PENANGANAN KHUSUS YANG
TERPADU
Kognisi (Intelektual) Anak di peroleh dari perpaduan dan
modifikasi pengalaman kognisi orang yang lebih tua dan lebih
dewasa, Biasanya dapat meningkatkan gambaran kognisi di
atas usia sebenarnya.
Menurut teori Piaget, perkembangan inteligensi manusia
lebih bergantung pada kategori : Subtansi ( Pengeruh),
Kausalitas (sebab akibat), waktu ruang dan angka seperti juga
operasi logika, yaitu negasi ( peninkaran, peniadaan),
implikasi (pemasukan) dan Kombinasi ( Pencamuran).
Intligensi menurut Piaget adalah kondisi seluru perilaku
anak : Bagaimana anak mengatur dan menorganisasi pikiran
dan tingkah lakunya dalam mengantisipasi lingkungan
hidupnya.
3
BAGAIMANA ANAK MENGANTISIPASI
LINGKUNGAN HIDUPNYA
✘ Anak Normal menderita
lingkunganya dari
pengalaman yang di
pandukan dengan pola
kognisinya, ini berarti
respon anak terjadi
karena adanya
pengalaman yang
kemudian di
interpresikan melalui
perpaduan hal – hal di
atas,
✘ Anak yang miskin
pengalaman kognisinya
akan kurang berkembang,
anak tersebut perlu di
akomodasi melalui
berbagai stimulus khusus
yang bisa membuat
mereka merespon
sehingga mudah di
arahkan bagaimana
belajar mengatasi
permasalahan
4
ADA 4 FASE UNTUK MENJABARKAN
KONDISI ANAK
5
INTELEKTUAL
SESOMOTONIK
(0 – 2 TAHUN)
INTELEKTUAL
PRANTINDAKAN
(3 – 7 TAHUN)
INTELEKTUAL
TINDAKAN
KONKRET
(6 – 12 TAHUN)
INTELEKTUAL
TINDAKAN
FORMAL
(13 – 17 TAHUN)
DI SINI KITA HANYA MEMBAHAS 2 FASE KOGNISI ANAK (1 DAN 2)
KARENA ANAK MENGALAMI PERKEMBANGAN YANG PESAT DAN
PENTING HINGGA USIA 7 TAHUN
6
Di mulai saat di lahirkan saat bayi menggunakan Gerakan refleksinya
untuk mengantisipasi lingkungan, kemudian di bantu stimulus –
stimulus dari lingkungan bayi akan belajar mengontrol Gerakan dan
respon tubuhnya melalui Gerakan otomatis
INTELEKTUAL PRATINDAKAN (3 – 7
TAHUN)
Berfikir intuitif pada anak adalah gabungan antara mengimitasi
dan mengesplorasi (bermain). Ada perbedaan “Gambar” dan
“Mengambarkan” sifatnya memberikan pengalaman bagi anak.
Pada usia 3 – 7 tahun, setiap anak mengartikan dunia luar (di luar
rumahnya), sama dengan di dalam rumahnya, Dalam arti yang lebih
luas, semua objek, semua imitasi mimik, maupun symbol – symbol
yang ia lihat, masih di samakan dengan yang di temukannya di dalam
rumah. Fase ini sangat penting karena penggunaan Bahasa antara
subjek pembuat perkembangan logikanya jadi lebih baik.
Tingkat penggunaan Bahasa yang di miliki setiap anak berbeda –
beda tergantung di mana ia di besarkan, materi imitasi Gerakan,
pemahaman symbol dan objek – objek lainya bisa menjadi alat bantu
untuk menyampaikan apa yang ia pikirkan mengenai dunia luar.
7
8
Anak yang awalnya egosentris dalam berbahasa (sulit memahami Bahasa
anak tersebut) akan percuma jika di stimulasi hanya dengan gambar atau symbol!
Bahasa dan logika anak tidak akan berkembang dengan baik padahal
kematangan Bahasa anak sudah harus siap saat ia akan masuk sekolah.
Kesulitan Bahasa bisa di tanggulangi dengan cara berkomunikasi
menggunakan bahsa sehari – hari, menggunakan alat music, kegiatan
menggambar, melukis atau bermain sambal menyisipkan informasi agar anak
mengerti apa yang sedang di lakukanya.
Sekolah adalah dunia baru bagi anak, Dunia tersebut jauh berbeda dengan
dunia yang sudah di kenal sebelumnya, yaitu rumah. Orang tua perlu menyadari
bahwa sekolah akan memberi anak tekanan – tekanan secara psikologis.
Sukses tidaknya anak beradaptasi dengan dunia sekolah sangat di tentukan
oleh kematangan berbahasa dan kematangan pribadi anak.
KEMATANGAN DASAR PSIKOSIOEMOSIONAL ANAK
AGAR SIAP MASUK SEKOLAH
9
PERKEMBANGAN DAN KEMAMPUAN FISIK (PSIKOMOTORIK)
1
PERKEMBANGAN KETERAMPILAN VISUAL – MOTORIK DAN
KOSENTRASI
2
PERKEMBANGAN BAHASA UNTUK KEMATANGAN BERKOMUNIKASI
(AUTIO – MOTORIK)
3
PROGRAM PENANGANAN TERPADU
Tim terpadu (FT, OT, TW, Guru, Psikolog Dan Dokter) Dapat membuat
program penanganan khusus (Di sebut Juga Program Khusus) yang tentu
akan sangat berbeda untuk setiap anak dengan mengetahui beberpa hal
berikut :
Ada tidaknya fungsi otak yang mengalami hambatan dalam tahap
perkembangan
Ada tidaknya kesadaran tubuh pada anak
Da tidaknya kesadaran tentang lingkungan hidup dan penyebabnya
Apakah anak memiliki pengalaman untuk mengenal tubuhnya
Adakah pengalaman anak untuk mengungkapkan perasaan (komunikasi
dua arah) pada lingkungan hidupnya yang dapat membuat kognisi dan
emosi anak berkembang optimal
Tujuan program khusus terpadu ini adalah untuk memperbaiki fungsi
otak secara keseluruhan dari gangguan yang terdapat pada salah satu atau
beberapa fungsi otak. Gangguan ini membuat anak terlihat menyebalkan
dan menyulitkan orang lain serta membuat anak mengalami kesulitan untuk
bisa belajar secara normal seperti teman – temanya yang lain.
Sebelum program khusus di buat oleh tim terpadu sesuai kebutuhan
anak, para terapis, prikolog dan dokter. Perkembangan anak perlu benar –
benar mengerti letak permasalahan setiap anak. Mereka juga perlu meneliti
penyebabnya melalui observasi agar bisa menentukan program khusus
yang tepat bagi anak tersebut.
Perlu di catat bahwa karakteristik dasar yang harus ada pada anak
normal adalah kecepatan merespon sesuatu, kemampuan untuk
berkonsentrasi, kemampuan beradaptasi dalam menghadapi hal – hal baru
serta kemampuan untuk melatih control diri.
1. AUTISME DAN ATTENTION DEFICIT
SYNDROME
Akhir – akhir ini di temukan cukup banyak yang mengalami gangguan prilaku
dan bicara, baik di usia dini, di sekolah dasar maupun di sekolah lanjutan, anak
yang seperti itu umumnya mempunyai kelainan atau gangguan dalam
pengaturan proses dalam otaknya. Termaksud di dalamnya dengan attention
deficit syndrome (ADS) yang paling banyak di temukan di lapangan beberapa di
antaranya juga mempunyai gejala – gejala autis yang kita sebut dengan
spectrum autis disorder (Autisme) dan Aspuger Syndrome.
Autisme adalah gangguan kognitif atau gangguan untuk mengerti dan
gangguan tingkah laku social termaksud bicara anak dengan autism sering
melakukan hal – hal di bawah ini :
Senang menggerak – Gerakan anggota tubuhnya secara berulang – ulang
dengan Gerakan yang sama
Tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya
Tidak termotifasi untuk membuka hubungan social dengan lingkunganya
atau lebih suka mengasingkan diri dan masih banyak lagi
13
14
Anak dengan ADS ( Attention Deficit Sindrome) biasanya sulit di atur,
cepat marah, moody, caper (cari perhatian) tampak tidak berniat memulai
sesuatu, bergerak terus menerus, cepat bosan, cuek, tetapi umumnya
mereka pandai (cerdik dan licik).
Ada 3 bentuk ADS :
1. ADS Dengan Hiperaktivitas
2. ADS Tanpa Hiperaktivitas
3. ADS Kombinasi Keduanya
Umumnya anak dengan mempunyai ADS mempunyai kesulitan dalam
belajar dan dalam bersosialisasi, mereka juga memiliki IQ yang cukup
tinggi dalam bersosialisasi.
Kemampuan bicara sangat penting bagi manusia, dengan bebicara seseorang
dapat menggunakan ide, baik secara simbolis, terencana maupun abstrak.
Adapun tahap bicara pada anak sebagai berikut :
1. Tangisan lahir yaitu segera anak lahir merupakan refleksi alami, meskipun
belum bermakna secara langsung dalam komunikasi
2. Bayi dapat bersuara seperti menangis jika inggin menyampaikan pesan
atau memerlukan sesuatu
3. Bersuara yang sudah signifikan dan bermakna kalaupun tanda kata
misalnya untuk menyatakan rasa senang atau tidak senang
4. Mulai meniru suara yang di dengarnya
Perkembangan bicara yang kemudian menjadi perkembangan berbahasa pada
otak dapat di telusuri sejak bayi di lahirkan
15
2. ANAK SULIT BICARA
16
MOTONIK BICARA
Setelah di lahirkan bayi sudah boleh menyusu dengan bantuan beberapa
Gerakan refleks primitifnya. Gerakan ini akan dan harus hilang beberapa saat
kemudian, yaitu Ketika bayi mulai menyadari apa yang harus di lakukan saat
menyusu atau makan. Ini di sebut sebagai Gerakan yang di sadari (Avarensis).
Herakan tersebut akan berubah menjadi Gerakan otomatis (Gerakan refleks
sudah kita bahas pada bab 5 yaitu Gerakan mencari, mengisap dan
seterusnya).
Hubungan antara motoric dengan iondra perasa dan bicara
Reflek Muatan
Bersamaan dengan kemampuan anak untuk bisa menerima makanan dan
minuman saat itu pula timbul reflek muatan
Reflek Batuk
Reflek ini dating jika ada rangsangan pada Trakea ( Saluran Pernafasan)
Untuk dapat berkomunikasi secara verbal , persepsi Autitori dan persepsi verbal
anak harus sudah berkembang dengan baik sehingga memahami topik
pembicaraan.
17
HUBUNGAN KOGNISI, BAHASA DAN BICARA
Melakukan sesuatu dengan baik dan benar membutuhkan
pelatihan motorik ( gerak tubuh) yang di sebut juga dengan
pelatihan psikomotorik.
Perkembangan manusia harus melalui tahapan perkembangan
motorik, yang sebaiknya semua tahap perkembangan motorik
harus di jalani terutama tahapan perkembangan merangkap karena
pada saat itulah Corpus Callsum di aktifkan yang akan juga akan
melancarkan dan meningkatkan perkembangan kondisi anak
tersebut.
3. ANAK LEARNING DIFICULTUTIES
Umumnya anak dengan LD mengalami kesulitan dalam hal – hal seperti : Memfokuskan perhatian
mengikuti petunjuk, menginggat sesuatu yang di ajarkan, mengatur waktu dan tempat,
mengordinasikan diri atau menjelaskan sesuatu dengan kata – kata.
Ciri – ciri kesulitan belajar :
1) Lambat Bicara
2) Bermasalah Dalam Berbicara
3) Sulit membuat kalimat, Menemukan kosakata atau kata – kata yang memiliki persamaan makna
dan masih banyak lagi.
Proses Belajar Anak LD :
1) Visual Prosessing 3) Rational Prosessing 5) Speed Prosessing
2) Auditory Prosessing 4) Holisic Prosessing 6) Attention
Prosessing
Penanganan
1) Melatih Untuk dapat memfokuskan perhatian
2) Melatih untuk mengontrol diri
3) Melatih untuk memiliki empati
4) Melatih untuk memecahkan masalah dan masih banyak lagi
18
4. BODY AFARENSES PADA ANAK
Kemampuan afarenses dari body orientasi akan sangat menunjang kesadaran
anak tentang waktu dan tempat di mana ia berada.
Dapat di simpulkan bahwa perkembangan sensomotorik adalah perkembangan
dasar yang akan sangat memengaruhi perkembangan aspek – aspek lainya
seperti perkembangan motorik halus dan perkembangan bicara.
Fungsi – fungsi motorik dalam permainan
Menambah spontanitas anak
Menambah kepercayaan diri anak
Menjadikan kognisi anak berkembang dengan cemerlang
Anak dapat belajar dalam memutuskan hal yang penting bagi dirinya dan
dapat mengatur tutur bahasanya
Mempunyai kemampuan membaca perasaan orang lain, kritis dan mampu
menuangkan ide – ide yang cemerlang
19
TERIMA KASIH
Seringkali kita tak memahami maksud dan keinginannya, tetai hati dan
pelukanku selalu ada untuk mereka
20