SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Mengkreasikan
Anekdot Tentang
Isu Publik

Page 1
Anggota Kelompok 3 :
1.)
2.)
3.)
4.)
5.)

Aidah Salsabila M.
Aprillia Permatasari
Astian Afif A.
Bimo Sakti P.
Berliana Rizky A.

(04/X8)
(06/X8)
(07/X8)
(08/X8)
(09/X8)

Page 2
Membuat
Anekdot :
Kebijakan Publik
Membuat
Anekdot Tentang
Isu Publik

Anekdot

Menginterpretasi
Anekdot

Menyunting Teks
Anekdot

Mengonversi
Anekdot Menjadi
Teks Lain
Mengabstraksi
Anekdot
Page 3
Menginterpretasi Teks Anekdot
Pengertian interpretasi menurut KBBI
adalah pemberian kesan, pendapat, atau
pandangan teoritis terhadap sesuatu; tafsiran
(1998: 157).
Maka Interpretasi anekdot merupakan
bagian dari cara memaknai sebuah anekdot .
Tujuannya adalah siswa mengetahui
pesan yang terkandung dalam sebuah anekdot
yang disampaikan oleh penulis anekdot
tersebut tersebut.
Misalkan terdapat contoh anekdot seperti
ini:
Page 4
SERATUS UNGKAPAN ABS
Setelah lulus dari ujian Negara di Beijing, seorang
pemuda diangkat menjadi pejabat pemerintahan ibu kota
provinsi. Sebelum pergi, ia mengucapkan selamat tingal
kepada mentornya yang seorang pejabat senior.
“bekerja di pemerintahan provinsi tidaklah mudah. Kamu
harus berhati-hati,” ujar pejabat itu menasehati.
“baiklah. Terimakasih, pak,” kata pemuda itu. “mohon jangan
khawatir. Saya telah menyiapkan seratus ungakapan ABS
(Asal Bapak Senang). Kalau nanti saya bertemu dengan
pejabat disana, saya akan menggunakannya. Dia pasti akan
senang.”
“bagaimana kamu dapat melakukan hal itu?” Tanya
pejabat itu dengan nada tidak suka. “kita adalah pejabat
sejati. Kita mempunyai prinsip. Kita tidak boleh termakan
sanjungan.”
Pemuda itu menjawab lagi, “sayangnya, pada kenyataannya
kebanyakan orang senang disanjung, pak. Hanya beberapa
pria yang benar-benar sejati seperti anda yang tidak
menyukai sanjungan.”
“mungkin kamu benar!” pejabat senior itu menganggu Page 5
sambil
Dari teks Anekdot diatas, dapat kita interpretasikan
bahwa:
Seorang pejabat yang mengaku sebagai
seorang “Pejabat Sejati” nyatanya dapat merasa
tersanjung dengan rayuan anak buahnya.
Dari situ, kita dapat menyimpulkan bahwa
pejabatv jaman sekarang mudah “dibujuk oleh
rayuan”. Dan hal ini membuktikan bahwa para
pejabat negara memiliki mental yang lemah.

Page 6
Membuat Anekdot Tentang Isu Publik
Langkah – Langkah Membuat Anekdot Tentang Isu
Publik :
1. Menentukan topik yang lucu dan mengandung
hikmah atau pelajaran tertentu.
2. Menyusun (membayangkan) cerita yang akan
disajikan . Menyusun subtopik yang akan
dibahas dalam Anekdot.
3. Menyusun kerangka anekdot dengan
memanfaatkan subtopik.
4. Mengembangkan kerangka yang telah dibuat
menjadi anekdot utuh.
Page 7
Contoh Penyusunan Anekdot
Isu Publik:
1.

2.

3.

4.

5.

Menentukan topik yang lucu dan mengandung hikmah atau pelajaran
tertentu.
Contoh : Undang –Undang Bisa Dibeli
Menyusun (membayangkan) cerita yang akan disajikan .
* Cerita seperti apa yang akan disajikan. (Dibayangkan situasi dan kondisi
pada cerita.
Menyusun subtopik yang akan dibahas dalam Anekdot.
a. Alan berpergian bersama Dodi
B. Alan melanggar rambu lalu lintas
c. Alan merasa tidak bersalah
d. Alan mengeluarkan sejumlah uang
Menyusun kerangka anekdot dengan memanfaatkan subtopik.
a. Alan mencari sarapan bersama Dodi
b. Alan melanggar rambu lalu lintas
c. Dodi menegur Alan karena perbuatannya
d. Alan dengan santainya mengeluarkan sejumlah uang
Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi anekdot utuh.
Seperti pada contoh berikut :
Page 8
BIKIN UNDANG-UNDANG
Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia
berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari
sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan jalan,
waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi
menegor sepupunya itu.
Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!
Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang
kok…!, jawabnya santai..
Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu
DPR dan Pemerintah?!
Allan : (Meminggirkan mobilnya)
Dodi : Mengapa meminggir?!
Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.
Dodi : Mengapa harus meminggir?!
Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil
dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya
berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…
Dodi : Memang kamu pikir dengan uang akan memudahkanmu ?
Allan : Halah.... Kamu masa gk tau kabar – kabar kayak gini...
Dodi : Hmm.... Mudah sekali yaa...
Page 9
Menyunting Teks Anekdot
Tujuan dari penyutingan adalah untuk membenahi isi,
bahasa dan ejaan dalam teks Anekdot.
Aspek dalam penyuntingan teks Anekdot :
A. Isi
- Apakah alur cerita pada Anekdot mengandung
kelucuan atau tidak.
- Apakah hikmah / pelajaran yang dapat dipetik
B. Bahasa
- Apakah kalimatnya sudah efektif atau belum.
- Apakah pemilihan katanya sudah tepat atau
belum
C. Ejaan
- Apakah penggunaan tanda bacanya sudah
tepat atau belum.
- Apakah penulisan huruf pada setiap kata / kalimat
sudah benar atau belum.
Page 10
Mengabstraksi Teks Anekdot
Mengabstraksi anekdot berartu
merumuskankembali secara ringkas isi suatu anekdot.
Anekdot dapat kita susun dapat kita susun
riingkasan, yakni dari pokok yang ada pada anekdot itu,
yaitu tokoh utama, peristiwa penting, dan latarnya di
samping menyebutkan hal lucu dan hikmah yang ada (atau
biasa disebut unsur intrinsik)

Page 11
A. Pokok Anekdot dalam Bentuk Tabel
No

Pokok – Pokok Anekdot

Deskripsi

1

Tokoh Utama

Dodi dan Alan

2

Peristiwa Penting

Peraturan yang bisa dibayar

3

4

5

Latar

Kelucuan

Hikmah

Suasana : Menegangkan
Waktu : Pagi hari
Tempat : Dijalan raya
Kenekadan Alan yang justru
memarkir mobilnya dipinggir
(setelah melanggar rambu lalu
lintas) lalu memberikan
sejumlah uang kepada petugas
ketertiban lalu lintas.
Ketegasan peraturan di Negeri
ini harus lebih ditingkatakan.
Pelanggaran yang ada harus
benar – benar ditindak lanjuti.12
Page
B. Pokok Anekdot dalam Bentuk Naratif
Seorang pengendara mobil melanggar rambu
lalu lintas. Pengendara tersebut tetap santai
mengendarai kendaraannya. Pengendara, Alan,
berkata pada Dodi bahwa tak nperlu khawatir bila
melanggar rambu lalu lintas. Ia membuktikan kata –
katanya dengan menghentikan kendaraannya dan
mengeluarkan sejumlah uang.

Page 13
Mengonversi Anekdot
Menjadi Teks Lain
Mengonversi berarti merubah dari suatu sistem ke sistem lain. Dari kedua
contoh Anekdot yang telah disajikan, dapat kita simpulkan bahwa pada anekdot
“Seratus Ungkapan ABS” adalah anekdot yang disajikan secara naratif dan
anekdot “Bikin Undang – Undang” adalah anekdot yang disajikan secara dialog /
dramatik.
Mengapa bisa begitu ? Berikut ulasnnya.
A. Anekdot dalam Format Naratif
Anekdot yang disajikan dengan kejelasan tokoh , alur, peristiwa,
dan latar. Dalam format ini, anekdot yang disajikan juga dapat
memperlihatkan sifat / watak para tokoh secara jelas. Hikmah yang dapat
dipetik lebih mudah kita simpulkan.
B. Anekdot dalam Format Dramatik
Anekdot yang disajikandalam bentuk dialog. Latar tidak selalu
dijelaskan dalam cerita (seperti : latar suasana). Dan dalam penyajiannya,
anekdot ini lebih mudah dimengerti karena menggunakan ekspresi
(lakuan)
Page 14
Sekian
dan
Terima Kasih
Page 15

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (9)

ANEKDOT
ANEKDOTANEKDOT
ANEKDOT
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Teks Anekdot
Teks AnekdotTeks Anekdot
Teks Anekdot
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Tugas Bahasa Indonesia
Tugas Bahasa IndonesiaTugas Bahasa Indonesia
Tugas Bahasa Indonesia
 
Anekdot
Anekdot Anekdot
Anekdot
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
EJAAN YANG DISEMPURNAKANEJAAN YANG DISEMPURNAKAN
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
 

Semelhante a MENGOPTIMALKAN ANEKDOT

Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011Sang Pembelajar
 
Unsma2008 indp12 2011-06
Unsma2008 indp12 2011-06Unsma2008 indp12 2011-06
Unsma2008 indp12 2011-06husadariefmo
 
Anekdot hukum peradilan
Anekdot hukum peradilanAnekdot hukum peradilan
Anekdot hukum peradilanAy Ay
 
Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014ekraisira
 
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptxanekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptxRohmatulFikri
 
Bab29 (2).pptx
Bab29 (2).pptxBab29 (2).pptx
Bab29 (2).pptxYusiAzula
 

Semelhante a MENGOPTIMALKAN ANEKDOT (8)

Teks anekdote
Teks anekdoteTeks anekdote
Teks anekdote
 
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011
Soal dan pPembahasan UN bBahasa Indonesia SMA IPS 2010-2011
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Unsma2008 indp12 2011-06
Unsma2008 indp12 2011-06Unsma2008 indp12 2011-06
Unsma2008 indp12 2011-06
 
Anekdot hukum peradilan
Anekdot hukum peradilanAnekdot hukum peradilan
Anekdot hukum peradilan
 
Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014
 
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptxanekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
 
Bab29 (2).pptx
Bab29 (2).pptxBab29 (2).pptx
Bab29 (2).pptx
 

Mais de Adinda Khairunnisa

Mais de Adinda Khairunnisa (20)

Teks Eksposisis
Teks EksposisisTeks Eksposisis
Teks Eksposisis
 
Dalam bayang2
Dalam bayang2Dalam bayang2
Dalam bayang2
 
Dasar hukum akuntansi
Dasar hukum akuntansiDasar hukum akuntansi
Dasar hukum akuntansi
 
Pengkodean
PengkodeanPengkodean
Pengkodean
 
Profesi akuntan
Profesi  akuntanProfesi  akuntan
Profesi akuntan
 
Unsur lap keu
Unsur lap keuUnsur lap keu
Unsur lap keu
 
Deutro & proto melayu
Deutro & proto melayuDeutro & proto melayu
Deutro & proto melayu
 
Rumusfisikasma 120816221920-phpapp02
Rumusfisikasma 120816221920-phpapp02Rumusfisikasma 120816221920-phpapp02
Rumusfisikasma 120816221920-phpapp02
 
Projek log,
Projek log,Projek log,
Projek log,
 
Dalil segitiga
Dalil segitigaDalil segitiga
Dalil segitiga
 
Projek pk
Projek pkProjek pk
Projek pk
 
Fungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadrat
Fungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadratFungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadrat
Fungsipers kuadrat-dan-pertidaksamaan-kuadrat
 
2.6 suku banyak(fil eminimizer)
2.6 suku banyak(fil eminimizer)2.6 suku banyak(fil eminimizer)
2.6 suku banyak(fil eminimizer)
 
2.5 lingkaran(fil eminimizer)
2.5 lingkaran(fil eminimizer)2.5 lingkaran(fil eminimizer)
2.5 lingkaran(fil eminimizer)
 
2.2 rumus jumlah dan hasil kali akar(fil eminimizer)
2.2 rumus jumlah dan hasil kali akar(fil eminimizer)2.2 rumus jumlah dan hasil kali akar(fil eminimizer)
2.2 rumus jumlah dan hasil kali akar(fil eminimizer)
 
2.1 pangkat akar logaritma(fil eminimizer)
2.1 pangkat akar logaritma(fil eminimizer)2.1 pangkat akar logaritma(fil eminimizer)
2.1 pangkat akar logaritma(fil eminimizer)
 
Laporan tetap praktikum kimia
Laporan tetap praktikum kimiaLaporan tetap praktikum kimia
Laporan tetap praktikum kimia
 
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbahPenerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
 
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hookeLaporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
 
Kumpulan anekdot
Kumpulan anekdotKumpulan anekdot
Kumpulan anekdot
 

Último

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Último (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

MENGOPTIMALKAN ANEKDOT

  • 2. Anggota Kelompok 3 : 1.) 2.) 3.) 4.) 5.) Aidah Salsabila M. Aprillia Permatasari Astian Afif A. Bimo Sakti P. Berliana Rizky A. (04/X8) (06/X8) (07/X8) (08/X8) (09/X8) Page 2
  • 3. Membuat Anekdot : Kebijakan Publik Membuat Anekdot Tentang Isu Publik Anekdot Menginterpretasi Anekdot Menyunting Teks Anekdot Mengonversi Anekdot Menjadi Teks Lain Mengabstraksi Anekdot Page 3
  • 4. Menginterpretasi Teks Anekdot Pengertian interpretasi menurut KBBI adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu; tafsiran (1998: 157). Maka Interpretasi anekdot merupakan bagian dari cara memaknai sebuah anekdot . Tujuannya adalah siswa mengetahui pesan yang terkandung dalam sebuah anekdot yang disampaikan oleh penulis anekdot tersebut tersebut. Misalkan terdapat contoh anekdot seperti ini: Page 4
  • 5. SERATUS UNGKAPAN ABS Setelah lulus dari ujian Negara di Beijing, seorang pemuda diangkat menjadi pejabat pemerintahan ibu kota provinsi. Sebelum pergi, ia mengucapkan selamat tingal kepada mentornya yang seorang pejabat senior. “bekerja di pemerintahan provinsi tidaklah mudah. Kamu harus berhati-hati,” ujar pejabat itu menasehati. “baiklah. Terimakasih, pak,” kata pemuda itu. “mohon jangan khawatir. Saya telah menyiapkan seratus ungakapan ABS (Asal Bapak Senang). Kalau nanti saya bertemu dengan pejabat disana, saya akan menggunakannya. Dia pasti akan senang.” “bagaimana kamu dapat melakukan hal itu?” Tanya pejabat itu dengan nada tidak suka. “kita adalah pejabat sejati. Kita mempunyai prinsip. Kita tidak boleh termakan sanjungan.” Pemuda itu menjawab lagi, “sayangnya, pada kenyataannya kebanyakan orang senang disanjung, pak. Hanya beberapa pria yang benar-benar sejati seperti anda yang tidak menyukai sanjungan.” “mungkin kamu benar!” pejabat senior itu menganggu Page 5 sambil
  • 6. Dari teks Anekdot diatas, dapat kita interpretasikan bahwa: Seorang pejabat yang mengaku sebagai seorang “Pejabat Sejati” nyatanya dapat merasa tersanjung dengan rayuan anak buahnya. Dari situ, kita dapat menyimpulkan bahwa pejabatv jaman sekarang mudah “dibujuk oleh rayuan”. Dan hal ini membuktikan bahwa para pejabat negara memiliki mental yang lemah. Page 6
  • 7. Membuat Anekdot Tentang Isu Publik Langkah – Langkah Membuat Anekdot Tentang Isu Publik : 1. Menentukan topik yang lucu dan mengandung hikmah atau pelajaran tertentu. 2. Menyusun (membayangkan) cerita yang akan disajikan . Menyusun subtopik yang akan dibahas dalam Anekdot. 3. Menyusun kerangka anekdot dengan memanfaatkan subtopik. 4. Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi anekdot utuh. Page 7
  • 8. Contoh Penyusunan Anekdot Isu Publik: 1. 2. 3. 4. 5. Menentukan topik yang lucu dan mengandung hikmah atau pelajaran tertentu. Contoh : Undang –Undang Bisa Dibeli Menyusun (membayangkan) cerita yang akan disajikan . * Cerita seperti apa yang akan disajikan. (Dibayangkan situasi dan kondisi pada cerita. Menyusun subtopik yang akan dibahas dalam Anekdot. a. Alan berpergian bersama Dodi B. Alan melanggar rambu lalu lintas c. Alan merasa tidak bersalah d. Alan mengeluarkan sejumlah uang Menyusun kerangka anekdot dengan memanfaatkan subtopik. a. Alan mencari sarapan bersama Dodi b. Alan melanggar rambu lalu lintas c. Dodi menegur Alan karena perbuatannya d. Alan dengan santainya mengeluarkan sejumlah uang Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi anekdot utuh. Seperti pada contoh berikut : Page 8
  • 9. BIKIN UNDANG-UNDANG Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu. Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?! Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai.. Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR dan Pemerintah?! Allan : (Meminggirkan mobilnya) Dodi : Mengapa meminggir?! Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus. Dodi : Mengapa harus meminggir?! Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas… Dodi : Memang kamu pikir dengan uang akan memudahkanmu ? Allan : Halah.... Kamu masa gk tau kabar – kabar kayak gini... Dodi : Hmm.... Mudah sekali yaa... Page 9
  • 10. Menyunting Teks Anekdot Tujuan dari penyutingan adalah untuk membenahi isi, bahasa dan ejaan dalam teks Anekdot. Aspek dalam penyuntingan teks Anekdot : A. Isi - Apakah alur cerita pada Anekdot mengandung kelucuan atau tidak. - Apakah hikmah / pelajaran yang dapat dipetik B. Bahasa - Apakah kalimatnya sudah efektif atau belum. - Apakah pemilihan katanya sudah tepat atau belum C. Ejaan - Apakah penggunaan tanda bacanya sudah tepat atau belum. - Apakah penulisan huruf pada setiap kata / kalimat sudah benar atau belum. Page 10
  • 11. Mengabstraksi Teks Anekdot Mengabstraksi anekdot berartu merumuskankembali secara ringkas isi suatu anekdot. Anekdot dapat kita susun dapat kita susun riingkasan, yakni dari pokok yang ada pada anekdot itu, yaitu tokoh utama, peristiwa penting, dan latarnya di samping menyebutkan hal lucu dan hikmah yang ada (atau biasa disebut unsur intrinsik) Page 11
  • 12. A. Pokok Anekdot dalam Bentuk Tabel No Pokok – Pokok Anekdot Deskripsi 1 Tokoh Utama Dodi dan Alan 2 Peristiwa Penting Peraturan yang bisa dibayar 3 4 5 Latar Kelucuan Hikmah Suasana : Menegangkan Waktu : Pagi hari Tempat : Dijalan raya Kenekadan Alan yang justru memarkir mobilnya dipinggir (setelah melanggar rambu lalu lintas) lalu memberikan sejumlah uang kepada petugas ketertiban lalu lintas. Ketegasan peraturan di Negeri ini harus lebih ditingkatakan. Pelanggaran yang ada harus benar – benar ditindak lanjuti.12 Page
  • 13. B. Pokok Anekdot dalam Bentuk Naratif Seorang pengendara mobil melanggar rambu lalu lintas. Pengendara tersebut tetap santai mengendarai kendaraannya. Pengendara, Alan, berkata pada Dodi bahwa tak nperlu khawatir bila melanggar rambu lalu lintas. Ia membuktikan kata – katanya dengan menghentikan kendaraannya dan mengeluarkan sejumlah uang. Page 13
  • 14. Mengonversi Anekdot Menjadi Teks Lain Mengonversi berarti merubah dari suatu sistem ke sistem lain. Dari kedua contoh Anekdot yang telah disajikan, dapat kita simpulkan bahwa pada anekdot “Seratus Ungkapan ABS” adalah anekdot yang disajikan secara naratif dan anekdot “Bikin Undang – Undang” adalah anekdot yang disajikan secara dialog / dramatik. Mengapa bisa begitu ? Berikut ulasnnya. A. Anekdot dalam Format Naratif Anekdot yang disajikan dengan kejelasan tokoh , alur, peristiwa, dan latar. Dalam format ini, anekdot yang disajikan juga dapat memperlihatkan sifat / watak para tokoh secara jelas. Hikmah yang dapat dipetik lebih mudah kita simpulkan. B. Anekdot dalam Format Dramatik Anekdot yang disajikandalam bentuk dialog. Latar tidak selalu dijelaskan dalam cerita (seperti : latar suasana). Dan dalam penyajiannya, anekdot ini lebih mudah dimengerti karena menggunakan ekspresi (lakuan) Page 14