SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Baixar para ler offline
by : Agnescia Clarissa Sera, S.Gz
Susu
Topik Bahasan
Pengertian
Jenis & Fungsi
Komposisi Kimia
Standar Mutu
Hasil Olahan
Pemilihan Susu
Pengertian
1. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
mamae (kelenjar susu) hewan betina
(Sharma JL, 1998)
2. Cairan berwarna putih yang disekresi
oleh kelenjar mamae (ambing) pada
binatang mamalia betina, untuk bahan
makanan dan sumber gizi bagi anaknya
(Winarno and Fernandez, 2007)
Jenis Susu
Susu kaya
•Kandungan
lemak dan protein
tinggi
•Contoh: susu ikan
paus, kelinci,
anjing laut
Susu miskin
•Kandungan
lemak dan protein
lebih rendah
•Contoh: susu sapi,
kambing, domba,
kuda, kerbau,
manusia
Berdasarkan kandungan zat gizi
Jenis Ternak Penghasil
Susu
Sapi Kambing
Kuda Kerbau
Fungsi
Sumber nutrisi karena mengandung
protein, karbohidrat, lemak, mineral,
enzim-enzim, komponen bioaktif serta
vitamin A, C, D dalam jumlah memadai
Baik terutama untuk bayi, balita, anak usia
pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui,
usia lanjut
Komposisi Kimia Susu
Zat Gizi
(per 100 gr)
ASI Susu
Kambing
Susu
Kerbau
Susu
Sapi
Susu
Kuda
Air (g) 88.1 85.9 73.8 88.3 91
Energi (kkal) 62 64 160 61 40
Protein (g) 1.5 4.3 6.3 3.2 2
Lemak (g) 3.2 2.3 12 3.5 1.1
Karbohidrat (g) 7.0 6.6 7.1 4.3 5.4
Kalsium (mg) 34 98 216 143 -
Fosfor (mg) 20 78 101 60 -
Besi (mg) 0.2 2.7 0.2 1.7 -
Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2009
Standar Mutu Susu Segar
Menurut SNI Tahun 1998
No Kriteria Syarat
1. Warna, bau, rasa, kekentalan Tidak ada perubahan
2. Berat jenis (pada suhu 27˚C) 1.0208
3. Kadar lemak minimum 3%
4. Kadar kering tanpa lemak 8.0%
5. Derajat asam 6 – 7˚SH
6. Uji alkohol 70% Negatif
7. Angka Refraksi 36-38
8. Uji Katalase maksimum 3 mL
9. Titik Beku -0.520˚ s.d. -0.560˚C
10. Kadar protein minimum 2.7 %
11. Angka Reduktase 2-5 jam
12. Kotoran dan bahan asing Negatif
13. Uji pemalsuan Negatif
Standar Mutu Susu Segar
Menurut SNI Tahun 1998
No Kriteria Syarat
14. Uji peroksidase Positif
15. Cemaran mikroba maksimum
a. Total Kuman 1 x 10^6 ((FU/ml)
b. Salmonella Negatif
c. E.coli (patogen) Negatif
d. Coliform 20/mL
e. Streptococcus group B Negatif
f. Staphylococcus aureus A x 10^2/mL
16. Cemaran logam berbahaya
a. Timbal (Pb) 0.3 ppm
b. Seng (Zn) 0.5 ppm
c. Merkuri (Hg) 0.5 ppm
d. Arsen (As) 0.5 ppm
Standar Mutu Susu
Menurut SK Dirjen Peternakan No.17/Kpts/DJ/Deptan/1983
No Kriteria Standar
1. Uji Storch Negatif
2. Uji Fosfatase Negatif
3. Jumlah kuman yang dapat dibiakkan tiap cc maks 25.000
4. E.Coli yang dapat dibiakan per mL susu Negatif
Susu Pasteurisasi
Susu Sterilisasi
No Kriteria Standar
1. Uji Storch Negatif
2. Uji Fosfatase Negatif
3. Setelah disimpan 5 hr (suhu 31˚C) dlm
pembungkus asli
Tidak tampak ada
pembusukan dan jumlah
kuman maks 100/cc
Uji Kualitas Susu
Kualitas Fisik
• Berat jenis susu
• Alat : laktodensimeter
• BJ normal 1,028
• Derajat keasaman
• Alat : pH meter
• pH : 6.5 – 6.7 pada suhu
25˚C
• Keasaman
• Metode titrasi
• Keasaman susu segar
tertitrasi : 0,12-0,20% asam
laktat
• Viskositas
• Alat : viskometer
• Visk. Susu segar : 1.5 – 2,0
centipoise pada suhu 20˚C
Kualitas Fisik (lanjutan)
•Uji Alkohol
•Susu dicampur alkohol 70% (1:1),
lalu dihomogenkan. Positif bila
terjadi penggumpalan
•Uji didih/masak
•Susu segar bermutu baik bila tidak
terkoagulasi bila dipanaskan
•Uji titik beku
•Alat : cryotest
•Penting untuk tahu ada
pemalsuan/tidak
•Titik beku (-0,512˚) - (-0.55˚) C
Uji Kualitas Susu
Kualitas Mikrobiologis &
Organoleptik
• Kualitas Mikrobiologis
• Uji reduktase
• Uji Total Plate Count (TPC)
• Uji Most Probable Number
(MPN)
• Kualitas Organoleptik
• Uji warna
• Uji rasa
• Uji aroma
• Uji kebersihan
Kualitas Kimiawi
• Kadar Protein
• Metode titrasi formol
• Kadar lemak
• Metode Gerber
• Metode Babcock
• Kadar Laktosa
• Metode Titrasi Iodium
Penanganan Susu
• Pemanasan bertujuan untuk membunuh
semua mikroorganisme patogen dan
menonaktifkan enzim-enzim alami
sebanyak mungkin sehingga tidak
merusak zat-zat yang terkandung dalam
susu
(Susilorini & Manik, 2006)
• Metode : pasteurisasi & sterilisasi
Pasteurisasi
Pasteurisasi batch / metode
holding
• Suhu 61-63˚C – 30 menit
• Susu dalam botol
dipanaskan dengan
menempatkannya pada
wadah yang berisi air
(steam), lalu dilakukan
proses pendinginan
Pasteurisasi cepat / metode
continuous
• = HTST (High Temperature
Short Time)
• Suhu 71-72.5˚C – 15 detik
• Alat : Plate Heat Exchanger
(PHE)
• Susu mengalir
berkesinambungan pada
permukaan lempengan
baja anti karat, dimana
arah alirannya berlawanan
dengan media pemanas
dan pendingin
Sterilisasi & UHT
Sterilisasi
• Alat : autoclave
• Suhu 110-121˚C selama
20-30 menit
• Menyebabkan perubahan
warna dan aroma yang
dikenal dengan istilah
caramelized flavour /
sterilized flavour sehingga
produk susu sterilisasi
sering ditambahkan food
additive berupa pewarna
dan penambah cita rasa
Ultra High Temperature
(UHT)
• Suhu 135-150˚C selama
3-10 detik
• Susu dikemas secara
aseptik dalam karton
(aseptic filling).
• Rasa dan aroma susu
relatif tidak berubah,
seperti susu segar
Penyimpanan Susu
• Untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme dan spora bakteri, susu
disimpan pada suhu dingin.
• Masa simpan susu pasteurisasi dalam
refrigerator: 4 hari
• Masa simpan susu UHT (kemasan
tertutup rapat) pada suhu kamar : 6-12
bulan
Hasil Olahan Susu
Tepung susu Keju Ghee
Dadih Yoghurt Koumiss
Referensi
1. Muchtadi, Sugiyono dan Fitriyono A. 2010. Ilmu
Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta, Bandung.
2. PERSAGI. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. PT
Elex Media Komputindo, Jakarta.
3. Sharma JL, Caralli S. 1998. A Dictionary of Food and
Nutrition. New Delhi: CBS Publisher and Distributors.
4. Susilorini, Tri Eko dan Manik E.S. 2006. Produk Olahan
Susu. Penebar Swadaya, Bogor.
5. Winarno, F.G dan Ivone E. Fernandez. 2007. Susu dan
Produk Fermentasinya. M-BRIO Press, Bogor.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
Titis Sari
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
kutarni
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
ramdhanisari
 

Mais procurados (20)

Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Gizi
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
bahan ajar dasar dasar pengolahan daging
bahan ajar dasar dasar pengolahan dagingbahan ajar dasar dasar pengolahan daging
bahan ajar dasar dasar pengolahan daging
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
komposisi kimiawi daging ikan
komposisi kimiawi daging ikankomposisi kimiawi daging ikan
komposisi kimiawi daging ikan
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
Telur
Telur Telur
Telur
 
Produk olahan telur
Produk olahan telurProduk olahan telur
Produk olahan telur
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)
 
Pangan Fungsional
Pangan FungsionalPangan Fungsional
Pangan Fungsional
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 
Karamelisasi gelatinisasi
Karamelisasi   gelatinisasiKaramelisasi   gelatinisasi
Karamelisasi gelatinisasi
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
 
Senyawa bioaktif
Senyawa bioaktifSenyawa bioaktif
Senyawa bioaktif
 

Destaque

johnson & johnson Supplementary Sales Data Q4 2008
johnson & johnson Supplementary Sales Data Q4 2008johnson & johnson Supplementary Sales Data Q4 2008
johnson & johnson Supplementary Sales Data Q4 2008
finance4
 
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susufaktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
udayana
 
Lecture 4 nfdm & whole milk powder (1)
Lecture 4 nfdm & whole milk powder (1)Lecture 4 nfdm & whole milk powder (1)
Lecture 4 nfdm & whole milk powder (1)
Sowmya Marka
 

Destaque (20)

Sistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran giziSistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran gizi
 
johnson & johnson Supplementary Sales Data Q4 2008
johnson & johnson Supplementary Sales Data Q4 2008johnson & johnson Supplementary Sales Data Q4 2008
johnson & johnson Supplementary Sales Data Q4 2008
 
Internship at Nestle Indonesia
Internship at Nestle IndonesiaInternship at Nestle Indonesia
Internship at Nestle Indonesia
 
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susufaktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
 
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSRFormula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
Formula Asam Amino dan Formula Protein Terhidrolisis pada BBLSR
 
Whole Milk Powder Market Demand and Development Trends In a New Report
Whole Milk Powder Market Demand and Development Trends In a New Report Whole Milk Powder Market Demand and Development Trends In a New Report
Whole Milk Powder Market Demand and Development Trends In a New Report
 
PT Nestle Indonesia
PT Nestle IndonesiaPT Nestle Indonesia
PT Nestle Indonesia
 
Milk Powder Combustible Dust Hazards
Milk Powder Combustible Dust HazardsMilk Powder Combustible Dust Hazards
Milk Powder Combustible Dust Hazards
 
Presentasi Protein
Presentasi ProteinPresentasi Protein
Presentasi Protein
 
Periodisasi
PeriodisasiPeriodisasi
Periodisasi
 
Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealia
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Sejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologiSejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologi
 
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udaraMikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
 
Lecture 4 nfdm & whole milk powder (1)
Lecture 4 nfdm & whole milk powder (1)Lecture 4 nfdm & whole milk powder (1)
Lecture 4 nfdm & whole milk powder (1)
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
 
Ppt protein
Ppt proteinPpt protein
Ppt protein
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Penggolongan makhluk hidup
Penggolongan makhluk hidupPenggolongan makhluk hidup
Penggolongan makhluk hidup
 

Semelhante a Susu

Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
STF YPIB CIREBON
 
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdfbimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
RunnerWindAllerian
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
ptkonline
 

Semelhante a Susu (20)

Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
 
pasteurisasi.ppt
pasteurisasi.pptpasteurisasi.ppt
pasteurisasi.ppt
 
Mjlh9
Mjlh9Mjlh9
Mjlh9
 
Sanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan MakananSanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan Makanan
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
 
Sejarah cimory
Sejarah cimorySejarah cimory
Sejarah cimory
 
Konsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganKonsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi Pangan
 
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.pptPPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
PPT_Balai_Besar_Inseminasi_Buatan.ppt
 
PRICILA AQUILLA BIFEL (METOPEN).pptx
PRICILA AQUILLA BIFEL (METOPEN).pptxPRICILA AQUILLA BIFEL (METOPEN).pptx
PRICILA AQUILLA BIFEL (METOPEN).pptx
 
Laporan pht
Laporan phtLaporan pht
Laporan pht
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
Teknologi Fermentasi (Yoghurt)
 
Materi mpp
Materi mppMateri mpp
Materi mpp
 
Habibah baik11-14
Habibah baik11-14Habibah baik11-14
Habibah baik11-14
 
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdfbimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
 
Pasteurisasi
PasteurisasiPasteurisasi
Pasteurisasi
 

Mais de Agnescia Sera

Mais de Agnescia Sera (20)

Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)
 
Mobile marketing
Mobile marketingMobile marketing
Mobile marketing
 
Sugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet PoisonSugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet Poison
 
Fungi and algae
Fungi and algaeFungi and algae
Fungi and algae
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Virus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteriVirus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteri
 
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi AntioksidanPengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar Mikrobiologi
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
 
Pengantar literature review
Pengantar literature reviewPengantar literature review
Pengantar literature review
 
Social Media Marketing
Social Media MarketingSocial Media Marketing
Social Media Marketing
 
Menyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal UsahaMenyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal Usaha
 
Strategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklananStrategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklanan
 
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklanBahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
 
Pengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modernPengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modern
 
Formula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolahFormula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolah
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Buah buahan
Buah buahanBuah buahan
Buah buahan
 

Susu

  • 1. by : Agnescia Clarissa Sera, S.Gz Susu
  • 2. Topik Bahasan Pengertian Jenis & Fungsi Komposisi Kimia Standar Mutu Hasil Olahan Pemilihan Susu
  • 3. Pengertian 1. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar mamae (kelenjar susu) hewan betina (Sharma JL, 1998) 2. Cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mamae (ambing) pada binatang mamalia betina, untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi anaknya (Winarno and Fernandez, 2007)
  • 4. Jenis Susu Susu kaya •Kandungan lemak dan protein tinggi •Contoh: susu ikan paus, kelinci, anjing laut Susu miskin •Kandungan lemak dan protein lebih rendah •Contoh: susu sapi, kambing, domba, kuda, kerbau, manusia Berdasarkan kandungan zat gizi
  • 5. Jenis Ternak Penghasil Susu Sapi Kambing Kuda Kerbau
  • 6. Fungsi Sumber nutrisi karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral, enzim-enzim, komponen bioaktif serta vitamin A, C, D dalam jumlah memadai Baik terutama untuk bayi, balita, anak usia pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, usia lanjut
  • 7. Komposisi Kimia Susu Zat Gizi (per 100 gr) ASI Susu Kambing Susu Kerbau Susu Sapi Susu Kuda Air (g) 88.1 85.9 73.8 88.3 91 Energi (kkal) 62 64 160 61 40 Protein (g) 1.5 4.3 6.3 3.2 2 Lemak (g) 3.2 2.3 12 3.5 1.1 Karbohidrat (g) 7.0 6.6 7.1 4.3 5.4 Kalsium (mg) 34 98 216 143 - Fosfor (mg) 20 78 101 60 - Besi (mg) 0.2 2.7 0.2 1.7 - Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2009
  • 8. Standar Mutu Susu Segar Menurut SNI Tahun 1998 No Kriteria Syarat 1. Warna, bau, rasa, kekentalan Tidak ada perubahan 2. Berat jenis (pada suhu 27˚C) 1.0208 3. Kadar lemak minimum 3% 4. Kadar kering tanpa lemak 8.0% 5. Derajat asam 6 – 7˚SH 6. Uji alkohol 70% Negatif 7. Angka Refraksi 36-38 8. Uji Katalase maksimum 3 mL 9. Titik Beku -0.520˚ s.d. -0.560˚C 10. Kadar protein minimum 2.7 % 11. Angka Reduktase 2-5 jam 12. Kotoran dan bahan asing Negatif 13. Uji pemalsuan Negatif
  • 9. Standar Mutu Susu Segar Menurut SNI Tahun 1998 No Kriteria Syarat 14. Uji peroksidase Positif 15. Cemaran mikroba maksimum a. Total Kuman 1 x 10^6 ((FU/ml) b. Salmonella Negatif c. E.coli (patogen) Negatif d. Coliform 20/mL e. Streptococcus group B Negatif f. Staphylococcus aureus A x 10^2/mL 16. Cemaran logam berbahaya a. Timbal (Pb) 0.3 ppm b. Seng (Zn) 0.5 ppm c. Merkuri (Hg) 0.5 ppm d. Arsen (As) 0.5 ppm
  • 10. Standar Mutu Susu Menurut SK Dirjen Peternakan No.17/Kpts/DJ/Deptan/1983 No Kriteria Standar 1. Uji Storch Negatif 2. Uji Fosfatase Negatif 3. Jumlah kuman yang dapat dibiakkan tiap cc maks 25.000 4. E.Coli yang dapat dibiakan per mL susu Negatif Susu Pasteurisasi Susu Sterilisasi No Kriteria Standar 1. Uji Storch Negatif 2. Uji Fosfatase Negatif 3. Setelah disimpan 5 hr (suhu 31˚C) dlm pembungkus asli Tidak tampak ada pembusukan dan jumlah kuman maks 100/cc
  • 11. Uji Kualitas Susu Kualitas Fisik • Berat jenis susu • Alat : laktodensimeter • BJ normal 1,028 • Derajat keasaman • Alat : pH meter • pH : 6.5 – 6.7 pada suhu 25˚C • Keasaman • Metode titrasi • Keasaman susu segar tertitrasi : 0,12-0,20% asam laktat • Viskositas • Alat : viskometer • Visk. Susu segar : 1.5 – 2,0 centipoise pada suhu 20˚C Kualitas Fisik (lanjutan) •Uji Alkohol •Susu dicampur alkohol 70% (1:1), lalu dihomogenkan. Positif bila terjadi penggumpalan •Uji didih/masak •Susu segar bermutu baik bila tidak terkoagulasi bila dipanaskan •Uji titik beku •Alat : cryotest •Penting untuk tahu ada pemalsuan/tidak •Titik beku (-0,512˚) - (-0.55˚) C
  • 12. Uji Kualitas Susu Kualitas Mikrobiologis & Organoleptik • Kualitas Mikrobiologis • Uji reduktase • Uji Total Plate Count (TPC) • Uji Most Probable Number (MPN) • Kualitas Organoleptik • Uji warna • Uji rasa • Uji aroma • Uji kebersihan Kualitas Kimiawi • Kadar Protein • Metode titrasi formol • Kadar lemak • Metode Gerber • Metode Babcock • Kadar Laktosa • Metode Titrasi Iodium
  • 13. Penanganan Susu • Pemanasan bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme patogen dan menonaktifkan enzim-enzim alami sebanyak mungkin sehingga tidak merusak zat-zat yang terkandung dalam susu (Susilorini & Manik, 2006) • Metode : pasteurisasi & sterilisasi
  • 14. Pasteurisasi Pasteurisasi batch / metode holding • Suhu 61-63˚C – 30 menit • Susu dalam botol dipanaskan dengan menempatkannya pada wadah yang berisi air (steam), lalu dilakukan proses pendinginan Pasteurisasi cepat / metode continuous • = HTST (High Temperature Short Time) • Suhu 71-72.5˚C – 15 detik • Alat : Plate Heat Exchanger (PHE) • Susu mengalir berkesinambungan pada permukaan lempengan baja anti karat, dimana arah alirannya berlawanan dengan media pemanas dan pendingin
  • 15. Sterilisasi & UHT Sterilisasi • Alat : autoclave • Suhu 110-121˚C selama 20-30 menit • Menyebabkan perubahan warna dan aroma yang dikenal dengan istilah caramelized flavour / sterilized flavour sehingga produk susu sterilisasi sering ditambahkan food additive berupa pewarna dan penambah cita rasa Ultra High Temperature (UHT) • Suhu 135-150˚C selama 3-10 detik • Susu dikemas secara aseptik dalam karton (aseptic filling). • Rasa dan aroma susu relatif tidak berubah, seperti susu segar
  • 16. Penyimpanan Susu • Untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan spora bakteri, susu disimpan pada suhu dingin. • Masa simpan susu pasteurisasi dalam refrigerator: 4 hari • Masa simpan susu UHT (kemasan tertutup rapat) pada suhu kamar : 6-12 bulan
  • 17. Hasil Olahan Susu Tepung susu Keju Ghee Dadih Yoghurt Koumiss
  • 18. Referensi 1. Muchtadi, Sugiyono dan Fitriyono A. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta, Bandung. 2. PERSAGI. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 3. Sharma JL, Caralli S. 1998. A Dictionary of Food and Nutrition. New Delhi: CBS Publisher and Distributors. 4. Susilorini, Tri Eko dan Manik E.S. 2006. Produk Olahan Susu. Penebar Swadaya, Bogor. 5. Winarno, F.G dan Ivone E. Fernandez. 2007. Susu dan Produk Fermentasinya. M-BRIO Press, Bogor.