BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Penyelenggaraan Ekstrakulikuler di Satuan Pendidikan SD
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR
PENYELENGGARAAN
EKSTRAKURIKULER
di Satuan Pendidikan
SD
Waktu : 2 Jam (90 menit)
2. KOMPONEN
LATAR BELAKANG
DEFINISI OPERASIONAL
VISI, MISI DAN TUJUAN
FUNGSI EKSTRAKURIKULER
EKSTRAKURIKULER WAJIB
3. LATAR BELAKANG
1
1. Pengembangan potensi peserta didik dapat diwujudkan
melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah
satu kegiatan dalam program kurikuler.
2. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang
alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum.
3. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat
operasional (supplement dan complements) kurikulum,
yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja
tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan
4. DEFINISI OPERASIONAL
2
Ekstrakurikuler adalah kegiatan
pendidikan yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar
kurikulum standar sebagai
perluasan dari kegiatan kurikulum
dan dilakukan di bawah
bimbingan sekolah dengan
tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang
lebih luas atau di luar minat yang
dikembangkan oleh kurikulum.
5. EKSTRAKURIKULER
Ekstrakurikuler wajib merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh
peserta didik, terkecuali bagi peserta didik
dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tersebut
Ekstrakurikuler pilihan merupakan
program ekstrakurikuler yang dapat
diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan bakat dan minatnya masing-masing.
6. KOMPONEN KEG. EKSTRAKURIKULER
VISI
3
Berkembangnya potensi,
bakat, minat,
kemampuan,
kepribadian,
dan kemandirian peserta
didik secara optimal
melalui kegiatan-kegiatan
di luar kegiatan
intrakurikuler.
7. KOMPONEN KEG. EKSTRAKURIKULER
MISI
Menyediakan sejumlah kegiatan yang
dapat dipilih dan diikuti sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat,
dan minat peserta didik.
Menyelenggarakan sejumlah
kegiatan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik
untuk dapat mengekspresikan dan
mengaktualisasikan diri secara
optimal melalui kegiatan mandiri
dan atau berkelompok
8. FUNGSI EKSTRAKURIKULER
4
Pengembangan,
berfungsi mendukung
perkembangan personal
peserta didik melalui
perluasan minat,
pengembangan potensi,
dan pemberian kesempatan
untuk pembentukan
karakter dan pelatihan
kepemimpinan
9. FUNGSI EKSTRAKURIKULER
Sosial, berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan
dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik. Kompetensi sosial
dikembangkan dengan
memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
memperluas pengalaman sosial,
praktek keterampilan sosial, dan
internalisasi nilai moral dan nilai
sosial
10. FUNGSI EKSTRAKURIKULER
Rekreatif, ekstrakurikuler
dilakukan dalam suasana
rileks, menggembirakan, dan
menyenangkan sehingga
menunjang proses
perkembangan peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler harus
dapat menjadikan kehidupan
atau atmosfer sekolah lebih
menantang dan lebih menarik
bagi peserta didik
11. FUNGSI EKSTRAKURIKULER
Persiapan karir,
kegiatan
ekstrakurikuler
berfungsi untuk
mengembangkan
kesiapan karir peserta
didik melalui
pengembangan
kapasitas.
12. TUJUAN EKSTRAKURIKULER
Kegiatan ekstrakurikuler harus
dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler harus
dapat mengembangkan bakat
dan minat peserta didik dalam
upaya pembinaan pribadi
menuju pembinaan manusia
seutuhnya.
13. PRINSIP EKSTRAKURIKULER
Individual, sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik
masing-masing
Pilihan, ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan minat dan
diikuti secara sukarela
Keterlibatan aktif, ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan
peserta didik secara penuh sesuai dengan minat
Menyenangkan, ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana
yang menggembirakan bagi peserta didik.
Membangun etos kerja, ekstrakurikuler dikembangkan
dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha
dan bekerja dengan baik dan giat
Kemanfaatan sosial ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat
14. JENIS KEGIATAN
Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja
(PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
(Paskibraka)
1
Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja
(KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik, penelitian
2
Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi
pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya,
cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan
3
15. EKSTRAKURIKULER WAJIB
5
Pendidikan Kepramukaan
adalah proses pembentukan
kepribadian, kecakapan hidup,
dan akhlak mulia Pramuka
melalui penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai
kepramukaan
16. PROGRAMATIK EKSTRAKURIKULER WAJIB
No Nama Model Sifat
Pegorganisasian
Kegiatan
1. Model Blok
Wajib, setahun sekali,
berlaku bagi seluruh
peserta didik, terjadwal,
penilaian umum
Kolaboratif
Bersifat intramural atau
ekstramural (di luar
dan/atau didalam
lingkungan satuan
pendidikan)
2.
Model
Aktualisasi
Wajib, rutin, terjadwal,
berlaku untuk seluruh
peserta didik dalam
setiap kelas,
penjadwalan, dan
penilaian formal
Pembina Pramuka
Bersifat intramural
(dalam lingkungan
satuan pendidikan)
3.
Reguler di
Gugus Depan
Sukarela, berbasis minat Sepenuhnya dikelola oleh
Gugus Depan Pramuka pada
satuan pendidikan.
17. KARAKTERISTIK MODEL BLOK
1 • Diikuti oleh seluruh siswa
2 • Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran
3
• Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
4
• Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam
5
• Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua
Mabigus.
6 • Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku
Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu
oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka)
18. PROSEDUR PELAKSANAAN MODEL BLOK
Peserta Didik dibagi dalam beberapa
kelompok, setiap kelompok didampingi oleh
seorang Pembina Pramuka dan atau
Pembantu Pembina
Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan
Orientasi Pendidikan Kepramukaan.
Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan
Pembina Pramuka membantu pelaksanaan
kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan.
1
2
3
19. KARAKTERISTIK MODEL AKTUALISASI
Diikuti oleh seluruh siswa
Dilaksanakan setiap satu
minggu satu kali
Setiap satu kali kegiatan
dilaksanakan selama 120 menit
1
2
3
20. PROSEDUR PELAKSANAAN
MODEL AKTUALISASI
Guru kelas/Guru Mata Pelajaran
mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran
yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan
Kepramukaan
Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan
pembelajaran kepada Pembina
Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam
kegiatan Kepramukaan
Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan,
Pembina Pramuka menyampaikan hasil kegiatan
kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran.
1
2
3
22. POLA KEGIATAN
Upacara Pembukaan dan
Penutupan Kegiatan
Perindukan Siaga
Pasukan Penggalang
Ambalan Penegak
Keterampilan
Kepramukaan (Scouting
Skill)
Simpul dan Ikatan (Pioneering)
Mendaki Gunung (Mountenering)
Peta dan Kompas (Orientering)
Berkemah (Camping)
Wirausaha
Belanegara
Teknologi
Komunikasi
1
2
23. RINCIAN KEGIATAN
Berbaris
Memimpin
Berdoa
Janji
Memberi hormat
Pengarahan
Refleksi
Dinamika kelompok
Permainan
Menghargai teman
Berkomunikasi
Menolong
Berempati
Bersikap adil
Cakap berbicara
Cakap motorik
Kepemimpinan
Konsentrasi
Sportivitas
Simpul dan ikatan
tanda jejak,
sandi dan isyarat,
jelajah
kompas
24. RINCIAN KEGIATAN
peta
memasak
tenda
PPGD
KIM
menaksir
halang rintang
Teknologi Tepat Guna
bakti
lomba
hastakarya
25. METODE PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
a. Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan
Pramuka
b. Belajar sambil melakukan (Learning by Doing)
c. Sistem kelompok (beregu)
d. Kegiatan di alam terbuka yg mengandung pendidikan
yang sesuai dengan perkembangan rohani dan
jasmani peserta didik.
e. Kemitraan dengan anggota Dewasa
f. Sistem tanda kecakapan
g. Sistem satuan terpisah putra dan putri
h. Kiasan dasar
26. CAKUPAN PENILAIAN
Penilaian dilakukan secara kualitatif
Kriteria keberhasilan ditentukan oleh proses dan
keikutsertaan
Peserta didik diwajibkan mendapatkan nilai
minimal baik pada setiap semester
Nilai yang diperoleh pada kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib Pendidikan Kepramukaan berpengaruh
terhadap kenaikan kelas peserta didik
Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai
minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus
untuk mencapai nilai baik
1
2
3
4
5
27. TEKNIK PENILAIAN
Teknik
Penilaian
Sikap
Observasi
Penilaian diri
Penilaian antar
peserta didik
Keterampilan
Demontrasi
keterampilannya
28. PROSES PENILAIAN
dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam proses
pembelajaran
menitikberatkan pada ranah nilai sikap, Keterampilan kepramukaan
merupakan pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan
itu sendiri.
penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan dengan Kompetensi
Dasar dari masing-masing Tema dan Matapelajaran sebagai
penguatan yang bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam
Kurikulum 2013
Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Matapelajaran,
pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka
Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Matapelajaran
selaku Pembina Pramuka.
29. JALAN-JALAN SAMBIL CARI TEMAN
Ayo jalan-jalan, berjalan di lingkaran,
Sambil tepuk tangan, suasana riang,
Awas hati-hati, lingkaran mau berubah
Siapa ketinggalan, tidak dapat teman
Lingkaran mau berubah ,
Berubah jadi ………
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”.
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”.
Dalam memenuhi harapan berdasarkan philosophi, maka sekolah dan lingkungannya dibina dan dikembangkan antara lain melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Tujuan Umum UKS Meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui Peningkatan derajat Kesehatan, melalui tiga program pokok UKS, yaitu (1) Pendidikan Kesehatan (2) Pelayanan Kesehatan (3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”.
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”.
Dalam memenuhi harapan berdasarkan philosophi, maka sekolah dan lingkungannya dibina dan dikembangkan antara lain melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Tujuan Umum UKS Meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui Peningkatan derajat Kesehatan, melalui tiga program pokok UKS, yaitu (1) Pendidikan Kesehatan (2) Pelayanan Kesehatan (3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”.
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”.
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”.
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”.
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”.