2. Jaminan Surga dari Rasulullah saw
واُنَمْضِا
َجْال ُمُكَل ُنَمْضَأ ْمُكِسُفْنَأ ْنِم اًّتِس ْيِل
َةَّن
:
ُف ْوَأ َو ،ْمُتْثَّدَح اَذِإ واُقُدْصُا
اَذِإ ا ْو
اَذِإ ا ْوُّدَأ َو ،ْمُتْدَع َو
َج ْوُرُف ا ْوُظَفْاح َو ،ْمُنْتِمُتْئا
،ْمُك
ا ْوُّضَغ َو
،ْمُكَارَصْبَأ
ْوُّفُك َو
ْمُكَيِدْيَأ ا
.
“Jaminlah enam perkara dari kalian untukku niscaya aku jamin bagi
kalian surga : Jujurlah apabila kalian berbicara, tepatilah (janji) apabila
kalian berjanji, tunaikanlah (amanat) apabila kalian diberi amanat,
jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan kalian, dan jagalah
tangan-tangan kalian.“
(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
3. Jaminan Surga dari Rasulullah saw
ْيَب اَم َو ِهْيَيْحَل َْنيَب اَم يِل ْنَمْضَي ْنَم
َجْال ُهَل ْنَمْضَأ ِهْيََْج ِ
ر َن
َةَّن
“Barangsiapa dapat menjamin bagiku sesuatu yang berada di antara
jenggotnya (mulut) dan di antara kedua kakinya (kemaluan), maka aku
akan menjamin baginya surga.“
(Muttafaq ‘alaihi)
5. “Tidaklah istiqomah iman seorang
hamba sampai istiqomah hatinya,
dan tidaklah istiqomah hatinya
sampai istiqomah lisannya.”
(HR. Ahmad)
6. Cara Mudah Tergelincir ke Neraka
ِةَمََِكْالِب ُمَََّكَتَيَل َدْبَعْال َّنِإ
،
ِق ِ
رْشَمْال َْنيَب اَم َدَعْبَأ ِ
ارَّنال يِف اَهِب ُل ِ
زْنَي
ِب ِ
رْغَمْال َو
“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata
tanpa dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang
jaraknya lebih jauh antara timur dan barat.”
(Muttafaq ‘alaih)
7. Tidak Ada Pilihan Ketiga
ْنَم
َف ِ
ر ِخ ْ
اْل ِم ْوَيْال َو ِ َّ
اَّللِب ُنِمْؤُي َانَك
ُْْمْصَيِل ْوَأ ااْريَخ ْلَُُيَْ
“Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka berkatalah yang
baik atau diam.”
(Muttafaq ‘alaih)
9. “Aku tidaklah meninggalkan cobaan
yang lebih membahayakan bagi laki-laki
selain dari (cobaan berupa) wanita.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
10. Panah Iblis dan Iman yang Manis
َموُمْسَم َ
يسَِْبِإ ِامَهِس ْنِم ٌمْهَس ُةَرْظَّنال
ِ َّ
ّللا ِف َْوخ ْنِم اَهَكَرَت ْنَمَف ٌة
ُهَت َو َ
الَح ُد ِجَي ااناَميِإ َّزَع َو َّلَج ُهَباَثَأ
ِهِبََْق يِف
“Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah
iblis. Barangsiapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah,
maka Allah akan memberi balasan iman yang manis di hatinya.”
(HR. Al-Hakim)
11. QS. An-Nur: 30
ْمِه ِ
ارَصْبَأ ْنِم واُّضُغَي َينِنِمْؤُمَِْل ْلُق
َأ َكِلَذ ْمُهَجوُرُف واُظَفْحَي َو
ىَك ْز
َونُعَنْصَي اَمِب ٌيرِبَخ َ َّ
ّللا َّنِإ ْمُهَل
(
٣٠
)
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka
menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat.”
13. QS. An-Nur: 31
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka,
atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum
mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya
agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
14. Pandangan tiba-tiba, Palingkanlah!
ِهْيَََع ُ َّ
ّللا ىَََّص ِ َّ
ّللا َلوُسَر ُْْلَأَس
َف ِةَءاَجُفْال ِ
رَظَن ْنَع َمَََّس َو
يِنَرَمَأ
َف ِ
رْصَأ ْنَأ
ي ِ
رَصَب
“Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang pandangan tiba-tiba
(tanpa sengaja), lalu beliau memerintahkanku untuk memalingkannya.”
(HR. Muslim)
15. 8 Penyebab Mengumbar Pandangan
1) Mengikuti hawa nafsu dan ajakan
syaithan
2) Jahil (tidak tahu) terhadap akibat
negatif mengumbar pandangan
3) Hanya mengandalkan dan mengingat
ampunan Allah swt dan lupa terhadap
ancaman siksa-Nya.
4) Melihat atau menyaksikan media
yang porno atau berbau pornografi
baik cetak, elektronik, atau internet.
5) Tidak menikah atau menunda
pernikahan bagi yang telah siap
untuk menikah.
6) Sering berada di tempat-tempat
bercampur-baurnya laki-laki dan
perempuan, seperti pasar atau mall.
7) Merasakan kelezatan semu ketika
memandang yang haram.
8) Godaan dari lawan jenis berupa
pakaian yang membuka aurat,
ucapan, atau gerakan tubuh yang
menarik perhatian (menggoda
nafsu/syahwat).
16. Kisah Pertama Menanggalkan
Pakaian yang Menutup Aurat.
ﱘ
ﱙ
ﱚ
ﱚ
ﱣ
ﱚ ﱚﱚ ﱚﱚ ﱚ
ﱪ
ﱚ
ﱚ
ﱭ
ﱮ
ﱯ
ﱰ
ﱚ ﱚ
ﱳ
ﱴ
ﱵ
ﱚ
ﱚﱚ ﱚ ﱚ ﱚ ﱚﱚﱚ
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya kekurangannya (auratnya). Sesungguhnya ia dan pengikut-
pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-
pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.”
(QS. Al-A’raf: 27)
17. Batasan Aurat & Pakaian
1) Aurat laki-laki: Kemaluan, pusar, paha, & lutut.
Sesama mahrom laki-laki boleh membuka/mellhat aurat ringan (pusar, paha, &
lutut), selama tidak menimbulkan fitnah.
2) Aurat perempuan: Seluruh tubuh kecuali muka & telapak tangan
(termasuk punggung tangan).
Sesama mahrom perempuan (kecuali perempuan non-muslim) boleh
membuka/melihat aurat ringan (rambut, leher, lengan, & betis), selama tidak
menimbulkan fitnah.
3) Syarat pakaian: tidak transparan maupun memperlihatkan lekukan
aurat dan tidak menyerupai pakaian lawan jenis.
18. Larangan Melihat Aurat
َال َو ،ِلُجَّالر ِةَر ْوَع ىَلِإ ُلُجَّالر ُرُظْنَي َال
ْوَع ىَلِإ ُةَأ ْرَمْال ُرُظْنَت
ِةَر
ِلُجَّالر ىَلِإ ُلُجَّالر ي ِ
ضْفُي َال َو ،ِةَأ ْرَمْال
َال َو ،ِد ِاح َوْال ِب ْوَّثال يِف
ِب ْوَّثال يِف ِةَأ ْرَمْال ىَلِإ ُةَأ ْرَمْال
ِد ِاح َوْال
“Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki lain, dan seorang
perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain. Seorang laki-laki
tidak boleh bersatu (bercampur) dengan laki-laki lain dalam satu pakaian,
dan seorang perempuan tidak boleh bercampur dengan perempuan lain
dalam satu pakaian.”
(HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
19. “Dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina adalah perbuatan keji
dan jalan yang buruk.”
(QS. Al-Isra: 32)
20. Cara Mendekati Zina
1) Memandang lawan jenis tanpa batasan
2) Memperlihatkan aurat
3) Merias diri secara berlebihan
4) Berkomunikasi dengan lawan jenis tanpa batasan
5) Berkumpul dengan antar lawan jenis tanpa batasan
6) Berdua-duaan dengan lawan jenis
21. Hukuman Bagi Pezina
َس ُيْفَن َو ٍةَئاِم ُدََْج ِ
رْكِبْالِب ُرْكِبْال
ٍةَن
ِبِيَّثالِب ُبِيَّثال َو
ََْج
ٍةَئاِم ُد
ُمْجَّالر َو
“Orang yang belum menikah (berzina) dengan orang yang belum
menikah, (hukumnya) dera 100 kali dan diasingkan setahun. Adapun
orang yang sudah menikah (berzina) dengan orang yang sudah menikah
(hukumnya) dera 100 kali dan rajam.”
(HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
22. Pintu Surga Mana pun
َف َْْنَّصَح َو اَهَسَْمخ ُةَأ ْرَمْال َََّْْص اَذِإ
اَهََْعَب َْْعاَطَأ َو اَهَج ْر
ْنِم َََْْخَد
ِيَأ
ِةَّنَجْال ِبا َْوبَأ
َْْءَاش
“Jika seorang perempuan mengerjakan shalat lima waktu, menjaga
kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka ia akan masuk surga
dari pintu mana pun yang ia suka.”
(HR. Ibnu Majah)