SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Baixar para ler offline
MODUL TERAPAN

ANALISIS DATA MULTIVARIAT
    KONSEP DAN APLIKASI REGRESI LINEAR GANDA




OLEH

MUHAMMAD AM. NAUFAL YUSUF
Praktisi Kesehatan dan Teknologi Informasi & Komunikasi Kesehatan




DEPOK
2003
K   ONSEP DAN   A      PLIKASI




         A   NALISIS    D M  ATA   ULTIVARIAT
REGRESI LINEAR GANDA
                                                                                KONSEP DAN APLIKASI
      Analisis Multivariat (Multivariat Analysis) merupakan salah satu jenis analisis statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dimana data yang digunakan berupa banyak peubah bebas
(independen variabels) dan juga banyak peubah terikat (dependen variabels). Analisis Regresi Linear
Ganda atau sering disebut juga Analisis Multiple Regression Linear merupakan perluasan dari Simple
Regression Linear (Regresi Linear Sederhana). Pada analisis ini bentuk hubungannya adalah beberapa
variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Misalkan untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait
dengan tekanan darah sistolik (variabel Y) analisis dilakukan dengan melibatkan kadar glukosa darah
(variabel X1), kadar kolesterol darah (X2) dan Berat Badan (X3).
      Perbedaan dengan analisis-analisis statistik yang lain adalah bahwa jumlah peubah tak bebas
pada analisis statistik lain, seperti analisis regresi ganda, terdiri dari hanya satu peubah misalnya (Y)
tetapi pada analisis multivariat, peubah terikat dapat berjumlah lebih dari satu (misalnya Y1, Y2, ……….Yq).
      Dalam penelitian kedokteran dan kesehatan seperti studi epidemiologi, klinik (prognosis, diagnosis
dll.) banyak menggunakan model multivariat seperti untuk mencari faktor paling dominan (variabel
bebas) mempengaruhi variabel terikat.
Secara sederhana model persamaan regresi ganda digambarkan sebagai berikut :

Y  a  b1X1  b 2 X 2  b 3 X 3  .... bnXn e
Dimana : Y = variabel terikat (mis: tekanan darah sistolik)
         a = intercept (perkiraan besarnya rata-rata Y ketika kenaikan nilai X = 0
         b = slope (perkiraan besarnya perubahan nilai variabel Y bila nilai variabel X berubah satu
             unit pengukuran)
         X = masing-masing kadar glukosa darah, kadar kolesterol darah dan BB
         e = nilai kesalahan (error) yaitu selisih antara nilai Y individual yang teramati dengan nilai Y
             sesungguhnya pada titik X tertentu

Beberapa tools (alat) analisis data multivariat pada penelitian kesehatan yaitu :
    EGRET 1990
    MYSTAT
    SYSTAT
    MULTR 1989 (Public Domain)
    BMDP/PC 1990
    SAS versi 6.04/8.0
    SPSS versi 15 dan 17 (terbaru)
    STATA 7.0
    PLS
    LISREL dll.
     Kelebihan teknik multivariat adalah ia merupakan teknik yang kuat untuk menyingkirkan pelbagai
variabel luar sedangkan kelemahannya adalah :
      Interpretasinya sering sulit dan tidak natural.
      Sulit digeneralisasi dalam keadaan nyata.
      Hasilnya sangat dipengaruhi oleh pemilihan variabel yang dimasukkan kedalam formula.
      Membutuhkan jumlah subyek yang besar terutama apabila jumlah variabel independennya
          banyak.
      Seringkali terlalu banyak asumsi.
KEGUNAAN REGRESI LINEAR GANDA
Untuk menentukan model yang paling fit (sesuai/cocok) menggambarkan faktor-faktor yang terkait
dengan variabel dependen (terikat). Model Regresi Ganda dapat berguna untuk dua hal, yaitu :
- Prediksi, memperkirakan variabel dependen dengan menggunakan informasi yang ada pada
    sebuah atau beberapa variabel independen. Misalnya kita melakukan analisis variabel independen
    kadar glukosa darah, kadar kolesterol darah dan BB dihubungkan dengan tekanan darah sistolik.
    Dari hasil regresi, seseorang individu dapat diperkirakan tekanan darahnya pada kadar glukosa,
    kolesterol dan BB tertentu.
- Estimasi, mengkuantifikasi hubungan sebuah atau beberapa variabel independen dengan sebuah
    variabel dependen. Difungsi ini regresi dapat digunakan untuk mengetahui variabel independen
    apa saja yang berhubungan dengan variabel dependen. Difungsi ini regresi dapat digunakan untuk
    mengetahui variabel independen apa saja yang berhubungan dengan variabel dependen. Selain itu
    kita dapat mengetahui seberapa besar hubungan masing-masing variabel independen dengan
    dependen setelah memperhitungkan/mengontrol variabel independen lainnya. Dari analisis
    tersebut dapat diketahui variabel mana yang paling besar pengaruhnya/dominan mempengaruhi
    variabel dependen, yang ditujukan dari nilai koefisien regresi (b) yang sudah distandarisasi yaitu
    nilai beta.

                                                                                        PEMODELAN
Maksud dari dilakukannya pemodelan pada regresi linear ganda adalah untuk memperoleh kandidat
variabel yang fit yang dapat menjelaskan/menggambarkan variabel dependen sesungguhnya dalam
populasi.
Langkah-langkah pemodelan regresi linear ganda, yaitu :
1. Melakukan analisis Bivariat untuk menentukan kandidat model. Masing-masing variabel
     independen dihubungkan dengan variabel dependen. Bila hasil uji bivariat diperoleh nilai p < 0,25
     maka variabel tersebut masuk dalam model;
2. Lakukan analisis secara bersamaan, ada 5 (lima) metode pemilihan variabel independen yang
     sering dipakai pada aplikasi SPSS, yaitu :
     a. ENTER, memasukkan semua variabel independen dengan serentak satu langkah tanpa
          melewati kriteria kemaknaan statistik tertentu;
     b. FORWARD, memasukkan satu persatu variabel dari hasil pengkorelasian variabel dan
          memenuhi kriteria kemaknaan statistik untuk masuk kedalam model, sampai semua variabel
          yang memenuhi criteria tersebut masuk kedalam model. Variabel yang masuk pertama kali
          adalah variabel yang mempunyai korelasi parsial terbesar dengan variabel dependen. Versi
          SPSS mensyaratkan kriteria variabel yang dapat masuk P-In (PIN) adalah 0,05 artinya variabel
          dapat masuk model bila variabel mempunyai nilai p < 0,05;
     c. BACKWARD, memasukkan semua variabel kedalam model tetapi kemudian satu persatu
          variabel independen dikeluarkan dari model berdasarkan kriteria kemaknaan statistik tertentu.
          Variabel yang pertama dikeluarkan adalah variabel yang memiliki korelasi parsial terkecil
          dengan variabel dependen. Kriteria pengeluaran (P-Out/POT) adalah 0,10 artinya variabel
          yang mempunyai nilai p >=0,10 dikeluarkan dari model.
     d. STEPWISE, merupakan kombinasi antara metode Forward dan Backward. Dimulai dengan
          pemasukan satu persatu variabel independen hasil pengkorelasian dimasukkan ke dalam
          model dan dikeluarkan dari model dengan kriteria tertentu. Variabel yang pertama masuk
          adalah variabel yang memiliki korelasi parsial terbesar (lihat metode forward). Selanjutnya
          setelah masuk, variabel pertama ini diperiksa lagi apakah harus dikeluarkan dari model
          menurut kriteria pengeluaran seperti metode backward.
     e. REMOVE, mengeluarkan semua variabel independen dengan serentak satu langkah, tanpa
          melewati kriteria kemaknaan statistik tertentu.
3. Melakukan diagnostik regresi linear  (s.d. MULTIVARIAT REGRESI LINEAR GANDA)
     a. Melakukan pengujian terhadap kelima asumsi (E-F-B-S-R)
     b. Melakukan uji asumsi klasik (MHINL)
4. Melakukan analisis interaksi. Setelah memperoleh model yang memuat variabel-var penting, maka
    langkah selanjutnya adalah memeriksa adanya interaksi antar variabel independen. Interaksi
    merupakan keadaan dimana hubungan antara satu variabel independen dengan dependen
    berbeda menurut tingkat variabel independen yang lain (Interaction : may be defined as a condition
    that exists when the relationship of interest varies according to the level (i.e. Value) of one or more
    covariates);
 5. Penilaian reliabilitas model. Model yang sudah terpilih perlu dicek reliabilitasnya dengan cara
    membagi (split) sampel kedalam dua kelompok. Lalu dibandingkan antara model 1 dan 2, bila
    hasilnya sama/hampir sama maka model regresi reliabel. Bila model reliabel maka seluruh sampel
    dapat digunakan untuk pembuatan model.  (MULTIVARIAT REGRESI LOGISTIK DUMMY)

        Pada regresi linear sederhana estimasi R2 cenderung terlalu tinggi (overestimate), maka untuk
        memperoleh ketepatan digunakan nilai adjusted R2 (R2a) dirancang untuk mengurangi bias tersebut
        dihitung dengan cara :
                           P(1  R 2 )
            Ra  R 2 
             2

                           N  P 1
            Dengan P adalah banyaknya variabel bebas secara matematis R2 dan R2a dapat dirumuskan
            dengan :

                       Re sidual Sum of Squares
            R2  1
                        Total Sum of Squares

                       Re sidual Sum of Squares /( N  P  1)
            Ra  1 
             2

                        Re sidual Sum of Squares /( N  1)


                                                                                                APLIKASI (OUTPUT)

            Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kadar HB Bayi (variabel prediktor adalah
            umur ibu dan jumlah anak). Berikut tabel Model Summary : (sebagai contoh) dengan metode
            STEPWISE
                                                                 b
                                                   Model Sum m ary

                                                          Adjusted       Std. Error of      Durbin-
               Model           R          R Square        R Square       the Estimate       Wats on
               1                ,467 a        ,218             ,185            1,0604            1,386
                  a. Predictors: (Constant), Jumlah Anak, umur_resp
                  b. Dependent Variable: HB1

            Nilai R2a (R Square Adjusted/koefisien determinasi yang disesuaikan) = 0,185 maka variasi dari
            Y dapat dijelaskan oleh model adalah 19%. Model STEPWISE (bertatar/tahap) paling tepat
            menjelaskan variabel yang signifikan dengan melihat nilai korelasi ( r ) tertinggi dengan
            variabel terikat Y. Tampak nilai Durbin-Watson 1,386 berarti asumsi independensi terpenuhi.

            Makin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
            variabel terikat.                   a        Coe fficients

                          Unstandardiz ed         Standardized
                            Coef f icients        Coef f icients                                      Correlations
Model                      B         Std. Error       Beta             t        Sig.     Zero-order      Partial     Part
1       (Cons tant)        8,219           ,805                       10,205      ,000
        umur_res p          ,113           ,031            ,467        3,618      ,001        ,465          ,467       ,467
        Jumlah Anak        -,098           ,300           -,042        -,326      ,746       -,020         -,047      -,042
  a. Dependent Variable: HB1
Persamaan Regresi Linear Berganda pada tahap I :                        Nilai a = 8,219, b1=0,113,
           b2=-0,098 :

                        Y = 8,219 + 0,113 X1 – 0,098X2.
                                                                       a
                                                           Coe fficients

                            Unstandardiz ed        Standardized
                             Coef f icients        Coef f icients                                     Correlations
Model                       B         Std. Error       Beta            t       Sig.      Zero-order      Partial     Part
1         (Cons tant)       8,184           ,791                      10,350     ,000
          umur_res p         ,113           ,031              ,465     3,641     ,001         ,465          ,465       ,465
  a. Dependent Variable: HB1

           Nilai Korelasi Parsial diperoleh masing-masing berturut-turut 0,467 (sedang) dan -0,047
           (sangat rendah). Berikut tabel Coefficients : (sebagai contoh) dengan metode ENTER

                        Y = 8,184 + 0,113 X.
                                                        ANOVAb

                                     Sum of
        Model                        Squares             df          Mean Square         F             Sig.
        1        Regression            14,628                  1          14,628        13,256           ,001 a
                 Residual              52,965                 48           1,103
                 Total                 67,593                 49
          a. Predictors: (Constant), umur_resp
          b. Dependent Variable: HB1


           Pada tabel ANOVA diperoleh Uji F = 13,256 dan p (0,001) < 0,05 berarti ada
           pengaruh/korelasi usia responden terhadap kadar HB Bayi.

           Kesimpulan :
           Formula Tahap I : HB1 = 8,219 + 0,113 UMUR RESPONDEN – 0,098 JUMLAH ANAK
           Formula Tahap II : HB1 = 8,184 + 0,113 UMUR RESPONDEN
           Jadi Umur Responden yang paling besar (dominan) pengaruhnya terhadap HB Bayi.

    Menurut Colton, kekuatan hubungan dua variabel secara kuantitatif dapat dibagi empat area,
    yaitu :
     r = 0,00 – 0,25  tidak ada hubungan/hubungan lemah
     r = 0,26 – 0,50  hubungan sedang
     r = 0,51 – 0,75  hubungan kuat
     r = 0,76 – 1,00  hubungan sangat kuat/sempurna
UJI ASUMSI KLASIK

Ada 5 uji kelayakan (fit) model multivariat, yaitu :
1. UJI MULTIKOLINEARITAS
         Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel bebas dengan melihat nilai
    Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance dari masing-masing variabel bebas terhadap
    variabel terikat. Yang baik adalah tidak terjadi korelasi yang biasa disebut non multikolinearitas.
    Menurut Santoso (2001: 203) pedoman untuk mendeteksi multikolinearitas adalah :
    a. Besar VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance
    - Mempunyai Nilai VIF ± 1
    - Mempunyai angka Tolerance ± 1
    - Atau Tolerance = 1/VIF dan VIF = 1/Tolerance
    - Dan apabila Nilai VIF > 5 dipastikan terjadi Multikolinearitas
       (Untuk menilai VIF dan Tolerance dilihat pada tabel Coefficients)
    b. Besar korelasi antar variabel independennya bebas multikolinearitas
    - Koefisien korelasi harus lemah ( <0,5)
    - Jika ada nilai r >0,5 harus dikeluarkan dari model.
       (Untuk menilai koefisien korelasi dilihat pada tabel Coefficients Correlations)
         Tabel Dummy Hasil uji Multikolinearitas sebagai berikut :
           NO        VARIABEL            VIF                 KET
                      BEBAS
           1.                                     non multikolinearitas

           Dst.
2. UJI HETEROSKEDASTISITAS
         Menurut Santoso (2001:208), tujuan dari uji ini adalah melihat apakah ada ketidaksamaan
    varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain dari tabel ANOVA. Gujarati
    (1999), suatu variabel dinyatakan terjadi heteroskedastisitas apabila memiliki probabilitas <0,5.
    Sebaliknya dinyatakan terjadi homoskedastisitas (yang diharapkan) apabila memiliki probabilitas
    >0,5. Santoso (2001:208).
    Untuk menilainya berdasarkan grafik scatter plot dimana :
    -    Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar (secara acak) di atas dan dibawah
         angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi heteroskedastisitas,
    -    Jika ada pola tertentu serta titik-titik yang membentuk pola tertentu diatas dan dibawah angka
         0 pada sumbu y maka terjadi heteroskedastisitas.
         Tabel Dummy Hasil uji Heteroskedastisitas sebagai berikut :
           NO        VARIABEL             p                  KET
                      BEBAS
           1.                                     HOMOSKEDASTISITAS

           Dst.
3. UJI INDEPENDENSI (AUTOKORELASI)
        Menurut Sutanto (2001) suatu keadaan dimana masing-masing nilai Y bebas satu sama lain.
    Jadi nilai dari tiap-tiap individu saling berdiri sendiri. Tidak diperbolehkan nilai observasi yang
    berbeda yang diukur dari satu individu diukur dua kali. Untuk mengetahui asumsi ini dilakukan
    dengan cara uji Durbin-Watson dengan ketentuan sbb:
-    Bila nilai durbin antara -2 s.d. +2 berarti asumsi independensi terpenuhi
    -    Bila nilai durbin dibawah -2 dan diatas. +2 berarti asumsi independensi tidak terpenuhi
         (Untuk menentukan uji ini dapat dilihat pada output regresi linear ganda tabel Model Summary
         kolom Durbin-Watson)
4. UJI NORMALITAS
         Uji normalitas atau kenormalan digunakan untuk mendeteksi apakah distribusi variabel-
    variabel bebas dan terikat adalah normal. Menurut Santoso (2001:212) normalitas dapat dideteksi
    dengan melihat sebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik Normal P-Plot of Regression
    Standarized Residual. Suatu model dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila apabila data
    menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
         Dapat pula dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square terhadap nilai standar residual
    hasil persamaan regresi. Bila probabilitas hasil uji chi Square <0,05 (5%) maka data terdistribusi
    normal dan jika sebaliknya maka data terdistribusi tidak normal. Sebagai contoh, hasil pengujian
    menunjukkan nilai chi square sebesar 7,583 (probabilitas sebesar 0,005) yang berarti nilai residual
    data terdistribusi secara normal. Contoh ini dapat dilihat pada hal. 40 kol. Linear by Linear
    Association (buku 1)
        Santoso (2001) cara lain untuk mendeteksi kenormalan sebaran data adalah uji Kolmogorov
    Smirnov dimana nilai p disbanding dengan nilai alpa. Jika nilai p > alpa berarti data tersebar
    normal.
5. UJI LINEARITAS
         Untuk mengetahui apakah model yang dihasilkan bersifat linear atau tidak dapat dideteksi
    dengan melihat scatter plot antara standar residual dengan prediksinya. Sebagai contoh, apabila
    hasil pengujian menunjukkan scatter plot tidak membentuk pola tertentu sehingga uji asumsi
    linearitas memenuhi persyaratan.
         Cara lain untuk mengetahui asumsi linearitas adalah dari uji ANOVA (overall F test) bila
    hasilnya signifikan (p < alpa) maka model berbentuk linear).




DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000. Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi, BPFE Yogyakarta
Bungin Burhan, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-
                 ilmu Sosial lainnya Ed. I, Kencana, Jakarta.
Gujarati D., 1999. Ekonometrika Dasar Cet. 6, Alih Bahasa Sumarno Zain, Erlangga Jakarta.
Hadi Sutrisno, 1989. Metodologi Research Jilid 2, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Junadi Purnawan, 1993. Pengantar Analisis Data. Dept. AKK, FKMUI, Depok.
Manual Book SPSS 11 dan 13.
Riono Pandu, Ariawan I. 1992. Manajemen dan Analisis Data Penelitian, FKMUI, Depok.
Santoso, 2000. Mengolah Data Statistik Secara Profesional, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
-----------. 2001. Buku Latihan SPSS: Statistik Parametrik Cet. 2,.PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sugiyono, 1999. Statistika untuk Penelitian, CV. Alfabeta Bandung.
Supranto, 2004. Analisis Multivariat : Arti dan Interpretasi, Rineka Cipta, Jakarta.
Sutanto., 2001. Analisis Data. PPS-IKM, FKMUI, Depok.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spssAnalisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spssojan88
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaArning Susilawati
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
 
Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4Lusi Kurnia
 
analisis regresi korelasi
analisis regresi korelasianalisis regresi korelasi
analisis regresi korelasiMira Aryuni
 
Regresi dan korelasi
Regresi dan korelasiRegresi dan korelasi
Regresi dan korelasiAkmal
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaTARSUDINN
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rsRizkisetiawan13
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaDwi Mardianti
 
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan bergandaEko Siswanto
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikIpma Zukemi
 
Analisis regresi korelasi berganda
Analisis regresi korelasi bergandaAnalisis regresi korelasi berganda
Analisis regresi korelasi bergandaABHA Production
 

Mais procurados (20)

Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spssAnalisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Analisis Regresi
Analisis RegresiAnalisis Regresi
Analisis Regresi
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 
Analisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear SederhanaAnalisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear Sederhana
 
linear regresi
linear regresi linear regresi
linear regresi
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4Makalah regresi berganda kelompok 4
Makalah regresi berganda kelompok 4
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier Sederhana
 
Cara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresiCara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresi
 
analisis regresi korelasi
analisis regresi korelasianalisis regresi korelasi
analisis regresi korelasi
 
Regresi dan korelasi
Regresi dan korelasiRegresi dan korelasi
Regresi dan korelasi
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier Sederhana
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
8. korelasi, regresi linier sederhana dan berganda
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
 
Analisis regresi korelasi berganda
Analisis regresi korelasi bergandaAnalisis regresi korelasi berganda
Analisis regresi korelasi berganda
 

Semelhante a Modul linear-ganda

Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresiAyah Irawan
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresiGitha Niez
 
Multiple Regression v14 15 Mei 2019 AP (1).pdf
Multiple Regression v14 15 Mei 2019 AP (1).pdfMultiple Regression v14 15 Mei 2019 AP (1).pdf
Multiple Regression v14 15 Mei 2019 AP (1).pdfCHRISTIANTO6
 
regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasiRatu Bilqis
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdffitriunissula
 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDepriZon1
 
Teknik Analisis Data.pptx
Teknik Analisis Data.pptxTeknik Analisis Data.pptx
Teknik Analisis Data.pptxNaufalArib1
 
Materi 7 persamaan simultan.pptx
Materi 7 persamaan simultan.pptxMateri 7 persamaan simultan.pptx
Materi 7 persamaan simultan.pptxdwitrifebriana1
 
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021Aminullah Assagaf
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxAngraArdana
 
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.ppt
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.pptARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.ppt
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.pptJhonArip1
 
Regresi linear
Regresi linearRegresi linear
Regresi linearmery gita
 

Semelhante a Modul linear-ganda (20)

Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Multiple Regression v14 15 Mei 2019 AP (1).pdf
Multiple Regression v14 15 Mei 2019 AP (1).pdfMultiple Regression v14 15 Mei 2019 AP (1).pdf
Multiple Regression v14 15 Mei 2019 AP (1).pdf
 
regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasi
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
 
Metode Kuantitatif
Metode KuantitatifMetode Kuantitatif
Metode Kuantitatif
 
Teknik Analisis Data.pptx
Teknik Analisis Data.pptxTeknik Analisis Data.pptx
Teknik Analisis Data.pptx
 
Materi 7 persamaan simultan.pptx
Materi 7 persamaan simultan.pptxMateri 7 persamaan simultan.pptx
Materi 7 persamaan simultan.pptx
 
ANALISA-JALUR-1.ppt
ANALISA-JALUR-1.pptANALISA-JALUR-1.ppt
ANALISA-JALUR-1.ppt
 
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docx
 
Analisis jalur kel 4
Analisis jalur  kel 4Analisis jalur  kel 4
Analisis jalur kel 4
 
Regresi dan-korelasi
Regresi dan-korelasiRegresi dan-korelasi
Regresi dan-korelasi
 
Regresi dan-korelasi
Regresi dan-korelasiRegresi dan-korelasi
Regresi dan-korelasi
 
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.ppt
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.pptARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.ppt
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.ppt
 
regresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdfregresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdf
 
Regresi linear
Regresi linearRegresi linear
Regresi linear
 
Regresi Berganda (Yayan Udianto)
Regresi Berganda (Yayan Udianto)Regresi Berganda (Yayan Udianto)
Regresi Berganda (Yayan Udianto)
 

Modul linear-ganda

  • 1. MODUL TERAPAN ANALISIS DATA MULTIVARIAT KONSEP DAN APLIKASI REGRESI LINEAR GANDA OLEH MUHAMMAD AM. NAUFAL YUSUF Praktisi Kesehatan dan Teknologi Informasi & Komunikasi Kesehatan DEPOK 2003
  • 2. K ONSEP DAN A PLIKASI A NALISIS D M ATA ULTIVARIAT
  • 3. REGRESI LINEAR GANDA KONSEP DAN APLIKASI Analisis Multivariat (Multivariat Analysis) merupakan salah satu jenis analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dimana data yang digunakan berupa banyak peubah bebas (independen variabels) dan juga banyak peubah terikat (dependen variabels). Analisis Regresi Linear Ganda atau sering disebut juga Analisis Multiple Regression Linear merupakan perluasan dari Simple Regression Linear (Regresi Linear Sederhana). Pada analisis ini bentuk hubungannya adalah beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Misalkan untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan tekanan darah sistolik (variabel Y) analisis dilakukan dengan melibatkan kadar glukosa darah (variabel X1), kadar kolesterol darah (X2) dan Berat Badan (X3). Perbedaan dengan analisis-analisis statistik yang lain adalah bahwa jumlah peubah tak bebas pada analisis statistik lain, seperti analisis regresi ganda, terdiri dari hanya satu peubah misalnya (Y) tetapi pada analisis multivariat, peubah terikat dapat berjumlah lebih dari satu (misalnya Y1, Y2, ……….Yq). Dalam penelitian kedokteran dan kesehatan seperti studi epidemiologi, klinik (prognosis, diagnosis dll.) banyak menggunakan model multivariat seperti untuk mencari faktor paling dominan (variabel bebas) mempengaruhi variabel terikat. Secara sederhana model persamaan regresi ganda digambarkan sebagai berikut : Y  a  b1X1  b 2 X 2  b 3 X 3  .... bnXn e Dimana : Y = variabel terikat (mis: tekanan darah sistolik) a = intercept (perkiraan besarnya rata-rata Y ketika kenaikan nilai X = 0 b = slope (perkiraan besarnya perubahan nilai variabel Y bila nilai variabel X berubah satu unit pengukuran) X = masing-masing kadar glukosa darah, kadar kolesterol darah dan BB e = nilai kesalahan (error) yaitu selisih antara nilai Y individual yang teramati dengan nilai Y sesungguhnya pada titik X tertentu Beberapa tools (alat) analisis data multivariat pada penelitian kesehatan yaitu :  EGRET 1990  MYSTAT  SYSTAT  MULTR 1989 (Public Domain)  BMDP/PC 1990  SAS versi 6.04/8.0  SPSS versi 15 dan 17 (terbaru)  STATA 7.0  PLS  LISREL dll. Kelebihan teknik multivariat adalah ia merupakan teknik yang kuat untuk menyingkirkan pelbagai variabel luar sedangkan kelemahannya adalah :  Interpretasinya sering sulit dan tidak natural.  Sulit digeneralisasi dalam keadaan nyata.  Hasilnya sangat dipengaruhi oleh pemilihan variabel yang dimasukkan kedalam formula.  Membutuhkan jumlah subyek yang besar terutama apabila jumlah variabel independennya banyak.  Seringkali terlalu banyak asumsi.
  • 4. KEGUNAAN REGRESI LINEAR GANDA Untuk menentukan model yang paling fit (sesuai/cocok) menggambarkan faktor-faktor yang terkait dengan variabel dependen (terikat). Model Regresi Ganda dapat berguna untuk dua hal, yaitu : - Prediksi, memperkirakan variabel dependen dengan menggunakan informasi yang ada pada sebuah atau beberapa variabel independen. Misalnya kita melakukan analisis variabel independen kadar glukosa darah, kadar kolesterol darah dan BB dihubungkan dengan tekanan darah sistolik. Dari hasil regresi, seseorang individu dapat diperkirakan tekanan darahnya pada kadar glukosa, kolesterol dan BB tertentu. - Estimasi, mengkuantifikasi hubungan sebuah atau beberapa variabel independen dengan sebuah variabel dependen. Difungsi ini regresi dapat digunakan untuk mengetahui variabel independen apa saja yang berhubungan dengan variabel dependen. Difungsi ini regresi dapat digunakan untuk mengetahui variabel independen apa saja yang berhubungan dengan variabel dependen. Selain itu kita dapat mengetahui seberapa besar hubungan masing-masing variabel independen dengan dependen setelah memperhitungkan/mengontrol variabel independen lainnya. Dari analisis tersebut dapat diketahui variabel mana yang paling besar pengaruhnya/dominan mempengaruhi variabel dependen, yang ditujukan dari nilai koefisien regresi (b) yang sudah distandarisasi yaitu nilai beta. PEMODELAN Maksud dari dilakukannya pemodelan pada regresi linear ganda adalah untuk memperoleh kandidat variabel yang fit yang dapat menjelaskan/menggambarkan variabel dependen sesungguhnya dalam populasi. Langkah-langkah pemodelan regresi linear ganda, yaitu : 1. Melakukan analisis Bivariat untuk menentukan kandidat model. Masing-masing variabel independen dihubungkan dengan variabel dependen. Bila hasil uji bivariat diperoleh nilai p < 0,25 maka variabel tersebut masuk dalam model; 2. Lakukan analisis secara bersamaan, ada 5 (lima) metode pemilihan variabel independen yang sering dipakai pada aplikasi SPSS, yaitu : a. ENTER, memasukkan semua variabel independen dengan serentak satu langkah tanpa melewati kriteria kemaknaan statistik tertentu; b. FORWARD, memasukkan satu persatu variabel dari hasil pengkorelasian variabel dan memenuhi kriteria kemaknaan statistik untuk masuk kedalam model, sampai semua variabel yang memenuhi criteria tersebut masuk kedalam model. Variabel yang masuk pertama kali adalah variabel yang mempunyai korelasi parsial terbesar dengan variabel dependen. Versi SPSS mensyaratkan kriteria variabel yang dapat masuk P-In (PIN) adalah 0,05 artinya variabel dapat masuk model bila variabel mempunyai nilai p < 0,05; c. BACKWARD, memasukkan semua variabel kedalam model tetapi kemudian satu persatu variabel independen dikeluarkan dari model berdasarkan kriteria kemaknaan statistik tertentu. Variabel yang pertama dikeluarkan adalah variabel yang memiliki korelasi parsial terkecil dengan variabel dependen. Kriteria pengeluaran (P-Out/POT) adalah 0,10 artinya variabel yang mempunyai nilai p >=0,10 dikeluarkan dari model. d. STEPWISE, merupakan kombinasi antara metode Forward dan Backward. Dimulai dengan pemasukan satu persatu variabel independen hasil pengkorelasian dimasukkan ke dalam model dan dikeluarkan dari model dengan kriteria tertentu. Variabel yang pertama masuk adalah variabel yang memiliki korelasi parsial terbesar (lihat metode forward). Selanjutnya setelah masuk, variabel pertama ini diperiksa lagi apakah harus dikeluarkan dari model menurut kriteria pengeluaran seperti metode backward. e. REMOVE, mengeluarkan semua variabel independen dengan serentak satu langkah, tanpa melewati kriteria kemaknaan statistik tertentu. 3. Melakukan diagnostik regresi linear  (s.d. MULTIVARIAT REGRESI LINEAR GANDA) a. Melakukan pengujian terhadap kelima asumsi (E-F-B-S-R) b. Melakukan uji asumsi klasik (MHINL)
  • 5. 4. Melakukan analisis interaksi. Setelah memperoleh model yang memuat variabel-var penting, maka langkah selanjutnya adalah memeriksa adanya interaksi antar variabel independen. Interaksi merupakan keadaan dimana hubungan antara satu variabel independen dengan dependen berbeda menurut tingkat variabel independen yang lain (Interaction : may be defined as a condition that exists when the relationship of interest varies according to the level (i.e. Value) of one or more covariates); 5. Penilaian reliabilitas model. Model yang sudah terpilih perlu dicek reliabilitasnya dengan cara membagi (split) sampel kedalam dua kelompok. Lalu dibandingkan antara model 1 dan 2, bila hasilnya sama/hampir sama maka model regresi reliabel. Bila model reliabel maka seluruh sampel dapat digunakan untuk pembuatan model.  (MULTIVARIAT REGRESI LOGISTIK DUMMY) Pada regresi linear sederhana estimasi R2 cenderung terlalu tinggi (overestimate), maka untuk memperoleh ketepatan digunakan nilai adjusted R2 (R2a) dirancang untuk mengurangi bias tersebut dihitung dengan cara : P(1  R 2 ) Ra  R 2  2 N  P 1 Dengan P adalah banyaknya variabel bebas secara matematis R2 dan R2a dapat dirumuskan dengan : Re sidual Sum of Squares R2  1 Total Sum of Squares Re sidual Sum of Squares /( N  P  1) Ra  1  2 Re sidual Sum of Squares /( N  1) APLIKASI (OUTPUT) Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kadar HB Bayi (variabel prediktor adalah umur ibu dan jumlah anak). Berikut tabel Model Summary : (sebagai contoh) dengan metode STEPWISE b Model Sum m ary Adjusted Std. Error of Durbin- Model R R Square R Square the Estimate Wats on 1 ,467 a ,218 ,185 1,0604 1,386 a. Predictors: (Constant), Jumlah Anak, umur_resp b. Dependent Variable: HB1 Nilai R2a (R Square Adjusted/koefisien determinasi yang disesuaikan) = 0,185 maka variasi dari Y dapat dijelaskan oleh model adalah 19%. Model STEPWISE (bertatar/tahap) paling tepat menjelaskan variabel yang signifikan dengan melihat nilai korelasi ( r ) tertinggi dengan variabel terikat Y. Tampak nilai Durbin-Watson 1,386 berarti asumsi independensi terpenuhi. Makin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel terikat. a Coe fficients Unstandardiz ed Standardized Coef f icients Coef f icients Correlations Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part 1 (Cons tant) 8,219 ,805 10,205 ,000 umur_res p ,113 ,031 ,467 3,618 ,001 ,465 ,467 ,467 Jumlah Anak -,098 ,300 -,042 -,326 ,746 -,020 -,047 -,042 a. Dependent Variable: HB1
  • 6. Persamaan Regresi Linear Berganda pada tahap I : Nilai a = 8,219, b1=0,113, b2=-0,098 : Y = 8,219 + 0,113 X1 – 0,098X2. a Coe fficients Unstandardiz ed Standardized Coef f icients Coef f icients Correlations Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part 1 (Cons tant) 8,184 ,791 10,350 ,000 umur_res p ,113 ,031 ,465 3,641 ,001 ,465 ,465 ,465 a. Dependent Variable: HB1 Nilai Korelasi Parsial diperoleh masing-masing berturut-turut 0,467 (sedang) dan -0,047 (sangat rendah). Berikut tabel Coefficients : (sebagai contoh) dengan metode ENTER Y = 8,184 + 0,113 X. ANOVAb Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 14,628 1 14,628 13,256 ,001 a Residual 52,965 48 1,103 Total 67,593 49 a. Predictors: (Constant), umur_resp b. Dependent Variable: HB1 Pada tabel ANOVA diperoleh Uji F = 13,256 dan p (0,001) < 0,05 berarti ada pengaruh/korelasi usia responden terhadap kadar HB Bayi. Kesimpulan : Formula Tahap I : HB1 = 8,219 + 0,113 UMUR RESPONDEN – 0,098 JUMLAH ANAK Formula Tahap II : HB1 = 8,184 + 0,113 UMUR RESPONDEN Jadi Umur Responden yang paling besar (dominan) pengaruhnya terhadap HB Bayi. Menurut Colton, kekuatan hubungan dua variabel secara kuantitatif dapat dibagi empat area, yaitu :  r = 0,00 – 0,25  tidak ada hubungan/hubungan lemah  r = 0,26 – 0,50  hubungan sedang  r = 0,51 – 0,75  hubungan kuat  r = 0,76 – 1,00  hubungan sangat kuat/sempurna
  • 7. UJI ASUMSI KLASIK Ada 5 uji kelayakan (fit) model multivariat, yaitu : 1. UJI MULTIKOLINEARITAS Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel bebas dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Yang baik adalah tidak terjadi korelasi yang biasa disebut non multikolinearitas. Menurut Santoso (2001: 203) pedoman untuk mendeteksi multikolinearitas adalah : a. Besar VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance - Mempunyai Nilai VIF ± 1 - Mempunyai angka Tolerance ± 1 - Atau Tolerance = 1/VIF dan VIF = 1/Tolerance - Dan apabila Nilai VIF > 5 dipastikan terjadi Multikolinearitas (Untuk menilai VIF dan Tolerance dilihat pada tabel Coefficients) b. Besar korelasi antar variabel independennya bebas multikolinearitas - Koefisien korelasi harus lemah ( <0,5) - Jika ada nilai r >0,5 harus dikeluarkan dari model. (Untuk menilai koefisien korelasi dilihat pada tabel Coefficients Correlations) Tabel Dummy Hasil uji Multikolinearitas sebagai berikut : NO VARIABEL VIF KET BEBAS 1. non multikolinearitas Dst. 2. UJI HETEROSKEDASTISITAS Menurut Santoso (2001:208), tujuan dari uji ini adalah melihat apakah ada ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain dari tabel ANOVA. Gujarati (1999), suatu variabel dinyatakan terjadi heteroskedastisitas apabila memiliki probabilitas <0,5. Sebaliknya dinyatakan terjadi homoskedastisitas (yang diharapkan) apabila memiliki probabilitas >0,5. Santoso (2001:208). Untuk menilainya berdasarkan grafik scatter plot dimana : - Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar (secara acak) di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi heteroskedastisitas, - Jika ada pola tertentu serta titik-titik yang membentuk pola tertentu diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y maka terjadi heteroskedastisitas. Tabel Dummy Hasil uji Heteroskedastisitas sebagai berikut : NO VARIABEL p KET BEBAS 1. HOMOSKEDASTISITAS Dst. 3. UJI INDEPENDENSI (AUTOKORELASI) Menurut Sutanto (2001) suatu keadaan dimana masing-masing nilai Y bebas satu sama lain. Jadi nilai dari tiap-tiap individu saling berdiri sendiri. Tidak diperbolehkan nilai observasi yang berbeda yang diukur dari satu individu diukur dua kali. Untuk mengetahui asumsi ini dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson dengan ketentuan sbb:
  • 8. - Bila nilai durbin antara -2 s.d. +2 berarti asumsi independensi terpenuhi - Bila nilai durbin dibawah -2 dan diatas. +2 berarti asumsi independensi tidak terpenuhi (Untuk menentukan uji ini dapat dilihat pada output regresi linear ganda tabel Model Summary kolom Durbin-Watson) 4. UJI NORMALITAS Uji normalitas atau kenormalan digunakan untuk mendeteksi apakah distribusi variabel- variabel bebas dan terikat adalah normal. Menurut Santoso (2001:212) normalitas dapat dideteksi dengan melihat sebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik Normal P-Plot of Regression Standarized Residual. Suatu model dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dapat pula dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square terhadap nilai standar residual hasil persamaan regresi. Bila probabilitas hasil uji chi Square <0,05 (5%) maka data terdistribusi normal dan jika sebaliknya maka data terdistribusi tidak normal. Sebagai contoh, hasil pengujian menunjukkan nilai chi square sebesar 7,583 (probabilitas sebesar 0,005) yang berarti nilai residual data terdistribusi secara normal. Contoh ini dapat dilihat pada hal. 40 kol. Linear by Linear Association (buku 1) Santoso (2001) cara lain untuk mendeteksi kenormalan sebaran data adalah uji Kolmogorov Smirnov dimana nilai p disbanding dengan nilai alpa. Jika nilai p > alpa berarti data tersebar normal. 5. UJI LINEARITAS Untuk mengetahui apakah model yang dihasilkan bersifat linear atau tidak dapat dideteksi dengan melihat scatter plot antara standar residual dengan prediksinya. Sebagai contoh, apabila hasil pengujian menunjukkan scatter plot tidak membentuk pola tertentu sehingga uji asumsi linearitas memenuhi persyaratan. Cara lain untuk mengetahui asumsi linearitas adalah dari uji ANOVA (overall F test) bila hasilnya signifikan (p < alpa) maka model berbentuk linear). DAFTAR PUSTAKA Algifari, 2000. Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi, BPFE Yogyakarta Bungin Burhan, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu- ilmu Sosial lainnya Ed. I, Kencana, Jakarta. Gujarati D., 1999. Ekonometrika Dasar Cet. 6, Alih Bahasa Sumarno Zain, Erlangga Jakarta. Hadi Sutrisno, 1989. Metodologi Research Jilid 2, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Junadi Purnawan, 1993. Pengantar Analisis Data. Dept. AKK, FKMUI, Depok. Manual Book SPSS 11 dan 13. Riono Pandu, Ariawan I. 1992. Manajemen dan Analisis Data Penelitian, FKMUI, Depok. Santoso, 2000. Mengolah Data Statistik Secara Profesional, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta -----------. 2001. Buku Latihan SPSS: Statistik Parametrik Cet. 2,.PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Sugiyono, 1999. Statistika untuk Penelitian, CV. Alfabeta Bandung. Supranto, 2004. Analisis Multivariat : Arti dan Interpretasi, Rineka Cipta, Jakarta. Sutanto., 2001. Analisis Data. PPS-IKM, FKMUI, Depok.