SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Khutbah I
Tiga Amal di Masa Sulit
ُ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ َّ
‫اَلِل‬ِ‫ب‬ ُ‫ذ‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ن‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫َح‬‫ن‬ ِ َّ ِ
‫َلِل‬ َ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬
ِ
‫ور‬ُ‫ر‬
ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َّ‫ل‬ ِ
‫ض‬ُ‫م‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ُ َّ
‫َّللا‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ . ‫َا‬‫ن‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ئ‬ِِّ‫ي‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬
ْ‫ل‬ِِْ‫ض‬
َ‫ِى‬‫د‬‫َا‬‫ه‬ َ‫ال‬َ‫ف‬
َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫يك‬ ِ
‫َر‬‫ش‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ح‬ َ‫و‬ ُ َّ
‫َّللا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫و‬ . ُ‫ه‬َ‫ل‬
‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ ‫ى‬ََِ‫ع‬ ْ‫ك‬ ِ
‫ار‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ْ‫م‬َِِِّ‫س‬ َ‫و‬ ِِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َِّ‫ل‬َ‫ا‬ . ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ًا‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ى‬ََِ‫ع‬ َ‫و‬
ِ‫ْن‬‫ي‬ِِّ‫د‬‫ال‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬
ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َّ
‫ال‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ت‬ َ
‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ َّ‫ق‬َ‫ح‬ َ َّ
‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
َ‫ون‬ُ‫م‬ِِْ‫س‬ُ‫م‬
ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ق‬ََِ‫خ‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬ََِ‫خ‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
‫ا‬َ‫ه‬
‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ث‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬
ُ‫ل‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ت‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ َّ
‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ً‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ً
‫اال‬َ‫ج‬ ِ
‫ر‬
ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬
‫ًا‬‫ب‬‫ي‬ِ‫ق‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬ََِ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ َّ
‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬ َ‫و‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ح‬ِِْ‫ص‬ُ‫ي‬ ‫ًا‬‫د‬‫ِي‬‫د‬َ‫س‬ ً
‫ال‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ َ َّ
‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬
ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫و‬
ِ‫ظ‬َ‫ع‬ ‫ا‬ ً‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ َ‫از‬َ‫ف‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ َ َّ
‫َّللا‬ ِ‫ع‬ِ‫ُط‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬‫و‬
‫ا‬ً‫م‬‫ي‬
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Alhamdulillah hari ini kita masih bisa
menyelenggarakan Sholat Jumat dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan. Maka sepatutnya kita
bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
telah memanjangkan umur kita dan menganugerahkan
demikian banyak nikmat kepada kita. Semoga Allah
menjaga kita semua dan segera mengangkat virus
corona dari dunia.
Kita berada di masa yang diistilahkan new
normal. Adaptasi kenormalan baru. Meskipun aktifitas
mulai berjalan, masih banyak kendala dan
keterbatasan. Sebagian masih bekerja dari rumah
(WFH, work from home), pendidikan juga
diselenggarakan dengan cara belajar dari rumah (LFH,
learn from home). Pandemi memang merupakan masa
sulit.
Lalu apa yang perlu menjadi agenda khusus
kita di masa sulit? Beruntunglah kita sebagai umat
Islam. Bertabur demikian banyak contoh dan
keteladanan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Termasuk bagaimana beliau menghadapi
masa sulit. Setidaknya, ada tiga amal yang kita
dapatkan dari agungnya keteladanan beliau.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Agenda utama kita di masa sulit, termasuk masa new
normal ini, yang pertama adalah meningkatkan iman
dan kesabaran. Wabah atau pandemi, yang dalam
bahasa hadits disebut tha’un, merupakan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.
ُ َّ
‫َّللا‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ف‬ ، ُ‫ء‬‫َا‬‫ش‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ
‫َّللا‬ ُ‫ه‬ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ َ‫َان‬‫ك‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬
َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬
“Sesungguhnya ia (thaun) adalah adzab yang dikirim
Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Lalu Allah
menjadikannya rahmat bagi orang-orang yang
beriman.” (HR. Bukhari)
Ia menjadi ujian, yang harus disikapi dengan
meningkatkan iman dan kesabaran. Dimulai dari
keyakinan bahwa kita dari Allah dan akan kembali
kepada-Nya. Demikian pula segala yang kita miliki,
semuanya adalah pemberian Allah. Dialah pemilik
sejati yang sewaktu-waktu bisa mengambilnya kembali.
َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ
‫ص‬ْ‫ق‬َ‫ن‬َ‫و‬ ِ‫وع‬ُ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ن‬َ‫ل‬َ‫و‬
َّ‫ث‬‫ال‬َ‫و‬ ِ
‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ ْ
‫اْل‬
َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ . َ‫ين‬ ِ
‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ِّر‬ِ‫ش‬َ‫ب‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫م‬
‫ا‬َ‫ذ‬ِِ
َ‫ون‬ُ‫ع‬ ِ‫اج‬َ‫ر‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِِ ‫ا‬َّ‫ن‬َِِ‫و‬ ِ َّ ِ
‫َلِل‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِِ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٌ‫ة‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ
‫ص‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫أ‬
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.
(QS. Al Baqarah: 155-156)
Termasuk di antara tanda kesabaran di masa
pandemi, meyakini bahwa tidak ada yang bisa
menimpa kita kecuali apa yang ditetapkan Allah.
Keyakinan ini menjadi salah satu syarat mendapat
pahala mati syahid di masa pandemi. Sebagaimana
lanjutan hadits di atas:
ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ُث‬‫ك‬ْ‫م‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ُ‫ُون‬‫ع‬‫ا‬َّ‫ط‬‫ال‬ ُ‫ع‬َ‫ق‬َ‫ي‬ ٍ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ
‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ف‬
، ‫ا‬ً‫ر‬
ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫َان‬‫ك‬ َّ‫ال‬ِِ ، ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ َّ
‫َّللا‬ َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ‫ال‬ِِ ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ
‫ص‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
ُ‫ل‬ْ‫ث‬
ِ‫د‬‫ي‬ِ‫َّه‬‫ش‬‫ال‬ ِ
‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬
“Tidak seorang pun hamba yang ditimpa thaun lalu
tetap tinggal di negerinya dalam keadaan sabar dan
mengetahui tidak ada yang menimpa dirinya kecuali
apa yang ditetapkan Allah untuknya, maka baginya
seperti pahala mati syahid.” (HR. Bukhari).
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Amal kedua yang dicontohkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam di masa-masa sulit adalah
menjaga optimisme. Beliau mengajarkan sikap optimis
kepada para sahabat. Misalnya saat terjadi perang
Ahzab. Saat itu, 10.000 pasukan koalisi (ahzab)
gabungan dari kafir Quraisy, Ghatafan dan kabilah-
kabilah lain hendak menyerbu Madinah. Padahal di
Madinah, jumlah seluruh laki-laki hanya ada 3.000
orang.
Maka untuk menahan laju serangan pasukan
ahzab, dibuatlah parit besar (khandaq) atas usulan
Salman Al Farisi. Perang itu kemudian juga dikenal
dengan nama perang khandaq.
Masa-masa membuat khandaq adalah masa-
masa sulit. Waktunya sangat terbatas karena pasukan
ahzab sudah bergerak dan mengepung Madinah.
Demikian sulitnya waktu itu, sampai-sampai tidak ada
waktu sholat. Hingga pernah sholat Zhuhur, Ashar,
Maghrib dan isya’ dijamak dalam satu waktu.
Semua sahabat turut bekerja keras
membangun parit pertahanan. Menggali dan
menghancurkan bebatuan. Saat menghadapi batu
besar yang mereka tidak mampu memecahkannya,
para sahabat meminta bantuan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam. Rasulullah memang andalan dalam
segala hal, termasuk kekuatan.
Maka Rasulullah memukul batu itu dengan
kapak. Ketika berhasil memecahkan sepertiganya,
memancar kilatan api dan beliau mengucapkan,
“Allaahu akbar! Aku telah diberi kunci-kunci Syam.
Demi Allah, sekarang saya melihat istana yang merah.”
Beliau melanjutkan dengan pukulan kedua.
Keluar kilatan api saat beliau berhasil menghancurkan
sepertiga berikutnya. “Allaahu akbar! Aku telah diberi
kunci-kunci Persia. Demi Allah, saya melihat istananya
yang putih.”
Beliau melanjutkan dengan pukulan kedua.
Kembali keluar kilatan api saat beliau berhasil
menghancurkan batu itu. “Allaahu akbar! Aku telah
diberi kunci-kunci Yaman. Demi Allah, kulihat pintu-
pintu Shan’a dari tempatku ini.”
Lihatlah bagaimana Rasulullah di masa sulit
yang untuk buang air kecil saja tidak sempat, beliau
mengabarkan kemenangan demi kemenangan Islam.
Lihatlah bagaimana Rasulullah di masa sulit yang untuk
sholat saja harus dijamak, beliau mengabarkan
penaklukan demi penaklukan.
Optimisme para sahabat juga bangkit. Jangka
pendek, Allah memenangkan mereka di perang Ahzab
itu. Jangka panjang, Syam, Persia dan Yaman semuanya
futuh. Yaman menjadi negeri muslim dengan dai
utamanya Mu’adz bin Jabal. Syam yang semula dikuasai
Romawi kemudian menjadi negeri Islam khulafaur
rasyidin. Bahkan Persia taklut dalam perang qadisiyah
di masa Umar bin Khattab.
Optimisme ini harus selalu hadir. Harapan itu
masih ada. Dan dua ayat dalam surat Al Insyirah
menjadi inspirasi kita.
‫ا‬ً‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ ِ
‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َّ‫ن‬ِِ . ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ ِ
‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu
ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu
ada kemudahan. (QS. Al Insyirah: 5-6)
Optimis ini harus hadir dalam jiwa kita. Bahwa
pandemi akan berlalu. Kemudahan akan datang.
Pertolongan Allah akan tiba.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Amal ketiga yang dicontohkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam di masa-masa sulit adalah
meningkatkan kapasitas. Kita bisa melihat saat beliau
menghadapi masa sulit di Makkah. Saat terjadinya
pemboikotan.
Waktu itu, Bani Hasyim yang melindungi
Rasulullah diboikot oleh kafir Quraisy. Diliputi amarah
permusuhan kepada Rasulullah dan kegeraman atas
perlindungan Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib,
orang-orang musyrikin Makkah berkumpul di kediaman
Bani Kinanah pada Muharram tahun ketujuh kenabian.
Mereka membuat kesepakatan bersama. Sebuah pakta
perjanjian yang penuh kezaliman. Memboikot Bani
Hasyim dan Bani Abdul Muthalib.
Pakta perjanjian itu ditulis oleh Baghid bin Amir
bin Hisyam pada sebuah shahifah. Isinya adalah poin-
poin sebagai berikut:
- Tidak boleh melakukan jual beli dengan Bani Hasyim
dan Bani Abdul Muthalib
- Tidak boleh menikah dengan mereka
- Tidak boleh mengunjungi, bertamu, berbicara dan
berinteraksi dengan mereka
- Tidak boleh menerima perjanjian damai dengan
mereka
- Tidak boleh berbelas kasihan kepada mereka
Pemboikotan membuat Bani Hasyim dan Bani
Abdul Muthalib mengalami penderitaan yang
mengenaskan. Mereka terpaksa memakan apa saja
demi bertahan hidup. Termasuk dedaunan dan kulit
binatang. Pernah mereka menemukan kulit unta. Lalu
dibersihkan dan dibakar, setelah itu dilunakkan agar
bisa disimpan dan dijadikan makanan untuk tiga hari.
Dalam kondisi seperti itu, Rasulullah terus
mentarbiyah para sahabat. Jadilah kapasitas para
sahabat nabi meningkat pesat. Rasulullah juga tetap
melanjutkan dakwahnya, memanfaatkan setiap waktu
untuk mengajak manusia hanya beribadah kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semestinya, masa-masa sulit saat pandemi juga
kita isi dengan meningkatkan kapasitas. Ketika kita
banyak di rumah dan banyak waktu luang, pelajari hal-
hal baru. Banyak tilawah, banyak tadabbur, banyak
membaca, bahkan kalau perlu ikuti pelatihan-pelatihan
online. Kelak ketika masa kembali normal dan muncul
banyak peluang, kita sudah siap menyambutnya
dengan kapasitas kita.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Semoga kita semua dimudahkan Allah dan
senantiasa dijaga-Nya. Menjadi hamba-Nya yang
beriman dan bertaqwa serta meningkatkan kesabaran.
Di masa pandemi ini, kita tetap optimis dan menjaga
optimisme. Serta Allah mudahkan kita untuk
meningkatkan kapasitas sehingga kelak kita keluar dari
masa sulit menjadi pribadi-pribadi yang siap
berkontribusi lebih untuk umat dan peradaban.
Dan semoga dengan tiga amalan tadi, Allah
merahmati kita dan kelak memasukkan kita ke dalam
surga-Nya. Marilah kita berdoa dengan khusyu’
memohon pertolongan Allah Subahanahu wa Ta’ala.
Aamiin Ya robbal Alamin
َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِِ ِ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ َّ
‫َّللا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫أ‬
ُ‫ور‬ُ‫ف‬
ُ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫الر‬
Khutbah II
ِ‫ه‬ْ‫ظ‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ ِِّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ِين‬‫د‬َ‫و‬ ‫َى‬‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬َ‫س‬ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ َّ ِ
‫َلِل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬
ُ‫ه‬َ‫ر‬
ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِ‫ِّين‬ِ‫د‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‫ِال‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ ‫ال‬ ْ‫أن‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ . َ‫ُون‬‫ك‬ ِ
‫ْر‬‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ه‬ ِ
‫َر‬‫ك‬
.‫ه‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ور‬ ‫ُه‬‫د‬ْ‫ب‬‫ع‬ ‫ًا‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َّ‫أن‬ ُ‫د‬‫وأشه‬ ،ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫يك‬ ِ‫َر‬‫ش‬ ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ح‬َ‫و‬ ُ‫هللا‬
ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ك‬ ِ
‫ار‬َ‫ب‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬
ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِِ ٍ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬َ‫و‬
ِ‫ْن‬‫ي‬ِِّ‫د‬‫ال‬ ِ‫م‬
ِِ َّ‫ُن‬‫ت‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ت‬ َ
‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ َّ‫ق‬َ‫ح‬ َ َّ
‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
َّ
‫ال‬
َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬
ْ‫ت‬َ‫م‬َّ‫د‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫و‬ َ َّ
‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
ٍ‫د‬َ‫غ‬ِ‫ل‬
ٌ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫خ‬ َ َّ
‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِِ َ َّ
‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬
َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬
َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ت‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ
‫َل‬َ‫م‬َ‫و‬ َ َّ
‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِِ
‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬
‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬
َ‫َلى‬‫ع‬ َ‫ْت‬‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫ا‬‫َم‬‫ك‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫ل‬‫آ‬ َ‫َلى‬‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َ‫َلى‬‫ع‬ ِِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬
ِِ ِ‫ل‬‫آ‬ َ‫َلى‬‫ع‬َ‫و‬ َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِِ
ْ‫ك‬ ِ
‫ر‬َ‫ا‬‫ب‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫م‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬ َ‫ك‬َّ‫ـ‬‫ن‬ِِ َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬
َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِِ َ‫َلى‬‫ع‬ َ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ا‬‫ب‬ َ‫ا‬‫َم‬‫ك‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫ل‬‫آ‬ َ‫َلى‬‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َ‫َلى‬‫ع‬
ٌ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫م‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬ َ‫ك‬َّ‫ـ‬‫ن‬ِِ َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِِ ِ‫ل‬‫آ‬ َ‫َلى‬‫ع‬َ‫و‬
ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ،ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬
َ‫ن‬
ٌ‫ْب‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ق‬ ٌ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫س‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِِ ،ِ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫ْل‬‫ا‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫اء‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫ْل‬‫ا‬ ،ِ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
‫و‬ُ‫ق‬َ‫ب‬َ‫س‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫خ‬ِ ِ
‫ِل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ .ِ‫َاء‬‫ع‬ُّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ْب‬‫ي‬ ِ‫ج‬ُ‫م‬
‫ا‬َ‫ن‬
َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬
‫َل‬ِ‫غ‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ َ
‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ان‬َ‫م‬‫ي‬ِْ
‫اِل‬ِ‫ب‬
َ‫ك‬َّ‫ن‬ِِ ‫ا‬
ُ‫ء‬َ‫ر‬
ْ‫ب‬َ‫ه‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ ْ‫ذ‬ِِ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫غ‬ ِ
‫ز‬ُ‫ت‬ َ
‫ال‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ . ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ ٌ‫وف‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬
ُ‫اب‬َّ‫ه‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِِ ً‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫د‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ُ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫د‬ِِّ‫ح‬َ‫و‬َ‫و‬ ،َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫َل‬ْ‫س‬ِ‫اِل‬ َّ‫ز‬ِ‫ع‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬
ِِّ‫ق‬َ‫ح‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ت‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ ْ‫ع‬ِ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬َ‫و‬
،َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ظ‬‫ال‬ َ‫َة‬‫ك‬ ْ‫َو‬‫ش‬ ْ‫ر‬ِ‫س‬ْ‫ك‬‫ا‬َ‫و‬ ،
ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ .َ‫ين‬ِ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫د‬‫با‬ِ‫ع‬ِ‫ل‬ َ‫ن‬ْ‫م‬َ‫ْل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫َل‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬َ‫و‬
‫ا‬َ‫ن‬
ْ‫ك‬ ِ‫ار‬َ‫ب‬َ‫و‬ ، ِ
‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ْل‬‫ا‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ج‬ ِ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ك‬َ‫ر‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
‫ا‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫رز‬َ‫أ‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ز‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ِ
‫ار‬َ‫م‬ِ‫ث‬ ‫في‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬
ْ‫ك‬ِ‫اِل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬َ‫َل‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬
ِ‫ام‬َ‫ر‬
َ‫ن‬ِ‫ق‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫اآلخ‬ ‫في‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫في‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ .
‫ا‬
ِ
‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬
‫ِي‬‫ذ‬ ِ‫اء‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َِِ‫و‬ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫اِل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِِ: ِ‫هللا‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬
ِ
‫َر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫َاء‬‫ش‬ْ‫ح‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ ‫ى‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬‫ال‬
ُ‫ك‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ي‬ ِ‫ي‬ْ‫غ‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫َّر‬‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ت‬.
Lima Hal yang Menghalangi
Terkabulnya Doa
،ِ‫م‬َ‫ال‬ّ‫س‬‫ال‬ َ‫ل‬ُ‫ب‬ُ‫س‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫َا‬‫د‬َ‫ه‬ ‫ذي‬ّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫هلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫هلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬َ‫ا‬
َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ
‫َل‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ،ِ‫َريم‬‫ك‬‫ال‬ ّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ي‬ ِ
‫َر‬‫ش‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫م‬َ‫ه‬ْ‫ف‬َ‫أ‬َ‫و‬
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬
َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬َ‫و‬ ،‫ْرام‬‫ك‬‫اإل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬‫ال‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫و‬ُ‫ذ‬ ،‫ه‬َ‫ل‬ ‫يك‬ ِ
‫َر‬‫ش‬ ‫َل‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ح‬َ‫و‬ ‫هللا‬
ُ‫د‬
َ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬ّ‫ل‬‫ال‬ ،‫ه‬ُ‫ل‬‫سو‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ًا‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫د‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ّ‫ن‬َ‫أ‬
ِّ‫ل‬
‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫د‬ّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ‫ِنا‬‫د‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ك‬ ِ
‫بار‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫س‬ ‫و‬
ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫إ‬ ِ‫سان‬ْ‫إح‬ِ‫ب‬ َ‫عين‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ت‬‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ْحا‬‫ص‬‫أ‬َ‫و‬
َ‫أ‬ ،‫ِين‬ّ‫د‬‫ال‬
‫ا‬َّ‫م‬
ْ‫ق‬َ‫ت‬ِ‫ب‬ ْ‫ِي‬‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬ُ‫ص‬ ْ‫أو‬ ،‫ان‬َ‫و‬ْ‫خ‬ِ‫اإل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬‫اأ‬َ‫ي‬َ‫ف‬ :ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬
ِ‫هللا‬ َ‫و‬
‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫الى‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،ْ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫و‬
ِ‫ان‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬
ِ‫هللا‬ ِ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬ ،‫م‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬َّ‫الر‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ي‬‫ش‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ذ‬ ْ‫ُو‬‫ع‬َ‫أ‬ :ْ‫م‬‫ي‬ ِ
‫َر‬‫ك‬‫ل‬ْ‫ا‬
ْ‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫الر‬ ِ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬
‫هللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ :ْ‫م‬
ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ص‬ُ‫ي‬ ،‫ًا‬‫د‬‫ِي‬‫د‬َ‫س‬ ً
‫َل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫و‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬
َ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ َ‫از‬َ‫ف‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ ‫هللا‬ ِ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ذ‬
‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ِظ‬
َ‫هللا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫تعالى‬ ‫وقال‬
ُ‫ت‬ ََّ َ‫ح‬
ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬
‫ي‬ِ‫ِظ‬َ‫ع‬‫ال‬ ُ‫هللا‬ َ‫َق‬‫د‬َ‫ص‬ .َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ُ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬
ْ‫م‬
Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Alhamdulillah hari ini kita masih bisa
menyelenggarakan Sholat Jumat dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan. Maka sepatutnya
kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang telah memanjangkan umur kita dan
menganugerahkan demikian banyak nikmat kepada
kita. Semoga Allah menjaga kita semua dan segera
mengangkat virus corona dari dunia.
Banyak ulama menyatakan bahwa
setiap doa pasti dikabulkan oleh Allah subhanahu
wa ta’ala berdasarkan penafsiran mereka terhadap
Al-Qur’an, surat al-Mu’min, ayat 60:
ۡ‫ُم‬‫ك‬َ‫ل‬ ۡ
‫ب‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ۡ‫س‬َ‫أ‬ ٓ‫ي‬ِ‫ن‬‫ُو‬‫ع‬ ۡ‫ٱد‬
Artinya: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu.”
Namun di sisi lain, para ulama juga sering
berbicara tentang hal-hal yang dapat
mengakibatkan tertolaknya doa sebagaimana
Rasulullah sendiri pernah mengatakan bahwa
sesungguhnya Allah tidak akan
mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai.
Artinya sebetulnya tidak setiap doa pasti
dikabulkan oleh Allah karena ada sebab-sebab
tertentu yang menghalanginya.
Sehubungan dengan itu, Allamah Sayyid
Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya
berjudul Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al-
Sufiyyah (Dar al-Hawi, Cetakan I, 2003, hal 197)
menjelaskan ada lima perkara yang merintangi
terkabulnya doa
Pertama, ‫ام‬ َ‫ر‬َ‫ح‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫أ‬
ُ‫ه‬ُ‫س‬ْ‫ب‬ُ‫ل‬ َ‫و‬ ( memakan makanan
haram dan mengenakan pakaian haram ).
Darah dan daging kita berasal dari apa
yang kita makan. Doa orang yang darah dan
dagingnya berasal dari rezeki yang haram akan
merintangi doa itu sampai kepada Allah. Demikian
pula apabila pakaian kita merupakan barang haram,
maka Allah akan menolak doa itu. Oleh karena itu
siapapun yang menginginkan doanya diterima
Allah, maka hendaklah ia menjauhkan diri dari
mengkonsumsi dan memakai barang-barang haram,
baik haram karena dzatnya atau karena proses
mendapatkannya.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salllam yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah sebagai berikut:
َ‫ي‬ ُّ‫د‬ُ‫م‬َ‫ي‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫غ‬َ‫أ‬ َ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ف‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ل‬‫ي‬ِ‫ط‬ُ‫ي‬ َ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬ َ‫َر‬‫ك‬َ‫ذ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬
ُ‫ه‬ُ‫ب‬َ‫ْر‬‫ش‬َ‫م‬َ‫و‬ ٌ‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫م‬َ‫و‬ ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬
َ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ِ‫ام‬َ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ِي‬‫ذ‬ُ‫غ‬َ‫و‬ ٌ‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ُ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫م‬َ‫و‬ ٌ‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬
ُ‫اب‬
َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ِ‫ل‬
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah
menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya
kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat
tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai
Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya
dari barang yang haram, minumannya dari yang
haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi
makan dari yang haram, maka bagaimanakah
Allah akan mengabulkan doanya?”(HR Muslim).
Kedua, ‫اد‬َ‫ب‬‫لع‬ْ‫ا‬ ‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ ‫ار‬ َ‫ر‬ْ‫ص‬‫ِل‬ َ‫و‬ ( tak henti-
hentinya menzalimi orang lain )
Allah sangat memperhitungkan perbuatan
zalim seseorang kepada orang lainnya sebagaimana
hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan
dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu sebagai
berikut:
َ‫ب‬ ‫اد‬َ‫ب‬‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬َ‫ف‬ ‫هللا‬ ُ‫ه‬ُ‫ك‬ُ‫ر‬ْ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ي‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ُ‫م‬ْ‫ل‬ُّ‫الظ‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ْ‫م‬ِِْ‫ع‬
‫ا‬ًِْ‫ع‬َ‫ب‬
‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬‫م‬ ْ‫م‬ِِْ‫ع‬َ‫ب‬‫ل‬ َ‫ر‬‫ب‬َ‫د‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ .
Artinya: “Adapun kezaliman yang tidak akan
dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia
atas manusia lainnya hingga mereka
menyelesaikan urusannya.”
Hadits ini sangat penting untuk
diperhatikan terutama bagi mereka yang
merasa doa-doanya banyak yang belum dikabulkan
oleh Allah selama ini. Bisa jadi penyebabnya
adalah karena mereka sering berbuat zalim kepada
orang lain dan belum menyelesaikannya baik
secara moral seperti memohon maaf, maupun
secara hukum seperti menyelesaikan masalahnya
sesuai yang dijanjikan atau menurut kesepakatan
bersama.
Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Ketiga, ‫هللا‬ ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫غ‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫مع‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ع‬ُّ‫د‬‫ال‬ َ‫و‬ ( hatinya lalai
terhadap Allah. )
Yang dimaksud hati yang lalai terhadap
Allah adalah orang yang melupakan Allah dari
kehidupan akherat dengan meninggalkan apa yang
diperintahkan dan melakukan apa yang dilarang-
Nya. Kelalaian seperti ini akan menjadi rintangan
bagi terkabulnya doa sebagaimana hadits
Rasulullah:
‫َاف‬‫غ‬ ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬‫م‬ ً‫ء‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫د‬ ُ‫ْب‬‫ي‬‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ
‫ال‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬
‫ل‬
Artinya: “Ketahuilah oleh kalian semua,
sesungguhnya Allah tidak akan
mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai.”
(HR at-Tirmidzi).
Keempat, ‫ه‬‫ام‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫ِل‬ ‫ا‬ً‫ع‬‫اط‬َ‫ق‬ ( memutuskan tali
silaturrahim.) Menyambung silaturrahim adalah
perintah Allah sebagaimana ditegaskan di dalam
Al-Qur’an sebagai berikut:
ٍٍ۬‫ة‬َ‫د‬ ِ‫ٲح‬َ‫و‬ ٍٍ۬
‫س‬ۡ‫ف‬َّ‫ن‬ ‫ن‬ِّ‫م‬ ‫ُم‬‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ٱ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ ‫ا‬َ‫ہ‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ٓ‫ـ‬َ‫ي‬
ۚ ًٍ۬‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬َ‫و‬ ‫ا‬ ًٍ۬‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ًٍ۬‫َل‬‫ا‬َ‫ج‬ ِ
‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ہ‬ۡ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ث‬َ‫ب‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ۡ
‫و‬َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫ہ‬ۡ‫ن‬ِ‫م‬ ََ َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫و‬
ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫س‬َ‫ت‬ ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ َّ
‫ٱَّلل‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ٱ‬َ‫و‬
َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َان‬‫ك‬ َ َّ
‫ٱَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ح‬ ۡ
‫ر‬َ ۡ
‫ٱۡل‬َ‫و‬ ‫ۦ‬
ِ‫ه‬
ۡ‫ُم‬‫ك‬ۡ‫ي‬
‫ا‬ًٍ۬‫ب‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ر‬
Artinya: “Wahai sekalian manusia, bertakwalah
kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya, dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu
sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu.” (QS An-Nisaa’:1)
Oleh karena itu orang-orang yang memutus
silaturrahim dengan adalah sama saja dengan
orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah
subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian doa-
doa mereka kepada Allah terkendala oleh persoalan
silaturrahim ini.
Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Kelima, ‫ا‬ ً‫ر‬‫َاج‬‫ه‬ َ‫و‬ َ‫ْن‬‫ي‬‫ن‬‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ه‬‫ان‬ َ‫و‬ْ‫خ‬‫إ‬ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬‫ل‬ ً‫ا‬‫ن‬‫َاح‬‫ش‬ُ‫م‬
‫ق‬َ‫ح‬ ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬‫ب‬ ْ‫م‬َُِ‫ل‬
( membenci saudaranya sesama Muslim dan tidak
berbicara dengan mereka tanpa alasan yang bisa
dibenarkan ).
Membenci kepada sesama Muslim
bertentangan dengan larangan-larangan
sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
، ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ، ‫ُوا‬‫د‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ، ‫ُوا‬َِ‫غ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ال‬
‫إ‬ ‫هللا‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬ َ‫و‬
‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫خ‬
‫ال‬َ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬‫َا‬‫خ‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ُ‫ج‬َِْ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫م‬‫ْل‬‫س‬ُ‫م‬‫ل‬ ُّ‫ل‬‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ،
Artinya: “Janganlah kalian saling membenci,
saling mendengki, saling membelakangi, dan saling
memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba
Allah, hendaklah kalian bersaudara. Seorang
Muslim tidaklah dihalalkan untuk mendiamkan
sesama Muslim lebih dari tiga hari.” (HR. Al-
Bukhari dan Muslim).
Sangat jelas bahwa membenci sesama
Muslim hingga putus komunikasi selama tiga hari
saja sudah merupakan pelanggaran terhadap
larangan-larangan agama. Pelanggaran semacam
ini menunjukkan lalainya hati dari menaati
perintah-perintah dan larangan-larangan Allah
subhanu wa ta’ala yang bisa berakibat
tertolaknya doa hingga Allah tidak
mengabulkannya.
Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Demikianlah kelima perkara yang dapat
merintangi terkabulnya doa kepada Allah subhanu
wa ta’ala. Kelima perkara tersebut dapat diringkas
menjadi tiga perkara yakni: pertama, sisi lahir dan
batin seseorang yang kotor; kedua, buruknya
hubungan seseorang dengan Allah karena
rendahnya ketakwaan akibat hati yang lalai dan
ketiga, buruknya hubungan seseorang dengan
sesama manusia karena seringnya melakukan
kezaliman dan penuh kebencian. Semoga kita
termasuk orang-orang yang dijaga oleh Allah dari
kelima perkara di atas sehingga doa-doa kita yang
baik dapat diterima dan dikabulkan-Nya. Amin ya
rabbal alamin.
َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِِ ِ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ َّ
‫َّللا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬
ُ‫ور‬ُ‫ف‬
ُ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫الر‬

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a 5 penghalang doa.docx

(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
SUHARNIBTMDREJABMoe
 
Id ada apa_di_hari_kiamat
Id ada apa_di_hari_kiamatId ada apa_di_hari_kiamat
Id ada apa_di_hari_kiamat
Driya Primasthi
 
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdfKELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
ashyfafebriandhita
 
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kitakutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
MANDIANGIN1
 

Semelhante a 5 penghalang doa.docx (20)

(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
(Percuma) buku 10 wasiat perlindungan diri dari wabah (1)
 
Akhlaq
AkhlaqAkhlaq
Akhlaq
 
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat WabahSolusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
Solusi Syariah Untuk Bisnis Saat Wabah
 
Id ada apa_di_hari_kiamat
Id ada apa_di_hari_kiamatId ada apa_di_hari_kiamat
Id ada apa_di_hari_kiamat
 
Khutbah Menyambut Peringatan Maulid Nabi.docx
Khutbah Menyambut Peringatan Maulid Nabi.docxKhutbah Menyambut Peringatan Maulid Nabi.docx
Khutbah Menyambut Peringatan Maulid Nabi.docx
 
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdfKELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
KELOMPOK 2 (Mengatasi Berbagai Macam Ujian dan Cobaan.pdf
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Doa ibu hamil side
Doa ibu hamil sideDoa ibu hamil side
Doa ibu hamil side
 
kesesatan kitab barzanji, qashidah burdah dan maulid syarafil anam
 kesesatan kitab barzanji, qashidah burdah dan maulid syarafil anam kesesatan kitab barzanji, qashidah burdah dan maulid syarafil anam
kesesatan kitab barzanji, qashidah burdah dan maulid syarafil anam
 
Materi khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 HMateri khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 H
 
Khutbah Jumat Online Edisi Khusus Corona
Khutbah Jumat Online Edisi Khusus CoronaKhutbah Jumat Online Edisi Khusus Corona
Khutbah Jumat Online Edisi Khusus Corona
 
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kitakutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
 
Ilmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaIlmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemula
 
Khotbah idul adha 1434 h oleh drs. nurul muhson
Khotbah idul adha 1434 h oleh drs. nurul muhsonKhotbah idul adha 1434 h oleh drs. nurul muhson
Khotbah idul adha 1434 h oleh drs. nurul muhson
 
Sakînah
SakînahSakînah
Sakînah
 
Sakînah
SakînahSakînah
Sakînah
 
Ppt salat jenazah
Ppt salat jenazahPpt salat jenazah
Ppt salat jenazah
 
Khutbah 5.docx
Khutbah 5.docxKhutbah 5.docx
Khutbah 5.docx
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
 
Belajar dari musibah 02
Belajar dari musibah 02Belajar dari musibah 02
Belajar dari musibah 02
 

Último

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

5 penghalang doa.docx

  • 1. Khutbah I Tiga Amal di Masa Sulit ُ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ َّ ‫اَلِل‬ِ‫ب‬ ُ‫ذ‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ن‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫َح‬‫ن‬ ِ َّ ِ ‫َلِل‬ َ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ ‫ور‬ُ‫ر‬ ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َّ‫ل‬ ِ ‫ض‬ُ‫م‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ُ َّ ‫َّللا‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ . ‫َا‬‫ن‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ئ‬ِِّ‫ي‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ل‬ِِْ‫ض‬ َ‫ِى‬‫د‬‫َا‬‫ه‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫يك‬ ِ ‫َر‬‫ش‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ح‬ َ‫و‬ ُ َّ ‫َّللا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫و‬ . ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ ‫ى‬ََِ‫ع‬ ْ‫ك‬ ِ ‫ار‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ْ‫م‬َِِِّ‫س‬ َ‫و‬ ِِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َِّ‫ل‬َ‫ا‬ . ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ًا‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ى‬ََِ‫ع‬ َ‫و‬ ِ‫ْن‬‫ي‬ِِّ‫د‬‫ال‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َّ ‫ال‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ت‬ َ ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ َّ‫ق‬َ‫ح‬ َ َّ ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ِِْ‫س‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ق‬ََِ‫خ‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬ََِ‫خ‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ث‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬ ُ‫ل‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ت‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ َّ ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ً‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ً ‫اال‬َ‫ج‬ ِ ‫ر‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ ‫ًا‬‫ب‬‫ي‬ِ‫ق‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬ََِ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ َّ ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ام‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ح‬ِِْ‫ص‬ُ‫ي‬ ‫ًا‬‫د‬‫ِي‬‫د‬َ‫س‬ ً ‫ال‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ َ َّ ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ظ‬َ‫ع‬ ‫ا‬ ً‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ َ‫از‬َ‫ف‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ َ َّ ‫َّللا‬ ِ‫ع‬ِ‫ُط‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬‫و‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Alhamdulillah hari ini kita masih bisa menyelenggarakan Sholat Jumat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Maka sepatutnya kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memanjangkan umur kita dan menganugerahkan demikian banyak nikmat kepada kita. Semoga Allah menjaga kita semua dan segera mengangkat virus corona dari dunia. Kita berada di masa yang diistilahkan new normal. Adaptasi kenormalan baru. Meskipun aktifitas mulai berjalan, masih banyak kendala dan keterbatasan. Sebagian masih bekerja dari rumah (WFH, work from home), pendidikan juga diselenggarakan dengan cara belajar dari rumah (LFH, learn from home). Pandemi memang merupakan masa sulit. Lalu apa yang perlu menjadi agenda khusus kita di masa sulit? Beruntunglah kita sebagai umat Islam. Bertabur demikian banyak contoh dan keteladanan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Termasuk bagaimana beliau menghadapi masa sulit. Setidaknya, ada tiga amal yang kita dapatkan dari agungnya keteladanan beliau. Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Agenda utama kita di masa sulit, termasuk masa new normal ini, yang pertama adalah meningkatkan iman dan kesabaran. Wabah atau pandemi, yang dalam bahasa hadits disebut tha’un, merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman. ُ َّ ‫َّللا‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ف‬ ، ُ‫ء‬‫َا‬‫ش‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ ‫َّللا‬ ُ‫ه‬ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ َ‫َان‬‫ك‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ “Sesungguhnya ia (thaun) adalah adzab yang dikirim Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Lalu Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (HR. Bukhari) Ia menjadi ujian, yang harus disikapi dengan meningkatkan iman dan kesabaran. Dimulai dari keyakinan bahwa kita dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Demikian pula segala yang kita miliki, semuanya adalah pemberian Allah. Dialah pemilik sejati yang sewaktu-waktu bisa mengambilnya kembali. َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ ‫ص‬ْ‫ق‬َ‫ن‬َ‫و‬ ِ‫وع‬ُ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ن‬َ‫ل‬َ‫و‬ َّ‫ث‬‫ال‬َ‫و‬ ِ ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ ْ ‫اْل‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ . َ‫ين‬ ِ ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ِّر‬ِ‫ش‬َ‫ب‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِِ َ‫ون‬ُ‫ع‬ ِ‫اج‬َ‫ر‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِِ ‫ا‬َّ‫ن‬َِِ‫و‬ ِ َّ ِ ‫َلِل‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِِ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٌ‫ة‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ ‫ص‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫أ‬ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS. Al Baqarah: 155-156) Termasuk di antara tanda kesabaran di masa pandemi, meyakini bahwa tidak ada yang bisa menimpa kita kecuali apa yang ditetapkan Allah. Keyakinan ini menjadi salah satu syarat mendapat pahala mati syahid di masa pandemi. Sebagaimana lanjutan hadits di atas:
  • 2. ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ُث‬‫ك‬ْ‫م‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ُ‫ُون‬‫ع‬‫ا‬َّ‫ط‬‫ال‬ ُ‫ع‬َ‫ق‬َ‫ي‬ ٍ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ، ‫ا‬ً‫ر‬ ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫َان‬‫ك‬ َّ‫ال‬ِِ ، ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ َّ ‫َّللا‬ َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ‫ال‬ِِ ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ ‫ص‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ ِ‫د‬‫ي‬ِ‫َّه‬‫ش‬‫ال‬ ِ ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ “Tidak seorang pun hamba yang ditimpa thaun lalu tetap tinggal di negerinya dalam keadaan sabar dan mengetahui tidak ada yang menimpa dirinya kecuali apa yang ditetapkan Allah untuknya, maka baginya seperti pahala mati syahid.” (HR. Bukhari). Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Amal kedua yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di masa-masa sulit adalah menjaga optimisme. Beliau mengajarkan sikap optimis kepada para sahabat. Misalnya saat terjadi perang Ahzab. Saat itu, 10.000 pasukan koalisi (ahzab) gabungan dari kafir Quraisy, Ghatafan dan kabilah- kabilah lain hendak menyerbu Madinah. Padahal di Madinah, jumlah seluruh laki-laki hanya ada 3.000 orang. Maka untuk menahan laju serangan pasukan ahzab, dibuatlah parit besar (khandaq) atas usulan Salman Al Farisi. Perang itu kemudian juga dikenal dengan nama perang khandaq. Masa-masa membuat khandaq adalah masa- masa sulit. Waktunya sangat terbatas karena pasukan ahzab sudah bergerak dan mengepung Madinah. Demikian sulitnya waktu itu, sampai-sampai tidak ada waktu sholat. Hingga pernah sholat Zhuhur, Ashar, Maghrib dan isya’ dijamak dalam satu waktu. Semua sahabat turut bekerja keras membangun parit pertahanan. Menggali dan menghancurkan bebatuan. Saat menghadapi batu besar yang mereka tidak mampu memecahkannya, para sahabat meminta bantuan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah memang andalan dalam segala hal, termasuk kekuatan. Maka Rasulullah memukul batu itu dengan kapak. Ketika berhasil memecahkan sepertiganya, memancar kilatan api dan beliau mengucapkan, “Allaahu akbar! Aku telah diberi kunci-kunci Syam. Demi Allah, sekarang saya melihat istana yang merah.” Beliau melanjutkan dengan pukulan kedua. Keluar kilatan api saat beliau berhasil menghancurkan sepertiga berikutnya. “Allaahu akbar! Aku telah diberi kunci-kunci Persia. Demi Allah, saya melihat istananya yang putih.” Beliau melanjutkan dengan pukulan kedua. Kembali keluar kilatan api saat beliau berhasil menghancurkan batu itu. “Allaahu akbar! Aku telah diberi kunci-kunci Yaman. Demi Allah, kulihat pintu- pintu Shan’a dari tempatku ini.” Lihatlah bagaimana Rasulullah di masa sulit yang untuk buang air kecil saja tidak sempat, beliau mengabarkan kemenangan demi kemenangan Islam. Lihatlah bagaimana Rasulullah di masa sulit yang untuk sholat saja harus dijamak, beliau mengabarkan penaklukan demi penaklukan. Optimisme para sahabat juga bangkit. Jangka pendek, Allah memenangkan mereka di perang Ahzab itu. Jangka panjang, Syam, Persia dan Yaman semuanya futuh. Yaman menjadi negeri muslim dengan dai utamanya Mu’adz bin Jabal. Syam yang semula dikuasai Romawi kemudian menjadi negeri Islam khulafaur rasyidin. Bahkan Persia taklut dalam perang qadisiyah di masa Umar bin Khattab. Optimisme ini harus selalu hadir. Harapan itu masih ada. Dan dua ayat dalam surat Al Insyirah menjadi inspirasi kita. ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ ِ ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َّ‫ن‬ِِ . ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ ِ ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyirah: 5-6) Optimis ini harus hadir dalam jiwa kita. Bahwa pandemi akan berlalu. Kemudahan akan datang. Pertolongan Allah akan tiba.
  • 3. Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Amal ketiga yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di masa-masa sulit adalah meningkatkan kapasitas. Kita bisa melihat saat beliau menghadapi masa sulit di Makkah. Saat terjadinya pemboikotan. Waktu itu, Bani Hasyim yang melindungi Rasulullah diboikot oleh kafir Quraisy. Diliputi amarah permusuhan kepada Rasulullah dan kegeraman atas perlindungan Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib, orang-orang musyrikin Makkah berkumpul di kediaman Bani Kinanah pada Muharram tahun ketujuh kenabian. Mereka membuat kesepakatan bersama. Sebuah pakta perjanjian yang penuh kezaliman. Memboikot Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib. Pakta perjanjian itu ditulis oleh Baghid bin Amir bin Hisyam pada sebuah shahifah. Isinya adalah poin- poin sebagai berikut: - Tidak boleh melakukan jual beli dengan Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib - Tidak boleh menikah dengan mereka - Tidak boleh mengunjungi, bertamu, berbicara dan berinteraksi dengan mereka - Tidak boleh menerima perjanjian damai dengan mereka - Tidak boleh berbelas kasihan kepada mereka Pemboikotan membuat Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib mengalami penderitaan yang mengenaskan. Mereka terpaksa memakan apa saja demi bertahan hidup. Termasuk dedaunan dan kulit binatang. Pernah mereka menemukan kulit unta. Lalu dibersihkan dan dibakar, setelah itu dilunakkan agar bisa disimpan dan dijadikan makanan untuk tiga hari. Dalam kondisi seperti itu, Rasulullah terus mentarbiyah para sahabat. Jadilah kapasitas para sahabat nabi meningkat pesat. Rasulullah juga tetap melanjutkan dakwahnya, memanfaatkan setiap waktu untuk mengajak manusia hanya beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semestinya, masa-masa sulit saat pandemi juga kita isi dengan meningkatkan kapasitas. Ketika kita banyak di rumah dan banyak waktu luang, pelajari hal- hal baru. Banyak tilawah, banyak tadabbur, banyak membaca, bahkan kalau perlu ikuti pelatihan-pelatihan online. Kelak ketika masa kembali normal dan muncul banyak peluang, kita sudah siap menyambutnya dengan kapasitas kita. Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Semoga kita semua dimudahkan Allah dan senantiasa dijaga-Nya. Menjadi hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa serta meningkatkan kesabaran. Di masa pandemi ini, kita tetap optimis dan menjaga optimisme. Serta Allah mudahkan kita untuk meningkatkan kapasitas sehingga kelak kita keluar dari masa sulit menjadi pribadi-pribadi yang siap berkontribusi lebih untuk umat dan peradaban. Dan semoga dengan tiga amalan tadi, Allah merahmati kita dan kelak memasukkan kita ke dalam surga-Nya. Marilah kita berdoa dengan khusyu’ memohon pertolongan Allah Subahanahu wa Ta’ala. Aamiin Ya robbal Alamin َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِِ ِ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ َّ ‫َّللا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫أ‬ ُ‫ور‬ُ‫ف‬ ُ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫الر‬
  • 4. Khutbah II ِ‫ه‬ْ‫ظ‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ ِِّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ِين‬‫د‬َ‫و‬ ‫َى‬‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬َ‫س‬ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ َّ ِ ‫َلِل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬َ‫ر‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِ‫ِّين‬ِ‫د‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ِال‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ ‫ال‬ ْ‫أن‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ . َ‫ُون‬‫ك‬ ِ ‫ْر‬‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ه‬ ِ ‫َر‬‫ك‬ .‫ه‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ور‬ ‫ُه‬‫د‬ْ‫ب‬‫ع‬ ‫ًا‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َّ‫أن‬ ُ‫د‬‫وأشه‬ ،ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫يك‬ ِ‫َر‬‫ش‬ ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ح‬َ‫و‬ ُ‫هللا‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ك‬ ِ ‫ار‬َ‫ب‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِِ ٍ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ْن‬‫ي‬ِِّ‫د‬‫ال‬ ِ‫م‬ ِِ َّ‫ُن‬‫ت‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ت‬ َ ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ َّ‫ق‬َ‫ح‬ َ َّ ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َّ ‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ْ‫ت‬َ‫م‬َّ‫د‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫و‬ َ َّ ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ٍ‫د‬َ‫غ‬ِ‫ل‬ ٌ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫خ‬ َ َّ ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِِ َ َّ ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ت‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ ‫َل‬َ‫م‬َ‫و‬ َ َّ ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِِ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِِّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫َلى‬‫ع‬ َ‫ْت‬‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫ا‬‫َم‬‫ك‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫ل‬‫آ‬ َ‫َلى‬‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َ‫َلى‬‫ع‬ ِِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ِِ ِ‫ل‬‫آ‬ َ‫َلى‬‫ع‬َ‫و‬ َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِِ ْ‫ك‬ ِ ‫ر‬َ‫ا‬‫ب‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫م‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬ َ‫ك‬َّ‫ـ‬‫ن‬ِِ َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِِ َ‫َلى‬‫ع‬ َ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ا‬‫ب‬ َ‫ا‬‫َم‬‫ك‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫ل‬‫آ‬ َ‫َلى‬‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َ‫َلى‬‫ع‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫م‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬ َ‫ك‬َّ‫ـ‬‫ن‬ِِ َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ب‬ِِ ِ‫ل‬‫آ‬ َ‫َلى‬‫ع‬َ‫و‬ ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ،ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ن‬ ٌ‫ْب‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ق‬ ٌ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫س‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِِ ،ِ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫ْل‬‫ا‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫اء‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫ْل‬‫ا‬ ،ِ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ب‬َ‫س‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫خ‬ِ ِ ‫ِل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ .ِ‫َاء‬‫ع‬ُّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ْب‬‫ي‬ ِ‫ج‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ ‫َل‬ِ‫غ‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ َ ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ان‬َ‫م‬‫ي‬ِْ ‫اِل‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِِ ‫ا‬ ُ‫ء‬َ‫ر‬ ْ‫ب‬َ‫ه‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ ْ‫ذ‬ِِ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫غ‬ ِ ‫ز‬ُ‫ت‬ َ ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ . ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ ٌ‫وف‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ُ‫اب‬َّ‫ه‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِِ ً‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫د‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ُ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫د‬ِِّ‫ح‬َ‫و‬َ‫و‬ ،َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫َل‬ْ‫س‬ِ‫اِل‬ َّ‫ز‬ِ‫ع‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ ِِّ‫ق‬َ‫ح‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ت‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ ْ‫ع‬ِ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬َ‫و‬ ،َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ظ‬‫ال‬ َ‫َة‬‫ك‬ ْ‫َو‬‫ش‬ ْ‫ر‬ِ‫س‬ْ‫ك‬‫ا‬َ‫و‬ ، ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ .َ‫ين‬ِ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫د‬‫با‬ِ‫ع‬ِ‫ل‬ َ‫ن‬ْ‫م‬َ‫ْل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫َل‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ْ‫ك‬ ِ‫ار‬َ‫ب‬َ‫و‬ ، ِ ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ْل‬‫ا‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ج‬ ِ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ك‬َ‫ر‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫رز‬َ‫أ‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ز‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ِ ‫ار‬َ‫م‬ِ‫ث‬ ‫في‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ك‬ِ‫اِل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬َ‫َل‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ِ‫ام‬َ‫ر‬ َ‫ن‬ِ‫ق‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫اآلخ‬ ‫في‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫في‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ . ‫ا‬ ِ ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ِي‬‫ذ‬ ِ‫اء‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َِِ‫و‬ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫اِل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِِ: ِ‫هللا‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ِ ‫َر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫َاء‬‫ش‬ْ‫ح‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫َن‬‫ع‬ ‫ى‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬‫ال‬ ُ‫ك‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ي‬ ِ‫ي‬ْ‫غ‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫َّر‬‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ت‬.
  • 5. Lima Hal yang Menghalangi Terkabulnya Doa ،ِ‫م‬َ‫ال‬ّ‫س‬‫ال‬ َ‫ل‬ُ‫ب‬ُ‫س‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫َا‬‫د‬َ‫ه‬ ‫ذي‬ّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫هلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫هلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ ‫َل‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ،ِ‫َريم‬‫ك‬‫ال‬ ّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ي‬ ِ ‫َر‬‫ش‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫م‬َ‫ه‬ْ‫ف‬َ‫أ‬َ‫و‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬َ‫و‬ ،‫ْرام‬‫ك‬‫اإل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬‫ال‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫و‬ُ‫ذ‬ ،‫ه‬َ‫ل‬ ‫يك‬ ِ ‫َر‬‫ش‬ ‫َل‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ح‬َ‫و‬ ‫هللا‬ ُ‫د‬ َ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬ّ‫ل‬‫ال‬ ،‫ه‬ُ‫ل‬‫سو‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ًا‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫د‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ّ‫ن‬َ‫أ‬ ِّ‫ل‬ ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫د‬ّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ‫ِنا‬‫د‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ك‬ ِ ‫بار‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫س‬ ‫و‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫إ‬ ِ‫سان‬ْ‫إح‬ِ‫ب‬ َ‫عين‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ت‬‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ْحا‬‫ص‬‫أ‬َ‫و‬ َ‫أ‬ ،‫ِين‬ّ‫د‬‫ال‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ْ‫ق‬َ‫ت‬ِ‫ب‬ ْ‫ِي‬‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬ُ‫ص‬ ْ‫أو‬ ،‫ان‬َ‫و‬ْ‫خ‬ِ‫اإل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬‫اأ‬َ‫ي‬َ‫ف‬ :ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ‫هللا‬ َ‫و‬ ‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫الى‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،ْ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫و‬ ِ‫ان‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ ِ‫هللا‬ ِ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬ ،‫م‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬َّ‫الر‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ي‬‫ش‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ذ‬ ْ‫ُو‬‫ع‬َ‫أ‬ :ْ‫م‬‫ي‬ ِ ‫َر‬‫ك‬‫ل‬ْ‫ا‬ ْ‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫الر‬ ِ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬ ‫هللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬َ‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ :ْ‫م‬ ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ص‬ُ‫ي‬ ،‫ًا‬‫د‬‫ِي‬‫د‬َ‫س‬ ً ‫َل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ َ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ َ‫از‬َ‫ف‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ ‫هللا‬ ِ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ِظ‬ َ‫هللا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫تعالى‬ ‫وقال‬ ُ‫ت‬ ََّ َ‫ح‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ِظ‬َ‫ع‬‫ال‬ ُ‫هللا‬ َ‫َق‬‫د‬َ‫ص‬ .َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ُ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ Jamaah Jumat hafidhakumullah, Alhamdulillah hari ini kita masih bisa menyelenggarakan Sholat Jumat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Maka sepatutnya kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memanjangkan umur kita dan menganugerahkan demikian banyak nikmat kepada kita. Semoga Allah menjaga kita semua dan segera mengangkat virus corona dari dunia. Banyak ulama menyatakan bahwa setiap doa pasti dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala berdasarkan penafsiran mereka terhadap Al-Qur’an, surat al-Mu’min, ayat 60: ۡ‫ُم‬‫ك‬َ‫ل‬ ۡ ‫ب‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ۡ‫س‬َ‫أ‬ ٓ‫ي‬ِ‫ن‬‫ُو‬‫ع‬ ۡ‫ٱد‬ Artinya: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” Namun di sisi lain, para ulama juga sering berbicara tentang hal-hal yang dapat mengakibatkan tertolaknya doa sebagaimana Rasulullah sendiri pernah mengatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai. Artinya sebetulnya tidak setiap doa pasti dikabulkan oleh Allah karena ada sebab-sebab tertentu yang menghalanginya. Sehubungan dengan itu, Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya berjudul Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al- Sufiyyah (Dar al-Hawi, Cetakan I, 2003, hal 197) menjelaskan ada lima perkara yang merintangi terkabulnya doa Pertama, ‫ام‬ َ‫ر‬َ‫ح‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ُ‫س‬ْ‫ب‬ُ‫ل‬ َ‫و‬ ( memakan makanan haram dan mengenakan pakaian haram ). Darah dan daging kita berasal dari apa yang kita makan. Doa orang yang darah dan dagingnya berasal dari rezeki yang haram akan merintangi doa itu sampai kepada Allah. Demikian pula apabila pakaian kita merupakan barang haram, maka Allah akan menolak doa itu. Oleh karena itu siapapun yang menginginkan doanya diterima Allah, maka hendaklah ia menjauhkan diri dari mengkonsumsi dan memakai barang-barang haram, baik haram karena dzatnya atau karena proses mendapatkannya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salllam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai berikut: َ‫ي‬ ُّ‫د‬ُ‫م‬َ‫ي‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫غ‬َ‫أ‬ َ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ف‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ل‬‫ي‬ِ‫ط‬ُ‫ي‬ َ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬ َ‫َر‬‫ك‬َ‫ذ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬َ‫ْر‬‫ش‬َ‫م‬َ‫و‬ ٌ‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫م‬َ‫و‬ ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ِ‫ام‬َ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ِي‬‫ذ‬ُ‫غ‬َ‫و‬ ٌ‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ُ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫م‬َ‫و‬ ٌ‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫اب‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ِ‫ل‬ Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah
  • 6. menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya?”(HR Muslim). Kedua, ‫اد‬َ‫ب‬‫لع‬ْ‫ا‬ ‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ ‫ار‬ َ‫ر‬ْ‫ص‬‫ِل‬ َ‫و‬ ( tak henti- hentinya menzalimi orang lain ) Allah sangat memperhitungkan perbuatan zalim seseorang kepada orang lainnya sebagaimana hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu sebagai berikut: َ‫ب‬ ‫اد‬َ‫ب‬‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬َ‫ف‬ ‫هللا‬ ُ‫ه‬ُ‫ك‬ُ‫ر‬ْ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ي‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ُ‫م‬ْ‫ل‬ُّ‫الظ‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِِْ‫ع‬ ‫ا‬ًِْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬‫م‬ ْ‫م‬ِِْ‫ع‬َ‫ب‬‫ل‬ َ‫ر‬‫ب‬َ‫د‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ . Artinya: “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.” Hadits ini sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi mereka yang merasa doa-doanya banyak yang belum dikabulkan oleh Allah selama ini. Bisa jadi penyebabnya adalah karena mereka sering berbuat zalim kepada orang lain dan belum menyelesaikannya baik secara moral seperti memohon maaf, maupun secara hukum seperti menyelesaikan masalahnya sesuai yang dijanjikan atau menurut kesepakatan bersama. Jamaah Jumat hafidhakumullah, Ketiga, ‫هللا‬ ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫غ‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫مع‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ع‬ُّ‫د‬‫ال‬ َ‫و‬ ( hatinya lalai terhadap Allah. ) Yang dimaksud hati yang lalai terhadap Allah adalah orang yang melupakan Allah dari kehidupan akherat dengan meninggalkan apa yang diperintahkan dan melakukan apa yang dilarang- Nya. Kelalaian seperti ini akan menjadi rintangan bagi terkabulnya doa sebagaimana hadits Rasulullah: ‫َاف‬‫غ‬ ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬‫م‬ ً‫ء‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫د‬ ُ‫ْب‬‫ي‬‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ ‫ال‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫ل‬ Artinya: “Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai.” (HR at-Tirmidzi). Keempat, ‫ه‬‫ام‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫ِل‬ ‫ا‬ً‫ع‬‫اط‬َ‫ق‬ ( memutuskan tali silaturrahim.) Menyambung silaturrahim adalah perintah Allah sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an sebagai berikut: ٍٍ۬‫ة‬َ‫د‬ ِ‫ٲح‬َ‫و‬ ٍٍ۬ ‫س‬ۡ‫ف‬َّ‫ن‬ ‫ن‬ِّ‫م‬ ‫ُم‬‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ٱ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ ‫ا‬َ‫ہ‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ٓ‫ـ‬َ‫ي‬ ۚ ًٍ۬‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫ن‬َ‫و‬ ‫ا‬ ًٍ۬‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ًٍ۬‫َل‬‫ا‬َ‫ج‬ ِ ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ہ‬ۡ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ث‬َ‫ب‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ۡ ‫و‬َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫ہ‬ۡ‫ن‬ِ‫م‬ ََ َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫س‬َ‫ت‬ ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ َّ ‫ٱَّلل‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ٱ‬َ‫و‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َان‬‫ك‬ َ َّ ‫ٱَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ح‬ ۡ ‫ر‬َ ۡ ‫ٱۡل‬َ‫و‬ ‫ۦ‬ ِ‫ه‬ ۡ‫ُم‬‫ك‬ۡ‫ي‬ ‫ا‬ًٍ۬‫ب‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ر‬ Artinya: “Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An-Nisaa’:1) Oleh karena itu orang-orang yang memutus silaturrahim dengan adalah sama saja dengan orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian doa- doa mereka kepada Allah terkendala oleh persoalan silaturrahim ini.
  • 7. Jamaah Jumat hafidhakumullah, Kelima, ‫ا‬ ً‫ر‬‫َاج‬‫ه‬ َ‫و‬ َ‫ْن‬‫ي‬‫ن‬‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ه‬‫ان‬ َ‫و‬ْ‫خ‬‫إ‬ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬‫ل‬ ً‫ا‬‫ن‬‫َاح‬‫ش‬ُ‫م‬ ‫ق‬َ‫ح‬ ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬‫ب‬ ْ‫م‬َُِ‫ل‬ ( membenci saudaranya sesama Muslim dan tidak berbicara dengan mereka tanpa alasan yang bisa dibenarkan ). Membenci kepada sesama Muslim bertentangan dengan larangan-larangan sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini: ، ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ، ‫ُوا‬‫د‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ، ‫ُوا‬َِ‫غ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ‫إ‬ ‫هللا‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫خ‬ ‫ال‬َ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬‫َا‬‫خ‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ُ‫ج‬َِْ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫م‬‫ْل‬‫س‬ُ‫م‬‫ل‬ ُّ‫ل‬‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ، Artinya: “Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian bersaudara. Seorang Muslim tidaklah dihalalkan untuk mendiamkan sesama Muslim lebih dari tiga hari.” (HR. Al- Bukhari dan Muslim). Sangat jelas bahwa membenci sesama Muslim hingga putus komunikasi selama tiga hari saja sudah merupakan pelanggaran terhadap larangan-larangan agama. Pelanggaran semacam ini menunjukkan lalainya hati dari menaati perintah-perintah dan larangan-larangan Allah subhanu wa ta’ala yang bisa berakibat tertolaknya doa hingga Allah tidak mengabulkannya. Jamaah Jumat hafidhakumullah, Demikianlah kelima perkara yang dapat merintangi terkabulnya doa kepada Allah subhanu wa ta’ala. Kelima perkara tersebut dapat diringkas menjadi tiga perkara yakni: pertama, sisi lahir dan batin seseorang yang kotor; kedua, buruknya hubungan seseorang dengan Allah karena rendahnya ketakwaan akibat hati yang lalai dan ketiga, buruknya hubungan seseorang dengan sesama manusia karena seringnya melakukan kezaliman dan penuh kebencian. Semoga kita termasuk orang-orang yang dijaga oleh Allah dari kelima perkara di atas sehingga doa-doa kita yang baik dapat diterima dan dikabulkan-Nya. Amin ya rabbal alamin. َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِِ ِ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ َّ ‫َّللا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ ُ‫ور‬ُ‫ف‬ ُ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫الر‬