SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 29
Baixar para ler offline
Sirah Nabawiyyah
Keutamaan Muhajirin-Anshar dan
Sahabat  Secara Umum
(Ringkasan)

Keutamaan Muhajirin-
Anshar dan Sahabat 
Secara Umum
Pujian Terhadap Golongan Awal Muhajirin-Anshar 
Definisi Sahabat 
Keutamaan Sahabat 
Penafian Kebencian
Keyakinan Kita Tentang Kedudukan Sahabat 
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Telah disebutkan banyak keutamaan Muhajirin dan
Anshar , sebelumnya. Pujian lain yang menyatukan
keduanya dalam satu ayat terlihat pula dalam:
َ‫ين‬ ِ‫ر‬ ِ‫اج‬َ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َّ‫و‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫س‬‫ال‬َ‫و‬َ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫أل‬ْ‫ا‬َ‫و‬ٍ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬
َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ض‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ا‬
‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ين‬ِ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫خ‬ُ‫م‬
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (ma-
suk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah Ridha
kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah
Menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-
sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lama-
nya. Itulah kemenangan yang besar.” (Q.S. 9:100)
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Pujian Terhadap Golongan
Awal Muhajirin dan Anshar 
 Allah  Menceritakan tentang Ridha Nya kepada orang-
orang terdahulu masuk Islam dari Kalangan Muhajirin,
Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik. Allah  Ridha kepada mereka, untuk itu Ia  Me-
nyediakan bagi mereka Surga-Surga yang penuh dengan
kenikmatan yang kekal lagi abadi. [Ibnu Katsir]
 Tiga tingkatan Kalangan Terdahulu yang Masuk Islam:
 Orang-orang terdahulu dari Muhajirin.
 Orang-orang terdahulu dari Anshar.
 Orang-orang yang memeluk Islam setelahnya.
Ketiga golongan di atas lah yang kemudian menjadi
basis utama ‫القاعدة‬‫الصلبة‬) ) bagi masyarakat Islam di Tanah
Arab setelah Fathu Makkah. Merekalah yang memper-
tahankan masyarakat Islam sepenuhnya pada setiap
ketika semasa susah dan semasa senang. [Sayyid Quthb]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Para ulama berbeda pendapat tentang siapa yang dikata-
kan golongan awal tsb.
 Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah golongan
yang menunaikan shalat dua kiblat bersama Rasulullah ,
 Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah golongan
yang menyertai Perang Badar dan,
 Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah golongan
yang terlibat dengan Bai‘ah al-Ridhwan.
 Sebagian menyelaraskan antara beberapa pandangan terse-
but Muhammad bin Ka‘ab al-Qarazi v berkata: Mereka itu
adalah himpunan para sahabat yang awal bersama-sama
dengan Rasulullah .
 Amat jelas di dalam ayat tersebut bahawa keseluruhan
para sahabat baik dari kalangan terdahulu atau yang
terkemudian, semua mereka diridhai Allah  dan dika-
runiakan syurga. [Hafizh Firdaus]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 “Sesungguhnya Allah telah memberitahu kita di dalam
ayat itu bahawa Ia telah Meridhai golongan awal Islam
dari kalangan Muhajirin dan Ansar serta orang-orang
yang mengikut jejak-langkah mereka dalam melakukan
kebaikan (dengan beriman dan taat)…” [Ibnu Katsir]
 Telah jelas nyata dalam Al-Quran yang tidak terbantahkan
bahwa Allah  Meridhai dan Menjamin Surga kepada go-
longan awal dari Muhajirin dan Anshar.
 Keridhaan Allah  adalah yang terbesar dan teragung.
ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ان‬َ‫و‬ْ‫ض‬ ِ‫ر‬َ‫و‬ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ز‬
“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah kebe-
runtungan yang besar.” (QS. At-Taubah: 72).
 Tiap hamba mencari Keridhaan Allah . Bahkan sebagai-
mana pula harapan do’a Nabi Musa .
‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ ِ‫َج‬‫ع‬َ‫و‬
“Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya
Engkau ridha (kepadaku)”. (QS. Thaha: 84).
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Nabi Sulaiman  berdo’a dalam Q.S. An-Naml ayat 19:
َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬َ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ َ‫ُر‬‫ك‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ع‬ ِ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َّ‫َي‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ َّ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ت‬ْ‫م‬‫ا‬ً‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫ل‬َ‫م‬
ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ت‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ِك‬‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬َ‫أ‬َ‫و‬َ‫ين‬ ِ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku
dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah
aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang salih”.
 Nabi  mencontohkan kita berdoa mencari Ridha Allah :
‫ى‬َ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫أ‬
“Aku memohon kepada-Mu dari amalan yang Engkau ridhai.”
ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫وال‬‫ى‬َ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ت‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ك‬َ‫ل‬
“Segala puji bagi-Mu hingga Engkau ridha.”
 Keutamaan Ridha Allah  sebagaimana Q.S. Al-Lail:19-21.
‫ى‬َ‫ز‬ْ‫ج‬ُ‫ت‬ ٍ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ٍ‫د‬َ‫ح‬‫أل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬(١٩)‫ال‬ِ‫إ‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫األ‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬‫ى‬(٢٠)َ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫س‬َ‫ل‬َ‫و‬
‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ي‬(٢١)
“Padahal tidak ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya
yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena
mencari keridhaan Tuhannya yang Maha tinggi. Dan kelak Dia benar-
benar mendapat kepuasan.”
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Keutamaan Keridhaan Allah . Sabda Nabi :
‫هللا‬ َّ‫إن‬–‫وجل‬ ‫عز‬–ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬‫ال‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬:َّ‫ن‬َ‫ج‬‫ال‬ َ‫ل‬ْ‫ه‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ون‬ُ‫ل‬‫يقو‬َ‫ف‬ ، ِ‫ة‬:َّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫َّيك‬‫ب‬َ‫ل‬‫َا‬‫ن‬
ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬َ‫ف‬ ، َ‫ْك‬‫ي‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫س‬ َ‫و‬:َ‫ون‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬َ‫ف‬ ‫؟‬ ‫م‬ُ‫ت‬‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ْ‫َل‬‫ه‬:َ‫و‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ض‬ ْ‫َر‬‫ن‬ َ‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ا‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ط‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬
ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬َ‫ف‬ ، َ‫ك‬ِ‫ق‬ْ‫َل‬‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ا‬‫أحد‬ ِ‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬:ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ْط‬‫ع‬ُ‫أ‬ َ‫ال‬‫أ‬َ‫ون‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬َ‫ف‬ ‫؟‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ض‬ْ‫ف‬‫أ‬:َ‫و‬ٍ‫َيء‬‫ش‬ ُّ‫ي‬‫أ‬
ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬َ‫ف‬ ‫؟‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ل‬َ‫ض‬ْ‫ف‬‫أ‬:ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫أ‬َ‫ْو‬‫ض‬ ِ‫ر‬‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ط‬َ‫خ‬ْ‫س‬‫أ‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ً‫ا‬‫د‬َ‫ب‬‫أ‬
“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berkata kepada penghuni sur-
ga, “Wahai penghuni surga..”, mereka berkata, “Kami memenuhi pang-
gilan-Mu, kami mentaati-Mu”. Allah berkata, “Apakah kalian ridha
(puas)?”, maka mereka berkata, “Kenapa kami tidak ridha (puas) semen-
tara Engkau telah memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau beri-
kan kepada seorang pun dari ciptaan-Mu”. Maka Allah berkata, “Mau-
kah Aku berikan kepada kalian yang lebih baik dari ini?”. Mereka
berkata, “Apakah yang lebih baik dari ini?”. Allah berkata, “Aku telah
menurunkan kepada kalian keridhaan-Ku, maka Aku tidak akan
marah kepada kalian setelah ini selama-lamanya.” (H.R. Al-Bu-
khari dan Muslim).
 “…Maka alangkah celaka orang-orang yang membenci
dan mencaci mereka atau membenci dan membenci
sebahagian dari mereka terutama penghulu para sahabat
sesudah RasuluLlah …”. [Ibnu Katsir]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Secara bahasa, kata ash-shahabah ‫الصحابة‬) ) adalah bentuk plural
(jamak) dari kata shahib (‫)صاحب‬ atau shahabiy ‫صحابي‬) ) yang ber-
arti teman sejawat.
 Disebutkan dalam Al-Kifayah karya Al-Khatib Al-Baghdadi:
“Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ahli bahasa bahwa kata
(‫صحابى‬) berasal dari kata (‫الصحبة‬). Hal ini tidak hanya berlaku khusus
tetapi bisa berlaku bagi sia-pa saja yang berteman dengan orang lain
baik dalam waktu sebentar maupun lama. Demikian pula seluruh
isim (kata benda) yang berasal dari fi'il (kata kerja). Seperti ketika
dikatakan aku bersahabat dengan fulan ( ‫صحبت‬ً‫ا‬‫فالن‬ ) bisa berlangsung
selama bertahun-tahun, setahun, semusin, sebulan, sehari ataupun
sesaat. Dengan begitu pertemanan bisa terjadi dalam waktu lama
atau sebentar. Ketentuan kaidah bahasa ini mestinya juga berlaku
dalam konteks orang-orang yang menemani atau bergaul dengan
Nabi ShallaLlahu ‘alaihi wa Sallam...”
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Siapakah Sahabat Nabi ?
[Majalah FATAWA Vol IV No 8]
 Definisi Sahabat  menurut Ahli Hadits.
‫حجر‬ ‫ابن‬ ‫قال‬:‫صلى‬ ‫النبي‬ ‫لقي‬ ‫من‬ ‫الصحابي‬ ‫أن‬ ‫ذلك‬ ‫من‬ ‫عليه‬ ‫وقفت‬ ‫ما‬ ‫وأصح‬‫عليه‬ ‫هللا‬
ً‫ا‬‫مؤمن‬ ‫وسلم‬‫أ‬ ‫له‬ ‫مجالسته‬ ‫طالت‬ ‫من‬ ‫لقيه‬ ‫فيمن‬ ‫فيدخل‬ ‫اإلسالم؛‬ ‫على‬ ‫ومات‬ ،‫به‬‫و‬
‫لم‬ ‫ولو‬ ‫رؤية‬ ‫رآه‬ ‫ومن‬ ،‫يغز‬ ‫لم‬ ‫أو‬ ‫معه‬ ‫غزا‬ ‫ومن‬ ،‫يرو‬ ‫لم‬ ‫أو‬ ‫عنه‬ ‫روى‬ ‫ومن‬ ،‫قصرت‬
‫كالعمى‬ ‫لعارض‬ ‫يره‬ ‫لم‬ ‫ومن‬ ،‫يجالسه‬.
Berkata Ibnu Hajar al-Asyqalani: “Pendapat yang paling be-
nar adalah bahwasanya Sahabat adalah orang yang pernah ber-
temu dengan Nabi dalam keadaan beriman dan meninggal
dalam Islam. Termasuk dalam hal ini adalah orang yang berte-
mu dengan Nabi baik masa duduk bersama Nabi lama atau se-
bentar, yang meriwayatkan dari beliau atau tidak meriwayatkan,
yang berperang bersama beliau atau tidak, atau yang pernah me-
lihat beliau meski tidak duduk bersama beliau, atau yang terha-
lang tidak melihat beliau karena halangan, seperti buta.” [Al-
Ishabah fit-Tamyiiz ash-Shahaabah]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Bersabda Nabi :
َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬
ٍ‫ب‬‫آ‬َ‫م‬ َ‫ْن‬‫س‬ُ‫ح‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬َ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬
Beruntunglah bagi orang melihatku dan beriman kepadaku, dan berun-
tunglah bagi orang yang melihat orang yang melihatku dan orang
yang melihat orang yang melihat orang yang melihatku dan beriman
kepadaku. Beruntung bagi mereka dan tempat kembali yang baik (H.R
Ath-Thobarony)
َ‫ص‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٍ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬َ‫ت‬ َ‫ال‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬,ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ِ‫هللا‬ َ‫و‬ٍ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬,َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬
‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬,َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫و‬‫ي‬ِ‫ن‬,ْ‫ي‬َ‫خ‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ِ‫هللا‬ َ‫و‬ٍ‫ر‬,َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬
‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬,ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫و‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬
Kalian senantiasa dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang
yang melihatku dan menjadi sahabatku. Demi Allah kalian senantiasa
dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang yang melihat orang
yang melihatku dan menjadi Sahabat dari Sahabatku. Demi Allah,
kalian senantiasa dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang
yang melihat orang yang melihat orang yang melihatku dan menjadi
Sahabat dari Sahabat para Sahabatku (H.R Ibnu Abi Syaibah dan al-
Hafidz Ibnu Hajar menyatakan sanadnya hasan dalam Fathul Bari).
IQRO Foundation, Sydney, Australia

ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ج‬ ِ‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫أ‬ ٍ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ت‬َ‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬ِ‫َر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ َ‫ن‬
َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ ِ َّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬َ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ َ‫َان‬‫ك‬َ‫ل‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬
َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َ‫و‬
Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi
umat manusia, kamu menyuruh berbuat segala perkara
yang baik dan melarang daripada segala perkara yang
salah serta kamu pula beriman kepada Allah. [Q.S. Ali
‘Imran (3):110]
 Menurut Ibn Abbas  yang dimaksudkan dengan
sebaik-baik umat dalam ayat ini adalah para sahabat
 yang berhijrah bersama RasuluLlah .
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Keutamaan Sahabat 
َ‫ع‬ ُ‫ء‬‫َّا‬‫د‬ِ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ٌ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ح‬ُ‫ر‬ ِ‫ار‬َّ‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ًا‬‫د‬َّ‫ج‬ُ‫س‬ ‫ا‬ً‫ع‬َّ‫ك‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ر‬
ُ‫ه‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫س‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ض‬ ِ‫ر‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ًل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ي‬‫و‬ُ‫ج‬ُّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ر‬َ‫ث‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ه‬‫و‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫د‬
ِ‫ل‬‫ي‬ ِ‫ج‬ْ‫ن‬ِْ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫و‬َّ‫ت‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ر‬َ‫ز‬َ‫آ‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫أ‬ْ‫ط‬َ‫ش‬ َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ ٍ‫ع‬ْ‫ر‬َ‫َز‬‫ك‬َ‫ظ‬َ‫ل‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬
ِ‫غ‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫ع‬‫ا‬َّ‫ر‬ُّ‫الز‬ ُ‫ب‬ ِ‫ج‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ق‬‫و‬ُ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫د‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ار‬َّ‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ظ‬‫ي‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬
َ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫َم‬‫ع‬َ‫و‬‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersa-
ma dengannya (para sahabat) adalah keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’
dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda me-
reka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-si-
fat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seper-
ti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas po-
koknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena
Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan
orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan
dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath: 29).
IQRO Foundation, Sydney, Australia
ِ‫ب‬ ‫ُوا‬‫د‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ِ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬
َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ات‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬)٨٨(ٍ‫ت‬‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ َّ‫َّللا‬ َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫أ‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬‫ا‬
‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ين‬ِ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬‫األ‬ُ‫م‬(٨٩)
“(88) Akan tetapi Rasulullah dan orang-orang yang beriman
bersamanya, berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka; dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat kebaikan, dan mereka
itulah juga yang beruntung. (89) Allah telah menyediakan untuk
mereka Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa su-
ngai, mereka kekal di dalamnya; yang demikian itulah kemena-
ngan yang besar.” [Q.S. 9:88-89]
...َ‫ال‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ِ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫ظ‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫ل‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬ ِ‫ح‬ْ‫ت‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ج‬َ‫َر‬‫د‬ ُ‫م‬
ً‫ًُل‬‫ك‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬ ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫َّللا‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫د‬َ‫ع‬َ‫و‬َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ٌ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫خ‬
“…Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (harta-
nya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih
tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (har-
tanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada ma-
sing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah Me-
ngetahui apa yang kamu kerjakan.” [Q.S. 57:10]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Bersabda Nabi  tentang keutamaan Para Sahabat :
ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬–‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضى‬–ِ‫ن‬َ‫ع‬ِ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬–‫ع‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬‫وسلم‬ ‫ليه‬–َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬«ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
‫ى‬ِ‫ن‬ ْ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ، ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬…»(‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬)
Dari Abdullah ibn Mas’ud , RasuluLlah  bersabda: “Se-
baik-baik manusia adalah (yang hidup) di zamanku, kemudian
orang-orang setelahnya, kemudian orang-orang setelahnya”.
 Tiga generasi terbaik Umat Islam:
 Sahabat Nabi .
 Tabi’in
 Tabi’ut Tabi’in
‫عن‬‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫أن‬ ،‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫الخطاب‬ ‫بن‬ ‫عمر‬-‫وسل‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬‫م‬-‫قال‬:
«‫وا‬ُ‫م‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ، ‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ار‬َ‫ي‬ ِ‫خ‬».
Dari Umar bin al-Khattab , Rasulullah  bersabda: “Mu-
liakanlah para sahabatku, karena sesungguhnya mereka adalah
(generasi) terbaik kalian.” [HR. Abdun Ibnu Humaid dan al-
Hakim dengan sanad Shahih]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Pertanyaan: Bagaimana dengan Hadits berikut…?
Bersabda Nabi :
‫يوم‬ َّ‫فيهن‬ ِ‫ك‬ِ‫س‬َ‫م‬َ‫ت‬ُ‫م‬‫ل‬ِ‫ل‬ ، ِ‫بر‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫أيام‬ ‫كم‬ِ‫ئ‬‫ورا‬ ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫إن‬‫منكم‬ ‫خمسين‬ ُ‫أجر‬ ‫عليه‬ ‫أنتم‬ ‫بما‬ ٍ‫ذ‬‫ئ‬
“Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari kesabaran,
orang yang tetap mengamalkan ajaran agama ketika zaman itu
akan mendapatkan pahala amalan 50 orang dari kalian (para
sahabat Nabi)” (HR. Abu Daud)
 Jawaban:
Bahwa yang dimaksud seperti pahala 50 sahabat adalah
untuk amal-amal yang berat menunaikannya ketika itu
saja dan tidak bersifat mutlaq karena dalam suatu ha-
dits (telah) disebutkan “Sekiranya kalian berinfaq emas se-
besar gunung Uhud maka tidak akan sampai (pahalanya)
seseorang dari mereka dan tidak pula setengahnya.” Karena
para Sahabat  mempunyai keutamaan dari selainnya
secara mutlaq. WaLlahu ‘Alam bish-Shawab
IQRO Foundation, Sydney, Australia

ْ‫د‬َ‫ق‬ِ‫ي‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ي‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬ِ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬َ‫ج‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ َ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫م‬
َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ث‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ك‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ف‬‫ا‬ً‫ب‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ق‬ ‫ا‬ً‫ح‬ْ‫ت‬
“Sesungguhnya Allah Telah ridha terhadap orang-orang mu’-
min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon,
Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu
Menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan
kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)”.
[Q.S. 48:18]
Bersabda Nabi  tentang Baiat Ridwan di atas:
ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ‫ال‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ب‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ِ‫ة‬ َ‫ر‬َ‫ج‬َّ‫ش‬‫ال‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ‫وا‬ُ‫ع‬
“Tidak akan masuk neraka dengan izin Allah seorang pun yang
ikut berbai’at di bawah (pohon)”. [H.R. Muslim]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Keutamaan dan
Jaminan Khusus
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ِ َّ‫َّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬-‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-«ٍ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ب‬ ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬ِ‫ف‬‫ى‬
ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬ُ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ث‬ُ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ٌّ‫ى‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ى‬ِ‫ف‬ُ‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ل‬َ‫ط‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ِ‫ف‬‫ى‬ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫ب‬ُّ‫الز‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬
ٍ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ٌ‫د‬ْ‫ع‬َ‫س‬‫ى‬ِ‫ف‬ٌ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬ْ‫ال‬ُ‫ْن‬‫ب‬ َ‫ة‬َ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ع‬ ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬
ِ‫اح‬َّ‫ر‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬»
Bersabda RasuluLlah : “Abu Bakar di syurga, Umar di syur-
ga, Utsman di syurga, Ali di syurga, Thalhah di syurga, Zubair
di syurga, AbdurRahman ibn Auf di syurga, Sa’ad (ibn Abi
Waqqash) di syurga, Said (ibn Zaid ibn Amru ibn Nufail) di
syurga, Abu Ubaidah ibn al-Jarrah di syurga.” [H.R. Tirmidzi]
ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬ ٍ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫َس‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬َ‫ل‬‫ا‬:”ِ‫ان‬َ‫م‬‫ي‬ِ ْ‫اإل‬ ُ‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬
ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬َ ْ‫األ‬ ُ‫ض‬ْ‫غ‬ُ‫ب‬ ِ‫ق‬‫ا‬َ‫ف‬ِ‫الن‬ ُ‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬ َ‫و‬ ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬َ ْ‫األ‬ ُّ‫ب‬ُ‫ح‬“.
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, dari Nabi , Beliau
 bersabda: “Tanda iman itu cinta kepada kaum Anshar dan
tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar.” [H.R. Bu-
khari dan Muslim].
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Bersabda Nabi  tentang Ahli Badar:
…َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ٍ‫ر‬ْ‫د‬َ‫ب‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ع‬َ‫ل‬َّ‫اط‬ َ َّ‫َّللا‬َ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫م‬ُ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬
“… Dan Allah Telah Menyaksikan Ahli Badar, seraya Berfirman:
'Berbuatlah apa yang kalian kehendaki, sungguh surga telah pasti
bagi kalian‘.” [H.R. Bukhari]
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan Para Sahabat 
baik secara umum maupun secara khusus, di antaranya:
 Ada yang kematiannya membuat ‘Arsy berguncang,
 ada yang yang jenazahnya dimandikan oleh malaikat,
 ada yang dilindungi oleh sekelompok lebah,
 ada pula yang digelari AsaduLlaah (Singa Allah),
 ada pula yang digelari SaifuLlaah (Pedang Allah),
 ada pula yang digelari ‘AtiquLlaah (Orang yang dibebas-
kan Allah  dari api neraka),
 ada pula yang digelari ‘syahid yang berjalan di muka bumi’.
 ada yang suara sandalnya sudah terdengar di Surga, dll.
RadhiyaLlahu ‘Anhum.
IQRO Foundation, Sydney, Australia

ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:ِ‫هللا‬ ُ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ل‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ،‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َّ‫ب‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬َ‫ْن‬‫ي‬
Bersabda Nabi : “Barangsiapa yang mencela para Sahabat-
ku, maka baginya laknat Allah, Malaikat, dan manusia selu-
ruhnya .”[H.R Ath-Thabarany]
‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ٍ‫اس‬َ‫ي‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫م‬َ‫د‬‫آ‬,، ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ع‬ُ‫ش‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ، ِ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ ْ‫األ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬:َ‫و‬ْ‫ك‬َ‫ذ‬ ُ‫ت‬ْ‫ع‬ِ‫م‬َ‫س‬، ُ‫ِث‬‫د‬َ‫ح‬ُ‫ي‬ َ‫ان‬
ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬ ِ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫د‬ُ‫خ‬ْ‫ال‬ ٍ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬,َ‫ق‬َ‫ل‬‫ا‬:َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬:«َ‫ال‬
ِ‫م‬ َ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ ‫ُّوا‬‫ب‬ُ‫س‬َ‫ت‬ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َّ‫د‬ُ‫م‬ َ‫غ‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬ً‫ب‬َ‫ه‬َ‫ذ‬ ٍ‫د‬ُ‫ح‬ُ‫أ‬ َ‫ل‬ْ‫ث‬َ‫ال‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ف‬‫ي‬ ِ‫َص‬‫ن‬»
Dari Sa'id Al Khudriy , beliau berkata : RasuluLlah 
telah bersabda : “Jangan kalian mencaci maki sahabat-saha-
batku, apabila sekiranya engkau infak-kan emas segunung
Uhud, maka tidak akan menyamai satu mud dari mereka, dan
bahkan tidak separuhnya.” [HR. Bukhari-Muslim]
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Penafian Kebencian
 Al-Imam an-Nawawi mengatakan:
“Ketahuilah bahwasanya mencela sahabat radhiyallahu ‘anhum
adalah perkara haram termasuk keharaman yang sangat keji. Baik
sahabat itu termasuk yang ikut dalam perseteruan fitnah dan
yang tidak. Karena mereka semua adalah para mujtahid da-lam
peperangan itu. Mereka juga ahli tafsir sebagaimana yang kami
jelaskan dalam permulaan Fadhail ash-Shahabah dari kitab
syarah ini (Syarah Shahih Muslim).”
 Berkata Ibnu ‘Abbas :
َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬ ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َ‫اب‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ب‬ُ‫س‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ِ‫ار‬َ‫ف‬ْ‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫س‬‫اال‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َّ‫ل‬َ‫ج‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬
َ‫ون‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َ‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬
Janganlah kalian mencela para sahabat Muhammad karena Allah
‘azza wa jalla telah memerintahkan (hamba-Nya) untuk memo-
honkan ampunan bagi mereka padahal Ia mengetahui bahwa me-
reka akan saling berperang.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫وا‬ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬َ‫ون‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬‫ا‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫خ‬ِ ِ‫ْل‬َ‫و‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ا‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ب‬َ‫س‬
ِ‫ان‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ْل‬ْ‫ا‬ِ‫ب‬َ‫ال‬َ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ت‬‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ً‫ًل‬ِ‫غ‬ِ‫ل‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ر‬ٌ‫وف‬ُ‫ء‬ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan
Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan
saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami,
dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami
terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, se-
sungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".
[Q.S. Al-Hasyr: 10]
 Ayat ini menggambarkan keadaan orang-orang setelah
Para Sahabat , yaitu Tabi’in (walau saat ayat ini turun
mereka belum ada) yang salah satu sifatnya mendoakan
pendahulu mereka dalam keimanan.
 Selayaknya seorang mukmin dapat beramal sebagaimana
Para Sahabat . Namun minimal, adalah bebasnya hati
dari ganjalan dan kebencian kepada mereka  serta men-
cintai mereka  setulus hati.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
 Mencintai, memuliakan dan meyakini tingginya kedu-
dukan mereka setelah para Nabi u.
 Mengucap bagi mereka: radhiyaLlahu 'anhum.
 Menyebutkan keutamaan mereka.
 Menjaga lisan dan sikap dari menjelekkan mereka.
 Menahan diri dari perselisihan di antara mereka.
 Meyakini bahwa mereka tidak ma’shum.
 Perselisihan di antara mereka itu terjadi karena ijtihad-
nya, yang benar mendapatkan dua pahala dan yang
salah mendapat satu pahala.
 Meyakini bahwa para sahabat memiliki keutamaan dan
kebaikan yang besar yang menghapus keburukan jika
memang terjadi.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Sikap Kita Terhadap
Para Sahabat 

Abdullah bin Mas’ud  menyatakan: “Sesungguhnya Allah
melihat pada hati para hamba. Kemudian Dia mendapati hati
Muhammad shollallahu alaihi wasallam adalah hati terbaik di
antara hambaNya. Maka Allah pilih untuk DiriNya, Allah utus
beliau dengan risalahNya. Kemudian Allah melihat pada hati
para hamba (yang lain) setelah hati (Nabi) Muhammad. Allah
mendapati hati-hati para Sahabatnya adalah sebaik-baik hati
para hambaNya. Maka Allah jadikan mereka sebagai menteri
(penolong) Nabinya, yang berperang di atas agamaNya. Maka
apa yang dilihat oleh kaum muslimin (para Sahabat Nabi)
sebagai kebaikan, maka itu adalah kebaikan di sisi Allah, dan
apa yang mereka lihat sebagai keburukan, maka itu buruk di sisi
Allah.” [H.R Ahmad, Al-Bazzar].
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Kesaksian-Kesaksian
Ibnu Abid Dunya mentakhrij dari Abu Arakah, dia berka-
ta, “Aku pernah shalat subuh bersama ‘Ali (bin Abi Thalib)
radhiyaLlahu ‘anhu. Setelah salam ke arah kanan, dia diam
sejenak dan di wajahnya tampak rona kesedihan. Setelah
matahari naik di atas dinding masjid setinggi tombak, dia
mendirikan (shalat, red.) dua raka’at. Seusai shalat dia
membalikkan tangannya seraya berkata, “Demi Allah, telah
kulihat para sahabat RasuluLlah saw. Namun pada hari ini tidak
kulihat sedikit pun yang menyerupai mereka. Mereka menjadi
pucat, kusut dan ada debu di antara mata mereka, seperti sepasu-
kan perang. Pada malam hari mereka banyak sujud (mendirikan
shalat), berdiri dan membaca Kitab Allah, merasa senang saat
sujud menghunjamkan kening dan berdiri. Pada malam harinya
mereka banyak berdzikir kepada Allah. Mereka bergerak-gerak
seperti pohon yang miring dihembus angin. Mata mereka mena-
ngis hingga pakaian mereka basah. Demi Allah, seakan-akan o-
rang-orang itu saat ini telah lalai.” Kemudian ‘Ali bangkit. Sete-
lah itu tidak pernah terlihat ia tersenyum hingga ia dibunuh oleh
Ibnu Muljam, musuh Allah yang fasik.” Begitulah disebutkan
dalam Al Bidayah, 8/6.
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Berikut kesaksian seorang Tabi’in besar (Murid Sahabat ).
Seseorang bertanya kepada Hasan Al-Bashri v: “Jelaskan
padaku, bagaiman sifat sahabat-sahabat RasuluLlah saw. itu!”
Beliau lalu menangis lalu berkata:
“Pada wajah mereka nampak tanda-tanda ketakwaan, hidayat
dan kejujuran. Sederhana dalam berpakaian, merendah dalam
berjalan, mengikuti perkataan dengan amalan, menjaga kesucian
dan kemurnian dalam makanan, minuman dan rizki, tunduk dan
taat kepada Tuhan, condong kepada kebenaran baik terhadap
yang disukai maupun yang dibenci, dan ditegakkan atas diri me-
reka sendiri. Mereka kekurangan dalam hidupnya sampai kurus
tubuh-tubuh mereka; tak peduli ejekan orang, selama itu direla-
kan Khaliknya. Mereka tidak berlebihan dalam amarah dan tak
suka berbuat tidak jujur atau melanggar hukum Allah dalam Al
Quran. Menyibukkan lidah dengan dzikir, mengorbankan darah
di saat tiba panggilan jihad, dan mengeluarkan harta bila dimin-
ta. Tak punya rasa takut terhadap sesama makhluk, berbudi lu-
hur, dan sedikit kebutuhannya. Mereka selalu merasa cukup de-
ngan sedikit dari dunianya untuk akhiratnya.”
IQRO Foundation, Sydney, Australia
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Bumi Pun Segan
Jabir bin AbduLlah  berkata: “Saat aku hadir pada
Perang Uhud, pada malam harinya ayahku memanggilku
dan berkata: “Aku melihat diriku adalah orang pertama
yagn akan terbunuh dari para sahabat Nabi saw. dan se-
sungguhnya aku tidak meninggalkan orang yang paling
aku dambakan setelah kamu selain RasuluLlah saw. Aku
mempunyai hutang, hendaklah kamu membayar hutang
tersebut dan berwasiatlah kepada saudara-saudaramu un-
tuk selalu berbuat baik.
Setelah pagi menjelang, dia menjadi orang pertama
yang terbunuh dalam perang itu. Kemudian aku mengu-
burkannya bersama seorang yang lain dalam satu kubur.
Setelah itu aku merasa tidak tenang dengan membiarkan
ayah saya terkubur bersama orang lain, maka aku pun
mengeluarkannya setelah berlalu enam bulan. Aku meli-
hat jasadnya masih dalam keadaan seperti aku memasuk-
kannya pada kali yang pertama kecuali dari telinganya.
Kemudian aku menguburkannya pada kuburan yang
terpisah.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)
IQRO Foundation, Sydney, Australia
Bumi Pun Segan (2)
Imam Malik meriwayatkan bahwa kubur Amru
bin Jamuh  dan AbduLlah bin Amru al-Anshari 
terkikis oleh air bah karena kubur mereka berada pada
tempat biasanya dilalui oleh air bah. Sementara, kubur
kedua orang itu berada alam satu lubang. Keduanya
adalah para syahid Perang Uhud. Kemudian orang-
orang menggali kubur mereka untuk memindahkannya
pada tempat yang aman. Mereka menemukan jasad
kedua-nya belum berubah seakan-akan baru terkubur
kemarin sore. Salah seorang dari mereka dalam
keadaan terluka dan meletakkan tangannya di atas
lukanya sehingga orang-orang meluruskan tangan
tersebut, namun kembali seperti semula. Sedangkan,
jarak waktu antara Perang Uhud dan dengan masa
penggalian itu adalah 46 tahun! (Diriwayatkan oleh
Imam Malik dalam Kitab Al-Muwaththa’)
‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫بارك‬ ‫و‬ ،‫إبراهيم‬ ‫آل‬ ‫على‬ ‫صليت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫آل‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬
‫إبراهيم‬ ‫آل‬ ‫على‬ ‫باركت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫آل‬‫في‬‫العــــــالمين‬‫مجيد‬ ‫حميد‬ ‫انك‬
Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa
shalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali
Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina innaKa
Hamiidum-Majiid
Semoga Allah  Berkenan Menganugerahi kita Ampunan
dan Ridha Nya
Untuk Download Powerpoint, Kunjungi:

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sirah Nabawiyah 24: Perintah Dakwah (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 24: Perintah Dakwah (Bag.2)Sirah Nabawiyah 24: Perintah Dakwah (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 24: Perintah Dakwah (Bag.2)AbuNailah
 
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa SallamSirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa SallamAbuNailah
 
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 20: Bi'tsah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam
Sirah Nabawiyah 20: Bi'tsah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallamSirah Nabawiyah 20: Bi'tsah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam
Sirah Nabawiyah 20: Bi'tsah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallamAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya Wahyu
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya WahyuSirah Nabawiyah 22: Terputusnya Wahyu
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya WahyuAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa SallamSirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa SallamAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 51: Era Baru
Sirah Nabawiyah 51: Era BaruSirah Nabawiyah 51: Era Baru
Sirah Nabawiyah 51: Era BaruAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 86: Hijrah Para Sahabat RadhiyaLlahu 'anhum
Sirah Nabawiyah 86: Hijrah Para Sahabat RadhiyaLlahu 'anhumSirah Nabawiyah 86: Hijrah Para Sahabat RadhiyaLlahu 'anhum
Sirah Nabawiyah 86: Hijrah Para Sahabat RadhiyaLlahu 'anhumAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa JinSirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa JinAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 45: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.3-Hbs)
Sirah Nabawiyah 45: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.3-Hbs)Sirah Nabawiyah 45: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.3-Hbs)
Sirah Nabawiyah 45: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.3-Hbs)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAWSirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAWAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai Reaksi
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai ReaksiSirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai Reaksi
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai ReaksiAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal Awwalun
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal AwwalunSirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal Awwalun
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal AwwalunAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid NabawySirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid NabawyAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 27: Dakwah Sirriyah (Bag 3)_Interaksi dengan Al-Quran
Sirah Nabawiyah 27: Dakwah Sirriyah (Bag 3)_Interaksi dengan Al-QuranSirah Nabawiyah 27: Dakwah Sirriyah (Bag 3)_Interaksi dengan Al-Quran
Sirah Nabawiyah 27: Dakwah Sirriyah (Bag 3)_Interaksi dengan Al-QuranAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid NabawySirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid NabawyAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua Hira
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua HiraSirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua Hira
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua HiraAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 54: Negosiasi Kolektif (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 54: Negosiasi Kolektif (Bag.1)Sirah Nabawiyah 54: Negosiasi Kolektif (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 54: Negosiasi Kolektif (Bag.1)AbuNailah
 

Mais procurados (20)

Sirah Nabawiyah 24: Perintah Dakwah (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 24: Perintah Dakwah (Bag.2)Sirah Nabawiyah 24: Perintah Dakwah (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 24: Perintah Dakwah (Bag.2)
 
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa SallamSirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
Sirah nabawiyah 89: Hijrah Nabi ShallaLlahu 'alaihi wa Sallam
 
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
 
Sirah Nabawiyah 20: Bi'tsah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam
Sirah Nabawiyah 20: Bi'tsah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallamSirah Nabawiyah 20: Bi'tsah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam
Sirah Nabawiyah 20: Bi'tsah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam
 
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya Wahyu
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya WahyuSirah Nabawiyah 22: Terputusnya Wahyu
Sirah Nabawiyah 22: Terputusnya Wahyu
 
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa SallamSirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
Sirah Nabawiyah 59: Syafa'at Nabi ShallaLlahu 'Alaihi wa Sallam
 
Sirah Nabawiyah 51: Era Baru
Sirah Nabawiyah 51: Era BaruSirah Nabawiyah 51: Era Baru
Sirah Nabawiyah 51: Era Baru
 
Sirah Nabawiyah 86: Hijrah Para Sahabat RadhiyaLlahu 'anhum
Sirah Nabawiyah 86: Hijrah Para Sahabat RadhiyaLlahu 'anhumSirah Nabawiyah 86: Hijrah Para Sahabat RadhiyaLlahu 'anhum
Sirah Nabawiyah 86: Hijrah Para Sahabat RadhiyaLlahu 'anhum
 
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa JinSirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
 
Sirah Nabawiyah 45: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.3-Hbs)
Sirah Nabawiyah 45: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.3-Hbs)Sirah Nabawiyah 45: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.3-Hbs)
Sirah Nabawiyah 45: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.3-Hbs)
 
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAWSirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAW
 
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai Reaksi
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai ReaksiSirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai Reaksi
Sirah Nabawiyah 80: Kembali ke Makkah dan Berbagai Reaksi
 
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal Awwalun
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal AwwalunSirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal Awwalun
Sirah Nabawiyah 25: Dakwah Sirriyah (Bag.1)_Assabiqunal Awwalun
 
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid NabawySirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 97: Membangun Masjid Nabawy
 
Sirah Nabawiyah 27: Dakwah Sirriyah (Bag 3)_Interaksi dengan Al-Quran
Sirah Nabawiyah 27: Dakwah Sirriyah (Bag 3)_Interaksi dengan Al-QuranSirah Nabawiyah 27: Dakwah Sirriyah (Bag 3)_Interaksi dengan Al-Quran
Sirah Nabawiyah 27: Dakwah Sirriyah (Bag 3)_Interaksi dengan Al-Quran
 
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid NabawySirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid Nabawy
Sirah Nabawiyah 109: Rampungnya Masjid Nabawy
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
 
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
 
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua Hira
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua HiraSirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua Hira
Sirah Nabawiyah 19: Menjelang Bi'tsah Nabi Muhammad SAW dan Gua Hira
 
Sirah Nabawiyah 54: Negosiasi Kolektif (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 54: Negosiasi Kolektif (Bag.1)Sirah Nabawiyah 54: Negosiasi Kolektif (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 54: Negosiasi Kolektif (Bag.1)
 

Destaque

3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan HidupErwin Wahyu
 
Sirah Nabawiyah 50: Perjuangan Diplomasi
Sirah Nabawiyah 50: Perjuangan DiplomasiSirah Nabawiyah 50: Perjuangan Diplomasi
Sirah Nabawiyah 50: Perjuangan DiplomasiAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke HabasyahSirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke HabasyahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang Agung
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang AgungSirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang Agung
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang AgungAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan Pembimbing
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan PembimbingSirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan Pembimbing
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan PembimbingAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke ThaifSirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke ThaifAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang Lemah
Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang LemahSirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang Lemah
Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang LemahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan Spiritual
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan SpiritualSirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan Spiritual
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan SpiritualAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 44: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 44: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.2)Sirah Nabawiyah 44: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 44: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 41: Masa Tribulasi_Tekanan pada Sahabat Ra.
Sirah Nabawiyah 41: Masa Tribulasi_Tekanan pada Sahabat Ra.Sirah Nabawiyah 41: Masa Tribulasi_Tekanan pada Sahabat Ra.
Sirah Nabawiyah 41: Masa Tribulasi_Tekanan pada Sahabat Ra.AbuNailah
 
Sirah nabawiyah 43: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.1)
Sirah nabawiyah 43: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.1)Sirah nabawiyah 43: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.1)
Sirah nabawiyah 43: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.1)AbuNailah
 

Destaque (13)

Fiqih jum'at
Fiqih jum'atFiqih jum'at
Fiqih jum'at
 
3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup
 
Sirah Nabawiyah 50: Perjuangan Diplomasi
Sirah Nabawiyah 50: Perjuangan DiplomasiSirah Nabawiyah 50: Perjuangan Diplomasi
Sirah Nabawiyah 50: Perjuangan Diplomasi
 
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke HabasyahSirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
 
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang Agung
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang AgungSirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang Agung
Sirah Nabawiyah 65: Kepribadian yang Agung
 
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)
Sirah Nabawiyah 67: Masuk Islamnya Bangsa Jin (Bagian 2)
 
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan Pembimbing
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan PembimbingSirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan Pembimbing
Sirah Nabawiyah 18: Dunia Memerlukan Pembimbing
 
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke ThaifSirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
Sirah Nabawiyah 64: Dakwah ke Thaif
 
Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang Lemah
Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang LemahSirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang Lemah
Sirah Nabawiyah 42: Masa Tribulasi_Membela Muslim yang Lemah
 
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan Spiritual
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan SpiritualSirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan Spiritual
Sirah Nabawiyah 46: Masa Tribulasi_Sarana Dakwah dan Kekuatan Spiritual
 
Sirah Nabawiyah 44: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 44: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.2)Sirah Nabawiyah 44: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.2)
Sirah Nabawiyah 44: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.2)
 
Sirah Nabawiyah 41: Masa Tribulasi_Tekanan pada Sahabat Ra.
Sirah Nabawiyah 41: Masa Tribulasi_Tekanan pada Sahabat Ra.Sirah Nabawiyah 41: Masa Tribulasi_Tekanan pada Sahabat Ra.
Sirah Nabawiyah 41: Masa Tribulasi_Tekanan pada Sahabat Ra.
 
Sirah nabawiyah 43: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.1)
Sirah nabawiyah 43: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.1)Sirah nabawiyah 43: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.1)
Sirah nabawiyah 43: Masa Tribulasi_Tekanan pada Nabi SAW (Bag.1)
 

Semelhante a Sirah Nabawiyah 88: Muhajirin dan Anshar serta Keutamaan Sahabat ra.

Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-AnsharSirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-AnsharAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-QuranSirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-QuranAbuNailah
 
Shalatlah Sebagaimana Melihatku Shalat
Shalatlah Sebagaimana Melihatku ShalatShalatlah Sebagaimana Melihatku Shalat
Shalatlah Sebagaimana Melihatku ShalatYulian Purnama
 
Agar kita tidak tertipu menyingkap sesatnya aqidah syiah
Agar kita tidak tertipu menyingkap sesatnya aqidah syiahAgar kita tidak tertipu menyingkap sesatnya aqidah syiah
Agar kita tidak tertipu menyingkap sesatnya aqidah syiahEdi Awaludin
 
Pengertian as sunnah menurut syari’at
Pengertian as sunnah menurut syari’atPengertian as sunnah menurut syari’at
Pengertian as sunnah menurut syari’atVarli Arsol
 
Tematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar HatiTematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar HatiJimatul Arrobi
 
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga Terdekat
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga TerdekatSirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga Terdekat
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga TerdekatAbuNailah
 
Kelas 7B SMPN 80 JAKARTA Kelompok Ali bin Abi Thalib
Kelas 7B SMPN 80 JAKARTA Kelompok Ali bin Abi ThalibKelas 7B SMPN 80 JAKARTA Kelompok Ali bin Abi Thalib
Kelas 7B SMPN 80 JAKARTA Kelompok Ali bin Abi ThalibEkaSumarna3
 
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAWSirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAWAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-terangan
Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-teranganSirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-terangan
Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-teranganAbuNailah
 
Hadits cinta sesama m uslim
Hadits cinta sesama m uslimHadits cinta sesama m uslim
Hadits cinta sesama m uslimAsep Bunyamin
 
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Idrus Abidin
 
Powerpoint-tentang-Motivasi-dan-Obsesi-Dai.pptx
Powerpoint-tentang-Motivasi-dan-Obsesi-Dai.pptxPowerpoint-tentang-Motivasi-dan-Obsesi-Dai.pptx
Powerpoint-tentang-Motivasi-dan-Obsesi-Dai.pptxevansetiawan2016
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)solehanlovesallah
 
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh QuraisySirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh QuraisyAbuNailah
 
Maksud islam agama rahmat
Maksud islam agama rahmatMaksud islam agama rahmat
Maksud islam agama rahmatAbdul Ghani
 
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)AbuNailah
 
MAKALAH.pptx
MAKALAH.pptxMAKALAH.pptx
MAKALAH.pptxLCTAKA
 

Semelhante a Sirah Nabawiyah 88: Muhajirin dan Anshar serta Keutamaan Sahabat ra. (20)

Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-AnsharSirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
 
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-QuranSirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-Quran
Sirah Nabawiyah 35: Serangan pada Privasi dan Jawaban Al-Quran
 
Shalatlah Sebagaimana Melihatku Shalat
Shalatlah Sebagaimana Melihatku ShalatShalatlah Sebagaimana Melihatku Shalat
Shalatlah Sebagaimana Melihatku Shalat
 
Agar kita tidak tertipu menyingkap sesatnya aqidah syiah
Agar kita tidak tertipu menyingkap sesatnya aqidah syiahAgar kita tidak tertipu menyingkap sesatnya aqidah syiah
Agar kita tidak tertipu menyingkap sesatnya aqidah syiah
 
Pengertian as sunnah menurut syari’at
Pengertian as sunnah menurut syari’atPengertian as sunnah menurut syari’at
Pengertian as sunnah menurut syari’at
 
Tematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar HatiTematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar Hati
 
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga Terdekat
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga TerdekatSirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga Terdekat
Sirah Nabawiyah 30: Dakwah Jahriyah Kepada Keluarga Terdekat
 
Kelas 7B SMPN 80 JAKARTA Kelompok Ali bin Abi Thalib
Kelas 7B SMPN 80 JAKARTA Kelompok Ali bin Abi ThalibKelas 7B SMPN 80 JAKARTA Kelompok Ali bin Abi Thalib
Kelas 7B SMPN 80 JAKARTA Kelompok Ali bin Abi Thalib
 
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAWSirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 09: Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
 
Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-terangan
Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-teranganSirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-terangan
Sirah Nabawiyah 31: Dakwah Jahriyah_Terang-terangan
 
Hadits cinta sesama m uslim
Hadits cinta sesama m uslimHadits cinta sesama m uslim
Hadits cinta sesama m uslim
 
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
Keistimewaan Risalah Rasulullah Saw.
 
Tahlilan madzhab syafi'i rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Tahlilan madzhab syafi'i    rmi project syndication - www.rmi-nu.or.idTahlilan madzhab syafi'i    rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Tahlilan madzhab syafi'i rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
 
Powerpoint-tentang-Motivasi-dan-Obsesi-Dai.pptx
Powerpoint-tentang-Motivasi-dan-Obsesi-Dai.pptxPowerpoint-tentang-Motivasi-dan-Obsesi-Dai.pptx
Powerpoint-tentang-Motivasi-dan-Obsesi-Dai.pptx
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
 
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh QuraisySirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
 
Maksud islam agama rahmat
Maksud islam agama rahmatMaksud islam agama rahmat
Maksud islam agama rahmat
 
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
 
Presentation bid'ah
Presentation bid'ahPresentation bid'ah
Presentation bid'ah
 
MAKALAH.pptx
MAKALAH.pptxMAKALAH.pptx
MAKALAH.pptx
 

Mais de AbuNailah

Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang Zhuhur
Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang ZhuhurSirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang Zhuhur
Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang ZhuhurAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang SiangSirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang SiangAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat Dhuha
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat DhuhaSirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat Dhuha
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat DhuhaAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga Syuruq
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga SyuruqSirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga Syuruq
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga SyuruqAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat Subuh
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat SubuhSirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat Subuh
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat SubuhAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAWSirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAWAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) Pertama
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) PertamaSirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) Pertama
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) PertamaAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 107: Turun Ijin Berperang
Sirah Nabawiyah 107:  Turun Ijin BerperangSirah Nabawiyah 107:  Turun Ijin Berperang
Sirah Nabawiyah 107: Turun Ijin BerperangAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus Penduduk
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus PendudukSirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus Penduduk
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus PendudukAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban Islami
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban IslamiSirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban Islami
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban IslamiAbuNailah
 
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya Hasad
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya HasadSirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya Hasad
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya HasadAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan Tabiatnya
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan TabiatnyaSirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan Tabiatnya
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan TabiatnyaAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di Madinah
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di MadinahSirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di Madinah
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di MadinahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam MadinahSirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam MadinahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas MadinahSirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas MadinahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 92: Karakter Umum Dakwah Fase Makkah
Sirah Nabawiyah 92: Karakter Umum Dakwah Fase MakkahSirah Nabawiyah 92: Karakter Umum Dakwah Fase Makkah
Sirah Nabawiyah 92: Karakter Umum Dakwah Fase MakkahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 91: Sekilas Makna Hijrah
Sirah Nabawiyah 91: Sekilas Makna HijrahSirah Nabawiyah 91: Sekilas Makna Hijrah
Sirah Nabawiyah 91: Sekilas Makna HijrahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 90: Kisah Asma', Suraqah dan Ummu Ma'bad
Sirah Nabawiyah 90: Kisah Asma', Suraqah dan Ummu Ma'badSirah Nabawiyah 90: Kisah Asma', Suraqah dan Ummu Ma'bad
Sirah Nabawiyah 90: Kisah Asma', Suraqah dan Ummu Ma'badAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 87: Persiapan dan Sambutan Madinah
Sirah Nabawiyah 87: Persiapan dan Sambutan MadinahSirah Nabawiyah 87: Persiapan dan Sambutan Madinah
Sirah Nabawiyah 87: Persiapan dan Sambutan MadinahAbuNailah
 

Mais de AbuNailah (20)

Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang Zhuhur
Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang ZhuhurSirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang Zhuhur
Sirah Nabawiyah 117: Aktivitas Nabi SAW Menjelang Zhuhur
 
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)
Sirah Nabawiyah 116: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang (2)
 
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang SiangSirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang
Sirah Nabawiyah 115: Aktivitas Nabi SAW Hingga Menjelang Siang
 
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat Dhuha
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat DhuhaSirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat Dhuha
Sirah Nabawiyah 114: Aktivitas Nabi SAW Saat Dhuha
 
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga Syuruq
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga SyuruqSirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga Syuruq
Sirah Nabawiyah 113: Aktivitas Nabi SAW Hingga Syuruq
 
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat Subuh
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat SubuhSirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat Subuh
Sirah Nabawiyah 112: Aktivitas Nabi SAW Saat Subuh
 
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAWSirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 110: Rampungnya Rumah Nabi SAW
 
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) Pertama
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) PertamaSirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) Pertama
Sirah Nabawiyah 108: Bendera (Perang) Pertama
 
Sirah Nabawiyah 107: Turun Ijin Berperang
Sirah Nabawiyah 107:  Turun Ijin BerperangSirah Nabawiyah 107:  Turun Ijin Berperang
Sirah Nabawiyah 107: Turun Ijin Berperang
 
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus Penduduk
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus PendudukSirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus Penduduk
Sirah Nabawiyah 106: Membangun Kekuatan Ekonomi dan Sensus Penduduk
 
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban Islami
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban IslamiSirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban Islami
Sirah Nabawiyah 105: Pembangunan Kota Madinah - Desain Urban Islami
 
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya Hasad
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya HasadSirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya Hasad
SirahNabawiyah 104: Kaum Yahudi di Madinah dan Bahaya Hasad
 
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan Tabiatnya
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan TabiatnyaSirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan Tabiatnya
Sirah Nabawiyah 103: Kaum Yahudi (di Madinah) dan Tabiatnya
 
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di Madinah
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di MadinahSirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di Madinah
Sirah Nabawiyah 102: Kaum Munafiq di Madinah
 
Sirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam MadinahSirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
 
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas MadinahSirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
 
Sirah Nabawiyah 92: Karakter Umum Dakwah Fase Makkah
Sirah Nabawiyah 92: Karakter Umum Dakwah Fase MakkahSirah Nabawiyah 92: Karakter Umum Dakwah Fase Makkah
Sirah Nabawiyah 92: Karakter Umum Dakwah Fase Makkah
 
Sirah Nabawiyah 91: Sekilas Makna Hijrah
Sirah Nabawiyah 91: Sekilas Makna HijrahSirah Nabawiyah 91: Sekilas Makna Hijrah
Sirah Nabawiyah 91: Sekilas Makna Hijrah
 
Sirah Nabawiyah 90: Kisah Asma', Suraqah dan Ummu Ma'bad
Sirah Nabawiyah 90: Kisah Asma', Suraqah dan Ummu Ma'badSirah Nabawiyah 90: Kisah Asma', Suraqah dan Ummu Ma'bad
Sirah Nabawiyah 90: Kisah Asma', Suraqah dan Ummu Ma'bad
 
Sirah Nabawiyah 87: Persiapan dan Sambutan Madinah
Sirah Nabawiyah 87: Persiapan dan Sambutan MadinahSirah Nabawiyah 87: Persiapan dan Sambutan Madinah
Sirah Nabawiyah 87: Persiapan dan Sambutan Madinah
 

Último

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 

Último (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Sirah Nabawiyah 88: Muhajirin dan Anshar serta Keutamaan Sahabat ra.

  • 1. Sirah Nabawiyyah Keutamaan Muhajirin-Anshar dan Sahabat  Secara Umum (Ringkasan)
  • 2.  Keutamaan Muhajirin- Anshar dan Sahabat  Secara Umum Pujian Terhadap Golongan Awal Muhajirin-Anshar  Definisi Sahabat  Keutamaan Sahabat  Penafian Kebencian Keyakinan Kita Tentang Kedudukan Sahabat  IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 3.  Telah disebutkan banyak keutamaan Muhajirin dan Anshar , sebelumnya. Pujian lain yang menyatukan keduanya dalam satu ayat terlihat pula dalam: َ‫ين‬ ِ‫ر‬ ِ‫اج‬َ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َّ‫و‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫س‬‫ال‬َ‫و‬َ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫أل‬ْ‫ا‬َ‫و‬ٍ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬ َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ض‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ين‬ِ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫خ‬ُ‫م‬ “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (ma- suk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah Ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah Menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai- sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lama- nya. Itulah kemenangan yang besar.” (Q.S. 9:100) IQRO Foundation, Sydney, Australia Pujian Terhadap Golongan Awal Muhajirin dan Anshar 
  • 4.  Allah  Menceritakan tentang Ridha Nya kepada orang- orang terdahulu masuk Islam dari Kalangan Muhajirin, Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah  Ridha kepada mereka, untuk itu Ia  Me- nyediakan bagi mereka Surga-Surga yang penuh dengan kenikmatan yang kekal lagi abadi. [Ibnu Katsir]  Tiga tingkatan Kalangan Terdahulu yang Masuk Islam:  Orang-orang terdahulu dari Muhajirin.  Orang-orang terdahulu dari Anshar.  Orang-orang yang memeluk Islam setelahnya. Ketiga golongan di atas lah yang kemudian menjadi basis utama ‫القاعدة‬‫الصلبة‬) ) bagi masyarakat Islam di Tanah Arab setelah Fathu Makkah. Merekalah yang memper- tahankan masyarakat Islam sepenuhnya pada setiap ketika semasa susah dan semasa senang. [Sayyid Quthb] IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 5.  Para ulama berbeda pendapat tentang siapa yang dikata- kan golongan awal tsb.  Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah golongan yang menunaikan shalat dua kiblat bersama Rasulullah ,  Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah golongan yang menyertai Perang Badar dan,  Sebagian berpendapat bahwa mereka adalah golongan yang terlibat dengan Bai‘ah al-Ridhwan.  Sebagian menyelaraskan antara beberapa pandangan terse- but Muhammad bin Ka‘ab al-Qarazi v berkata: Mereka itu adalah himpunan para sahabat yang awal bersama-sama dengan Rasulullah .  Amat jelas di dalam ayat tersebut bahawa keseluruhan para sahabat baik dari kalangan terdahulu atau yang terkemudian, semua mereka diridhai Allah  dan dika- runiakan syurga. [Hafizh Firdaus] IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 6.  “Sesungguhnya Allah telah memberitahu kita di dalam ayat itu bahawa Ia telah Meridhai golongan awal Islam dari kalangan Muhajirin dan Ansar serta orang-orang yang mengikut jejak-langkah mereka dalam melakukan kebaikan (dengan beriman dan taat)…” [Ibnu Katsir]  Telah jelas nyata dalam Al-Quran yang tidak terbantahkan bahwa Allah  Meridhai dan Menjamin Surga kepada go- longan awal dari Muhajirin dan Anshar.  Keridhaan Allah  adalah yang terbesar dan teragung. ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ان‬َ‫و‬ْ‫ض‬ ِ‫ر‬َ‫و‬ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ز‬ “Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah kebe- runtungan yang besar.” (QS. At-Taubah: 72).  Tiap hamba mencari Keridhaan Allah . Bahkan sebagai- mana pula harapan do’a Nabi Musa . ‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ ِ‫َج‬‫ع‬َ‫و‬ “Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)”. (QS. Thaha: 84). IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 7.  Nabi Sulaiman  berdo’a dalam Q.S. An-Naml ayat 19: َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬َ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ َ‫ُر‬‫ك‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ع‬ ِ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َّ‫َي‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ َّ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ت‬ْ‫م‬‫ا‬ً‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫ل‬َ‫م‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ت‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ِك‬‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬َ‫أ‬َ‫و‬َ‫ين‬ ِ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬ “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang salih”.  Nabi  mencontohkan kita berdoa mencari Ridha Allah : ‫ى‬َ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫أ‬ “Aku memohon kepada-Mu dari amalan yang Engkau ridhai.” ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫وال‬‫ى‬َ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ت‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ “Segala puji bagi-Mu hingga Engkau ridha.”  Keutamaan Ridha Allah  sebagaimana Q.S. Al-Lail:19-21. ‫ى‬َ‫ز‬ْ‫ج‬ُ‫ت‬ ٍ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ٍ‫د‬َ‫ح‬‫أل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬(١٩)‫ال‬ِ‫إ‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫األ‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬‫ى‬(٢٠)َ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫س‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ي‬(٢١) “Padahal tidak ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha tinggi. Dan kelak Dia benar- benar mendapat kepuasan.” IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 8.  Keutamaan Keridhaan Allah . Sabda Nabi : ‫هللا‬ َّ‫إن‬–‫وجل‬ ‫عز‬–ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬‫ال‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬:َّ‫ن‬َ‫ج‬‫ال‬ َ‫ل‬ْ‫ه‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ون‬ُ‫ل‬‫يقو‬َ‫ف‬ ، ِ‫ة‬:َّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫َّيك‬‫ب‬َ‫ل‬‫َا‬‫ن‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬َ‫ف‬ ، َ‫ْك‬‫ي‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫س‬ َ‫و‬:َ‫ون‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬َ‫ف‬ ‫؟‬ ‫م‬ُ‫ت‬‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ْ‫َل‬‫ه‬:َ‫و‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ض‬ ْ‫َر‬‫ن‬ َ‫ال‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ا‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ط‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬َ‫ف‬ ، َ‫ك‬ِ‫ق‬ْ‫َل‬‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ا‬‫أحد‬ ِ‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬:ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ْط‬‫ع‬ُ‫أ‬ َ‫ال‬‫أ‬َ‫ون‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬َ‫ف‬ ‫؟‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ض‬ْ‫ف‬‫أ‬:َ‫و‬ٍ‫َيء‬‫ش‬ ُّ‫ي‬‫أ‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬‫ي‬َ‫ف‬ ‫؟‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ل‬َ‫ض‬ْ‫ف‬‫أ‬:ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫أ‬َ‫ْو‬‫ض‬ ِ‫ر‬‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ط‬َ‫خ‬ْ‫س‬‫أ‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ً‫ا‬‫د‬َ‫ب‬‫أ‬ “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berkata kepada penghuni sur- ga, “Wahai penghuni surga..”, mereka berkata, “Kami memenuhi pang- gilan-Mu, kami mentaati-Mu”. Allah berkata, “Apakah kalian ridha (puas)?”, maka mereka berkata, “Kenapa kami tidak ridha (puas) semen- tara Engkau telah memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau beri- kan kepada seorang pun dari ciptaan-Mu”. Maka Allah berkata, “Mau- kah Aku berikan kepada kalian yang lebih baik dari ini?”. Mereka berkata, “Apakah yang lebih baik dari ini?”. Allah berkata, “Aku telah menurunkan kepada kalian keridhaan-Ku, maka Aku tidak akan marah kepada kalian setelah ini selama-lamanya.” (H.R. Al-Bu- khari dan Muslim).  “…Maka alangkah celaka orang-orang yang membenci dan mencaci mereka atau membenci dan membenci sebahagian dari mereka terutama penghulu para sahabat sesudah RasuluLlah …”. [Ibnu Katsir] IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 9.  Secara bahasa, kata ash-shahabah ‫الصحابة‬) ) adalah bentuk plural (jamak) dari kata shahib (‫)صاحب‬ atau shahabiy ‫صحابي‬) ) yang ber- arti teman sejawat.  Disebutkan dalam Al-Kifayah karya Al-Khatib Al-Baghdadi: “Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ahli bahasa bahwa kata (‫صحابى‬) berasal dari kata (‫الصحبة‬). Hal ini tidak hanya berlaku khusus tetapi bisa berlaku bagi sia-pa saja yang berteman dengan orang lain baik dalam waktu sebentar maupun lama. Demikian pula seluruh isim (kata benda) yang berasal dari fi'il (kata kerja). Seperti ketika dikatakan aku bersahabat dengan fulan ( ‫صحبت‬ً‫ا‬‫فالن‬ ) bisa berlangsung selama bertahun-tahun, setahun, semusin, sebulan, sehari ataupun sesaat. Dengan begitu pertemanan bisa terjadi dalam waktu lama atau sebentar. Ketentuan kaidah bahasa ini mestinya juga berlaku dalam konteks orang-orang yang menemani atau bergaul dengan Nabi ShallaLlahu ‘alaihi wa Sallam...” IQRO Foundation, Sydney, Australia Siapakah Sahabat Nabi ? [Majalah FATAWA Vol IV No 8]
  • 10.  Definisi Sahabat  menurut Ahli Hadits. ‫حجر‬ ‫ابن‬ ‫قال‬:‫صلى‬ ‫النبي‬ ‫لقي‬ ‫من‬ ‫الصحابي‬ ‫أن‬ ‫ذلك‬ ‫من‬ ‫عليه‬ ‫وقفت‬ ‫ما‬ ‫وأصح‬‫عليه‬ ‫هللا‬ ً‫ا‬‫مؤمن‬ ‫وسلم‬‫أ‬ ‫له‬ ‫مجالسته‬ ‫طالت‬ ‫من‬ ‫لقيه‬ ‫فيمن‬ ‫فيدخل‬ ‫اإلسالم؛‬ ‫على‬ ‫ومات‬ ،‫به‬‫و‬ ‫لم‬ ‫ولو‬ ‫رؤية‬ ‫رآه‬ ‫ومن‬ ،‫يغز‬ ‫لم‬ ‫أو‬ ‫معه‬ ‫غزا‬ ‫ومن‬ ،‫يرو‬ ‫لم‬ ‫أو‬ ‫عنه‬ ‫روى‬ ‫ومن‬ ،‫قصرت‬ ‫كالعمى‬ ‫لعارض‬ ‫يره‬ ‫لم‬ ‫ومن‬ ،‫يجالسه‬. Berkata Ibnu Hajar al-Asyqalani: “Pendapat yang paling be- nar adalah bahwasanya Sahabat adalah orang yang pernah ber- temu dengan Nabi dalam keadaan beriman dan meninggal dalam Islam. Termasuk dalam hal ini adalah orang yang berte- mu dengan Nabi baik masa duduk bersama Nabi lama atau se- bentar, yang meriwayatkan dari beliau atau tidak meriwayatkan, yang berperang bersama beliau atau tidak, atau yang pernah me- lihat beliau meski tidak duduk bersama beliau, atau yang terha- lang tidak melihat beliau karena halangan, seperti buta.” [Al- Ishabah fit-Tamyiiz ash-Shahaabah] IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 11.  Bersabda Nabi : َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬ ٍ‫ب‬‫آ‬َ‫م‬ َ‫ْن‬‫س‬ُ‫ح‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬َ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ Beruntunglah bagi orang melihatku dan beriman kepadaku, dan berun- tunglah bagi orang yang melihat orang yang melihatku dan orang yang melihat orang yang melihat orang yang melihatku dan beriman kepadaku. Beruntung bagi mereka dan tempat kembali yang baik (H.R Ath-Thobarony) َ‫ص‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٍ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬َ‫ت‬ َ‫ال‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬,ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ِ‫هللا‬ َ‫و‬ٍ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬,َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬,َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫و‬‫ي‬ِ‫ن‬,ْ‫ي‬َ‫خ‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ِ‫هللا‬ َ‫و‬ٍ‫ر‬,َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫آ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬,ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫و‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ب‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ Kalian senantiasa dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang yang melihatku dan menjadi sahabatku. Demi Allah kalian senantiasa dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang yang melihat orang yang melihatku dan menjadi Sahabat dari Sahabatku. Demi Allah, kalian senantiasa dalam kebaikan selama di antara kalian ada orang yang melihat orang yang melihat orang yang melihatku dan menjadi Sahabat dari Sahabat para Sahabatku (H.R Ibnu Abi Syaibah dan al- Hafidz Ibnu Hajar menyatakan sanadnya hasan dalam Fathul Bari). IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 12.  ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ج‬ ِ‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫أ‬ ٍ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ت‬َ‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬ِ‫َر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ َ‫ن‬ َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ ِ َّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬َ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ َ‫َان‬‫ك‬َ‫ل‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َ‫و‬ Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi umat manusia, kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah serta kamu pula beriman kepada Allah. [Q.S. Ali ‘Imran (3):110]  Menurut Ibn Abbas  yang dimaksudkan dengan sebaik-baik umat dalam ayat ini adalah para sahabat  yang berhijrah bersama RasuluLlah . IQRO Foundation, Sydney, Australia Keutamaan Sahabat 
  • 13. َ‫ع‬ ُ‫ء‬‫َّا‬‫د‬ِ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ٌ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ح‬ُ‫ر‬ ِ‫ار‬َّ‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ًا‬‫د‬َّ‫ج‬ُ‫س‬ ‫ا‬ً‫ع‬َّ‫ك‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ر‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫س‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ض‬ ِ‫ر‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ًل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ي‬‫و‬ُ‫ج‬ُّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ر‬َ‫ث‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ه‬‫و‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫د‬ ِ‫ل‬‫ي‬ ِ‫ج‬ْ‫ن‬ِْ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫و‬َّ‫ت‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ر‬َ‫ز‬َ‫آ‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫أ‬ْ‫ط‬َ‫ش‬ َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ ٍ‫ع‬ْ‫ر‬َ‫َز‬‫ك‬َ‫ظ‬َ‫ل‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫غ‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫ع‬‫ا‬َّ‫ر‬ُّ‫الز‬ ُ‫ب‬ ِ‫ج‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ق‬‫و‬ُ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫د‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ار‬َّ‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ظ‬‫ي‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬ َ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫َم‬‫ع‬َ‫و‬‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬ “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersa- ma dengannya (para sahabat) adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda me- reka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-si- fat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seper- ti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas po- koknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath: 29). IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 14. ِ‫ب‬ ‫ُوا‬‫د‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ِ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ات‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬)٨٨(ٍ‫ت‬‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ َّ‫َّللا‬ َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫أ‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ين‬ِ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬‫األ‬ُ‫م‬(٨٩) “(88) Akan tetapi Rasulullah dan orang-orang yang beriman bersamanya, berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka; dan mereka itulah orang-orang yang mendapat kebaikan, dan mereka itulah juga yang beruntung. (89) Allah telah menyediakan untuk mereka Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa su- ngai, mereka kekal di dalamnya; yang demikian itulah kemena- ngan yang besar.” [Q.S. 9:88-89] ...َ‫ال‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ِ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫ظ‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫ل‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬ ِ‫ح‬ْ‫ت‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ج‬َ‫َر‬‫د‬ ُ‫م‬ ً‫ًُل‬‫ك‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬ ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫َّللا‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫د‬َ‫ع‬َ‫و‬َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ٌ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫خ‬ “…Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (harta- nya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (har- tanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada ma- sing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah Me- ngetahui apa yang kamu kerjakan.” [Q.S. 57:10] IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 15.  Bersabda Nabi  tentang keutamaan Para Sahabat : ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬–‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضى‬–ِ‫ن‬َ‫ع‬ِ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬–‫ع‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬‫وسلم‬ ‫ليه‬–َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬«ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ ْ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ، ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬…»(‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫رواه‬) Dari Abdullah ibn Mas’ud , RasuluLlah  bersabda: “Se- baik-baik manusia adalah (yang hidup) di zamanku, kemudian orang-orang setelahnya, kemudian orang-orang setelahnya”.  Tiga generasi terbaik Umat Islam:  Sahabat Nabi .  Tabi’in  Tabi’ut Tabi’in ‫عن‬‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫أن‬ ،‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫الخطاب‬ ‫بن‬ ‫عمر‬-‫وسل‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬‫م‬-‫قال‬: «‫وا‬ُ‫م‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ، ‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ار‬َ‫ي‬ ِ‫خ‬». Dari Umar bin al-Khattab , Rasulullah  bersabda: “Mu- liakanlah para sahabatku, karena sesungguhnya mereka adalah (generasi) terbaik kalian.” [HR. Abdun Ibnu Humaid dan al- Hakim dengan sanad Shahih] IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 16.  Pertanyaan: Bagaimana dengan Hadits berikut…? Bersabda Nabi : ‫يوم‬ َّ‫فيهن‬ ِ‫ك‬ِ‫س‬َ‫م‬َ‫ت‬ُ‫م‬‫ل‬ِ‫ل‬ ، ِ‫بر‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫أيام‬ ‫كم‬ِ‫ئ‬‫ورا‬ ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫إن‬‫منكم‬ ‫خمسين‬ ُ‫أجر‬ ‫عليه‬ ‫أنتم‬ ‫بما‬ ٍ‫ذ‬‫ئ‬ “Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari kesabaran, orang yang tetap mengamalkan ajaran agama ketika zaman itu akan mendapatkan pahala amalan 50 orang dari kalian (para sahabat Nabi)” (HR. Abu Daud)  Jawaban: Bahwa yang dimaksud seperti pahala 50 sahabat adalah untuk amal-amal yang berat menunaikannya ketika itu saja dan tidak bersifat mutlaq karena dalam suatu ha- dits (telah) disebutkan “Sekiranya kalian berinfaq emas se- besar gunung Uhud maka tidak akan sampai (pahalanya) seseorang dari mereka dan tidak pula setengahnya.” Karena para Sahabat  mempunyai keutamaan dari selainnya secara mutlaq. WaLlahu ‘Alam bish-Shawab IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 17.  ْ‫د‬َ‫ق‬ِ‫ي‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ي‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬ِ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬َ‫ج‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ َ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫م‬ َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ث‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ك‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ف‬‫ا‬ً‫ب‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ق‬ ‫ا‬ً‫ح‬ْ‫ت‬ “Sesungguhnya Allah Telah ridha terhadap orang-orang mu’- min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu Menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)”. [Q.S. 48:18] Bersabda Nabi  tentang Baiat Ridwan di atas: ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ‫ال‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ب‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ِ‫ة‬ َ‫ر‬َ‫ج‬َّ‫ش‬‫ال‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ “Tidak akan masuk neraka dengan izin Allah seorang pun yang ikut berbai’at di bawah (pohon)”. [H.R. Muslim] IQRO Foundation, Sydney, Australia Keutamaan dan Jaminan Khusus
  • 18. َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ِ َّ‫َّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬-‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-«ٍ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ب‬ ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬ِ‫ف‬‫ى‬ ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬ُ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ث‬ُ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ٌّ‫ى‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ى‬ِ‫ف‬ُ‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ل‬َ‫ط‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ِ‫ف‬‫ى‬ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫ب‬ُّ‫الز‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬ ٍ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ٌ‫د‬ْ‫ع‬َ‫س‬‫ى‬ِ‫ف‬ٌ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬ْ‫ال‬ُ‫ْن‬‫ب‬ َ‫ة‬َ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ع‬ ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ِ‫اح‬َّ‫ر‬َ‫ج‬ْ‫ال‬‫ى‬ِ‫ف‬ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬» Bersabda RasuluLlah : “Abu Bakar di syurga, Umar di syur- ga, Utsman di syurga, Ali di syurga, Thalhah di syurga, Zubair di syurga, AbdurRahman ibn Auf di syurga, Sa’ad (ibn Abi Waqqash) di syurga, Said (ibn Zaid ibn Amru ibn Nufail) di syurga, Abu Ubaidah ibn al-Jarrah di syurga.” [H.R. Tirmidzi] ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬ ٍ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫َس‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬َ‫ل‬‫ا‬:”ِ‫ان‬َ‫م‬‫ي‬ِ ْ‫اإل‬ ُ‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬ ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬َ ْ‫األ‬ ُ‫ض‬ْ‫غ‬ُ‫ب‬ ِ‫ق‬‫ا‬َ‫ف‬ِ‫الن‬ ُ‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬ َ‫و‬ ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬َ ْ‫األ‬ ُّ‫ب‬ُ‫ح‬“. Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, dari Nabi , Beliau  bersabda: “Tanda iman itu cinta kepada kaum Anshar dan tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar.” [H.R. Bu- khari dan Muslim]. IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 19. Bersabda Nabi  tentang Ahli Badar: …َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ٍ‫ر‬ْ‫د‬َ‫ب‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ع‬َ‫ل‬َّ‫اط‬ َ َّ‫َّللا‬َ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫م‬ُ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ “… Dan Allah Telah Menyaksikan Ahli Badar, seraya Berfirman: 'Berbuatlah apa yang kalian kehendaki, sungguh surga telah pasti bagi kalian‘.” [H.R. Bukhari] Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan Para Sahabat  baik secara umum maupun secara khusus, di antaranya:  Ada yang kematiannya membuat ‘Arsy berguncang,  ada yang yang jenazahnya dimandikan oleh malaikat,  ada yang dilindungi oleh sekelompok lebah,  ada pula yang digelari AsaduLlaah (Singa Allah),  ada pula yang digelari SaifuLlaah (Pedang Allah),  ada pula yang digelari ‘AtiquLlaah (Orang yang dibebas- kan Allah  dari api neraka),  ada pula yang digelari ‘syahid yang berjalan di muka bumi’.  ada yang suara sandalnya sudah terdengar di Surga, dll. RadhiyaLlahu ‘Anhum. IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 20.  ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:ِ‫هللا‬ ُ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ل‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ،‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َّ‫ب‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬َ‫ْن‬‫ي‬ Bersabda Nabi : “Barangsiapa yang mencela para Sahabat- ku, maka baginya laknat Allah, Malaikat, dan manusia selu- ruhnya .”[H.R Ath-Thabarany] ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ٍ‫اس‬َ‫ي‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫م‬َ‫د‬‫آ‬,، ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ع‬ُ‫ش‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ، ِ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ ْ‫األ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬:َ‫و‬ْ‫ك‬َ‫ذ‬ ُ‫ت‬ْ‫ع‬ِ‫م‬َ‫س‬، ُ‫ِث‬‫د‬َ‫ح‬ُ‫ي‬ َ‫ان‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬ ِ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫د‬ُ‫خ‬ْ‫ال‬ ٍ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬,َ‫ق‬َ‫ل‬‫ا‬:َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬:«َ‫ال‬ ِ‫م‬ َ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ ‫ُّوا‬‫ب‬ُ‫س‬َ‫ت‬ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َّ‫د‬ُ‫م‬ َ‫غ‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬ً‫ب‬َ‫ه‬َ‫ذ‬ ٍ‫د‬ُ‫ح‬ُ‫أ‬ َ‫ل‬ْ‫ث‬َ‫ال‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ف‬‫ي‬ ِ‫َص‬‫ن‬» Dari Sa'id Al Khudriy , beliau berkata : RasuluLlah  telah bersabda : “Jangan kalian mencaci maki sahabat-saha- batku, apabila sekiranya engkau infak-kan emas segunung Uhud, maka tidak akan menyamai satu mud dari mereka, dan bahkan tidak separuhnya.” [HR. Bukhari-Muslim] IQRO Foundation, Sydney, Australia Penafian Kebencian
  • 21.  Al-Imam an-Nawawi mengatakan: “Ketahuilah bahwasanya mencela sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah perkara haram termasuk keharaman yang sangat keji. Baik sahabat itu termasuk yang ikut dalam perseteruan fitnah dan yang tidak. Karena mereka semua adalah para mujtahid da-lam peperangan itu. Mereka juga ahli tafsir sebagaimana yang kami jelaskan dalam permulaan Fadhail ash-Shahabah dari kitab syarah ini (Syarah Shahih Muslim).”  Berkata Ibnu ‘Abbas : َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬ ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َ‫اب‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ب‬ُ‫س‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ِ‫ار‬َ‫ف‬ْ‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫س‬‫اال‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َّ‫ل‬َ‫ج‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َ‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ Janganlah kalian mencela para sahabat Muhammad karena Allah ‘azza wa jalla telah memerintahkan (hamba-Nya) untuk memo- honkan ampunan bagi mereka padahal Ia mengetahui bahwa me- reka akan saling berperang. IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 22. َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫وا‬ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬َ‫ون‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬‫ا‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫خ‬ِ ِ‫ْل‬َ‫و‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ا‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ب‬َ‫س‬ ِ‫ان‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ْل‬ْ‫ا‬ِ‫ب‬َ‫ال‬َ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ت‬‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ً‫ًل‬ِ‫غ‬ِ‫ل‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ر‬ٌ‫وف‬ُ‫ء‬ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, se- sungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". [Q.S. Al-Hasyr: 10]  Ayat ini menggambarkan keadaan orang-orang setelah Para Sahabat , yaitu Tabi’in (walau saat ayat ini turun mereka belum ada) yang salah satu sifatnya mendoakan pendahulu mereka dalam keimanan.  Selayaknya seorang mukmin dapat beramal sebagaimana Para Sahabat . Namun minimal, adalah bebasnya hati dari ganjalan dan kebencian kepada mereka  serta men- cintai mereka  setulus hati. IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 23.  Mencintai, memuliakan dan meyakini tingginya kedu- dukan mereka setelah para Nabi u.  Mengucap bagi mereka: radhiyaLlahu 'anhum.  Menyebutkan keutamaan mereka.  Menjaga lisan dan sikap dari menjelekkan mereka.  Menahan diri dari perselisihan di antara mereka.  Meyakini bahwa mereka tidak ma’shum.  Perselisihan di antara mereka itu terjadi karena ijtihad- nya, yang benar mendapatkan dua pahala dan yang salah mendapat satu pahala.  Meyakini bahwa para sahabat memiliki keutamaan dan kebaikan yang besar yang menghapus keburukan jika memang terjadi. IQRO Foundation, Sydney, Australia Sikap Kita Terhadap Para Sahabat 
  • 24.  Abdullah bin Mas’ud  menyatakan: “Sesungguhnya Allah melihat pada hati para hamba. Kemudian Dia mendapati hati Muhammad shollallahu alaihi wasallam adalah hati terbaik di antara hambaNya. Maka Allah pilih untuk DiriNya, Allah utus beliau dengan risalahNya. Kemudian Allah melihat pada hati para hamba (yang lain) setelah hati (Nabi) Muhammad. Allah mendapati hati-hati para Sahabatnya adalah sebaik-baik hati para hambaNya. Maka Allah jadikan mereka sebagai menteri (penolong) Nabinya, yang berperang di atas agamaNya. Maka apa yang dilihat oleh kaum muslimin (para Sahabat Nabi) sebagai kebaikan, maka itu adalah kebaikan di sisi Allah, dan apa yang mereka lihat sebagai keburukan, maka itu buruk di sisi Allah.” [H.R Ahmad, Al-Bazzar]. IQRO Foundation, Sydney, Australia Kesaksian-Kesaksian
  • 25. Ibnu Abid Dunya mentakhrij dari Abu Arakah, dia berka- ta, “Aku pernah shalat subuh bersama ‘Ali (bin Abi Thalib) radhiyaLlahu ‘anhu. Setelah salam ke arah kanan, dia diam sejenak dan di wajahnya tampak rona kesedihan. Setelah matahari naik di atas dinding masjid setinggi tombak, dia mendirikan (shalat, red.) dua raka’at. Seusai shalat dia membalikkan tangannya seraya berkata, “Demi Allah, telah kulihat para sahabat RasuluLlah saw. Namun pada hari ini tidak kulihat sedikit pun yang menyerupai mereka. Mereka menjadi pucat, kusut dan ada debu di antara mata mereka, seperti sepasu- kan perang. Pada malam hari mereka banyak sujud (mendirikan shalat), berdiri dan membaca Kitab Allah, merasa senang saat sujud menghunjamkan kening dan berdiri. Pada malam harinya mereka banyak berdzikir kepada Allah. Mereka bergerak-gerak seperti pohon yang miring dihembus angin. Mata mereka mena- ngis hingga pakaian mereka basah. Demi Allah, seakan-akan o- rang-orang itu saat ini telah lalai.” Kemudian ‘Ali bangkit. Sete- lah itu tidak pernah terlihat ia tersenyum hingga ia dibunuh oleh Ibnu Muljam, musuh Allah yang fasik.” Begitulah disebutkan dalam Al Bidayah, 8/6. IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 26. Berikut kesaksian seorang Tabi’in besar (Murid Sahabat ). Seseorang bertanya kepada Hasan Al-Bashri v: “Jelaskan padaku, bagaiman sifat sahabat-sahabat RasuluLlah saw. itu!” Beliau lalu menangis lalu berkata: “Pada wajah mereka nampak tanda-tanda ketakwaan, hidayat dan kejujuran. Sederhana dalam berpakaian, merendah dalam berjalan, mengikuti perkataan dengan amalan, menjaga kesucian dan kemurnian dalam makanan, minuman dan rizki, tunduk dan taat kepada Tuhan, condong kepada kebenaran baik terhadap yang disukai maupun yang dibenci, dan ditegakkan atas diri me- reka sendiri. Mereka kekurangan dalam hidupnya sampai kurus tubuh-tubuh mereka; tak peduli ejekan orang, selama itu direla- kan Khaliknya. Mereka tidak berlebihan dalam amarah dan tak suka berbuat tidak jujur atau melanggar hukum Allah dalam Al Quran. Menyibukkan lidah dengan dzikir, mengorbankan darah di saat tiba panggilan jihad, dan mengeluarkan harta bila dimin- ta. Tak punya rasa takut terhadap sesama makhluk, berbudi lu- hur, dan sedikit kebutuhannya. Mereka selalu merasa cukup de- ngan sedikit dari dunianya untuk akhiratnya.” IQRO Foundation, Sydney, Australia
  • 27. IQRO Foundation, Sydney, Australia Bumi Pun Segan Jabir bin AbduLlah  berkata: “Saat aku hadir pada Perang Uhud, pada malam harinya ayahku memanggilku dan berkata: “Aku melihat diriku adalah orang pertama yagn akan terbunuh dari para sahabat Nabi saw. dan se- sungguhnya aku tidak meninggalkan orang yang paling aku dambakan setelah kamu selain RasuluLlah saw. Aku mempunyai hutang, hendaklah kamu membayar hutang tersebut dan berwasiatlah kepada saudara-saudaramu un- tuk selalu berbuat baik. Setelah pagi menjelang, dia menjadi orang pertama yang terbunuh dalam perang itu. Kemudian aku mengu- burkannya bersama seorang yang lain dalam satu kubur. Setelah itu aku merasa tidak tenang dengan membiarkan ayah saya terkubur bersama orang lain, maka aku pun mengeluarkannya setelah berlalu enam bulan. Aku meli- hat jasadnya masih dalam keadaan seperti aku memasuk- kannya pada kali yang pertama kecuali dari telinganya. Kemudian aku menguburkannya pada kuburan yang terpisah.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)
  • 28. IQRO Foundation, Sydney, Australia Bumi Pun Segan (2) Imam Malik meriwayatkan bahwa kubur Amru bin Jamuh  dan AbduLlah bin Amru al-Anshari  terkikis oleh air bah karena kubur mereka berada pada tempat biasanya dilalui oleh air bah. Sementara, kubur kedua orang itu berada alam satu lubang. Keduanya adalah para syahid Perang Uhud. Kemudian orang- orang menggali kubur mereka untuk memindahkannya pada tempat yang aman. Mereka menemukan jasad kedua-nya belum berubah seakan-akan baru terkubur kemarin sore. Salah seorang dari mereka dalam keadaan terluka dan meletakkan tangannya di atas lukanya sehingga orang-orang meluruskan tangan tersebut, namun kembali seperti semula. Sedangkan, jarak waktu antara Perang Uhud dan dengan masa penggalian itu adalah 46 tahun! (Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Kitab Al-Muwaththa’)
  • 29. ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫بارك‬ ‫و‬ ،‫إبراهيم‬ ‫آل‬ ‫على‬ ‫صليت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫آل‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫على‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬ ‫إبراهيم‬ ‫آل‬ ‫على‬ ‫باركت‬ ‫كما‬ ‫محمد‬ ‫آل‬‫في‬‫العــــــالمين‬‫مجيد‬ ‫حميد‬ ‫انك‬ Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina innaKa Hamiidum-Majiid Semoga Allah  Berkenan Menganugerahi kita Ampunan dan Ridha Nya Untuk Download Powerpoint, Kunjungi: