3. Setan dan iblis merupakan musuh nyata bagi manusia, akan tetapi hal
tersebut sering kali tidak disadari oleh manusia. Manusia sering kali kalah
dan dikuasai hawa nafsu mereka sehingga menimbulkan perilaku tercela.
Hidup manusia terkadang mengarah kepada kesempurnaan jiwa dan
kesuciannya,tapi kadang pula mengarah kepada keburukan. Hal tersebut
bergantung kepada beberapa hal yang mempengaruhinya. Menurut iman
Ghazali, akhlak yang tercela ini dikenal dengan sifat-sifat muhlikat,yakni
segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada
kebinasaan dan kehancuran diri,yang tentu saja bertentangan dengan
fitrahnya untuk selalu mengarah kepada kebaikan. Al-Ghazali
menerangkan empat hal yang mendorong manusia melakukan
Perbuatan yang tercela(maksiat),di antaranya;
1. Dunia dan isinya.
2. Manusia.
3. Setan(iblis).
4. Nafsu. Nafsu ada yang baik dan buruk,akan tetapi nafsu cendrung
mengarah kepada keburukan.
4. Secara Bahasa israf berasal
dari kata sarafa, yasrafu,
israfa yg artinya memboroskan,
membuang-buang, melampaui
batas atau berlebih-lebihan,
dan secara istilah adalah
melakukan suatu perbuatan yg
melampaui batas atau ukuran
yang sebenarnya.
ISRAF
5. Beberapa Hal yang Termasuk Perbuatan Berlebih-lebihan
BERLEBIHAN
Orang yang memanfaatkan suatu perbuatan melebihi yang kita butuhkan atau
menambah sesuatu yang tidak semestinya
Menambah-nambah di atas kadar
kemampuan, dan berlebihan dalam hal
makan, karena makan yang terlalu
kenyang dapat menimbulkan hal yang
negatif pada struktur tubuh manusia. Bermewah-mewah dalam makan, minum dan
lain-lain artinya dalam memakan atau meminum
sesuatu tidak boleh memperturutkan hawa
nafsu, sehingga semua yang di inginkan tersedia
Melanggar batasan-batasan
yang telah di tentukan Allah
Ta'ala.
Menumpuk-numpuk harta atau
sesuatu hal yang tidak telalu
dibutuhkan oleh kita maupun oleh
masyarakat.
Melakukan segala sesuatu yang berlebihan,
contohnya terlalu banyak tidur bisa menyebabkan
berbagai penyekit terutama malas, dari penyakit
malas inilah timbul berbagai dampak yang tidak
baik seperti tidak mau bekerja,
6. Dibenci oleh Allah Ta'ala
Menjadi sahabat setan
Menjadi orang yang akan tercela dan
menyesal
Akan Allah binasakan
Menjadi orang yang tersesat
Lawan dari berlebih-lebihan adalah hemat, sederhana atau
seperlunya. Setiap manusia dalam mengurangi hidup pastilah
berhadapan dengan berbagai persoalan, baik persoalan yang
berkaitan dangan harta benda maupun dengan persolan lainnya
yang memerlukan sebuah penyelesaian.
Hakikat hidup yang sesungguhnya adalah akhirat nanti, jadi
segala apa yang kita perbuat di dunia nantinya akan di
pertanggung jawabkan dihadapan Allah Ta'ala.
MENGHINDARI SIFAT ISRAF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
7. Kata tabzir berasal dari kata bahasa
arab yaitu bazara,yubaziru, tabzir
yang artinya pemborosan. Secara
istilah tabzir adalah
membelanjakan/mengeluarkan harta
benda yang tidak ada manfaatnya dan
bukan dijalan Allah. Sifat tabzir ini
timbul karena adanya dorongan nafsu
dari setan dan biasanya untuk hal-hal
yang tidak disenagi oleh Allah serta
ingin dipuji oleh orang lain
TABZIR
َّسال َْنبا َو َينِكْسِمْال َو ُهَّقَح ىَب ْرُقْال اَذ ِتآ َواًيرِذْبَت ْرِِّذَبُت ال َو ِليِب
يِاطَيَّشال َان َوْخِإ واُناَك َين ِرِِّذَبُمْال َّنِإَك ِهِِّبَرِل ُناَطْيَّشال َانَك َو ِناًورُُف
8. Hal-hal yang Termasuk Tabzir
• Membantu orang lain dalam
kemaksiatan. Contoh : memberi
sumbangan kepada orang untuk
meminum-minuman keras
• Mengkonsumsi makanan/minuman yg
tidak ada manfaatnya dan justru
membahayakan bagi jiwa dan raga.
misal : Rokok
• Orang yang bersodakoh tetapi tidak
ikhlas
• Merayakan Hari Raya lebaran
dengan berlebihan
• Merayakan pesta pernikahan dengan
berlebihan tidak sesuai dengan
syari'at
9. Setiap aturan yang telah Allah buat untuk Hamba-Nya sudah
pasti mengandung hikmah/manfaat bagi hamba-Nya,
begitupun larangan terhadap perbuatan tabzir ( boros ).
Mendapat murka Allah
Mendapat siksa yang teramat pedih oleh
Allah
Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat
Mendapat cacian dari orang lain
BERIKUT BEBERAPA AKIBAT YANG
DAPAT DITIMBULKAN DARI
PERBUATAN TABZIR, YAITU :
10. Secara etimologi fitnah itu artinya
kesesatan, dan secara istilah syara fitnah
adalah menyebarkan berita bohong/jelek
dalam suatu hal/orang lain, baik secara
diam-diam maupun secara terang-terangan..
Fitnah ini muncul karena
beberapa faktor yaitu
kebencian,
kemunafikan dan
kedustaan.
Fitnah bertujuan utuk menjatuhkan
martabat dan membuat kesengsaraan
kepada sesorang/kelompok tertentu
11. Hal-hal yang Perlu Dilakukan Ketika Mendapat Fitnah
AKIBAT DARI PERBUATAN FITNAH
Menyebabkan permusuhan
Terjadi pembunuhan
Melemahkan agama islam
• Sabar dan tenang dalam menghadapi fitnah
• Mempunyai keberanian untuk mengungkapkan
kebenaran yang sesungguhnya
• Melakukan cek & ricek ( bertabayun )
• Mengusahakan perdamaian
• Berdoa kepada Allah
12. Orang yang memfitnah akan di
beri adzab oleh Allah diakhirat
kelak. Allah tlah memberi
ancaman berupa adzab yag
sangat pedih, yaitu neraka
jahanam.
Balasan Bagi Orang yang Berbuat Fitnah
Firman Allah Ta'ala, dalam surat Al-Buruj ayat 10 berbunyi :
"Sesungguhnya, orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang mukmin
laki-laki maupun perempuan lalu mereka tidak mau bertaubat, maka mereka akan
mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapatkan azab yang membakar."
Arti dari ayat di atas menurut ibnu kasir dalam tafsirnya menyatakan bahwa orang-orang
yang memfitnah tersebut, apabila tidak bertobat dan tidak menghentikan tindakan
penyiksaan serta tidak menyesal atas fitnahnya yang pernah mereka timpakan atas
orang-orang mukmin di masa lalu, maka mereka bakal ditimpa siksa yang membakar .
Menurut siksaan yang diberikan oleh Allah kepada mereka sejenis dan setimpal dari
tindakan penyiksaan yang mereka lakukan.
13. GIBAH
Ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat
pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka
(jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal
jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya,
ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya.
Keutamaan Mencegah Gibah
Wajib bagi orang yang hadir dalam majlis yang
sedang menggunjing orang lain, untuk
mencegah kemungkaran dan membela
saudaranya yang dipergunjingkan. Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam amat menganjurkan
hal demikian, sebagaimana dalam sabdanya.
"Artinya : Barangsiapa menolak (ghibah atas)
kehormatan saudaranya, niscaya pada hari
kiamat Allah akan menolak menghindarkan api
Neraka dari wajahnya". (HR Ahmad)
14. .
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa.
Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan
pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di
antara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)
15. Setiap manusia pasti tidak suka makan daging manusia.
Maka bagaimana lagi kalau daging saudaranya? Dan bagaimana lagi kalau
daging itu telah menjadi bangkai?
Nabi memperoleh pelukisan al-Quran ini ke dalam fikiran dan mendasar di dalam
hati setiap ada kesempatan untuk itu.
Ibnu Mas'ud pernah berkata:
"Kami pernah berada di tempat Nabi s.a.w., tiba-tiba ada seorang laki-laki berdiri
meninggalkan majlis, kemudian ada seorang laki-laki lain mengumpatnya
sesudah dia tidak ada, maka kata Nabi kepada laki-laki ini: Berselilitlah kamu!
Orang tersebut bertanya: Mengapa saya harus berselilit sedangkan saya tidak
makan daging? Maka kata Nabi: Sesungguhnya engkau telah makan daging
saudaramu." (Riwayat Thabarani dan rawi-rawinya rawi-rawi Bukhari)
Dan diriwayatkan pule oleh Jabir, ia berkata:
"Kami pernah di tempat Nabi s.a.w. kemudian menghembuslah angin berbau
busuk. Lalu bertanyalah Nabi: Tahukah kamu angin apa ini? Ini adalah angin
(bau) nya orang-orang yang mengumpat orang-orang mu'min." (Riwayat Ahmad)