2. Sejarah Lahirnya Teori Markowitz
Tahun 1952 lahir pemikiran yang
dipandang sebagai revolusi perilaku investor
yang dikemukakan oleh Harry Markowitz.
Dalam teori Markowitz, asas
pendekatannya memakai variabel keuntungan
sebagai proyeksi risiko investasi.
Risiko dibentuk Markowitz berbasis
varians. Pembentukan portofolio pun terjadi jika
risiko investor telah ditetapkan
3. Teori Markowitz
Teori Markowitz menggunakan beberapa
pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan
suatu rencana portofolio, diantaranya expected
return, standar deviasi baik sekuritas maupun
portofolio, dan korelasi antar return.
Teori ini memformulasikan keberadaan unsur
return dan risiko dalam suatu investasi, dimana
unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi
dan mengkombinasikan berbagai instrumen
investasi kedalam portofolio.
4. Memilih Portofolio dari Aktiva Berisiko
Untuk membentuk portofolio yang efisien menggunakan teori
Markowitz digunakan beberapa asumsi dasar mengenai perilaku
pemilihan aktiva berikut ini:
1. Hanya ada dua parameter yang mempengaruhi keputusan
investor yaitu pengembalian yanng diharapkan dan varians.
2. Diasumsikan investor cenderung menghindari risiko.
3. Diasumsikan investor akan memilih portofolio yang menawarkan
pengembalian tertinggi dengan tingkat risiko tertentu.
4. Diasumsikan seluruh investor memiliki pegharapan yang sama
dalam hal pengembalian diharapkan, varians, dan kovarians bagi
aktiva berisiko.
5. Diasumsikan bahwa seluruh investor memiliki periode waktu
investasi yang sama.
5. Memilih Suatu Portofolio dalam
Markowitz Efficient Frontier (MEF)
Setelah pembentukan MEF, langkah selanjutnya
adalah menentukan portofolio yang optimal.
Portofolio terbaik untuk dikelola adalah portofolio
yang optimal. Portofolio optimal seharusnya tergantung
pada preferensi investor yang berkaitan dengan trade-off
antara risiko dan pengembalian yang dimilikinnya.
Preferensi ini dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi
kegunaan. Maksudnya adalah pada saat investor
membentuk MEF, investor secara subjektif akan
menentukan portofolio mana yang sesuai dengan
toleransi risiko yang bersedia dihadapinya.
6. Model Markowitz
Pembentukan portofolio saham yang optimal
dengan menggunakan salah satu model analisis
seperti model Markowitz
Menurut Tandelilin (2000:9) ada dua strategi
portofolio yang bisa dipilih, yaitu :
1. Strategi portofolio aktif : Strategi portofolio aktif
meliputi kegiatan penggunaan informasi yang
tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif
untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih
baik.
2. Strategi portofolio pasif : Strategi portofolio pasif
meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang
seiring dengan kinerja indeks pasar.
7. Lanjutan
Model Markowitz telah terbukti membawa
pemilihan portofolio yang efisien, yang terletak pada garis
efisien (efficient frontier), yaitu portofolio yang
merupakan portofolio pasar dengan beberapa asumsi
yang telah disebutkan diatas ditambah asumsi implisit
bahwa modal yang digunakan investor adalah model
sendiri, bukan dari pinjaman
Dengan menggunakan model Markowitz, investor
bisa memanfaatkan semua informasi yang tersedia
sebagai dasar pembentukan portofolio yang maksimal.
8. Model Indeks Tunggal : Penyederhanaan
Analisis Portofolio
Analisis pembentukan portofolio yang optimal dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut :
1. Menghitung tingkat pengembalian saham individual
2. Menghitung tingkat pengembalian pasar
3. Menentukan nilai dari Beta, nilai Alpha, dan varians residual
4. Menentukan Koefisien korelasi
5. Menentukan Excess return to beta ratio.
6. hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i,
Hitung nilai Ci
7. Setelah sekuritas yang membentuk portofolio optimal telah
dapat ditentukan dicari besarnya proporsi untuk sekuritas
ke-i
8. Menentukan return ekspektasi portofolio
9. “Don’t put all your eggs in one basket”
-Harry Markowitz
(Jangan meletakkan telur pada satu keranjang,
tapi letakkan pada lebih dari satu keranjang).
Konsep ini dikenal dengan istilah
diversifikasi investasi atau melakukan investasi
yang sifatnya tidak terpusat pada satu bidang
saja, tapi lebih dari satu bidang.
10. Diversifikasi Investasi
Dalam memaksimalkan return dan
meminimalkan risiko, investor dapat melakukan
diversifikasi. Diversifikasi dapat diwujudkan
dengan cara mengkombinasikan berbagai pilihan
saham dalam investasinya (membentuk
portofolio saham optimal). Diversifikasi risiko ini
sangat penting untuk investor, karena dapat
meminimumkan risiko tanpa harus mengurangi
return yang diterima.
11. Diversifikasi secara Markowitz
Dengan menggunakan metode mean-variance dari Markowitz,
sekuritas-sekuritas yang mempunyai korelasi lebih dari kecil dari +1 akan
menurunkan risiko portofolio. Semakin banyak sekuritas yang dimasukkan ke
dalam portofolio, semakin kecil risiko portofolio. Dengan menggunakan
metode Markowitz, diversifikasi ini dapat dibuktikan secara matematis.
Misalnya terdapat n sekuritas di dalam portofolio dengan proporsi
yang sama untuk masig-masing sekuritas sebesar Wi.
Besarnya Wi ini adalah 1/n (misalnya n adalah 4 sekuritas, maka
proporsi tiap-tiap sekuritas adalah ¼ atau 25%). Rumus varian portofolio
sebagai berikut :
12. Kelebihan Teori Portofolio Markowitz
1. Kajian yang dilakukan Markowitz merupakan suatu titik awal
dalam kajian pemilihan portofolio yang mempergunakan analisis
alamiah dan modern, kemudian mulai dikembangkan oleh
sebagian peneliti lainnya termasuk oleh Stephen Ross (1974).
2. Markowitz memberikan suatu kemudahan dalam memahami
kedekatan hubungan antara return yang diharapkan dari risiko
portofolio, serta tidak mengesampingkan analisis dari segi
portofolio efisien. Kemudian ini tergambarkan dalam rumus-
rumus yang dikemukakan dan akhir-akhir ini telah dijabarkan oleh
banyak pihak.
3. Riset serta publikasi tulisan dan penjelasan lisan yang
dikemukakan oleh Markowitz telah meletakkan asas dasar bagi
pengkajian teori portofolio selajutnya seperti CAPM, APT, risiko
dan return, serta nilai saham dan obligasi.
13. Kelemahan Teori Portofolio
Markowitz
1. Permasalahan klasik dari sudut pandang manajemen keuangan
yang selalu muncul, yaitu pada saat data yang digunakan dalam
kajian adalah data masa lalu. Dan masa lalu tersebut tidak hanya
memberikan suatu jawaban yang sulit untuk dijadikan suatu
estimasi kedepan, tetapi juga diragukan keakuratan datanya. Bisa
saja data-data keuangan yang dihasilkan tersebut merupakan data
yang telah diubah oleh manajemen perusahaan atau yang kita
kenal sebagai tindakan manajemen laba (earning manajement),
sehingga dapat menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
2. Studi yang dilakukan Markowitz tidak menjelaskan waktu, yaitu
berapa lama waktu yang tepat untuk memperhitungkan
diversifikasi tersebut. Dengan demikian, analisis tersebut menjadi
tidak meyakinkan.
3. Data yang diambil (pada saat dianalisis) menggunakan varians dan
berbagai alat lainnya sulit untuk dipahami dan diprediksi karena
merupakan data masa lalu.
14. Kesimpulan
Dasar dari portofolio Markowitz adalah
memberi bahan masukan kepada para investor
untuk menghindari risiko dan memberikan
keuntungan yang maksimal pada setiap
keputusan investasi.
Investasi terbaik adalah investasi yang jauh
dari risiko, dan Markowitz mengajurkan dengan
melakukan diversifikasi investasi.