Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas keutamaan golongan awal Muhajirin, Anshar, dan sahabat Nabi Muhammad SAW secara umum.
2) Termasuk di dalamnya pujian Allah SWT terhadap golongan awal tersebut dalam Al-Quran.
3) Keutamaan utama golongan awal tersebut adalah mendapat ridho dan surga dari Allah SWT.
2.
Keutamaan Muhajirin-
Anshar dan Sahabat
Secara Umum
Pujian Terhadap Golongan Awal Muhajirin-Anshar
Definisi Sahabat
Keutamaan Sahabat
Penafian Kebencian
Keyakinan Kita Tentang Kedudukan Sahabat
IQRO Foundation, Sydney, Australia
3. Telah disebutkan banyak keutamaan Muhajirin dan
Anshar , sebelumnya. Pujian lain yang menyatukan
keduanya dalam satu ayat terlihat pula dalam:
َين ِر ِاجَهُمْلا َنِم َونُلَّوَألْا َونُقِباَّسالَوَبَّتا َينِذَّلاَو ِارَصْنَألْاَوٍانَسْحِإِب ْمُهوُع
َّدَعَأَو ُهْنَع واُضَرَو ْمُهْنَع ُ ََّّللا َي ِضَرَهَتْحَت ي ِرْجَت ٍتاَّنَج ْمُهَلُارَهْنَألْا ا
يِظَعْلا ُز ْوَفْلا َكِلَذ ًادَبَأ اَهيِف َينِدِلاَخُم
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (ma-
suk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah Ridha
kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah
Menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-
sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lama-
nya. Itulah kemenangan yang besar.” (Q.S. 9:100)
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Pujian Terhadap Golongan
Awal Muhajirin dan Anshar
4. Allah Menceritakan tentang Ridha Nya kepada orang-
orang terdahulu masuk Islam dari Kalangan Muhajirin,
Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik. Allah Ridha kepada mereka, untuk itu Ia Me-
nyediakan bagi mereka Surga-Surga yang penuh dengan
kenikmatan yang kekal lagi abadi. [Ibnu Katsir]
Tiga tingkatan Kalangan Terdahulu yang Masuk Islam:
Orang-orang terdahulu dari Muhajirin.
Orang-orang terdahulu dari Anshar.
Orang-orang yang memeluk Islam setelahnya.
Ketiga golongan di atas lah yang kemudian menjadi
basis utama القاعدةالصلبة) ) bagi masyarakat Islam di Tanah
Arab setelah Fathu Makkah. Merekalah yang memper-
tahankan masyarakat Islam sepenuhnya pada setiap
ketika semasa susah dan semasa senang. [Sayyid Quthb]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
5. Para ulama berbeda pendapat tentang siapa yang dikata-
kan golongan awal tsb.
Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah golongan
yang menunaikan shalat dua kiblat bersama Rasulullah ,
Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah golongan
yang menyertai Perang Badar dan,
Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah golongan
yang terlibat dengan Bai‘ah al-Ridhwan.
Sebagian menyelaraskan antara beberapa pandangan terse-
but Muhammad bin Ka‘ab al-Qarazi v berkata: Mereka itu
adalah himpunan para sahabat yang awal bersama-sama
dengan Rasulullah .
Amat jelas di dalam ayat tersebut bahawa keseluruhan
para sahabat baik dari kalangan terdahulu atau yang
terkemudian, semua mereka diridhai Allah dan dika-
runiakan syurga. [Hafizh Firdaus]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
6. “Sesungguhnya Allah telah memberitahu kita di dalam
ayat itu bahawa Ia telah Meridhai golongan awal Islam
dari kalangan Muhajirin dan Ansar serta orang-orang
yang mengikut jejak-langkah mereka dalam melakukan
kebaikan (dengan beriman dan taat)…” [Ibnu Katsir]
Telah jelas nyata dalam Al-Quran yang tidak terbantahkan
bahwa Allah Meridhai dan Menjamin Surga kepada go-
longan awal dari Muhajirin dan Anshar.
Keridhaan Allah adalah yang terbesar dan teragung.
ْوَفْلا َوُه َكِلَذ ُرَبْكَأ ِ ََّّللا َنِم ٌانَوْض ِرَوُميِظَعْلا ُز
“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah kebe-
runtungan yang besar.” (QS. At-Taubah: 72).
Tiap hamba mencari Keridhaan Allah . Bahkan sebagai-
mana pula harapan do’a Nabi Musa .
ىَضْرَتِل ِِّبَر َكْيَلِإ ُتْل َِجعَو
“Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya
Engkau ridha (kepadaku)”. (QS. Thaha: 84).
IQRO Foundation, Sydney, Australia
7. Nabi Sulaiman berdo’a dalam Q.S. An-Naml ayat 19:
َعْنَأ يِتَّلا َكَتَمْعِن َُركْشَأ ْنَأ يِنْع ِز ْوَأ ِِّبَرْعَأ ْنَأَو ََّيدِلاَو ىَلَعَو َّيَلَع َتْماًحِلاَص َلَم
ُهاَضْرَتَّصال َِكداَبِع يِف َكِتَمْحَرِب يِنْل ِْخدَأَوَين ِحِلا
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku
dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah
aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang salih”.
Nabi mencontohkan kita berdoa mencari Ridha Allah :
ىَض ْرَت اَم ِلَمَعْال َنِم َكُلَأْسَأ
“Aku memohon kepada-Mu dari amalan yang Engkau ridhai.”
ُدْمَحْوالىَض ْرَت ىَّتَح َكَل
“Segala puji bagi-Mu hingga Engkau ridha.”
Keutamaan Ridha Allah sebagaimana Q.S. Al-Lail:19-21.
ىَزْجُت ٍةَمْعِن ْنِم ُهَدْنِع ٍدَحأل اَمَو(١٩)الِإَلْعاأل ِهِِّبَر ِهْجَو َءاَغِتْباى(٢٠)َف ْوَسَلَو
ىَضْرَي(٢١)
“Padahal tidak ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya
yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena
mencari keridhaan Tuhannya yang Maha tinggi. Dan kelak Dia benar-
benar mendapat kepuasan.”
IQRO Foundation, Sydney, Australia
8. Keutamaan Keridhaan Allah . Sabda Nabi :
هللا َّإن–وجل عز–ِةَّنَجال ِلْهَأل ُلوُقَي:َّنَجال َلْهأ اَيَونُليقوَف ، ِة:َّب َر ََّيكبَلَان
ُلوُقيَف ، َْكيَدْعَس َو:َونُلوُقيَف ؟ مُتي ِض َر َْله:َوَو َانَّب َر اَي ىَض َْرن َال َانَل اَماَم َانَتْيَطْعَأ ْدَق
ُلوُقيَف ، َكِقَْلخ ْنِم ًاأحد ِطْعُت ْمَل:ْمُكيِْطعُأ َالأَونُلوُقيَف ؟ َكِلذ ْنِم َلَضْفأ:َوٍَيءش ُّيأ
ُلوُقيَف ؟ َكِلذ ْنِم ُلَضْفأ:ْمُكيَلَع ُّل ِحُأَْوض ِريِناُهَدْعَب ْمُكْيَلَع ُطَخْسأ َالَفًادَبأ
“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berkata kepada penghuni sur-
ga, “Wahai penghuni surga..”, mereka berkata, “Kami memenuhi pang-
gilan-Mu, kami mentaati-Mu”. Allah berkata, “Apakah kalian ridha
(puas)?”, maka mereka berkata, “Kenapa kami tidak ridha (puas) semen-
tara Engkau telah memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau beri-
kan kepada seorang pun dari ciptaan-Mu”. Maka Allah berkata, “Mau-
kah Aku berikan kepada kalian yang lebih baik dari ini?”. Mereka
berkata, “Apakah yang lebih baik dari ini?”. Allah berkata, “Aku telah
menurunkan kepada kalian keridhaan-Ku, maka Aku tidak akan
marah kepada kalian setelah ini selama-lamanya.” (H.R. Al-Bu-
khari dan Muslim).
“…Maka alangkah celaka orang-orang yang membenci
dan mencaci mereka atau membenci dan membenci
sebahagian dari mereka terutama penghulu para sahabat
sesudah RasuluLlah …”. [Ibnu Katsir]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
9. Secara bahasa, kata ash-shahabah الصحابة) ) adalah bentuk plural
(jamak) dari kata shahib ()صاحب atau shahabiy صحابي) ) yang ber-
arti teman sejawat.
Disebutkan dalam Al-Kifayah karya Al-Khatib Al-Baghdadi:
“Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ahli bahasa bahwa kata
(صحابى) berasal dari kata (الصحبة). Hal ini tidak hanya berlaku khusus
tetapi bisa berlaku bagi sia-pa saja yang berteman dengan orang lain
baik dalam waktu sebentar maupun lama. Demikian pula seluruh
isim (kata benda) yang berasal dari fi'il (kata kerja). Seperti ketika
dikatakan aku bersahabat dengan fulan ( صحبتًافالن ) bisa berlangsung
selama bertahun-tahun, setahun, semusin, sebulan, sehari ataupun
sesaat. Dengan begitu pertemanan bisa terjadi dalam waktu lama
atau sebentar. Ketentuan kaidah bahasa ini mestinya juga berlaku
dalam konteks orang-orang yang menemani atau bergaul dengan
Nabi ShallaLlahu ‘alaihi wa Sallam...”
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Siapakah Sahabat Nabi ?
[Majalah FATAWA Vol IV No 8]
10. Definisi Sahabat menurut Ahli Hadits.
حجر ابن قال:صلى النبي لقي من الصحابي أن ذلك من عليه وقفت ما وأصحعليه هللا
ًامؤمن وسلمأ له مجالسته طالت من لقيه فيمن فيدخل اإلسالم؛ على ومات ،بهو
لم ولو رؤية رآه ومن ،يغز لم أو معه غزا ومن ،يرو لم أو عنه روى ومن ،قصرت
كالعمى لعارض يره لم ومن ،يجالسه.
Berkata Ibnu Hajar al-Asyqalani: “Pendapat yang paling be-
nar adalah bahwasanya Sahabat adalah orang yang pernah ber-
temu dengan Nabi dalam keadaan beriman dan meninggal
dalam Islam. Termasuk dalam hal ini adalah orang yang berte-
mu dengan Nabi baik masa duduk bersama Nabi lama atau se-
bentar, yang meriwayatkan dari beliau atau tidak meriwayatkan,
yang berperang bersama beliau atau tidak, atau yang pernah me-
lihat beliau meski tidak duduk bersama beliau, atau yang terha-
lang tidak melihat beliau karena halangan, seperti buta.” [Al-
Ishabah fit-Tamyiiz ash-Shahaabah]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
11. Bersabda Nabi :
َأ َر ْنَمِل ىَب ْوُط َو يِب َنَمآ َو يِنآ َر ْنَمِل ىَب ْوُطَأ َر ْنَم ىَأ َر ْنَمِل َو يِنآ َر ْنَم ىْنَم ى
ٍبآَم َْنسُح َو ْمُهَل ىَب ْوُط يِب َنَمَأ َو يِنآ َر
Beruntunglah bagi orang melihatku dan beriman kepadaku, dan berun-
tunglah bagi orang yang melihat orang yang melihatku dan orang
yang melihat orang yang melihat orang yang melihatku dan beriman
kepadaku. Beruntung bagi mereka dan tempat kembali yang baik (H.R
Ath-Thobarony)
َص َو يِنآ َر ْنَم ْمُكيِف َامَد اَم ٍْريَخِب َونُلا َزَت َاليِنَبَحا,ِب َونُلا َزَت َال ِهللا َوٍْريَخ,َامَد اَم
يِنآ َر ْنَم ىَأ َر ْنَم ْمُكيِف,َبَحاَص ْنَم َبَحاَص َويِن,ْيَخِب َونُلا َزَت َال ِهللا َوٍر,َامَد اَم
يِنآ َر ْنَم ىَأ َر ْنَم ىَأ َر ْنَم ْمُكيِف,ْنَم َبَحاَص َويِنَبَحاَص ْنَم َبَحاَص
Kalian senantiasa dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang
yang melihatku dan menjadi sahabatku. Demi Allah kalian senantiasa
dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang yang melihat orang
yang melihatku dan menjadi Sahabat dari Sahabatku. Demi Allah,
kalian senantiasa dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang
yang melihat orang yang melihat orang yang melihatku dan menjadi
Sahabat dari Sahabat para Sahabatku (H.R Ibnu Abi Syaibah dan al-
Hafidz Ibnu Hajar menyatakan sanadnya hasan dalam Fathul Bari).
IQRO Foundation, Sydney, Australia
12.
ْمُتْنُكَت ِاسَّنلِل ْتَج ِرْخُأ ٍةَّمُأ َرْيَخْوَهْنَتَو ِوفُرْعَمْلاِب َونُرُمْأَِركْنُمْلا َِنع َن
َتِكْلا ُلْهَأ َنَمآ ْوَلَو ِ َّاَّللِب َونُنِمْؤُتَوُمُهْنِم ْمُهَل اًرْيَخ ََانكَل ِباَونُنِمْؤُمْلا
َونُقِساَفْلا ُمُهُرَثْكَأَو
Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi
umat manusia, kamu menyuruh berbuat segala perkara
yang baik dan melarang daripada segala perkara yang
salah serta kamu pula beriman kepada Allah. [Q.S. Ali
‘Imran (3):110]
Menurut Ibn Abbas yang dimaksudkan dengan
sebaik-baik umat dalam ayat ini adalah para sahabat
yang berhijrah bersama RasuluLlah .
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Keutamaan Sahabat
13. َع ُءَّادِشَأ ُهَعَم َِينذَّلاَو ِ ََّّللا ُلوُسَر ٌدَّمَحُمَت ْمُهَنْيَب ُءاَمَحُر ِارَّفُكْلا ىَلًادَّجُس اًعَّكُر ْمُهاَر
ُهاَميِس اًناَوْض ِرَو ِ ََّّللا َنِم ًًلْضَف َونُغَتْبَيوُجُّسال ِرَثَأ ْنِم ْمِهِهوُجُو يِف ْمَكِلَذ ِد
ِلي ِجْنِْاْل يِف ْمُهُلَثَمَو ِةاَر ْوَّتال يِف ْمُهُلَثَمُهَرَزَآَف ُهَأْطَش َجَرْخَأ ٍعْرََزكَظَلْغَتْساَف
ِغَيِل َعاَّرُّالز ُب ِجْعُي ِهِقوُس ىَلَع ىَوَتْساَفَّلا ُ ََّّللا َدَعَو َارَّفُكْلا ُمِهِب َظيواُنَمَآ َِينذ
َع اًرْجَأَو ًةَرِفْغَم ْمُهْنِم ِتاَحِلاَّصال واُلَِمعَواًميِظ
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersa-
ma dengannya (para sahabat) adalah keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’
dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda me-
reka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-si-
fat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seper-
ti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas po-
koknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena
Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan
orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan
dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath: 29).
IQRO Foundation, Sydney, Australia
14. ِب ُوادَهاَج ُهَعَم واُنَمآ َينِذَّلاَو ُلوُسَّالر ِنِكَلَو ْمِهِسُفْنَأَو ْمِهِلاَوْمَأُمُهَل َكِئَلوُأ
َونُحِلْفُمْلا ُمُه َكِئَلوُأَو ُاتَرْيَخْلا)٨٨(ٍتاَّنَج ْمُهَل ُ ََّّللا َّدَعَأَهِتْحَت ْنِم ي ِرْجَتا
يِظَعْلا ُز ْوَفْلا َكِلَذ اَهيِف َينِدِلاَخ ُارَهْناألُم(٨٩)
“(88) Akan tetapi Rasulullah dan orang-orang yang beriman
bersamanya, berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka; dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat kebaikan, dan mereka
itulah juga yang beruntung. (89) Allah telah menyediakan untuk
mereka Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa su-
ngai, mereka kekal di dalamnya; yang demikian itulah kemena-
ngan yang besar.” [Q.S. 9:88-89]
...َالِلْبَق ْنِم َقَفْنَأ ْنَم ْمُكْنِم يِوَتْسَيَظْعَأ َكِئَلوُأ َلَتاَقَو ِحْتَفْلاَنِم ًةَجََرد ُم
ًًُلكَو واُلَتاَقَو ُدْعَب ْنِم واُقَفْنَأ َينِذَّلاِب ُ ََّّللاَو ىَنْسُحْلا ُ ََّّللا َدَعَوَونُلَمْعَت اَمٌيرِبَخ
“…Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (harta-
nya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih
tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (har-
tanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada ma-
sing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah Me-
ngetahui apa yang kamu kerjakan.” [Q.S. 57:10]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
15. Bersabda Nabi tentang keutamaan Para Sahabat :
ِ ََّّللا ِدْبَع ْنَع–عنه هللا رضى–ِنَعِىِبَّنال–ع هللا صلىوسلم ليه–َلاَق«ِاسَّنال ُْريَخ
ىِن ْرَقَنوُلَي َِينذَّال َّمُث ، ْمُهَنوُلَي َِينذَّال َّمُث ،ْمُه…»(ومسلم البخاري رواه)
Dari Abdullah ibn Mas’ud , RasuluLlah bersabda: “Se-
baik-baik manusia adalah (yang hidup) di zamanku, kemudian
orang-orang setelahnya, kemudian orang-orang setelahnya”.
Tiga generasi terbaik Umat Islam:
Sahabat Nabi .
Tabi’in
Tabi’ut Tabi’in
عنهللا رسول أن ،عنه هللا رضي الخطاب بن عمر-وسل عليه هللا صلىم-قال:
«واُم ِرْكَأْمُهَّنِإَف ، يِباَحْصَأْمُكُارَي ِخ».
Dari Umar bin al-Khattab , Rasulullah bersabda: “Mu-
liakanlah para sahabatku, karena sesungguhnya mereka adalah
(generasi) terbaik kalian.” [HR. Abdun Ibnu Humaid dan al-
Hakim dengan sanad Shahih]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
16. Pertanyaan: Bagaimana dengan Hadits berikut…?
Bersabda Nabi :
يوم َّفيهن ِكِسَمَتُملِل ، ِبرَّصال َأيام كمِئورا نِم َّإنمنكم خمسين ُأجر عليه أنتم بما ٍذئ
“Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari kesabaran,
orang yang tetap mengamalkan ajaran agama ketika zaman itu
akan mendapatkan pahala amalan 50 orang dari kalian (para
sahabat Nabi)” (HR. Abu Daud)
Jawaban:
Bahwa yang dimaksud seperti pahala 50 sahabat adalah
untuk amal-amal yang berat menunaikannya ketika itu
saja dan tidak bersifat mutlaq karena dalam suatu ha-
dits (telah) disebutkan “Sekiranya kalian berinfaq emas se-
besar gunung Uhud maka tidak akan sampai (pahalanya)
seseorang dari mereka dan tidak pula setengahnya.” Karena
para Sahabat mempunyai keutamaan dari selainnya
secara mutlaq. WaLlahu ‘Alam bish-Shawab
IQRO Foundation, Sydney, Australia
17.
ْدَقِياَبُي ْذِإ َينِنِمْؤُمْلا َِنع ُ ََّّللا َي ِضَرِلَعَف ِةَرَجَّشال َتْحَت َكَنوُعْمِهِبوُلُق يِف اَم َم
َف ْمُهَباَثَأَو ْمِهْيَلَع َةَنيِكَّسال َلَزْنَأَفاًبي ِرَق اًحْت
“Sesungguhnya Allah Telah ridha terhadap orang-orang mu’-
min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon,
Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu
Menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan
kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)”.
[Q.S. 48:18]
Bersabda Nabi tentang Baiat Ridwan di atas:
ِباَحْصَأ ْنِم ُ ََّّللا َءَاش ْنِإ َارَّنال ُلُخْدَي الَياَب َينِذَّال ٌدَحَأ ِة َرَجَّشالاَهَتْحَت واُع
“Tidak akan masuk neraka dengan izin Allah seorang pun yang
ikut berbai’at di bawah (pohon)”. [H.R. Muslim]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Keutamaan dan
Jaminan Khusus
18. َلاَق ٍف ْوَع ِْنب ِنَمْحَّالر ِدْبَع ْنَعَلاَقِ ََّّللا ُلوُسَر-وسلم عليه هللا صلى-«ٍرْكَب وُبَأِفى
ُرَمُع َو ِةَّنَجْالىِفُانَمْثُع َو ِةَّنَجْالىِفَّنَجْالٌّىِلَع َو ِةىِفُةَحْلَط َو ِةَّنَجْالِفىُْريَبُّالز َو ِةَّنَجْالىِف
ٍف ْوَع ُْنب ِنَمْحَّالر ُدْبَع َو ِةَّنَجْالىِفَو ِةَّنَجْالٌدْعَسىِفٌديِعَس َو ِةَّنَجْالىِفْالُْنب َةَدْيَبُع وُبَأ َو ِةَّنَج
ِاحَّرَجْالىِفِةَّنَجْال»
Bersabda RasuluLlah : “Abu Bakar di syurga, Umar di syur-
ga, Utsman di syurga, Ali di syurga, Thalhah di syurga, Zubair
di syurga, AbdurRahman ibn Auf di syurga, Sa’ad (ibn Abi
Waqqash) di syurga, Said (ibn Zaid ibn Amru ibn Nufail) di
syurga, Abu Ubaidah ibn al-Jarrah di syurga.” [H.R. Tirmidzi]
ِبَّنال ْنَع ُهْنَع ُ ََّّللا َي ِضَر ٍكِلاَم ِْنب َِسنَأ ْنَعَق َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُ ََّّللا ىَّلَص ِيَلا:”ِانَميِ ْاإل ُةَيآ
ِارَصْنَ ْاأل ُضْغُب ِقاَفِالن ُةَيآ َو ِارَصْنَ ْاأل ُّبُح“.
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, dari Nabi , Beliau
bersabda: “Tanda iman itu cinta kepada kaum Anshar dan
tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar.” [H.R. Bu-
khari dan Muslim].
IQRO Foundation, Sydney, Australia
19. Bersabda Nabi tentang Ahli Badar:
…َّلَعَلْعا َلاَقَف ٍرْدَب ِلْهَأ ىَلِإ َعَلَّاط َ ََّّللاَل ْتَبَج َو ْدَقَف ْمُتْئِش اَم واُلَمُةَّنَجْال ْمُك
“… Dan Allah Telah Menyaksikan Ahli Badar, seraya Berfirman:
'Berbuatlah apa yang kalian kehendaki, sungguh surga telah pasti
bagi kalian‘.” [H.R. Bukhari]
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan Para Sahabat
baik secara umum maupun secara khusus, di antaranya:
Ada yang kematiannya membuat ‘Arsy berguncang,
ada yang yang jenazahnya dimandikan oleh malaikat,
ada yang dilindungi oleh sekelompok lebah,
ada pula yang digelari AsaduLlaah (Singa Allah),
ada pula yang digelari SaifuLlaah (Pedang Allah),
ada pula yang digelari ‘AtiquLlaah (Orang yang dibebas-
kan Allah dari api neraka),
ada pula yang digelari ‘syahid yang berjalan di muka bumi’.
ada yang suara sandalnya sudah terdengar di Surga, dll.
RadhiyaLlahu ‘Anhum.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
20.
ُّيِبَّنال َلاَق:ِهللا ُةَنْعَل ِهْيَلَعَف ،يِباَحْصَأ َّبَس ْنَمِعَمْجَأ ِاسَّنال َو ِةَكِئَالَمْال َوَْني
Bersabda Nabi : “Barangsiapa yang mencela para Sahabat-
ku, maka baginya laknat Allah, Malaikat, dan manusia selu-
ruhnya .”[H.R Ath-Thabarany]
َانَثَّدَحٍاسَيِإ يِبَأ ُْنب ُمَدآ,، ُةَبْعُش َانَثَّدَحَلاَق ، ِشَمْعَ ْاأل ْنَع:َوْكَذ ُتْعِمَس، ُِثدَحُي َان
ُهْنَع ُ ََّّللا َي ِضَر ِي ِرْدُخْال ٍديِعَس يِبَأ ْنَع,َقَلا:َع ُ ََّّللا ىَّلَص ُّيِبَّنال َلاَقَمَّلَس َو ِهْيَل:«َال
ِم َقَفْنَأ ْمُكَدَحَأ َّنَأ ْوَلَف يِباَحْصَأ ُّوابُسَتِهِدَحَأ َّدُم َغَلَب اَم اًبَهَذ ٍدُحُأ َلْثَال َو ْمُهَفي َِصن»
Dari Sa'id Al Khudriy , beliau berkata : RasuluLlah
telah bersabda : “Jangan kalian mencaci maki sahabat-saha-
batku, apabila sekiranya engkau infak-kan emas segunung
Uhud, maka tidak akan menyamai satu mud dari mereka, dan
bahkan tidak separuhnya.” [HR. Bukhari-Muslim]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Penafian Kebencian
21. Al-Imam an-Nawawi mengatakan:
“Ketahuilah bahwasanya mencela sahabat radhiyallahu ‘anhum
adalah perkara haram termasuk keharaman yang sangat keji. Baik
sahabat itu termasuk yang ikut dalam perseteruan fitnah dan
yang tidak. Karena mereka semua adalah para mujtahid da-lam
peperangan itu. Mereka juga ahli tafsir sebagaimana yang kami
jelaskan dalam permulaan Fadhail ash-Shahabah dari kitab
syarah ini (Syarah Shahih Muslim).”
Berkata Ibnu ‘Abbas :
َو َّزَع هللا َّنِإَف ٍدَّمَحُم َابَحْصَأ واُبُسَت َالِارَفْغِتْساالِب َرَمَأ ْدَق َّلَجُمَلْعَي َوُه َو ْمُهَل
َونُلُتْقَيَس ْمُهَّنَأ
Janganlah kalian mencela para sahabat Muhammad karena Allah
‘azza wa jalla telah memerintahkan (hamba-Nya) untuk memo-
honkan ampunan bagi mereka padahal Ia mengetahui bahwa me-
reka akan saling berperang.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
23. Mencintai, memuliakan dan meyakini tingginya kedu-
dukan mereka setelah para Nabi u.
Mengucap bagi mereka: radhiyaLlahu 'anhum.
Menyebutkan keutamaan mereka.
Menjaga lisan dan sikap dari menjelekkan mereka.
Menahan diri dari perselisihan di antara mereka.
Meyakini bahwa mereka tidak ma’shum.
Perselisihan di antara mereka itu terjadi karena ijtihad-
nya, yang benar mendapatkan dua pahala dan yang
salah mendapat satu pahala.
Meyakini bahwa para sahabat memiliki keutamaan dan
kebaikan yang besar yang menghapus keburukan jika
memang terjadi.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Sikap Kita Terhadap
Para Sahabat
24.
Abdullah bin Mas’ud menyatakan: “Sesungguhnya Allah
melihat pada hati para hamba. Kemudian Dia mendapati hati
Muhammad shollallahu alaihi wasallam adalah hati terbaik di
antara hambaNya. Maka Allah pilih untuk DiriNya, Allah utus
beliau dengan risalahNya. Kemudian Allah melihat pada hati
para hamba (yang lain) setelah hati (Nabi) Muhammad. Allah
mendapati hati-hati para Sahabatnya adalah sebaik-baik hati
para hambaNya. Maka Allah jadikan mereka sebagai menteri
(penolong) Nabinya, yang berperang di atas agamaNya. Maka
apa yang dilihat oleh kaum muslimin (para Sahabat Nabi)
sebagai kebaikan, maka itu adalah kebaikan di sisi Allah, dan
apa yang mereka lihat sebagai keburukan, maka itu buruk di sisi
Allah.” [H.R Ahmad, Al-Bazzar].
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Kesaksian-Kesaksian
25. Ibnu Abid Dunya mentakhrij dari Abu Arakah, dia berka-
ta, “Aku pernah shalat subuh bersama ‘Ali (bin Abi Thalib)
radhiyaLlahu ‘anhu. Setelah salam ke arah kanan, dia diam
sejenak dan di wajahnya tampak rona kesedihan. Setelah
matahari naik di atas dinding masjid setinggi tombak, dia
mendirikan (shalat, red.) dua raka’at. Seusai shalat dia
membalikkan tangannya seraya berkata, “Demi Allah, telah
kulihat para sahabat RasuluLlah saw. Namun pada hari ini tidak
kulihat sedikit pun yang menyerupai mereka. Mereka menjadi
pucat, kusut dan ada debu di antara mata mereka, seperti sepasu-
kan perang. Pada malam hari mereka banyak sujud (mendirikan
shalat), berdiri dan membaca Kitab Allah, merasa senang saat
sujud menghunjamkan kening dan berdiri. Pada malam harinya
mereka banyak berdzikir kepada Allah. Mereka bergerak-gerak
seperti pohon yang miring dihembus angin. Mata mereka mena-
ngis hingga pakaian mereka basah. Demi Allah, seakan-akan o-
rang-orang itu saat ini telah lalai.” Kemudian ‘Ali bangkit. Sete-
lah itu tidak pernah terlihat ia tersenyum hingga ia dibunuh oleh
Ibnu Muljam, musuh Allah yang fasik.” Begitulah disebutkan
dalam Al Bidayah, 8/6.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
26. Berikut kesaksian seorang Tabi’in besar (Murid Sahabat ).
Seseorang bertanya kepada Hasan Al-Bashri v: “Jelaskan
padaku, bagaiman sifat sahabat-sahabat RasuluLlah saw. itu!”
Beliau lalu menangis lalu berkata:
“Pada wajah mereka nampak tanda-tanda ketakwaan, hidayat
dan kejujuran. Sederhana dalam berpakaian, merendah dalam
berjalan, mengikuti perkataan dengan amalan, menjaga kesucian
dan kemurnian dalam makanan, minuman dan rizki, tunduk dan
taat kepada Tuhan, condong kepada kebenaran baik terhadap
yang disukai maupun yang dibenci, dan ditegakkan atas diri me-
reka sendiri. Mereka kekurangan dalam hidupnya sampai kurus
tubuh-tubuh mereka; tak peduli ejekan orang, selama itu direla-
kan Khaliknya. Mereka tidak berlebihan dalam amarah dan tak
suka berbuat tidak jujur atau melanggar hukum Allah dalam Al
Quran. Menyibukkan lidah dengan dzikir, mengorbankan darah
di saat tiba panggilan jihad, dan mengeluarkan harta bila dimin-
ta. Tak punya rasa takut terhadap sesama makhluk, berbudi lu-
hur, dan sedikit kebutuhannya. Mereka selalu merasa cukup de-
ngan sedikit dari dunianya untuk akhiratnya.”
IQRO Foundation, Sydney, Australia
27. IQRO Foundation, Sydney, Australia
Bumi Pun Segan
Jabir bin AbduLlah berkata: “Saat aku hadir pada
Perang Uhud, pada malam harinya ayahku memanggilku
dan berkata: “Aku melihat diriku adalah orang pertama
yagn akan terbunuh dari para sahabat Nabi saw. dan se-
sungguhnya aku tidak meninggalkan orang yang paling
aku dambakan setelah kamu selain RasuluLlah saw. Aku
mempunyai hutang, hendaklah kamu membayar hutang
tersebut dan berwasiatlah kepada saudara-saudaramu un-
tuk selalu berbuat baik.
Setelah pagi menjelang, dia menjadi orang pertama
yang terbunuh dalam perang itu. Kemudian aku mengu-
burkannya bersama seorang yang lain dalam satu kubur.
Setelah itu aku merasa tidak tenang dengan membiarkan
ayah saya terkubur bersama orang lain, maka aku pun
mengeluarkannya setelah berlalu enam bulan. Aku meli-
hat jasadnya masih dalam keadaan seperti aku memasuk-
kannya pada kali yang pertama kecuali dari telinganya.
Kemudian aku menguburkannya pada kuburan yang
terpisah.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)
28. IQRO Foundation, Sydney, Australia
Bumi Pun Segan (2)
Imam Malik meriwayatkan bahwa kubur Amru
bin Jamuh dan AbduLlah bin Amru al-Anshari
terkikis oleh air bah karena kubur mereka berada pada
tempat biasanya dilalui oleh air bah. Sementara, kubur
kedua orang itu berada alam satu lubang. Keduanya
adalah para syahid Perang Uhud. Kemudian orang-
orang menggali kubur mereka untuk memindahkannya
pada tempat yang aman. Mereka menemukan jasad
kedua-nya belum berubah seakan-akan baru terkubur
kemarin sore. Salah seorang dari mereka dalam
keadaan terluka dan meletakkan tangannya di atas
lukanya sehingga orang-orang meluruskan tangan
tersebut, namun kembali seperti semula. Sedangkan,
jarak waktu antara Perang Uhud dan dengan masa
penggalian itu adalah 46 tahun! (Diriwayatkan oleh
Imam Malik dalam Kitab Al-Muwaththa’)
29. وعلى محمد على بارك و ،إبراهيم آل على صليت كما محمد آل وعلى محمد على صل اللهم
إبراهيم آل على باركت كما محمد آلفيالعــــــالمينمجيد حميد انك
Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa
shalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali
Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina innaKa
Hamiidum-Majiid
Semoga Allah Berkenan Menganugerahi kita Ampunan
dan Ridha Nya
Untuk Download Powerpoint, Kunjungi: