat pada keadaan apendiksitis infiltrate
e. Urinalisis normal, tetapi eritrosit, leukosit mungkin ada
3. Foto abdomen dapat menunjukkan adanya pengerasan material pada apendiks
(fekalit), ileus terlokalisir. Pada keadaan perforasi ditemukan adanya udara
bebas dalam diafragma
11. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
2. Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedahan
dilakukan
3. Analgetik untuk merdakan nyeri
4. Apendektomi (pembedahan untuk mengangkat apendiks)
dilakukan segera munkin untuk menurunkan resiko
perforasi