BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
1.3 Gizi Seimbang.pdf
1.
2. Meningkatkan Kesehatan dan Nutrisi pada Ibu dan Anak Usia Dini
Pemberdayaan
Sumberdaya lokal
Transformasi Hasil Akhir
Nutrisi
Komponen yang
berkaitan:
1. Pengetahuan ibu
2. Budaya
3. Persepsi ibu
4. Dukungan Tenaga
Kesehatan
5. Dukungan
Implementer / kader
6. Dukungan keluarga
7. Teman sebaya
8. Ekonomi
9. Informasi
10. Regulasi
1. Asupan Makanan (Praktik PMBA)
Status Nutrisi
(Normal, Stunting,
Wasting,
Underweight,
Obesity)
Ibu Hamil Gizi Seimbang + TTD
Bayi 0-6 bulan 100 % ASI IMD + ASI Eksklusif
Bayi 6-12 bulan 50% ASI + 50 MPASI ASI + MPASI
Anak 12-24 Bulan 35% ASI + 65% MPASI Melanjutkan ASI sampai 2 tahun + MPASI
2. Pelayanan Kesehatan
Immunisasi, VIT A dan Obat Cacing, MTBS, Pelayanan Ibu Hamil
3. Sanitasi yang baik
Air bersih Jamban
4. Dukungan Keluarga
5. Stimulasi
Kunjungan Rumah (Homebased) Vs Kegiatan Kelompok (Center Based) → Ibu, Pengasuh, Keluarga, Masyarakat
6. Manfaat Gizi Seimbang?
• Menjaga berat badan tetap normal
• Memastikan kebutuhan nutrisi tubuh anak
• Memastikan tumbuh kembang anak maksimal
• Sebagai Pedoman mencapai kebutuhan gizi (dewasa, anak dan balita)
9. Semakin muda usia bayi, semakin besar
risiko/bahaya yang dihadapinya.
10. Definisi
• Makanan Bayi dan anak adalah asupan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan dan tumbuh kembangnya
• IMD adalah Tindakan segera setelah lahir bayi diletakkan menempel didada
atau perut ibu, dibiarkan merayap mencari puting, untuk melakukan kotak
kulit, kemudian menyusu sampai puas minimal 1 jam pertama sejak lahir
• ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI saja tanpa dibarengi pemberian
makanan dan minuman lain sampai bayi berusia 6 bulan.
• Pemberian MPASI → proses ketika bayi usia 6 bulan, ASI sudah tidak lagi
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, sehingga makanan lain diperlukan.
• MPASI adalah makana local yang tersedia (didapur, dikebun, pasar) yang
tepat digunakan MPASI ketika ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan
gizi bayi.
11. 0-6 bulan
100% kebutuhan anak dari
ASI
6 – 12 bulan
50% kebutuhan anak dari ASI
12 – 24 bulan
30% kebutuhan anak dari ASI
13. Usia 6 bulan = ASI + MPASI 6 bulan
• ASI Semau bayi
• 2-3 kali makan ditambah
ASI
• Mulai dengan 2 sampai
3 sendok makan. Mulai
dengan pengenalan rasa
dan secara perlahan
tingkatkan jumlahnya
• Bubur kental
• Variasi 4 bintang
(makanan pokok,
kacang2an, hewani,
buah dan sayur)
14. Usia 6-9 bulan = ASI + MPASI 6-9 bulan
• ASI Semau Bayi
• Ukuran: 2-3 kali makan
ditambah 1-2 kali makanan
selingan
• Frekuensi: 2 sampai 3 sendok
makan penuh setiap kali
makan, tingkatkan secara
perlahan sampai ½ mangkuk
berukuran 250 ml
• Tekstur: Bubur kental/
makanan keluarga yang
dilumatkan
• Variasi 4 bintang (makanan
pokok, kacang2an, hewani,
buah dan sayur)
15. Usia 9-12 Bulan = ASI + MPASI 9-12 bulan
• ASI Semau bayi
• 3-4 kali makan ditambah 1-2
kali makanan selingan
• ½ (Setengah) sampai ¾ (tiga
perempat) mangkuk
berukuran 250 ml
• Makanan keluarga yang
dicincang/ dicacah. Makanan
dengan potongan kecil yang
dapat dipegang Makanan
yang diiris- iris
• Variasi 4 bintang (makanan
pokok, kacang2an, hewani,
buah dan sayur)
16. Usia 12-24 Bulan = ASI + MPASI 12-24 bulan
• ASI Semau bayi
• 3-4 kali makan ditambah
1-2 kali makanan selingan
• ¾ (tiga perempat) sampai
1 (satu) mangkuk ukuran
250 ml
• Makanan yang diiris- iris
• Makanan keluarga
• Variasi 4 bintang
(makanan pokok,
kacang2an, hewani, buah
dan sayur)
17. Porsi Makan Ibu Hamil
• Kurangi konsumsi kopi
dan teh setelah makan
• Hindari merokok dan
minuman keras
• Minum tablet Fe untuk
mencegah anemia
• Minum air putih 8-12
gelas perari
18. Porsi Makan Ibu Menyusui
• Kurangi konsumsi
kopi dan teh setelah
makan
• Hindari merokok
dan minuman keras
• Minum tablet Fe
untuk mencegah
anemia
• Minum air putih 12-
13 gelas perari
19. Risiko Tidak menyusui: Pada Bayi
• Risiko kematian yang lebih besar (bayi yang tidak diberi ASI 14 kali lebih
besar kemungkinannya meninggal dibandingkan bayi yang disusui secara
eksklusif pada enam bulan pertama).
• Susu Formula tidak memiliki antibodi untuk melindungi bayi dari sakit: badan
ibu membuat ASI dengan antibodi yang melindungi bayi dari penyakit
tertentu dalam lingkungan ibu/anak.
• Tidak menerima zat antibodi pertama mereka dari kolostrum
• Susu Formula sulit diserap usus bayi-susu formula sama sekali bukan
makanan sempurna bagi bayi.
• Sering mengalami diare, lebih sering sakit, dan lebih parah sakitnya. (anak
usia kurang dari enam bulan yang diberi makanan campuran-mendapatkan
makanan, susu formula dan air terkontaminasi, berisiko lebih tinggi terkena
diare
20. • Infeksi saluran pernafasan yang lebih sering.
• Risiko kekurangan gizi yang lebih besar, khususnya bagi bayi usia
muda;
• Lebih besar kemungkinan mengalami kurang gizi:
• Tumbuh kembang tidak optimum: gangguan pertumbuhan, berat
badan kurang, tubuh pendek (stunting), kurus (wasting) karena
penyakit menular seperti diare atau pneumonia
• Keterikatan yang kurang kuat antara ibu dan bayi; tidak merasa
aman;
• Lebih besar kemungkinan kelebihan berat badan
• Lebih besar risiko terkena penyakit jantung, diabetes, kanker,
asma, gigi keropos, dll pada usia lanjut.
21. Risiko Tidak menyusui: Pada Ibu
• Ibu menjadi berisiko lebih mudah hamil
• Meningkatnya risiko anemia bila pemberian ASI tidak dimulai
sejak dini (lebih banyak pendarahan setelah persalinan)
• Mengganggu ikatan/bonding dengan bayinya
• Meningkatnya depresi paska persalinan
• Kejadian kanker rahim dan kanker payudara lebih rendah
pada ibu menyusui.
22. Larangan pemasaran Pengganti ASI oleh Kode WHO
dalam memasarkan produk pengganti ASI
• Dilarang mengiklankan susu formula dan produk lain kepada masyarakat.
• Dilarang memberikan sampel gratis kepada ibu-ibu.
• Dilarang promosi susu formula di sarana pelayanan kesehatan.
• Staf perusahaan tidak diperkenankan memberikan nasihat tentang susu formula kepada ibu-
ibu.
• Dilarang memberikan hadiah atau sampel kepada petugas kesehatan.
• Dilarang membuat gambar bayi atau gambar lainnya yang mengidealkan susu formula pada
label produk.
• Informasi kepada petugas kesehatan harus bersifat faktual dan ilmiah.
• Informasi tentang susu formula, termasuk pada label, harus menjelaskan keuntungan
menyusui dan biaya serta bahaya pemberian susu buatan.
• Produk yang tidak cocok seperti susu kental manis, dilarang dipromosikan untuk bayi.
• Penjelasan tentang penggunaan susu formula hanya dibolehkan untuk beberapa ibu yang
23. PP 33 tahun 2012 : tentang Pemberian ASI
Eksklusif
25. Definisi
Gizi seimbang adalah terpenuhinya kebutuhan gizi dan jumlah
dari makanan yang dikonsumsi dalam sehari sesuai dengan
kebutuhan tubuh untuk hidup sehat dan optimal.
Zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk hidup sehat adalah :
karbohidrat, protein (hewani dan nabati), lemak, vitamin, dan
mineral.
Di dalam tubuh, zat-zat gizi tersebut berfungsi sebagi sumber energi
atau tenaga (terutama karbohidrat dan lemak), sumber zat
pembangun (protein), terutama untuk tetap tumbuh dan
berkembang serta untuk mengganti sel-sel yang rusak, sumber zat
pengatur (vitamin dan mineral)
28. No Situasi umum terjadi pada Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Bayi Kebiasaan Lokal / Mitos Yang seharusnya
1 Permberian kolostrum
2 BBLR / Prematur
3 Anak Kembar
4 Bayi Menolak Menyusui
5 Kehamilan Baru
6 Bayi Menangis
7 Ibu Jauh dari bayi (bekerja) usia dibawah 6 bulan
8 Ibu sakit
9 Ibu kurus
10 Bayi yang sakit dibawah 6 bulan
11 Bayi yang sakit diatas 6 bulan
12 Putting terbenam / datar
13 Makanan selama hamil dan menyusui
14 Kebersihan selama hamil
15 IMD
16 Diare
17 Imunisasi
18 Pengetahuan ibu
19 Pemantauan Pertumbuhan
29. ===
Praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak yang Dianjurkan:
Pemberian Makanan Pendamping ASI bagi Anak Usia 6-24 bulan
dan Pemberian Makan IbuHamil/Ibu Menyusui
30. Tujuan
1. Menggambarkan pentingnya melanjutkan pemberian ASI setelah
bayi berusia 6 bulan
2. Menggambarkan apa yang harus kita pertimbangkan waktu
memikirkan pemberian makanan tambahan bagi setiap kelompok
umur (frekuensi, jumlah, tekstur (kepekatan), variasi (berbagai
macam makanan), cara pemberian makan secara aktif/responsif,
dan kebersihan (UFREJUTEKVARREK)
3. Menggambarkan praktik praktik yang dianjurkan dan poin diskusi
konseling menyangkut pemberian makan anak usia 6 bulan sampai
24 bulan, ibu hamil dan ibu menyusui
31. 1. Pentingnya melanjutkan pemberian MPASI
ASI setelah bayi berusia 6 bulan
• Seberapa banyak energi yang diberikan ASI pada bayi dan anak?
32. 2. Menggambarkan apa yang harus kita
pertimbangkan sewaktu merencanakan pemberian
makanan tambahan bagi masing-masing kelompok
umur
Apa yang harus kita pertimbangkan sewaktu memikirkan pemberian makanan tambahan/MPASI?
33. Pertimbangkan sewaktu merencanakan pemberian
makanan tambahan bagi masing-masing kelompok umur
Hal-hal yang harus kita pertimbangkan waktu berbicara tentang
pemberian MPASI
• U = Usia
• F = Frekuensi
• J = Jumlah
• T = Tekstur (kekentalan /konsistensi)
• V = Variasi
• P = Pemberian makan aktif/responsif
• K = Kebersihan
34. Menggambarkan praktik-praktik yang dianjurkan
dan poin diskusi konseling menyangkut
pemberian makan anak usia 6 bulan sampai 24
bulan, ibu hamil dan ibu menyusui
CetakRekomendasi Global Pemberian MPASI Berbasis Makanan Keluarga (cetak).docx
35. Makanan Pokok: biji-bijian, seperti jagung, gandum, beras, sagu
dan umbi-umbian seperti singkong dan kentang
Kacang-kacangan seperti kedelai, kacang hijau, kacang polong,
kacang tanah dan bijibijian seperti wijen
Buah-buahan yang mengandung vitamin A dan sayuran seperti
mangga, pepaya, jeruk, daun-daunan hijau, wortel, ubi jalar dan
labu; dan buah-buahan dan sayuran
lain seperti pisang, nenas, alpukat, semangka, tomat, terung
dan kol. Catatan: termasuk tanaman liar yang digunakan
secara lokal serta tanaman
lainMak anan kaya zat Besi bersumber hewani seperti daging
sapi, ayam, hati dan telur; dan makanan bersumber hewani
lainnya seperti ikan, susu dan produk susu lainnya
Cat: makanan hewani harus dimulai saat anak telah mencapai
usia 6 bulan
42. Kelompok
1. Oral Redehidrasi
(penggantian Cairan) dan
Diare :
2. Imunisasi :
3. Membawa anak ke Fasilitas
Kesehatan:
4. Keluarga Berencana:
5. Merespon Mitos :
6. Kegiatan kreativitas anak
diusia 1 tahun lebih:
7. Dukungan keluarga:
8. Ibadah pagi :
Persentasikan tentang:
Ceritakan yang sudah kita ketahui
tentang hal tersebut?
• Mengapa itu penting dilakukan?
• Siapa yang melakukannya?
• Bagaimana melakukannya?
• Apa tantangannya?
• Untuk diare, bagaimana
mencegahnya
• Bagaimana gereja
menerapkannya?
43. Bekerja dalam kelompok
Rekomendasi Global Pemberian MPASI
Usia
Frekuensi (per hari) Berapa banyak setiap kali
makan
Tekstur
(kekentalan/
konsistensi)
Variasi
44. 1. Makanan Pokok = Sumber Tenaga
2. Protein Nabati = Zat Pembangun
3. Protein Hewani = Zat Pembangun
4. Vitamin&Mineral = Zat
Pengatur
45. Praktik Pemberian Makan Ibu hamil/ibu
Menyusui dan MPASI Bagi anak Usia 6-24 bulan
• pentingnya melanjutkan pemberian ASI setelah bayi berusia 6 bulan
46. Bagaimana membuat makanan Bayi dan
Anak?
Makanan keluarga
• ☺
MPASI
• Rujuk ke rekomendasi
pemberian makan
• Usia 6 bulan
• Dari 6 bulan sampai 9 bulan
• Dari 9 bulan sampai 12 bulan
• Dari 12 bulan sampai 24 bulan
• Ibu hamil dan ibu menyusui
48. Triguna Makanan
• Makanan yang kita makan setiap
hari sebaiknya memenuhi 3
kegunaan makanan bagi tubuh
atau biasa disebut dengan
“Triguna Makanan”
Tiga guna makanan :
1. Sebagai Sumber Tenaga
2. Sebagai Zat Pembangun
3. Sebagai Zat Pengatur
49.
50. CARA MEMILIH BAHAN
MAKANAN
Tanda sayur dan buah yang aman disantap:
1. Warna sayur dan buah yang segar dan cerah warnanya.
2. Buah-buahan dan sayur-sayuran berjenis bunga harus kelihatan cantik
bentuknya dan bertekstur keras atau tidak lembek.
3. Kulit permukaan buah alau sayur-sayuran berjenis buah tidak keriput dan
banyak mengandung air Sayur-sayuran berjenis kacang-kacangan perlu
dipillh yang cerah wamanya dan renyah apabila dipatahkan.
4. Sayur-sayuran jenis akar atau umbi-umbian bertekstur keras dan
terlihat banyak mengandung air.
5. Sayur-sayuran yang digunakan tunas atau pucuknya, hendaklah berwarna
cerah, segar, dan banyak mengandung air.
51. CARA MENYIMPAN BAHAN
MAKANAN
1) Penyimpanan yang benar, memastikan sayur-sayuran dan buah-buahan menjadi segar dan
tahan lama.
2) Sayur-sayuran dan buah-buahan perlu dibasuh, dibungkus dengan kertas dan disimpan di
ruangan khusus di dalam kulkas.
3) Jika tidak ada kulkas, boleh disimpan di tempat yang dingin dan redup di dapur. Hindari
penggunaan tas plastik supaya tidak menjadi layu dan hilang vitaminnya.
4) Buah-buahan seperti pisang jangan disimpan di dalam kulkas karena kulitnya akan mudah
menjadi hitam dan busuk.
5) Sayur-sayuran dan buah-buahan di dalam kemasan hendaklah dipindahkan di dalam tempal
penyimpanan yang lain, kemudian disimpan di kulkas.
6) Kentang, labu, dan bawang, hendaklah disimpan di dalam tempat yang agak gelap dan sejuk.
Bila perlu disimpan di tempat yang memiliki
52. Tujuan dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan bahan pangan :
1. Nilai Beragama (Halal).
• Memilih bahan makanan harus memperhatikan larangan dan anjuran agama.
• Bagi umat Islam halal merupakan syarat mutlak
2. Nilai Gizi dan Pemenuhan Kebutuhan Tubuh.
• Makanan yang dimakan setiap hari diusahakan selalu beraneka ragam agar tercukupi kebutuhan gizi
bagi tubuh. Sebaiknya sesuai dengan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang).
• Makanan yang dimakan setiap hari harus mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
• Makanan yang dimakan tidak hanya cukup dari kuntitasnya (jumlah) saja tetapi juga dari kualitasnya
3. Kualitas Bahan Makanan
• Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan mutunya dalam hal bentuk,
warna, kesegaran, bau dan sebagainya.
• Bahan yang berkualitas baik biasanya terbebas dari kerusakan dan pencemaran baik secara biologis
(bakteri, virus, jamur), fisik (penyok, tercampur debu, kerikil, pecahan kaca) maupun kimia
(pestisida, bahan pewarna, bahan pengawet dan sebagainya).
53. Tujuan dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan
pangan :
4. Sesuai dengan Selera dan Daya Beli
• Tidak semua bahan makanan yang berkualitas baik harganya mahal.
• Selera terhadap suatu makanan tertentu, tetap harus diseimbangkan
kebutuhan dan proporsi gizi bagi tubuh.
• Biasanya bahan makanan yang ada pada musimnya, harganya relatif
murah. Contohnya pada musim buah mangga, harganya relatif murah
dibanding pada musim lainnya.
• Memilih bahan makanan yang berasal dari daerah setempat harganya
relatif lebih murah daripada harga makanan yang harus didatangkan
dari daerah lain yang harus memerlukan biaya transportasi.