SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 3
Baixar para ler offline
Abstrak- Percobaan transistor bertujuan untuk
mengetahui besar konstanta penguatan arus hFE dan
karakteristik transistor melalui perbandingan antara
(Ic) dan tegangan antara kolektor dan emitor
(VCE).Dilakukan dengan cara dipersiapkan alat dan bahan
Transistor BD139, VR1 (potensiometer atau resistor
variabel) 50k Ω, VR2 (potensiometer atau resistor
variabel) 100k Ω, Power supply DC 4 volt, Kabel
dengan penjepit buaya, Voltmeter DC, Amperemeter
DC.Lalu alat dirangkai setelah itu diatur supaya tegangan
V nol lalu diatur VR1 dan dihasilkan Ib (A1) sebesar 1 mA,
lalu diputar VR2 sebanyak 20 kali sesuai kenaikan V dan
dicata kenaikan V dan Ic (A2) yang dihasilkan dan
percobaan diulangi untuk Ib 3 mA dan 5 mA. Dan dari
praktikum ini dihasilkan bahwa konstanta penguatan
arus itu nilainya berubah-ubah bergantung besar nilai
Ib dan Ic semakin besar Ib maka nilai hFE semakin
kecil. Dan untuk karakteristik transistor didapatkan
bahwa semakin naik tegangan maka Ic semakin besar.
Kata kunci - arus, penguat arus,tegangan, transistor.
I. PENDAHULUAN
angkaian pada umumnya terdiri atas berbagai
komponen misal hambatan, kapasitor maupun
induktor. Namun ada satu ketika terdapat sebuah
rangkaian yang terdiri atas dari sumber tegangan kecil
dengan sebuah hambatan misal lampu. Lampu tersebut
memiliki batas tegangan besar agar bisa menyala
sehingga secara otomatis lampu itu tidak menyala namun
terdapat solusi yakni dengan menggunakan transistor.
Transistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari
bahan semikonduktor dan terdiri dari dua macam yakni
transistor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan
(Field Effect Transistor-FET)[2]. Dan fungsi utama
transistor yakni sebagai penguat atau sakar. Pada rangkai
tadi transistor digunakan sebagai penguat tegangan
dengan menambahkan tegangan dari sumber lain yang
lebih besar agar rangkaian tadi bisa memenuhi tegangan
batas yang disyaratkan lampu tadi.
Pada umunya bentuk transistor terdiri atas tiga
komponen yakni Emitor (E), Basis (B), dan Kolektor (C).
Pada umumnya terdapat dua jenis transistor yakni tipe
pnp atau npn yakni berdasarkan bada sususnan
semikonduktor tipe n dan p [1]. Dan keduanya memiliki
perbedaan arah arus seperti gambar berikut.
Gambar 1. Transistor (a) npn (b) pnp
[3].
Tujuan dari percobaan ini yakni untuk mengetahui
besar konstanta penguatan arus hFE dan karakteristik
transistor melalui perbandingan antara (Ic) dan tegangan
antara kolektor dan emitor (VCE).
II. METODE
Langkah awal yang dilakukan yakni disiapkan
lata dan bahan diantaranya Transistor BD139, VR1
(potensiometer atau resistor variabel) 50k Ω, VR2
(potensiometer atau resistor variabel) 100k Ω, Power
supply DC 4 volt, Kabel dengan penjepit buaya,
Voltmeter DC, Amperemeter DC. Setelah itu alat
dirangkai seperti gambar berikut.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
ayaDari percobaan diatas di dapatkan untuk
Gambar 2. Rangkaian Alat
Setelah itu, Diatur tegangan VR1 dan VR2 pada
posisi 0 V. Lalu diputar VR1 sehingga pada A1 timbul
arus IB sebesar 1 mA. Lalu diputar VR2 dan amati
perubahan A2 dan V. Dilakukan pemutaran sebanyak 20
kali pemutaran VR2 dengan acuan kenaikan V. Kemudian
dicatat kenaikan Ic setiap kenaikan V pada tiap-tiap
pemutaran VR2. Setelah itu dibuat grafik dari hasil
pembacaan A2 dan V dengan A2 pada sumbu y dan V
pada sumbu x. Lalu diulangi langkah diatas dengan
diatur A1 dengan variasi 3 mA, 5mA.
Setelah data A2 dan V2 di plotkan untuk
perhitungan konstanta Penguat arus yakni dengan
persamaan
C
B
I
I
  .................................................(1)
R
Transistor (D3)
Aris Widodo, Su’udi,Endarko
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: aris.prof@yahoo.co.id
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan di atas didapatkan data Ic=A2 dan V
setiap pemutaran potensiometer VR2 sebanyak 20 kali
pada setiap variasi Ib yakni sebagai berikut
Tabel 1. Hasil Data Percobaan
Ib = 1 mA Ib = 3 mA Ib = 5 mA
V
(volt)
Ic
(mA)
V
(volt)
Ic
(mA)
V
(volt)
Ic
(mA)
0,001 0,03 0,001 0,03 0,001 -0,03
0,002 0,08 0,002 0,05 0,002 0,03
0,003 0,09 0,003 0,15 0,003 0,08
0,004 0,26 0,004 0,22 0,004 0,17
0,005 0,36 0,005 0,34 0,005 0,28
0,006 0,44 0,006 0,4 0,006 0,36
0,007 0,53 0,007 0,47 0,007 0,43
0,008 0,58 0,008 0,56 0,008 0,48
0,009 0,61 0,009 0,61 0,009 0,52
0,01 0,8 0,01 0,73 0,01 0,74
0,011 0,82 0,011 0,82 0,011 0,8
0,012 0,92 0,012 0,92 0,012 0,92
0,013 1,07 0,013 1,02 0,013 1,01
0,014 1,11 0,014 1,13 0,014 1,1
0,015 1,23 0,015 1,19 0,015 1,23
0,016 1,27 0,016 1,31 0,016 1,3
0,017 1,4 0,017 1,39 0,017 1,46
0,018 1,49 0,018 1,46 0,018 1,48
0,019 1,59 0,019 1,52 0,019 1,55
0,02 1,6 0,02 1,64 0,02 1,61
Setelah itu dari data diatas dihitung nilai
konstanta penguat arus (hFE) dengan persamaan (1)
sehingga didapat data sebagai berikut
Tabel 2. Nilai Konstanta Penguat Arus (hFE/β)
V
(volt)
Ib = 1 mA Ib = 3 mA Ib = 5 mA
Ic hFE Ic hFE Ic hFE
0,001 0,03 0,03 0,03 0,010 -0,03 -0,006
0,002 0,08 0,08 0,05 0,017 0,03 0,006
0,003 0,09 0,09 0,15 0,050 0,08 0,016
0,004 0,26 0,26 0,22 0,073 0,17 0,034
0,005 0,36 0,36 0,34 0,113 0,28 0,056
0,006 0,44 0,44 0,4 0,133 0,36 0,072
0,007 0,53 0,53 0,47 0,157 0,43 0,086
0,008 0,58 0,58 0,56 0,187 0,48 0,096
0,009 0,61 0,61 0,61 0,203 0,52 0,104
0,01 0,8 0,8 0,73 0,243 0,74 0,148
0,011 0,82 0,82 0,82 0,273 0,8 0,160
0,012 0,92 0,92 0,92 0,307 0,92 0,184
0,013 1,07 1,07 1,02 0,340 1,01 0,202
0,014 1,11 1,11 1,13 0,377 1,1 0,220
0,015 1,23 1,23 1,19 0,397 1,23 0,246
0,016 1,27 1,27 1,31 0,437 1,3 0,260
0,017 1,4 1,4 1,39 0,463 1,46 0,292
0,018 1,49 1,49 1,46 0,487 1,48 0,296
0,019 1,59 1,59 1,52 0,507 1,55 0,310
0,02 1,6 1,6 1,64 0,547 1,61 0,322
Setelah didapatkan nilai konstanta penguatan
arus maka diplotkan antara A2 (Ic) sebagai sumbu y dan
V sebagai sumbu x dan dihasilkan gambar sebagai
berikut.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan rangkain seri
RLC arus bolak balik yakni lampu pijar pada AC
Dari data yang diperoleh pada tabel (1)
didapatkan bahwa ternyata pada setiap kenaikan Ib maka
nilai Ic semakin menurun hal ini dikarenakan sesuai
dengan formula (1) bahwa perbandingan nilai Ic dan Ib
berbanding terbalik sehingga data yang dihasilkan akan
memiliki besar yang berlawanan yakni Ib besar maka Ic
kecil.kalau secara fisis dapat diartikan bahwa ketika
terdapat I di basis yang besar maka arus yang mengalir di
Ic ke emitor maka akan kecil karena arus dari Ib yang
mengalir ke emitor bukan arus dari Ic . sehingga di
ibaratkan sebagai air yang mengalir dalam satu pipa
ketika Ib kecil maka pipa itu dipenuhi oleh aliran dari Ic.
Dari tabel (2) didapatkan bawha konstanta
penguat arus dalam 2 hal kejadian yakni pada setiap
kenaikan tegangan dan yang terpenting yakni pada setiap
kenaikan pada Ib maka nilai konstanta penguat arus (hFE)
berbeda hasilnya. Untuk fenomena pertama pada setiap
kenaikan tegangan ternyata nilai konstanta penguatan
arus akan naik sejalan dengan kenaikan tegangan dalam
menghasilkan kenaikan arus Ic hal ini dikarenakan
semakin besar tegangan dapat diartikan maka semakin
besar beda potensial sehingga posisi emitor menuju kutub
negatif maka akan semakin negatif sehingga perpindahan
elektron maka semakin besar menuju kutub positif
sehingga arus sebagai perpindahan elektron maka akan
semakin besar. Dan hubungan dengan arus Ic yang besar
dengan nilai Ib yang tetap pada kondisi variasi pertama
maka akan menghasilkan nilai hFE semkain besar karena
Ic yang dihasilkan semakin besar. Untuk kondisi kedua
yakni kondisi dimana hFE pada Ib berbeda menghasilkan
nilai yang berbeda dan menurut tabel (2) ternyata
kenaikan Ib menghasilkan konstanta penguat arus lebih
kecil kalau ditinjau secara matematis berdasarkan
persamaan (1) memang benar karenan ketika Ib besar
maka Ic akan kecil karena bebanding terbalik.
Untuk analisa grafik ternyata sesuai dengan data
pada tabel (1) yakni ternyata Ic terus naik sebanding
dengan kenaikan tegangan dan apabila dihubungkan
dengan grafik karakterisitik penguatan arus yakni pada
suatu saat maka akan dihasilkan dimana Ic akan bernilai
konstan namun pada grafik ini ternyata hal itu belum
tercapai hal ini dikarenakan Ic masih terus naik dan terus
penyebab utamanya karena Ib terlalu besar sehingga arus
yang mengalir dari Ic belum mencapai maksimum
sehingga akan terus naik untuk memenuhi syarat batas Ib
yang bernilai besar tadi . Dan juga sesuai dengan cara
kerja transistor bahwa Ic akan maks jika Ib min sesuai
dengan analogi kran air tadi.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan transistor yakni yang
pertama bahwa konstanta penguatan arus itu nilainya
berubah-ubah bergantung besar nilai Ib dan Ic semakin
besar Ib maka nilai hFE semakin kecil. Dan untuk
karakteristik transistor didapatkan bahwa semakin naik
tegangan maka Ic semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Millman, Integrated Electronics. USA: Mc Graw Hill,2001.
[2] Sutrisno,Elektronika Teori dasar dan penerapannya. Bandung:
penerbit ITB,1986.
[3] S. Amos, Principles of Transistor Circuits 9th Ediition.
Boston:Newnes,2000.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikStudent
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik lindkw
 
Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2heri santosa
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohmyudhodanto
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)Bung Abdibayor
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmMuhammad Ridlo
 
4 besaran arus dan tegangan
4 besaran  arus dan tegangan4 besaran  arus dan tegangan
4 besaran arus dan teganganSimon Patabang
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralelSimon Patabang
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rspumammuhammad27
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arusvioai
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 

Mais procurados (20)

P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamik
 
Lks hukum ohm
Lks hukum ohmLks hukum ohm
Lks hukum ohm
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
 
4 besaran arus dan tegangan
4 besaran  arus dan tegangan4 besaran  arus dan tegangan
4 besaran arus dan tegangan
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
LAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMALAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMA
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
pengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrikpengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrik
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 

Semelhante a Cara Kerja dan Karakteristik Transistor

Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)Asta Wibawa
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaayu purwati
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorKurniawan Ya Tyo
 
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazKarakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazazwar_anaz
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Aris Widodo
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analogNur Aoliya
 
Karakteristik transistor rev
Karakteristik transistor revKarakteristik transistor rev
Karakteristik transistor revazwar_anaz
 
Adi prayoga presetasi
Adi prayoga presetasiAdi prayoga presetasi
Adi prayoga presetasiadiprayogaa
 
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahKarakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahAnipArdiansyah
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistorhidayatulloh08
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistorhidayatulloh08
 
3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balikSimon Patabang
 
Percobaan alat alat ukur
Percobaan alat alat ukurPercobaan alat alat ukur
Percobaan alat alat ukurTriaRizkiana
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
 
Encep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lismaEncep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lismaMarina Natsir
 

Semelhante a Cara Kerja dan Karakteristik Transistor (20)

Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersama
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazKarakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analog
 
Karakteristik transistor rev
Karakteristik transistor revKarakteristik transistor rev
Karakteristik transistor rev
 
Adi prayoga presetasi
Adi prayoga presetasiAdi prayoga presetasi
Adi prayoga presetasi
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahKarakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik
 
Percobaan alat alat ukur
Percobaan alat alat ukurPercobaan alat alat ukur
Percobaan alat alat ukur
 
14008 6-377466573892
14008 6-37746657389214008 6-377466573892
14008 6-377466573892
 
Penyeimbangan trafo
Penyeimbangan trafoPenyeimbangan trafo
Penyeimbangan trafo
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
 
Tegangan dan Arus AC
Tegangan dan Arus ACTegangan dan Arus AC
Tegangan dan Arus AC
 
Encep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lismaEncep faiz.pptx lisma
Encep faiz.pptx lisma
 

Mais de Aris Widodo

Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik diodaAris Widodo
 
Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Aris Widodo
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriAris Widodo
 
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Aris Widodo
 
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Aris Widodo
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Aris Widodo
 
Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)Aris Widodo
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelAris Widodo
 
PPT spektrometer
PPT spektrometerPPT spektrometer
PPT spektrometerAris Widodo
 
PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1Aris Widodo
 

Mais de Aris Widodo (16)

Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 
Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2
 
Polarimeter
PolarimeterPolarimeter
Polarimeter
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometri
 
Tetes milikan
Tetes milikanTetes milikan
Tetes milikan
 
Spektrometer
SpektrometerSpektrometer
Spektrometer
 
Photovoltaic
PhotovoltaicPhotovoltaic
Photovoltaic
 
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
Deteksi Radioaktif (Geiger Muller)
 
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
 
Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)Penggunaan Alat Ukur (VOM)
Penggunaan Alat Ukur (VOM)
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
 
PPT spektrometer
PPT spektrometerPPT spektrometer
PPT spektrometer
 
PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1PPT elektronika dasar 1
PPT elektronika dasar 1
 

Último

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Último (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Cara Kerja dan Karakteristik Transistor

  • 1. Abstrak- Percobaan transistor bertujuan untuk mengetahui besar konstanta penguatan arus hFE dan karakteristik transistor melalui perbandingan antara (Ic) dan tegangan antara kolektor dan emitor (VCE).Dilakukan dengan cara dipersiapkan alat dan bahan Transistor BD139, VR1 (potensiometer atau resistor variabel) 50k Ω, VR2 (potensiometer atau resistor variabel) 100k Ω, Power supply DC 4 volt, Kabel dengan penjepit buaya, Voltmeter DC, Amperemeter DC.Lalu alat dirangkai setelah itu diatur supaya tegangan V nol lalu diatur VR1 dan dihasilkan Ib (A1) sebesar 1 mA, lalu diputar VR2 sebanyak 20 kali sesuai kenaikan V dan dicata kenaikan V dan Ic (A2) yang dihasilkan dan percobaan diulangi untuk Ib 3 mA dan 5 mA. Dan dari praktikum ini dihasilkan bahwa konstanta penguatan arus itu nilainya berubah-ubah bergantung besar nilai Ib dan Ic semakin besar Ib maka nilai hFE semakin kecil. Dan untuk karakteristik transistor didapatkan bahwa semakin naik tegangan maka Ic semakin besar. Kata kunci - arus, penguat arus,tegangan, transistor. I. PENDAHULUAN angkaian pada umumnya terdiri atas berbagai komponen misal hambatan, kapasitor maupun induktor. Namun ada satu ketika terdapat sebuah rangkaian yang terdiri atas dari sumber tegangan kecil dengan sebuah hambatan misal lampu. Lampu tersebut memiliki batas tegangan besar agar bisa menyala sehingga secara otomatis lampu itu tidak menyala namun terdapat solusi yakni dengan menggunakan transistor. Transistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari bahan semikonduktor dan terdiri dari dua macam yakni transistor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan (Field Effect Transistor-FET)[2]. Dan fungsi utama transistor yakni sebagai penguat atau sakar. Pada rangkai tadi transistor digunakan sebagai penguat tegangan dengan menambahkan tegangan dari sumber lain yang lebih besar agar rangkaian tadi bisa memenuhi tegangan batas yang disyaratkan lampu tadi. Pada umunya bentuk transistor terdiri atas tiga komponen yakni Emitor (E), Basis (B), dan Kolektor (C). Pada umumnya terdapat dua jenis transistor yakni tipe pnp atau npn yakni berdasarkan bada sususnan semikonduktor tipe n dan p [1]. Dan keduanya memiliki perbedaan arah arus seperti gambar berikut. Gambar 1. Transistor (a) npn (b) pnp [3]. Tujuan dari percobaan ini yakni untuk mengetahui besar konstanta penguatan arus hFE dan karakteristik transistor melalui perbandingan antara (Ic) dan tegangan antara kolektor dan emitor (VCE). II. METODE Langkah awal yang dilakukan yakni disiapkan lata dan bahan diantaranya Transistor BD139, VR1 (potensiometer atau resistor variabel) 50k Ω, VR2 (potensiometer atau resistor variabel) 100k Ω, Power supply DC 4 volt, Kabel dengan penjepit buaya, Voltmeter DC, Amperemeter DC. Setelah itu alat dirangkai seperti gambar berikut. III. HASIL DAN PEMBAHASAN ayaDari percobaan diatas di dapatkan untuk Gambar 2. Rangkaian Alat Setelah itu, Diatur tegangan VR1 dan VR2 pada posisi 0 V. Lalu diputar VR1 sehingga pada A1 timbul arus IB sebesar 1 mA. Lalu diputar VR2 dan amati perubahan A2 dan V. Dilakukan pemutaran sebanyak 20 kali pemutaran VR2 dengan acuan kenaikan V. Kemudian dicatat kenaikan Ic setiap kenaikan V pada tiap-tiap pemutaran VR2. Setelah itu dibuat grafik dari hasil pembacaan A2 dan V dengan A2 pada sumbu y dan V pada sumbu x. Lalu diulangi langkah diatas dengan diatur A1 dengan variasi 3 mA, 5mA. Setelah data A2 dan V2 di plotkan untuk perhitungan konstanta Penguat arus yakni dengan persamaan C B I I   .................................................(1) R Transistor (D3) Aris Widodo, Su’udi,Endarko Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: aris.prof@yahoo.co.id
  • 2. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari percobaan di atas didapatkan data Ic=A2 dan V setiap pemutaran potensiometer VR2 sebanyak 20 kali pada setiap variasi Ib yakni sebagai berikut Tabel 1. Hasil Data Percobaan Ib = 1 mA Ib = 3 mA Ib = 5 mA V (volt) Ic (mA) V (volt) Ic (mA) V (volt) Ic (mA) 0,001 0,03 0,001 0,03 0,001 -0,03 0,002 0,08 0,002 0,05 0,002 0,03 0,003 0,09 0,003 0,15 0,003 0,08 0,004 0,26 0,004 0,22 0,004 0,17 0,005 0,36 0,005 0,34 0,005 0,28 0,006 0,44 0,006 0,4 0,006 0,36 0,007 0,53 0,007 0,47 0,007 0,43 0,008 0,58 0,008 0,56 0,008 0,48 0,009 0,61 0,009 0,61 0,009 0,52 0,01 0,8 0,01 0,73 0,01 0,74 0,011 0,82 0,011 0,82 0,011 0,8 0,012 0,92 0,012 0,92 0,012 0,92 0,013 1,07 0,013 1,02 0,013 1,01 0,014 1,11 0,014 1,13 0,014 1,1 0,015 1,23 0,015 1,19 0,015 1,23 0,016 1,27 0,016 1,31 0,016 1,3 0,017 1,4 0,017 1,39 0,017 1,46 0,018 1,49 0,018 1,46 0,018 1,48 0,019 1,59 0,019 1,52 0,019 1,55 0,02 1,6 0,02 1,64 0,02 1,61 Setelah itu dari data diatas dihitung nilai konstanta penguat arus (hFE) dengan persamaan (1) sehingga didapat data sebagai berikut Tabel 2. Nilai Konstanta Penguat Arus (hFE/β) V (volt) Ib = 1 mA Ib = 3 mA Ib = 5 mA Ic hFE Ic hFE Ic hFE 0,001 0,03 0,03 0,03 0,010 -0,03 -0,006 0,002 0,08 0,08 0,05 0,017 0,03 0,006 0,003 0,09 0,09 0,15 0,050 0,08 0,016 0,004 0,26 0,26 0,22 0,073 0,17 0,034 0,005 0,36 0,36 0,34 0,113 0,28 0,056 0,006 0,44 0,44 0,4 0,133 0,36 0,072 0,007 0,53 0,53 0,47 0,157 0,43 0,086 0,008 0,58 0,58 0,56 0,187 0,48 0,096 0,009 0,61 0,61 0,61 0,203 0,52 0,104 0,01 0,8 0,8 0,73 0,243 0,74 0,148 0,011 0,82 0,82 0,82 0,273 0,8 0,160 0,012 0,92 0,92 0,92 0,307 0,92 0,184 0,013 1,07 1,07 1,02 0,340 1,01 0,202 0,014 1,11 1,11 1,13 0,377 1,1 0,220 0,015 1,23 1,23 1,19 0,397 1,23 0,246 0,016 1,27 1,27 1,31 0,437 1,3 0,260 0,017 1,4 1,4 1,39 0,463 1,46 0,292 0,018 1,49 1,49 1,46 0,487 1,48 0,296 0,019 1,59 1,59 1,52 0,507 1,55 0,310 0,02 1,6 1,6 1,64 0,547 1,61 0,322 Setelah didapatkan nilai konstanta penguatan arus maka diplotkan antara A2 (Ic) sebagai sumbu y dan V sebagai sumbu x dan dihasilkan gambar sebagai berikut. IV. KESIMPULAN Kesimpulan dari percobaan rangkain seri RLC arus bolak balik yakni lampu pijar pada AC Dari data yang diperoleh pada tabel (1) didapatkan bahwa ternyata pada setiap kenaikan Ib maka nilai Ic semakin menurun hal ini dikarenakan sesuai dengan formula (1) bahwa perbandingan nilai Ic dan Ib berbanding terbalik sehingga data yang dihasilkan akan memiliki besar yang berlawanan yakni Ib besar maka Ic kecil.kalau secara fisis dapat diartikan bahwa ketika terdapat I di basis yang besar maka arus yang mengalir di Ic ke emitor maka akan kecil karena arus dari Ib yang mengalir ke emitor bukan arus dari Ic . sehingga di ibaratkan sebagai air yang mengalir dalam satu pipa ketika Ib kecil maka pipa itu dipenuhi oleh aliran dari Ic. Dari tabel (2) didapatkan bawha konstanta penguat arus dalam 2 hal kejadian yakni pada setiap kenaikan tegangan dan yang terpenting yakni pada setiap kenaikan pada Ib maka nilai konstanta penguat arus (hFE) berbeda hasilnya. Untuk fenomena pertama pada setiap kenaikan tegangan ternyata nilai konstanta penguatan arus akan naik sejalan dengan kenaikan tegangan dalam menghasilkan kenaikan arus Ic hal ini dikarenakan semakin besar tegangan dapat diartikan maka semakin besar beda potensial sehingga posisi emitor menuju kutub
  • 3. negatif maka akan semakin negatif sehingga perpindahan elektron maka semakin besar menuju kutub positif sehingga arus sebagai perpindahan elektron maka akan semakin besar. Dan hubungan dengan arus Ic yang besar dengan nilai Ib yang tetap pada kondisi variasi pertama maka akan menghasilkan nilai hFE semkain besar karena Ic yang dihasilkan semakin besar. Untuk kondisi kedua yakni kondisi dimana hFE pada Ib berbeda menghasilkan nilai yang berbeda dan menurut tabel (2) ternyata kenaikan Ib menghasilkan konstanta penguat arus lebih kecil kalau ditinjau secara matematis berdasarkan persamaan (1) memang benar karenan ketika Ib besar maka Ic akan kecil karena bebanding terbalik. Untuk analisa grafik ternyata sesuai dengan data pada tabel (1) yakni ternyata Ic terus naik sebanding dengan kenaikan tegangan dan apabila dihubungkan dengan grafik karakterisitik penguatan arus yakni pada suatu saat maka akan dihasilkan dimana Ic akan bernilai konstan namun pada grafik ini ternyata hal itu belum tercapai hal ini dikarenakan Ic masih terus naik dan terus penyebab utamanya karena Ib terlalu besar sehingga arus yang mengalir dari Ic belum mencapai maksimum sehingga akan terus naik untuk memenuhi syarat batas Ib yang bernilai besar tadi . Dan juga sesuai dengan cara kerja transistor bahwa Ic akan maks jika Ib min sesuai dengan analogi kran air tadi. IV. KESIMPULAN Kesimpulan dari percobaan transistor yakni yang pertama bahwa konstanta penguatan arus itu nilainya berubah-ubah bergantung besar nilai Ib dan Ic semakin besar Ib maka nilai hFE semakin kecil. Dan untuk karakteristik transistor didapatkan bahwa semakin naik tegangan maka Ic semakin besar. DAFTAR PUSTAKA [1] Millman, Integrated Electronics. USA: Mc Graw Hill,2001. [2] Sutrisno,Elektronika Teori dasar dan penerapannya. Bandung: penerbit ITB,1986. [3] S. Amos, Principles of Transistor Circuits 9th Ediition. Boston:Newnes,2000.