SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA 2 #TULISAN
NAMA KELOMPOK :
1. ARINI NURMALA SARI ( NPM : 11210100 )
2. HARITS WIGUNA ( NPM : 13210146 )
3. NUR AZIZAH ( NPM : 15210155 )
TULISAN : BAHASA INDONESIA
JUDUL : KEBUDAYAAN JAWA TENGAH
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut
kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti
bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya.
Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama
berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan
nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat
berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang
bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap kebudayaan
daerah / kebudayaan lokal.
Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat benilai karena selain
merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa
atau daerah.
Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka
menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap
individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan
dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
B. Maksud dan Tujuan
Karena menjaga, memelihara dan melestarikan kebudayaan merupakan kewajiban
setiap individu, maka dalam realisasinya saya mencoba menyusun makalah yang berjudul
Kebudayaan Jawa Tengah yang didalamnya mengulas tentang berbagai kebudayaan
tradisional Jawa Tengah. Penyusunan makalah yang berjudul Budaya Jawa Tengah ini
bertujuan agar pembaca mengetahui bahwa Jawa Tengah merupakan daerah yang kaya
akan budaya serta menyadari bahwa menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah
merupakan kewajiban dari setiap orang.
BAB II
PEMBAHASAN
Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau
Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan
Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di
sebelah utara. Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa.
Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang
berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain
ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di
seluruh provinsi ini.
Sejarah Jawa Tengah
Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905,
Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang, Rembang, Kedu, Banyumas, dan
Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri
sendiri dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana
Yogyakarta. Masing-masing gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang
Gewest juga meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro.
Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten diberi otonomi dan
dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente (kotapraja) yang otonom, yaitu
Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang. Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan
sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad). Provinsi terdiri
atas beberapa karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan
dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5
karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-Rembang, Semarang, Banyumas, dan Kedu.
Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 Pemerintah membentuk daerah
swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui
Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang
meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya. Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini
diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.
Pendidikan dan Budaya
Kebudayaan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah mayoritas merupakan
kebudayaan Jawa, namun terdapat pula kantong-kantong kebudayaan Sunda di wilayah sebelah
barat yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat terutama di Kabupaten Brebes dan Kabupaten
Cilacap.
Jawa Tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembang disini karena di
Jawa Tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di
Jawa Tengah.
Kebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua. Kebudayaan Jawa
mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian
Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini
menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi
Jawa Tengah sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan
budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok kebudayaan
Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan Indonesia.
Kata klasik ini berasal dari kata Clacius, yaitu nama orang yang telah berhasil
menciptakan karya sastra yang mempunyai “nilai tinggi”. Maka karya sastra yang tinggi nilainya
hasil karya Clacius itu dinamakan “Clacici”. Padahal Clacici adalah golongan
ningrat/bangsawan, sedangkan Clacius termasuk golongan ningrat, oleh karena itu hasil karya
seni yang mempunyai nilai tinggi disebut “seni klasik”. Bengawan Solo bukan hanya terkenal
dengan lagu ciptaan Gesang akan tetapi lebih daripada itu lembahnya terkenal sebagai tempat
dimana banyak sekali diketemukan fosil dan peninggalan awal sejarah kehidupan di atas bumi
ini.
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali. Kedua-duanya
tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada kebudayaan jika tidak
ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu
mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang,
bahkan harus lebih dari satu turunan. Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan
selanjutnya.
Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia internasional dapat dilihat
pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi, stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat
istiadat. Candi Borobudur di dekat Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di
dekat Klaten, candi Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan
masa silam yang tak ternilai harganya. Teks-teks sastra yang terpahat di batu-batu prasasti,
tergores di daun lontar dan tertulis di kitab-kitab merupakan khasanah sastra Jawa klasik yang
hingga kini tidak habis-habisnya dikaji para ilmuwan. Ada pula warisan kebudayaan yang
bermutu tinggi dalam wujud seni tari, seni musik, seni rupa, seni pedalangan,seni bangunan
(arsitektur), seni busana, adat istiadat, dsbnya.
Masyarakat Jawa Tengah sebagai ahli waris kebudayaan Jawa klasik bukanlah
masyarakat yang homogen atau sewarna, melainkan sebuah masyarakat besar yang mekar dalam
keanekaragaman budaya. Hal itu tercermin pada tumbuhnya wilayah-wilayah budaya yang pada
pokoknya terdiri atas wilayah budaya Negarigung, wilayah budaya Banyumasan dan wilayah
budaya Pesisiran.
Wilayah budaya Negarigung yang mencakup daerah Surakarta – Yogyakarta dan
sekitarnya merupakan wilayah budaya yang bergayutan dengan tradisikraton(Surakarta dan
Yogyakarta). Wilayah budaya Banyumasan menjangkau daerah Banyumas, Kedu dan Bagelen.
Sedangkan wilayah budaya pesisiran meliputi daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang
memanjang dari Timur ke Barat. Keragaman budaya tersebut merupakan kondisi dasar yang
menguntungkan bagi mekarnya kreatifitas cipta, ras dan karsa yang terwujud pada sikap budaya.
Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal
ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang. Provinsi Jawa Tengah
yang merupakan satu dari sepuluh DTW (Daerah Tujuan Wisata) di Indonesia dapat dengan
mudah dijangkau dari segala penjuru, baik darat, laut maupun udara. Provinsi ini telah melewati
sejarah yang panjang, dari jaman purba hingga sekarang.
Dalam usaha memperkenalkan daerah Jawa Tengah yang kaya budaya dan potensi
alamnya, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana provinsi-provinsi lain di Indonesia, mempunyai
anjungan daerah di Taman Mini “Indonesia Indah” yang juga disebut “Anjungan Jawa Tengah”.
Anjungan Jawa Tengah Taman Mini “Indonesia Indah” merupakan “show window” dari daerah
Jawa Tengah.
Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini “Indonesia Indah” dibangun untuk membawakan
wajah budaya dan pembangunan Jawa Tengah pada umunya. Bangunan induk beserta bangunan
lain di seputarnya secara keseluruhan merupakan kompleks perumahan yang dinamakan
“Padepokan Jawa Tengah”, yang berarsitektur Jawa asli.
Bangunan induknya berupa “Pendopo Agung”, tiruan dari Pendopo Agung Istana
Mangkunegaran di Surakarta, yang diakui sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. Propinsi
Jawa Tengah juga terkenal dengan sebutan “The Island of Temples”, karena memang di Jawa
Tengah bertebaran candi-candi. Miniatur dari candi Borobudur, Prambanan dan Mendut
ditampilkan pula di Padepokan Jawa Tengah. Padepokan Jawa Tengah juga merupakan tempat
untuk mengenal seni bangunan Jawa yang tidak hanya berupa bangunan rumah tempat tinggal
tetapi juga seni bangunan peninggalan dari jaman Sanjayawangça dan Syailendrawangça.
Pendopo Agung yang berbentuk ”Joglo Trajumas” itu berkesan anggun karena atapnya
yang luas dengan ditopang 4 (empat) Soko guru (tiang pokok), 12 (dua belas) Soko Goco dan 20
(dua puluh) Soko Rowo. Kesemuanya membuat penampilan bangunan itu berkesan momot,
artinya berkemampuan menampung segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat
menerima tamu. Bangunan Pendopo Agung ini masih dihubungkan dengan ruang Pringgitan,
yang aslinya sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur
Limas. Bangunan lain adalah bentuk-bentuk rumah adat “Joglo Tajuk Mangkurat”, “Joglo
Pangrawit Apitan” dan rumah bercorak “Doro Gepak”.
Sesuai dengan fungsinya Anjungan Jawa Tengah selalu mempergelarkan kesenia-
kesenian daerah yang secara tetap didatangkan dari Kabupaten-kabupaten / Kotamadya di
Provinsi Jawa Tengah di samping pergelaran kesenian dari sanggar-sanggar yang ada di Ibukota,
dengan tidak meninggalkan keadiluhungan nilai-nilai budaya Jawa yang hingga kini masih
tampak mewarnai berbagai aspek seni budaya itu sendiri, adat-istiadat dan tata cara kehidupan
masyarakat Jawa Tengah.
Bangunan Joglo Pangrawit Apitan di Anjungan Jawa Tengah TMII terletak bersebelahan
dengan sebuah panggung terbuka yang berlatar belakang sebuah bukit dengan bangunan Makara
terbuat dari batu cadas hitam bertuliskan kata-kata “Ojo Dumeh” dalam huruf Jawa berukuran
besar. Perkataan Ojo Dumeh mempunyai makna yang dalam, sebab artinya, “Jangan Sombong”,
sebuah anjuran untuk senantiasa mampu mengendalikan diri, justru di saat seseorang merasa
mempunyai keberhasilan. Di panggung inilah pengunjung dapat menyaksikan pergelaran acara
khusus Anjungan yang biasanya merupakan acara-acara pilihan.
Mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah
mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri
selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia
kaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco ada juga tembang- tembang (lagu-lagu )
jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga
ketoprak yang merupakan pertunjukan seni peran khas dari jawa.
Di Jawa Tengah juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya
dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo. Budaya Jawa Tengah sungguh banyak mulai
dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi.
Berikut beberapa Kebudayaan Jawa Tengah :
1. Kraton Solo (Central Java Surakarta)
2. Batik
3. Ketoprak
4. Pagelaran Wayang Kulit
5. Tari Srikandi / Tari Panah
6. Pertujukan Wayang Orang
7. Sinden
8. Tayub
9. Batik
10. Keris
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya jawa yang berada di daerah Jawa Tengah merupakan budaya yang
memiliki berbagai kebudayaan, mulai dari adat istiadat sehari-hari, kesenian, acara ritual,
dan lain-lain.
Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia internasional
dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi, stupa, bahasa, sastra,
kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat Magelang, candi Mendut, candi
Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi Gedongsongo dan candi
Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang tak ternilai harganya.
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali. Kedua-
duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada
kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi manusia itu
hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan,
pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari satu turunan. Jadi
harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya.
B. Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka
segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya
nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga,
memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun
budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Haviland, H.W. 1985. Antropologi.(alih bahasa R.G.Soekadijo). Jakarta: Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah
http://antoys.wordpress.com/2009/05/10/budaya-jawa-tengah/
http://www.blogster.com/anjjateng/seni-budaya-jawa-tengah
http://www.isomwebs.com/2012/budaya-jawa-tengah/
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka
Pursen, Van. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEH
TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEHTUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEH
TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEHboyhokage
 
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumatera
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumateraProvinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumatera
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumateraAmelia Poetry
 
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas AcehSeni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas AcehWa Ode Aisyah Aisyah
 
keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)12005185
 
Aneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakatAneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakatJaya Purnama
 
Geophar Jawa barat
Geophar Jawa baratGeophar Jawa barat
Geophar Jawa baratdeviueo
 
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa TenggaraKebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggarawahyu candika
 
Matlamat pendidikan
Matlamat pendidikanMatlamat pendidikan
Matlamat pendidikanAb.Wahab
 
Kelompok papua barat .
Kelompok papua barat .Kelompok papua barat .
Kelompok papua barat .Ellia Kristina
 
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpKEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpAllya Q
 
Potensi sumber daya alam Bali
Potensi sumber daya alam BaliPotensi sumber daya alam Bali
Potensi sumber daya alam BaliMuhammad Ansar
 

Mais procurados (16)

TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEH
TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEHTUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEH
TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEH
 
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumatera
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumateraProvinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumatera
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumatera
 
Kebudayaan aceh
Kebudayaan acehKebudayaan aceh
Kebudayaan aceh
 
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas AcehSeni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
 
Pesisir Selatan
Pesisir SelatanPesisir Selatan
Pesisir Selatan
 
keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)
 
Bab 7 Aneka Ragam Budaya dan Masyarakat
Bab 7 Aneka Ragam Budaya dan MasyarakatBab 7 Aneka Ragam Budaya dan Masyarakat
Bab 7 Aneka Ragam Budaya dan Masyarakat
 
Aneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakatAneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakat
 
Makalah karia
Makalah kariaMakalah karia
Makalah karia
 
Geophar Jawa barat
Geophar Jawa baratGeophar Jawa barat
Geophar Jawa barat
 
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa TenggaraKebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
 
Matlamat pendidikan
Matlamat pendidikanMatlamat pendidikan
Matlamat pendidikan
 
Kelompok papua barat .
Kelompok papua barat .Kelompok papua barat .
Kelompok papua barat .
 
Konsep Dasar Budaya
Konsep Dasar BudayaKonsep Dasar Budaya
Konsep Dasar Budaya
 
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpKEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
 
Potensi sumber daya alam Bali
Potensi sumber daya alam BaliPotensi sumber daya alam Bali
Potensi sumber daya alam Bali
 

Destaque

Destaque (7)

Estándares ansi
Estándares ansiEstándares ansi
Estándares ansi
 
Cómo beneficiarse del ToolBox de GIRH en la educación
Cómo beneficiarse del ToolBox de GIRH en la educaciónCómo beneficiarse del ToolBox de GIRH en la educación
Cómo beneficiarse del ToolBox de GIRH en la educación
 
Chernobil
ChernobilChernobil
Chernobil
 
на сайт днз волошка
на сайт днз волошкана сайт днз волошка
на сайт днз волошка
 
Tecnología2
Tecnología2Tecnología2
Tecnología2
 
Writeblazer n0 mandalorian
Writeblazer n0 mandalorianWriteblazer n0 mandalorian
Writeblazer n0 mandalorian
 
P2 kh salatiga 2013_ ra_fkh
P2 kh salatiga 2013_ ra_fkhP2 kh salatiga 2013_ ra_fkh
P2 kh salatiga 2013_ ra_fkh
 

Semelhante a Makalah

THONGIN FANGIN THJITJHONG UNGKAPAN PEMERSATU TIONGHOA DAN MELAYU BANGKA.docx
THONGIN FANGIN THJITJHONG UNGKAPAN PEMERSATU TIONGHOA DAN MELAYU BANGKA.docxTHONGIN FANGIN THJITJHONG UNGKAPAN PEMERSATU TIONGHOA DAN MELAYU BANGKA.docx
THONGIN FANGIN THJITJHONG UNGKAPAN PEMERSATU TIONGHOA DAN MELAYU BANGKA.docxrigoibnhamzah
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliDede Adi Nugraha
 
Kebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalonganKebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalonganTjah Dhe
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman Klu
 
Heritages tourism in asia borobudur warisan dunia
Heritages tourism in asia borobudur warisan duniaHeritages tourism in asia borobudur warisan dunia
Heritages tourism in asia borobudur warisan duniaPandeGede3
 
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)Adi Widodo
 
Kebudayaan Indonesia yang di pelajari oleh negara lain dan sebaliknya
Kebudayaan Indonesia yang di pelajari oleh negara lain dan sebaliknyaKebudayaan Indonesia yang di pelajari oleh negara lain dan sebaliknya
Kebudayaan Indonesia yang di pelajari oleh negara lain dan sebaliknyaMifta Sari
 
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docx
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docxKLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docx
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docxIlilRohma
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islamdinnianggra
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)nuralfiyani24
 
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri SulistiyonoBantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri SulistiyonoMudrikan Nacong
 
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran Islam
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran IslamSejarah XI - Pengaruh Penyebaran Islam
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran IslamListya Angreni
 
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptx
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptxMakna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptx
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptxMunawirSyahputra
 

Semelhante a Makalah (20)

THONGIN FANGIN THJITJHONG UNGKAPAN PEMERSATU TIONGHOA DAN MELAYU BANGKA.docx
THONGIN FANGIN THJITJHONG UNGKAPAN PEMERSATU TIONGHOA DAN MELAYU BANGKA.docxTHONGIN FANGIN THJITJHONG UNGKAPAN PEMERSATU TIONGHOA DAN MELAYU BANGKA.docx
THONGIN FANGIN THJITJHONG UNGKAPAN PEMERSATU TIONGHOA DAN MELAYU BANGKA.docx
 
Fauziah 1
Fauziah 1Fauziah 1
Fauziah 1
 
Makalah karia
Makalah kariaMakalah karia
Makalah karia
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan Bali
 
Kebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalonganKebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalongan
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iii
 
Heritages tourism in asia borobudur warisan dunia
Heritages tourism in asia borobudur warisan duniaHeritages tourism in asia borobudur warisan dunia
Heritages tourism in asia borobudur warisan dunia
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Makalah karia
Makalah kariaMakalah karia
Makalah karia
 
Makalah kebudayaan suku sunda
Makalah kebudayaan suku sundaMakalah kebudayaan suku sunda
Makalah kebudayaan suku sunda
 
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)
 
Ullen sentalu
Ullen sentaluUllen sentalu
Ullen sentalu
 
Kebudayaan Indonesia yang di pelajari oleh negara lain dan sebaliknya
Kebudayaan Indonesia yang di pelajari oleh negara lain dan sebaliknyaKebudayaan Indonesia yang di pelajari oleh negara lain dan sebaliknya
Kebudayaan Indonesia yang di pelajari oleh negara lain dan sebaliknya
 
Peradaban Budaya Bali Di Sulawesi Tenggara Oleh Abusari Wali.pdf
Peradaban Budaya Bali Di Sulawesi Tenggara Oleh Abusari Wali.pdfPeradaban Budaya Bali Di Sulawesi Tenggara Oleh Abusari Wali.pdf
Peradaban Budaya Bali Di Sulawesi Tenggara Oleh Abusari Wali.pdf
 
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docx
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docxKLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docx
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docx
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
 
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri SulistiyonoBantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
Bantaeng Paradigma Maritim - Singgih Tri Sulistiyono
 
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran Islam
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran IslamSejarah XI - Pengaruh Penyebaran Islam
Sejarah XI - Pengaruh Penyebaran Islam
 
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptx
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptxMakna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptx
Makna Simbol DAN NILAI-NILAI RELIGIUS.pptx
 

Mais de Arini Nurmala Sari (20)

B. inggris bisnis 2 ( activities )
B. inggris bisnis 2 ( activities )B. inggris bisnis 2 ( activities )
B. inggris bisnis 2 ( activities )
 
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
B. inggris bisnis 2 ( job interview )..
 
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
B, INGGRIS BISNIS 2 ( LETTER )
 
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
B. INGGRIS BISNIS 2 ( TENSES )
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
 
Iklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegarIklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegar
 
Iklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegarIklan tidak etis lasegar
Iklan tidak etis lasegar
 
Iklan tv yang tidak etis
Iklan tv yang tidak etisIklan tv yang tidak etis
Iklan tv yang tidak etis
 
Hak pekerja
Hak pekerjaHak pekerja
Hak pekerja
 
Tanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaanTanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan
 
Puisi softskill
Puisi softskillPuisi softskill
Puisi softskill
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Surat
SuratSurat
Surat
 
Sikap ilmiah
Sikap ilmiahSikap ilmiah
Sikap ilmiah
 
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiran
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiranCara menghilangkan stres menenangkan pikiran
Cara menghilangkan stres menenangkan pikiran
 
Kuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerjaKuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerja
 
Gadget di kalangan mahasiswa
Gadget di kalangan mahasiswaGadget di kalangan mahasiswa
Gadget di kalangan mahasiswa
 

Makalah

  • 1. MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA 2 #TULISAN NAMA KELOMPOK : 1. ARINI NURMALA SARI ( NPM : 11210100 ) 2. HARITS WIGUNA ( NPM : 13210146 ) 3. NUR AZIZAH ( NPM : 15210155 ) TULISAN : BAHASA INDONESIA JUDUL : KEBUDAYAAN JAWA TENGAH UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal. Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. B. Maksud dan Tujuan Karena menjaga, memelihara dan melestarikan kebudayaan merupakan kewajiban setiap individu, maka dalam realisasinya saya mencoba menyusun makalah yang berjudul Kebudayaan Jawa Tengah yang didalamnya mengulas tentang berbagai kebudayaan tradisional Jawa Tengah. Penyusunan makalah yang berjudul Budaya Jawa Tengah ini bertujuan agar pembaca mengetahui bahwa Jawa Tengah merupakan daerah yang kaya akan budaya serta menyadari bahwa menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah merupakan kewajiban dari setiap orang.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini. Sejarah Jawa Tengah Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang, Rembang, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-masing gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang Gewest juga meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro. Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten diberi otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente (kotapraja) yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang. Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad). Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-Rembang, Semarang, Banyumas, dan Kedu. Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 Pemerintah membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya. Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.
  • 4. Pendidikan dan Budaya Kebudayaan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah mayoritas merupakan kebudayaan Jawa, namun terdapat pula kantong-kantong kebudayaan Sunda di wilayah sebelah barat yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat terutama di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap. Jawa Tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembang disini karena di Jawa Tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di Jawa Tengah. Kebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua. Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok kebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan Indonesia. Kata klasik ini berasal dari kata Clacius, yaitu nama orang yang telah berhasil menciptakan karya sastra yang mempunyai “nilai tinggi”. Maka karya sastra yang tinggi nilainya hasil karya Clacius itu dinamakan “Clacici”. Padahal Clacici adalah golongan ningrat/bangsawan, sedangkan Clacius termasuk golongan ningrat, oleh karena itu hasil karya seni yang mempunyai nilai tinggi disebut “seni klasik”. Bengawan Solo bukan hanya terkenal dengan lagu ciptaan Gesang akan tetapi lebih daripada itu lembahnya terkenal sebagai tempat dimana banyak sekali diketemukan fosil dan peninggalan awal sejarah kehidupan di atas bumi ini. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali. Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari satu turunan. Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya. Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia internasional dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi, stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang tak ternilai harganya. Teks-teks sastra yang terpahat di batu-batu prasasti, tergores di daun lontar dan tertulis di kitab-kitab merupakan khasanah sastra Jawa klasik yang hingga kini tidak habis-habisnya dikaji para ilmuwan. Ada pula warisan kebudayaan yang bermutu tinggi dalam wujud seni tari, seni musik, seni rupa, seni pedalangan,seni bangunan (arsitektur), seni busana, adat istiadat, dsbnya. Masyarakat Jawa Tengah sebagai ahli waris kebudayaan Jawa klasik bukanlah masyarakat yang homogen atau sewarna, melainkan sebuah masyarakat besar yang mekar dalam
  • 5. keanekaragaman budaya. Hal itu tercermin pada tumbuhnya wilayah-wilayah budaya yang pada pokoknya terdiri atas wilayah budaya Negarigung, wilayah budaya Banyumasan dan wilayah budaya Pesisiran. Wilayah budaya Negarigung yang mencakup daerah Surakarta – Yogyakarta dan sekitarnya merupakan wilayah budaya yang bergayutan dengan tradisikraton(Surakarta dan Yogyakarta). Wilayah budaya Banyumasan menjangkau daerah Banyumas, Kedu dan Bagelen. Sedangkan wilayah budaya pesisiran meliputi daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang memanjang dari Timur ke Barat. Keragaman budaya tersebut merupakan kondisi dasar yang menguntungkan bagi mekarnya kreatifitas cipta, ras dan karsa yang terwujud pada sikap budaya. Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang. Provinsi Jawa Tengah yang merupakan satu dari sepuluh DTW (Daerah Tujuan Wisata) di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala penjuru, baik darat, laut maupun udara. Provinsi ini telah melewati sejarah yang panjang, dari jaman purba hingga sekarang. Dalam usaha memperkenalkan daerah Jawa Tengah yang kaya budaya dan potensi alamnya, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana provinsi-provinsi lain di Indonesia, mempunyai anjungan daerah di Taman Mini “Indonesia Indah” yang juga disebut “Anjungan Jawa Tengah”. Anjungan Jawa Tengah Taman Mini “Indonesia Indah” merupakan “show window” dari daerah Jawa Tengah. Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini “Indonesia Indah” dibangun untuk membawakan wajah budaya dan pembangunan Jawa Tengah pada umunya. Bangunan induk beserta bangunan lain di seputarnya secara keseluruhan merupakan kompleks perumahan yang dinamakan “Padepokan Jawa Tengah”, yang berarsitektur Jawa asli. Bangunan induknya berupa “Pendopo Agung”, tiruan dari Pendopo Agung Istana Mangkunegaran di Surakarta, yang diakui sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. Propinsi Jawa Tengah juga terkenal dengan sebutan “The Island of Temples”, karena memang di Jawa Tengah bertebaran candi-candi. Miniatur dari candi Borobudur, Prambanan dan Mendut ditampilkan pula di Padepokan Jawa Tengah. Padepokan Jawa Tengah juga merupakan tempat untuk mengenal seni bangunan Jawa yang tidak hanya berupa bangunan rumah tempat tinggal tetapi juga seni bangunan peninggalan dari jaman Sanjayawangça dan Syailendrawangça. Pendopo Agung yang berbentuk ”Joglo Trajumas” itu berkesan anggun karena atapnya yang luas dengan ditopang 4 (empat) Soko guru (tiang pokok), 12 (dua belas) Soko Goco dan 20 (dua puluh) Soko Rowo. Kesemuanya membuat penampilan bangunan itu berkesan momot, artinya berkemampuan menampung segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Bangunan Pendopo Agung ini masih dihubungkan dengan ruang Pringgitan, yang aslinya sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur Limas. Bangunan lain adalah bentuk-bentuk rumah adat “Joglo Tajuk Mangkurat”, “Joglo Pangrawit Apitan” dan rumah bercorak “Doro Gepak”. Sesuai dengan fungsinya Anjungan Jawa Tengah selalu mempergelarkan kesenia- kesenian daerah yang secara tetap didatangkan dari Kabupaten-kabupaten / Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah di samping pergelaran kesenian dari sanggar-sanggar yang ada di Ibukota,
  • 6. dengan tidak meninggalkan keadiluhungan nilai-nilai budaya Jawa yang hingga kini masih tampak mewarnai berbagai aspek seni budaya itu sendiri, adat-istiadat dan tata cara kehidupan masyarakat Jawa Tengah. Bangunan Joglo Pangrawit Apitan di Anjungan Jawa Tengah TMII terletak bersebelahan dengan sebuah panggung terbuka yang berlatar belakang sebuah bukit dengan bangunan Makara terbuat dari batu cadas hitam bertuliskan kata-kata “Ojo Dumeh” dalam huruf Jawa berukuran besar. Perkataan Ojo Dumeh mempunyai makna yang dalam, sebab artinya, “Jangan Sombong”, sebuah anjuran untuk senantiasa mampu mengendalikan diri, justru di saat seseorang merasa mempunyai keberhasilan. Di panggung inilah pengunjung dapat menyaksikan pergelaran acara khusus Anjungan yang biasanya merupakan acara-acara pilihan. Mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco ada juga tembang- tembang (lagu-lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan pertunjukan seni peran khas dari jawa. Di Jawa Tengah juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo. Budaya Jawa Tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi. Berikut beberapa Kebudayaan Jawa Tengah : 1. Kraton Solo (Central Java Surakarta) 2. Batik 3. Ketoprak 4. Pagelaran Wayang Kulit 5. Tari Srikandi / Tari Panah 6. Pertujukan Wayang Orang 7. Sinden 8. Tayub 9. Batik 10. Keris BAB III PENUTUP
  • 7. A. Kesimpulan Budaya jawa yang berada di daerah Jawa Tengah merupakan budaya yang memiliki berbagai kebudayaan, mulai dari adat istiadat sehari-hari, kesenian, acara ritual, dan lain-lain. Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia internasional dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi, stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang tak ternilai harganya. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali. Kedua- duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari satu turunan. Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya. B. Saran Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa. DAFTAR PUSTAKA
  • 8. Haviland, H.W. 1985. Antropologi.(alih bahasa R.G.Soekadijo). Jakarta: Erlangga http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah http://antoys.wordpress.com/2009/05/10/budaya-jawa-tengah/ http://www.blogster.com/anjjateng/seni-budaya-jawa-tengah http://www.isomwebs.com/2012/budaya-jawa-tengah/ Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka Pursen, Van. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius