2. Gereja juga menghargai umat muslim, yang
menyembah Allah satu-satunya, yang hidup dan
berdaulat, penuh belaskasihan dan mahakuasa,
Pencipta langit dan bumi, yang telah bersabda
kepada umat manusia. Kaum Muslimin berusaha
menyerahkan diri dengan segenap hati kepada
ketetapan-ketetapan Allah juga yang bersifat
rahasia, seperti dahulu Abraham Imam Islam
dengan sukarela mengacu kepadanya telah
menyerahkan diri kepada Allah. Memang mereka
tidak mengakui Yesus adalah Allah, melainkan
menghormati-Nya sebagai Nabi. Mereka juga
menghormati Maria Bunda-Nya yang tetap
Perawan
3. Berikut ini adalah bagian dari Catholic Catechism no. 841,
mengenai agama Islam:
841 The Church's relationship with the Muslims. "The plan of
salvation also includes those who acknowledge the Creator, in
the first place amongst whom are the Muslims; these profess
to hold the faith of Abraham, and together with us they adore
the one, merciful God, mankind's judge on the last day."330
Diajarkan bahwa Muslims juga akan mendapatkan
keselamatan dengan alasan bahwa Islam juga mengakui
Tuhan, merupakan bagian dari ajaran Abraham dan percaya
pada pengadilan di hari akhir (percaya pada surga dan neraka,
pada prinsipnya). Tidak ada penekanan pada perbedaannya,
inti dari ajaran point ini lebih mengutamakan pada
kesamaannya.
4. Pada dasarnya, agama selalu mencari “common
ground”, persamaan, untuk menghindari konflik.
Agama selalu berpijak pada kedamaian dan kebenaran.
Tidak satupun agama yang mengajarkan lain. Hanya
saja, ajaran Tuhan itu sarat dengan pesan-pesan yang
harus ditafsirkan, diterjemahkan untuk dapat
dimengerti. Penafsiran inilah yang seringkali memicu
konflik. Penafsiran inilah yang seringkali lebih
mengutamakan perbedaan.
Tuhan itu satu, dan memang hanya satu untuk semua
manusia. Jika Tuhan ada banyak, maka dunia ini juga
akan ada banyak, karena setiap Tuhan akan
menciptakan duniaNya sendiri. Tetapi, meskipun Tuhan
itu banyak, untuk dunia ini, tempat kita tinggal, hanya
akan mengenal satu Tuhan. Jadi, untuk kita manusia,
Tuhan itu satu.