1. MEMBANGUN PARADIGMA DAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
Meliputi
Siswa sebagai Pusat Pembelajaran,
Pilar-pilar Pendidikan sebagai
Landasan Model Pembelajaran
Berbasis Kompetensi
2. Membangun
Paradigma
dan Tujuan
Pembelajaran
A
• Tujuan
Pembelajaran
Siswa sebagai
Pusat Pembelajaran
B
• Pilar-pilar
Pendidikan
C
• Model
Pembelajaran
Berbasis
Kompetensi
4. ...Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar yang
meliputi guru dan siswa yang saling bertukar
informasi.
5. Tujuan Pembelajaran (instructional objective)
adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi,
dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Hal ini
didasarkan berbagai pendapat tentang makna tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional.
6. ...Siswa Sebagai Pusat Pembelajaran
Siswa sebagai pusat pembelajaran merupakan
proses belajar mengajar yang menempatkan siswa
sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif
dalam setiap proses pembelajaran dengan cara
menemukan dan menggali sendiri materi mata
pelajaran.
7. Hal ini tentunya berbeda dengan pembelajaran
konvesional, dimana siswa ditempatkan sebagai
objek belajar yang berperan sebagai penerima
informasi secara pasif.
8. Pada dasarnya, semua siswa memiliki potensi
untuk mencapai kompetensi. Jika sampai mereka
tidak mencapai kompetensi, hal itu bukan karena
mereka tidak memiliki kemampuan untuk itu,
melainkan lebih kepada masalah mereka sendiri yang
tidak disediakan pengalaman belajar yang cocok
dengan keunikan masing-masing karakteristik
individu.
10. B. Pilar-pilar Pendidikan
• Pilar-pilar pendidikan menurut UNESCO ada 4, yaitu:
1. Learning to know (belajar menngetahui)
2. Learning to do (belajar melakukan sesuatu)
3. Learning to be (belajar menjadi sesuatu)
4. Learning to live together (belajar hidup bersama)
11. 1. Learning to
Know
Untuk mengimplementasikan “learning to know”
(belajar untuk mengetahui), Guru harus mampu
menempatkan dirinya sebagai fasilitator. Di samping
itu guru dituntut untuk dapat berperan ganda
sebagai kawan berdialog bagi siswanya dalam rangka
mengembangkan penguasaan pengetahuan siswa.
12. 2. Learning To
De
Proses belajar menghasilkan perubahan dalam
ranah kognitif, peningkatan kompetensi, serta
pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap
nilai, sikap, penghargaan, perasaan, serta kemauan
untuk berbuat atau merespon suatu stimulus.
13. Pendidikan membekali manusia tidak sekedar
untuk mengetahui, tetapi lebih jauh untuk terampil
berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga
menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi
kehidupan.
14. 3. Learning To
Be
Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses
pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri.
Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah
yang berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang
yang berhasil, sesungguhnya merupakan proses
pencapaian aktualisasi diri.
15. 4. Learning To
Live Together
Pada pilar keempat ini, kebiasaan hidup bersama,
saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima
perlu dikembangkan disekolah. Kondisi seperti inilah
yang memungkinkan tumbuhnya sikap saling
pengertian antar ras, suku, dan agama.
16. ...untuk itu
Semua
Untuk itu semua, pendidikan di Indonesia harus
diarahkan pada peningkatan kualitas kemampuan
intelektual dan profesional serta sikap, kepribadian
dan moral. Dengan kemampuan dan sikap manusia
Indonesia yang demikian maka pada gilirannya akan
menjadikan masyarakat Indonesia masyarakat yang
bermartabat di mata masyarakat dunia.
18. Pembelajaran berbasis kompetensi
adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan orientasi pencapaian kompetensi
peserta didik. Sehingga muara akhir hasil
pembelajaran adalah meningkatnya
kompetensi peserta didik yang dapat diukur
dalam pola sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
19. ...Prinsip pembelajaran
berbasis kompetensi
1. Berpusat pada peserta didik agar mencapai
kompetensi yang diharapkan.
2. Pembelajaran terpadu agar kompetensi
yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai
secara utuh.
3. Pembelajaran dilakukan dengan sudut
pandang adanya keunikan individual setiap
peserta didik.
20. 4. Pembelajaran dilakukan secara bertahap
dan terus menerus menerapkan prinsip
pembelajaran tuntas (mastery learning)
sehingga mencapai ketuntasan yang
ditetapkan.
21. 5. Pembelajaran dihadapkan pada situasi
pemecahan masalah, sehingga peserta
didik menjadi pembelajar yang kritis,
kreatif, dan mampu memecahkan masalah
yang dihadapi.
22. 6. Pembelajaran dilakukan dengan multi
strategi dan multimedia sehingga
memberikan pengalaman belajar beragam
bagi peserta didik.
7. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan
narasumber.