Percobaan transistor bertujuan untuk mengetahui besar konstanta penguatan arus hFE dan karakteristik transistor. Diperoleh hasil bahwa nilai hFE berubah-ubah bergantung pada besar Ib, dimana semakin besar Ib maka nilai hFE semakin kecil. Karakteristik transistor menunjukkan bahwa Ic akan semakin besar dengan kenaikan tegangan.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Cara Kerja dan Karakteristik Transistor
1. Abstrak- Percobaan transistor bertujuan untuk
mengetahui besar konstanta penguatan arus hFE dan
karakteristik transistor melalui perbandingan antara
(Ic) dan tegangan antara kolektor dan emitor
(VCE).Dilakukan dengan cara dipersiapkan alat dan bahan
Transistor BD139, VR1 (potensiometer atau resistor
variabel) 50k Ω, VR2 (potensiometer atau resistor
variabel) 100k Ω, Power supply DC 4 volt, Kabel
dengan penjepit buaya, Voltmeter DC, Amperemeter
DC.Lalu alat dirangkai setelah itu diatur supaya tegangan
V nol lalu diatur VR1 dan dihasilkan Ib (A1) sebesar 1 mA,
lalu diputar VR2 sebanyak 20 kali sesuai kenaikan V dan
dicata kenaikan V dan Ic (A2) yang dihasilkan dan
percobaan diulangi untuk Ib 3 mA dan 5 mA. Dan dari
praktikum ini dihasilkan bahwa konstanta penguatan
arus itu nilainya berubah-ubah bergantung besar nilai
Ib dan Ic semakin besar Ib maka nilai hFE semakin
kecil. Dan untuk karakteristik transistor didapatkan
bahwa semakin naik tegangan maka Ic semakin besar.
Kata kunci - arus, penguat arus,tegangan, transistor.
I. PENDAHULUAN
angkaian pada umumnya terdiri atas berbagai
komponen misal hambatan, kapasitor maupun
induktor. Namun ada satu ketika terdapat sebuah
rangkaian yang terdiri atas dari sumber tegangan kecil
dengan sebuah hambatan misal lampu. Lampu tersebut
memiliki batas tegangan besar agar bisa menyala
sehingga secara otomatis lampu itu tidak menyala namun
terdapat solusi yakni dengan menggunakan transistor.
Transistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari
bahan semikonduktor dan terdiri dari dua macam yakni
transistor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan
(Field Effect Transistor-FET)[2]. Dan fungsi utama
transistor yakni sebagai penguat atau sakar. Pada rangkai
tadi transistor digunakan sebagai penguat tegangan
dengan menambahkan tegangan dari sumber lain yang
lebih besar agar rangkaian tadi bisa memenuhi tegangan
batas yang disyaratkan lampu tadi.
Pada umunya bentuk transistor terdiri atas tiga
komponen yakni Emitor (E), Basis (B), dan Kolektor (C).
Pada umumnya terdapat dua jenis transistor yakni tipe
pnp atau npn yakni berdasarkan bada sususnan
semikonduktor tipe n dan p [1]. Dan keduanya memiliki
perbedaan arah arus seperti gambar berikut.
Gambar 1. Transistor (a) npn (b) pnp
[3].
Tujuan dari percobaan ini yakni untuk mengetahui
besar konstanta penguatan arus hFE dan karakteristik
transistor melalui perbandingan antara (Ic) dan tegangan
antara kolektor dan emitor (VCE).
II. METODE
Langkah awal yang dilakukan yakni disiapkan
lata dan bahan diantaranya Transistor BD139, VR1
(potensiometer atau resistor variabel) 50k Ω, VR2
(potensiometer atau resistor variabel) 100k Ω, Power
supply DC 4 volt, Kabel dengan penjepit buaya,
Voltmeter DC, Amperemeter DC. Setelah itu alat
dirangkai seperti gambar berikut.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
ayaDari percobaan diatas di dapatkan untuk
Gambar 2. Rangkaian Alat
Setelah itu, Diatur tegangan VR1 dan VR2 pada
posisi 0 V. Lalu diputar VR1 sehingga pada A1 timbul
arus IB sebesar 1 mA. Lalu diputar VR2 dan amati
perubahan A2 dan V. Dilakukan pemutaran sebanyak 20
kali pemutaran VR2 dengan acuan kenaikan V. Kemudian
dicatat kenaikan Ic setiap kenaikan V pada tiap-tiap
pemutaran VR2. Setelah itu dibuat grafik dari hasil
pembacaan A2 dan V dengan A2 pada sumbu y dan V
pada sumbu x. Lalu diulangi langkah diatas dengan
diatur A1 dengan variasi 3 mA, 5mA.
Setelah data A2 dan V2 di plotkan untuk
perhitungan konstanta Penguat arus yakni dengan
persamaan
C
B
I
I
.................................................(1)
R
Transistor (D3)
Aris Widodo, Su’udi,Endarko
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: aris.prof@yahoo.co.id
2. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan di atas didapatkan data Ic=A2 dan V
setiap pemutaran potensiometer VR2 sebanyak 20 kali
pada setiap variasi Ib yakni sebagai berikut
Tabel 1. Hasil Data Percobaan
Ib = 1 mA Ib = 3 mA Ib = 5 mA
V
(volt)
Ic
(mA)
V
(volt)
Ic
(mA)
V
(volt)
Ic
(mA)
0,001 0,03 0,001 0,03 0,001 -0,03
0,002 0,08 0,002 0,05 0,002 0,03
0,003 0,09 0,003 0,15 0,003 0,08
0,004 0,26 0,004 0,22 0,004 0,17
0,005 0,36 0,005 0,34 0,005 0,28
0,006 0,44 0,006 0,4 0,006 0,36
0,007 0,53 0,007 0,47 0,007 0,43
0,008 0,58 0,008 0,56 0,008 0,48
0,009 0,61 0,009 0,61 0,009 0,52
0,01 0,8 0,01 0,73 0,01 0,74
0,011 0,82 0,011 0,82 0,011 0,8
0,012 0,92 0,012 0,92 0,012 0,92
0,013 1,07 0,013 1,02 0,013 1,01
0,014 1,11 0,014 1,13 0,014 1,1
0,015 1,23 0,015 1,19 0,015 1,23
0,016 1,27 0,016 1,31 0,016 1,3
0,017 1,4 0,017 1,39 0,017 1,46
0,018 1,49 0,018 1,46 0,018 1,48
0,019 1,59 0,019 1,52 0,019 1,55
0,02 1,6 0,02 1,64 0,02 1,61
Setelah itu dari data diatas dihitung nilai
konstanta penguat arus (hFE) dengan persamaan (1)
sehingga didapat data sebagai berikut
Tabel 2. Nilai Konstanta Penguat Arus (hFE/β)
V
(volt)
Ib = 1 mA Ib = 3 mA Ib = 5 mA
Ic hFE Ic hFE Ic hFE
0,001 0,03 0,03 0,03 0,010 -0,03 -0,006
0,002 0,08 0,08 0,05 0,017 0,03 0,006
0,003 0,09 0,09 0,15 0,050 0,08 0,016
0,004 0,26 0,26 0,22 0,073 0,17 0,034
0,005 0,36 0,36 0,34 0,113 0,28 0,056
0,006 0,44 0,44 0,4 0,133 0,36 0,072
0,007 0,53 0,53 0,47 0,157 0,43 0,086
0,008 0,58 0,58 0,56 0,187 0,48 0,096
0,009 0,61 0,61 0,61 0,203 0,52 0,104
0,01 0,8 0,8 0,73 0,243 0,74 0,148
0,011 0,82 0,82 0,82 0,273 0,8 0,160
0,012 0,92 0,92 0,92 0,307 0,92 0,184
0,013 1,07 1,07 1,02 0,340 1,01 0,202
0,014 1,11 1,11 1,13 0,377 1,1 0,220
0,015 1,23 1,23 1,19 0,397 1,23 0,246
0,016 1,27 1,27 1,31 0,437 1,3 0,260
0,017 1,4 1,4 1,39 0,463 1,46 0,292
0,018 1,49 1,49 1,46 0,487 1,48 0,296
0,019 1,59 1,59 1,52 0,507 1,55 0,310
0,02 1,6 1,6 1,64 0,547 1,61 0,322
Setelah didapatkan nilai konstanta penguatan
arus maka diplotkan antara A2 (Ic) sebagai sumbu y dan
V sebagai sumbu x dan dihasilkan gambar sebagai
berikut.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan rangkain seri
RLC arus bolak balik yakni lampu pijar pada AC
Dari data yang diperoleh pada tabel (1)
didapatkan bahwa ternyata pada setiap kenaikan Ib maka
nilai Ic semakin menurun hal ini dikarenakan sesuai
dengan formula (1) bahwa perbandingan nilai Ic dan Ib
berbanding terbalik sehingga data yang dihasilkan akan
memiliki besar yang berlawanan yakni Ib besar maka Ic
kecil.kalau secara fisis dapat diartikan bahwa ketika
terdapat I di basis yang besar maka arus yang mengalir di
Ic ke emitor maka akan kecil karena arus dari Ib yang
mengalir ke emitor bukan arus dari Ic . sehingga di
ibaratkan sebagai air yang mengalir dalam satu pipa
ketika Ib kecil maka pipa itu dipenuhi oleh aliran dari Ic.
Dari tabel (2) didapatkan bawha konstanta
penguat arus dalam 2 hal kejadian yakni pada setiap
kenaikan tegangan dan yang terpenting yakni pada setiap
kenaikan pada Ib maka nilai konstanta penguat arus (hFE)
berbeda hasilnya. Untuk fenomena pertama pada setiap
kenaikan tegangan ternyata nilai konstanta penguatan
arus akan naik sejalan dengan kenaikan tegangan dalam
menghasilkan kenaikan arus Ic hal ini dikarenakan
semakin besar tegangan dapat diartikan maka semakin
besar beda potensial sehingga posisi emitor menuju kutub
3. negatif maka akan semakin negatif sehingga perpindahan
elektron maka semakin besar menuju kutub positif
sehingga arus sebagai perpindahan elektron maka akan
semakin besar. Dan hubungan dengan arus Ic yang besar
dengan nilai Ib yang tetap pada kondisi variasi pertama
maka akan menghasilkan nilai hFE semkain besar karena
Ic yang dihasilkan semakin besar. Untuk kondisi kedua
yakni kondisi dimana hFE pada Ib berbeda menghasilkan
nilai yang berbeda dan menurut tabel (2) ternyata
kenaikan Ib menghasilkan konstanta penguat arus lebih
kecil kalau ditinjau secara matematis berdasarkan
persamaan (1) memang benar karenan ketika Ib besar
maka Ic akan kecil karena bebanding terbalik.
Untuk analisa grafik ternyata sesuai dengan data
pada tabel (1) yakni ternyata Ic terus naik sebanding
dengan kenaikan tegangan dan apabila dihubungkan
dengan grafik karakterisitik penguatan arus yakni pada
suatu saat maka akan dihasilkan dimana Ic akan bernilai
konstan namun pada grafik ini ternyata hal itu belum
tercapai hal ini dikarenakan Ic masih terus naik dan terus
penyebab utamanya karena Ib terlalu besar sehingga arus
yang mengalir dari Ic belum mencapai maksimum
sehingga akan terus naik untuk memenuhi syarat batas Ib
yang bernilai besar tadi . Dan juga sesuai dengan cara
kerja transistor bahwa Ic akan maks jika Ib min sesuai
dengan analogi kran air tadi.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan transistor yakni yang
pertama bahwa konstanta penguatan arus itu nilainya
berubah-ubah bergantung besar nilai Ib dan Ic semakin
besar Ib maka nilai hFE semakin kecil. Dan untuk
karakteristik transistor didapatkan bahwa semakin naik
tegangan maka Ic semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Millman, Integrated Electronics. USA: Mc Graw Hill,2001.
[2] Sutrisno,Elektronika Teori dasar dan penerapannya. Bandung:
penerbit ITB,1986.
[3] S. Amos, Principles of Transistor Circuits 9th Ediition.
Boston:Newnes,2000.