2. ANDI RIMA KURNIA 110 207 0001
DIAN WINDA 110 207 0003
GINA ISNI D. ISKANDAR 110 207 0103
ALFITRAH HALIL 110 207 0104
AYUDIA PRATIWI 110 207 0107
YUSLI ARDAYATI 110 209 0077
ANDI NIKMA 110 209 0078
L. M. AKHIRUDDIN 110 209 0079
MUNAWIR MULFA 110 209 0080
DEWI LASIMPARA 110 209 0081
FENY RAHAYU 110 209 0082
FIKRIATUL FADHILAH 110 209 0083
INNA MUTMAINNAH MUSA 110 209 0084
WAHYUNI EKA SARI 110 209 0085
SARI RAHAYU 110 209 0086
3. Skenario
Seorang wanita berusia 23 tahun dating ke
ruang gawat darurat dengan keluhan mengamuk dan
berteriak-teriak, melompat-lompat dan tidak bisa tidur
sejak ± 2 minggu sebelum dibawa ke rumah sakit. Hal
ini dialami setelah dia melihat pacarnya berpelukan
dengan wanita lain. Pada pemeriksaan tampak
seorang wanita berkulit putih memakai daster batik,
gelisah, berbicara terus-menerus dan berteriak
memaki-maki pacarnya tanpa terkendali. Psikomotor
hiperaktif, ekspresi perasaan melambung,
pembicaraan cepat. Terdapat halusinasi visual dan ide-
idde kebesaran.
4. Kata Sulit
Psikomotor hiperaktif : gerakan tubuh
sesuai dengan kemauan jiwa, aktivitas
yang berlebihan.
Halusinasi visual : suatu persepsi tanpa
melibatkan rangsangan secara nyata,
misalnya melihat sesuatu padahal itu
tidak ada.
5. Kata Kunci
Wanita 23 tahun
Datang ke UGD
Mengamuk, berteriak, melompat-lompat dan tidak bisa
tidur sejak ±2 minggu
Melihat pacarnya berpelukan dengan wanita lain.
Gelisah, berbicara terus, dan berteriak memaki-maki
pacarnya.
Psikomotor hiperaktif
Ekspresi perasaan melambung
Pembicaraan cepat
Halusinasi visual dan ide-ide kebesaran.
6. 8/3/2014 6
PERTANYAAN PENTING
1. Bagaimana patomekanisme mengamuk?
2. Keadaan apa yang menyebabkan orang
mengamuk?
3. Apakah ada hubungan jenis kelamin dan umur
dengan gejala dalam scenario?
4. Anamnesis tambahan untuk diagnosis!
5. Penatalaksanaan pasien mengamuk!
6. DD!
8/3/2014DEMAM 1A 6
9. 2. Keadaan yang menyebabkan
mengamuk:
Gangguan bipolar
Depresi/stress
Lesi otak yang akan menyebabkan
epilepsy.
Tekanan sosial
Kepercayaan pada upacara magis oleh
setan-setan dan roh jahat.
10. 3. Hubungannya dengan umur pada
skenario adalah bahwa usia 23 tahun
bagi wanita adalah masa produktif, yang
mengakibatkan banyak kerja dan
tekanan sosial yang tinggi dan wanita
cenderung lebih peka terhadap masalah
hubungan antarlawan jenis
11. 4. Anamnesis tambahan untuk diagnosis!
Jawab:
ANAMNESIS
Secara garis besar, sasaran pengkajian klinis dari wawancara
psikiatrik adalah :
Membina hubungan saling percaya dalam situasi terapeutik.
Mengumpulkan data dasar yang valid.
Mengembangkan keterlibatan & pengertian yang empatik tentang
pasien.
Mengembangkan pengkajian yang dapat menghasilkan
perumusan diagnosis tentatif.
Mengembangkan rencana pengobatan yang sesuai.
Mempengaruhi penurunan derajat ansietas pasien
12. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
GEJALA SKIZOPRENIA AFEKTIF BIPOLAR EPISODE
MANIA
UMUR 25 THN √ √
WANITA √ √
HYPERAKTIVITAS √ √
EKSPRESI PERASAAN
MELAMBUNG
− √
WAHAM √ √
HALUSINASI VISUAL - (NAMUN AUDITORIK LEBIH
DOMINAN)
√
GANGGUAN TIDUR √ √
GELISAH √ √
WAKTU 2 MINGGU - √
MENGAMUK DAN BERBICARA
CEPAT
√ √
13. Affektif Bipolar Episode Mania
Gangguan jiwa yang bersifat episodik
dan ditandai oleh gejala-gejala maniak,
hipomaniak, depresi, dan campuran,
biasanya rekuren serta dapat
berlangsung seumur hidup.
15. Gambaran klinis
Grandiositas atau percaya diri berlebihan
Berkurangnya kebutuhan tidur
Cepat dan banyaknya pembicaraan
Lompatan gagasan atau pikiran
berlomba
Perhatian mudah teralih
Peningkatan energi dan hiperaktivitas
psikomotor
16. Meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial,
seksual, pekerjaan dan sekolah)
Tindakan-tindakan sembrono (ngebut,
boros, investasi tanpa perhitungan yang
matang).
17. Penatalaksanaan
Farmakoterapi :
Lithium
Asam Valproat
Divalproex Na
Carbamazepin
Untuk pengobatan mania akut perlu obat
efek sedative besar yaitu
clonazepam/lorazepam.
ECT
18. Psikoterapi
Psikoterapi singkat
Terapi kognitif
Terapi interpersonal
Terapi behavior/perilaku
Psikoterapi yang memakan waktu lama
Terapi psikoanalisa
Terapi psikodinamik
19. Prognosis
Dari studi perjalanan tentang penyakit
gangguan mood, dikatakan bahwa
kebanyakan prognosisnya bersifat kronis
atau relaps (kambuhan).