Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai elektrolit utama dalam tubuh seperti natrium, klorida, potasium, fosfat, kalsium, dan magnesium. Elektrolit-elektrolit tersebut memiliki fungsi penting dalam memelihara keseimbangan cairan dan asam basa tubuh, serta berperan dalam kontraksi otot dan transmisi impuls saraf.
3. Fungsi : - Meregulasi distribusi air & Keseimbangan
asam-basa
- Melanjutkan Impulse Syaraf, Penting utk
proses pembekuan darah dan Generasi ATP.
4. NATRIUM (Na+), (normal: 135- 145mEq/L)
Fungsi :
Kation ECF, untuk mempertahankan Konsentrasi
& Volume ECF (Air akan mengikuti garamnya).
Untuk transmisi Syaraf dan impuls otot,
Membantu mempertahankan Keseimbangan
Asam Basa.
5. Hyponatremia :
Mekanisme: Perpindahan air dari ECF ke dalam sel yang
mengakibatkan kelebihan cairan ICF dan udem sel.
Penyebabnya: -kehilangan cairan melalui GI (muntah2, diare,
fistula, Pengisapan cairan lambung),
- berkeringat banyak,
- diuretika,
- diet kurang garam,
- aldosterone yg kurang (insufisiensi adrenal),
- luka bakar,
- drainase luka
- kelebihan cairan IV hypotonis (D5W, 25%, 45%
NaCl),
- CHF,
- minum banyak air yg dipaksakan (intoksikasi air),
- payah Ginjal dgn kelebihan intake air.
6. Manifestasi klinis Hyponatremia :
• Khususnya Neurologis (Nyeri kepala, Perubahan status
mental : Lethargi, bingung2 yg menuju ke stupor, Coma,
Kejang- kejang dengan Na+ : 110 mEq/L),
• Perasaan muntah,
• Kramp perut,
• kejang otot,
• tremor,
• kelemahan karena gangguan volume pada Hypo atau
Hypervolumia
• Koreksi yg terlalu cepat (>8mmol/L Na+ /24 jam) dpt
menyebabkan terjadinya demyelination dengan resiko
terjadinya severe brain injury
7. Penanganan Hyponatremia berat:
- Konsul ICU,
- Resusitasi (ABC),
- berikan anti konvulsan IV,
- Koreksi dengan Na+ (tidak boleh ditunda-tunda lagi,
Na+ harus dinaikan sampai 125 mmol/L, atau sampai
kejang2 berhenti.
- Gunakan larutan NaCl 3%, atau berikan 4 ml/kg NaCl 3%
dalam 15-30 mnt, diberikan melalui CVP.
- Ukur serum Na setelah pemberian pd suntikan pertama,
bila kejang masih terus berlanjut berikan lagi NaCl
- Pengukuran elektrolit tiap 2 jam sampai stabil,
kemudian setiap 4 – 6 jam sampai Serum Na+ normal.
8. HYPERNATREMI :
Air akan berpindah dari sel (ICF) ke ECF menyebabkan
sel akan mengkerut dan ICF akan berkurang.
Penyebabnya:
- Kehilangan cairan karena demam,
- Heat stroke,
- Insensibel losses yg berlebihan (seperti pada
Hyperventilasi, Luka bakar yg luas),
- Diare cair,
- Kekurangan Cairan pada anak atau bayi
- Hypertonik (dengan Protein tinggi),
9. Penyebab Hypernatremi:
- Makanan via selang lambung,
- Tambahan Natrium sehingga kelebihan intake
(Garam tablet, Makanan, Obat2an, Cairan NaCl
Hypertonis atau NaHCO3),
- Hyper Aldosteronisme (Cushing Syndrom),
- Hampir tenggelam dlm Air Garam.
11. Pengobatan Hypernatremia :
- Menghentikan Water loss dan pengembalian cairan.
- Pemakaian diuretik untuk menghalangi Natrium
intake
12. CHLORIDE (Cl-) (Normalnya 96 – 106 mEq/L)
Keseluruhan Anion ECF (Levelnya tinggi pd cairan Cerebrospinal,
Juga dalam Empedu, Cairan Lambung, Cairan Pancreas),
Fungsi: - Membantu mempertahankan Osmolalitas ECF,
- Keseimbangan Asam Basa,
- Berhubungan langsung dengan Na+ dan berlawanan
dengan HCO3.
13. Penyebab Hypochloremia :
• Hypochlorimik Alkalosis (pelepasan Cl- > Na+ mis.
Pemakaian Naso Gastrik tube, Kehilangan via Kulit, GI track,
Ginjal, Perubahan dlm Na,K atau Acid Base dapat mengubah
Cl.
15. • Pengobatan Hypochloremia :
- Dengan meningkatkan intake Chlorida (makanan
bergaram atau IV).
- Jika Natrium terlalu tinggi maka berikan KCl IV
- Dapat juga penggunaan pengobatan terhadap gangguan
Metabolic alkalosis, Hypokalemia
- Cairan asam HCl , atau dgn Amonium Chloride / Arginine
Hydrochloride
16. POTASIUM (K+) (Normal 3,5 – 5,5 mEq/L)
Fungsi :
- Sebagian besar Kation ICF, akan mengatur rangsangan Sel &
mempengaruhi status listrik sel,
- Menyebabkan impuls2 listrik untuk melewati sel ke sel
lainnya,
- Membantu pengontrolan Osmolalitas ICF
17. Penyebab Hypokalemi :
- Kehilangan cairan dari GI track , Ginjal, Kulit, Dialysis,
Perpindahan kedlm sel, atau Penurunan intake.
Manifestasi klinik :
- Jantung (Nadi lemah dan ireguler, Bradycardi, Ektopia
ventricular, Toxis),
- Penurunan GI dan
- Penurunan Fungsi Neuromuskular,
- Konstipasi,
- Kesulitan bernapas,
- Paralytik asendens,
- Arythmia Jantung
18. Pengobatan Hypokalemi: Kalium peroral atau IV.
Penanganan Hypokalemia:
- Hentikan pemakaian obat2an (diuretika, Laxantia,
Aminoglicosida).
- Secara bertahap penggantian Kalium secara oral.
- Kalium harus diganti pada penderita dengan
gangguan ginjal.
- Kalium peroral harus diberikan bersama banyak air
minum.
19. - Kontrol kadar Magnesium,
- Penggantian penyimpanan Magnesium akan
memfasilitasi koreksi yang lebih cepat dari Hypokalemia.
Pada keadaan Mild Hypokalemia :
• Dengan preparat Oral : Sando-K : 2 tab 3x1 (72
mmol/hari), bila tak toleransi : Kay Cee L 25 mL
3x1 (75 mmol/hari).
Pada keadaan Moderat Hypokalemia :
• Dengan preparat Oral : Sando-K : 2 tab 4x1
(96mmol/hari), bila tak toleransi : Kay Cee L 25
mL 4x1 (100 mmol/hari).
Pada keadaan Severe Hypokalemia :
• Dgn preparat I.V. : 40 mmol KCl dlm 1L NaCl
0,9% 2x1 atau 3x1
20. Rumus = (N - Defisit) x BB = mEq.
3
Contoh : Normal K+ = 4,5 – 5,5 mEq.
K+ ppasien : 2,5. BB : 10 kg.
(4,5 – 2,5) x 10 kg = 2 x 10 = 6,6 mEq
3 3
21. Hyperkalemia :
Penyebabnya : Intake yg berkelebihan, sehingga
kalium akan keluar dari sel.
Manifestasi klinis :
• Jantung Nadi yg irregular,
• Adanya puncak T & Pelebaran QRS,
• Fibrilasi ventrikuler,
• Iritabilitas,
• Anxiety,
• kram perut & Diare,
• Extremitas bawah yang menurun & Paresthesia.
23. PHOSPHOR (P-)(Normal 2,8 – 4,5)
• Pada Tulang dan Gigi, 14 % dari Jaringan lunak, <1% ECF, hampir
seluruh Phosphor dalam tubuh adalah sebagai phosphate (PO4-).
• Sebagian besar Anion ICF,
• Fungsi : - Mempromosikan penyimpanan energy dan
metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak
- Bufer +
- Transportasi oxygen,
- fungsi WBC dan thrombosit.
24. Hypophosphatemia :
Penyebabnya :
• Perpindahan transient ke dalam sel (mis. Syndroma
refeeding, Respiratory alkalosis, Luka bakar yang
luas, Hypothermis, Pengobatan dengan Androgen),
• Peningkatan Urinary loss,(misalnya Diuretik,
Hypomagnesia, Hypokalemia, Hyperpa-
rathyroidisme),
• Penurunan absorbsi Intestinal atau Peningkatan
cairan intestinal, Peningkatan penggunaan Tissue
repair (mis. TPN dengan penurunan Phosphor,
Penyembuhan Malnutrition), Juga pada Alkoholisme.
25. Manifestasi klinis Hypophosphatemia :
• Yang paling sering adalah karena penurunan ATP &
2,3 DPG, termasuk (Confuse, Coma),
• Pada Jantung (Nyeri dada, Hypotensi,
Cardiomyopathy yang reversible),
• Osteomalacia, Pelepasan Elektrolit
• Disfungsi Thrombosit (Perdarahan) dan Leukosit
(Inflamasi, Infeksi),
• Oksigenisasi yang berkurang, Neuro muskular yang
mudah terangsang dan pergerakan GI.
• Rhabdomyolysis
27. CALSIUM (Ca ++) (Normal Total 9 -11
mg/dl,
Ionized 4,5 – 5,5)
FUNGSI:
• Kation utama dalam gigi dan Tulang (99 %) yang berkombinasi dengan
phosphate. Konsentrasi yg equal dalam ICF dan ECF. Juga dalam membran sel
(yang membantu melekatkan sel bersama-sama & mempertahankan
bentuknya).
• Sebagai activator Enzym dalam sel (Otot memerlukan Calsium untuk
kontraksinya),
• Membantu dalam koagulasi,
• Mempengaruhi permeabilitas ,
• memberikan efek sedasi membran sel pd sel saraf,
• Sangat penting utk kontraksi otot, ½ dari serum
29. MAGNESIUM (Mg +)(Normal 1,5 – 2,5 mEq/L).
FUNGSI :
55 % dalam Tulang, 44 % dalam sel, 1 % dalam ECF (2/3
di-ionisasi, sangat penting secara physiologis
Berkontribusi dengan Enzym dan proses metabolisme,
khususnya dalam synthesis protein.
Merubah impuls syaraf untuk transmisi dan respons
terhadap otot rangka.
30. Hypmagnesemia
Penyebabnya : Penurunan intake / absorbsi (misalnya.
Malnutrisi, Malabsorbsi), Peningkatan GI (Muntah2,
Diarea, Selang Naso Gastrik) Atau gangguan Ginjal
(Pemakaian Diuretikum), Hyperaldosteronisme atau
risiko khusus karena Alkoholisme dan pasien dalam
Criticle Care.
Manifestasi klinik : Bingung, Peningkatan iritabilitas
Neuromuskuler, Kejang2, Disfungsi Jantung (Arithmia
Ventrikuler), Juga dapat terlihat pada Hypercalcemia
atau Hypokalemia.
Pengobatan Magnesium peroral atau IV, Calsium
Glukonat untuk Tetani Hypocalcemia yang tak
diperhitungkan
31. Konversi : a mmol MgSo4 = a x 120 = gr MgSO4.
Contoh : Dosis = MgSO4. 33,3 mmol/24 jam.
33,3 x 120 = 3996 = 4 gr/24 jam.
110 100
Sediaan MgSO4 20% = 1gr/5cc. Dosis MgSO4 = 4 gr/24
jam .
= 4 x 5 cc/24 jam = 20 cc/24 jam.
atau sediaan MgSo4 50% = 1 gr/2 cc. Dosis : MgSO4 = 4
gr/24 jam
= 4 x 2 cc/24 jam = 8 cc / 24 jam
33. Manifestasi Klinis Hypermagnesemia :
- Kebanyakan dari penurunan sentral / perifer
karena transmisi Neuromuskuler (Lethargi,
Drowsiness),
- Penurunan eksitabilitas Neuromuskular
(Kelemahan, Paralysis, Penurunan atau tidak
adanya reflex, akhirnya Henti Jantung atau
Respiratory arrest.
34. Pengobatan Hypermagnesemia :
• Hentikan konsumsi Magnesium,
• Tingkatkan pengeluaran cairan dengan diuretikum atau
Dialysis Ginjal jika terjadi payah ginjal,
• Calsium IV (Chloride atau Gluconat) adalah lawan dari
Magnesium.