SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
KARAKTERISTIK PROSES PELAPISAN EMAS PADA
                           PLASTIK RESIN ABS

                                                Abrianto Akuan
                                Staf Pengajar Jurusan Teknik Metalurgi UNJANI

                                              RINGKASAN
        Penelitian ini bertujuan untuk membuat lapisan logam pada material dasar plastik yang bersifat non
konduktor dengan menggunakan metode lapis listrik (electroplating). Dengan proses pelapisan ini
diharapkan akan meningkatkan sifat fisik dan bertambah nilai estetika dari material plastik.
        Lapis listrik adalah suatu proses pengendapan logam (misalnya: Ni, Cu, Zn, Au, dan sebagainya)
pada permukaan material lain yang akan dilindungi dengan menggunakan proses elektrolisa. Kesulitan
yang terjadi pada pelapisan ini adalah karena plastik bersifat non konduktor sehingga tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Supaya permukaan plastik dapat mengendapkan logam yang akan dilapiskan,
maka harus diupayakan supaya permukaan plastik dapat menghantarkan arus listrik.
        Pengendapan lapisan emas secara elektroplating tergantung pada larutan, rapat arus, dan
tempertur yang digunakan. Penelitian ini menggunakan larutan tetap dengan memvariasikan rapat arus,
temperatur dan waktu pelapisan. Hasil pelapisan yang baik 2 A/dm2 dengan temperatur kamar dalam
waktu 60 menit. Hasil pelapisan emas pada plastik mempunyai kilapan yang baik, sehingga sangat baik
untuk produk-produk aksesoris, mainan anak dan perabot rumah tangga.

Kata kunci: lapis listrik, rapat arus, temperatur, waktu pelapisan, material dasar plastik..

1. Pendahuluan                                    2. Tujuan
     Penggunaan plastik saat ini ada                     Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rapat
kecenderungan          meningkat        dalam       arus, temperatur, dan waktu pelapisan sehingga
kehidupan sehari-hari, baik untuk                   didapatkan lapisan emas yang baik .
keperluan      industri     maupun      untuk     3. Batasan Penelitian
keperluan rumah tangga. Sehubungan                    Penelitian ini difokuskan pada proses elektroplating
dengan sifat serta kaitannya dengan               emas pada plastik resin ABS serta pengaruhnya terhadap
konservasi logam, maka plastik dapat              kualitas lapisan yang dihasilkan. Adapun parameternya
menggunakan berbagai peralatan yang               adalah:
tadinya menggunakan bahan dasar logam.                 Waktu proses, t30 : 30 detik
Hal ini disebabkan karena plastik                                        t60 : 60 detik
mempunyai             sifat-sifat        yang          Temperatur, T1 : Temperatur kamar
menguntungkan antara lain, murah,                                       T2 : 40oC
ringan, mudah pengerjaannya dan tahan                                   T4 : 60oC
korosi.                                                Rapat arus, A1,5 : 1,5 A/dm2
     Dalam usaha untuk memperoleh sifat                                 A2 : 2 A/dm2
mekanik       tertentu     misalnya,      sifat   4. Skema Penelitian
menghantar listrik, tahan terhadp abrasi,
                                                           Plastik ABS             Persiapan Awal
tahan cuaca dan memberikan kesan logam
                                                                                   Komposisi kimia
(metallic appearance), maka plastik perlu                                          Kekerasan
dilapisi dengan logam.            Penggunaan                                       Metalografi
                                                           Persiapan
plastik yang dilapisi dengan logam banyak                 Permukaan
terlihat    pada     industri     elektronika,
kendaraan bermotor, alat-alat rumah
tangga, alat tulis, mainan anak-anak dan                    Proses
sebagainya.                                              Elektroplating
     Proses          pelapisan          listrik
(electroplating) adalah suatu proses
pengendapan logam pada permukaan                          Pengujian:
                                                                                    Pembahasan &
                                                     Visual, Metalografi &
logam atau non logam secara elektrolisa.                                             Kesimpulan
                                                          Uji Korosi
Endapan yang terjadi bersifat adhesif
terhadap material dasarnya.                                  Gambar 3.1. Diagram alir penelitian.




                                                                                                        1
4.1 Material                                4.2 Prosedur Pelapisan
     ABS      resin    merupakan    hasil        Setiap akhir dari tahapan proses dilakukan pembilasan
polimerisasi        antara      monomer     dengan menggunakan air.
Acrylonitrile, Butadine dan Styrene.        4.2.1 Pencucian Lemak
Komposisi minimum masing-masing                  Bertujuan untuk membersihkan lemak atau minyak
monomer adalah: 15% Acrylonitrile, 6%       yang melakat pada permukaan benda kerja. Pencucian
Butadine, 15% Styrene dan kandungan         dilakukan dengan merendam benda kerja kedalam larutan
komponen monomer atau polimer lain          yang mempunyai kondisi sebagai berikut :
maksimum 100% kemudian ada tambahan         Larutan          : - Na2CO3 = 25 g/l
aditif.                                                        - Na3PO4 = 25 g/l
     Pembuatan ABS resin biasanya           Temperatur            : 40 – 50OC
dengan mencampurkan Acrylonitrile-          Waktu                  : 10 -15 menit
Styrene yang mempunyai sifat sangat         Kondisi                : Agitasi
tahan pada zat kimia, dengan Butadine-
Styrene yang mempunyai harga impak          4.2.2 Pengerjaan etsa
yang tinggi. Hasil perpaduan sifat ini            Bertujuan untuk membuat permukaan plastik
menyebabkan         ABS       mempunyai     menjadi porous, yang akan berguna pada penentuan daya
keunggulan dibandingkan dengan jenis        lekat (adhesi) lapisan logam pada plastik.
plastik lain, sehingga ABS banyak                 Pada dasarnya proses ini adalah mensubstitusikan
dipergunakan untuk berbagai keperluan.      bahan kimia pada substrat plastik. Untuk plastik ABS
                                            bagian yang disubstutusi adalah partikel-partikel
                                            butadiene. Partikel-partikel butadiene ini akan larut
                                            teroksidasi oleh larutan etsa , sehingga akan meninggalkan
                                            tempat yang berupa rongga-rongga sub-mikroskopis yang
                                            memungkinkan terjadinya ikatan antara plastik dengan
                                            logam yang melapisinya. Larutan pada pengerjaan poses
                                            ini adalah:
                                            - CrO3                    : 350 gr/l
                                            - H2SO4                   : 350 gr/l
                                            - Temperatur              : 55-66OC
                                            - Waktu                   : 10 menit

`                                           4.2.3 Penetralan
                                                  Bertujuan untuk menetralisir permukaan yang telah
                                            mengalami proses etsa, yaitu dengan melakukan
                                            perendaman anatara larutan yang mempunyai kondisi
                                            berikut:
                                            HCl            :50 ml/l
                                            Temperatur : TKamar
                                            Waktu         : 1-2 menit

                                            4.2.4 Pengkatalisan
                                                  Merupakan penggabungan proses sensitisasi dengan
                                            proses aktivasi, pada pengerjaan proses ini yaitu dengan
                                            melakukan perendaman dalam larutan yang mempunyai
                                            kondisi sebagai berikut:
                                            Katalis A : 140 ml/l
                                                       - SnCl2 + HCl
                                            Katalis B : 140 ml/l
                                                       - PdCl2 + HCl
                                            Temperatur : TKamar
                                            Waktu          : 1-2 menit

                                            - Temperatur    : 55-60OC
                                            - Waktu         : 10-15 menit
                                            - Rapat Arus    : 3 A/dm2
                                            - Anoda         : Nikel
                                            - Kondisi       : Agitasi


                                                                                                    2
4.2.5 Accelerating                           Larutan:
      Bertujuan untuk menghilangkan ion-     - NSO4              : 250 gr/l
ion Sn4+ yang mengelilingi Palladium.        - NaCl              : 50 gr/l
Proses pengerjaan ini adalah dengan cara     - H3BO3             : 40,0 gr/l
merendamkan       pada    larutan  yang      - Brightener UMT   : 5 ml/l
mempunyai kondisi:                           - Brightener Magnum: 2 ml/l
H2SO4        :100 ml/l
Temperatur : 35OC                            4.2.9 Pelapisan Emas
Waktu        : 2-3 menit                           Pelapisan emas dilakukan setelah benda kerja
                                             dilapisi tembaga dan nikel. Pelapisan dilakukan dengan
4.2.6 Elektroless                            benda keraja pada katoda (kutub negatif) dan anoda pada
       Pengerjaan ini bertujuan untuk        kutub positif.
membuet lapisan nikel strike pada            Kondisi larutan dan pross pelapisan yang terjadi sebagai
permukaan plastik, sehingga mempunyai        berikut:
sifat logam. Proses pengerjaan ini tanpa     Larutan:
menggunkan arus listrik yaitu dengan         - KAu(CN)2      : 3 gr/l
melakukan perendaman pada larutan            - KCN           : 7,5 gr/l
dengan kondisi sebagai berikut:              - K2PO4         : 15 gr/l
NiSO4         : 15 gr/l                      - Temperatur : TKamar – 60OC
NaH3PO4      : 13 gr/l                       - Waktu         : 30-90 detik
CH3COONa : 14 gr/l                           - Anoda         : Baja Tahan Karat
Temperatur : 80-90OC                         - Kondisi       : Tanpa Agitasi
Waktu         : 3-6 menit
                                             5. Data dan Pembahasan
4.2.7 Pelapisan Tembaga                      5.1 Pengujian Visual
      Pelapisan     tembaga      digunakan        Hasil pelapisan listrik (electroplating) dengan
sebagai lapisan awal yang berfungsi          memvariasikan rapat arus,temperatur dan waktu dapat
sebgai penguat ikatan dan juga membuat       dilihat pada tabel 5.1.
lapisan emas berwarna kuning. Proses ini      Tabel 5.1 Hasil Pelapisan Listrik dengan variasi rapat
akan berhasil bila tahap-tahap sebelumnya                   Arus, Waktu dan Temperatur.
hasilnya bagus. Pelapisan ini dilakukan                                           Rapat
                                                 Kode     Temperatur   Waktu
                                                                                  Arus     Keterangan
dengan meletakkan benda kerja pada             Spesimen      (OC)      (detik)
                                                                                 (A/dm2)
katoda (kutub negatif) dan anoda dalam           1a                                            K
hal ini tembaga pada kutub positif. Proses       2a                                            K
                                                                                   1,5
                                                 3a                                            B
pelapisan dan kondisi larutan sebagai            4a                                            B
                                                            Kamar        30
berikut:                                         1b                                            K
Larutan:                                         2b                                            B
                                                                                   2
                                                 3b                                            B
- Cu(CN)2        : 26,5 gr/l                     4b                                            B
- NaCN           : 34,5 gr/l                     1c                                            K
- Na2CO3         : 30,0 gr/l                     2c                                            B
                                                                                   1,5
                                                 3c                                            B
- NaK(C4H4O6 : 45,0 gr/l                         4c                                            B
                                                            Kamar        60
- Brightener GI-3: 5 ml/l                        1d                                            B
                                                 2d                                            B
- Brightener GI-4: 8 ml/l                        3d
                                                                                   2
                                                                                               B
- Temperatur : 50-60OC                           4d                                            B
- Waktu          : 10-15 menit                   1e                                            B
                                                 2e                                            B
- Rapat Arus : 3,5 A/dm2                         3e
                                                                                   1,5
                                                                                               K
- Anoda          : Tembaga                       4e
                                                              40         30
                                                                                               B
- Kondisi        : Tanpa Agitasi                 1f                                            B
                                                 2f                                            B
                                                                                   2
                                                 3f                                            B
4.2.8 Pelapisan Nikel                            4f                                            K
      Seperti halnya pelapisan tembaga           1g                                            B
                                                 2g                                            K
lapisnikel juga dipergunakan untuk                                                 1,5
                                                 3g                                            K
lapisan awal sebelum dilakukan lapis             4g                                            B
                                                              40         60
emas. Pelapisan dilakukan dengan benda           1h                                            B
                                                 2h                                            B
kerja pada katoda (kutub negatif) dan                                              2
                                                 3h                                            B
anoda pada kutub positif. Kondisi larutan        4h                                            B
dan proses pelapisan sebagai berikut:



                                                                                                        3
1i                                  B    5.2   Pengujian Metalografi
   2i                                  B
   3i
                            1,5
                                       B          Dari hasil pengujian menggunakan           metode
   4i
           60      30
                                       B    metalografi ditunjukkan pada Gambar 5.2.
   1j                                  B
   2j                                  K
                            2
   3j                                  B
   4j                                  B
   1k                                  B
   2k                                  K
                            1,5
   3k                                  B
   4k                                  K
           60      60
   1l                                  K
   2l                                  B
                            2
   3l                                  B
   4l                                  K                                        Kondisi-1
Keterangan:
B= Hasil pelapisan sesuai standar (baik)
K=Hasil pelapisan tidak sesuai standar
(kurang baik)



                                                                               Kondisi-2




 Gambar 4.1 Contoh hasil lapisan yang
               baik
                                                                               Kondisi-3
Dari hasil pengamatan visual didapatkan
kondisi pelapisan yang baik pada:                 Gambar 5.2 Ketebalan lapisan pada ke-3 kondisi
   I. Rapat arus        : 2 A/dm2
        Temperatur      : kamar             4.1.4. Pengujian Semprot Kabut Garam
        Waktu           : 60 detik                 Hasil pengujian semprot kabut garam untuk
   II. Rapat arus       : 2 A/dm2           mendapatkan laju korosi dan daya lekat lapisan emas
        Temperatur      : 40oC              dekoratif dapat dilihat pada tabel 5.2.
        Waktu           : 60 detik          Tabel 5.2. Hasil pengujian semprot kabut garam
   III. Rapat arus      : 15 A/dm2                        Berat (gram)                     Laju
                                                                                     Luas
        Temperatur      : 60oC               Spesimen                                   2  Korosi
        Waktu           : 30 detik                        Awal      Akhir Selisih (cm )
                                                                                           (mdd)
                                             Ia           5,6834 5,6799 0,0035 30,3 0,60
                                             Ib           4,9625 4,9593 0,0032 30,2 0,56
Dari hasil pengujian korosi semprot kabut    Ic           4,8937 4,8904 0,0033 30,4 0,58
garam dapat dilihat bahwa laju korosi        IIa          4,7855 4,7815 0,0040 30,2 0,70
kondisi I yaitu pada rapat arus 2 A/dm2,     IIb          4,7428 4,7390 0,0038 30,0 0,67
temperatur kamar mempunyai ketahanan         IIc          5,3646 5,3604 0,0042 30,5 0,73
korosi paling baik.                          IIIa         4,9482 4,9434 0,0048 30,2 0,85
                                             IIIb         5,2839 5,2787 0,0052 30,0 0,92
                                             IIIc         4,8647 4,8601 0,0046 30,3 0,80
                                            Keterangan: I = Spesimen kondisi I
                                                         II= Spesimen kondisi II
                                                        III= Spesimen kondisi III


    I               II             III


   Gambar 5.1. Hasil uji korosi ke-3
              Kondisi



                                                                                                   4
4.2.     Pembahasan                                    Rapat Arus
         Ditinjau dari proses pelapisan,           Pada rapat arus rendah pertukaran ion-ion yang terjadi
proses pelapisan pada bahan dasar plastik      sangat lambat sehingga memerlukan waktu yang lama
tidak jauh berbeda dengan bahan dasar          untuk membentuk inti Kristal. Inti-inti yang terbentuk
logam. Perbedaannya hanya terdapat pada        mempunyai kesempatan untuk tumbuh sehingga butiran
pengerjaan pendahuluan yaitu pada proses       logam yang terjadi besar.
etsa,    accelerating      pada    pelapisan       Peningkatan rapat arus sampai rapat arus kritis, akan
elektroless.                                   meningkatkan laju ion-ion dan menghasilkan butiran
         Proses etsa merupakan proses          logam yang halus. Bila peningkatan rapat arus melewati
yang sangat menentukan daya lekat pada         rapat arus kritis akan terjadi kekososngan ion-ion pada
lapisan. Pada proses ini akan terjadi          daerah katoda.
pembentukan permukaan plastik menjadi
poros akibat reaksi kimia pada ikatan                  Temperatur
rangkap,       sehingga       memungkinkan         Kenaikan temperatur menyebabkan kenaikkan
terjadinya ikatan antara logam dengan          konduktivitas larutan yang berarti tahanan larutan
plastik.                                       mengecil. Bila larutan menurun akan menyebabkan arus
         Bila proses etsa yang dilakukan       naik sehingga laju reaksi pengendapan naik pula.
tidak mendapatkan hasil yang baik, maka            Kenaikan temperatur akan meningkatkan laju difusi
lapisan elektroless nikel yang terbentuk       ion-ion sehingga butiran logam yang terjadi halus.
tidak rata dan mudah terkelupas. Hal ini       Peningkatan rapat arus yang lebih tinggi lagi akan
dikarenakan proses etsa belum berjalan         menyebabkan kekososngan ion-ion disekitar katoda.
dengan sempurna, sehingga partikel-            Hal-hal tersebut diatas juga akan berpengaruh pada laju
partikel butadiene belum teroksidasi           korosi karena butiran logam yang halus lebih mudah
secara merata dan poros yang terjadipada       terkorosi. Terlihat pada tabel hasil pengujian korosi,
permukaan       plastik     belum    merata.   kondisi I mempunyai laju korosi paling rendah.
Akibatnya ikatan yang terjadi antara
plastik dengan logam dari larutan              6.    Kesimpulan
elektroless tidak terjadi dengan baik.               Dari pengamatan terhadap hasil pengujian dapat
         Kondisi operasi proses elektroless    disimpulkan:
plating juga sangat berpengaruh pada               1. Pada prinsipnya proses pelapisan secara lapis
mutu hasil lapisan. Bila proses elektroless           listrik (electroplating) terhadap bahan dasar
dibawah kondisi optimum maka lapisan                  plastik hampir sama dengan bahan dasar logam,
elektroless yang dihasilkan tidak rata,               hanya terdapat perbedaan pada proses pengerjaan
karena reaksi reduksi ion-ion nikel oleh              pendahuluan.
ion-ion hipofosfit tidak sempurna. Dan             2. Pengerjaan pendahuluan, proses etsa, elektroless
bila dilakukan diatas optimum, lapisan                dan accelaerating sangat menentukan daya lekat
yang dihasilkan kasar dan suram karena                dan mutu lapisan logam yang dihasilkan.
reaksi reduksi yang terjadi terlalu cepat.         3. Temperatur, rapat arus dan waktu pelapisan
       Pada proses pelapisan tembaga dan              sangat mempengaruhi mutu hasil pelapisan listrik
nikel secara lapis listrik (electroplating),          (electroplating).
dilakukan sama seperti proses pelapisan            4. Hasil pelapisan terbaik pada: Temperatur kamar
pada bahan dasar logam. Fluhmann                       Rapat arus: 2 A/dm2
mengatakan bahwa penggunaan tembaga                    Waktu: 60 detik
sebagai pelapis dasar akan menaikkan
kekerasan dan ketangguhan lapisan yang
terjadi.
       Dari hasil uji ketebalan dengan cara
metalogarfi diperoleh ketebalan kondisi II
paling baik. Hal ini dipengaruhi oleh:




                                                                                                       5
DAFTAR PUSTAKA

1. F.A.Lowenhein,         “Electroplating”,
    Mc-Graw Hill Book Company, 1978.
2. F.A.lowehein,                  “Modern
    Electroplating”, John Wiley and Son,
    inc. New York, 1974.
3. Kawasaki         Matoo,       “Practical
    Electroplating”.
4. The Canning handbook, “Surface
    treatment Technology”.
5. Ashar A. Saleh, ”Teknik Pelapisan
    Dengan Cara Lapis Listrik” BBLM,
    Bandung 1990.
6. G. Muller and D. W. baudrand,
    “Plating on plastic “ Robert Draper
    ltd, redington 1971.
7. Seymour F. Smitth, “The Mechanics
    of Electroless Nikel Deposition“
    Metal Finishing Published, 1979.
8. F.H.reid and W. goldie, “Gold Plating
    Technology“            Electrochemical
    Publication Ltd, Ayr, Scotland, 1974.
9. Takeshi Kamiya, “Tutorial Polymer
    Processing II, Plastik Molding
    Material “, Techno Japan vol 18 – no
    11 nov, 1885.
10. A.H.      Sanders     “Electroplating“,
    International Texbook company.




                                              6

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Rpp manajemen konstruksi 2010
Rpp manajemen konstruksi 2010Rpp manajemen konstruksi 2010
Rpp manajemen konstruksi 2010umank99
 
Penelitian Proses Produksi pada pembuatan industri priuk dari limbah besi (Te...
Penelitian Proses Produksi pada pembuatan industri priuk dari limbah besi (Te...Penelitian Proses Produksi pada pembuatan industri priuk dari limbah besi (Te...
Penelitian Proses Produksi pada pembuatan industri priuk dari limbah besi (Te...randy suwandy
 
makalah-aluminium
makalah-aluminiummakalah-aluminium
makalah-aluminiumIntan Sari
 
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Abrianto Akuan
 
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Abrianto Akuan
 
Fmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaFmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaAbrianto Akuan
 
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Abrianto Akuan
 
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Abrianto Akuan
 
Peralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingPeralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingAbrianto Akuan
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Abrianto Akuan
 
Standar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanStandar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanAbrianto Akuan
 
Cara membuat plastik
Cara membuat plastikCara membuat plastik
Cara membuat plastikdhanne
 
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Abrianto Akuan
 

Destaque (20)

Rpp manajemen konstruksi 2010
Rpp manajemen konstruksi 2010Rpp manajemen konstruksi 2010
Rpp manajemen konstruksi 2010
 
Penelitian Proses Produksi pada pembuatan industri priuk dari limbah besi (Te...
Penelitian Proses Produksi pada pembuatan industri priuk dari limbah besi (Te...Penelitian Proses Produksi pada pembuatan industri priuk dari limbah besi (Te...
Penelitian Proses Produksi pada pembuatan industri priuk dari limbah besi (Te...
 
makalah-aluminium
makalah-aluminiummakalah-aluminium
makalah-aluminium
 
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
 
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
 
Fmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaFmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aa
 
4 Pelapisan Ni
4  Pelapisan  Ni4  Pelapisan  Ni
4 Pelapisan Ni
 
Index minerals (AA)
Index minerals (AA)Index minerals (AA)
Index minerals (AA)
 
6 Pelapisan Seng
6  Pelapisan  Seng6  Pelapisan  Seng
6 Pelapisan Seng
 
Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)
 
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)
 
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
 
Peralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingPeralatan Elektroplating
Peralatan Elektroplating
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)
 
Standar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanStandar Analisis Kegagalan
Standar Analisis Kegagalan
 
Cara membuat plastik
Cara membuat plastikCara membuat plastik
Cara membuat plastik
 
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
 
Dasar2 Elektroplating
Dasar2 ElektroplatingDasar2 Elektroplating
Dasar2 Elektroplating
 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-X
 

Semelhante a PELAPISAN EMAS PLASTIK ABS

02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasiAlfina Haqoh
 
15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laelaAryanti99
 
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendiJurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendiFarid Plasgordont
 
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiStudi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiFreddyTaebenu
 
Tugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik MesinTugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik MesinAlekson Sihombing
 
Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaAbrianto Akuan
 
Elektroplating indra baru
Elektroplating indra baruElektroplating indra baru
Elektroplating indra baruElsya Sari
 
Lap akhir prak karmat2 fadli
Lap akhir prak karmat2 fadliLap akhir prak karmat2 fadli
Lap akhir prak karmat2 fadliMohammad Fadli
 
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufacture
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufactureEndra dwi p i8110019 semiconductor manufacture
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufactureEndraBackbrown
 
Nanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptxNanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptxWatiUsman1
 
Pvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankPvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankHudi Leksono
 
Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh
Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir AbduhSambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh
Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir AbduhTrisakti University
 

Semelhante a PELAPISAN EMAS PLASTIK ABS (20)

Elektroplating
ElektroplatingElektroplating
Elektroplating
 
Heat shrinkable (LDPE)- Dr.Ir.Gatot Trimulyadi
Heat shrinkable (LDPE)- Dr.Ir.Gatot TrimulyadiHeat shrinkable (LDPE)- Dr.Ir.Gatot Trimulyadi
Heat shrinkable (LDPE)- Dr.Ir.Gatot Trimulyadi
 
02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi
 
15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela
 
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendiJurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
 
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh KonsentrasiStudi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi
 
Tugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik MesinTugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik Mesin
 
Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman baja
 
Copper plating
Copper platingCopper plating
Copper plating
 
Elektroplating indra baru
Elektroplating indra baruElektroplating indra baru
Elektroplating indra baru
 
Proses Blackening
Proses BlackeningProses Blackening
Proses Blackening
 
Lap akhir prak karmat2 fadli
Lap akhir prak karmat2 fadliLap akhir prak karmat2 fadli
Lap akhir prak karmat2 fadli
 
Presentasi LKTI HIMAMET 2010
Presentasi LKTI HIMAMET 2010Presentasi LKTI HIMAMET 2010
Presentasi LKTI HIMAMET 2010
 
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufacture
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufactureEndra dwi p i8110019 semiconductor manufacture
Endra dwi p i8110019 semiconductor manufacture
 
818 1433-1-sm
818 1433-1-sm818 1433-1-sm
818 1433-1-sm
 
Nanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptxNanomaterial.pptx
Nanomaterial.pptx
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Pvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankPvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tank
 
Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh
Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir AbduhSambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh
Sambungan kabel tipe ciut panas-Syamsir Abduh
 
Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)
 

Mais de Abrianto Akuan

WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)Abrianto Akuan
 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Abrianto Akuan
 
Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Abrianto Akuan
 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Abrianto Akuan
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Abrianto Akuan
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Abrianto Akuan
 
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)Abrianto Akuan
 
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan muatan pada proses peleburan atau pengecoran logam (AA)
Perhitungan muatan pada proses peleburan atau pengecoran logam (AA)Perhitungan muatan pada proses peleburan atau pengecoran logam (AA)
Perhitungan muatan pada proses peleburan atau pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
 

Mais de Abrianto Akuan (18)

WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)
 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)
 
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
 
Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)
 
Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)
 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
 
Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)
 
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
 
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)
 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Minerals (AA)
Minerals (AA)Minerals (AA)
Minerals (AA)
 
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
 
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
 
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
 
Perhitungan muatan pada proses peleburan atau pengecoran logam (AA)
Perhitungan muatan pada proses peleburan atau pengecoran logam (AA)Perhitungan muatan pada proses peleburan atau pengecoran logam (AA)
Perhitungan muatan pada proses peleburan atau pengecoran logam (AA)
 

Último

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Último (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

PELAPISAN EMAS PLASTIK ABS

  • 1. KARAKTERISTIK PROSES PELAPISAN EMAS PADA PLASTIK RESIN ABS Abrianto Akuan Staf Pengajar Jurusan Teknik Metalurgi UNJANI RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuat lapisan logam pada material dasar plastik yang bersifat non konduktor dengan menggunakan metode lapis listrik (electroplating). Dengan proses pelapisan ini diharapkan akan meningkatkan sifat fisik dan bertambah nilai estetika dari material plastik. Lapis listrik adalah suatu proses pengendapan logam (misalnya: Ni, Cu, Zn, Au, dan sebagainya) pada permukaan material lain yang akan dilindungi dengan menggunakan proses elektrolisa. Kesulitan yang terjadi pada pelapisan ini adalah karena plastik bersifat non konduktor sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Supaya permukaan plastik dapat mengendapkan logam yang akan dilapiskan, maka harus diupayakan supaya permukaan plastik dapat menghantarkan arus listrik. Pengendapan lapisan emas secara elektroplating tergantung pada larutan, rapat arus, dan tempertur yang digunakan. Penelitian ini menggunakan larutan tetap dengan memvariasikan rapat arus, temperatur dan waktu pelapisan. Hasil pelapisan yang baik 2 A/dm2 dengan temperatur kamar dalam waktu 60 menit. Hasil pelapisan emas pada plastik mempunyai kilapan yang baik, sehingga sangat baik untuk produk-produk aksesoris, mainan anak dan perabot rumah tangga. Kata kunci: lapis listrik, rapat arus, temperatur, waktu pelapisan, material dasar plastik.. 1. Pendahuluan 2. Tujuan Penggunaan plastik saat ini ada Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rapat kecenderungan meningkat dalam arus, temperatur, dan waktu pelapisan sehingga kehidupan sehari-hari, baik untuk didapatkan lapisan emas yang baik . keperluan industri maupun untuk 3. Batasan Penelitian keperluan rumah tangga. Sehubungan Penelitian ini difokuskan pada proses elektroplating dengan sifat serta kaitannya dengan emas pada plastik resin ABS serta pengaruhnya terhadap konservasi logam, maka plastik dapat kualitas lapisan yang dihasilkan. Adapun parameternya menggunakan berbagai peralatan yang adalah: tadinya menggunakan bahan dasar logam.  Waktu proses, t30 : 30 detik Hal ini disebabkan karena plastik t60 : 60 detik mempunyai sifat-sifat yang  Temperatur, T1 : Temperatur kamar menguntungkan antara lain, murah, T2 : 40oC ringan, mudah pengerjaannya dan tahan T4 : 60oC korosi.  Rapat arus, A1,5 : 1,5 A/dm2 Dalam usaha untuk memperoleh sifat A2 : 2 A/dm2 mekanik tertentu misalnya, sifat 4. Skema Penelitian menghantar listrik, tahan terhadp abrasi, Plastik ABS Persiapan Awal tahan cuaca dan memberikan kesan logam  Komposisi kimia (metallic appearance), maka plastik perlu  Kekerasan dilapisi dengan logam. Penggunaan  Metalografi Persiapan plastik yang dilapisi dengan logam banyak Permukaan terlihat pada industri elektronika, kendaraan bermotor, alat-alat rumah tangga, alat tulis, mainan anak-anak dan Proses sebagainya. Elektroplating Proses pelapisan listrik (electroplating) adalah suatu proses pengendapan logam pada permukaan Pengujian: Pembahasan & Visual, Metalografi & logam atau non logam secara elektrolisa. Kesimpulan Uji Korosi Endapan yang terjadi bersifat adhesif terhadap material dasarnya. Gambar 3.1. Diagram alir penelitian. 1
  • 2. 4.1 Material 4.2 Prosedur Pelapisan ABS resin merupakan hasil Setiap akhir dari tahapan proses dilakukan pembilasan polimerisasi antara monomer dengan menggunakan air. Acrylonitrile, Butadine dan Styrene. 4.2.1 Pencucian Lemak Komposisi minimum masing-masing Bertujuan untuk membersihkan lemak atau minyak monomer adalah: 15% Acrylonitrile, 6% yang melakat pada permukaan benda kerja. Pencucian Butadine, 15% Styrene dan kandungan dilakukan dengan merendam benda kerja kedalam larutan komponen monomer atau polimer lain yang mempunyai kondisi sebagai berikut : maksimum 100% kemudian ada tambahan Larutan : - Na2CO3 = 25 g/l aditif. - Na3PO4 = 25 g/l Pembuatan ABS resin biasanya Temperatur : 40 – 50OC dengan mencampurkan Acrylonitrile- Waktu : 10 -15 menit Styrene yang mempunyai sifat sangat Kondisi : Agitasi tahan pada zat kimia, dengan Butadine- Styrene yang mempunyai harga impak 4.2.2 Pengerjaan etsa yang tinggi. Hasil perpaduan sifat ini Bertujuan untuk membuat permukaan plastik menyebabkan ABS mempunyai menjadi porous, yang akan berguna pada penentuan daya keunggulan dibandingkan dengan jenis lekat (adhesi) lapisan logam pada plastik. plastik lain, sehingga ABS banyak Pada dasarnya proses ini adalah mensubstitusikan dipergunakan untuk berbagai keperluan. bahan kimia pada substrat plastik. Untuk plastik ABS bagian yang disubstutusi adalah partikel-partikel butadiene. Partikel-partikel butadiene ini akan larut teroksidasi oleh larutan etsa , sehingga akan meninggalkan tempat yang berupa rongga-rongga sub-mikroskopis yang memungkinkan terjadinya ikatan antara plastik dengan logam yang melapisinya. Larutan pada pengerjaan poses ini adalah: - CrO3 : 350 gr/l - H2SO4 : 350 gr/l - Temperatur : 55-66OC - Waktu : 10 menit ` 4.2.3 Penetralan Bertujuan untuk menetralisir permukaan yang telah mengalami proses etsa, yaitu dengan melakukan perendaman anatara larutan yang mempunyai kondisi berikut: HCl :50 ml/l Temperatur : TKamar Waktu : 1-2 menit 4.2.4 Pengkatalisan Merupakan penggabungan proses sensitisasi dengan proses aktivasi, pada pengerjaan proses ini yaitu dengan melakukan perendaman dalam larutan yang mempunyai kondisi sebagai berikut: Katalis A : 140 ml/l - SnCl2 + HCl Katalis B : 140 ml/l - PdCl2 + HCl Temperatur : TKamar Waktu : 1-2 menit - Temperatur : 55-60OC - Waktu : 10-15 menit - Rapat Arus : 3 A/dm2 - Anoda : Nikel - Kondisi : Agitasi 2
  • 3. 4.2.5 Accelerating Larutan: Bertujuan untuk menghilangkan ion- - NSO4 : 250 gr/l ion Sn4+ yang mengelilingi Palladium. - NaCl : 50 gr/l Proses pengerjaan ini adalah dengan cara - H3BO3 : 40,0 gr/l merendamkan pada larutan yang - Brightener UMT : 5 ml/l mempunyai kondisi: - Brightener Magnum: 2 ml/l H2SO4 :100 ml/l Temperatur : 35OC 4.2.9 Pelapisan Emas Waktu : 2-3 menit Pelapisan emas dilakukan setelah benda kerja dilapisi tembaga dan nikel. Pelapisan dilakukan dengan 4.2.6 Elektroless benda keraja pada katoda (kutub negatif) dan anoda pada Pengerjaan ini bertujuan untuk kutub positif. membuet lapisan nikel strike pada Kondisi larutan dan pross pelapisan yang terjadi sebagai permukaan plastik, sehingga mempunyai berikut: sifat logam. Proses pengerjaan ini tanpa Larutan: menggunkan arus listrik yaitu dengan - KAu(CN)2 : 3 gr/l melakukan perendaman pada larutan - KCN : 7,5 gr/l dengan kondisi sebagai berikut: - K2PO4 : 15 gr/l NiSO4 : 15 gr/l - Temperatur : TKamar – 60OC NaH3PO4 : 13 gr/l - Waktu : 30-90 detik CH3COONa : 14 gr/l - Anoda : Baja Tahan Karat Temperatur : 80-90OC - Kondisi : Tanpa Agitasi Waktu : 3-6 menit 5. Data dan Pembahasan 4.2.7 Pelapisan Tembaga 5.1 Pengujian Visual Pelapisan tembaga digunakan Hasil pelapisan listrik (electroplating) dengan sebagai lapisan awal yang berfungsi memvariasikan rapat arus,temperatur dan waktu dapat sebgai penguat ikatan dan juga membuat dilihat pada tabel 5.1. lapisan emas berwarna kuning. Proses ini Tabel 5.1 Hasil Pelapisan Listrik dengan variasi rapat akan berhasil bila tahap-tahap sebelumnya Arus, Waktu dan Temperatur. hasilnya bagus. Pelapisan ini dilakukan Rapat Kode Temperatur Waktu Arus Keterangan dengan meletakkan benda kerja pada Spesimen (OC) (detik) (A/dm2) katoda (kutub negatif) dan anoda dalam 1a K hal ini tembaga pada kutub positif. Proses 2a K 1,5 3a B pelapisan dan kondisi larutan sebagai 4a B Kamar 30 berikut: 1b K Larutan: 2b B 2 3b B - Cu(CN)2 : 26,5 gr/l 4b B - NaCN : 34,5 gr/l 1c K - Na2CO3 : 30,0 gr/l 2c B 1,5 3c B - NaK(C4H4O6 : 45,0 gr/l 4c B Kamar 60 - Brightener GI-3: 5 ml/l 1d B 2d B - Brightener GI-4: 8 ml/l 3d 2 B - Temperatur : 50-60OC 4d B - Waktu : 10-15 menit 1e B 2e B - Rapat Arus : 3,5 A/dm2 3e 1,5 K - Anoda : Tembaga 4e 40 30 B - Kondisi : Tanpa Agitasi 1f B 2f B 2 3f B 4.2.8 Pelapisan Nikel 4f K Seperti halnya pelapisan tembaga 1g B 2g K lapisnikel juga dipergunakan untuk 1,5 3g K lapisan awal sebelum dilakukan lapis 4g B 40 60 emas. Pelapisan dilakukan dengan benda 1h B 2h B kerja pada katoda (kutub negatif) dan 2 3h B anoda pada kutub positif. Kondisi larutan 4h B dan proses pelapisan sebagai berikut: 3
  • 4. 1i B 5.2 Pengujian Metalografi 2i B 3i 1,5 B Dari hasil pengujian menggunakan metode 4i 60 30 B metalografi ditunjukkan pada Gambar 5.2. 1j B 2j K 2 3j B 4j B 1k B 2k K 1,5 3k B 4k K 60 60 1l K 2l B 2 3l B 4l K Kondisi-1 Keterangan: B= Hasil pelapisan sesuai standar (baik) K=Hasil pelapisan tidak sesuai standar (kurang baik) Kondisi-2 Gambar 4.1 Contoh hasil lapisan yang baik Kondisi-3 Dari hasil pengamatan visual didapatkan kondisi pelapisan yang baik pada: Gambar 5.2 Ketebalan lapisan pada ke-3 kondisi I. Rapat arus : 2 A/dm2 Temperatur : kamar 4.1.4. Pengujian Semprot Kabut Garam Waktu : 60 detik Hasil pengujian semprot kabut garam untuk II. Rapat arus : 2 A/dm2 mendapatkan laju korosi dan daya lekat lapisan emas Temperatur : 40oC dekoratif dapat dilihat pada tabel 5.2. Waktu : 60 detik Tabel 5.2. Hasil pengujian semprot kabut garam III. Rapat arus : 15 A/dm2 Berat (gram) Laju Luas Temperatur : 60oC Spesimen 2 Korosi Waktu : 30 detik Awal Akhir Selisih (cm ) (mdd) Ia 5,6834 5,6799 0,0035 30,3 0,60 Ib 4,9625 4,9593 0,0032 30,2 0,56 Dari hasil pengujian korosi semprot kabut Ic 4,8937 4,8904 0,0033 30,4 0,58 garam dapat dilihat bahwa laju korosi IIa 4,7855 4,7815 0,0040 30,2 0,70 kondisi I yaitu pada rapat arus 2 A/dm2, IIb 4,7428 4,7390 0,0038 30,0 0,67 temperatur kamar mempunyai ketahanan IIc 5,3646 5,3604 0,0042 30,5 0,73 korosi paling baik. IIIa 4,9482 4,9434 0,0048 30,2 0,85 IIIb 5,2839 5,2787 0,0052 30,0 0,92 IIIc 4,8647 4,8601 0,0046 30,3 0,80 Keterangan: I = Spesimen kondisi I II= Spesimen kondisi II III= Spesimen kondisi III I II III Gambar 5.1. Hasil uji korosi ke-3 Kondisi 4
  • 5. 4.2. Pembahasan Rapat Arus Ditinjau dari proses pelapisan, Pada rapat arus rendah pertukaran ion-ion yang terjadi proses pelapisan pada bahan dasar plastik sangat lambat sehingga memerlukan waktu yang lama tidak jauh berbeda dengan bahan dasar untuk membentuk inti Kristal. Inti-inti yang terbentuk logam. Perbedaannya hanya terdapat pada mempunyai kesempatan untuk tumbuh sehingga butiran pengerjaan pendahuluan yaitu pada proses logam yang terjadi besar. etsa, accelerating pada pelapisan Peningkatan rapat arus sampai rapat arus kritis, akan elektroless. meningkatkan laju ion-ion dan menghasilkan butiran Proses etsa merupakan proses logam yang halus. Bila peningkatan rapat arus melewati yang sangat menentukan daya lekat pada rapat arus kritis akan terjadi kekososngan ion-ion pada lapisan. Pada proses ini akan terjadi daerah katoda. pembentukan permukaan plastik menjadi poros akibat reaksi kimia pada ikatan Temperatur rangkap, sehingga memungkinkan Kenaikan temperatur menyebabkan kenaikkan terjadinya ikatan antara logam dengan konduktivitas larutan yang berarti tahanan larutan plastik. mengecil. Bila larutan menurun akan menyebabkan arus Bila proses etsa yang dilakukan naik sehingga laju reaksi pengendapan naik pula. tidak mendapatkan hasil yang baik, maka Kenaikan temperatur akan meningkatkan laju difusi lapisan elektroless nikel yang terbentuk ion-ion sehingga butiran logam yang terjadi halus. tidak rata dan mudah terkelupas. Hal ini Peningkatan rapat arus yang lebih tinggi lagi akan dikarenakan proses etsa belum berjalan menyebabkan kekososngan ion-ion disekitar katoda. dengan sempurna, sehingga partikel- Hal-hal tersebut diatas juga akan berpengaruh pada laju partikel butadiene belum teroksidasi korosi karena butiran logam yang halus lebih mudah secara merata dan poros yang terjadipada terkorosi. Terlihat pada tabel hasil pengujian korosi, permukaan plastik belum merata. kondisi I mempunyai laju korosi paling rendah. Akibatnya ikatan yang terjadi antara plastik dengan logam dari larutan 6. Kesimpulan elektroless tidak terjadi dengan baik. Dari pengamatan terhadap hasil pengujian dapat Kondisi operasi proses elektroless disimpulkan: plating juga sangat berpengaruh pada 1. Pada prinsipnya proses pelapisan secara lapis mutu hasil lapisan. Bila proses elektroless listrik (electroplating) terhadap bahan dasar dibawah kondisi optimum maka lapisan plastik hampir sama dengan bahan dasar logam, elektroless yang dihasilkan tidak rata, hanya terdapat perbedaan pada proses pengerjaan karena reaksi reduksi ion-ion nikel oleh pendahuluan. ion-ion hipofosfit tidak sempurna. Dan 2. Pengerjaan pendahuluan, proses etsa, elektroless bila dilakukan diatas optimum, lapisan dan accelaerating sangat menentukan daya lekat yang dihasilkan kasar dan suram karena dan mutu lapisan logam yang dihasilkan. reaksi reduksi yang terjadi terlalu cepat. 3. Temperatur, rapat arus dan waktu pelapisan Pada proses pelapisan tembaga dan sangat mempengaruhi mutu hasil pelapisan listrik nikel secara lapis listrik (electroplating), (electroplating). dilakukan sama seperti proses pelapisan 4. Hasil pelapisan terbaik pada: Temperatur kamar pada bahan dasar logam. Fluhmann Rapat arus: 2 A/dm2 mengatakan bahwa penggunaan tembaga Waktu: 60 detik sebagai pelapis dasar akan menaikkan kekerasan dan ketangguhan lapisan yang terjadi. Dari hasil uji ketebalan dengan cara metalogarfi diperoleh ketebalan kondisi II paling baik. Hal ini dipengaruhi oleh: 5
  • 6. DAFTAR PUSTAKA 1. F.A.Lowenhein, “Electroplating”, Mc-Graw Hill Book Company, 1978. 2. F.A.lowehein, “Modern Electroplating”, John Wiley and Son, inc. New York, 1974. 3. Kawasaki Matoo, “Practical Electroplating”. 4. The Canning handbook, “Surface treatment Technology”. 5. Ashar A. Saleh, ”Teknik Pelapisan Dengan Cara Lapis Listrik” BBLM, Bandung 1990. 6. G. Muller and D. W. baudrand, “Plating on plastic “ Robert Draper ltd, redington 1971. 7. Seymour F. Smitth, “The Mechanics of Electroless Nikel Deposition“ Metal Finishing Published, 1979. 8. F.H.reid and W. goldie, “Gold Plating Technology“ Electrochemical Publication Ltd, Ayr, Scotland, 1974. 9. Takeshi Kamiya, “Tutorial Polymer Processing II, Plastik Molding Material “, Techno Japan vol 18 – no 11 nov, 1885. 10. A.H. Sanders “Electroplating“, International Texbook company. 6