SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
TUGAS KIMFIS
“KLASIFIKASI HELIUM”

OLEH
NAMA

: ABULKHAIR ABDULLAH

NIM

: 70100111001

KELAS

: FARMASI A

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA-GOWA
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dalam pembuatan makalah ini dapat terselesaikan
sebagaiman mestinya. Salam dan shalawat semoga tetap tercurah kepada
rasulullah Muhammad SAW, kepada sahabat-sahabatnya, dan kepada umatnya
hingga akhir zaman.
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang dengan
kegigihan dan keikhlasannya membimbing kami sehingga kami bisa mengetahui
sedikit demi sedikit apa yang sebelumnya kami tidak ketahui. Juga tak lupa
teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah ini kami buat dengan sesederhana mungkin dan jika ada kesalahan
dalam penulisan makalah ini, kami berharap dan memohon saran serta kritikan
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga makalah
kami dapat bermanfaat bagi kita semua.

Samata, 3 Juni 2012

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................... i
Daftar isi.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 1
C. Tujuan Makalah.................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah .................................................................................. 3
B. Apa itu Helium? ................................................................... 3
C. Karakteristik dari Helium ..................................................... 5
D. Isotop-Isotop Helium............................................................ 7
E. Sifat-Sifat Helium ................................................................ 8
F. Cara Pembuatan Helium....................................................... 8
G. Apa Saja Kegunaan daripada Helium? ................................. 9
H. Kerugian dari Helium ......................................................... 10

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 11
B. Saran ................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tahun 1868, Helium ditemukan pertam kalinya oleh seorang
astronom berkebangsaan Prancis bernama Pierre Jules Cesar Janssen. Ketika
itu, dia mengamati berkas cahaya aneh saat gerhana matahari. Berkas cahaya
ini tidak memiliki hubungan dengan unsur-unsur lain yang sudah diketahui,
dan para pengamat menyadari bahwa mereka telah menemukan gas baru,
yang mereka sebut "helium" yang disarankan oleh Lockyer dan Frankland.
Kata ini berasal dair kata “Helios” dalam bahasa Yunani yang berarti
"Matahari".
Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa
dan merupakan proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terusmenerus. Kadar helium di udara sekitar 1 dalam 200,000.
Helium adalah unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik
dan memiliki nomor atom 2. Helium ini merupakan unsur kimia yang ada
dalam jumlah berlimpah di seluruh alam semesta, meskipun tidak banyak
tersedia di Bumi. Ia biasanya berbentuk gas, dan terletak diatas dalm bagian
gas di tabel periodik unsur. Seperti gas mulia lainnya, helium sangat stabil,
dan tidak mudah membentuk senyawa dengan unsur-unsur lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dinamakan Helium?
2. Tuliskan sifat-sifat dari Helium?
3. Apa-apa saja kegunaan dari Helium?
C. Tujuan Makalah
Setelah terselesaikannya makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat membantu pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang
berhubungan dengan Helium.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah
Penemuan helium terjadi pada tahun 1868,
ketika astronom berkebangsaan Prancis bernama
Pierre Jules Cesar Janssen mengamati berkas cahaya
aneh saat gerhana matahari. Berkas cahaya ini tidak
memiliki hubungan dengan unsur-unsur lain yang
sudah diketahui, dan para pengamat menyadari
bahwa mereka telah menemukan gas baru, yang
mereka sebut "helium" yang disarankan oleh Lockyer dan Frankland. Kata ini
berasal dair kata “Helios” dalam bahasa Yunani yang berarti "Matahari".
Dalam waktu 30 tahun para ilmuwan telah berhasil mengisolasi dan
mengekstrak gas dari mineral clevite. Pada tahun 1895, Ramsay menemukan
helium di mineral cleveite uranium. Pada saat yang bersamaan kimiawan
Swedia Cleve dan Langlet menemukan helium di cleveite. Rutherford dan
Roys pada tahun 1907 menunjukkan bahwa partikel-partikel alpha tidak lain
adalah nukleus helium.

B. Apa itu Helium?
Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak
beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri
gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Inilah yang
menjadikannya unsur kedua paling ringan di jagad raya dan salah satu unsur
yang diciptakan pada saat nukleosintesis Big Bang. Unsur ini diidentifikasi
pada tabel periodik dengan simbol He dan merupakan gas mulia yang paling
tidak reaktif. Akibatnya, helium merupakan salah satu unsur paling tidak
reaktif di Bumi. Stabilitas ekstrim helium menjadikannya pilihan populer
untuk berbagai kegunaan dalam situasi di mana bahan yang tidak stabil
sedang ditangani, atau di mana penggunaan unsur-unsur lain mungkin
berbahaya.
Helium merupakan unsur kimia yang ada
dalam jumlah berlimpah di seluruh alam
semesta, meskipun tidak banyak tersedia di
Bumi. Ia biasanya berbentuk gas, dan terletak
diatas dalam bagian gas di tabel periodik unsur.
Seperti gas mulia lainnya, helium sangat stabil,
dan tidak mudah membentuk senyawa dengan
unsur-unsur lainnya.
Helium sering diekstrak dari gas alam, yang dapat berisi helium dalam
konsentrasi yang berkisar 2-7 persen. Gas yang sangat stabil dan non-reaktif
ini menjadi alat penting selama Perang Dunia Pertama, ketika akses untuk
helium sangat terbatas, dan ini terjadi lagi selama Perang Dunia Kedua.
Di Mars hanya sedikit Helium. Titik didih dan titik leburnya merupakan
yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada dalam bentuk gas
kecuali dalam kondisi "ekstrem". Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk
menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu
dan tekanan standar. Helium memiliki isotop stabil kedua yang langka yang
disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas helium-4; helium I dan helium II;
penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum (khususnya
dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek
mendekati suhu nol absolut yang dimiliki benda (seperti superkonduktivitas).
Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium
diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas
helium.
Secara spektroskopik, helium telah dideteksi keberadaannya di bintangbintang, terutama di bintang yang panas. Helium juga merupakan komponen
penting dalam reaksi proton-proton dan siklus karbon yang memberikan
bahan bakar matahari dan bintang-bintang lainnya.
Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa
dan merupakan proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terusmenerus. Kadar helium di udara sekitar 1 dalam 200,000. Walau banyak
terdapat dalam berbagai mineral radioaktif sebagai produk-produk radiasi,
sebagian besar pasokan helium untuk Amerika Serikat terdapat di sumursumur minyak Texas, Oklahoma, dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi
helium hanya terdapat di Polandia, Rusia, dan di India (data tahun 1984).

C. Karakteristik dari Helium
Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, Nomor atom

helium, He, 2

Deret kimia

gas mulia

Golongan, Periode, Blok

18, 1, s

Penampilan

tak

Massa atom

4,002602(2) g/mol

Konfigurasi elektron

1s2

Jumlah elektron tiap kulit

2

Ciri-ciri fisik

berwarna
Fase

gas

Massa jenis

(0

°C;

101,325

kPa)

0,1786 g/L

Titik lebur

(pada

2,5

MPa)

0,95 K

(-272,2 °C, -458,0 °F)

Titik didih

4,22 K
(-268,93 °C, -452,07 °F)

Kalor peleburan

0,0138 kJ/mol

Kalor penguapan

0,0829 kJ/mol

Kapasitas kalor

(25 °C) 20,786 J/(mol·K)

Tekanan uap
P/Pa

1

10

100

1k

100 k

3

pada T/K

10 k

4

Ciri-ciri atom
Struktur kristal

heksagonal atau bcc

Energi ionisasi

pertama: 2372,3 kJ/mol

ke-2: 5250,5 kJ/mol

Jari-jari atom (terhitung)

31 pm

Jari-jari kovalen

32 pm
Jari-jari Van der Waals

140 pm

Lain-lain
Konduktivitas termal

(300 K) 151,3 mW/(m·K)

Isotop
iso

NA

waktu paruh

DM DE(MeV)

3

He stabil dengan 1 neutron

4

DP

He stabil dengan 2 neutron

He 0,000137%*
He 99,999863%*

*Nilai

yang

ditunjukkan

adalah

untuk

di

atmosfer,

kelimpahan di tempat lain mungkin berbeda.

D. Isotop-Isotop Helium
Ada

7

isotop

helium

yang

diketahui: helium cair (He-4) yang
muncul dalam dua bentuk: He-4I dan
He-4II

dengan

titik

transisi

pada

2.174K. He-4I (di atas suhu ini) adalah
cair, tetapi He-4II (di bawah suhu
tersebut) sangat berbeda dari bahanbahan

kimia

mengembang

lainnya.
ketika

Helium

didinginkan,

konduktivitas kalornya sangat tinggi,
dan konduksi panas atau viskositasnya tidak menuruti peraturan-peraturan
biasanya.
E. Sifat-Sifat Helium
1.

Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan
banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic) karena titik
leburnya dekat dengan 0 derajat Kelvin. Juga, unsur ini sangat vital untuk
penelitian superkonduktor.

2.

Satu-satunya benda cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda
padat hanya dengan menurunkan suhu. Unsur ini tetap dalam bentuknya
yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan normal, tetapi akan
segera berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam
bentuk padat sangat menarik karena keduanya dapat berubah volume
sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara.

3.

Spesifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik
didih normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang
dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan. Sebuah bejana yang
diisi dengan gas helium pada 5 dan 10 Kelvin harus diperlakukan seakanakan berisikan helium cair karena perubahan tekanan yang tinggi yang
berasal dari pemanasan gas ke suhu ruangan.

4.

Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi
untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya. Cara membuat
helium difluorida telah dipelajari dan senyawa HeNe dan ion-ion He+
dan He+ + juga telah diteliti.

F. Cara Pembuatan Helium
Helium ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas
helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8 0C sehingga
pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan
sampai gas alam akan mencair (sekitar -156 0C) dan gas helium terpisah dari
gas alam.
G. Apa Saja Kegunaan daripada Helium?
1.

Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas. Helium lebih banyak
menghantarkan listrik daripada Argon. Dengan tenaga panas yang lebih
tersebut, Helium banyak digunakan untuk pengelasan menggunakan
tenaga mekanis.

2.

Sebagai gas pelindung alam dalam penumbuhan kristal-kristal silikon
dan germanium juga dalam memproduksi titanium dan zikronium.

3.

Sebagai pendingin reaktor nuklir.

4.

Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels).

5.

Digunakan untuk balon-balon
raksasa

yang

memasang

berbagai

iklan

perusahaan-

perusahaan besar, termasuk
Goodyear.
6.

Ada

juga

kegunaan

dari

perbandingan antara Helium (He) dan Oksigen (O2) yang berbeda-beda
adalah untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda.
7.

Menekan bahan bakar cair roket. Roket Saturn, seperti yang digunakan
pada misi-misi Apollo, memerlukan sekitar 13 juta kaki kubik He.

8.

Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI)
tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak
kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.

9.

Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara.

10. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap
yang sangat rendah.
11. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk
membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut.
H. Kerugian dari Helium
Meskipun pada umumnya Helium memiliki banyak kegunaan dan
manfaat dalam pemakaiannya, namun Helium juga dapat berakibat buruk
pada saat salah dalam pemakaiannya. Salah satunya pada penyelam yang
bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen
untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam
darah dan dapat menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para
penyelam, keadaan ini disebut “pesona bawah laut”. Ketika penyelam
kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah
dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan
rasa sakit atau kematian.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak
beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri
gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Unsur ini
diidentifikasi pada tabel periodik dengan simbol He dan merupakan gas mulia
yang paling tidak reaktif. Akibatnya, helium merupakan salah satu unsur
paling tidak reaktif di Bumi.
Sifat-sifat dari Helium adalah :
5.

Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan
banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic).

6.

Satu-satunya benda cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda
padat hanya dengan menurunkan suhu.

7.

Spesifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik
didih normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang
dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan.

8.

Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi
untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya.
Beberapa kegunaan dalam penggunaan Helium adalah :

12. Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas.
13. Sebagai gas pelindung alam dalam penumbuhan kristal-kristal silikon
dan germanium juga dalam memproduksi titanium dan zikronium.
14. Sebagai pendingin reaktor nuklir.
15. Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels).
16. Digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan
perusahaan-perusahaan besar.
17. Ada juga kegunaan dari perbandingan antara Helium (He) dan Oksigen
(O2) yang berbeda-beda adalah untuk kedalaman penyelam yang
berbeda-beda.
18. Menekan bahan bakar cair roket.
19. Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI)
tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak
kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
20. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara.
21. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap
yang sangat rendah.
22. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Jika terdapat
kesalahan pada makalah ini mohon dimaklumi dan kami sangat
membutuhkan saran atau kritikan demi perbaikan makalah kami ke depannya.
Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

http://eryhartoyo.wordpress.com/2011/05/11/gas-lindung-shielding-gas/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101102221345AA48Z2v
http://artonballoon.multiply.com/journal/item/4
http://chemiscihuy.wordpress.com/tag/helium/
http://chemiscihuy.wordpress.com/tag/pembuatan-gas-mulia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Helium
http://peperonity.com/go/sites/mview/ensiklopediakimia/13164225
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/helium/
http://www.wikijawab.com/component/content/article/144.html

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyaNur'aini Dalimunthe
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATNesha Mutiara
 
Laporan korosi besi
Laporan korosi besiLaporan korosi besi
Laporan korosi besiJoni Rahman
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AYuke Puspita
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatWina Fajriatin
 
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi21 Memento
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang Fera Fajrin
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Proses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaProses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaAditya Brahmanto
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaFeren Jr
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaFeren Jr
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 

Mais procurados (20)

makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannya
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 
Laporan korosi besi
Laporan korosi besiLaporan korosi besi
Laporan korosi besi
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II A
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
 
Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Unsur – unsur transisi
Unsur – unsur transisiUnsur – unsur transisi
Unsur – unsur transisi
 
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Proses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaProses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas mulia
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Gas mulia kelas 12
Gas mulia kelas 12Gas mulia kelas 12
Gas mulia kelas 12
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Sifat Golongan IA
Sifat Golongan IASifat Golongan IA
Sifat Golongan IA
 
Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 

Semelhante a HELIUM KIMIA (20)

Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsur
 
Karya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsurKarya tulis kimia unsur
Karya tulis kimia unsur
 
Gasmulia
GasmuliaGasmulia
Gasmulia
 
Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv a
 
Presentasi kimia gas mulia.pptx
Presentasi kimia gas mulia.pptxPresentasi kimia gas mulia.pptx
Presentasi kimia gas mulia.pptx
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Gas Mulia
Gas MuliaGas Mulia
Gas Mulia
 
OKSIGEN
OKSIGENOKSIGEN
OKSIGEN
 
Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7
 
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
Makalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganikMakalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganik
 
Rpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahan
Rpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahanRpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahan
Rpp kimia unsur xii kd 1 kelimpahan
 
Tugas kima (gas mulia)
Tugas kima (gas mulia)Tugas kima (gas mulia)
Tugas kima (gas mulia)
 
Gas Mulia
Gas MuliaGas Mulia
Gas Mulia
 

Mais de Abulkhair Abdullah (20)

Asam Urat
Asam UratAsam Urat
Asam Urat
 
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes MelitusLower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
 
Marine Pharmacognosy
Marine PharmacognosyMarine Pharmacognosy
Marine Pharmacognosy
 
Slimming Agent
Slimming AgentSlimming Agent
Slimming Agent
 
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obatMolekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
 
Kosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan PembagiannyaKosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan Pembagiannya
 
Hipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe IHipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe I
 
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IIIReaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Kompleksasi
KompleksasiKompleksasi
Kompleksasi
 
Fenomena Distribusi
Fenomena DistribusiFenomena Distribusi
Fenomena Distribusi
 
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan MatematikaDasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
 
Sistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darahSistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darah
 
Tnf alpha
Tnf alphaTnf alpha
Tnf alpha
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Gandaria
GandariaGandaria
Gandaria
 

Último

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Último (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

HELIUM KIMIA

  • 1. TUGAS KIMFIS “KLASIFIKASI HELIUM” OLEH NAMA : ABULKHAIR ABDULLAH NIM : 70100111001 KELAS : FARMASI A JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR SAMATA-GOWA 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga dalam pembuatan makalah ini dapat terselesaikan sebagaiman mestinya. Salam dan shalawat semoga tetap tercurah kepada rasulullah Muhammad SAW, kepada sahabat-sahabatnya, dan kepada umatnya hingga akhir zaman. Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang dengan kegigihan dan keikhlasannya membimbing kami sehingga kami bisa mengetahui sedikit demi sedikit apa yang sebelumnya kami tidak ketahui. Juga tak lupa teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini kami buat dengan sesederhana mungkin dan jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami berharap dan memohon saran serta kritikan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi kita semua. Samata, 3 Juni 2012 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................... i Daftar isi.......................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ 1 C. Tujuan Makalah.................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah .................................................................................. 3 B. Apa itu Helium? ................................................................... 3 C. Karakteristik dari Helium ..................................................... 5 D. Isotop-Isotop Helium............................................................ 7 E. Sifat-Sifat Helium ................................................................ 8 F. Cara Pembuatan Helium....................................................... 8 G. Apa Saja Kegunaan daripada Helium? ................................. 9 H. Kerugian dari Helium ......................................................... 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................... 11 B. Saran ................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 13
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1868, Helium ditemukan pertam kalinya oleh seorang astronom berkebangsaan Prancis bernama Pierre Jules Cesar Janssen. Ketika itu, dia mengamati berkas cahaya aneh saat gerhana matahari. Berkas cahaya ini tidak memiliki hubungan dengan unsur-unsur lain yang sudah diketahui, dan para pengamat menyadari bahwa mereka telah menemukan gas baru, yang mereka sebut "helium" yang disarankan oleh Lockyer dan Frankland. Kata ini berasal dair kata “Helios” dalam bahasa Yunani yang berarti "Matahari". Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa dan merupakan proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terusmenerus. Kadar helium di udara sekitar 1 dalam 200,000. Helium adalah unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Helium ini merupakan unsur kimia yang ada dalam jumlah berlimpah di seluruh alam semesta, meskipun tidak banyak tersedia di Bumi. Ia biasanya berbentuk gas, dan terletak diatas dalm bagian gas di tabel periodik unsur. Seperti gas mulia lainnya, helium sangat stabil, dan tidak mudah membentuk senyawa dengan unsur-unsur lainnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dinamakan Helium? 2. Tuliskan sifat-sifat dari Helium? 3. Apa-apa saja kegunaan dari Helium?
  • 5. C. Tujuan Makalah Setelah terselesaikannya makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat membantu pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan Helium.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Penemuan helium terjadi pada tahun 1868, ketika astronom berkebangsaan Prancis bernama Pierre Jules Cesar Janssen mengamati berkas cahaya aneh saat gerhana matahari. Berkas cahaya ini tidak memiliki hubungan dengan unsur-unsur lain yang sudah diketahui, dan para pengamat menyadari bahwa mereka telah menemukan gas baru, yang mereka sebut "helium" yang disarankan oleh Lockyer dan Frankland. Kata ini berasal dair kata “Helios” dalam bahasa Yunani yang berarti "Matahari". Dalam waktu 30 tahun para ilmuwan telah berhasil mengisolasi dan mengekstrak gas dari mineral clevite. Pada tahun 1895, Ramsay menemukan helium di mineral cleveite uranium. Pada saat yang bersamaan kimiawan Swedia Cleve dan Langlet menemukan helium di cleveite. Rutherford dan Roys pada tahun 1907 menunjukkan bahwa partikel-partikel alpha tidak lain adalah nukleus helium. B. Apa itu Helium? Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Inilah yang menjadikannya unsur kedua paling ringan di jagad raya dan salah satu unsur yang diciptakan pada saat nukleosintesis Big Bang. Unsur ini diidentifikasi pada tabel periodik dengan simbol He dan merupakan gas mulia yang paling tidak reaktif. Akibatnya, helium merupakan salah satu unsur paling tidak
  • 7. reaktif di Bumi. Stabilitas ekstrim helium menjadikannya pilihan populer untuk berbagai kegunaan dalam situasi di mana bahan yang tidak stabil sedang ditangani, atau di mana penggunaan unsur-unsur lain mungkin berbahaya. Helium merupakan unsur kimia yang ada dalam jumlah berlimpah di seluruh alam semesta, meskipun tidak banyak tersedia di Bumi. Ia biasanya berbentuk gas, dan terletak diatas dalam bagian gas di tabel periodik unsur. Seperti gas mulia lainnya, helium sangat stabil, dan tidak mudah membentuk senyawa dengan unsur-unsur lainnya. Helium sering diekstrak dari gas alam, yang dapat berisi helium dalam konsentrasi yang berkisar 2-7 persen. Gas yang sangat stabil dan non-reaktif ini menjadi alat penting selama Perang Dunia Pertama, ketika akses untuk helium sangat terbatas, dan ini terjadi lagi selama Perang Dunia Kedua. Di Mars hanya sedikit Helium. Titik didih dan titik leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi "ekstrem". Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar. Helium memiliki isotop stabil kedua yang langka yang disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas helium-4; helium I dan helium II; penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum (khususnya dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek mendekati suhu nol absolut yang dimiliki benda (seperti superkonduktivitas). Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas helium. Secara spektroskopik, helium telah dideteksi keberadaannya di bintangbintang, terutama di bintang yang panas. Helium juga merupakan komponen
  • 8. penting dalam reaksi proton-proton dan siklus karbon yang memberikan bahan bakar matahari dan bintang-bintang lainnya. Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa dan merupakan proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terusmenerus. Kadar helium di udara sekitar 1 dalam 200,000. Walau banyak terdapat dalam berbagai mineral radioaktif sebagai produk-produk radiasi, sebagian besar pasokan helium untuk Amerika Serikat terdapat di sumursumur minyak Texas, Oklahoma, dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi helium hanya terdapat di Polandia, Rusia, dan di India (data tahun 1984). C. Karakteristik dari Helium Keterangan Umum Unsur Nama, Lambang, Nomor atom helium, He, 2 Deret kimia gas mulia Golongan, Periode, Blok 18, 1, s Penampilan tak Massa atom 4,002602(2) g/mol Konfigurasi elektron 1s2 Jumlah elektron tiap kulit 2 Ciri-ciri fisik berwarna
  • 9. Fase gas Massa jenis (0 °C; 101,325 kPa) 0,1786 g/L Titik lebur (pada 2,5 MPa) 0,95 K (-272,2 °C, -458,0 °F) Titik didih 4,22 K (-268,93 °C, -452,07 °F) Kalor peleburan 0,0138 kJ/mol Kalor penguapan 0,0829 kJ/mol Kapasitas kalor (25 °C) 20,786 J/(mol·K) Tekanan uap P/Pa 1 10 100 1k 100 k 3 pada T/K 10 k 4 Ciri-ciri atom Struktur kristal heksagonal atau bcc Energi ionisasi pertama: 2372,3 kJ/mol ke-2: 5250,5 kJ/mol Jari-jari atom (terhitung) 31 pm Jari-jari kovalen 32 pm
  • 10. Jari-jari Van der Waals 140 pm Lain-lain Konduktivitas termal (300 K) 151,3 mW/(m·K) Isotop iso NA waktu paruh DM DE(MeV) 3 He stabil dengan 1 neutron 4 DP He stabil dengan 2 neutron He 0,000137%* He 99,999863%* *Nilai yang ditunjukkan adalah untuk di atmosfer, kelimpahan di tempat lain mungkin berbeda. D. Isotop-Isotop Helium Ada 7 isotop helium yang diketahui: helium cair (He-4) yang muncul dalam dua bentuk: He-4I dan He-4II dengan titik transisi pada 2.174K. He-4I (di atas suhu ini) adalah cair, tetapi He-4II (di bawah suhu tersebut) sangat berbeda dari bahanbahan kimia mengembang lainnya. ketika Helium didinginkan, konduktivitas kalornya sangat tinggi, dan konduksi panas atau viskositasnya tidak menuruti peraturan-peraturan biasanya.
  • 11. E. Sifat-Sifat Helium 1. Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic) karena titik leburnya dekat dengan 0 derajat Kelvin. Juga, unsur ini sangat vital untuk penelitian superkonduktor. 2. Satu-satunya benda cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu. Unsur ini tetap dalam bentuknya yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan normal, tetapi akan segera berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam bentuk padat sangat menarik karena keduanya dapat berubah volume sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara. 3. Spesifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik didih normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan. Sebuah bejana yang diisi dengan gas helium pada 5 dan 10 Kelvin harus diperlakukan seakanakan berisikan helium cair karena perubahan tekanan yang tinggi yang berasal dari pemanasan gas ke suhu ruangan. 4. Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya. Cara membuat helium difluorida telah dipelajari dan senyawa HeNe dan ion-ion He+ dan He+ + juga telah diteliti. F. Cara Pembuatan Helium Helium ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8 0C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156 0C) dan gas helium terpisah dari gas alam.
  • 12. G. Apa Saja Kegunaan daripada Helium? 1. Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas. Helium lebih banyak menghantarkan listrik daripada Argon. Dengan tenaga panas yang lebih tersebut, Helium banyak digunakan untuk pengelasan menggunakan tenaga mekanis. 2. Sebagai gas pelindung alam dalam penumbuhan kristal-kristal silikon dan germanium juga dalam memproduksi titanium dan zikronium. 3. Sebagai pendingin reaktor nuklir. 4. Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels). 5. Digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan perusahaan- perusahaan besar, termasuk Goodyear. 6. Ada juga kegunaan dari perbandingan antara Helium (He) dan Oksigen (O2) yang berbeda-beda adalah untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda. 7. Menekan bahan bakar cair roket. Roket Saturn, seperti yang digunakan pada misi-misi Apollo, memerlukan sekitar 13 juta kaki kubik He. 8. Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di bidang kesehatan. 9. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. 10. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. 11. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut.
  • 13. H. Kerugian dari Helium Meskipun pada umumnya Helium memiliki banyak kegunaan dan manfaat dalam pemakaiannya, namun Helium juga dapat berakibat buruk pada saat salah dalam pemakaiannya. Salah satunya pada penyelam yang bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut “pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian.
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Unsur ini diidentifikasi pada tabel periodik dengan simbol He dan merupakan gas mulia yang paling tidak reaktif. Akibatnya, helium merupakan salah satu unsur paling tidak reaktif di Bumi. Sifat-sifat dari Helium adalah : 5. Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic). 6. Satu-satunya benda cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu. 7. Spesifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik didih normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan. 8. Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya. Beberapa kegunaan dalam penggunaan Helium adalah : 12. Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas. 13. Sebagai gas pelindung alam dalam penumbuhan kristal-kristal silikon dan germanium juga dalam memproduksi titanium dan zikronium. 14. Sebagai pendingin reaktor nuklir. 15. Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels). 16. Digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan perusahaan-perusahaan besar.
  • 15. 17. Ada juga kegunaan dari perbandingan antara Helium (He) dan Oksigen (O2) yang berbeda-beda adalah untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda. 18. Menekan bahan bakar cair roket. 19. Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di bidang kesehatan. 20. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. 21. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. 22. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti. B. Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Jika terdapat kesalahan pada makalah ini mohon dimaklumi dan kami sangat membutuhkan saran atau kritikan demi perbaikan makalah kami ke depannya. Terima kasih.