Dokumen tersebut membandingkan sistem pembuktian dalam KUHAP, RUU KUHAP, dan hukum acara pidana negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia. Beberapa perbandingan yang dibahas antara lain mengenai beban pembuktian, alat bukti yang diakui, peran hakim komisaris, dan pengaturan barang bukti."
2. SISTEM PEMBUKTIAN
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
Keyakinan hakim didukung
dengan min. dua Alat Bukti
(Pasal 183 KUHAP)
Inquisitor System:
Mencari kebenaran
Majelis Hakim aktif
Putusan di tangan MH
NegativeWettelijk Bewijs Theorie
Keyakinan hakim didukung
dengan min. dua Alat Bukti
(Pasal 176 RUU KUHAP)
Inquisitor System:
Mencari kebenaran
Majelis Hakim aktif
Putusan di tangan MH
NegativeWettelijk Bewijs Theorie
Yurisprudensi
Keterlibatan Pihak III (Juri)
Beyond reasonable doubt
Assumption of truth
Adversarial System:
Mencari penyelesaian
Hakim Tunggal pasif
Defendant vs Prosecutor
Putusan di tangan Juri
Tidak ada surat dakwaan
3. AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
Yurisprudensi
Keterlibatan Pihak III (Juri)
Beyond reasonable doubt
Assumption of truth
Adversarial System:
Mencari penyelesaian
Hakim Tunggal Pasif
Defendant vs Prosecutor
Putusan di tangan Juri
Tidak ada surat dakwaan
Keterlibatan Juri
Keyakinan hakim didukung
dgn min. 2 bukti yang relevan
Inquisitor System:
Mencari kebenaran
Majelis Hakim Aktif
Putusan di tangan MH
Quasi Procedural System of
Law
Hakim Tunggal (tipiring)
Majelis Hakim (non tipiring)
Hakim aktif
Adversarial System:
Mencari penyelesaian
Terdakwa vs Penuntut
Putusan di tangan Hakim
SISTEM PEMBUKTIAN
4. BEBAN PEMBUKTIAN
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
Tersangka atau terdakwa tidak
dibebani kewajiban
pembuktian (Pasal 66)
Beban pembuktian biasa
Tidak diatur secara jelas Pihak yang mendalilkan harus
membuktikan
Beban pembuktian berimbang
5. AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
Beban pembuktian
berimbang
Pihak yang mendalilkan
harus membuktikan
Beban pembuktian biasa
untuk kasus Contravention
dan Délit (ancaman pidana
max. 10 th)
Beban pembuktian
berimbang untuk Crime
(ancaman pidana min. 10 th
sampai seumur hidup) dan
dibuktikan kepada Jurée
Beban pembuktian
berimbang
BEBAN PEMBUKTIAN
6. ALAT BUKTI
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
Pasal 184 ayat (1), yaitu :
a. Keterangan Saksi
b. Keterangan Ahli
c. Surat
d. Petunjuk
e. Keterangan Terdakwa
Pasal 177 ayat (1), yaitu :
a. Barang Bukti
b. Surat-surat
c. Bukti elektronik
d. Keterangan Seorang Ahli
e. Keterangan Seorang Saksi
f. Keterangan Terdakwa
g. Pengamatan Hakim
Article 123 :
a. Document
b. Hearsay evidence
c. Expert witness
d. Confession of the co-
accused
e. Evidence by video
recording
7. ALAT BUKTI
AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
a. Lay witness
b. Expert witness
c. Documentary evidence
d. Real evidence
a. Bukti surat/dokumen
b. Bukti secara oral
c. Bukti nyata
d. Bukti ilmiah
a. Testimony given by a
suspect or accused
b. Testimony given by a victim
or witness
c. Report and testimony of an
expert
d. Report and testimony of a
specialist
e. Physical evidence
f. Official record of investiga-
tive and judicial action
g. Other document
(Article 74)
8. HAKIM KOMISARIS
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
KUHAP tidak mengenal
hakim komisaris
Hakim Komisaris:
Merupakan pejabat yang
berwenang u/ menentukan
sah atau tidaknya alat
bukti.
(Pasal 111 ayat (1))
Menentukan suatu perkara
layak dilanjutkan ke
persidangan atau tidak
Hakim Magistrate
Preparatory Hearing
Pre Hearing
9. HAKIM KOMISARIS
AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
Hakim Magistrate
Pre Trial
Juge d’Instruction
Juge de libertés et de
détentions
Pre Trial
Preliminary Hearing
- Hakim tunggal u/ kasus
tipiring, ancaman pidana
max. 3 tahun
- MH terdiri 3 org u/ kasus
kriminal serius.
(Article 30)
10. BARANG BUKTI
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
Dalam KUHAP tidak diatur
tentang barang bukti,
tetapi mengatur mengenai
barang yang dapat disita.
(Pasal 39)
Dimasukkan sebagai salah
satu alat bukti yang sah
“adalah barang atau alat
yang secara langsung atau
tidak langsung untuk
melakukan tindak pidana”
(real evidence atau
physical evidence)
(Pasal 76 ayat (1))
Barang bukti
pengertiannya dimasukkan
ke dalam Alat Bukti
11. BARANG BUKTI
AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
Dimasukkan ke dalam
kelompok real evidence
Tidak ada perbedaan ant.
alat bukti dan barang bukti
Semua obyek yang :
- Digunakan sebagai alat
kejahatan
- Diperoleh sebagai hasil
kejahatan
- Dipakai sebagai modus
kejahatan
(Article 81)
12. S U R A T
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
Diatur dalam pasal 187 Diatur dalam Pasal 178
-BAP
-Surat menurut ketentuan
perundang-undangan
-Surat keterangan ahli
-Surat lain yg berkaitan dgn
pembuktian (mis. surat
cinta, diary)
Criminal Justice Act 2003,
Chapter 44 Article 122
1.Pernyataan yang dibuat
secara tertulis bisa
dimasukkan sebagai
bukti
2.Dokumen atau fotokopi
atas pernyataan tertulis
tersebut bisa
dimasukkan sebagai
bukti
13. AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
Dokumen otentik yang sah,
mis. laporan forensik
Dokumen2 yang relevan
dengan perkara tsb baik
secara tertulis ataupun yg
disimpan secara elektronik
Tidak diatur secara detil.
Tetapi dimasukkan ke
dalam kelompok Official
Records of Investigative
Actions and Court
Proceedings
(Article 83)
S U R A T
14. BUKTI ELEKTRONIK
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
Tidak diatur Tidak diatur dalam pasal-
pasal tetapi terdapat
dalam Penjelasan Pasal
177 ayat (1) huruf c
Pengertiannya sama
dengan pengertian Bukti
Elektronik dalam RUU
KUHAP
15. BUKTI ELEKTRONIK
AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
Dimasukkan ke dalam
kelompok real evidence
(mis. foto, video, rekaman,
film, dll)
Dikenal dokumen
elektronik (sejak th 1998)
yang diakui sebagai bukti
yang sah
(LOI 1998-2341-la
reconnanissance des
évidences de dossiers et
informatiques devant le
court justicial)
Dimasukkan ke dalam
kelompok other document
(mis. foto, video, rekaman,
film, dll)
(Article 84)
16. KETERANGAN AHLI
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
Pasal 186 Jo. Pasal 1
butir 28,
“…..apa yang seorang
ahli nyatakan di sidang
pengadilan…..”
Pasal 179,
“…..segala hal yang
dinyatakan oleh
seseorang yang memiliki
keahlian khusus di
sidang pengadilan…."
Expert witness:
Memiliki pengetahuan
khusus
17. KETERANGAN AHLI
AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
Expert witness:
Memiliki keahlian khusus
Evidence scientifique:
Keterangan atau hasil
penelitian yang diperoleh
dari ahli baik secara oral
ataupun hasil penelitian
laboratorium / ilmiah
Article 80:
Report and testimony of
an expert and specialist
18. KETERANGAN SAKSI
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
Diatur dalam Pasal 185 ayat
(1)
Keterangan saksi yang
disampaikan dari jarak jauh
tidak diatur
Saksi Mahkota tidak diatur
dalam KUHAP
Diatur dalam Pasal 180 ayat
(2)
Keterangan saksi yang
disampaikan dari jarak jauh
melalui alat komunikasi audio
visual
Saksi Mahkota diatur dalam
Pasal 198
Hearsay evidence:
Membolehkan kesaksian dari
saksi de auditu yg digunakan
sebagai petunjuk
19. KETR. SAKSI
AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
Lay witness:
Definisinya sama dgn SAKSI
dalam KUHAP
Saksi de auditu (hearsay)
tidak dibolehkan
Témoin:
Definisinya sama dgn SAKSI
dalam KUHAP
Saksi de auditu dibolehkan,
asalkan relevan
Article 79:
Testimony of a witness
20. KETERANGAN TERDAKWA
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
Diatur dalam Pasal 189
ayat (1) – (4)
Diatur dalam Pasal 181
ayat (1) – (4)
Ada konsep plea guilty
(Pasal 197 – Jalur khusus)
Keterangan terdakwa, dapat
digunakan untuk
memberatkan pihak lain
Confession of the co-accused
Non-self incrimination rights
Pengakuan terdakwa plea
bargaining
21. KETERANGAN TERDAKWA
AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
Keterangan terdakwa,
dapat digunakan untuk
memberatkan pihak lain
Confession of the co-
accused
Non-self incrimination
rights
Pengakuan terdakwa
plea bargaining
Témoin du condamné:
Terdakwa dapat bersaksi
thd dirinya sendiri dan
berhak u/ menolak
menjawab pertanyaan yang
menurutnya tidak patut,
dgn ijin MH
(Article 321)
Testimony given by a
suspect or accused
23. PENGAMATAN HAKIM
KUHAP RUU KUHAP INGGRIS
Tidak diatur. Merupakan satu
ketentuan alat
bukti baru
(Pasal 182)
Persesuaian
ant. barang
bukti dgn
perbuatan /
kejadian /
keadaan dgn
tindak pidana
itu sendiri
Tidak diatur
karena Hakim
bersifat pasif.
Yang memutuskan
perkara adalah
Juri
24. PENGAMATAN HAKIM
AMERIKA SERIKAT PRANCIS RUSIA
Tidak diatur, karena Hakim
bersifat pasif.
Yang memutuskan perkara
adalah Juri
Tidak diatur secara khusus,
tetapi dalam memutuskan
perkara, keyakinan Majelis
Hakim menentukan
putusan pengadilan tsb.
Tidak diatur secara khusus,
tetapi Hakim berperan
memutuskan perkara
berdasarkan
pengamatannya selama
persidangan.