Anúncio

Kelompok lima.pptx

24 de Mar de 2023
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio

Kelompok lima.pptx

  1. Hello! ~ Kelompok V ~ Tugas : Metode Perkembangan Motorik Anak Nama : 1. Cornelia Wairata 2. Novi Lopulalan 3. Adrianti Patikawa 4. Masyie Tukane
  2. 2
  3. PENANGANAN KHUSUS YANG TERPADU Kognisi (Intelektual) Anak di peroleh dari perpaduan dan modifikasi pengalaman kognisi orang yang lebih tua dan lebih dewasa, Biasanya dapat meningkatkan gambaran kognisi di atas usia sebenarnya. Menurut teori Piaget, perkembangan inteligensi manusia lebih bergantung pada kategori : Subtansi ( Pengeruh), Kausalitas (sebab akibat), waktu ruang dan angka seperti juga operasi logika, yaitu negasi ( peninkaran, peniadaan), implikasi (pemasukan) dan Kombinasi ( Pencamuran). Intligensi menurut Piaget adalah kondisi seluru perilaku anak : Bagaimana anak mengatur dan menorganisasi pikiran dan tingkah lakunya dalam mengantisipasi lingkungan hidupnya. 3
  4. BAGAIMANA ANAK MENGANTISIPASI LINGKUNGAN HIDUPNYA ✘ Anak Normal menderita lingkunganya dari pengalaman yang di pandukan dengan pola kognisinya, ini berarti respon anak terjadi karena adanya pengalaman yang kemudian di interpresikan melalui perpaduan hal – hal di atas, ✘ Anak yang miskin pengalaman kognisinya akan kurang berkembang, anak tersebut perlu di akomodasi melalui berbagai stimulus khusus yang bisa membuat mereka merespon sehingga mudah di arahkan bagaimana belajar mengatasi permasalahan 4
  5. ADA 4 FASE UNTUK MENJABARKAN KONDISI ANAK 5 INTELEKTUAL SESOMOTONIK (0 – 2 TAHUN) INTELEKTUAL PRANTINDAKAN (3 – 7 TAHUN) INTELEKTUAL TINDAKAN KONKRET (6 – 12 TAHUN) INTELEKTUAL TINDAKAN FORMAL (13 – 17 TAHUN)
  6. DI SINI KITA HANYA MEMBAHAS 2 FASE KOGNISI ANAK (1 DAN 2) KARENA ANAK MENGALAMI PERKEMBANGAN YANG PESAT DAN PENTING HINGGA USIA 7 TAHUN 6 Di mulai saat di lahirkan saat bayi menggunakan Gerakan refleksinya untuk mengantisipasi lingkungan, kemudian di bantu stimulus – stimulus dari lingkungan bayi akan belajar mengontrol Gerakan dan respon tubuhnya melalui Gerakan otomatis
  7. INTELEKTUAL PRATINDAKAN (3 – 7 TAHUN) Berfikir intuitif pada anak adalah gabungan antara mengimitasi dan mengesplorasi (bermain). Ada perbedaan “Gambar” dan “Mengambarkan” sifatnya memberikan pengalaman bagi anak. Pada usia 3 – 7 tahun, setiap anak mengartikan dunia luar (di luar rumahnya), sama dengan di dalam rumahnya, Dalam arti yang lebih luas, semua objek, semua imitasi mimik, maupun symbol – symbol yang ia lihat, masih di samakan dengan yang di temukannya di dalam rumah. Fase ini sangat penting karena penggunaan Bahasa antara subjek pembuat perkembangan logikanya jadi lebih baik. Tingkat penggunaan Bahasa yang di miliki setiap anak berbeda – beda tergantung di mana ia di besarkan, materi imitasi Gerakan, pemahaman symbol dan objek – objek lainya bisa menjadi alat bantu untuk menyampaikan apa yang ia pikirkan mengenai dunia luar. 7
  8. 8 Anak yang awalnya egosentris dalam berbahasa (sulit memahami Bahasa anak tersebut) akan percuma jika di stimulasi hanya dengan gambar atau symbol! Bahasa dan logika anak tidak akan berkembang dengan baik padahal kematangan Bahasa anak sudah harus siap saat ia akan masuk sekolah. Kesulitan Bahasa bisa di tanggulangi dengan cara berkomunikasi menggunakan bahsa sehari – hari, menggunakan alat music, kegiatan menggambar, melukis atau bermain sambal menyisipkan informasi agar anak mengerti apa yang sedang di lakukanya. Sekolah adalah dunia baru bagi anak, Dunia tersebut jauh berbeda dengan dunia yang sudah di kenal sebelumnya, yaitu rumah. Orang tua perlu menyadari bahwa sekolah akan memberi anak tekanan – tekanan secara psikologis. Sukses tidaknya anak beradaptasi dengan dunia sekolah sangat di tentukan oleh kematangan berbahasa dan kematangan pribadi anak.
  9. KEMATANGAN DASAR PSIKOSIOEMOSIONAL ANAK AGAR SIAP MASUK SEKOLAH 9 PERKEMBANGAN DAN KEMAMPUAN FISIK (PSIKOMOTORIK) 1 PERKEMBANGAN KETERAMPILAN VISUAL – MOTORIK DAN KOSENTRASI 2 PERKEMBANGAN BAHASA UNTUK KEMATANGAN BERKOMUNIKASI (AUTIO – MOTORIK) 3
  10. PROGRAM PENANGANAN TERPADU Tim terpadu (FT, OT, TW, Guru, Psikolog Dan Dokter) Dapat membuat program penanganan khusus (Di sebut Juga Program Khusus) yang tentu akan sangat berbeda untuk setiap anak dengan mengetahui beberpa hal berikut :  Ada tidaknya fungsi otak yang mengalami hambatan dalam tahap perkembangan  Ada tidaknya kesadaran tubuh pada anak  Da tidaknya kesadaran tentang lingkungan hidup dan penyebabnya  Apakah anak memiliki pengalaman untuk mengenal tubuhnya  Adakah pengalaman anak untuk mengungkapkan perasaan (komunikasi dua arah) pada lingkungan hidupnya yang dapat membuat kognisi dan emosi anak berkembang optimal
  11. Tujuan program khusus terpadu ini adalah untuk memperbaiki fungsi otak secara keseluruhan dari gangguan yang terdapat pada salah satu atau beberapa fungsi otak. Gangguan ini membuat anak terlihat menyebalkan dan menyulitkan orang lain serta membuat anak mengalami kesulitan untuk bisa belajar secara normal seperti teman – temanya yang lain. Sebelum program khusus di buat oleh tim terpadu sesuai kebutuhan anak, para terapis, prikolog dan dokter. Perkembangan anak perlu benar – benar mengerti letak permasalahan setiap anak. Mereka juga perlu meneliti penyebabnya melalui observasi agar bisa menentukan program khusus yang tepat bagi anak tersebut. Perlu di catat bahwa karakteristik dasar yang harus ada pada anak normal adalah kecepatan merespon sesuatu, kemampuan untuk berkonsentrasi, kemampuan beradaptasi dalam menghadapi hal – hal baru serta kemampuan untuk melatih control diri.
  12. 12
  13. 1. AUTISME DAN ATTENTION DEFICIT SYNDROME Akhir – akhir ini di temukan cukup banyak yang mengalami gangguan prilaku dan bicara, baik di usia dini, di sekolah dasar maupun di sekolah lanjutan, anak yang seperti itu umumnya mempunyai kelainan atau gangguan dalam pengaturan proses dalam otaknya. Termaksud di dalamnya dengan attention deficit syndrome (ADS) yang paling banyak di temukan di lapangan beberapa di antaranya juga mempunyai gejala – gejala autis yang kita sebut dengan spectrum autis disorder (Autisme) dan Aspuger Syndrome. Autisme adalah gangguan kognitif atau gangguan untuk mengerti dan gangguan tingkah laku social termaksud bicara anak dengan autism sering melakukan hal – hal di bawah ini :  Senang menggerak – Gerakan anggota tubuhnya secara berulang – ulang dengan Gerakan yang sama  Tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya  Tidak termotifasi untuk membuka hubungan social dengan lingkunganya atau lebih suka mengasingkan diri dan masih banyak lagi 13
  14. 14 Anak dengan ADS ( Attention Deficit Sindrome) biasanya sulit di atur, cepat marah, moody, caper (cari perhatian) tampak tidak berniat memulai sesuatu, bergerak terus menerus, cepat bosan, cuek, tetapi umumnya mereka pandai (cerdik dan licik). Ada 3 bentuk ADS : 1. ADS Dengan Hiperaktivitas 2. ADS Tanpa Hiperaktivitas 3. ADS Kombinasi Keduanya Umumnya anak dengan mempunyai ADS mempunyai kesulitan dalam belajar dan dalam bersosialisasi, mereka juga memiliki IQ yang cukup tinggi dalam bersosialisasi.
  15. Kemampuan bicara sangat penting bagi manusia, dengan bebicara seseorang dapat menggunakan ide, baik secara simbolis, terencana maupun abstrak. Adapun tahap bicara pada anak sebagai berikut : 1. Tangisan lahir yaitu segera anak lahir merupakan refleksi alami, meskipun belum bermakna secara langsung dalam komunikasi 2. Bayi dapat bersuara seperti menangis jika inggin menyampaikan pesan atau memerlukan sesuatu 3. Bersuara yang sudah signifikan dan bermakna kalaupun tanda kata misalnya untuk menyatakan rasa senang atau tidak senang 4. Mulai meniru suara yang di dengarnya Perkembangan bicara yang kemudian menjadi perkembangan berbahasa pada otak dapat di telusuri sejak bayi di lahirkan 15 2. ANAK SULIT BICARA
  16. 16 MOTONIK BICARA Setelah di lahirkan bayi sudah boleh menyusu dengan bantuan beberapa Gerakan refleks primitifnya. Gerakan ini akan dan harus hilang beberapa saat kemudian, yaitu Ketika bayi mulai menyadari apa yang harus di lakukan saat menyusu atau makan. Ini di sebut sebagai Gerakan yang di sadari (Avarensis). Herakan tersebut akan berubah menjadi Gerakan otomatis (Gerakan refleks sudah kita bahas pada bab 5 yaitu Gerakan mencari, mengisap dan seterusnya). Hubungan antara motoric dengan iondra perasa dan bicara  Reflek Muatan Bersamaan dengan kemampuan anak untuk bisa menerima makanan dan minuman saat itu pula timbul reflek muatan  Reflek Batuk Reflek ini dating jika ada rangsangan pada Trakea ( Saluran Pernafasan) Untuk dapat berkomunikasi secara verbal , persepsi Autitori dan persepsi verbal anak harus sudah berkembang dengan baik sehingga memahami topik pembicaraan.
  17. 17  HUBUNGAN KOGNISI, BAHASA DAN BICARA Melakukan sesuatu dengan baik dan benar membutuhkan pelatihan motorik ( gerak tubuh) yang di sebut juga dengan pelatihan psikomotorik. Perkembangan manusia harus melalui tahapan perkembangan motorik, yang sebaiknya semua tahap perkembangan motorik harus di jalani terutama tahapan perkembangan merangkap karena pada saat itulah Corpus Callsum di aktifkan yang akan juga akan melancarkan dan meningkatkan perkembangan kondisi anak tersebut.
  18. 3. ANAK LEARNING DIFICULTUTIES Umumnya anak dengan LD mengalami kesulitan dalam hal – hal seperti : Memfokuskan perhatian mengikuti petunjuk, menginggat sesuatu yang di ajarkan, mengatur waktu dan tempat, mengordinasikan diri atau menjelaskan sesuatu dengan kata – kata.  Ciri – ciri kesulitan belajar : 1) Lambat Bicara 2) Bermasalah Dalam Berbicara 3) Sulit membuat kalimat, Menemukan kosakata atau kata – kata yang memiliki persamaan makna dan masih banyak lagi.  Proses Belajar Anak LD : 1) Visual Prosessing 3) Rational Prosessing 5) Speed Prosessing 2) Auditory Prosessing 4) Holisic Prosessing 6) Attention Prosessing  Penanganan 1) Melatih Untuk dapat memfokuskan perhatian 2) Melatih untuk mengontrol diri 3) Melatih untuk memiliki empati 4) Melatih untuk memecahkan masalah dan masih banyak lagi 18
  19. 4. BODY AFARENSES PADA ANAK Kemampuan afarenses dari body orientasi akan sangat menunjang kesadaran anak tentang waktu dan tempat di mana ia berada. Dapat di simpulkan bahwa perkembangan sensomotorik adalah perkembangan dasar yang akan sangat memengaruhi perkembangan aspek – aspek lainya seperti perkembangan motorik halus dan perkembangan bicara. Fungsi – fungsi motorik dalam permainan  Menambah spontanitas anak  Menambah kepercayaan diri anak  Menjadikan kognisi anak berkembang dengan cemerlang  Anak dapat belajar dalam memutuskan hal yang penting bagi dirinya dan dapat mengatur tutur bahasanya  Mempunyai kemampuan membaca perasaan orang lain, kritis dan mampu menuangkan ide – ide yang cemerlang 19
  20. TERIMA KASIH Seringkali kita tak memahami maksud dan keinginannya, tetai hati dan pelukanku selalu ada untuk mereka 20
  21. Kelompok Presentation 21 CORNELIA WAIRATA NOVI LOPULALAN ADRIANTI PATIKAWA MASYIE TUKANE
Anúncio