Laporan ini membahas perencanaan pembentukan District Meter Area (DMA) untuk memantau kehilangan air di Unit Limpung PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang. DMA dibentuk berdasarkan kriteria seperti jumlah pelanggan, karakteristik jaringan, dan topografi wilayah untuk memudahkan identifikasi kebocoran. Dilakukan step test untuk mengukur kehilangan air fisik setiap DMA dan menganalisis benefit penurunan keb
1. PERENCANAAN DISTRICT METER AREA (DMA)
UNTUK PEMANTAUAN KEHILANGAN AIR DI UNIT LIMPUNG
PERUMDA AIR MINUM SENDANG KAMULYAN
KABUPATEN BATANG
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Ahlii Madya Pada Program Studi Teknik Lingkungan
Akademi Teknik Tirta Wiyata
Oleh :
YUDA SETIYANTO
N.P.M. 17.0886
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA
MAGELANG
2020
2. Mengetahui
Wakil Direktur I
Bidang Akademik
R. GAGAK EKO BHASKORO, S.T., M.Sc
NIK.E. 01.07.012
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL RAKTIK KERJA LAPANGAN
NAMA PENYUSUN : YUDA SETIYANTO.
N. P. M. : 17.0886
JENJANG PENDIDIKAN : DIPLOMA III
PROGRAM STUDI : TEKNIK LINGKUNGAN
JUDUL LAPORAN PKL :PERENCANAAN DISTRICT METER
AREA (DMA)UNTUK PEMANTAUAN
KEHILANGAN AIRDI UNIT LIMPUNG
PERUMDA AIR MINUM SENDANG
KAMULYAN KABUPATEN BATANG.
DOSEN PEMBIMBING : 1. R. GAGAK EKO BHASKORO, S.T., M.Sc.
2. PRIJONO, S.T
Magelang, 21 Mei 2020
Disetujui oleh,
Pembimbing I
R. GAGAK EKO BHASKORO, S.T., M.Sc
N.I.D.N 0616017501
Pembimbing II
PRIJONO, S.T
ii
3. HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PERENCANAAN DISTRICT METER AREA (DMA)
UNTUK PEMANTAUANKEHILANGAN AIR DI UNIT LIMPUNG
PERUMDA AIR MINUM SENDANG KAMULYAN
KABUPATEN BATANG
Yang disusun oleh :
YUDA SETIYANTO
N.P.M. 17.0886
Telah dipertahankan di depan tim penguji pada hari Senin,
tanggal 21 September 2020
di Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang dan dinyatakan telah
memenuhi syarat.
Pembimbing I
R. GAGAK EKO BHASKORO, S.T., M.Sc
N.I.D.N 0616017501
Pembimbing II
PRIJONO, S.T
TIM PENGUJI
Penguji I
SUPARTO EDI SUCAHYO, SE.,T.,M.T
N.I.D.N 0630126001
Penguji II
Drs. SARNO WIDODO, M.Eng
N.I.D.N 0009056308
iii
4. SUPARTO EDI SUCAHYO, S.E., S.T., M.T
N.I.K. E. 17.11.031
YUDA SETIYANTO
NPM. 17.0886
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yuda Setiyanto
NPM : 17.0886
Tempat, tanggal lahir : Batang, 20 November 1998
Program Studi : Teknik Lingkungan
Alamat Kampus : Jl. Duku I No.54 Perum KORPRI-ABRI, Kramat
Selatan, Magelang Utara, Jawa Tengah
Alamat Rumah : Karangtengah, RT 001, RW 006
Nomor HP : 085951384287
Alamat Email : yudaasetiyanto@gmail.com
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan PKL saya yang
berjudul “Perencanaan District Meter Area (DMA) Untuk Pemantauan
Kehilangan Air Di Unit Limpung PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan
Kabupaten Batang”, bebas dari plagiartsme dan bukan hasil karya orang
lain.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dari laporan
penelitian dan karya ilmiah dari hasil-hasil riset tersebut terdapat indikasi
plagiarisme, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada
paksaan dari siapapun juga, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dibuat di : Magelang
Pada tanggal : 3 September 2020
Mengetahui,
Direktur Akatirta Yang membuat pernyataan
iv
5. HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT, yang mana
telah memberikan nikmat – nikmatnya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, saya hanya bisa bersyukur baik
dengan niat, perbuatan, maupun ucapan. Sholawat serta salam selalu
terlimpahkan keharibaan Rasullullah Muhammad SAW.
Dengan ketulusan hati, cinta dan kasih saya persembahkan Tugas Akhir ini
untuk :
1. Terimakasih kepada Allah S.W.T yang telah memberikan
kesehatan, kemudahan dan semua nikmat-Nya
2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Bambang Setyo Margono dan
Ibu Ngasumi. Terimakasih telah membesarkan saya dengan penuh
kasih sayang, senantiasa menyebut namaku disetiap do’a yang
dipanjatkan. Semoga kita sekeluarg selalu dilindungi Allah S.W.T
dalam setiap langkah kita. Amiin
3. Terimakasih kepada adik saya Agung Pujianto telah memberikan
semangat.
4. Terimakasih kepada Keluarga besar Mbah Sarkawi atas dukungan,
Doa dan kasih sayang kalian.
5. Bapak R Gagak Eko Bhaskoro, S.T., M.Sc serta Bapak Prijono,
S.T. yang telah membimbing dan mengarahkan dalam pembuatan
laporan ini dengan sabar.
6. Terimakasih atas bimbingan pembelajaran ilmu yang sangat
bermanfaat kepada keluarga besar Akatirta Magelang. Tidak ada
penyesalan sedikitpun dalam diri saya menutut ilmu di Akatirta.
Semoga ilmu yang diberikan Bapak Ibu Dosen bermanfaat bagi
saya di kehidupan mendatang dan semoga ilmu yang Bapak Ibu
Dosen berikan bisa menjadi amalan di kehidupan kelak.
Terimakasih atas 3 tahunnya.
7. Terimakasih Kepada Mas Cengik dan Mas Ketek sudah
memberikan ilmu dan memeberi masukan saran serta solusi dari
masalah tugas ahir saya.
8. Untuk Perumda Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang,
khususnya untuk Unit Limpung terimakasih banyak telah
memberikan waktu dan tempat selama saya PKL. Terutama bapak
v
6. Bambang Setyo Margono dan Bapak Daryono beserta staff yang
sudah banyak membantu saya dalam membuat laporan ini.
9. Terimakasih kepada Awal dan Irva yang sudah saya anggap
sebagai saudara sendiri serta sudah memberi masukan dan juga
semangat.
10. Terimakasih kepada keluarga besar SQUAD Anwari.
11. Terimakasih Kepada Awal, Alip, Mas Andre, Riko, Rafli, Doglong,
Gendut, Ocit, Panji, Semplok, Baim, Si’wa, Iza, Bastian, Alan,
Alvin, Afa serta seluruh kawan saya yang tidak bisa saya sebut satu
persatu namanya, terimakasih atas do’a dan dukungan kalian
semua.
12. Terimakasih kepada Sandra Wilhelmina Wijaya yang telah
memberikan semangat, dukungan serta motivasi agar dapat
menyelesaikan laporan tepat waktu. Alhamdulilah akhirnya aku
jadi wisuda tahun 2020.
13. Terimakasih banyak kepada teman teman angkatan ’17 selama 3
tahun menuntut ilmu di Akatirta, tanpa kalian aku tidak bisa TA,
terimakasih juga buat teman teman yang telah sudi memberikan
nama saya di kelompok kalian, terimakasih atas tumpangan
tugasnya, semoga menjadikan amal ibadah kalian. Amiin
14. Untuk Perumda Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang
terimakasih banyak telah memberikan waktu dan tempat selama
saya PKL. Terutama bapak Bambang Setyo Margono dan Bapak
Daryono beserta staff yang sudah banyak membantu saya dalam
membuat laporan ini.
vi
7. PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memeberikan
rahmat dan hidayahnya serta kesabaran kepada saya, sehingga saya dapat
menyusun Laporan guna pengajuan syarat memeperoleh gelar Ahli Madya pada
program studi Teknik Llingkungan Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang.
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan penulis menganbil judul
“Perencanaan District Meter Area (DMA) Untuk Pemantauan Kehilangan
Air di Unit Limpung PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan
Kabupaten Batang”.
Penyusun laporan ini tidak dapat terealisasi tanpa adanya bantuan, dukungan
serta kebijaksanaan dari pihak-pihak yang berwenang. Oleh karena itu dengan
ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Suparto Edi Sucahyo, S.E.,S.T.,M.T, selaku Direktur Akademi
Teknik Tirta Wiyata Magelang
2. Bapak R. Gagak Eko Bhaskoro, S.T, selaku Dosen Pembimbing I.
3. Bapak Prijono, S.T selaku Dosen Pembimbing II.
4. Bapak Bambang Setiyo Margono dan Ibu Ngasumi selaku orangtua saya
yang selalu mendukung serta membiayai saya dalam segala kebutuhan
saya.
5. Bapak Direktur Utama Perumda Air Minum Sendang Kamulyan
Kabupaten Batang dan staff Unit Limpung yang sudah membatu kegiatan
PKL.
6. Dosen dan karyawan Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang yang turut
membantu dalam proses PKL ini.
7. Seluruh teman-teman yang turut membantu dsn memberikan masukan
kepada penulis dalam penyususnan Laporan Praktik Kerja Lapanagan ini.
8. Ibu Anisah selaku coordinator PKL.
vii
8. Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu mohon dimaklumi. Penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang disampaikan oleh semua pihak demi
kesempurnaan laporan ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, mohon maaf bila ada kekurangan
dan penulis ucapkan terimakasih.
Magelang, September 2020
Yuda Setiyanto
viii
9. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME...............................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................v
PRAKATA............................................................................................................. vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xv
INTISARI ............................................................................................................. xvi
ABTRACT............................................................................................................ xvii
BAB I .......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup ...........................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................................3
1.5.1 Bagi Mahasiswa ..................................................................................3
1.5.2 Bagi PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan Batang.................3
1.5.3 Bagi Akademi......................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
2.1 Tinjauan Pustaka........................................................................................4
2.1.1 Penelitian Terdahulu............................................................................4
ix
10. 2.1.2 Deskripsi.............................................................................................6
2.2 Landasan Teori ..........................................................................................7
2.2.1. Pembentukan District Metered Area (DMA) .....................................7
2.2.2 Kriteria Pembentukan District Meter Area (DMA).................................7
2.2.3 Skoring..................................................................................................10
2.2.4 Kehilangan Air Fisik .............................................................................13
2.2.5 Kehilangan Air ......................................................................................14
2.2.6 Neraca Air .............................................................................................14
2.2.7 Infrastructure Leakage Index (ILI) .......................................................15
2.2.8 Strategi Penurunan Kebocoran Fisik .................................................17
2.2.9 Steptest..................................................................................................18
2.2.10 Menganalisis Benefit ...........................................................................19
BAB III...................................................................................................................21
3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan ....................................................................21
3.1.1 Lokasi Kegiatan ...............................................................................21
3.1.2 Waktu...............................................................................................21
3.2 Sumber Data ............................................................................................21
3.2.1 Data Sekunder ..................................................................................21
3.2.2 Data Primer ......................................................................................22
3.3 Teknik Pengumpulan Data .....................................................................22
3.4 Kerangka Pemikiran dan Alur Aalisis Data ............................................24
3.4.1 Kerangka Pemikiran.........................................................................24
3.5 Metode Analisis data ...............................................................................26
3.5.1 Analisis Rencana Pembentukan DMA .............................................26
3.5.2 Analisis Perencanaan Steptest..........................................................28
x
11. 3.5.3 Analisis Monitoring Neraca Air dan Tekanan di DMA Terpilih.......33
3.5.4 Analisis Benefit.................................................................................36
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH..........................................................................37
4.1 Deskripsi Umum............................................................................................37
4.1.1 Deskripsi Kabupaten Batang..................................................................37
4.1.2 Topografi Kabupaten Batang.................................................................39
4.1.3 Deskripsi Perumda Air Minum Sendang Kamulyan.....40
4.2 Deskripsi Khusus ..........................................................................................45
4.2.1 Deskripsi Kecamatan Limpung..............................................................45
BAB V PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA ...........................................47
5.1 Merencanakan Dan Merealisasikan District Meter Area(DMA)..................47
5.1.1 Data Sekunder........................................................................................47
5.1.2 Jumlah Pelanggan...................................................................................47
5.1.3 Data Jaringan..........................................................................................49
5.2. Pembahasan Data.........................................................................................49
5.2.1 Merencanaan District Meter Area (DMA) Unit Limpung......................49
5.2.2 Step Test DMA Karangtengah................................................................78
5.2.3 Analisis Monitoring Neraca Air dan Tekanan di DMA Terpilih...........82
5.2.4 Benefit....................................................................................................90
BAB VI...................................................................................................................93
6.1 Kesimpulan....................................................................................................93
6.2 Saran.............................................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................95
LAMPIRAN............................................................................................................96
xi
12. DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................4
Table 2.2 Nilai Scoring DMA..........................................................................10
Tabel 2.3 Neraca Air ........................................................................................15
Tabel 2.4 Matriks Target Kehilangan Fisik .....................................................16
Table 3.1 Data Sekunder ..................................................................................21
Table 3.2 Data Primer ......................................................................................22
Table 3.3 Skoring DMA ...................................................................................27
Tabel 3.4 Contoh blanko pengisian stepteast...................................................32
Tabel 4.1 Tabel Nama Kecamatan...................................................................38
Tabel 4.2 Tabel Kantor Cabang PERUMDA Kabupaten Batang....................41
Tabel 4.3 Kapasitas Debit ................................................................................42
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk, Jiwa Terlayani, Cakupan Pelayanan..................43
Table 5.1 Jumlah Pelanggan Unit Limpung.....................................................48
Tabel 5.2 Data Jaringan Unit Limpung...........................................................49
Table 5.3 Panjang dan Diameter Pipa Rancangan DMA Sojomerto................51
Table 5.4 Aksesoris Rancangan DMA Sojomerto............................................52
Table 5.5 Data Valve DMA Sojomerto ............................................................53
Table 5.6 Keterangan Step Test DMA Sojomerto............................................53
Table 5.7 Panjang dan Diameter Pipa Rancangan DMA Sidomulyo ...............54
Table 5.8 Aksesoris DMA Sidomulyo.............................................................55
Table 5.9 Data Valve DMA Sidomulyo ...........................................................56
Table 5.10 Keterangan Step Test DMA Sidomulyo .........................................56
Table 5.11 Panjang dan Diameter Pipa Rancangan DMA Karangtengah ........57
Table 5.12 Aksesoris Rancangan DMA Karangtengah....................................58
Table 5.13 Data Valve DMA Karangtengah ....................................................59
Table 5.14 Keterangan Step Test DMA Karangtengah....................................59
Table 5.15 Panjang dan Diameter Pipa Rancangan DMA Sempu....................60
Table 5.16 Aksesoris Rancangan DMA Sempu ...............................................61
Table 5.17 Data Valve DMA Sempu................................................................62
Table 5.18 Keterangan Step Test DMA Sempu ...............................................62
Table 5.19 Panjang dan Diameter Pipa Rancangan DMA Dlisen....................63
Table 5.20Aksesoris Rancangan DMA Dlisen.................................................64
Table 5.21 Data Valve DMA Dlisen ................................................................65
Table 5.22 Keterangan Step Test DMA Dlisen................................................65
Table 5.23 Tekanan Rancangan DMA..............................................................66
Tabel 5.24 Secoring DMA................................................................................68
Table 5.25 Dasar Nilai Scoring DMA .............................................................69
xii
13. Table 5.26 Hasil Rekap Score/Nilai DMA .......................................................71
Table 5.27 Panjang dan Diameter Pipa DMA Karangtengah...........................73
Table 5.28 Aksesoris DMA Karangtengah......................................................74
Table 5.29 Ukuran Aksesoris DMA Karangtengah..........................................80
Table 5.30 Panjang Pipa DMA Karangtengah.................................................80
Table 5.31 Steptest DMA Terpilih....................................................................81
Tabel 5.32 Uraian Pemakaian Air....................................................................82
Table 5.33 Pengukuran Debit Selama 24 Jam..................................................84
Tabel 5.34 Debit Rata-rata ...............................................................................85
Tabel 5.35 Neraca Air ......................................................................................87
Tabel 5.36 Indikator Kinerja Kehilangan Air ..................................................88
Tabel 5.37 Matrix Perhitungan Kehilangan Air..............................................89
Tabel 5.38 Analisis Tingkat Kehilangan Air ...................................................90
xiii
14. DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konfigurasi jaringan dan DMA ....................................................9
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran....................................................................24
Gambar 3.2 Alur Analisis Data.......................................................................25
Gambar 3.3Contoh Jaringan Steptest ..............................................................31
Gambar 4.1 Gambar Wilayah Kabupaten Batang...........................................37
Gambar 4.2 Kantor Pusat PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan........40
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PERUMDA Air Minum Batang..................44
Gambar 4.4 Peta Wilayah Kecamatan Limpung.............................................45
Gambar 4.5 Kantor Unit Limpung..................................................................46
Gambar 5.1 Jaringan Unit Limpung................................................................47
Gambar 5.2 Rencana DMA Unit Limpung......................................................50
Gambar 5.3 Rancangan DMA Sojomerto........................................................51
Gambar 5.4 Rancangan Srep Test DMA Sojomerto........................................52
Gambar 5.5 Rancangan DMA Sidomulyo.......................................................54
Gambar 5.6 Rancangan Srep Test DMA Sidomulyo.......................................55
Gambar 5.7 Rancangan DMA Karangtengah..................................................57
Gambar 5.8 Rancangan Srep Test DMA Karangtengah..................................58
Gambar 5.9 Rancangan DMA Sempu .............................................................60
Gambar 5.10 Rancangan Step Test DMA Sempu............................................61
Gambar 5.11 Rancangan DMA Sojomerto......................................................63
Gambar 5.12 Rancangan Step Test DMA Dlisen............................................64
Gambar 5.13 Pengukuran Tekanan .................................................................67
Gambar 5.14 Rancangan DMA Karangtengah................................................73
Gambar 5.15 Rancangan Step Test DMA Karangtengah................................74
Gambar 5.16 Kegiatan Verifikasi Valve.........................................................76
Gambar 5.17 Kegiatan Pemasangan Valve.....................................................76
Gambar 5.18 Kegiatan Tes Isolasi ..................................................................77
Gambar 5.19 Kegiatan PemasanganWater Meter Induk.................................78
Gambar 5.20 Rancangan Steptest DMA Karangtengah...................................79
Gambar 5. 21 Grafik Fluktuasi Pemakaian Air...............................................85
Gambar 5.22 Grafik Fluktuasi Tekanan...........................................................85
Gambar 5.23 Kegiatan Pembacaan Debit dan Tekanan...................................86
Gambar 5.24 Grafik Fluktuasi Tekan...............................................................89
Gambar 5.25 Pengukuran Tekanan Tekan.......................................................90
xiv
15. DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Surat Selesai PKL Dari PDAM .......................................................96
Lampiran Surat Izin PKL Ke PDAM...............................................................97
Lampiran Foto Kegiatan PKL Di Lapangan....................................................98
xv
16. INTISARI
PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan adalah penyedia air minum
untuk masyarakat Kabupaten Batang. Salah satu masalah yang ada di
PERUMDA Kabupaten Batang adalah kehilangan air dan belum ada
penanganannya.Tujuan penelitian ini adalah merencanakan DMA di Unit
Limpung, merencanakan Step Test pada DMA terpilih melaksanakan Water
Balance-0, dan melakukan simulasi perhitungan benefit dari kehilangan air.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah membagi jaringan
Unit Limpug menjadi beberapa DMA, skoring DMA serta merencanakan
steptest setelah itu melaksankan steptest di DMA terpilih. selanjutnya
melakukan pemantauan tingkat kehilangan air awal atau Water Balance-0
dengan membaca debit volume input DMA, pengukuran tekanan pada titik-titik
sampel, melakukan pembacaan serentak, melakukan akurasi meter pelanggan
lalu dianalisa menggunakan Neraca Air. Selanjutnya dilakukan perhitungan
simulasi Benefit jika NRW diturunkan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa Unit Limpung dibagi menjadi 5 DMA
dengan DMA Karangtengah yang terpilih, Hasil Step Test pada DMA
Karangtengah dari 5 step hanya step ke-4 yang mendapatkan kondisi sedang
dengan hasil dQ/DSR 0,0053 dan step yang lainya hasilnya rendah. Dari
pembentukan DMA terpilih didapatkan kehilangan air 38%. Simulasi
perhitungan Benefit dari 38% turun ke 25% (10%turun) diperoleh potensi
penambahan 53 SR.
Kata Kunci : “Perencanaan, Steptest, WB-0, Simulasi”.
xvi
17. ABTRACT
Sendang Kamulyan Drinking Water Society was a provider of drinking
water to the people of Batang Regency. One of the problems in Batang Regency
was water loss and there was no handling. The purpose of this research was to
plan the DMA in limpung unit, plan Step Test on selected DMA carrying out
Water Balance-0, and to simulate the calculation of the benefits of water loss.
The methodology used in the study was to divide the Limpug Unit network
into several DMAS, score DMA as well as plan a steptest after it selected
steptest in the selected DMA. further monitoring the initial water loss level or
Water Balance-0 by reading DMA input volume discharge, pressure
measurement at sample points, performing simultaneous readings, performing
customer meter accuracy and then analyzed using Water Balance sheet.
Furthermore, benefit simulation calculation was performed if NRW was
lowered.
The results of the study obtained that Limpung Unit is divided into 5 DMA
with DMA Karangtengah selected, Step Test results in DMA Karangtengah
from 5 steps only step 4 get moderate condition with dQ/DSR result 0.0053 and
other steps are low results. From the establishment of the elected DMA got a
water loss of 38%. Simulation of benefit calculation from 38% down to 25%
(10%down) obtained the potential addition of 53 SR.
Keyword : "Planning, Steptest,WB-0, Simulation".
xvii
18. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang
mempunyai tanggung jawab sebagai perusahaan penyediaan dan pelayanan
air bersih. Dalam penyediaan dan pelayanan air bersih kepada masyarakat,
sistem jaringan distribusi merupakan bagian yang sangat penting. Fungsi
pokok dari jaringan pipa distribusi adalah untuk menghantarkan air bersih
ke seluruh pelanggan dengan tetap memperhatikan faktor kualitas, kuantitas,
dan kontinuitas. (Reza Mohammad Saddad , A.Md,T, 2020)
Air tak berekering (ATBR) atau kehilangan Air (KA) merupakan
masalah utama dalam pengelolaan pelayananan air bersih atau air minum,
angka ATBR atau KA. Di Indonesia berkisar 20 – 70% dengan rata- rata
mencapai 37%. Berdasar data pada tahun 2020 PRUMDA Air Minum
Sendang Kamulyan Kabupaten Batang memiliki pelanggan sekitar 48.969
SR dengan rata-rata kehilangan air sebesar 39%. Hal ini menunjukan
bahwa di jaringan perpipaan PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan
Kabupaten Batang memiliki indikasi kehilangan air yang besar.
(PRUMDA Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang, 2020).
Dalam upaya mengatasi kehilangan air (KA), PERUMDA Air Minum
Sendang Kamulyan Kabupaten Batang berencana membuat District Meter
Area, yang bertujuan untuk menekan tingginya kehilangan air, peningkatan
pelayanan serta pemantauan dan pengendalian tingkat kebocoran air. Salah
satu lokasi yang mendapatkan prioritas adalah Sistem Pelayanan Unit
Limpung
yang masuk dalam wilayah kerja Unit Limpung, diketahui jumlah
pelanggan di Unit Limpung sekitar 4464 SR. Atas dasar permasalahan
diatas, penulis bermaksud mengambil Praktek Kerja Lapangan dengan judul
PERENCANAAN DISTRICT METER AREA (DMA)UNTUK
19. 2
PEMANTAUAN KEHILANGAN AIR DI UNIT LIMPUNG PERUMDA
AIR MINUM SENDANG KAMULYAN KABUPATEN BATANG.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah
yang Penulis angkatadalah :
1. Berapa jumlah DMA yang memungkinkan dirancang pada Unit Limpung?
2. Bagaimana rancangan steptest pada DMA yang direncanakan?
3. Bagaimana hasil monitoring Neraca Air dan Tekanan pada DMA terpilih?
4. Bagaimana prediksi benefit yang didapat jika NRW diturunkan?
1.3 Tujuan
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah merencanakan DMA yang
bertujuan untuk :
1. Merancang pembentukan DMA di Unit Limpung.
2. Merancang steptest DMA pada DMA Prioritas.
3. Memonitor tingkat kehilangan air pada DMA terbentuk dan melaksankan
pengukuran tekanan.
4. Menghitung Benefit pada DMA jika nilai NRW diturunkan.
1.4 Ruang Lingkup
Agar proposal Praktik Kerja Lapangan ini tidak menyimpang dari topik
yang akan dibahas, maka perlu batasan-batasan. Hal yang dikaji adalah
rencana pembentukan District Meter Area (DMA) guna pemantauan
kehilangan air pada jaringan distribusi yang mencakup :
1. Perancangan dilakukan pada beberapa Sistem di Unit Limpung
PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan KabupatenBatang.
2. Rancangan Pembentukan DMA dan steptest di Lokasi terpili hanya pada
perencanaan gambar.
3. Pelaksanaan pembentukan DMA dan steptest hanya diambil pada salah
satu dari yang paling siap.
20. 3
4. Begitu pula rencana steptest dan analisis steptest hanya pada salah satu
DMA terpilih.
5. Pemantauan yang dilakukan adalah dengan melakukan water balence,
Akurasi Meter,Steptest dan Tekanan.
6. Penelitian ini tidak dilakukan langkah sounding, pengantian meter dan
perbaikan kebocoran.
7. Perhitungan prediksi benefit dari kehilangan air.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
dalam dan penulisan tugas akhir ini adalah :
1.5.1 Bagi Mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana
menanggulangi serta mengatasi kehilangan air pada jaringan distribusi.
1.5.2 Bagi PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang
1. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang bagaimana
menanggulangi dan pemantauan kehilangan air pada jaringan distribusi.
2. Sebagai bahan masukan lebih banyak berkaitan dengan Perencanaan
District Meter Area.
1.5.3 Bagi Akademi
1. Pihak Akademi akan dapat mengetahui sejauh mana aplikasi atau
penerapan ilmu pengetahuan yang telah disampaikan kepada mahasiswa di
perkuliahan.
2. Menambah jumlah pustaka yang ada untuk penelitian selanjutnya.
21. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu meliput data-data yang berkaitan dengan judul
yang diambil oleh penulis sebagai petunjuk dan pembeda dari penelitian
yang lainya, untuk data penelitian terdahulu selengkapnya pada tabel 2.1
berikut :
Table 2.1 Penelitian Terdahulu
No
Penelitian,
Tahun, Judul.
Tujuan Utama Metode Hasil
1.
Suhada’ Arif 2019.
Perencanaan Distric
Meter Area (DMA)
Di Unit IKK Grogol
Perumda Air Minum
Tirta Makmur
Kabupaten
Sukoharjo Guna
Pemantauan
Kehilangan Air.
a. Merencanakan
pembentukan
DMAdi
Kecamatan
Grogol Unit
PERUMDA Air
Minum Tirta
Makmur
Kabupaten
Sukoharjo.
b. Menghitung
tingkat
kehilangan air
pada DMA yang
terbentuk.
c. Merencanakan
dan
melaksanakan
kegiatan steptest
pada salah satu
DMA yang
terpilih
Jenis penelitian
yang digunakan
adalah penelitian
dkuantitatif
dengan desain
penelitian
Observasi,
Wawancara ,
Studi Literatur
dan Praktik
Lapangan.
Hasil dari perhitungan
kebocoran fisik dari DMA yang
terpilih yaitu DMA Madegondo
sebesar33,34% dengan
pemakaian rata-rata 248,8287
m3/hr.
Dari hasil penerapan Neraca Air
dengan input sistemsebesar
136.145 m3/th terjadi
kehilangan air sebesar45.260
m3/th.
Kinerja tingkat kehilangan air
dengan menggunakan (ILI)
sebagaisalah satu implementasi
neraca air dengan tekanan rata
– rata 0,5 atm atau 5 meter
dihasilkan nilai ILI sebesar26
dan masuk golongan D untuk
Negara berkembang.
22. 5
No
Penelitian,
Tahun, Judul.
Tujuan Utama Metode Hasil
2 Abdilah
Kholifaturrochman.
2019.
PerencanaanDistrict
Meter Area (DMA)
Untuk
PemantauanKehilan
gan Air di Cabang
Wonosobo PDAM
Tirta Aji Kabupaten
Wonosobo.
a. Merencanakan
DMA di cabang
Wonosobo.
b. Menghitung
tingkat
kehilangan air
pada salahsatu
DMA yang
terbentuk
/tepilih.
c. Merencanakan
dan
melaksanakan
kegiatan
steptestpada
salah satu DMA
terpilih
Jenis penelitian
yang digunakan
adalah penelitian
deskriptif dengan
desain penelitian
Observasi,
Wawancara ,
Studi Literatur
danPraktik
Lapangan.
Hasil perhitungan kebocoran
dariDMA4adalahsebesar 31 %
dan debit rata – rata pemakain
sebesar 3,77 L/s. Dengan
tekanan rata- rata untuk DMA
4
adalah1,2atmatau12meter.Dari
hasilpenerapanneracaairdiDM
A 4 dengan input sistem
117.530 m³/tahun terjadi
kehilangan air sebesar 36.135
m3/tahun. Kinerja tingkat
kehilangan air dengan
menggunakan Insfrastructure
Leakage Indeks (ILI) sebagai
salah
satuimplementasineracaairden
gantekananrata–rata1.2atmatau
12 meter dihasilkan nilai ILI
sebesar 26 dan masuk
golongan D untuk Negara
berkembang.
3 Rizky Ageng
Fahrizal. 2016.
Pembentukan Sub
Zona/ District Meter
Area (DMA) Untuk
Penurunan
Kehilangan Air Tak
Berekening (Non
Revenued Water) di
Perumahan Graha
Indah I dan Graha
Indah II Kota
Balikpapan
Membentuk zona
jaringan distribusi /
District Meter Area
(DMA) untuk
menghasilkan suatu
pengendalian
kehilangan air yang
terjadi pada sistem
distribusi air bersih
PDAM Kota
Balikpapan di
Perumahan Graha
Indah I dan Graha
Indah II Kota
Balikpapan yang
disesuaikan dengan
kriteria pembentukan
DMA (District Meter
Area).
Jenis penelitian
yang digunakan
adalah penelitian
deskriptif
kuantitatif dengan
desain penelitian
Observasi,
Wawancara ,
Studi Literatur
dan Praktik
Lapangan.
Pada District Meter Area
(DMA) yang telah dibentuk
mampu menurunkan kehilangan
air sampai dengan 18,08 % dari
sebelum dibentuk District Meter
Area (DMA) sebesar kehilangan
air 29,80 % dari total
kehilangan air rata - rata
Perumahan Graha Indah.
Menurunnya kehilangan air
dikarenakan pada pembentukan
District Meter Area (DMA)
management tekanan dilakukan
dengan pemsasangan Pressure
Reduce Valve (PRV). Sebelum
dibentuknya Menurunnya
kehilangan air dikarenakan pada
pembentukan District Meter
Area (DMA) tekanan sebesar
74,84 meter menjadi 20,75
meter. Sehingga dengan
pembentukan District Meter
Area (DMA) ini mampu
menekan angka kehilangan air
dengan management tekanan.
.
23. 6
2.1.2 Deskripsi
Berdasarkam hasil penelitian yang dilakukan Suhada’ Arif pada tahun
2019, yang bertujuan untuk Merencanakan pembentukan DMAdi
Kecamatan Grogol Unit PERUMDA Air Minum Tirta Makmur Kabupaten
Sukoharjo dan dalam penelitian saya tidak melakukan akurasi water meter
pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh Abdilah Kholifaturrochman pada
tahun 2019,Merencanakan DMA di cabang Wonosobo dan Menghitung
tingkat kehilangan air pada salahsatu DMA yang terbentuk /tepilih yang
berlokasi di PDAM Tirta Aji Kabupaten Wonosobo.
Penelitian yang dilakukan Rizky Ageng Fahrizal pada tahun 2016
bertujuan Membentuk zona jaringan distribusi/District Meter Area (DMA)
untuk menghasilkan suatu pengendalian kehilangan air yang terjadi pada
sistem distribusi air bersih PDAM Kota Balikpapan di Perumahan Graha
Indah I dan Graha Indah II Kota Balikpapan yang disesuaikan dengan
kriteria pembentukan DMA (District Meter Area), tapi dalam penelitian
yang akan dilakukan hanya sampai pemantauan kehilangan air.
Penelitian yang saya ambil yaitu perencanaan District Meter
Area(DMA) guna mencari lokasi yang diprioritaskan dalam mencari
kehilangan air di Unit LimpungAir Minum Sendang Kamulyan Kabupaten
Batang. Dengan harapan bisa untuk mencari lokasi yang berpotensi
mengalami kehilangan air dengan cara melakukan skoring dan membentuk
DMA terpilih. Jenis penelitian yang saya gunakan adalah penelitian
Kuantitatif dengan penambahan beberapa analisis data dengan hasil yang
diharapkan dapat mengetahui lokasi yang berpotensi untuk membentuk
DMA.
Penelitian yang saya ambil yaitu perencanaan District Meter Area
(DMA)untuk pemantauan kehilangan air di Unit Limpung PERUMDAAir
Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang. Dengan tujuan
merencanakan pembentukan DMA terpilih di Unit Limpung PERUMDA
Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang , menghitung tingkat
24. 7
kehilangan air pada DMA yang sudah terbentuk, merencanakan dan
melaksanakan kegiatan steptest pada DMA yang sudah terbentuk. Jenis
penelitian yang saya gunakan adalah penelitian Kuantitatif dengan model
matematis serta penambahan beberapa analisis. Dan hasil yang saya
harapkan setelah terbentuknya DMA yaitu dapat mengetahui kehilangan
air di lokasi tersebut.
2.2 Landasan Teori
2.2.1. Pembentukan District Metered Area (DMA)
District Metered Area (DMA) adalah membagi jaringan yang terbuka
menjadi kawasan-kawasan yang lebih kecil untuk membantu pengelolaan
jaringan agar bisa mengelola sistem dengan lebih efektif dalam hal
pengendalian tekanan, kualitas air dan NRW (Farley & dkk, 2008).
Menurut jurnal BPPSPAM (2014) tahapan yang perlu dilaksanakan
untuk membentuk DMA agar mempermudah pemantauan adalah sebagai
berikut :
1. Membuat rencana pembagian DMA pada jaringan yang terbaru
2. Mencari valve exsisting DMA dan sub DMA yang telah direncanakan.
3. Memperbaiki posisi streetbox apabila terbenam aspal.
4. Mencari jalur pipa untuk menunjang pembentukan DMA yang
sempurna.
5. Memilih lokasi meter induk.
6. Membuat box meter sebagai tempat induk DMA dan tempat monitoring
aliran dan tekanan.
2.2.2 Kriteria Pembentukan District Meter Area (DMA)
Desain serangkaian DMA sangatlah subyektif dan memiliki kriteria
dalam pembentukan DMA, berikut kriteria pembentukan DMA menurut
jurnal BPPSPAM tahun 2014 :
1. Bentuk DMA.
2. Jumlah katup yang ditutup untuk mengisolasi DMA.
25. 8
3. Jumlah meter air untuk mengukur air masuk dan air keluar
(semakinsedikit meter air yang diperlukan, semakin kecil biaya
pembentukannya).
4. Variasi permukaan tanah dan dengan demikian tekanan-tekanan di
dalam DMA (semakin datar kawasannya, semakin stabil tekanan yang
ada dan semakin mudah untuk membentuk kendali tekanan).
5. Ciri-ciri topografis yang mudah terlihat yang bias menjadi batas-batas
untuk DMA, sepertsungai, saluran pembuangan air, jalan kereta api,
jalan raya, dsb.
Untuk membagi satusistem yang besar menjadi serangkaian DMA,
penting untuk menutup katup-katup untuk mengisolasi satu kawasan
tertentu dan memasang meter air. Proses ini dapat berdampak pada
tekanan-tekanan sistem, baik di dalam DMA tersebut serta di wilayah-
wilayah sekitarnya. Perusahaan air minum dengan demikian harus
memastikan bahwa pasokan air bagi semua pelanggan tidak dikorbankan
terkait dengan tekanan dan layanan.
1. Prinsip pendekatan pembentukan (DMA) adalah:
a. Pembagian jaringan perpipaan distribusi menjadi zona-zona
hidrolik kecil-kecil.
b. Pengukuran tekanan dan aliran secara berkelanjutan untuk
mengetahui kebocoran pipa dan memperbaikinya.
2. Manfaat yang dapat diperoleh dengan pembentukan DMA antara
lain:
a. Untuk prioritas kegiatan deteksi kebocoran.
b. Pengaturan tekanan yang ideal.
c.Pengendalian air tak berekening melalui DMA sekaligus beruguna
untuk perbaikan kualitas air dan pelayanan.
26. 9
Gambar 2.1 Konfigurasi jaringan dan DMA
Sumber : (BPPSPAM, 2014)
Jenis DMA dibagi ada 3 yaitu :
1. DMA Single Inlet
DMA yang memiliki 1 inlet padaDMA yang terbentuk
2. DMA Multi Inlet
DMA yang memiliki lebih dari 1 inlet
3. Cassading DMA
Cassading DMA atau DMA bertingkat ini merupakan yang masih
dalam satu input namun berbeda DMA.
Komponen untuk membentuk suatu DMA adalah sebagai berikut :
1. As-built drawing.
2. Jumlah pelanggan dan status sambungannya.
3. Informasi yang terdapat dalam jaringan.
4. Informasi geografis (Bhaskoro, 2018).
27. 10
2.2.3 Skoring
Tabel scoring menjadi acuan penilaian untuk score DMA, dari hasil scoring
yang medapatkan nilai tertinggi menjadi prioritas pembentukan DMA.
Nilai / Score
Table 2.2 Nilai Skoring DMA
NO URAIAN KRITERIA SCORE
1 JUMLAH SR 400 – 600 10
251 – 399 8
601 – 750 8
151 – 250 6
751 – 1000 6
76 – 150 4
1000 – 1500 2
25 – 75 2
< 25 0
> 1500 0
2 TEKANAN DMA > 2 bar 10
1,1 - 2 bar 8
0,71- 1 bar 6
0,51 - 0,7 bar 4
0,31 - 0,5 bar 2
< 0,3 bar 0
3 JUMLAH INPUTDMA 1 inlet 10
2 inlet 8
3 inlet 6
4 inlet 4
5 inlet 2
> 5 0
4 ASBUILT DRAWING ada Lengkap 10
ada 75 % 8
ada 50 % 6
ada 25 % 4
28. 11
NO URAIAN KRITERIA SCORE
ada 10 % 2
tidakada 0
5 WAKTU PENGALIRAN 24 jam 10
20 jam 8
16 jam 6
12 jam 4
8 jam 2
< 8 jam 0
6 KELENGKAPAN JARINGAN Lengkap 10
ada 75 % 8
ada 50 % 6
ada 25 % 4
ada 10 % 2
tidakada 0
7 TINGKATKESULITAN sangat mudah 10
KONSTRUKSI Mudah 8
modisikasi ringan 6
modisikasi berat 4
Sulit 2
sangat sulit 0
8 KONDUSIFITASPELANGGAN sangat kondusif 10
kondusif 8
agak kondusif 6
penolakanwarga 4
rawan konflik 2
Konflik 0
1 PREDIKSIBESARAN NRW sangat besar 10
Besar 8
cukupbesar 6
kecil 4
sangat kecil 2
tidakada NRW 0
2 POTENSIPENURUNAN NRW sangat besar 10
Besar 8
cukupbesar 6
kecil 4
sangat kecil 2
tidakada 0
3 TINGKATKESULITAN sangat mudah 10
KONSTRUKSI Mudah 8
29. 12
NO URAIAN KRITERIA SCORE
modisikasi ringan 6
modisikasi berat 4
Sulit 2
sangat sulit 0
4 KEBERADAAN SARANA/ ada sistem 10
SISTEMJARINGAN
PENDUKUNG sedangkonstruksi 8
sedangdirencana 6
Potensi 4
tidakada 2
tidak
memungkinkan 0
5 ASBUILT DRAWING ada Lengkap 10
ada 75 % 8
ada 50 % 6
ada 25 % 4
ada 10 % 2
tidakada 0
6 WAKTU PENGALIRAN 24 jam 10
20 jam 8
16 jam 6
12 jam 4
8 jam 2
< 8 jam 0
7 KELENGKAPAN JARINGAN Lengkap 10
ada 75 % 8
ada 50 % 6
ada 25 % 4
ada 10 % 2
tidakada 0
8 JUMLAH INPUTDMA 1 inlet 10
2 inlet 8
3 inlet 6
4 inlet 4
5 inlet 2
> 5 0
9 KONDUSIFITASPELANGGAN sangat kondusif 10
kondusif 8
agak kondusif 6
penolakanwarga 4
30. 13
NO URAIAN KRITERIA SCORE
rawan konflik 2
Konflik 0
10 TEKANAN DMA > 2 bar 10
1,1 - 2 bar 8
0,71- 1 bar 6
0,51 - 0,7 bar 4
0,31 - 0,5 bar 2
< 0,3 bar 0
11 JUMLAH SR 400 - 600 10
251 - 399 8
601 - 750 8
151 - 250 6
751 - 1000 6
76 – 150 4
1000 - 1500 2
25 – 75 2
< 25 0
> 1500 0
12 DAN LAIN SEBAGAINYA
DAPATDITAMBAHKAN
ATAU
DIKURANGISESUAI
KESEPAKATAN
Sumber : (R. Gagak Eko Bhaskoro, S.T., M.Sc. 2019)
2.2.4 Kehilangan Air Fisik
Kehilangan air fisik adalah kehilangan air secara nyata (fisik)
yang keluar dari dalam sistem perpipaan karena sebab – sebab tertentu
sebelum disalurkan (dijual) kepada pelanggan. Kerusakan pada pipa
yaitu, retak, pecah atau tergencet.
Macam – macam kehilangan air fisik, yaitu :
1. Kebocoran pada Pipa Transmisi dan Distribusi
a. Kebocoran pada badan pipa.
b. Kebocoran pada alat sambung (sambungan).
31. 14
c. Kebocoran pada aksesoris (valve dsb).
d. Perbaikan pipa.
e. Pengurasan pipa (Flushing).
2. Kebocoran pada Pipa Dinas :
a. Kebocoran pada badan pipa.
b. Kebocoran pada sambungan dan aksesoris.
c. Kebocoran pada water meter.
d. Perbaikan pipa.
(BPPSPAM, 2014)
2.2.5 Kehilangan Air
A. District Metering
Analisis kebocoran yang dilakukan dengan membandingkan air
yang tercatat pada meter induk dengan pemakaian pelanggan, selisih
keduanya dianggap sebagai kebocoran.
B. Water Metering
Analisis kebocoran yang dilakukan dengan memanfaatkan
pencataan debit pemakaian 24 jam. Pemakaian minimum dalam jangka 1
hari biasanya terjadi pada malam hari dikarenakan dianggap tidak ada
pemakaian air oleh pelanggan, oleh karena itu sering disebut dengan
Alilaran Malam Minimum(AMM)(DPU, 2009).
2.2.6 Neraca Air
Neraca air adalah metode untuk menghitung kehilangan air yang
diluncurkan oleh International Water Association (IWA). Neraca disusun
berdasarkan pengukuran atau estimasi dari produksi air, air yang diimpor
dan diekspor, air yang dikonsumsi serta air yang hilang. Neraca air pada
dasarnya adalah selisih perhitungan antara air yang diproduksi dan
didistribusikan dengan air yang dikonsumsi pelanggan dan kehilangan air.
Komponen kehilangan air dapat diketahui dengan melakukan penyusunan
32. 15
neraca air yang didasarkan pada kesetimbangan antara air yang
diproduksi, diekspor, diimpor, dikonsumsi atau hilang.
Tabel 2.3 Neraca Air
Sumber : (BPPSPAM, 2014)
Kehilangan air secara persentase dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Kehilangan air : kehilangan air dalam persen (%).
Vol. Input Sistem : Jumlah air yang didistribusikan
dalam (m3).
Vol. Output Sistem : Jumlah air yang tercatat dari
rekening tagihan (m3)
(BPPSPAM, 2014)
2.2.7 Infrastructure Leakage Index (ILI)
ILI merupakan satu ukuran sejauh mana satu jaringan distribusi
dikelola dengan baik (dirawat, diperbaiki dan direhabilitasi) untuk
pengendalian kehilangan fisik, pada tekanan operasi saat ini
33. 16
Adapun rumus ILI dan MAAPL sebagai berikut :
RUMUS ILI = CAPL / MAAPL
RUMUS MAAPL (l/hari) = [ 18 x LM + (0.8 + 25 x LP) x NC ] x P
Keterangan :
CAPL : Volume Tahunan Kehilangan Fisik Saat Ini
(Current Annual Volume of Physical Losses).
MAAPL : Kehilangan Fisik Tahunan yang Dapat Dicapai secara
Manual
(Minimum Achievable Annual Physical Losses).
Lm : Panjang Pipa Induk
Nc : Jumlah Sambungan Pipa Pelanggan
Lp : Total Panjang Pipa Pelanggan Batas Persil - SR
P : Tekanan Rata – rata
(BPPSPAM, 2014)
Tabel 2.4 Matriks Target Kehilangan Fisik
(Farley, Wyeth, Zainudding, Istandar, & Singh, 2008)
Keterangan :
Kategori A : Baik. Pengurangan kehilangan mungkin tidak
ekonomis dan diperlukan analisis yang
seksamauntuk mengidentifikasi perbaikan-
perbaikan yang efektif dari segi biaya.
34. 17
Kategori B : Berpotensi untuk menghasilkan perbaikan
yang nyata. Pertimbangkan manajemen tekanan,
pengendalian kebocoran aktif yang lebih baik dan
pemeliharaan ditingkatkan.
Kategori C : Lemah. Hanya bisa ditoleransi apabila
banyak tersedia airdan murah, kemudian
mengintensifkan upaya-upaya pengurangan
(NRW).
Kategori D : Buruk. Perusahaan air minum menggunakan
sumber daya secara tidak efisien dan program
pengurangan NRW merupakan keharusan.(Farley
& dkk, 2008)
2.2.8 Strategi Penurunan Kebocoran Fisik.
Strategi dalam menurunkan kebocoran fisik terdiri dari :
a. Manajemen Aset
Terutama diperungaruhi oleh manajemen perpipaan yang
pemasangan pipa dalam jangka waktu panjang.
b. Manajemen Tekanan
Manajemen tekanan dapat mempengaruhi frekuensi terjadinya
kejadian kebocoran , serta debit yang melampaui batas dan
diameter pipa terlalu kecil sehingga dapat terjadi kebocoran
dan pipapecah.
c. Pencarian kebocoran secara aktif
Durasi terjadinya kebocoran dapat direduksi dari kecepatan
aliran dan kualitas dalam perbaikan perpipaan.
d. Percepatan perbaikan kebocoran
Berapa lama suatu kebocoran yang tidak dilaporkan akan
berlangsung sebelum mengetahui titik/lokasi kebocoran
tersebut dapat ditemukan, maka kehilangan air fisik akan
meningkat. (Winarni, 2012)
35. 18
2.2.9 Steptest
Metode steptest membangi daerah pengujian kebocoran
menjadi beberapa zona. Metode steptest ini cenderung dilakukan pada
malam hari, karena diasumsikan konsumen lebih sedikit
menggunakan air atau tidak sama sekali. Debit dan tekanan air
diketahui dari pembacaan flow meter. Selisih yang besar antara debit
dan tekanan air yang dibaca pada flow meter dengan debit dan
tekanan air normal dapat diartikan telah terjadi kebocoran. Pembagian
zona memudahkan untuk mencari lokasi kebocoran secara
detail(Koraira, 2012)
1. Tahapan Steptest
a. Penutup valve secara bertahap mulai dari valve yang terjauh secara
berurutan menuju valve yang terdekat dengan meter distrik.
b. Valve demi valve ditutup sehingga pembacaan air/aliran menjadi nol.
c. Kemudian valve demi valve dibuka kembali, mulai dari yang terdekat
dari water meter induk hingga valve terjauh.
d. Perubahan atau selisih dan aliran air (Q) tiap tahap merupakan
indikator adanya kebocoran secara kualitatif.
Analisa steptest dilakukan dengan membandingkan antara
selisih debit pengaliran tiap step dengan jumlah sambungan rumah
(SR) tiap step, yang kemudian dilihat pada standar untuk
mendapatkan tingkat kehilangan air.
Dengan standar dQ/dSR, yakni :
0,001–0,004 = Kehilangan air rendah
0,005–0,01 = Kehilangan air sedang
>0,02 = Kehilangan air tinggi
36. 19
Keterangan =
dQ = Selisih debit akhirdengan debitawal.
dSR = Selisih jumlah sambungan rumah akhir dengan
sambungan rumah awal.
(BPPSPAM, 2014)
2.2.10 Menganalisis Benefit
Data yang diperlukan untuk menganalisis benefit yaitu :
Menghitung keuntungan air terselamatkan (m³/tahun) dengan
rumus = air terelamatkan x Rp/m³
Didapatkan hasil dengan satuan Rupiah per tahun (Rp/tahun).
1. Menganalisis Pendapatan Non Air
Pendapatan non air didapatkan dengan rumus = Jumlah SR
(potensi pelanggan baru) x Biaya pemasangan/SR.
2. Menganalisis Pendapatan Rekening Air
Data yang diperlukan untuk menghitung pendapatan rekening air
yaitu :
a. Klasifikasi Pelanggan dan Tarif Air Berdasarkan Golongan.
b. Rerata pemakaian air (Rp).
c. Jumlah SR (potensi pelanggan baru).
Setelah mendapatkan 3 data sekunder tersebut maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung pendapatan rekening air dengan rumus =
Jumlah SR x Rekening Air.
3. Menganalisis Pendapatan / Tahun
Langkah selanjutnya yaitu menghitung pendapatan per tahunnya,
dengan rumus = Biaya Pemasangan Baru + Rekening Air.
4. Analisis Potensi Pelanggan :
= 4265 m³/bulan/30Kebutuhan pelanggan rata - rata tiap bulan dari DRD
perbulan yaitu sebagai berikut.
= 142,175 m³/hari/252
= 0,564 m³/hari/SR
37. 20
= 16,93 m³/bulan/SR
Perhitungan penurunan NRW dari 36 % menjadi 27 % = 9 %
Air yang diselamatkan = 9 % x 220 m³/hari
= 0,229l/dt
= 19,8 1m³/hari
= 594 m³/bulan
= Rp. 2000 / 1
Air yang diselamatkan dapat dialihkan menjadi SR baru sebanyak :
= = 35 SR
= = Rp. 1.188.000
38. 21
BAB III
METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan
3.1.1 Lokasi Kegiatan
Lokasi pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di lokasi
IKK PDAM Batang.
3.1.2 Waktu
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dimulai pada bulan Juni
2020 dan berakir pada bulan Agustus 2020.
3.2 Sumber Data
3.2.1 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang langsung dari pihak kedua
yang telah mengumpulkan data (pengumpulan data secara tidak
langsung).
Tabel 3.1 Data Sekunder
No. Data Skunder Sumber Data Manfaat
1 As Built Drawing Bagian perencanaan Untuk mengetahui
gambar jaringan pipa
guna mempermudah
membagi jaringan
menjadi DMA.
2 Data Jumlah
Sambungan
Rumah/Pelanggan
Bagian Hubungan Langganan Mengetahui jumlah
pelanggan guna
mempermudah dalam
mambagi DMA.
3 Data Pemakian Air Data DRD Untuk mengetahui
pemakaian pelanggan
dalam satu bulan.
39. 22
3.2.2 Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
penelitian yang dilakukan. data primer yang dimaksud adalah :
Tabel 3.2 Data Primer
No. Data Primer Metode Manfaat
1 Fluktuasi
Pemakaian Air
Pengukuran langsung pada pipa
inlet menggunakan water
meter/UFM.
Mengetahuipola pemakian air
di DMA yang diukur.
2 Fluktuasi Tekanan Data tekanan didapat dari
pengukuran tekanan pada ujung,
tengah,dan awal jaringan yaitu
pada sambungan rumah pelanggan
dengan menggunakan manometer.
Mengetahuitekanan di jam
puncak dan tekanan di aliran
malam minimum.
3 Pengukuran Debit Pengukuran debit pada pipa inlet
dengan water meter/UFM.
Mengetahuidebit yang masuk
di dalam jaringan pipa.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini memuat teknik-teknik yang dilakukan dalam
pengambilan data untuk melengkapi data pembuatan laporan selama
Praktik Kerja Lapangan, dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Observasi (Pengamatan)
Kegiatan dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke tempat
Praktik Kerja Lapangan.
2. Wawancara
Kegiatan ini dilakukan dengan cara langsung bertanya kepada
kepala bagian serta petugas lapangan untuk mendapatkan data kegiatan
yang dibutuhkan serta berhubungan dengan studi pembentukan DMA.
40. 23
3. Studi Literatur
Mempelajari literatur atau referensi yang berhubungan dengan
kebocoran untuk memperoleh gambaran tentang pembentukan distrik.
4. Praktik Lapangan
Melakukan pengambilan data secara langsung di lapangan saat kegiatan
PKL.
5. Dokumentasi
Kegiatan yang dilakukan secara langsung di lokasi Praktik dan
ikut membantu pekerjaan yang dilaksanakan dengan bimbingan
petugas.
42. 25
Gambar 3.2 Alur Analisis Data
MULAI
Data Primer
1 Fluktuasi Pemakaian air
2. Fluktuasi Tekanan
3.Pengukuran Debit
Data Sekunder
1.AS_built Drawing
2.Data jumlah Pelanggan
3.Data Jaringan
4.DRD / DSML
INPUT
Apakah DMA Sesuai
Kriteria?
TIDAK
YA
Neraca Air
Hasil Kebocoran
SELESAI
Kesimpulan
Pembahasan Data
Analisis Hasil Steptest Analisis Prediksi Benefit
Perencanaan Steptest dan
Pelaksanaan Steptest
Akurasi Water meter
Pengukuran Tingkat
Kehilangan Air
Test Isolasi
Analisis Rencana
Pembentuka n DMA dan
Steptes
Perbaikan Sistem
Melakukan Skoring
Inventarisa si
Data
Studi
Literatur
Pengumpulan
data
Verivikas i DMA
Pembentuka n DMA dan
Pemasangan Valve Isolasi
Pada DMA Terpilih
PERENCANAAN DISTRICT METER AREA (DMA) UNTUK PEMANTAUAN KEHILAN GAN AIR DI
UNIT LIMPUNG PERUMDA SENDANG KAMULYAN KABUPATEN BATANG
43. 26
3.5 Metode Analisis data
Metode analisis data merupakan metode yang digunakan untuk
penelitian, berikut merupakan metode analisis data perencanaan
pembentukan DMA guna pemantauan kehilanagn air :
3.5.1 Analisis Rencana Pembentukan DMA
Analisis perencanaan pembentukan DMA menggunakan peta
jaringan dengan membagi zona jaringan menjadi DMA yang lebih kecil.
Pembagian DMA berdasarkan gambar pada peta jaringan menggunakan
sistem boundering menggunakan polygon atau warna.
Analisis yang digunakan untuk pembentukan salah satu DMA
terpilih yaitu menggunakan metode skoring dengan menilai rencana DMA
yang akan dibentuk, dari nilai tertinggi dan kesiapan dari DMA tersebut
akan dibentuk DMA. Setelah didapatkan nilai tertinggi dan kesiapan dari
DMA yang akan dibentuk kemudian pemasangan valve sesuai pada
gambar peta jaringan. Berikut merupakan contoh tabel skoring :
44. Gambar2
NO
RENCANA
DMA
PREDIKSI BESARAN
NRW
BOBOT
POTENSI TINGKAT
PENURUNANNRW
BOBOT
TINGKAT KESULITAN
KONSTRUKSI
BOBOT
KEBERADAAN SARANA/
SISTEM PENDUKUNG
BOBOT
ASBUILT DRAWING
BOBOT
WAKTU PENGALIRAN
BOBOT
KELENGKAPAN
JARINGAN
BOBOT
JUMLAH INPUT DMA
BOBOT
KONDUSIFITAS
PELANGGAN
BOBOT
TEKANAN DMA
BOBOT
JUMLAH SR
BOBOT
TOTAL SCORE
27
Tabel3.3ScoringDMA
CATATAN:BOBOTDIISIANGKA1-5sesuaidengantingkatpengaruhnya
kepentingan/fungsidalampembentukanDMA.
dalamkemudahanpembentukanDMAdantingkat
Sumber:(R.GagakEkoBhaskoro,S.T.,M.Sc.2019)
45. 28
Tabel diatas merupakan tabel pengisian skoring pada rencana DMA
yang akan dibentuk, untuk nilai skor pada DMA yang akan dibentuk.
Setelah didapatkan nilai tertinggi dari metode skoring rencana DMA,
kemudian pembentukan DMA dan pemasangan valve sesuai rencana pada
peta jaringan dan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan, kemudian
setelah DMA terbentuk perlu diadakan verfikasai, apakah DMA tersebut
sudah memenuhi kriteria apa belum, jika belum memenuhi kriteria perlu
penambahan valve isolasi dan pengecekan peta jaringan dengan kondisi
lapangan, jika sudah sesuai dengan kriteria bisa dilaksanakan tindakan
selanjutnya yaitu test isolasi. Test isolasi yaitu pengecekan jaringan
dengan cara menutup valve isolasi dan menutup input sistem kemudia
perlu pengecekan pada saluran pelanggan (SR), jika saluran pelanggan
masih ada tekanan dan tidak mengalami penurunan maka ada input sistem
lain dan harus disesuaikan dengan peta jaringan dan kondisi lapangan, jika
sambungan pelanggan mengalami penurunan tekanan maka tidak ada input
sistem lain dan bisa dilakukan tindakan selanjutnya yaitu kegiatan step
test.
3.5.2 Analisis Perencanaan Steptest
Analisis peta steptest menggunakan peta jaringan dengan membagi
warna pipa tiap step. unutk analisa steptest menggunakan tabel dan rumus
sebagai berikut :
Steptest dilaksanakan sebagai langkah penapisan (scopping)
jaringan dalam upaya mempersempit wilayah / area aliran air untuk
memperkirakan lokasi dan besarnya kebocoran air.
1. Menurut jurnal BPPSPAM (2014) langka-langkah membuat perencanaan
steptest:
a. Melihat peta jaringan dan memilih yang berpotensi.
b. Mengetahui valve eksisting dan asesoris eksisting.
c. Menentukan rencana lokasi water meter induk.
46. 29
d. Melakukan rencana isolasi pada jaringan.
e. Merencanakan valve rencana steptest.
f. Melaksanakan tes isolasi.
g. Melaksanakan steptest.
2. Langkah yang harus dilakukan dalam perencanaan step test antara lain,
sebagaiberikut:
a. Pengukuran tekanan pada titik – titik ysng dianggap mewakili
tekanan pada wilayah tersebut.
b. Menentukan Rencana Steptest.
c. Rancangan evaluasi hasil steptest.
3. Prosedur kerja steptest:
Membuat skema peta steptest.
a. Tulis nomor katup ke dalam peta steptest.
Sesuaikan posisi katup yang terdapat di peta
steptest.
b. Alirkan air hingga berada di jalur terakhir.
c. Lakukan penutupan katup dari yang terjauh
sampai pada katup terdekat dari meter air
sehingga aliran menjadi nol. Setelah semua katup
di tutup, buka kembali dari yang terdekat hingga
terjauh dari water meter sebagai crosscheck.
d. Catat volume dan waktu yang diperlukan dalam pengaliran.
4. Analisa hasil step test:
Analisa step test dilakukan dengan membandingkan antara
selisih debit pengaliran tiap step dengan jumlah sambungan rumah
47. 30
(SR) tiap step, yang kemudian dilihat pada standar untuk mendapatkan
tingkatan kehilangan air.
Dengan standar dQ/dSR, yakni :
0,001–0,004 = Kehilangan air rendah.
0,005–0,01 = Kehilangan air sedang.
>0,02 = Kehilangan air tinggi Keterangan.
dQ = Selisih debit akhir dengan debit awal.
dSR = Selisih jumlah sambungan rumah akhir
dengan sambungan rumah awal.
(DPU Direktorat Pengembangan SPAM 2007)
48. Gambar 3.3 Contoh Peta Jaringan SteptestGambar 3.3 Contoh Peta Jaringan Steptest
31
49. 32
Tabel 3.4 Contoh Blanko Pengisian Steptest
STEP
STATUS
VALVE
BOCORAN
PIPA
YANG
DIPANTAU
WAKTU
STAND
WATER
METER TEKANAN
DEBIT
(Lt)
dSR
KEHILANGAN
AIR (L/dt)
KELAS
KEBOC
ORAN
JAM
UKUR
(dtk)
AWAL
(Lt)
AHIR
(Lt) HULU HILIR
MULAI Tutup Valve 1s/d 10
STEP 1
STEP 2
STEP 3
STEP 4
STEP 5
STEP 5
STEP 4
STEP 3
STEP 2
STEP 1
SELESAI Buka Valve Isolasi
Dengan standar dQ/dSR, yakni :
Sumber : (BPPSPAM, 2014)
0,001 – 0,004 = Kehilangan air rendah
0,005 – 0,01 = Kehilangan air sedang
> 0,02 = Kehilangan air tinggi
Keterangan :
dQ = Selisih debit akhir dengan debit awal.
dSR = Selisih jumlah sambungan rumah akhir dengan
sambungan rumah awal.
50. 33
3.5.3 Analisis Monitoring Neraca Air dan Tekanan di DMA Terpilih
1. District Metering
Analisis kebocoran yang dilakukan dengan membandingkan air yang
tercatat pada meter induk dengan pemakaian pelanggan. Selisih keduanya di
anggap sebagai kebocoran, tetapi dalam analisis ini penulis meambahkan
neraca air untuk pembagian persentase yang lebih detail.
Kehilangan air secara prosentase dapat dihitung dengan rumus :
.........................(1)
Dimana :
Kehilangan air : Kehilangan air dalam (%)
Input : Jumlah air yang didistribusikan
Output : Jumlah air yang tercatat pada meter air pelanggan
Neraca Air merupakan sebuah metode perhitungan kehilangan air
yang diluncurkan oleh International Water Association(IWA), yang
memudahkan dalam menganalisis kehilangan air. Komponen kehilangan air
dapat diketahui dengan melakukan penyusunan neraca air yang didasarkan
pada keseimbangan antara air yang diproduksi, air yang di impor dan di
ekspor, air yang dikonsumsi, air yang hilang. Perhitungan neraca air ini
akan memberikan panduan berapa banyak air yang hilang sebagai
kebocoran dari jaringan pipa (kehilangan air fisik) dan berapa banyak
kehilangan secara non fisik.(Tabel 2.3 Neraca Air).
1. Volume Input Sistem (System Input Volume).
- Pengukuran debit selama 1x24 jam.
2. Konsumsi Resmi (Authorised Consumption).
- Data DRD atau data pembacaan serentak.
3. Kehilangan Air (Water Losses).
- Input sistem dikurangi Otput sistem.
4. Konsumsi Resmi Berekening (Billed Authorised Consumption).
51. 34
- Rekening terjual
5. Konsumsi Resmi Tak Berekening (Unbilled Authorised Consumption).
- Pemakaian sendiri, pemadam kebakaran, bantuan khusus.
6. Kehilangan Non Fisik/Komersial (Commercial Losses).
- akurasi water meter pelanggan.
7. Kehilangan Fisik (Physical Losses).
- Steptest.
8. Konsumsi Bermeter Berekening (Billed Metered Consumption).
- Rekening terjual.
9. Konsumsi Tak Bermeter Berekening (Billed Unmetered Consumption).
- Penjualan air di tangki.
10. Konsumsi Bermeter Tak Berekening (Unbilled Metered Consumption).
- penjualan air di tangki.
11. Konsumsi Tak Bermeter Tak Berekening (Unbilled Unmetered
Consumption)
- Flushing pipa, ganti meter rutin dan non rutin, buka kembali, tutup
langganan, pemasangan baru, perbaikan kebocoran, koneksi jaringan.
12. Konsumsi Tidak Resmi (Unauthorised Consumption).
- Ilegal conektion, illegal comsontion.
13. Ketidakakuratan Meter Pelanggan dan Kesalahan-Kesalahan
Penanganan Data (Costumer Metering Inaccuracies and Data Handling
Errors).
- Akurasi water meter pelanggan.
14. Kebocoran pada Pipa Transmisi dan/atau Distribusi.
- Kebocoran fisik.
15. Kebocoran dan Limpahan di Tanki Penyimpanan Perusahaan Air
Minum (Leakage and Overflows at Utility’s Storage Tanks).
- Limpasan/luapan tangki reservoir.
16. Kebocoran pada Sambungan Pipa Pelanggan hingga ke Titik Meter
Pelanggan (Leakage on Service Connections up to point of Costumer
Metering).
52. 35
- Kebocoran fisik.
17. Air Berekening (Revenue Water).
- Dari data DRD/rekening penjualan.
18. Air Tak Berekening (NonRevenue Water)
- Kehilangan air, konsumsi resmi tak berekening, kehilangan non
fisik/komersial, kehilangan fisik, konsumsi resmi tak berekening,
konsumsi bermeter tak berekening, konsumsi tak bermeter tak
berekening, konsumsi tidak resmi, ketidakakuratan eter pelanggan dan
kesalahan-kesalahan penanganan data, kebocoran padam pipa transmisi
dan/atau distribusi, kebocoran dan limpahan di tanki penyimpanan
perusahaan air minum, kebocoran pada sambungan pipa pelanggan
hingga ke titik meter pelanggan.
(Malcolm Ferley dkk, 2008)
2. Water Metering
Analisis kebocoran yang dilakukan dengan memanfaatkan
pencatatan debit pemakaian 24 jam. Pemakaian minimum dalam jangka 1
hari biasanya terjadi pada malam hari dikarenakan dianggap tidak ada
pemakaian air oleh pelanggan. Oleh karena itu sering disebut dengan
Aliran Malam Minimum (AMM).
3. Infrastructure Leakage Index (ILI)
ILI merupakan satu ukuran sejauh mana satu jaringan distribusi
dikelola dengan baik (dirawat, diperbaiki dan direhabilitasi) untuk
pengendalian kehilangan fisik, pada tekanan operasi saat ini.
Langkah-langkah menghitung ILI :
1) Langkah 1 : - Menentukan jumlah sambungan pipa dinas.
- Menentukan panjangnya pipa induk.
- Menentukan tekanan rata- rata.
- Lakukan penyesuaian bila suplainya
intermittent.
2) Langkah 2 : Menghitung MAAPL.
53. 36
3) Langkah 3 : Menghitung CAPL (dari neraca air).
4) Langkah 4 : Hitung ILI.
5) Langkah 5 : Bandingkan ILI dengan Matriks Target kehilangan
fisik / teknis.(Tabel 2.4 Matriks Target Kehilangan
Fisik)
4. Tekanan Pada Jaringan
Tekanan digunakan sebagai indikator peningkatan / penurunan
pelayanan, analisnya adalah membandingkan besaran tekanan sebelum
dan sesudah kegiatan dilaksanakan.
3.5.4 Analisis Benefit
Penggunaan benefit sering digunakan dalam mengevaluasi proyek
untuk kepentingan umum yang penekanannya ditunjukkan pada manfaat,
dalam hal ini yaitu manfaat penurunan tingkat kehilangan air. Beberapa
komponen perlu diperhitungkan.
54. 37
BAB IV
DESKRIPSI WILAYAH
4.1 Deskripsi Umum
4.1.1 Deskripsi Kabupaten Batang
Gambar 4.1 Gambar Wilayah Kabupaten Batang
Secara geografis Kabupaten Batang terletak di antara 60 51’ 46” - 70
11’ 47” Lintang Selatan dan antara 1090 40’ 19” - 1100 03’ 06” Bujur
Timur.Kabupaten Batang secara administrasi terbagi menjadi 12
Kecamatan, 245 desa dan kelurahan serta 883 dukuh dengan luas
keseluruhan 78.864,16 Ha.
Berdasarkan data BPS (2018) secara administrasi Kabupaten Batang
terdiri atas 15 kecamatan dan 248 desa atau kelurahan. Kecamatan Subah
merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Batang, yaitu 83,52 km2
sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Warungasem 23,55 km2 dari
luas Kabupaten Batang. Berikut ini adalah daftar kecamatan, jumlah
desa/kelurahan dan luas wilayah di Kabupaten Batang :
55. 38
4.1 Tabel Nama Kecamatan
No Kecamatan
Jumlah
Desa /
Kelurahan
Luas Wilayah
Kecamatan
(km2)
1 Wonotunggal 15 52,35
2 Bandar 17 73,33
3 Blado 18 78,39
4 Reban 19 46,34
5 Bawang 20 73,85
6 Tersono 20 49,33
7 Gringsing 15 72,77
8 Linpung 17 33.41
9 Banyuputih 11 44,43
10 Subah 17 83,52
11 Pecalungan 10 36,19
12 Tulis 17 45,09
13 Kandeman 13 41,76
14 Batang 21 34,35
15 Warungasem 18 23,55
Jumlah 248 788,66
(Sumber : Batang Dal(Dalam Angka 2018)
Adapun batas wilayah Kabupaten Batang adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Kendal
Sebelah Selatan : Kabupaten Banjanegara dan Kabupaten Wonosobo
Sebelah Barat : Kota Pekalongan
56. 39
Kabupaten Batang merupakan salah satu daerah yang terletak di pantai
utara sebelah barat propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Batang ini terletak
diposisi yang strategis, wilayah ini dilalui oleh jalan arteri primer yang
menghubungkan Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan kota – kota yang ada
di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
4.1.2 Topografi Kabupaten Batang
Wilayah Kabupaten Batang merupakan daerah yang baik ditinjau dari
keadaan topografisnya wilayah Kab. Batang memiliki bagian pegunungan,
Dataran Rendah dan Pesisir. Merupakan kondisi alam yang baik untuk
sebuah wilayah otonom.
Berdasarkan pembagiannya bentang alam Kab. Batang dibagi menjadi 3
bagian yaitu :
a. Bagian Hulu
Terdiri dari peunungan dan dataran tnggi terbentang di wilayah
selatan Kabupaten Batang dan merupakan wilayah langsung yang
berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara. Kawasan daerah hulu ini
dimanfaatkan oleh Pemerintahaan Daerah untuk dijadikan Perkebunan
karena merupakan wilayah Agraris. Meliputi kec. Bawang, Kec. Blado,
Kec. Bandar, Kec. Pecalungan.
b. Bagian Tengah
Merupakan wilayah yang tidak terlalu banyak pemukiman penduduk
namun terdapat banyak persawahan dan beberapa industri kecil seperti
kayu lapis, Batu Bata, Teh celup. Diwilayah ini banyak dibagun
perumahan dan perkantoran pula. Meliputi Kec. Subah, Kec.
Wonotunggal
c. Bagian Hilir
Bagian hilir merupakan wilayah Ibu Kota Kabupaten, terdapat
banyak pemukiman dan merata, terdiri dari beberapa industri besar seperi
tekstil, plastik dll. Karena Kontur yang tidak terlalu curam dan dekat
dengan pesisir wilayah hulu dianggap apling strategis untuk
mengembangkan wilayah administratif.
57. 40
4.1.3 Deskripsi Perumda Air Minum Sendang Kamulyan
Sejarah Perumda Air Minum Sendang Kamulyan
Gambar 4.2 Kantor Pusat Perumda Air Minum Sendang Kamulyan
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Batang didirikan pada
tanggal 15 Juli 1985 dengan status Badan Pengelola Air Minum (BPAM)
melalui Daftar Isian Proyek Peningkatan Sarana Air Bersih (PPSAB) Jawa
Tengan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 338/KPTS/1985.
Proyek pertama PPSAB adalah merenovasi bangunan jaringan air bersih
peninggalan jaman Belanda yang berlokasi di Kecamatan Bandar.Pada
tahun 1993 status BPAM berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) dan pengelolaannya di bawah Pemerintah Daerah Tingkat II
Kabupaten Batang melalui Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Batang
Nomor 02 Tahun 1993 tanggal 30 Januari 1993. Dengan diberlakukannya
otonomi daerah maka diterbitkan lagi Peraturan Daerah Kabupaten Batang
No. 25 tahun 2000 tanggal 16 Oktober 2000 tentang Perusahaan Daerah Air
Minum Kabupaten Batang, pada tanggal 5 Agustus 2020 perubahan
momenklatur sudah disahkan dalam paripurna DPRD dan sudah menjadi
Perda No 03 tahun 2020 dari PERUSDA menjadi PERUMDA Air Minum
Sendang Kamulyan Kabupaten Batang.
1. Visi dan Misi Perusahaan
58. 41
Visi Perusahaan
Visi dari PERMDA Air Minum Sendang Kamulyan adalah
“Menjadi PDAM Yang Dicintai Masyarakat”.
Misi Perusahaan
Misi dari Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Batang adalah:
1. Meningkatkan Pelayanan Prima.
2. Meningkatkan Cakupan Pelayanan.
3. Menjaga Kelestarian Sumber Air.
4. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat.
5. Meningkatkan Kualitas SDM Karyawan
Kabupaten Batang untuk memaksimalkan pelayanan kebutuhan air
pelanggan dengan cara membagi zona pelayanan air sebagai berikut :
Tabel 4.2 Tabel Kantor Cabang PDAM Kab. Batang
Cabang Wilayah Pelayanan
Batang
Kota
Kecamatan Batang
Kecamatan Warungasem
Bandar
Kecamatan Bandar
Kecamatan Wonotunggal
Kecamatan Blado
Cabang
Tulis
Kecamatan Tulis
Kecamatan Kandeman
Cabang
Tersono
Kecamatan Tersono
Kecamatan Bawang
Kecamatan Gringsing
Cabang
Limpung
Kecamatan Limpung
Kecamatan Reban
Kecamatan Subah
Sumber:PDAM Kabupaten Batang 2019
59. 42
PERUMDA Air Minum Kabupaten Batang memiliki 4 sumber air
yang didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan seluruh
wilayah pelayanan Kabupaten Batang yaitu,
Tabel 4.3 Sumber Air Baku
No. Keterangan Kapasitas
1. MA (Mata Air) 322 Lt/dt
2. Deep Well (Sumur Dalam) 60 Lt/dt
3. SSF (Slow Sand Filter) 30 Lt/dt
4. IPA (Instalasi Pengolahan Air) 20 Lt/dt
Jumlah 432 Lt/dt
Sumber :PDAM Kabupaten Batang 2019
61. 44
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang
Bupa t i
D irekt ur Ut a ma
S t a ff Ahli Bida ng H ukum &
Pela ya na n S t a ff Ahli Bida ng Umum
D iret ur Umum D it ekt ur Teknik
Ba g ia n Keua ng a n Ba g ia n Umum
Ba g ia n H uma s &
H ukum
Ba g ia n
Peg a da a n
S a t ua n
Peng a wa sa n
Int erna l
Ba da n Penelit i &
Peng emba ng a n
Ba g ia n Perenca na a n
Teknik
Ba g ia n Produksi
S ub. Ba g Ka s &
Rekening
S ub. Ba g . Umum &
Keruma ht a ng g a
S ub. Ba g . H uma s &
Pema sa ra n
S ub. Ba g .
Peng a da a n &
Ja sa
S ub. Bida ng
Peng a wa sa n
Keua ng a n &Umum
S ub Bida ng
Adminit ra si Umum
S ub. Ba g . Perenca na a n
& Peng a wa sa n Teknik
S ub. Ba g . S umber &
Peng ola ha n Air
S ub. Ba g Akunt a nsi
& Ang g a ra n
S ub. Ba g
Peg a wa wa ia n
S ub. Ba g . H uma s & S ub. Ba g . Aset & S ub. Bida ng
Kerja sa ma Log ist ik Peng a wa sa n Teknik
S ub. Bida ng
LITBANG Teknik
S ub. Ba g PD E &
Pera ng ka t Kera s
S ub. Ba g . NRW &
Pemeliha ra a n met er
pela ng g a n
S ub. Ba g .
Pemeliha ra a n S PAM
Ca ba ng Limpung
Ka s Adminit ra si
Unit W ila ya h 1
Unit W ila ya h 2
Unit W ila ya h 3
STOK PERU MDA AIR MIN U M SENDAN G KAMULYAN
62. 45
4.2 Deskripsi Khusus
4.2.1 Deskripsi Kecamatan Limpung
Gambar 4.4 Peta Wilayah Kecamatan Limpung
Kondisi Geografis dan topografis
Kecamatan Limpung secara umum terdiri dari dataran yang berada pada
ketinggian sekitar 309 meter diatas permukaan laut. Keadaan tekstur
tanahnya sebagaian merupakan lempungan berwarna abu-abu dan sebagaian
lagi wilayah gambut berwarna coklat. Adapun luas desa Limpung kurang
lebih 113.7 Hektar. Secara geografis desa Limpung terletak pada koordinat
bujur 109.93265 dan koordinat lintang -7.013704 yang wilayah
admisitratifnya berbatasan dengan :
Sebelah Utara Desa Sempu
Sebelah Selatan Desa Donorejo
Sebelah Timur Desa Babadan dan Tembok
Sebelah Barat Desa Kepuh dan Kalisalak
63. 46
4.2.2 Deskripsi Khusus Unit Limpung
Gambar 4.5 Kantor Unit Limpung
Unit Limpung PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten
Batang melayani beberapa Kecamatan yaitu : Kecamatan Limpung
: Kecamatan Subah
: Kecamatan Banyuputih
Untuk memenuhi kebutuhan pelayamam di Unit Limpung saat ini
digunakan sumber air dari Mata air Watu Lumbung. Unit Limpung memiliki 9
pegawai. Lokasi District Meter Area (DMA) di Unit Limpung Perumda Air
Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang melayani 4464 SR. Dilokasi
Unit Limpung belum terbentuk DMA, dari 3 kecamatan yang terlayani akan
dipilih beberapa jaringan yang direkomendasikan oleh PERUMDA Unit
Limpung untuk dibentuk DMA.
64. 47
BAB V
PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA
5.1 Merencanakan Dan Merealisasikan District Meter Area(DMA)
5.1.1 Data Sekunder
As Built Drawing Jaringan pipa Distribusi Unit Limpung PERUMDA Air
Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang berupa kelengkapan jaringan
transmisi dan distribusi seperti letak aksesoris, jenis pipa, diameter pipa dll
berikut merupakan jaringan Unit Limpung:
Gambar 5.1 Jaringan Unit Limpung
5.1.2 Jumlah Pelanggan
Data mengenai keterangan jumlah SR yang ada di Unit Limpung
PERUMDA Air Minum Kabupaten Batang, berikut merupakan data pelanggan
yang ada di Unit Limpung :
65. 48
Table 5.1 Jumlah Pelanggan Unit Limpung
No. Golongan Tarif Jumlah SR
1 SU 133
2 SK 74
3 R1 4
4 R2 4.056
5 R3 105
6 R4 9
7 IP 15
8 N1 68
Jumlah 4.464
Sumber : (Jumlah Pelanggan Unit Limpung,2020)
Keterangan :
-SU : Sosial Umum
-SK : Sosial Khusus
-R1 : Rumah Tangga 1
-R2 : Rumah Tangga 2
-R3 : Rumah Tangga 3
-R4 : Rumah Tangga 4
-IP : Instansi
-N1 : Niaga 1
-N2 : Niaga 2
-N3 : Niaga 3
-N4 : Niaga 4
-N5 : Niaga 5
-N6 : Niaga 6
-I1 : Industri 1
-I2 : Industri 2
-I3 : Industri 3
66. 49
5.1.3 Data Jaringan
Data mengenai keterangan yang ada di dalam jaringan Unit Limpung
PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang, di bawah
ini merupakan data pipa yang ada di dalam jaringan Unit Limpung :
Tabel 5.1 Data Jaringan Unit Limpung
No. Diameter (mm) Jenis Panjang (Km)
A Pipa Transmisi
1 Pipa Transmisi 150 PVC 15,2
2 Pipa Transmisi 100 PVC 22,6
3 Pipa Transmisi 75 PVC 29,8
Jumlah 67,6
B Pipa Distribusi
1 Pipa Distribusi 150 PVC 14,6
2 Pipa Distribusi 100 PVC 30,3
3 Pipa Distribusi 75 PVC 21,4
4 Pipa Distribusi 50 PVC 14,1
5 Pipa Distribusi 40 PVC 4,5
6 Pipa Distribusi 25 PVC 3,1
Jumlah 88
5.2. Pembahasan Data
5.2.1 Merencanaan District Meter Area (DMA) Unit Limpung
Membagi sub-sub sistem kecil dalam sistem yang berada di Unit
Limpung ini menggunakan sistem Boundering. Konsep merencanakan DMA
pada jaringan perpipaan Unit Limpung, berdasarkan jumlah sambungan,
batas-batas geografi, jumlah input system, dan panjang pipa, berikut batas
lokasi yang direncanakan :
- Utara : Kecamatan Banyuputih
- Timur : Kecamatan Subah
- Selatan : Kecamatan Pecalungan
- Barat : Kecamatan Tersono
Pembentukan Districk Meter Area (DMA) di salah satu terpilih
kemungkinan dilakukannya pemasangan gate valve baru untuk mengisolasi
antar DMA dan untuk Step Test. Berikut merupakan gambar rancangan DMA
Unit Limpung PERUMDA Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang :
67. 50
Gambar 5.2 Rencana DMA Unit Limpung
Dari gambar diatas terdapat 5 rancanagan DMA dengan warna yang
berbeda-beda, berikut merupakan keterangan warna tiap DMA :
1. DMA Sojomerto (Merah)
2. DMA Sidomulyo (Biru)
3. DMA Karangtengah (Hijau)
4. DMA Sempu (Orange)
5. DMA Dlisen (Kuning)
Berikut merupakan gambaran dari masing masing rancangan DMA :
1. Rancangan District Meter Area (DMA) Sojomerto : DMA ini berada di
Desa Sojomerto Kecamatan Limpung dengan jumlah SR pada rancangan
DMA ini berjumlah 230. Jumlah input sistem dalam rancangan DMA ini
satu, dengan rencana pemasangan Water Meter diameter 50 mm, berikut
merupakan gambar rancangan DMA Sojomerto:
68. 51
Gambar 5.3 Rancangan DMA Sojomerto
Batas DMA Sojomerto:
- Utara : Desa Sidomulyo
- Timur : Desa Tembok
- Selatan : Kecamatan Bawang
- Barat : Kecamatan Pecalungan
Table 5.3 Panjang dan Diameter Pipa Rancangan DMA Sojomerto
No. Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 50 1617.114 PVC
2 25 1540.067 PVC
Jumlah 3157,181 m
69. 52
Table 5.4 Aksesoris Rancangan DMA Sojomerto
No. Jenis Aksesoris
Diameter
(mm)
Jumlah
1 Valve Eksisting 50 2
2 WM Rencana 50 1
3 Valve Rencana 50 2
4 Wash Out Rencana
50 1
25 1
5 Dop
50 8
25 7
Gambar 5.4 Rancangan Srep Test DMA Sojomerto
Keterangan :
- Step 1 : Warna Merah
- Step 2 : Warna Biru
- Step 3 : Warna Hijau
- Step 4 : Warna Orange
70. 53
Table 5.5 Data Valve DMA Sojomerto
No. Kode Kondisi Valve Keterangan Jumlah
1 1,v2,v3,v4 Buka -Tutup Valve Rencana 4
Table 5.6 Keterangan Step Test DMA Sojomerto
No. Step Jumlah SR
Keterangan pipa
Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 1 53
50 704,305
PVC
25 272,623
PVC
2 2 77
50 241,754
PVC
25 183,234
PVC
3 3 39 50 354,858
PVC
4 4 51 50 439,129
PVC
2.Rancangan District Meter Area (DMA) Sidomulyo : DMA ini berada di Desa
Sidomulyo Kecamatan Limpung dengan jumlah SR pada rancangan DMA
ini yaitu 719. Jumlah input sistem dalam rancangan DMA ini berjumlah satu
dengan rencana pemasangan Water Meter diameter 50 mm, berikut
merupakan gambar rancangan DMA Sidomulyo:
71. 54
Gambar 5.5 Rancangan DMA Sidomulyo
Batas DMA sidomulyo:
- Utara : Desa Kalisalak
- Timur : Desa Donorejo
- Selatan : Kecamatan Bawang
- Barat : Kecamatan Pecalungan
Table 5.7 Panjang dan Diameter Pipa Rancangan DMA Sidomulyo
No. Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 50
3895,996
PVC
2 40
570,528 PVC
3 25
331,764 PVC
Jumlah
4798,288
72. 55
Table 5.8 Aksesoris DMA Sidomulyo
No. Jenis Aksesoris Diameter (mm) Jumlah
1 Valve Eksisting 50 3
2 WM Rencana 50 1
3 Valve Rencana 50 2
4 Wash Out 50 1
5
Dop
50 3
25 4
Gambar 5.6 Rancangan Srep Test DMA Sidomulyo
Keterangan :
- Step 1 : Warna Merah
- Step 2 : Warna Biru
- Step 3 : Warna Hijau
- Step 4 : Warna Orange
73. 56
Table 5.9 Data Valve DMA Sidomulyo
No. Kode Kondisi Valve Keterangan Jumlah
1 v1,v4 Buka -Tutup Valve Rencana 2
2 v2,v3 Buka -Tutup Valve Eksisting 2
4 V5,v6 Selalau Buka Valve Eksisting 2
Table 5.10 Keterangan Step Test DMA Sidomulyo
No. Step Jumlah SR
Keterangan pipa
Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 1 186
50 230,672 PVC
40 570,528 PVC
2 2 183
50 996,022 PVC
40 331,764 PVC
3 3 145 50 1138,901 PVC
4 4 205 50 1530,401 PVC
3. Rancangan District Meter Area (DMA) Karangtengah : DMA ini berada di
Desa Karangtengah Kecamatan Subah dengan jumlah SR pada rancangan
DMA ini 335. Jumlah input sistem dalam rancangan DMA ini berjumlah
satu dengan rencana pemasangan Water Meter diameter 100 mm, berikut
merupakan gambar rancangan DMA Karangtengah :
74. 57
Gambar 5.7 Rancangan DMA Karangtengah
Batas DMA Karangtengah :
- Utara : Desa Tenggulangharjo
- Timur : Desa Kalisalak
- Selatan : Kecamatan Pecalungan
- Barat : Desa Menjangan
Table 5.11 Panjang dan Diameter Pipa Rancangan DMA Karangtengah
No. Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 100 2534,149 PVC
2 50 3204,008 PVC
3 25 720,608 PVC
Jumlah 6458,765 m
75. 58
Table 5.12 Aksesoris Rancangan DMA Karangtengah
No. Jenis Aksesoris Diameter (mm) Jumlah
1 Valve Eksisting 100 4
2 WM Rencana 100 1
3 Valve Rencana
100 1
50 2
4 Wash Out
100 1
50 1
5 Dop
25 3
50 30
100 2
Gambar 5.8 Rancangan Step Test DMA Karangtengah
Keterangan :
- Step 1 : Warna Merah
- Step 2 : Warna Biru
- Step 3 : Warna Hijau
- Step 4 : Warna Orange
- Step 5 : Warna Kuning
76. 59
Table 5.13 Data Valve DMA Karangtengah
No
. Kode Kondisi Valve Keterangan Jumlah
1 v2,v5 Buka -Tutup Valve Rencana 2
2 v1,v3,v4 Buka -Tutup Valve Eksisting 3
3 v6 Selalu Tutup Valve Rencana 1
4 v7 Selalau Buka Valve Eksisting 1
Table 5.14 Keterangan Step Test DMA Karangtengah
No
. Step Jumlah SR
Keterangan pipa
Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 1 68
100 553,447 PVC
50 301,496 PVC
2 2 84 50 845,014 PVC
3 3 52
100 248,573 PVC
50 800,794 PVC
4 4 36
100 297,388 PVC
50 841,976 PVC
5 5 95
100 1434,741 PVC
50 313,724 PVC
25 720,608 PVC
4. Rancangan District Meter Area (DMA) Sempu : DMA ini berada di Desa
Sempu Kecamatan Limpung dengan jumlah SR pada rancangan DMA ini
yaitu 550. Jumlah input sistem dalam rancangan DMA ini berjumlah satu
dengan rencana pemasangan Water Meter diameter 100 mm, berikut
merupakan gambar rancangan DMA Sempu:
77. 60
Gambar 5.9 Rancangan DMA Sempu
Batas DMA Sempu:
- Utara : Desa Pungangan
- Timur : Desa Rowosari
- Selatan : Desa Babadan
- Barat : Desa Kepuh
Table 5.15 Panjang dan Diameter Pipa Rancangan DMA Sempu
No. Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 75
540,103
PVC
2 50 4255,232 PVC
Jumlah
4795,335
78. 61
Table 5.16 Aksesoris Rancangan DMA Sempu
No. Jenis Aksesoris Diameter (mm) Jumlah
1
Valve Eksisting
75 3
50 2
2 WM Rencana 75 1
3
Valve Rencana
75 1
50 1
4
Wash Out
75 1
50 1
5 Dop 50 12
Gambar 5.10 Rancangan Srep Test DMA Sempu
79. 62
Keterangan :
- Step 1 : Warna Merah
- Step 2 : Warna Biru
- Step 3 : Warna Hijau
- Step 4 : Warna Orange
- Step 5 : Warna Kuning
Table 5.17 Data Valve DMA Sempu
No. Kode Kondisi Valve Keterangan Jumlah
1 v2,v3,v4 Buka -Tutup Valve Rencana 3
2 v1,v5 Buka -Tutup Valve Eksisting 2
3 v6,v7 Selalu Tutup Valve Rencana 2
4 v8 Selalu Tutup Valve Eksisting 1
Table 5.18 Keterangan Step Test DMA Sempu
No. Step Jumlah SR
Keterangan pipa
Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 1 82
75 1,231
PVC
50 465,406
PVC
2 2 128 50 1278,771
PVC
3 3 115 50 880,511
PVC
4 4 123
75 803,946
PVC
50 11,301
PVC
5 5 102
75 527,571
PVC
50 826,599
PVC
5. Rancangan District Meter Area (DMA) Dlisen: DMA ini berada di Desa
Dlisen Kecamatan Limpung dengan jumlah SR pada rancangan DMA ini
yaitu 246. Jumlah input sistem dalam rancangan DMA ini berjumlah satu
dengan rencana pemasangan Water Meter diameter 75 mm, berikut
merupakan gambar rancangan DMA Dlisen :
80. 63
Gambar 5.11 Rancangan DMA Dlisen
Batas DMA Dlisen:
- Utara : Desa Rowosari
- Timur : Kecamata Banyuputih
- Selatan : Desa Amorogo
- Barat : Desa Babadan
Table 5.19 Panjang dan Diameter Pipa Rancangan DMA Dlisen
No. Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 75
1397,933
PVC
2 50 3688,627 PVC
Jumlah
5086,561
81. 64
Table 5.20 Aksesoris Rancangan DMA Dlisen
No. Jenis Aksesoris Diameter (mm) Jumlah
1
Valve Eksisting
75 1
50 1
2 WM Rencana 75 1
3
Valve Rencana
75 1
50 1
4 Wash Out 50 1
5 Dop 50 12
Gambar 5.12 Rancangan Step Test DMA Dlisen
Keterangan :
- Step 1 : Warna Merah
- Step 2 : Warna Biru
- Step 3 : Warna Hijau
- Step 4 : Warna Orange
- Step 5 : Warna Kuning
82. 65
Table 5.21 Data Valve DMA Dlisen
No. Kode Kondisi Valve Keterangan Jumlah
1 v2,v4 Buka -Tutup Valve Rencana 2
2 v1,v3,v5 Buka -Tutup Valve Eksisting 3
Table 5.22 Keterangan Step Test DMA Dlisen
No. Step Jumlah SR
Keterangan pipa
Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 1 41 50 850,911 PVC
2 2 61 50 751,441
PVC
3 3 50 50 788,683
PVC
4 4 49
75 581,795
PVC
50 589,082
PVC
5 5 45
75 816,137
PVC
50 707,521
PVC
1. Pengukuran Tekanan
Pengukuran tekanan dilakukan pada masing-masng rencana DMA
yang akan dibentuk untuk mengetahui tekanan yang ada dan selanjutnya
akan digunakan untuk metode Scooring, pengukuran tekanan dilakukan di
hulu,tengah, dan hilir menggunakan Manometer. Berikut merupakan hasl
pengukuran tekanan pada masing-masing rancangan DMA :
84. 67
Gambar 5.13 Pengukuran Tekanan
2. Scooring District Meter Area (DMA)
Scooring atau penilaian merupakan salah satu metode untuk
membentuk DMA dengan cara memberi nilai sesuai dengan uraian dan
kriteria yang ada, berikut merupakan hasil dari scooring :
85. 68
Tabel 5.24 Secoring DMA
NO
RENCANA
DMA
JUMLAHSR
BOBOT
TEKANANDMA
BOBOT
JUMLAHINLETDMA
BOBOT
ASBUILTDRAWING
BOBOT
WAKTUPENGALIRAN
BOBOT
KELENGKAPAN
JARINGAN
BOBOT
TINGKATKESULITAN
KONSTRUKSI
BOBOT
KONDUSIFITAS
PELANGGAN
TOTALACORE
1 DMA Sojomerto 230 SR 5 0,9 bar 4 1 inlet 4 50% 5 24
jam
3 50% 2 Mudah 1 Kondusif 190
2 DMA Sidomulyo 719 SR 5 1,1 bar 4 1 inlet 4 75% 5
24
jam
3 75% 2 Mudah 1 Kondusif 222
3 DMA
Karangtengah
335 SR 5 1,4 bar 4 1 inlet 4 Lengkap 5 24
jam
3 Lengkap 2 Mudah 1 Kondusif 236
4 DMA Sempu 550 SR 5 0,5 bar 4 1 inlet 4 50% 5 24
jam
3 50% 2 Mudah 1 Agak
Kondusif
182
5
DMA Dlisen
246 SR 5
1,3 bar
4 1 inlet 4 50% 5
24
jam
3 50% 2 Mudah 1 Kondusif 230
86. 69
Table 5.25 Dasar Nilai Scoring DMA
NO URAIAN KRITERIA
SCOR
E
1 JUMLAH SR 400 – 600 10
251 – 399 8
601 – 750 8
151 – 250 6
751 – 1000 6
76 – 150 4
1000 – 1500 2
25 – 75 2
< 25 0
> 1500 0
2 TEKANAN DMA > 2 bar 10
1,1 - 2 bar 8
0,71- 1 bar 6
0,51 - 0,7 bar 4
0,31 - 0,5 bar 2
< 0,3 bar 0
3 JUMLAH INPUT DMA 1 inlet 10
2 inlet 8
3 inlet 6
4 inlet 4
5 inlet 2
> 5 0
4 ASBUILT DRAWING ada Lengkap 10
ada 75 % 8
ada 50 % 6
ada 25 % 4
87. 70
NO URAIAN KRITERIA
SCOR
E
ada 10 % 2
tidak ada 0
5 WAKTU PENGALIRAN 24 jam 10
20 jam 8
16 jam 6
12 jam 4
8 jam 2
< 8 jam 0
6 KELENGKAPAN JARINGAN Lengkap 10
ada 75 % 8
ada 50 % 6
ada 25 % 4
ada 10 % 2
tidak ada 0
7 TINGKAT KESULITAN sangat mudah 10
KONSTRUKSI Mudah 8
modisikasi
ringan 6
modisikasi
berat 4
Sulit 2
sangat sulit 0
8
KONDUSIFITAS
PELANGGAN sangat kondusif 10
kondusif 8
agak kondusif 6
penolakan
warga 4
rawan konflik 2
Konflik 0
CATATAN :
BOBOT DIISI ANGKA 1 - 5 sesuai dengan tingkat pengaruhnya dalam
kemudahan pembentukan DMA dan tingkat kepentingan/fungsi dalam
pembentukan DMA
89. 72
Dilihat dari tabel 5.26 hasil penilaian rancangan DMA nilai
tertinggi pada DMA Karangtengah dengan jumlah nilai 236 dan nilai
terendah pada DMA Sempu dengan nilai 182.
Pembentukan District Meter Area (DMA) Dari tabel 5.26 bisa
ditentukan untuk pembentukan DMA yaitu pada DMA Karangtengah
dikarenakan nilai dai DMA tersebut memiliki nilai tertinggi dari yang lain,
selain itu mempertimbangkan :
1. Lokasi DMA yang mudah dipantau.
2. Jam pengaliran 1x24 jam.
3. Penambahan Valve yang sedikit sehingga memperkecil biaya untuk
pembentukan DMA.
4. Jumlah SR yang ideal yaitu 518 SR.
5. Asbuilt Drawing atau peta jaringan yang sudah lengkap.
6. Kelengkapan jaringan sudah ada dari sudah adanya valve isolasi dan
valve eksisting lainnya.
7. Jumlah input sistem hanya satu yang memudahkan untuk pemantauan
dan pengukuran kehilangan air.
8. Jaringan DMA Karangtengah yang sudah terisolasi.
Ruang lingkup kegiatan pemantauan pada DMA terpilih secara
garis besar laporan ini adalah :
1. Perencanaan DMA
2. Pengukuran tingkat kehilangan air
3. Step Test Berikut merupakan gambar rancangan DMA Karangtengah :
90. 73
Gambar 5.14 Rancangan DMA Karangtengah
Batas :
- Utara : Desa Tenggulangharjo
- Timur : Desa Kalisalak
- Selatan : Kecamatan Pecalungan
- Barat : Desa Menjangan
Table 5.27 Panjang dan Diameter Pipa DMA Karangtengah
No. Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 100
2534,149
PVC
2 50
3204,008 PVC
3 25 720,608 PVC
Jumlah
6458,765
92. 75
Keterangan :
- Step 1 : Warna Merah
- Step 2 : Warna Biru
- Step 3 : Warna Hijau
- Step 4 : Warna Orange
- Step 5 : Warna Kuning
4. Verifikasi District Meter Area (DMA)
Verifikasi yang dilakukan pada DMA terpilih yaitu menentukan
Valve eksisting dan aksesoris lain yang ada pada di jaringan DMA
Karangtengah dengan menyusuaikan pada rancangan gambar DMA
Karangtengah, untuk menverifikasi Valve dan aksesoris yang lain yaitu
dengan bertanya kepada bagian perencanaan dan langsung turun ke
lapangan dengan memberi tanda berupa tanda. Dari hasil verifikasi DMA
didapatkan 4 valve eksisting yang masih berfungsi normal dan 2 Wash
Out.
Pada saat verifikasi valve dan aksesoris memiliki kendala
diantaranya kondisi box valve yang sudah tertutup serta kurang update
nya As Built drawing. Setelah dilakukan verifikasi DMA dan mencari
valve eksisting serta aksesoris yang ada kemudian pemasangan valve baru
untuk kegiatan step test. Berikut merupakan gamabar dari kegiatan
verifikasi DMA Karangtengah :
93. 76
Gambar 5.16 Kegiatan Verifikasi Valve
5. Pemasangan Valve Baru
Pemasangan valve baru ini berfungi untuk persiapan step test,
pemasangan valve baru dilakukan di samping jalan. Berikut
merupakan kegiatan dari pemasangan valve :
Gambar 5.17 Kegiatan Pemasangan Valve
94. 77
6. Tes Isolasi
Setelah menemukan valve yang berada di jaringan, kemudian
dilakukan tes isolasi yang berguna untuk memantau jaringan apakah
masih ada input sistem lain atau tidak. Sesudah jaringan terisolasi sesuai
dengan jalur pipa, kemudia pemasangan valve yang sudah direncanakan
untuk kegiatan step test, berikut merupakan gambar dari kegiatan tes
isolasi :
Gambar 5.18 Kegiatan Tes Isolasi
7. Pemasangan WM
Pemasangan Water Meter Induk pada DMA Karangtengah berfungfi
untuk pemantauan debit yang masuk pada DMA Karangtengah, berikut
merupakan gambar pemasangan Water Meter Induk :
95. 78
Gambar 5.19 Kegiatan PemasanganWater Meter Induk
5.2.2 Step Test DMA Karangtengah
1. Perencanaan Step Test Step test dilaksanakan sebagai langkah penapisan
(scopping) jaringan dalam upaya mempersempit wilayah / area aliran
air untuk memperkirakan lokasi dan besarnya kebocoran air. Langkah
yang harus dilakukan dalam perencanaan step test antara lain, sebagai
berikut :
- Pengukuran tekanan pada titik – titik ysng dianggap mewakili tekanan
pada wilayah tersebut.
- Menentukan Rencana Step Test
- Rancangan evaluasi hasil step test
2. Pelaksanaan Step Test Dari rancangan yang sudah ada berikut
merupakan gambar rancanan dan hasil step test :
96. 79
Gambar 5.20 Rancangan Steptest DMA Karangtengah
Keterangan :
- Step 1 : Warna Merah
- Step 2 : Warna Biru
- Step 3 : Warna Hijau
- Step 4 : Warna Orange
- Step 5 : Warna Kuning
97. 80
Table 5.29 Ukuran Aksesoris DMA Karangtengah
No. Status Aksesoris Diameter Keterangan
1 Valve Eksisting 100 4
2 WM Rencana 100 1
3 Valve Rencana
100 1
50 2
4 Wash Out
100 1
50 1
5 Dop
25 3
50 30
100 2
Table 5.30 Panjang Pipa DMA Karangtengah
No. Step Jumlah SR
Keterangan pipa
Diameter (mm) Panjang (m) Jenis Pipa
1 1 68
100 553,44 PVC
50 301,49 PVC
Total Panjang 854,93
2 2 84
50 845,1 PVC
Total Panjang 845,1 m
3 3 52
100 248,57 PVC
50 800,79 PVC
Total Panjang 1049,36
4 4 36
100 297,38 PVC
50 841,97 PVC
Total Panjang 1139,35
5 5 95
100 1434,74 PVC
50 313,72 PVC
25 720,60 PVC
Total Panjang 2469,06
98. 81
Table 5.31 Steptest DMA Terpilih
STEP STATUSVALVE
BOCORAN PIPA WAKTU DEBIT KEHILANGAN
AIR dSR dQ/dSR KETERANGAN
YANGDIPANTAU JAM dQ (L/dt)
AWAL Semua Semua 00.05 0,5235 0,5235 335 0,0016
STEP 1 Valve 1 Tutup Merah 00.15 0,4321 0,0914 68 0,0013 RENDAH
STEP 2 Valve 2 Tutup Biru 00.25 0,3894 0,0427 84 0,0005 RENDAH
STEP 3 Valve 3 Tutup Hijau 00.35 0,2941 0,0953 52 0,0018 RENDAH
STEP 4 Valve 4 Tutup Orange 00.45 0,1029 0,1912 36 0,0053 SEDANG
STEP 5 Valve 5 Tutup Kuning 00.55 0 0,1029 95 0,0011 RENDAH
KETERANGAN
d Q/d SR
0.001 - 0.004 RENDAH
0.005 - 0.01 SEDANG
>0.02 TINGGI
99. 82
5.2.3 Analisis Monitoring Neraca Air dan Tekanan di DMA Terpilih
Menghitung tingkat kehilangan air pada DMA Karangtengah yaitu
dengan cara mencari mencari selisih antara debit volume input sistem yang
masuk ke DMA Karangtengah dengan pemakian pelanggan. Berikut
merupakan data yang didapatkan untuk menghitung tingkat kehilangan air:
1. District Metering
Kebutuhan air merupakan jumlah total atau akumulasi dari seluruh
air yang dibutuhkan dalam satu wilayah, berikut tabel pamakain air di
DMA Karangtengah.
Tabel 5.32 Uraian Pemakaian Air
Uraian
Total
m3/Hari
Pelanggan DMA Karangtrngah 143
Kehilangan air yang dihitung adalah bulan Juli 2020, hanya selisih
antara debit input system dengan pemakaian air pelanggan menggunakan
rumus .
Berikut merupakan perhitungankehilangan air :
Input System = 231 m3/hari
= 231 m3 x 365 hari
= 84.315 m3/tahun
Output System = 143 m3/hari
= 143 m3 x 365 hari
= 52.195 m3/tahun
Kehilangan Air = 231 m3 - 143 m3
= 88 m3/hari
= 84.315 – 52.195 m3/tahun
= 32.120 m3/tahun
100. 83
Prosentase KA =
=
= 38 %
2.Water Metering
Analisis kebocoran yang dilakukan dengan memanfaatkan
pencatatan debit pemakaian 24 jam. Pemakaian minimum dalam jangka 1
hari biasanya terjadi pada malam hari dikarenakan dianggap tidak ada
pemakaian air oleh pelanggan. Oleh karena itu sering disebut dengan
Aliran Malam Minimum (AMM). Pengukuran debit pada input DMA
karangtengah selama 24 jam dan ditemukan AMM pada jam 24.00.
Berikut merupakan hasil dari pengukuran debit 24 jam :
101. 84
Table 5.33 Hasil Pengukuran Debit Selama 24 Jam
No. TANGGAL Waktu
Debit 1 x 24 jam
Tekanan
(Atm)
Q flow
l/s
standmeter
1 28 juli 2020 01.00 0,7364 3999404 6,4
2 28 juli 2020 02.00 1,5024 4003708 5,1
3 28 juli 2020 03.00 0,7765 4006455 5,5
4 28 juli 2020 04.00 0,6628 4009043 6,1
5 28 juli 2020 05.00 0,8324 4013703 7,8
6 28 juli 2020 06.00 6,0392 4022500 1,4
7 28 juli 2020 07.00 5,1249 4043329 1,5
8 27 Juli 2020 07.00 4,0079 3812326 1,7
9 27 Juli 2020 08.00 3,0794 3822308 2,1
10 27 Juli 2020 09.00 3,8979 3835033 1,8
11 27 Juli 2020 10.00 3,1405 3850663 2
12 27 Juli 2020 11.00 3,2217 3862786 1,7
13 27 Juli 2020 12.00 3,1988 3875396 1,8
14 27 Juli 2020 13.00 2,3656 3888884 2
15 27 Juli 2020 14.00 3,3533 3900360 1,9
16 27 Juli 2020 15.00 3,5291 3910786 2,1
17 27 Juli 2020 16.00 4,1052 3923472 2
18 27 Juli 2020 17.00 5,0201 3941539 1,6
19 27 Juli 2020 18.00 4,1304 3958645 1,8
20 27 Juli 2020 19.00 2,3523 3973906 2,9
21 27 Juli 2020 20.00 3,1889 3978379 2,1
22 27 Juli 2020 21.00 1,5961 3985666 3
23 27 Juli 2020 22.00 1,2604 3990449 3,2
24 27 Juli 2020 23.00 0,7752 3994004 5,6
25 27 Juli 2020 24.00 0,6129 3996181 6,5
Jumlah pemakaian 1x24 Jam 231.003 L
Keterangan :
Sumber : (Pengukuran Lapangan 2020)
= Aliran Malam Minimum (AMM)
= Jam Puncak
102. 85
Tabel 5.34 Debit Rata-rata
Keterangan Jumlah Satuan
Q max 6,0392 L/s
Q min 0,6129 L/s
Q Rata-rata 2,7404 L/s
Gambar 5.21 Grafik Fluktuasi Pemakaian Air
Gambar 5.22 Grafik Fluktuasi Tekanan
Fluktuasi Debit DMAKarangtengah
7
6
5
4
3
2
1
0
Q flow
l/s
Jam
Tekanan(Atm)
10
8
6
4
Tekanan
(Atm)
2
0
01.00 04.00 05.0006.00 11.00 12.00 13.0016.0017.0018.0023.0024.00
Jam
Tekanan(AtmDebit
01.00
02.00
03.00
04.00
05.00
06.00
07.00
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
103. 86
Gambar 5.23 Kegiatan Pembacaan Debit dan Tekanan
3. Infrastructure Leakage Index (ILI)
. Pembuatan Neraca Air
Tingkat kehilangan air dihitung dengan melakukan audit air dengan
hasil yang dipresentasikan dalam bentuk Neraca Air (Water Balance).
Data yang digunakan untuk pembuatan Neraca Air adalah :
Jumlah Air Terdistribusikan = (Debit yang masuk)
= 231m3/hari
= 84.315m3/ tahun
Konsumsi Bermeter Berekening = 143m3/hari
= 52.195m3/tahun
104. 87
Kehilagan Air = (Debit masuk–Konsumsi resmi)
= 231 – 143
= 88m3/hari
Atau = 84.315 – 52.195
= 32.120m3/tahun
Kehilangan Air Fisik =(Kehilangan air–Kehilangan air
non fisik)
= 82m3/hari
= 29.990m3/tahun
Tabel 5.35 Neraca Air
Dari tabel neraca diatas dapat dilihat NRW dengan menggunakan ILI :
Data di DMA Karangtengah :
Pipa Induk (LM) : 6,5 km
Jumlah SR (NC) : 335 SR
Tekanan Rata – Rata (P) : 37 mka
Panjang rata – rata pipa dinas (LP) : (6x335=2010m)=2.01 Km
Rumus ILI
CAPL (L/Tahun) : Kehilangan air fisik tahun ini
105. 88
: 29.990m3/ tahun
: 29.990.000L/ tahun
MAAPL : Kehilangan air fisik yang dapat
dicapai secara minimal
: (18 x LM) + (0.8 x NC) + (25 x LP) x P
:(18x6.5) + (0.8x335) + (25x2.01)x37
: (117 + 268 + 50.25) x 37
: 16.104.25L/Hari
: 5.878.051,25L/tahun
ILI = CAPL/MAAPL : 29.990.000/5.878.051,25L
: 5
Tabel 5.36 Indikator Kinerja Kehilangan Air
Dengan nilai ILI 5 maka di DMA Karangtengah termasuk dalam golongan B
( nilai ILI ), untuk tabel matrix dipilih Negara berkembang, berikut adalah tabel
matrix :
Tabel 5.37 Matrix Perhitungan Kehilangan Air
106. 89
Golongan B potensial untuk dilakukan perbaikan, coba pengaturan tekanan.
4. Pengukuran Tekanan Pada Jaringan
Pengukuran tekanan diambil pada titik-titik yang dianggap mewakili
tekanan pada DMA Karangtengah. pengukuran tekanan diambil pada jam puncak
dan Aliran Malam Minimum (AMM). pengukuran tekanan diambil pada bagian
hulu, tengah dan hilir, berikut merupakan hasil dari pengukuran tekanan :
Gambar 5.24 Grafik Fluktuasi Tekan
Grafik Fluktuasi Tekanan
25
20
15
10
5
Tekanan
Hilir
Tekanan
Tengah
Tekanan
Hulu
0
01.00 04.0005.00 06.00 11.0012.0013.00 16.00 17.0018.0023.00 24.00
Jam
Tekanan(Atm)
107. 90
Gambar 5.25 Pengukuran Tekanan air
5.2.4 Benefit
Analisis kehilangan air secara teknis dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 5.38 Analisis Tingkat Kehilangan Air
Indikator Satuan WB 0
Vol. Input Sistem (m3/hari) 231
Vol. Output Sistem (m3/hari) 143
NRW (m3/hari) (m3/hari) 88
NRW% (%) 38%
AMM (l/dt) 0,6229
Tekanan (atm) 3,7
Dari Tabel 5.38 Analisis Penurunan Tingkat Kehilangan Air dapat
dilihat dari kegiatan WB-0 maka persen kehilangan air adalah 38 %,
didapatkan dari WB-0 yaitu 231 – 143 = 88m3/hari.
Analisis Potensi Pelanggan
Kebutuhan pelanggan dari hasil pembacaan serentak adalah sebagai berikut: